Anda di halaman 1dari 10

Pendekatan Pembelajaran

Pada arikel kali ini kita akan membahas tentang pengertian, macam
pendekatan pembelajaran. Makna singkat dari pendeketan pembelajaran
itu sendiri adalah acuan pada sebuah aktivitas pembelajaran.

Ini nantinya diharapkan bisa untuk menginisiasi, menampung,


melengkapi, mendalami dan menginspirasi sebuah metode dan model
pembelajaran.

Pengertian
Pengertian dari pendekatan pembelajaran itu sendiri adalah
sebuah visi dan pola pikir seorang pendidik pada aktivitas belajar yang
mana visi tersebut dipakai untuk membuat lingkungan belajar yang ideal
sesuai dengan apa yang diinginkan pendidik.

Pendekatan pembelajaran adalah kategori yang berdasar pada tujuan


yang ingin dicapai dalam belajar (pembelajaran), entah itu tujuannya
adalah untuk mempertajam ranah kecerdasan (kognitif), tingkah laku
(afektif) atau keterampilan (psikomotorik). Itulah yang membedakannya
dengan metode, model, strategi dan teknik dalam pembelajaran.

Lingkungan ideal tersebut diharapkan mampu membuat kompetensi


dasar bisa diraih dan proses pembelajaran bisa berjalan dengan baik.

Pendekatan pembelajaran memiliki dua klasifikasi umum, yakni

1. Student centered approach yang berarti pendekatan pembelajaran


yang berpusat kepada peserta didik (siswa).
2. Teacher centered approach yang berarti pendekatan pembelajaran
yang berpusat pada pendidik (guru).

Di dalam pendekatan pembelajaran terdapat sifat yang  terkandung,


beberapa di antaranya yaitu membimbing, mencipta, memberdayakan.
Macam Macam Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran terdiri dari sepuluh jenis macam, perlu


diketahui bahwa macam pendekatan pembelajaran di bawah ini bisa
menunjang keberlangsungan daru kurikulum 2013 (k13) dan revisi,
berikut merupakan macam beserta penjelasannya:
Pendekatan Kontekstual

Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah pendekatan


pembelajaran dengan inisiatif guru untuk bisa mengembangkan belajar
yang bisa dihubungkan dengan kondisi di lingkungan sehari-hari siswa.
Guru juga bisa mendorong para siswa untuk bisa mengaitkan
pengetahuan yang telah didapat dengan dipraktekan pada kehidupan
sehari-hari.

Syarat agar siswa bisa memahami pendekatan kontekstual adalah siswa


perlu diajari kegunaan, hakikat belajar dan cara untuk mencapai sebuah
tujuan. Adanya syarat tersebut siswa bisa sadar dengan apa yang akan
mereka pelajari dan manfaatnya di kehidupan sehari-hari.

Pendekatan ini memiliki landasan sendiri agar bisa dilaksanakan dengan


baik diantaranya adalah konstruktivisme, bertanya, kelompok belajar,
meneliti, evaluasi dan pengukuran. Penjelasan lebih detail bisa lihat
tautan ini CTL.

Pendekatan Konstruktivisme

Konstruktivisme memiliki fokus tersendiri dalam pembelajaran yakni


pada membangun dan penyusunan level pengetahuan dan kreativitas
siswa. Pengetahuan dan kreativitas berguna agar siswa bisa membangun
dan mengutarakan gagasan dan diterapkan di dunia nyata.

Fungsi guru pada pendekatan ini adalah sebagai pengarah kebijakan


dalam aktivitas pembelajaran yang dilakukan siswa. Bisa dikatakan
bahwa pendekatan konstruktivisme adalah aktivitas belajar yang
memfokuskan pada keikutsertaan dan pengalaman langsung dalam
aktivitas belajar. Penjabaran lebih lengkap tentang
pendekatan konstruktivisme ini.

Pendekatan Kognitif
Pendekatan ini memiliki fokus pada mengingat dan menghafal. Jangan
salah sangka pada pendekatan ini di mana siswa hanya akan dijejalkan
informasi lalu dihafalkan.

Sebaliknya pendekatan ini merupakan metode yang bisa memungkinkan


siswa untuk memahami dan mengingat informasi penting untuk jangka
waktu yang panjang.

Pendekatan Deduktif

Pendekatan deduktif adalah aktivitas berpikir menggunakan logika untuk


menyelesaikan masalah dan selanjutnya membuat kesimpulan dari hasil
pengumpulan data. Pada penggunaan penalaran deduktif untuk
menyelesaikan masalah yang rumit, hasil bisa didapat lebih dari satu
kesimpulan.

Deduktif bila dideskripsikan dalam kata-kata adalah metode untuk


menarik kesimpulan dari yang umum ke khusus. Pada aktivitas
pembelajaran pendekatan deduktif dimulai dengan pengutaraan konsep
dari mulai istilah, definisi dan teori oleh guru.

(Suwarna,2005) Deduktif memiliki dasar pemikiran bahwa aktivitas


pembelajaran bisa dilakukan dengan sukses apabila peserta didik bisa
memahami sebuah persoalan hingga konsep fundamentalnya.

Pendekatan Induktif

Pendekatan Induktif merupakan hasil kesimpulan dari aktivitas berpikir


dari elemen dengan karakter khusus.

Lebih sederhananya proses induktif bila dideskripsikan dengan kata-kata


adalah pengambilan suatu kesimpulan yang berasal dari elemen umum
ke elemen khusus. Dalam penelitian aktivitas induktif berarti melakukan
pengamatan selanjutnya mengambil kesimpulan dari pengamatan.
Aktivitas pembelajaran menggunakan pendekatan induktif berarti guru
harus menyediakan contoh yang khusus atau spesifik yang selanjutnya
bisa disimpulkan ke dalam suatu fakta, aturan atau hukum. Berikut
merupakan penjelasan lengkap induktif dan deduktif.

Pendekatan Konsep

Pada pendekatan ini siswa dibimbing untuk bisa memahami suatu


konsep secara mendalam agar siswa terhindar dari miskonsepsi atau
kekeliruan konsep. Arti konsep sendiri adalah penggolongan yang
mempunyai karakter, sifat dan ciri yang sama. Konsep bisa didapat dari
hasil penelitian dan pengalaman.

Pendekatan konsep pada aktivitas pembelajaran bisa berupa penyajian


langsung konsep kepada siswa tanpa mereka tahu cara mendapatkan
konsep tersebut. Sehingga materi yang diberikan adalah materi yang
telah jadi.

Dalam prosesnya siswa akan diarahkan untuk bisa menguasai suatu


materi dengan menggunakan konsep yang ada di dalam materi.
Sehingga fokus utama dari pembelajaran ini adalah pemahaman konsep
serta subkonsep

Pendekatan Proses

Adalah aktivitas pembelajaran yang berfokus kepada siswa untuk bisa


menjiwai sebuah proses pembangunan dan penemuan konsep yang bisa
menjadi landasan bagus untuk keterampilan proses.

Pendekatan ini berfokus pada sebuah proses (urutan kejadian/metode


pada sebuah perkembangan) bukan pada hasil. Saat implementasi
pendekatan ini, siswa dituntut untuk bisa memahami suatu proses.
Manfaat dari pendekatan proses itu sendiri adalah agar siswa bisa
mengembangkan daya pikir yang urut dan sistematis serta
meningkatkan daya psikomotor.
Ketika aktivitas pendekatan proses diimplementasikan, siswa juga
diharap bisa menggambarkan suatu model dan melaksanakan
percobaan. Jenis yang bisa diukur ketika pembelajaran berlangsung pada
pendekatan proses adalah ketepatan, cara kerja, ketelitian, keterampilan,
kesigapan dsb.

Dari jenis yang bisa diukur tersebut bisa disimpulkan bahwa misi utama
dari pendekatan proses adalah meningkatkan keterampilan proses siswa
dalam hal perencanaan, menganalisis, mengamati, berhipotesa dan
komunikasi.

Pendekatan Humanis

Pendekatan ini didasarkan pada teori humanistik yang berkonsep pada


kebaikan untuk semua yakni memanusiakan manusia. Di mana tujuannya
adalah dunia bersatu dalam damai dan terdapat penyebaran
pengetahuan yang rata serta siswa memperoleh keterampilan dan
pengetahuan yang bisa menciptakan efek positif.

Pendekatan ini sangat efektif bila dilakukan dengan memberikan siswa


sebuah tugas grup/kelompok. Selain itu pembelajaran yang
berlandaskan pada pengarahan spiritual dan komunitas akan
dilaksanakan agar rasa/perasaan atau afektif siswa bisa terbangun.

Pendekatan Open – Ended

Pengertian dari open-ended (soal terbuka) adalah masalah atau soal yang


dirancang yang bisa memiliki banyak jawaban yang benar. Pada
aktivitasnya pendekatan open-ended memiliki misi utama yakni
menekankan siswa agar tahu proses jawaban bisa didapat.

Pelaksanaan yang bisa dilakukan pendekatan open-ended pada aktivitas


pembelajaran adalah siswa bisa membuat metode dengan cara yang
bervariasi ketika akan menjawab sebuah persoalan/masalah.
Dengan pendekatan open-ended siswa bisa termotivasi untuk
meningkatkan kapasitas berpikir mereka dengan jawaban dan penemuan
baru. Selain itu pendekatan ini juga meningkatkan daya kreatif siswa dan
mindset dengan cara problem posing secara sinkron.

Pendekatan Saintifik

Merupakan aktivitas belajar yang disiapkan agar siswa bisa dengan aktif
membangun sebuah keterampilan, pengetahuan dengan cara observasi,
bertanya, bernalar, mengumpulkan data, meneliti dan menyimpulkan.

Pendekatan (ilmiah) tidak selalu bisa diterapkan dalam berbagai materi


atau kondisi karena pada prosesnya pendekatan ini harus terdapat nilai
dan sifat yang telah tersusun matang. Untuk lebih lengkapnya ikuti
tautan ini Pendekatan Saintifik.

Pendekatan Realistik

Realistik berawal setelah siswa mengatasi masalah yang sudah ada.


Dengan mengatasi masalah, siswa akan terbangun untuk bisa mengatasi
berbagai masalah. Hal tersebut merupakan awal dari pendekatan realistik
atau RME (Realistic Mathematic Education)

RME merupakan pendekatan yang berfokus pada hal yang nyata atau
realistis untuk siswa. Pada pendekatan ini siswa akan
mengimplementasikan beberapa aktivitas yang dipusatkan pada
keterampilan proses, diskusi dan kerjasama. Lebih bagus lagi bila siswa
bisa membuat argumen dengan siswa lain yang bermanfaat untuk
meningkatkan belajar mandiri.

Ketika pendekatan realistik dilaksanakan guru akan menjadi


pembimbing. Dan siswa akan melakukan belajar secara mandiri dan aktif
agar bisa berdiskusi dan menggolongkan jawaban yang benar serta bisa
memahami berbagai sudut pandang siswa lain.
Sumber yang bisa didapat dari pendekatan realistik adalah masalah di
kehidupan nyata siswa sehingga konstruksi konsep dan implementasi
bisa berjalan dengan baik.

Pendekatan Behavioristik

Bila guru sudah memiliki gambaran dasar mengenai teori behaviorisme


dalam pembelajaran maka guru akan lebih mudah dalam memahami
pendekatan ini.

Seperti pada namanya, pendekatan ini berfokus pada perilaku.


Merupakan jenis pembelajaran yang bertujuan untuk mengubah
perilaku, di mana pembelajaran ini menekankan pada pengulangan dan
penguatan. Informasi lebih detailnya bisa simak teori belajar
behavioristik.

Pendekatan Sains, Teknologi dan Masyarakat

Pendekatan yang disingkat menjadi STM in adalah kombinasi dari


keterampilan proses, pendekatan konsep, inquiry, pendekatan
lingkungan dan discovery. Misi dari pendekatan ini adalah siswa bisa
mempunyai sebuah pengetahuan yang mumpuni yang bertujuan agar
mereka bisa menentukan setiap keputusan dengan tepat ketika terjadi
masalah yang ada pada masyarakat dan lingkungannya.

STM memiliki landasan filosofi yang sama dengan pendekatan


konstruktivisme yakni siswa bisa merangkai/membangun setiap konsep
yang ada di dalam sistem kognitifnya beradasarkan ilmu pengetahuan
yang telah dikuasainya.

Kesimpulan

Perlu diketahui bahwa pendekatan pembelajaran bisa dipakai secara


bersamaan untuk mempelajari suatu keterampilan atau untuk
mengerjakan suatu tugas. Contohnya adalah pendekatan kognitif bisa
digunakan untuk menghafalkan dan memahami chord gitar dari sebuah
lagu, sedangkan pendekatan behavioristik bisa dipakai untuk memainkan
chord gitar pada sebuah lagu.

Selain itu guru juga jangan takut untuk bereksperimen dan mencoba
setiap pendekatan yang ada untuk meningkatkan kualitas siswa. Sekian
merupakan beberapa macam pendekatan pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai