Anda di halaman 1dari 5

Kelompok 4

Anggota :

1. Erika Sabila (2153177)


2. Isma Desvita (21053149)
3. Tiara Fahrunnisa (21053176)

Model Pembelajaran Problem Solving

A. Pengertian Model Pembelajaran Problem Solving


Model pembelajaran problem solving adalah model yang mengutamakan pemecahan
masalah dalam kegiatan belajar untuk memperkuat daya nalar (daya ingat) yang digunakan
oleh peserta didik agar mendapatkan pemahaman lebih mendasar dari materi yang
disampaikan. Menurut Alipandie (1984:105) model pembelajaran problem solving adalah
cara mengajar yang dilakukan dengan cara melatih para murid menghadapi berbagai masalah
untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama-sama . Menurut Syaiful Bahri Djamara (2006 :
103) bahwa, Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekedar
metode mengajar tetapi juga merupakan suatu metode berfikir, sebab dalam problem
solving dapat menggunakan metode lain yang dimulai dari mencari data sampai kepada
menarik kesimpulan.

Problem solving dalam pembelajaran memegang peranan yang sangat


penting .Mengapa? Karena dengan mengetahui cara menyelesaikan masalahnya,
pembelajaran akan merekat jauh lebih dalam dan tidak mudah untuk dilupakan. Metode
pemecahan masalah (problem solving) adalah suatu penyajian materi pelajaran yang
menghadapkan siswa pada persoalan yang harus dipecahkan atau diselesaikan untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Pada pembelajaran ini siswa diharuskan melakukan
penyelidikan otentik untuk mencari penyelesaian terhadap masalah yang diberikan. Dengan
demikian model pembelajaran problem solving adalah metode pembelajaran yang
mengharuskan siswa berperan aktif dan mampu berpikir. Karena dalam problem solving
siswa diharuskan mampu menganalisis materi mulai dari mencari data sampai menarik
kesimpulan.

B. Langkah – Langkah Model Pembelajaran Problem Solving

Langkah-langkah dalam metode pembelajaran problem solving adalah sebagai berikut :


 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
 Instruktur memberikan kasus-kasus yang perlu dicari solusinya.
 Guru menjelaskan prosedur pemecahan masalah yang benar.
 Peserta didik mencari sumber-sumber, seperti literatur yang mendukung untuk
menyelesaikan kasus yang telah diberikan.
 Peserta didik menetapkan beberapa solusi yang paling tepat untuk diambil
dalam menyelesaikan kasus tersebut.
 Peserta didik mempresentasikan solusi tersebut.

Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam metode problem solving menurut


Majid (2009, hlm. 142-143), sebagai berikut:
1. Adanya masalah yang jelas untuk dipecahkan. Masalah tersebut harus tumbuh dari
siswa sesuai dengan taraf kemampuannya.
2. Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah
tersebut. Misalnya dengan jalan membaca buku-buku, meneliti, bertanya, berdiskusi,
dan lain-lain.
3. Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut. Dugaan jawaban tersebut tentu
saja didasarkan pada data yang telah diperoleh.
4. Menguji kebenaran jawaban sementara tersebut. Pada langkah ini siswa harus
berusaha memecahkan masalah sehingga betul-betul yakin bahwa jawaban tersebut
betul-betul sesuai.
5. Menarik kesimpulan, artinya siswa harus sampai kepada kesimpulan terakhir tentang
jawaban dari masalah.

A. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Problem Solving

Kelebihan :

Kelebihan model pembelajaran problem solving antara lain adalah sebagai berikut :

1. Mendidik siswa percaya diri sendiri.


2. Mendidik siswa untuk berpikir secara sistematis.
3. Membuat siswa berpikir dan bertindak kreatif.
4. Memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis.
5. Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan.
6. Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan.
7. Mampu mencari berbagai jalan keluar dari suatu kesulitan yang dihadapi.
8. Belajar menganalisis suatu masalah dari berbagai aspek.
9. Merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk menyelesaikan masalah
yang dihadapi dengan tepat.

Kelemahan :

Kelemahan model pembelajaran problem solving antara lain sebagai berikut:

1. Pembelajaran ini membutuhkan waktu yang lama dalam segi persiapan.


2. Saat siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai masalah kepercayaan bahwa yang
sulit dipelajari untuk dipecahkan, maka mereka tidak mau untuk Mencoba.
3. Masalah yang diangkat dan cara membuat problem tidak efektif.
4. Kurang nya kesiapan guru untuk berkolaborasi dalam memecahkan
5. Tidak semua materi pelajaran mengandung masalah.
6. Memerlukan perencanaan yang teratur dan matang.
7. Tidak efektif jika terdapat beberapa siswa yang pasif.
A. Tujuan Model Pembelajaran Problem Solving
Menurut Chotimah & Fathurrohman (2018:282) tujuan model pembelajaran problem
solving adalah sebagai berikut :

1. Peserta didik menjadi terampil menyeleksi informasi yang relevan. kemudian


menganalisisnya dan akhirnya meneliti kembali hasilnya.
2. Kepuasan intelektual akan timbul dari dalam sebagai hasil intrinsik bagi
peserta didik.
3. Potensi intelektual peserta didik meningkat.
4. Peserta didik belajar bagaimana melakukan penemuan dengan melalui proses
melakukan penemuan.

A. Teori Belajar yang Mendukung Model Pembelajaran Problem


Solving

Pembelajaran Problem Solving adalah suatu proses pembelajaran dalam mengajar


dengan menyelesaikan masalah suatu persoalan berupa materi dalam bentuk wacana dan
selanjutnya wacana tersebut dituntut untuk dipecahkan secara bersama. Hal ini sesuai dengan
teori belajar yang mendukung pembelajaran Problem Solving, yaitu sebagai berikut:

1. Teori Jean Piaget

Jean Piaget merupakan pakar Psikologi dari Swiss mengajukan bahwa teori
perkembangan kognitif yang hingga saat ini sangat berpengaruh dalam Psikologi pendidikan.
Teorinya banyak berpengaruh pada seorang anak yang dapat memahami dan berkembang
aspek kognitifnya. Piaget dalam perkembangan kognitifnya mengidentifikasi 4 faktor yang
sangat berpengaruh, yaitu: kematangan biologis, aktivitas fisik, pengalaman-pengalaman
sosial, penyeimbangan (ekuilibrasi). Kesemua faktor ini saling berinteraksi dan
mempengaruhi perkembangan kognitif dengan mengubah proses-proses berpikir.

Faktor keempat menurut Piaget yang sangat berpengaruh pada perkembangan kognitif
disebut sebagai ekuilibrasi (penyeimbangan). Penyeimbangan terjadi ketika seseorang secara
terus-menerus harus memproses informasi baru yang didapatnya lalu mengeceknya dengan
informasi atau pengetahuan yang telah dimilikinya sebelumnya. Ketika suatu informasi baru
berbeda dengan informasi lama, maka orang tersebut harus menyeimbangkannya untuk
menentukan informasi yang tepat. Dengan demikian struktur pengetahuan (kognitif)
seseorang terus-menerus dapat diubah dan disesuaikan dengan informasi baru yang
diperolehnya.
2. Teori Vygotsky

Vygotsky menekankan pentingnya memanfaatkan lingkungan dalam pembelajaran.


Lingkungan sekitar siswa meliputi orang-orang, kebudayaan, termasuk pengalaman dalam
lingkungan tersebut. Vygotsky menekankan pada pentingnya hubungan antara individu dan
lingkungan sosial dalam pembentukan pengetahuan yang menurut beliau, bahwa interaksi
sosial yaitu interaksi individu tersebut dengan orang lain merupakan faktor terpenting yang
dapat memicu perkembangan kognitif seseorang. Vygotsky berpendapat bahwa proses belajar
akan terjadi secara evisien dan efektif apabila anak belajar secara kooperatif dengan anak-
anak lain dalam suasana dan lingkungan yang mendukung (supportive), dalam bimbingan
seseorang yang lebih mampu, guru atau orang dewasa.

Teori Vygotsky terhadap pembelajaran adalah kemampuan untuk mewujudkan


tatanan pembelajaran kooperatif dengan dibentuk kelompok-kelompok belajar yang
mempunyai tingkat kemampuan berbeda dan penekanan perancahan dalam pembelajaran
supaya siswa mempunyai tanggung jawab terhadap belajar.

Perbedaan antara teori Piaget dan Vygotsky yaitu sebagai berikut :

 Piaget lebih menekankan pada aspek biologis dari perkembangan seorang


anak. Sedangkan Vygotsky memandang bahwa perkembangan dan pembelajaran
terjadi di dalam konteks sosial, yakni di dunia yang penuh dengan orang yang
berinteraksi dengan anak sejak anak itu lahir. Vigotsky lebih berkonsentrasi pada
kebudayaan. memandang pentingnya bahasa dan orang lain dalam dunia anak-anak.
 Vygotsky lebih banyak menekankan bahasa dalam perkembangan kognitif dari
pada Piaget. Bagi Piaget, bahasa baru tampil ketika anak sudah mencapai tahap
perkembangan yang cukup maju. Pengalaman berbahasa anak tergantung pada tahap
perkembangan kognitif saat itu. Namun, bagi Vygotsky, bahasa berkembang dari
interaksi sosial dengan orang lain. Awalnya, satu-satunya fungsi bahasa adalah
komunikasi. Bahasa dan pemikiran berkembang sendiri, tetapi selanjutnya anak
mendalami bahasa dan belajar menggunakannya sebagai alat untuk membantu
memecahkan masalah.

Persamaan antara teori Piaget dan Vygotsky yaitu sebagai berikut :

 Piaget dan Vygotsky merupakan dua tokoh utama konstruktivisme. Kedua


tokoh ini memandang bahwa peningkatan pengetahuan merupakan hasil konstruksi
pembelajaran dari pembelajar, bukan sesuatu yang “disuapkan” dari orang lain.
 Kedua tokoh ini juga berpendapat bahwa belajar bukan semata pengaruh dari
luar, tetapi ada juga kekuatan atau potensi dari dalam individu yang belajar.
DAFTAR PUSTAKA

Afgun. (2017, juni 06). Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving). Dipetik maret 26, 2022, dari
blogspot: https://afguns.blogspot.com/2017/06/metode-pemecahan-masalah-problem-solving.html

ATMAKA, P. (2021, mei 14). PENGERTIAN DAN LANGKAH – LANGKAH METODE / MODEL
PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING. Dipetik maret 27, 2022, dari pendidikan.infoasn:
https://pendidikan.infoasn.id/pengertian-dan-langkah-langkah-metode-model-pembelajaran-
problem-solving/

GAMALTHABRONI. (2021, februari 3). Model Pembelajaran Problem Solving (Penjelasan Lengkap).
Dipetik maret 24, 2022, dari Serupa: https://serupa.id/model-pembelajaran-problem-solving/

GOFUR, A. (2016, februari 21). Model pembelajaran problem solving. Dipetik maret 25, 2022, dari
wordpress: https://modelpembelajaran1.wordpress.com/2016/02/21/model-pembelajaran-
problem-solving/

JULY, S. (2021, maret 3). Teori Belajar yang Mendukung Model Pembelajaran Problem Solving.
Dipetik maret 28, 2022, dari safrizaljuly: https://www.safrizaljuly.com/2021/03/teori-belajar-
pendukung-model-pembelajaran-problem-solving.html

Anda mungkin juga menyukai