2034411013
Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia
BAB 8
salah satu prinsip terpenting psikologi pendidikan adalah bahwa guru tidak boleh hanya
memberikan pengetahuan kepada siswa, siswa juga harus membangun pengetahuan
dalam pikiran mereka sendiri.
guru dapat memfasilitasi proses ini dengan mengajar, dengan cara memberikan informasi
yang relevan bagi siswa, dengan memberi tahu siswa menemukan atau menerapkan
sendiri Gagasan, dengan mengajari siswa menyadari dan dengan sadar menggunakan
strategi mereka sendiri untuk belajar.
guru dapat memberikan tangga menuju pemahaman yang lebih tinggi kepada siswa
namun mereka sendiri harus menaiki tangga ini. teori pembelajaran yang didasarkan
pada gagasan tersebut merupakan teori pembelajaran konstruktivis.
Pandangan ini mempunyai implikasi yang sangat besar bagi orang tua, karena hal itu
saran dan peran yang jauh lebih aktif bagi siswa dalam pembelajaran mereka sendiri
biasanya yang ditemukan di banyak ruang kelas.
Karena penggunaan pada siswa sebagai pebelajar aktif, strategi konstruktivis sering
disebut protokol yang berpusat pada siswa di ruang kelas, " guru menjadi pemandu yang
tepat di samping, dan bukan orang yang bijaksana di atas panggung ", dengan membantu
siswa menemukan makna mereka sendiri dan bukan mengajari dan mengendalikan
semua kegiatan di ruang kelas.
PEMBELAJARAN TERMIDASI
1
Pengendalian pada pe-nanggaan, atau pembelajaran termediasi, berperan penting dalam
pemikiran konstruktivis modern. Penafsiran tentang gagasan saat ini menekankan
gagasan bahwa siswa yang diharapkan untuk mengerjakan tugas yang rumit, sulit, dan
realistis dan kemudian diberi cukup untuk membantu tugas ini (bukan potongan-
potongan kecil pengetahuan yang diharapkan pada suatu hari berkembang menjadi tugas
yang rumit). Prinsip ini digunakan untuk mendukung penggunaan proyek di ruang kelas,
simulasi, penjajakan dalam komunitas, pembaca yang sebenarnya, dan tugas otentik lain.
Istilah "pembelajaran berdasar situasi"
digunakan untuk menjelaskan pembelajaran yang berlangsung pada tugas otentik dan
kehidupan nyata.
PEMBELAJARAN KOPERATIF
Pembelajaran kooperatif pendekatan konstruktivis yang dibangun biasanya
memanfaatkan secara besar-besaran pembelajaran kooperatif berdasarkan teori bahwa
siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep.
PEMBELAJARAN PENEMUAN
Pembelajaran penemuan adalah komponen yang sangat penting dalam pembelajaran
siswa pendukung untuk terutama belajar sendiri melalui interaksi aktif dengan konsep-
konsep dan prinsip-prinsip dan guru mendorong siswa memperoleh pengalaman dan
melakukan eksperimen yang mungkin mereka temukan sendiri.
Prinsip-Prinsip bruner pendukung pembelajaran mengungkapkan seperti ini, kita
mengajar mata pelajaran bukan untuk menghasilkan perpustakaan kecil tentang mata
pelajaran tersebut, melainkan lebih-lebih untuk mengupayakan siswa berpikir bagi diri
sendiri mempertimbangkan masalah seperti dilakukan sejarawan mengambil bagian
dalam proses pemahaman, pengetahuan adalah proses bukan produk.
Pembelajaran yang menentukan keunggulan, dalam penemuan terpimpin, guru
memainkan peran yang lebih aktif, dengan memberikan petunjuk, menata bagian-bagian
kegiatan, atau memberikan garis besar.
2
pemahaman yang mendalam, dan mereka tahu bagaimana menulis untuk meyakinkan
dan memberi tahu informasi, Lebih jauh.
pengaturan diri termotivasi oleh pembelajaran itu sendiri, bukan hanya oleh nilai atau
persetujuan orang lain, dan mereka mampu bertahan pada tugas jangka panjang hingga
tugas tersebut terselesaikan. Apabila siswa mempunyai strategi pembelajaran yang
efektif atau motivasi serta kegigihan menerapkan strategi ini hingga tugas terselesaikan
dengan sangat memuaskan mereka, kemungkinan mereka adalah pebelajar yang efektif
dan mempunyai motivasi sepanjang hidup untuk belajar.
PENANGANAN
Penanggaan adalah praktik yang didasarkan pada konsep Vygotsky tentang pembelajaran
tertentu. Menurut Vygotsky, fungsi mental luhur, termasuk kemampuan mengarahkan-
mori dan perhatian secara sengaja dan berpikir dalam simbol, adalah perilaku yang
termediasi. Dengan istilah eksternal oleh budaya, perilaku ini dan perilaku lain akhirmya
diinternalisasikan ke dalam pikiran pebelajar sebagai sarana psikologis.
Dalam pembelajaran terbantu, atau pembelajaran termediasi (pembelajaran termediasi),
guru adalah pelaku budaya yang mengatur struktur sehingga siswa akan menguasai dan
meng- internalisasi kemampuan yang memungkinkan fungsi kognisi yang lebih tinggi.
Kemampuan menginternalisasi sarana budaya berkaitan dengan usia atau tahap
perkembangan kognisi pebelajar. Namun, begitu diperoleh, mediator internal
mendukung pembelajaran yang dimediasi oleh diri sendiri yang lebih besar.
3
Misalnya, siswa dapat saja benar-benar bekerja dengan baik dalam menambahkan,
mengurangi, dan mengalihkan.
IDEAL dan strategi dimulai dengan pertimbangan saksama tentang masalah mana yang
perlu diperlukan, sumber daya dan informasi apa yang tersedia, dan bagaimana masalah
tersebut dapat dilambangkan (misalnya, ke dalam gambar, garis besar, atau bagan alir)
dan kemudian dipecah menjadi-langkah langkah yang mengarah ke jawaban.
Analisis sarana tujuan untuk memutuskan apa masalah tersebut dan apa yang perlu
dilakukan diperlukan analisis sarana tujuan.
INKUBASI penyelesaian masalah yang kreatif sama sekali berbeda dari proses
analitis langkah demi langkah yang digunakan untuk menyelesaikan masalah
dalam penyelesaian masalah kreatif salah satu prinsip penting yang menghindari
sikap guru untuk menguasai agenda ada gunanya berhenti sesaat untuk
merenungkan masalah tersebut dan membahas secara mendalam atau beberapa
pertimbangan alternatif belum memiliki jalur pertimbangan lah masalah
sederhana berikut
PENANGGUHAN PENILAIAN penggunaan solusi dalam penyelesaian
masalah kreatif yang didasarkan pada pertimbangan yang dapat
mempertimbangkan semua kemungkinan sebelum mencoba, salah satu metode
yang didasarkan pada prinsip ini disebut tukar pikiran di mana orang atau lebih
atas jawaban atas masalah yang mereka dapat menentukan tidak peduli apapun
aneh hal itu tampak jelas yang.
4
IKLIM YANG TEPAT penyelesaian masalah yang semakin meningkat Jika
lingkungan santai dan bahkan menyenangkan mungkin lebih penting bagi siswa
yang terlibat dalam penyelesaian masalah kreatif harus berasa gagasan mereka
akan diterima yang .
ANALISIS adalah satu metode penyelesaian masalah kreatif ia sering diajukan
,analisis dan menjajarkan ciri-ciri utama dan unsur-unsur khusus masalah yang
kelima salah yang meningkat.
MASALAH YANG MEMIKAT Salah satu kunci bagi pemecahan masalah
pemecahan masalah menyediakan yang meningkatkan minat dan memikat siswa
solusi penyelesaian masalah yang sama dapat dilibatkan dalam konteks yang
menari atau membosankan bagi siswa.
UMPAN BALIK Berikanlah latihan bersama dengan umpan balik mungkin cara
yang paling efektif untuk menyelesaikan masalah adalah memberikan banyak
latihan tentang berbagai jenis masalah kepada siswa dengan memberikan umpan
balik bukan hanya atas jawaban mereka yang benar tapi juga atas proses yang
mereka gunakan untuk sampai ke jawaban tersebut .
BERFIKIR KRITIS
Salah satu tujuan utama bersekolah adalah meningkatkan kemampuan siswa berpikir
kritis agar dapat mengambil keputusan rasional tentang apa yang harus dilakukan atau
apa yang harus diatur.
5
BAB 9
Agar pengajaran berlangsung efektif masing-masing 4 unsur ini harus memadai tidak
peduli seberapa tinggi mutu pengajaran siswa tidak akan dapat mempelajari suatu
pelajaran jika mereka tidak mempunyai kemampuan atau informasi sebelumnya yang
diperlukan jika mereka tidak mempunyai motivasi atau jika mereka tidak mempunyai
waktu yang mereka butuhkan untuk mempelajari pelajaran.
6
Mutu pengajaran aspek terpenting mutu pengajaran ialah sejauh mana pelajaran masuk
akal bagi siswa, aspek terpenting mutu pengajaran lain ialah sejauh mana guru
memantau beberapa beberapa siswa belajar dan menyesuaikan kecepatan pengajaran
sehingga tidak berlangsung terlalu cepat maupun terlalu lambat.
intensif intensif atau motivasi ini dapat saja berasal dari karakteristik tugas itu sendiri
misalnya nilai, daya tarik ,bahan yang sedang dipelajari dari karakteristik siswa seperti
keingintahuan atau orientasi positif mereka terhadap pembelajaran atau dari imbalan
yang disediakan guru atau sekolah seperti (nilai dan sertifikat)
Waktu , waktu pengajaran membutuhkan waktu yang lebih banyak digunakan untuk
mengajar kadang-kadang tidak selalu pembelajaran makin banyak tetapi jika mutu
pengajaran ketepatan pengajaran dan intensif semuanya berkadar tinggi waktu
pengajaran yang lebih banyak akan membuahkan hasil dalam bentuk pembelajaran yang
lebih besar.
faktor pertama ialah jumlah waktu dijadikan dijadwalkan guru untuk pengajaran dan
benar-benar digunakan, guru untuk mengajar faktor lain ialah jumlah waktu yang
digunakan siswa untuk memberikan perhatian kepada pembelajaran Kedua, jenis waktu
ini dipengaruhi oleh strategi pengolahan dan disiplin di ruang kelas Jika siswa
berperilaku baik termotivasi dengan baik dan mempunyai rasa akan tujuan dan arah, dan
jika guru mempersiapkan diri dengan baik dan tertata dengan baik akan tersedia waktu
yang melimpah bagi siswa untuk mempelajari apapun yang ingin di ajarkan guru.
7
yang berpencapaian rendah. Penghapusan jalur merekomendasikan agar siswa berada
dalam kelompok dengan kemampuan campuran. Siswa diharuskan mencapai standar
yang tinggi dan diberi bantuan untuk mencapai tujuan tersebut. Sekolah dasar tanpa kelas
menggabungkan anak-anak dari usia yang berbeda di ruang kelas yang sama. Siswa
secara fleksibel dikelompokkan sesuai dengan kebutuhan dan tingkat kinerja mereka.
Pengajaran pribadi teman sebaya, pengajaran pribadi orang dewasa dan pengajaran yang
dibedakan semuanya adalah metode untuk mengindividualisasikan pengajaran. Riset
mendukung semua jalan keluar ini.
Penggunaan Teknologi ke Bidang Pendidikan Teknologi ke bidang pendidikan
digunakan untuk tiga tujuan umum. guru menggunakan teknologi, seperti pengolah kata,
multimedia, dan piranti lunak presentasi untuk merencanakan dan menyajikan pelajaran.
Riset mendukung penggunaan teknologi presentasi seperti selipan multimedia, bentuk
televisi pengajaran, dan papan tulis interaksi.
siswa menggunakan teknologi, seperti pengolahan kata dan piranti lunak referensi CD-
ROM, untuk belajar dan menyiapkan presentasi. Pengajaran dengan bantuan komputer
dalam bentuk latihan dan praktik, pengaaran pribadi, game pengajaran, simulasi, dan
internet telah tersebar luas. guru dan pengurus menggunakan teknologi untuk tugas
administrasi. Riset tentang pengajaran dengan bantuan komputer memperlihatkan
dampak positif yang kecil hingga sedang pada pencapaian.
teknologi untuk pengajaran adalah teknologi elektronik paling umum yang digunakan
guru untuk pelajaran guru menggunakan pengelola kata untuk banyak tugas pengajaran
seperti menyiapkan lembar kerja siswa, ujian transparasi, tanda tangan ,ruang kelas, dan
poster.
lembar sebar dalam pendidikan adalah perluasan piranti lunak yang banyak digunakan
orang dewasa biasanya lembar sebar dapat mengubah data mentah menjadi grafik bagan
dan ringkasan data lain sehingga siswa dengan mudah dapat mengorganisasikan
informasi dan melihat dampak berbagai variabel pada hasil.
basis data Basis data adalah program komputer yang menyimpan banyak informasi yang
akan dirujuk kemudian hari dan kadang-kadang dimanipulasi tiga pengajaran dengan
bantuan komputer penerapan pengajaran dengan bantuan komputer beragam
kerumitannya mulai dari piranti lunak, latihan dan praktik sederhana sehingga program
penyelesaian masalah yang rumit
8
latihan dan praktik salah satu penerapan umum Mikro Komputer ke dalam pendidikan
ialah Memberikan latihan dan praktik kepada siswa tentang kemampuan dan
pengetahuan misalnya banyak program piranti lunak menyediakan latihan tentang fakta
atau perhitungan matematika geografi fakta sejarah atau ilmu pengetahuan alam bagi
siswa.
program pengajaran pribadi sebagai program yang canggih daripada latihan dan
praktik program pengajaran pribadi dimaksud untuk mengajarkan bahan baru dan
menyajikan perbaikan dan pengulangan yang tepat berdasarkan jawaban siswa program
pengajaran pribadi terbaik mendekati kemampuan meniru pengajar pribadi manusia yang
sabar makin banyak program pengajaran pribadi menggunakan suara dan grafik untuk
menarik perhatian siswa dan menyajikan informasi baru.
Siswa yang berisiko adalah setiap siswa yang mungkin akan gagal secara akademis
karena salah satu alasan yang berasal dari siswa tersebut atau karena lingkungan siswa.
Alasannya beragam dan dapat meliputi kemiskinan.
program pengajaran pribadi, program kemajuan berkesinambungan Riset mendukung
keefektifan banyak program pencegahan, riset bercampur-baur tentang keefektifan
program pendidikan kompensasi.
Program tersebut biasanya menyediakan layanan bagi siswa hanya setelah siswa tersebut
tertinggal dibelakang . siswa seperti itu mungkin saja akan masuk kedalam Pendidikan
9
khusus atau mungkin tinggal kelas semua strategi perbaikan Kembali telah sedikit
memperlihatkan sedikit bukti tentang keeefektifannya, bahkan ada bukti sangat
menggangu pencapaian, motivasi, dan hasil siswa lainnya.
Ini adalah pendekatan seluruh sekolah yang memperkenalkan strategi berbasis riset
kedalam setiap aspek fungsi sekolah kurikulum, pengaaran, penilain, pengelompokan,
penyesuaian terhadap anak anak yang mengalami kesulitan,keterlibatan orangtua, dan
unsur lain.
10
BAB 10
Dalam teori pembelajaran perilaku (Skinner dan pakar lain), motivasi adalah
konsekuensi dari penguatan. Namun, nilai penguatan tersebut bergantung pada banyak
faktor, dan kekuatan motivasi mungkin saja berbeda antarsiswa. Dalam teori kebutuhan
manusia Maslow, yang didasarkan pada hierarki kebutuhan, orang harus memuaskan
kebutuhan mereka pada tingkat yang lebih rendah sebelum mereka termotivasi untuk
coba memuaskan kebutuhan mereka pada tingkat yang lebih tinggi.
Konsep Maslow tentang kebutuhan aktualisasi diri, yaiu kebutuhan tertinggi,
didefinisikan sebagai keinginan untuk menjadi apa saja yang sanggup dicapai seseorang.
Teori atribusi berupaya memahami penjelasan manusia tentang keberhasilan atau
kegagalan mereka. Asumsi akan mencoba mempertahankan citra diri yang positif;
sehingga, ketika terjadi hal-hal yang baik, orang menghubungkannya dengan
kemampuan mereka sendiri, sedangkan mereka cenderung menghubungkan peristiwa
yang negatif dengan faktor di luar kendali mereka.
Lokus kendali danat bersifat internal (keberhasilan atau kegagalan terjadi karena upaya
atau kemampuan pribadi) atau eksternal (keberhasilan atau kegagalan adalah akibat dari
keberuntungan atau kesulitan tugas). Siswa yang merupakan pebelajar yang mengatur
diri sendiri berkinerja lebih baik daripada siswa yang termotivasi secara eksternal.
Pebelajar yang mengatur diri sendiri dengan sadar merencanakan dan memantau
pembelajaran mereka dan dengan demikian mengingat pelajaran lebih banyak.
Teori pengharapan berpendapat bähwa motivasi seseorang untuk mencapai sesuatu
bergantung pada produk perkiraan orang itu tentang peluang keberhasilannya dan nilai
yang dia letakkan pada keberhasilan itu. Motivasi hendaknya berada pada tingkat
maksimum di tingkat probabilitas keberhasilan sedang. Implikasi pendidikan yang
penting ialah bahwa tugas pembelajaran hendaknya tidak terlalu mudah atau tidak terlalu
sulit.
11
Motivasi dan Kebutuhan Manusia
Motivasi dapat dianggap sebagai dorongan untuk memuaskan kebutuhan seperti
kebutuhan akan pangan, perumahan, cinta, dan pemeliharaan ha diri yang positif. Orang
berbeda-beda kadar peran penting yang mereka berikan pada masing-masing kebutuhan
ini. Sebagian membutuhkan peneguhan kembali terus-menerus bahwa mereka dicintai
atau diharga yang lain mempunyai kebutuhan yang lebih besar akan kenyamanan dan
keamanan fisik. Juga, orang yang sama mempunyai kebutuhan yang berbeda pada waktu
yang berbeda; seteguk air akan jauh lebih dihargai setelah berlan empat mil daripada
setelah memakan empat hidangan.
1. ialah apakah penyebabnya dilihat sebagai sesuatu yang internal (dalam diri orang
itu) atau eksternal.
2. ialah apakah hal itu dilihat sebagai sesuatu yang stabil atau tidak stabil.
3. ialah apakah hal itu dipahami sebagai sesuatu yang dapat dikendalikan atau tidak.
Asumsi utama teori atribusi ialah bahwa orang akan berupaya mempertahankan citra. diri
yang positif. Karena itu, ketika mereka berkinerja dengan baik dalam suatu kegiatan,
mereka kemungkinan akan menghubungkan keberhasilan mereka dengan upaya atau
kemampuan mereka sendiri tetapi jika mereka berkinerja dengan buruk, mereka akan
percaya bahwa kegagalan mereka didasarkan pada faktor yang tidak dapat mereka
kendalikan Khususnya, siswa yang mengalami kegagalan akan berupaya mencari
penjelasan yang memungkinkan mereka menyelamatkan muka di hadapan teman sebaya
mereka.
Telah diperlihatkan bahwa, jika kepada beberapa kelompok orang diberikan tugas dan
kemudian diberitahu bahwa mereka gagal atau berhasil (walaupun dalam kenyatannya
semua sama-sama berhasil), orang yang diberitahu bahwa mereka gagal akan berkata
bahwa kegagalan mereka terjadi karena nasib buruk, sedangkan orang yang diberitahu
bahwa mereka berhasil akan menghubungkan keberhasilan mereka dengan kemampuan
dan kecerdasan.
12
keberuntungan. Atribusi kemampuan dan upaya bersifat internal bagi orangnya; atribusi
kesulitan tugas dan keberuntungan bersifat eksternal. Kemampuan dianggap sebagai
keadaan yang relatif stabil dan tidak dapat diubah; upaya dapat diubah. Sama halnya,
kesulitan tugas pada dasarnya adalah karakteristik yang stabil, sedangkan keberuntungan
tidak stabil dan tidak dapat dikendalikan.
Salah satu konsep yang merupakan inti teori atribusi ialah lokus kendali (locus of
control). Kata lokus berarti lokasi. Orang yang mempunyai lokus kendali internal adalah
orang yang percaya bahwa keberhasilan atau kegagalan terjadi karena upaya atau
kemampuannya sendiri, Seseorang yang mempunyai lokus kendali eksternal lebih
mungkin percaya bahwa faktor lain, seperti keberuntungan, kesulitan tugas, atau
tindakan orang lain, menyebabkan keberhasilan atau kegagalan.
Lokasi kendali internal sering disebut daya hasil pribadi (self-efficacy), yaitu keyakinan
bahwa perilaku seseorang menghasilkan perbedaan Lokus kendali atau daya hasil pribadı
dapat sangat berperan penting dalam menjelaskan kinerja sekolah siswa. Misalnya,
beberapa peneliti menemukan bahwa siswa yang mempunyai lokus kendali internal yang
tinggi mempunyai nilai dan hasil ujian yang lebih baik daripada siswa dengan
kecerdasan sama yang mempunyai lokus kendali internal yang rendah.
Guru dapat menekankan pada sasaran pembelajaran dan atribusi atau pemberdayaan
yang positif. Siswa yang mempunyai sasaran pembelajaran melihat maksud sekolah
sebagai sarana untuk memeroleh pengetahuan dan kompetensi siswa ini cenderung
memiliki motivasi yang lebih tinggi untuk belajar daripada siswa yang mempunyai
sasaran kinerja berupa penilaian yang positif dan nilai yang baik.
Guru dapat menggunakan program khusus seperti pelatihan atribusi untuk membantu
siswa keluar dari ketidak berdayaan yang dipelajari, di mana siswa merasa bahwa
mereka sudah ditakdirkan untuk gagal walaupun mereka bertindak. Harapan guru sangat
memengaruhi motivasi dan pencapaian siswa. Guru dapat mengkomunikasikan harapan
yang positif bahwa siswa dapat belajar dan dapat mengambil langkah untuk mengurangi
kecemasan.
14
sasaran pembelajaran memungkinkan mengambil mata pelajaran yang sulit dan mencari
tantangan; siswa yang mempunyai sasaran kinerja terfokus untuk memeroleh nilai yang
baik, mengambil mata pelajaran yang mudah, dan menghindari situasi yang menantang.
Insentif adalah sarana penguatan yang dapat diharapkan orang untuk diterima jika
mereka mewujudkan perilaku tertentu. Insentif intrinsik adalah aspek tugas tertentu yang
dalam dirinya mempunyai cukup nilai sehingga dapat memotivasi siswa mengerjakan
sendiri tugas. Insentif ekstrinsik meliputi nilai sekolah, bintang emas, dan imbalan lain.
Guru dapat meningkatkan motivasi intrinsik dengan membangkitkan ketertarikan siswa,
mempertahankan keingintahuan, menggunakan berbagai cara presentasi, dân memberi
kesempatan siswa menentukan sasaran mereka sendiri.
Cara untuk menawarkan insentif ekstrinsik meliputi pengungkapan harapan yang jelas;
pemberian umpan balik yang jelas, langsung, dan sering; dan peningkatan nilai dan
ketersediaan imbalan. Imbalan di ruang kelas meliputi pujian, yang akan paling efektif
jika hal itu bersyarat, khusus, dan terpercaya.
15
BAB 11
16
Mencegah Waktu yang Hilang
Salah satu hal yang memungkinkan banyak waktu pengajaran hilang ialah karena
kehilangan seluruh hari atau jam pelajaran. hal-hal seperti hari ujian yang terstandarisasi
dan tentu saja kita tidak ingin menghapuskan perjalanan lapangan atau rapat sekolah
yang memang penting hanya untuk memeroleh beberapa jam pelajaran tambahan. akan
tetapi hilangnya jam pengajaran yang sering terjadi akan mengganggu aliran pengajaran
dan pada akhirnya dapat merampas siswa waktu yang mencukupi untuk menguasai
kurikulumyang sering terjadi akan mengganggu alıran pengajaran dan pada akhimya
dapat merampas dari siswa waktu yang mencukupi untuk menguasai kurikulum
Penggunaan semua waktu di kelas.
Mencegah Gangguan
Salah satu penyebab penting kehilangan waktu yang dialokasikan ke pengajaran ialah
gangguan. Gangguan dapat dikenakan dari luar, seperti pengumuman atau perlunya
menandatangani formulir yang dikirim dari kantor kepala sekolah; atau hal itu dapat
disebabkan oleh guru atau siswa sendiri. Gangguan tidak hanya langsung mengurangi
waktu pengajaran, tetapi juga memutuskan momentum pelajaran tersebut, yang
mengurangi perhatian siswa pada tugas yang ada.
17
Waktu sibuk (atau waktu penugasan) adalah waktu yang benar-berar digunakan masing-
masing siswa untuk menyelesaikan pekerjaan yang ditugaskan. Waktu yang dialokasikan
dan waktu sibuk berbeda dalam arti bahwa waktu yang dialokasikan mengacu ke
kesempatan bagi seluruh siswa untuk terlibat ke dalam kegiatan pembelajaran,
sedangkan waktu sibuk mungkin berbeda untuk masing-masing siswa, bergantung pada
perhatian dan kesediaan siswa untuk bekerja.
Mempertahankan Momentum
Mempertahankan momentum selana pelajaran adalah kunci untuk mengupayakan
keterlibatan pada tugas agar tetap tinggi. Momentum mengacu ke upaya menghindari
gangguan atau perlambatan . Dalam pelajaran yang mempertahankan momentum yang
baik, siswa selalu mempunyai sesuatu untuk dikeraian dan, begitu mulai bekerja, mereka
tidak terganggu.
Mengelola Peralihan Peralihan adalah pergantian dari satu kegiatan ke kegiatan lain;
contohnya, dari pengajaran ke pekerjaan kelas, dari mata pelajaran ke mata pelajaran
lain, atau dari pelajaran ke makan siang.
Berikut ini terdapat tiga aturan untuk pengelolaan peralihan:
1. Ketika melakukan peralihan, guru hendaknya memberi tanda yang jelas yang
sudah diajarkan kepada siswa untuk menanggapinya.
Contohnya, di kelas sekolah dasar, beberapa guru menggunakan lonceng atau sinyal
tangan untuk menunjukkan kepada siswa bahwa mereka hendaknya segera diam dan
mendengarkan pengajaran.
2. Sebelum peralihan dilakukan, siswa harus merasa yakin tentang apa yang akan
mereka lakukan ketika tanda diberikan.
18
Misalnya, guru mungkin saja berkata, "Ketika saya katakan Lakukan,'saya ingin Anda
semua menyingkirkan buku Anda dan mengeluarkan karangan yang Anda mulai
kemarin. Apakah semua sudah siap? Baik, lakukan!" Pada saat memberikan petunjuk
kepada siswa agar memulai pekerjaan kelas perorangan, guru tersebut dapat membantu
mereka memulai kegiatan tersebut sebelum membiarkan mereka bekerja mandiri.
3. Lakukanlah semua peralihan sekaligus. Siswa hendaknya dilatih me lakukan
peralihan sebagai satu kelompok, bukan sebagai siswa satu per satu. Guru
biasanya harus memberikan petunjuk kepada siswa secara keseluruhan atau
kepada kelompok yang ditentukan dengan jelas.
19
mengurangi peningkatan tersebut dengan mengabaikan setiap dalih atau bantahan
yang tidak relevan.
7. menerapkan konsekuensi jika semua langkah sebelumnya sudah tidak efektif lagi
memaksa siswa mematuhi permintaan yang diungkapkan dengan jelas dan masuk
akal Langkah terakhir ialah mengajukan pilihan kepada siswa patuhi atau
tanggung konsekuensinya. contohnya konsekuensi adalah meminta siswa keluar
dari kelas membuat siswa kehilangan istirahat beberapa menit atau siswa lain
meminta siswa atau Tertinggal seusai sekolah.
Praktik yang memberi andil pada pengelolaan ruang kelas yang efektif meliputi upaya
memulai tahun ajaran dan menyusun peraturan dan prosedur dengan tepat. Peraturan dan
prosedur kelas hendaknya disampaikan dengan jelas kepada siswa dan diterapkan dengan
segera dan adil.
20
pengelolaan perilaku perorangan bermanfaat bagi siswa yang mempunyai masalah
perilaku tetap di sekolah. Setelah menentukan perilaku.
garis dasar, guru memilih penguatan seperti pujian lisan atau imbalan kecil yang
berwujud, dan penghukuman seperti penyingkiran (menjauhkan seorang anak dari situasi
yang menguatkan perilaku yang buruk).
Guru juga menetapkan kriteria untuk menerapkan penguatan dan hukuman. Strategi
penguatan berbasis keluarga dapat saja melibatkan pemberian kartu laporan harian atau
mingguan kepada siswa untuk dibawa pulang dan meminta orang tua memberikan
imbalan berdasarkan laporan ini. Langkah untuk menciptakan program seperti itu
meliputi penentuan perilaku yang akan digunakan bagi kartu laporan harian can
penjelasan program tersebut kepada orang tua.
Program kesalingbergantungan kelompok adalah program yang memberikan imbalan
kepada seluruh kelompok berdasarkan perilaku anggota kelompok. Salah satu keberatan
terhadap teknik pengelolaan perilaku ialah bahwa hal itu dapat dimanfaatkan untuk
mengendalikan siswa secara berlebihan. Strategi pengelolaan perilaku hendaknya selalu
menekankan pujian dan penguatan, dengan menjadikan hukuman sebagai pilihan
terakhir.
21
BAB 12
2. Prinsip kedua ialah menghindari dari menyamakan orang tersebut dengan ketidak
mampuan. Ada banyak karakteristik masing- masing siswa dan ketidakmampuan
hanyalah salah satu. Mendefinisikan anak tersebut dari segi ketidakmampuan
benar-benar tidak adil baginya. Bagian-bagian berikut membahas karakteristik
22
siswa yang mempunyai jenis pengecualian yang paling umum ditemukan di
sekolah.
Tingkat Kecerdasan Untuk memahami seberapa parah kelemahan diri anak-anak yang
menyandang keterbelakangan mental, pertama-tama penting diingat kembali konsep
tentang IQ atau tingkat kecerdasan, yang berasal dari nilai ujian terstandarisasi. Siswa
yang mempunyai IQ di atas 70 pada umumnya dianggap berada dalam rentang normal.
Sedikit lebih dari 2 persen siswa mempunyai IQ di bawah rentang ini. Mereka perlu
23
mempertimbangkan kinerja siswa di sekolah dan keluarga, nilai ujian lain, dan latar
belakang budaya.
Penggolongan Keterbelakangan Mental Pada masa lalu, orang yang menyandang
keterbelakangan mental terutama dikategorikan menurut nilal IQ mereka. Sistem
penggolongan berbasis IQ ini telah ditentang beberapa profesional yang percaya bahwa
penekanan dalam pendidikan khusus masa sekarang ialah bahwa semua orang dapat
belajar dan bahwa pendidikan dan pelatihan tidak dapat dibedakarn dengan jelas.
Namun, beberapa distrik sekolah menggunakan sistem penggolongan yang
disederhanakan ini atau sistem serupa.
INKLUSI
Inklusi berarti penempatan siswa yang mempunyai kebutuhan khusus ke ruang kelas
pendidikan umum setidaknya untuk sebagian waktu pembelajaran. Inklusi penuh semua
siswa dengan bantuan yang sesuai merupakan sasaran yang diyakini secara luas. Riset
memperlihatkan bahwa inklusi berjalan efektif menaikkan tingkat kinerja banyak siswa,
khususnya ketika pembelajaran kooperasi, sistem sahabat, pengajaran pribadi teman
sebaya, pengajaran komputer, modifikasi penyajian pelajaran, dan pelatihan kemampuan
sosial menjadi bagian sehari-hari pembelajaran di ruang kelas.
Riset juga memperlihatkan bahwa beberapa ketidakmampuan, khususnya
ketidakmampuan membaca, dapat dicegah melalui program pencegahan dan intervensi
dini. Pengertian Inklusi kelas pendidikan umum.
24
BAB 13
25
Evaluasi sumantif adalah penilaian yang dilakukan jika satuan pengalaman belajar atau
seluruh materi pelajar dianggap telah telah selesai.
Evaluasi acuan norma adalah penilaian yang dilakukan dengan mengacu pada norma
kelompok atau nilai nilai yag diperoleh siswa dibandingkan dengan nilai nilai siswa lain
dalam kelompok tersebut .
Evaluasi acuan kriteria adalah penilaian yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan
siswa dibandingkan dengan kriteria yang sudah dibuat terkebih dahulu didalam penilaian
acuan kriteria.
26
CARA MENENTUKAN NILAI SISTEM PENILAIAN BERBEDA
di pendidikan sekolah dasar dan sekolah menengah. Misalnya, penilaian informal
mungkin saja lebih sesuai pada tingkat se- kolah dasar, sedangkan nilai huruf makin
dianggap penting pada tingkat sekolah menengah. Standar penilaian dapat saja bersifat
absolut atau relatif (penilaian berdasar kurva).
Penilaian kinerja adalah cara guru menentukan apa yang diketahui dan dapat dilakukan
siswa. Persyaratan utama penilaian kinerja ialah pengumpulan sampel pekerjaan siswa
dengan bijaksana yang menunjukkan tingkat kinerja. Pendekatan lain ialah memberikan
ujian kepada siswa di mana mereka dapat memperlihatkan kemampuan mereka. Sistem
lain ialah penilaian kontrak dan penilaian penguasaan. Nilai buku rapor biasanya
berisikan nilai rata-rata ujian, pekerjaan rumah, tugas kelas, partisipasi di kelas, perilaku,
dan upaya.
Standar Penilaian Absolut Nilai dapat diberikan menurut standar hsolut atau relatif.
Standar penilaian absolut (absolute grading standard) dapat terdiri atas nilai persentase
yang sudah ditentukan sebelumnya yang diperlukan untuk nilai tertentu, seperti dalam
contoh berikut Nilai Persentase yang Benar.
A. 90-100 persen
B. 80-89 persen
C. 70-79 persen
D. 60-69 persen
E. 60-69 persen
27
Dalam bentuk standar absolut lain, yang disebut penilaian acuan- kriteria, guru
memutuskan sebelumnya kinerja apa saja yang menjadi pe- nguasaan yang luar biasa.
Misalnya, dalam suatu ruang kelas, biasanya nilai digunakan untuk memberi guru
gagasan tentang seberapa baik seorang siswa berkinerja jika dibandingkan dengan teman
kelas. Siswa dapat juga mempunyai peringkat tingkat-nilai atau sekolah dan dalam ujian
terstandarisasi, nilai siswa dapat dibandingkan dengan nilai kelompok norma yang
mewakili nasional.
28
Gagasan utama di balik alternatif ujian tersebut ialah bahwa siswa seharusnya diminta
mendokumentasikan pembelajaran mereka dan memperlihatkan bahwa mereka benar-
benar dapat mengerjakan sesuatu yang nyata dengan informasi dan kemampuan yang
telah mereka pelajari di sekolah .
Keberhasilan Penilaian Kinerja Salah satu kritik terpenting terhadap ujian tradisional
terstandarisasi ialah bahwa hal itu dapat memusatkan perhatian guru untuk mengajarkan
rentang kemampuan sempit yang kebetulan termasuk di dalam ujian, seharusnya
dimungkinkan untuk menciptakan ujian yang menuntut pemahaman yang begitu luas
tentang mata pelajaran sehingga ujian tersebut pantas diajarkan.
29
BAB 14
Ujian bakat seperti ujian kecerdasan umum dan ujian nultifaktor memper- kirakan
kemampuan umum siswa dan kesiapannya untuk belajar. Ujian IQ yang diberikan
kepada perorangan atau kelompok mencoba untuk mengukur kecerdasan masing-masing
dalam wilayah kognitif Ujian pen- apaian menilai kemahiran siswa dalam berbagai mata
pelajaran. Ujian dagnostik difokuskan pada mata pelajaran tertentu untuk menyingkap
leatan dan kelemahan penguasaan. Ujian acuan norma menatsirkan dalam perbandingan
dengan nilai peserta lain yang mengikuti ujian tersebut, dan ujian acuan kriteria
menafsirkan nilai berdasarkan kriteria kinerja yang sudah tetap.
30
1. memprediksi kinerja siswa di masa mendatang pada bidang studi tertentu,
2. men- diagnosis kesulitan siswa,
3. menjadi ujian formatif atas kemajuan siswa, Bahasa Spanyol. Yang menjadikan
ujian ini sebagai acuan norma adalah hasil ujian itu dapat dibandingkan dengan
kelompok siswa yang mewakili. Ujian dan
4. menjadi ujian sumatif atas pembelajaran.
ujian bakat-bakat biasanya diukur dengan mengevaluasi pencapaian atas domain yang
didefinisikan secara sangat luas karena itu pembelajaran sekolah mempengaruhi nilai
ujian bakat siswa dan siswi skornya baik pada salah satu jenis ujian biasanya akan baik
pada ujian lain.
ujian kecerdasan umum adalah nilai yang paling sering terkait dengan pengujian
kecerdasan tetapi jenis nilai lain juga digunakan untuk kecerdasan dirancang
memberikan indikasi umum mengenai bakat seseorang di banyak bidang fungsi
intelektual.
31
tidak berubah ketika ujian diberikan di mpet atau pada waktu yang berbeda
Ketidakadilan uian dalam setiap bentuknya membahayakan validitas. Masalah-masalah
lain yang terkait dengan ujian terstandarisasi meliputi etika materi ujian persiapan siswa
untuk menghadapi ujian, penggunaan nilai ujian, hubungan ujian dengan kurikulum, dan
penyelenggaraan ujian dengan komputer.
32