NIM : 0303223111
KELAS : BKPI-5
3. Perbedaan Bakat dan Kreativitas Bakat adalah suatu hal yang dimiliki oleh seorang individu
dalam kehidupannya dan dapat berguna untuk dirinya serta bakat dapat di latih terus atau di
asah agar lebih matatng untuk di gunakan oleh orang tersebut. Sedangkan Kreativitas itu
adalah hasil karya seseorang yang telah memalui berbagai proses dan meng hasilkan suatu
karya yang dapat dinilain oleh orang lain. Perbedaan bakat antara kreativitas adalah bakat
adalah suatu yang belum menghasilkan apa – apa atau mungkin tidak menghasilkan karya yang
kongkrit atau jelas dan bakat dapat berubah atau mungkin dapat berkembang. Sedangkan
kreativitas adalah hasil dari sembuah bakat yang hasilnya jelas dan kongkrit dapat dinilai dan
di hargai, sedangkan bakat adalah suatu karya yang mungkin sulit di hargai dengan material.
Proses pengembangan antara minat, bakat dan kreativitas adalah dua istilah serangkai yang
mempunyai hubungan timbal balik yang berarti hubungannya itu sangat erat sekali bagi
keduanya tidak dapat dipisahkan untuk berdiri secara sendiri-sendiri dalam suatu proses untuk
mencapai tujuan yang nyata atau mencapai perkembangan optimal anak. Cara untuk
mengetahui bakat dan kreativitas anak didik secara tepat pasti bukanlah suatu pekerjaan yang
mudah, karena pekerjaan ini memerlukan suatu persyaratan pendidikan khusus bidang
psikologi ataupun bimbingan dan konseling.
4. Pendekatan konstruktivisme adalah sebuah pendekatan yang pelaksanaannya memposisikan
siswa sebagai individu yang aktif mengkonstruksi sendiri pengetahuan yang berasal
pengalamannya(Sahrudin, 2014).
Kembangkan kegiatan inkuiri di semua topik pembelajaran.
Memunculkan rasa keingintahuan peserta didik terhadap suatu permasalahan melalui
bertanya.
Membentuk masyarakat belajar atau belajar dengan kelompok-kelompok tertentu
KONSTRUKTIVISME
Pendekatan Ini Didasarkan Pada Prinsip Bahwa Pengetahuan Tidak Hanya Diterima Secara Pasif
Oleh Siswa, Tetapi Juga Dibangun Melalui Interaksi Dengan Lingkungan Dan Orang Lain. Siswa
Dianggap Sebagai Konstruktor Pengetahuan Mereka Sendiri. Contohnya:
Pembelajaran Berbasis Proyek Diskusi Kelompok.
Pembelajaran Berbasis Masalah.
Pembelajaran berbasis Percobaan.
Pembelajaran kolaboratif.
Pembelajaran Berbasis Simulasi.
Pengertian konstruktivis sosial adalah pendekatan konstruktivis sosial menekankan pada
konteks sosial dari pembelajaran dan bahwa pengetahuan itu dibangun dan dikonstruksikan
bersama (mutual).
Dalam hal ini, guru dan siswa lebih sebagai mitra yang bersama-sama membangun
pengetahuannya. Adapun siswa, dituntut aktif belajar dalam rangka mengkonstruksi
pengetahuannya, karena itu siswa sendirilah yang harus bertanggung jawab atas hasil
belajarnya. Hal-hal penting yang perlu dikerjakan oleh guru konstruktivis sebagai berikut:
1. Guru perlu mendengar sungguh- sungguh interprestasi siswa terhadap data yang
ditemukan sambil menaruh perhatian khusus kepada keraguan, kesulitan, dan
kebingungan setiap siswa.
2. Guru perlu memperhatikan perbedaan pendapat dalam kelas, pada hal-hal yang
kontradiktif dan membingungkan siswa, guru akan menemukan bahwa konsep yang
dipelajari itu mungkin sulit dan membutuhkan lebih banyak untuk
mengkonstruksinya.
3. Guru perlu tahu bahwa “tidak mengerti” adalah langkah yang penting untuk mulai
menekunnya, ketidaktahuan siswa bukanlah suatu tanda yang jelek dalam proses
belajar, melainkan langkah awal untuk mulai.