Anda di halaman 1dari 11

APLIKASI METODE PROBLEM SOLVING KELEBIHAN DAN

KEKURANGAN DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH


KEBUDAYAAN ISLAM

Disusun Oleh:

Kelompok 7

Lusi Laksita (1820202121)

Sukri (1820202161)

Dosen Pengampu : Yuni Novitasari, M.Pd.

Mata Kuliah : Pembelajaran SKI di Madrasah

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
2021
A. Pendahuluan

Pendidikan merupakan suatu kebutuhan dalam kehidupan manusia dalam


mengemban sumber daya manusia dan masyarakat suatu bangsa. Pendidikan
diharapkan mampu menciptakan sumber daya manusia dan masyarakat suatu
bangsa yang berkualitas, mandiri, berkarakter serta memberi dukungan dan
perubahan untuk perkembangan masyarakat, bangsa, Negara Indonesia. Dalam
mewujudkan tujuan pendidikan, maka perlu melakukan usaha-usaha untuk
meningkatkan mutu pendidikan serta mengajak seluruh masyarakat untuk ikut
berperan aktif dalam upaya tersebut, mengingat pendidikan adalah usaha untuk
mengajarkan disiplin ilmu terpilih dalam kehidupan yang terbaik.

Memilihan metode pembelajaran yang menarik dan dapat memicu siswa


untuk ikut serta secara aktif dalam kegiatan pembelajaran yaitu metode
pembelajaran aktif. Pada dasarnya pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran
yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif. Dimana peserta didik di
ajak untuk turut serta dalam proses pembelajaran, tidak hanya mental akan tetapi
juga melibatkan fisik. Salah satu metode pembelajaran aktif yang dapat mengatasi
permasalahan tersebut yaitu metode problem solving.

Secara terminologi problem solving adalah suatu cata berpikir ilmiah


untuk mencari pemecahan suatu masalah.1 Sedangkan menurut istilah Nurhadi
problem solving adalah suatu pendekatan pengajaran yang menggunakan masalah
dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir
kritis dan keterampilan permasalahan, serta untuk memperoleh pengetahuan dan
konsep esensial dari materi pembelajaran.2

Sejarah kebudayaan Islam (SKI) merupakan salah satu mata peljaran yang
terhimpun dalam pendidikan Agama Islam (PAI) yang diajarkan berbagai jenjang
pendidikan yang bernafaskan islam. Sejarah memiliki peranan penting dalam
kehidupan. Dengan sejarah seseroang dapat mengetahui keadaan masalalu yang
1
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2002), cet. Ke-2, hlm. 102
2
Nurhadi, Kurikulum 2004:Pertanyaan dan Jawaban, (Jakarta: PT. Grasindo, 2004), hlm.
109

1
mendung banyak nilai dan pelajaran hidup seseorang.3 Seorang guru dituntut
untuk dapat mengolah pembelajaran dengan menggunakan metode dan media
yang tepat. Oleh karena itu diharpkan mata pelajaran SKI dapt dikemas menjadi
pelajaran yang tidak monoton.

2. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian dari metode Problem Solving?
b. Apa tujuan dan manfaat metode Problem Solving
c. Apa saja kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran problem solving
dalam pembelajaran SKI?
d.Bagaimana teknik pelaksanaan pembelajaran problem solving dalam
pembelajaran SKI

B. Pembahasan
3
Nurul Ummi Akhinah, Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Berbasis
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di kelas XI Agama Madrasah Aliyah Negeri
Yoyakarta II, (Skripsi, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013), hlm. 1

2
1. Pengertian Metode Problem Solving
Bila kita tinjau dari pengertian problem solving dari asal kata (etimologi)
bahwa “Problem, soal; masalah; teka teki.” Sedangkan kata solving dari kata
solve, yaitu “menghancurkan; melarutkan; menyelesaikan (soal). Kata solving
dipergunakan seolah menunjukkan pada kata benda yang berasal dari kata kerja
yang disebut dengan Gerund. Jadi kata solving pada problem solving bukanlah
bermaksud kata kerja, melainkan menunjukkan kata benda (mashdar) atau yang
dibendakan. Dari itu kata problem solving dapat diartikan pemecahan
masalah.4
Metode Problem Solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya
sekedar metode mengajar tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebab
dalam Problem Solving dapat menggunakan metode-metode lainnya dimulai
dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan. Dalam bukunya
Frame of Mind, Gardner mengatakan bahwa kecerdasan seseorang tiba-tiba
tidak diukur dari hasil tes psikologi standar, namun dapat dilihat dari kebiasaan
seseorang terhadap dua hal yaitu : pertama, kebiasaan seseorang menyelesaikan
masalahnya sendiri (Problem Solving) yang kedua, kebiasaan seseorang
menciptakan produkproduk baru yang punya nilai budaya (creativity).
Gambaran tersebut sebenarnya merupakan proses menuju cerdas yang
dimaksud oleh Gardner sebagai kebiasaan “ Problem Solving “. Munif Chatib
“Gurunya Manusia”. 5
Problem solving adalah belajar memecahkan masalah. Pada tingkat ini
peserta didik belajar merumuskan pemecahan masalah, memberikan respon
terhadap rangsangan yang menggambarkan atau membangkitkan situasi
problematika, yang menggunakan semua kaidah yang dikuasainya. Pemecahan
masalah adalah suatu proses kompleks yang menuntut seseorang untuk
mengkoordinasikan pengalaman, pengetahuan, pemahaman, dan intuisi dalam
rangka memenuhi tuntutan dari suatu situasi.

4
Poerwadarminta, dan Wojowasito, Kamus Lengkap Inggris-Indonesia, (Hasta, Bandung,
1980), hlm. 159
5
Chatib Munif, Gurunya manusia, (Kaifa PT Mizan Pustaka, Bandung 2010), hlm. 133

3
Menurut Nurhadi metode problem solving dalam pendidikan juga sering
diistilahkan dengan Pembelajaran berbasis masalah (Problem-Based Learning),
Pengajaran berbasis proyek (Project-based education) dan Pembelajaran
berdasarkan pengalaman (Experience-based educatrion).6
Metode pembelajaran berbasis pemecahan masalah, secara khusus
diselenggarakan berbasis masalah di masyarakat. Berpijak pada masalah-
masalah yang sudah ada, peserta didik didorong untuk mengamati, meneliti dan
mengkaji serta memecahkan masalah- masalah tersebut sehingga memperkaya
pemahaman dan pengetahuan peserta didik. Selain bertujuan untuk
mendapatkan pengetahuan khusus terkait dengan masalah yang sudah ada,
metode ini juga dikembangkan untuk menumbuhkan kepedulian dan rasa
tanggung jawab peserta didik terhadap pemecahan masalah.7
Sedangkan dalam buku Desain Pembelajaran oleh Mukhtar disebutkan
bahwa metode problem solving adalah suatu metode dalam PAI yang
digunakan sebagai jalan untuk melatih siswa dalam menghadapi suatu masalah
yang timbul dari dirinya, keluarga, sekolah maupun masyarakat, dari masalah
yang paling sederhana sampai masalah yang paling sulit. Metode problem
solving yang dimaksud adalah suatu pembelajaran yang menjadikan masalah
kehidupan nyata, dan masalah-masalah tersebut dijawab dengan metode ilmiah,
rasional dan sistematis.8
Cara belajar dengan metode problem solving sangat terkait dengan cara
belajar rasional, yaitu cara belajar dengan menggunakan cara berpikir logis,
ilmiah dan sesuai dengan akal sehat. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT
dalam surat Al Baqarah: 269 :
          
       

6
Nurhadi, Kurikulum 2004: Pertanyaan dan Jawaban, (Jakarta: PT. Grasindo, 2004), hlm.
109
7
Maulana, Arafat lubis. Pembelajaran PPKn di SD/MI Implimentasi Pendidikan
Abad 21, (Medan: AKASHA SAKTI, 2018) , hlm. 136.
8
Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: CV Misaka Galiza,
2003), hlm.143

4
269. Allah menganugerahkan Al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al
Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan barangsiapa
yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar Telah dianugerahi karunia yang
banyak. dan Hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil
pelajaran (dari firman Allah).9 (QS. Al-Baqarah: 269)
Pembelajaran dengan metode problem solving ini dimaksud agar siswa
dapat menggunakan pemikiran (rasio) seluas-luasnya sampai titik maksimal
dari daya tangkapnya.Sehingga siswa terlatih untuk terus berpikir dengan
menggunakan kemampuan berpikirnya.10
Berdasarkan uraian diatas, metode problem solving merupakan suatu
metode berpikir dimana pelajar harus mencoba hipotesis dan berpikir secara
logis, sistematis, teratur dan teliti untuk memecahkan memecahkan masalahnya
secara rasional, lugas dan tuntas sehingga menghasilkan pelajaran yang baru.
2. Tujuan dan Manfaat metode Problem Solving
Tujuan mempergunakan metode problem solving dalam proses belajar  
mengajar pada dasarnya adalah untuk melatih berfikir si terdidik .  Banyak  
pendapat yang menguraikan tentang tujuan menggunaknn metode problem  
solving  antara lain.
Menurut  Abdul Kodir Munsyi, Nasai  Hasyim  dan  mukhrin banua 
tujuan   penggunaan mentode ini  adalah  "melatih anak-anak menghadapi 
masalah-masalah  yang  sederhana  sampai yang  sulit di dalam masyarakat.
Tayar Yusuf mengatakan dalam bukunya IImu Praktek Mengajar  bahwa ,
tujuan utama dari si stem pengajaran ini (metode Problem Solving) adalah
melatih kemampuan masing-masing individual murid di dalam memecahkan
suatu masalah secara tepat dan baik,"
Pendapat lain menerangkan bahua tujuan utama dari penggunaan metode
Problem Solving adalah: 11

9
Al Qur’an Digital
10
Arrnai Arif, Pengantar Ilmu dan Metodelogi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers,
2002), hlm.101
11
Jusuf Djajadisastra, Metode-metode Mengejar Jilid II, (Angkasa, Bandung, 1985),
hlm.24

5
a. Mengembangkan kemampuan berfikir, terutama di dalam mencari sebab
akibat dan tujuan suatu masalah, Metode ini melatih murid dalam cara-
cara mendekati dan cara-cara mengambil langkah-langkah bila akan
memecahkan suatu masalah.
b. Memberikan kepada murid pengetahuan dan kecakapan praktis yang
bernilai/bermanfaat bag! keperluan hidup sehari-hari. metode ini
memberikan dasar-dasar pengalaman yang praktis mengenai bagaimana
cara-cara memecahkan suatu masalah dan kecapakan ini dapat diterapkan
bagi keperluan menghadapi masalah-masalah lainnya di dalam
masyarakat.
Manfaat dari penggunaan metode problem solving pada proses belajar
mengajar untuk mengembangkan pembelajaran yang lebih menarik. Menurut
metode problem solving memberikan beberapa manfaat antara lain :12
a. Mengembangkan sikap keterampilan siswa dalam memecahkan
permasalahan, serta dalam mengambil kepuutusan secara objektif dan
mandiri.
b. Mengembangkan kemampuan berpikir para siswa, anggapan yang
menyatakan bahwa kemampuan berpikir akan lahir bila pengetahuan
makin bertambah
c. Melalui inkuiri atau problem solving kemampuan berpikir tadi diproses
dalam situasi atau keadaan yang bener – bener dihayati, diminati siswa
serta dalam berbagai macam ragam altenatif
d. Membina pengembangan sikap perasaan (ingin tahu lebih jauh) dan cara
berpikir objektif – mandiri, krisis – analisis baik secara individual maupun
kelompok.
4. Penerapan Metode Problem Solving dalam Pembelajaran SKI
Adapun langkah-langkah pembelajaran menggunakan pembelajaran
problem solving untuk peserta didik yaitu:13
a. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
12
Dhajiri, Ahmad Kosasih. (1985). Strategi Pengajaran Afektif-Nilai-Moral-VCT
dan Games dalam VTC. Bandung : Jurusa PMPKn IKIP hlm 65
13
Ridwan Abdul Sani, Inovasi Pembelajaran, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2014), hlm. 243

6
b. Guru memberikan permasalahan yang perlu dicari solusinya.
c. Guru menjelaskan prosedur pemecahan masalah yang benar.
d. Peserta didik mencari literature yang mendukung untuk menyelesaikan
permasalahan yang diberikan guru.
e. Peserta didik menetapkan beberapa solusi yang dapat diambil untuk
menyelesaikan permasalahan.
f. Menguji kebenaran dari solusi yang di ambil tersebut.14
g. Peserta didik melaporkan tugas yang diberikan guru.
Langkah-langkah Pembelajaran Problem solving menurut Dewey,
sebagaimana di jelaskan di bawah ini.15 Merumuskan masalah, merupakam
langkah menentukan masalah yang di pecahkan.
a. Menganalisis masalah, yaitu langkah peserta didik meninjau masalah
secara kritis dari berbagai sudut pandang.
b. Merumuskan hipotesis, langkah peserta didik untuk merumuskan berbagai
kemungkinan pemecahan sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.
c. Mengumpulkan data, yaitu langkah peserta didik untuk mengumpulkan,
mencari dan menggambarkan informasi yang diperlukan untuk pemecahan
masalah.
d. Mengujian hipotesis, yaitu langkah peserta didik untuk mengambil atau
merumuskan kesimpulan sesuai dengan penerimaan, penolakan hipotesis
yang diajukan.
e. Merumuskan rekomendasi pemecahan masalah, yaitu langkah peserta didik
menggambarkan rekomendasi yang dapat dilakukan sesuai rumusan hasil
pengujian hipotesis dan rumusan kesimpulan.
3. Kelebihan dan Kekurangan Problem Solving dalam Pembelajaran SKI
a. Kelebihan metode problem solving
Berikut kelebihan metode problem solving dalam pembelajaran SKI,
yaitu:
14
Budi Santoso, Skema dan Mekanisme Pelatihan, (Jakarta: Yayasan Terumbu Karang
Indonesia, 2020), hlm. 40
15
Ahmad Muhammad Muttafiq, Penerapan Metode Pembelajaran Porblem Solving
UntukMeningkatkan Historical Analysis Dan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran
Sejarah, (Universitas Jember 2018), hlm. 15

7
1) Pemecahan masalah merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih
memahami isi pelajaran.16 Pemecahan masalah dapat menantang
kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk menemukan
pengetahuan baru bagi siswa.
2) Pemecahan masalah dapat meningkatkan aktivitas siswa.
3) Pemecahan masalah dapat membantu siswa bagaimana mentransfer
pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata.
4) Metode ini dapat membuat pendidikan di sekolah menjadi lebih relevan
dengan kehidupan, khususnya dengan dunia kerja.17
5) Proses belajar mengajar melalui pemecahan masalah dapat membiasakan
siswa menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil, hal ini
merupakan kemampuan yang sangat bermakna bagi kehidupan manusia.
Karenanya, pemahaman yang benar tentang konsep belajar sangat
diperlukan, terutama bagi kalangan pendidik yang terlibat langsung
dalam proses pembelajaran.18
6) Metode ini merangsang pengembangan kemampuan berpikir siswa secara
kreatif dan menyeluruh, karena dalam proses belajarnya, siswa banyak
melakukan proses runtut dengan menyoroti permasalahan dari berbagai
segi dalam rangka mencapai pemecahannya.
b. Kelemahan metode problem solving
Setiap metode pembelajaran tidaklah sempurna, dengan kata lain pasti
terdapat kekurangan atau kelemahannya. Di samping itu juga terdapat
kelebihan di dalamnya. Berikut kekurangan metode problem solving dalam
pembelajaran SKI, yaitu:
1) Memerlukan waktu yang lama, artinya memerlukan alokasi waktu yang
lebih panjang dibandingkan dengan metode pembelajaran lain.19
2) Siswa yang pasif dan malas akan tertinggal.

16
Ek Ajeng Rahmi Pinahayu, Ajeng Rahmi Pinahayu, Problematika Penerapan Model
Pembelajaran Problem Solving Pada Pelajaran Matematika Smp Di Brebes, Jurnal Penelitian
Pendidikan Matematika (2017), hlm. 80
17
Jurnal Eprints, Problem Solving, Universitas Negeri Yogyakarta, hlm. 5
18
Nyayu Khadijah, Psikologi Pendidikan, (Depok: Rajawali Pers, 2018), hlm. 47
19
Jurnal Eprints, Problem Solving, ..., hlm. 4

8
3) Sukar sekali untuk mengorganisasikan bahan pelajaran.
4) Menentukan suatu masalah yang tingkat kesulitannya sesuai dengan
pengetahuan dan pengalaman siswa sangat memerlukan kemampuan dan
keterampilan guru.
5) Bagi siswa yang kurang memahami pelajaran tertentu, maka pengajaran
dengan metode ini sangat membosankan dan menghilangkan semangat
belajarnya.Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk
memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan
belajar apa yang mereka ingin pelajari.20
C.Penutup
1. Kesimpulan
Metode Problem Solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya
sekedar metode mengajar tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebab
dalam Problem Solving dapat menggunakan metode-metode lainnya dimulai
dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan. Metode ini diberikan
dalam berbagai kegiatan belajar mengajar termasuk dalam penbelajaran SKI.
Metode ini mempunyai langkah-langkah agar pencapian belajar mengajar
berhasil, dan mempunyai kelemahan dan kelebihan.
REFERENSI
Akhinah Nurul Ummi. 2013. Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)
Berbasis Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di kelas XI
Agama Madrasah Aliyah Negeri Yoyakarta II. Skripsi, Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Arafat lubiD, Maulana. 2018. Pembelajaran PPKn di SD/MI Implimentasi


Pendidikan Abad 21. Medan: AKASHA SAKTI.

Aswan Zain dan Syaiful Bahri Djamarah. 2002. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta.

Budi Santoso. 2020. Skema dan Mekanisme Pelatihan. Jakarta: Yayasan Terumbu
Karang Indonesia.

20
Ek Ajeng Rahmi Pinahayu, Problematika Penerapan Model Pembelajaran Problem
Solving Pada Pelajaran Matematika Smp Di Brebes, Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika
(2017), 1 (1), hlm. 15

9
Jurnal Eprints, Problem Solving, Universitas Negeri Yogyakarta.

Khadijah, Nyay. 2018. Psikologi Pendidikan. Depok: Rajawali Pers, 2018.

Mukhtar. 2003. Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta: CV.

Munif, Chatib Gurunya manusia. 2010. Kaifa PT Mizan Pustaka, Bandung.

Muttafiq, Ahmad Muhammad. 2018. Penerapan Metode Pembelajaran Porblem


Solving UntukMeningkatkan Historical Analysis Dan Hasil Belajar
Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Sejarah, Universitas.

Nurhadi. 2004. Kurikulum 2004:Pertanyaan dan Jawaban. Jakarta: PT. Grasindo.


Pinahayu, Ajeng Rahmi. 2017. Problematika Penerapan Model
Pembelajaran Problem Solving Pada Pelajaran Matematika Smp Di
Brebes, Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika.

Wojowasito dan Poerwadarminta.  1980. Kamus Lengkap Inggris-Indonesia.


Hasta, Bandung.

10

Anda mungkin juga menyukai