MAKALAH
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah
dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan keadaan sehat wal’afiat
dan selesai tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga selamanya tercurah bagi Nabi
Besar Muhammad SAW serta para sahabatnya dan para pengikutnya hingga akhir jaman.
Makalah ini berisi tentang Model Pembelajaran Inkuiri , adapun tujuan membuat makalah
ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Magang IPA SD.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan dan penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan mengingat terbatasnya kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki oleh kami.
Oleh karena itu, kami bersikap terbuka untuk menerima kritik dan saran yang bersifat
membangun, sebagai bahan masukan yang berharga bagi kami untuk memperbaikinya di masa
yang akan datang.
Kami berharap, semoga makalah ini bermanfaat bagi kami pada khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya. Semoga Allah SWT selalu memberikan petunjuk-Nya sampai akhir
hayat. Aamiin.
A. Pengertian Inkuiri.
Kata inkuiri berasal dari bahasa inggris “Inquiry ” berarti
pertanyaan, pemeriksaan, atau penyelidikan. Model pembelajaran inquiry adalah rangkaian
kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analisis
untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan
(Sanjaya, 2006).
Menurut Piaget bahwa model pembelajaran inquiry adalah model pembelajaran yang
mempersiapkan siswa pada situasi untuk melakukan eksperimen sendiri secara luas agar
melihat apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu, mengajukan pertanyaan-pertanyaan,
dan mencari jawabannya sendiri, serta menghubungkan penemuan yang satu dengan
penemuan yang lain, membandingkan apa yang ditemukannya dengan yang ditemukan
siswa lain (Mulyasa, 2008).
Dengan melihat kedua pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran inquiry adalah model pembelajaran yang mempersiapkan siswa pada
situasi untuk melakukan eksperimen sendiri sehingga dapat berpikir secara kritis untuk
mencari dan menemukan jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.
2. Kekurangannya.
a. Jika model pembelajaran inquiry digunakan sebagai modelpembelajaran, maka akan sulit
mengontrol kegiatan dankeberhasilan siswa.
b. Model ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena itu terbentur dengan kebiasaan
siswa dalam belajar.
c. Kadang-kadang dalam mengimplementasikanya memerlukan waktu yang panjang sehingga sering
guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.
d. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran,
maka model pembelajaran inquiry akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru.
Dalam proses belajar mengajar dengan metode inkuiri terbimbing, siswa dituntut untuk
menemukan konsep melalui petunjuk-petunjuk seperlunya dari seorang guru. Petunjuk-
petunjuk itu pada umumnya berupa pertanyaan-pertanyaan yang bersifat membimbing (Wartono 1999).
Selain pertanyaan-pertanyaan, guru juga dapat memberikan penjelasan-penjelasan seperlunya
pada saat siswa akan melakukan percobaan, misalnya penjelasan tentang cara-cara melakukan
percobaan. Metode inkuiri terbimbing biasanya digunakan bagi siswa-siswa yang belum berpengalaman
belajar dengan menggunakan metode inkuiri. Pada tahap permulaan diberikan lebih banyak
bimbingan, sedikit demi sedikit bimbingan itu dikurangi.
Metode inkuiri bebas digunakan bagi siswa yang telah berpengalaman belajar dengan pendekatan
inkuiri. Karena dalam pendekatan inkuiri bebas ini menempatkan siswa seolah-olah bekerja
seperti seorang ilmuwan. Siswa diberi kebebasan menentukan permasalahan untuk diselidiki,
menemukan dan menyelesaikan masalah secara mandiri, merancang prosedur atau langkah-langkah
yang diperlukan.
Metode inkuiri bebas termodifikasi merupakan kolaborasi atau modifikasi dari dua
strategi inkuiri sebelumnya, yaitu : pendekatan inkuiri terbimbing dan pendekatan inkuiri bebas.
Meskipun begitu permasalahan yang akan dijadikan topik untuk diselidiki tetap diberikan atau
mempedomani acuan kurikulum yang telah ada. Artinya, dalam metode ini siswa tidak dapat
memilih atau menentukan masalah untuk diselidiki secara sendiri, namun
siswa yang belajar dengan metode ini menerima masalah dari gurunya untuk dipecahkan dan
tetap memperoleh bimbingan. Namun bimbingan yang diberikan lebih sedikit dari Inkuiri terbimbing dan
tidak terstruktur.
Model pembelajaran inquiry adalah model pembelajaran yang mempersiapkan siswa pada
situasi untuk melakukan eksperimen sendiri sehingga dapat berpikir secara kritis untuk mencari dan
menemukan jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Sasaran utama kegiatan pembelajaran
inkuiri adalah keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses kegiatan
belajar, keterarahan kegiatan secara maksimal dalam proses kegiatan belajar, mengembangkan sikap
percaya pada diri siswa tentang apa yang ditemukan dalam proses inkuiri. Namun dalam penerapannya,
pembelajaran inkuiri ini memiliki kelemahan seperti adanya kesulitan dalam mengontrol siswa,
ketidaksesuaian kebiasaan siswa dalam belajar, kadang memerlukan waktu yang panjang dalam
pengimplementasiannya, dan sulitnya dalam implementasi yang dilakukan oleh guru bila keberhasilan
belajar bergantung pada siswa.
Teori-teori yang melandasi model pembelajaran inquiri yaitu teori belajar kontruktivisme,
teori belajar Ausubel, teori belajar penemuan oleh Bruner. Langkah-langkah pembelajaran inkuiri adalah
sebagai berikut orientasi, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan
data, menguji hipotesis, merumuskan kesimpulan. Model pembelajaran inquiry mengandung proses-
proses mental yang lebih tinggi tingkatannya, misalnya merumuskan problema sendiri, merancang
eksperimen sendiri, melakukan eksperimen sendiri, mengumpulkan dan menganalisis data, menarik
kesimpulan, mempunyai sikap-sikap obyektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka, dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Amirul, Fatkhan Huda. 2017. Pengertian Dan Langkah-Langkah Model Pembelajaran Inquiry Terbimbing.
Tersedia [ Online ] : https://fatkhan.web.id/pengertian-dan-langkah-langkah-model-pembelajaran-inquiry-
terbimbing/ [ 3 April 2021]
Bayu, Jajang Kelana dan Duhita Savira Wardhani. 2021. Model Pembelajaran IPA SD. Cirebon: Edutrimedia
Indonesia
Kunandar. 2007. Guru Professional Implementasi Tingkat SatuanPendidikan (KTSP) Dan Sukses Dalam
Sertifikasi Guru . Jakarta
:
Raja Grafindo.Mulyasa. 2008.
Menjadi guru Professional Menciptakan PembelajaranKreatif Dan Menyenangkan.Bandung: Remaja Rosda
Online.(http://repository.upi.edu/operator/upload/s_tm_054161_chapter2.pdfdiakses pada 20
November 2013).2012. “Model Pembelajaran Inquiri”.
Online. (http://www.ras-eko.com/2011/05/model-pembelajaran-inquiry.html
diakses pada 20 November 2013)
LAMPIRAN RPP
A. Tujuan Pembelajaran
3.6 Melalui membaca dan mengamati, peserta didik dapat mengidentifikasi cara-cara
perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat.
4.6 Melalui kegiatan percobaan, peserta didik dapat melaporkan hasil pengamatan tentang
benda-benda yang bersifat mempercepat dan menghambat perpindahan kalor.
B. Materi Ajar
Konduktor dan Isolator
(Membuat Hipotesis)
1. Siswa ditugaskan untuk menyebutkan nama bahan
atau benda yang dapat mempercepat perpindahan
kalor.
2. Siswa ditugaskan untuk menyebutkan nama bahan
atau benda yang menghambat perpindahan kalor.
3. Siswa ditugaskan untuk menyebutkan benda atau
bahan apa saja yang dapat mempercepat perpindahan
kalor.
4. Siswa ditugaskan untuk menyebutkan benda atau
bahan apa saja yang menghambat perpindahan kalor.
5. Siswa menuliskan jawaban sementara dari
permasalahan yang disampaikan di papan tulis.
( Mengumpulkan Data )
1. Guru membagi siswa menjadi kelompok kecil (3-4
orang).
2. Siswa mencari (membaca) pada buku sumber disebut
apa bahan atau benda yang dapat mempercepat
perpindahan kalor.
3. Siswa mencari pada buku sumber disebut apa bahan
atau benda yang menghambat perpindahan kalor.
4. Dengan menggunakan alat peraga yang disediakan
guru, siswa melaksanakan percobaan sederhana
untuk mengetahui bahan atau benda apa saja yang
dapat mempercepat perpindahan kalor.
5. Siswa mencatat semua penemuannya di LKPD yang
disediakan guru.
( Menguji Hipotesis)
1. Masing – masing kelompok menyampaikan hasil
kerja mereka di depan kelas atau ditulis pada papan
tulis.
2. Guru bersama siswa mencocokan hasil kerja
kelompok dengan jawaban sementara yang diajukan
pada awal pembelajaran.
3. Guru bersama siswa memperhatikan kebenaran hasil
kerja kelompok dan jawaban sementara.
4. Guru memberi penguatan untuk kelompok yang hasil
kerjanya telah benar, dan memotivasi kelompok yang
masing kurang.
Akhir Kegiatan Penutup 15 Menit
( Menarik Kesimpulan )
1. Guru bersama siswa merefleksi pembelajaran yang
telah dilaksanakan dan menyimpulkan materi yang
telah pelajari.
2. Guru melaksanakan evaluasi untuk menguji
pemahaman siswa. (disiplin)
3. Guru menyampaikan rancangan pembelajaran untuk
pertemuan berikutnya.
E. Penilaian
1) Penilaian
a) Prosedur penilaian
Aspek Kognitif= alat ukurnya Tes.
Aspek afektif = alat ukurnya lembar observasi.
Aspek Psikomotor = Melakukan Percobaan.
Mengetahui
Kepala sekolah Guru Kelas
(……………………….) (…………………)
Instrumen Penilaian
1. Penilaian kognitif
a) Soal!
No Soal Skor
.
1. Apakah yang dimaksud dengan konduktor? 5
2. Apakah yang dimaksud dengan isolator? 5
b)
3. Sebutkan 5 benda konduktor ! 5
Kunci
Jawaban. 4 Sebutkan 5 benda isolator ! 5
1.
Bahan atau benda yang dapat mempercepat perpindahan kalor.
2. Bahan atau benda yang menghambat perpindahan kalor.
3. Uang logam, jarum, kawat, paku, sendok logam.
4. Kertas, kain, pulpen, penggaris plastic, pensil.
Kriteria Penilaian :
Skor Maksimal = 20
c) Format penilaian Kognitif
No Soal
Nama Siswa ∑ skor
. 1 2 3 4 5
Nilai = 0
2. Penilaian Afektif
a) Lembar observasi
Aspek yang dinilai Deskripsi Penskoran
Kriteria Penilaian :
Skor berkisar = 0 – 2
Skor Maksimal = 6
1 2 1 2 1 2
Nilai = 0
3. Penilaian Psikomotor
Hari / Tanggal :
Kelompok :
Nama Anggota :
1.
2.
3.
4.
Tujuan :
4.6 Melalui kegiatan percobaan, peserta didik dapat melaporkan hasil pengamatan tentang
benda-benda yang bersifat mempercepat dan menghambat perpindahan kalor.
Teori Pengantar :
Langkah-langkah kegiatan:
1. Bakarlah besi di atas lilin yang telah dinyalakan dengan korek api. Peganglah ujung besi
dengan tanganmu. Bila kamu telah merasakan panas, segera pindahkan besi dari nyala api!
2. Bakarlah besi di atas lilin yang telah dinyalakan dengan korek api. Peganglah ujung besi
dengan tanganmu dengan dilapisi kain !
3. Peganglah sumpit bambu, lalu bakar sumpit diatas lilin!
1. Apakah yang terjadi pada saat kamu memegang batang besi yang terbakar ?
.......................................................................................................................
2. Apakah yang kamu rasakan pada saat kamu memegang batang besi yang dibakar dengan
dilapisi kain ?
..........................................................................................................................
3. Apakah yang kamu rasakan pada saat kamu memegang sumpit yang dibakar oleh api dari
lilin?
..........................................................................................................................
Kesimpulan :
……………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….