NIM : 2010322359
Prodi : Agribisnis
Reg :A
2. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan salah satu bahan kajian yang terpadu yang
merupakan penyederhanaan, adaptasi, seleksi dan modifikasi yang diorganisasikan dari
konsep-konsep dan keterampilan-keterampilan sejarah, geografi, sosiologi, antropologi dan
ekonomi. Puskur (Kasim, 2008:4).Kosasi Djahiri (Yaba, 2006:5) menyatakan bahwa IPS
merupakan ilmu pengetahuan yang memadukan sejumlah konsep pilihan dari cabang ilmu
sosial dan ilmu lainnya serta kemudian diolah berdasarkan prinsip-prinsip pendidikan dan
didaktif untuk dijadikan program pengajaran pada tingkat persekolahan.
Nursid Sumaatmadja (Supriatna, 2008:1) mengemukakan bahwa “secara mendasar
pengajaran IPS berkenaan dengan kehidupan manusia yang melibatkan segala tingkah laku
dan kebutuhannya”. IPS berkenaan dengan cara manusia menggunakan usaha memenuhi
kebutuhan materinya, memenuhi kehidupan budayanya, kebutuhan kejiwaannya,
pemanfaatan sumber daya yang ada di permukaan bumi, mengatur kesejahteraan dan
pememerintahannya dan lain sebagainya yang mengatur serta mempertahankan kehidupan
masyarakat manusia.
Dapat disimpulkan jika IPS merupakan disiplin-disiplin ilmu sosial yang diintegrasi dari
berbagai cabang ilmu sosial seperti: geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi dan sejarh
yang mempelajari masalah-masalah sosial.
Dalam pembelajaran IPS khususnya di SMP,dimana IPS dintegrasikan menjadi satu
mata pelajaran (tidak seperti di SMA yang dipisah menjadi beberapa mata pelajaran seperti
Geografi, Sejarah dan sebagainya), IPS masih dianggap sebagai pelajaran yang sulit dan
banyak menghafal. Anggapan itu muncul karena IPS terdiri dari berbagai cabang disiplin
ilmu dan diikat menjadi satu mata pelajaran sehingga siswa merasa bahwa IPS terlalu
banyak materi dan hal itu menjadi beban bagi mereka karena itu berarti banyak pula materi
yang harus mereka hapal. Tidak heran jika dalam pembelajaran IPS biasanya terdapat satu
atau lebih siswa yang cenderung bosan, pasif, dan tidak tertarik dengan materi yang
disampaikan.
Masalah lainnya adalah, siswa mungkin pandai dalam menguasai materi tapi dalam
implementasiya dalam kehidupan sehari-hari mereka kurang peduli. Dalam dunia
pendidikan, IPS masih dipandang sebagai mata pelajaran yang kurang penting jika
dibandingkan dengan IPA. Mata pelajaran IPA lebih banyak dimintai daripada IPS. Hal in
tentu saja tidak benarkarena IPA dan IPS mempunyai objeknya masing-masing. Jika IPA
berfokus pada lingkungan alam maka IPS lebih kepada masalah lingkungan sosial
masyarakat.
Menurut Mukhlis (2000: 5) PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat sistematis
reflektif oleh pelaku tindakan untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan.
Adapun tujuan utama dari PTK adalah untuk memperbaiki/meningkatkan pratek
pembelajaran secara berkesinambungan, sedangkan tujuan penyertaannya adalah
menumbuhkan budaya meneliti di kalangan guru.
Tujuan utama dari penelitian tindakan ini adalah untuk meningkatkan hasil pembelajaran
di kelas dimana guru secara penuh terlibat dalam penelitian mulai dari perencanaan,
tindakan, pengamatan, dan refleksi. Tujuan lainnya adalah untuk meningkatkan
keterampilan berpikir kritis siswa berdasarkan materi pelajaran yang mereka terima.
Dengan berpikir kritis, siswa diharapkan mampu menemukan solusi untuk memecahkan
masalah-masalah yang ada.
Pengertian Problem Solving Method sendiriadalah penggunaan metode dalam kegiatan
pembelajaran dengan jalan melatih siswa menghadapi berbagai masalah baik itu masalah
pribadi atau perorangan maupun masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara
bersama-sama.
Penyelesaian masalah merupakan proses dari menerima tantangan dan usaha-usaha untuk
menyelesaikannya sampai menemukan penyelesaiannya. menurut Syaiful Bahri Djamara
(2006 : 103) bahwa: “Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya
sekedar metode mengajar tetapi juga merupakan suatu metode berfikir, sebab dalam
problem solving dapat menggunakan metode lain yang dimulai dari mencari data sampai
kepada menarik kesimpulan”
Menurut N.Sudirman (1987:146) metode problem solving adalah cara penyajian bahan
pelajaran dengan menjadikan masalah sebagai titik tolak pembahasan untuk dianalisis dan
disintesis dalam usaha untuk mencari pemecahan atau jawabannya oleh siswa. Sedangkan
menurut Gulo (2002:111) menyatakan bahwa problem solving adalah metode yang
mengajarkan penyelesaian masalah dengan memberikan penekanan pada terselesaikannya
suatu masalah secara menalar.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakn dalam penelitian ini adalah melalui metode diskusi. Setiap
anggota kelompok harus berbicara mengemukakan pemikirannya baik itu bertanya,
menjawab, menyanggah, dan berpendapat.
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Merupakan seperangkat pembelajarn yang digunakan sebagai pedoman oleh guru dalam
mengajar. RPP disusun berdasarkan model pembelajaran problem solving method terkait
materi yang disampaikan selama pertemuan.
2. Lembar Observasi siswa
Keterangan:
Skor
Sangat aktif :5
Aktif :4
Cukup aktif :3
Kurang aktif :2
Sangat kurang aktif :1
3. Angket
Angket digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap terhadap proses
pembelajaran, cara guru mengajar, evaluasi, dan suasana pembelajaran.
4. Lembar Kegiatan Siswa
LKS adalah lembar yang berisi serangkaian kegiatan atau tugas yang harus dilakukan oleh
siswa untuk menunjang proses belajarnya guru untuk mencapai tujuan pembelajaran
5. Dokumentasi
Dokumen yang diambil dalam penelitian ini antara lain, adalah foto saat proses
berlangsungnya pembelajaran, silabus sekolah, dan hasil ujian siswa pada materi
sebelumnya.
3. Soal-soal:
1. Jelaskan apa itu Penerapan Problem Solving Method Dalam Pembelajaran IPS?
2. Apa manfaat dari Penelitain Penerapan Problem Solving Method Dalam Pembelajaran
IPS?
3. sebutkan beberapa kriteria pemilihan bahan pelajaran untuk metode pemecahan masalah
pada Penerapan Problem Solving Method Dalam Pembelajaran IPS?
4. Apa Tujuan dari pembelajaran problem solving?
5. Kelebihan dan Kekurangan Pemecahan Masalah (Problem Solving Method)?
Jawaban?
1. Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan salah satu bahan kajian yang terpadu yang
merupakan penyederhanaan, adaptasi, seleksi dan modifikasi yang diorganisasikan
dari konsep-konsep dan keterampilan-keterampilan sejarah, geografi, sosiologi,
antropologi dan ekonomi.
4. Soal Hal 93
1. a. Eceng Gondok
b. untuk mengetahui daya serap eceng gondok terhadap logam pencemar, penelitian ini akan
ditempuh dengan pengambilan sampel eceng gondok di lokasi tertentu di waduk tersebut
selama empat seri waktu yang berbeda.
c. Dengan cara pengambilan data penelitian (yaitu wujud data dan langkah-langkah
pengambilan sampling). Adapun teknik menyangkut teknik pengumpulan data (yaitu teknik
sampling) dan teknik analisis data (yaitu pengukuran kandungan logam pencemar pada
eceng gondok dan identifikasi karakteristik fisika-kimia debit air). Akan tetapi perlu
digarisbawahi bahwa pada Tahapan Pendahuluan, pendekatan/metode/teknik itu baru
disebutkan, belum diuraikan lebih jauh. Uraian yang lebih memadai disajikan pada Tahapan
Landasan Teori dan Tinjauan Pustaka (untuk pendekatan yang mencerminkan paradigma
teori) dan pada Tahapan Metodologi Penelitian (untuk metode dan teknik pengambilan data
dan atau analisis data).
2. Hubungannya adalah sama-sama penelitian.
3. Fungsi penting hipotesis di dalam penelitian, yaitu: Untuk menguji teori, ... Sebagai
pedoman untuk mengarahkan penelitian, Memberikan kerangka untuk menyusun
kesimpulan yang akan dihasilkan.