DOSEN PENGAMPU :
Dr. TYAS MARTIKA A. S.Psi., M.Pd.
Mari diskusikan bersama rekan kelompok Anda. Apa perbedaan dua ruang
kelas ini?
Menurut kelompok kami, perbedaan paling mencolok dari kedua gambar diatas
adalah metode atau pendekatan yang digunakan oleh guru. Gambar pertama
menunjukkan guru menggunakan metode pembelajaran yang berpusat pada guru,
sehingga peserta didik lebih banyak mendengarkan materi dari guru. Sedangkan,
gambar kedua menunjukkan bahwa guru menggunakan metode diskusi kelompok
atau guru sengaja menata bangku menjadi melingkar, sehingga peserta didik dapat
bertukar pendapat secara langsung kepada peserta didik lainnya.
1. Bagaimana respon peserta didik dalam video terhadap proses belajar yang
mereka jalani?
2. Menurut Anda, apakah proses belajar tersebut sudah berpusat pada peserta
didik? Jelaskan dasar pemikiran dari pendapat Anda.
Ya, proses tersebut berpusat pada peserta didik. Dimana dijelaskan oleh guru
tersebut bahwa peserta didik dapat berperan menjadi subjek pembelajaran
sekaligus lingkungan, bahkan mereka sudah tidak tergolong menjadi objek
yang mau menerima apapun yang diberikan lingkungan. Serta membuktikan
bahwa peserta didik ini juga mampu memberikan sesuatu pada lingkungan, dan
mengubah persepsi orang dewasa disekitarnya.
3. Insight/pemahaman apa yang Anda dapatkan mengenai karakteristik dan
kebutuhan belajar peserta didik pada video tersebut?
4. Jika Anda menjadi guru mereka, pembelajaran seperti apa yang akan Anda
terapkan agar peserta didik Anda mendapatkan pengalaman belajar yang
bermakna?
Apabila kami menjadi guru profesional, tentunya kami akan mempelajari lebih
lanjut terkait pendekatan yang dapat dilakukan untuk menambah wawasan dan
keterampilan kami. Selain itu, kami akan mempelajari design thinking terkait
tahapan feeling, imagine, do and share, sehingga saya nantinya akan mampu
menerapkannya secara maksimal. Tidak hanya meminta peserta didik
mengikuti arahan yang kami berikan, namun turut belajar dan berproses
bersama. Selain itu, menyadari bahwa peserta didik merupakan subjek bukan
objek. Mereka memiliki pemikiran, keinginan dan rasa tanggung jawab untuk
merancang sesuatu, sehingga kami menjadi pembimbing yang mampu
berempati dan bijaksana. Serta pentingnya tahu akan proses memahami
masalah dan proses menciptakan solusi atas fokus permasalahan.
TOPIK 1 KONEKSI ANTAR MATERI
Dari pemaparan materi diatas, diketahui bahwa ketiga hal ini memiliki
kaitan yang erat untuk membuat peserta didik mampu mengembangkan potensi
yang dimiliki. Sebab tujuan utama dari pembelajaran menggunakan pendekatan
design thinking dan social emotional learning yaitu pembentukan karakter pada
peserta didik. Dimana proses desain thinking tidak akan terlaksana dengan
maksimal dan relevan jika proses Social-Emotional Learning tidak baik pula begitu
pun sebaliknya.