Anda di halaman 1dari 7

UPAYA MENGURANGI MISKONSEPSI PADA PEMBELAJARAN FISIKA

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI (INQUIRY LEARNING)

Ayu Amelia Aprilia


Universitas Siliwangi, Tasikmalaya
Jawa Barat, Indonesia
Email: aameliaaprilia@gmail.com

ABSTRAK : Tujuan penulisan ini untuk mendeskripsikan bagaimana upaya untuk mengurangi
miskonsepsi pada materi pembelajaran Fisika menggunakan model pembelajaran inkuiri.
Penulisan ini dilatarbelakangi oleh banyaknya peserta didik yang masih mengalami kesalahan
dalam pemahaman materi pembelajaran Fisika. Untuk itu perlu ada upaya yang dapat dilakukan
untuk mengurangi miskonsepsi pada pembelajaran Fisika. Model pembelajaran inkuiri dapat
digunakan untuk mengurangi miskonsepsi pada peserta didik. Metode yang digunakan dalam
penulisan ini yaitu dengan studi kepustakaan dengan mengkaji beberapa literatur untuk
dianalisis dan dibuat kesimpulan. Hasil penulisan ini menujukkan bahwa dengan menggunakan
model pembelajaran inkuiri dalam proses pembelajaran fisika dapat menjadi solusi untuk
mengurangi miskonsepsi materi di kelas. Model pembelajaran inkuiri diterapkan kepada
peserta didik dimana saat kegiatan berlangsung guru hanya sebagi pembimbing yang
mengarahkan peserta didik kemudian peserta didik aktif mencari dan memahami pembelajaran,
memunculkan ide-ide untuk mencari solusi dalam memecahkan masalah yang ada.
Pembelajaran dapat meningkatkan keaktifan siswa dikelas supaya tidak hanya menerima
semua materi yang diberikan guru namun aktif mencari sendiri serta adanya keterbukaan
dimana pembelajaran akan memfasilitasi berbagai hipotesis peserta didik yang harus
dibuktikan dan kebenarannya secara terbuka.

Kata kunci: Miskonsepsi, Model Pembelajaran Inkuiri, Pembelajaran Fisika

PENDAHULUAN perubahan perilaku peserta didik yang relatif


Proses yaitu suatu rangkaian atau positif sebagai hasil interaksi dengan
runtutan perubahan dalam berkembang dan lingkungan yang tentu melibatkan proses
belajar adalah sesuatu yang dilakukan untuk kognitif. Menurut Pinker (dalam Nengah
merubah tingkah laku yang biasanya bersifat Maharta, 2009: 4), mengemukakan bahwa
permanen atau meningkatkan potensi siswa hadir di kelas umumnya tidak dengan
prilaku yang merupakan hasil dari kepala kosong, melainkan mereka telah
pengalaman. Proses belajar dapat diartikan membawa sejumlah pengalaman-
sebagai salah satu bentuk interaksi antara pengalaman atau ide-ide yang dibentuk
pendidik dan peserta didik untuk mengubah sebelumnya ketika mereka berinteraksi
tingkah laku dan potensi peserta didik ke dengan lingkungannya.
arah yang lebih positif dalam situasi Fisika adalah bagian dari ilmu
edukatif. Proses belajar pada peserta didik pengetahuan alam yang membahas
akan berlangsung secara bertahap dan mengenai alam yang mempelajari unsur-
secara berkala yang diikuti dengan unsur dasar dalam pembentuk alam semesta,
gaya-gaya yang bekerja di dalamnya, dan biasanya sulit diatasi karena siswa
akibat-akibat yang ditimbulkan mencakup cenderung mempertahankan konsep awal ini
rentang yang luas. Fisika juga merupakan secara kokoh (Ibrahim, 2012). Menurut
bagian ilmu pengetahuan yang masih ada Sanjaya (2006) mengungkapkan salah satu
kaitan dengan mata pelajaran lain seperti kelemahan guru dalam mengajar ialah guru
biologi dan kimia. Maka Fisika menjadi tidak berusaha mengajak peserta didik untuk
salah satu mata pelajaran yang sangat berpikir. Padahal mengajar bukan hanya
penting untuk dipelajari. Menurut Silalahi menyampaikan materi pelajaran melainkan
(dalam Nana, 2019) 60% dari siswa melatih kemampuan peserta didik untuk
berpendapat bahwa fisika adalah pelajaran berpikir.
yang sulit dipahami dan kurang menarik Inkuiri merupakan salah satu model
dipelajari. Hal ini dikarenakan model pembelajaran yang menuntut peserta didik
pembelajaran yang sangat sering digunakan harus lebih aktif dalam kegiatan
adalah model pengajaran tradisional yakni pembelajaran baik dalam hal bertanya dan
ceramah, jarang sekali menggunakan model mengungkapkan pendapatnya serta
yang bervariasi. Berdasarkan data hasil mengembangkan ide-ide. Pembelajaran
penelitian dari pusat kurikulum (PUSKUR) dengan model ini berpusat pada peserta
menurut Karim dan Aviyanti (dalam Nana, didik yang dibimbing oleh guru, peran guru
2019), menyatakan bahwa model ceramah dalam model ini hanya sebagai pembimbing
dengan guru menulis di papan tulis yang mengarahkan peserta didik dalam
merupakan model yang paling sering sebuah pembelajaran di kelas. Model
digunakan. Hal ini menyebabkan materi pembelajaran inkuiri dibuat atau dirancang
pembelajaran Fisika dianggap sebagai agar mengajak siswa dapat berpikir kritis
materi hafalan, sehingga siswa tidak dan lebih kreatif. Maka dalam hal ini
memahami konsep yang sebenarnya. Siswa perlunya membahas bagaimana model
akan mudah merasa jenuh dan bosan dengan pembelajaran inkuiri (Inquiry Learning)
metode tersebut sebab tugas siswa hanya dapat menjadi solusi dalam mnegurangi
mendengarkan yang disampaikan oleh guru miskonsepsi dalam pemahaman materi
saja. pembelajaran fisika.
Biasanya konsep awal yang telah
dimiliki dan diyakini oleh siswa tidak sesuai METODE PENELITIAN
dengan konsep ilmiah yang sudah disepakati Metode yang digunakan dalam
oleh para ahli. Keadaan demikian disebut penulisan ini berupa studi kepustakaan. Data
dengan miskonsepsi. Miskonsepsi tersebut dikumpulkan untuk dianalisis kemudian
disajikan dalam hasil dan pembahasan agar yang berbeda-beda tetapi pola berfikir itu
dapat dibawa kesimpulan. salah atau dengan kata lain konsepsi siswa
bertentangan dengan konsep fisikawan,
HASIL DAN PEMBAHASAN biasanya menyangkut hubungan antar
1. Miskonsepsi konsep. Menurut psikologi kognitif,
Ilmu Fisika yang sebagian besar timbulnya miskonsepsi disebabkan adanya
bersifat abstrak dan memerlukan penalaran asimilasi dan akomodasi pada otak manusia
yang cukup tinggi, sehingga di dalam dalam menanggapi dan memahami
mempelajarinya menyulitkan siswa dalam informasi yang baru diterimanya (mosik,
menggambarkan kedalam bentuk yang dkk, 2010). Piaget menyatakan bahwa
sebenarnya, dalam memahami konsep- dengan asimilasi dan akomodasi, informasi
konsepnya serta dapat menjadi verbalisme, baru yang masuk ke otak diubah sampai
hafal kata–katanya tetapi tidak mengerti arti cocok dengan struktur otak (Van Den Berg,
sebenarnya. Ketidakmampuan tersebut 1991)
menimbulkan miskonsepsi bagi siswa dalam 2. Model Pembelajaran Inkuiri
mempelajari konsep-konsep Fisika (nana, Model pembelajaran Inkuiri
2018). Miskonsepsi akan sangat merupakan cara pembelajaran yang
menghambat pada proses penerimaan dan mengajarkan kepada siswa untuk menjadi
asimilasi pengetahuan-pengetahuan baru kritis, analisis argumentatif dalam mencari
dalam diri siswa, sehingga akan meng- jawaban-jawaban berbagai permasalahan
halangi keberhasilan siswa dalam proses yang ada di alam, melalui pengalaman
belajar lebih lanjut (Klammer, 1998: 7). pengalaman dan sumber lainnya. Pada
Paul Suparno (2005) mengungkapkan dasarnya inkuiri adalah sautu perluasan
bahwa untuk mengatasi miskonsepsi ada tiga proses discovery (penemuan) dalam cara
langkah yang harus dilakukan, yaitu: yang lebih dewasa, sebagai tambahan pada
mencari atau menemukan bentuk-bentuk proses discovery, Inkuiri mengandung
miskonsepsi, mencari penyebab terjadinya proses-proses mental yang lebih tinggi
miskonsepsi, dan memilih metode yang tingkatannya. Dalam pelaksanaannya model
sesuai untuk mengatasi miskonsepsi Inquiry itu menghadapkan siswa kepada
tersebut. situasi bertanya-tanya (Gulo, 2008)
Menurut Van Den Berg dalam Bruner (dalam Suryanti, 2008)
(mosik, dkk, 2010) menjelaskan bahwa menyatakan bahwa model pembelajaran
miskonsepsi adalah pola berfikir yang yang menekankan perlunya siswa aktif
kosisten pada suatu situasi atau masalah terlibat dalam proses pembelajaran dan suatu
keyakinan bahwa pembelajaran yang untuk melihat semesta ini, memahami
sebenarnya akan terjadi melalui penemuan bagaimana semesta ini bekerja dan
pribadi ialah model pembelajaran inkuiri bagaimana berbagai bagian didalamnya
(inquiry learning). Melalui model berkaitan satu sama lain. Pada pembelajaran
pembelajaran inkuiri, peserta didik dapat fisika sudah pasti peserta didik akan
mengelola konflik kognitif melalui tahap- berkaitan dengan fenomena yang terjadi di
tahap penyelidikan sehingga terbangun alam dan di kehidupan sehari-hari. Maka
konsep ilmiah, yang pada akhirnya dapat dapat dikatakan bahwa pembelajaran fisika
mengurangi dan memperbaiki miskonsepsi. yaitu suatu proses membentuk pengetahuan
Menurut Sanjaya (dalam Setiasih, dalam mengkaji dan memahami berbagai
dkk. 2016) beberapa kelebihan dari model macam fenomena fisika yang ada di alam
pembelajaran inkuiri yaitu menekan pada semesta.
pengembangan aspek kognitif, afektif dan 4. Upaya Mengurangi Miskonsepsi Pada
psikomotor secara seimbang, sehingga Pembelajaran Fisika Melalui Model
pembelajaran lebih bermakna. Memberi Pembelajaran Inkuiri
ruang kepada siswa untuk belajar sesuai Masalah yang sering muncul dalam
dengan gaya belajar mereka dianggap proses pembelajaran disekolah yaitu
sebagai model yang sesuai dengan pemahaman materi yang disampaikan guru
perkembangan psikologis modern, dapat atau pendidik, penyebab hal ini terjadi salah
melayani kebutuhan siswa yang memiliki satunya metode pembelajaran yang sering
kemampuan rata-rata. digunakan dengan metode ceramah dimana
3. Pembelajaran Fisika siswa hanya dituntu untuk mendengarkan
Pembelajaran adalah suatu cara, materi yang disampaikan guru tanpa
proses dan perbuatan yang membuat orang mengajak siswa untuk berpikir aktif dan
ingin belajar. Fisika yaitu ilmu pengetahuan mengembangkan skikap kritis, sedangkan
yang memhami tentang fenomena yang ada untuk memahami materi pembelajaran
disekitar dan di alam semesta ini. Peserta khususnya pembelajaran fisika dibutuhkan
didik hanya akan mengerti dengan sungguh- konsentrasi yang baik serta siswa yang aktif
sungguh dan mempunyai kompetisi dalam mencari materi dan mengembangkan sikap
bidang fisika yang digeluti bila peserta didik kritis untuk selalu menyampaikan berbagai
sendiri aktif belajar, mengolah, mencerna fenomena yang ada, dengan metode yang
dan merumuskannya dipikirannya sendiri biasa digunakan siswa cenderung bosan dan
(Paul Suparno, 2013: 1). Menurut Young & mudah beranggapan bahwa fisika itu mata
Freedman (2003: 14) fisika ialah suatu cara pelajaran yang sulit untuk dipahami dan
sering terjadi salah pengertian antara materi banyaknya keunggulan yang ada pada model
pembelajaran dan peserta didik yang pembelajaran inkuiri, maka model ini dapat
menanggapinya. dijadikan solusi dalam upaya mengurangi
Secara garis besar penggunaan miskonsepsi peserta didik pada
model juga harus fleksibel karena pembelajaran fisika serta guru harus lebih
didasarkan pada situasi dan kondisi di kreatif dalam mencari masalah untuk
sekolah dengan tujuan untuk merangsang dipecahkan oleh peserta didik.
daya kreatif siswa (Yu Je Lee dalam Nana,
2018). Model pembelajaran inkuiri memiliki PENUTUP
beberapa kunggulan yaitu dapat membantu Dari berbagai pembahasan yang
peserta didik dalam menggunakan ingatan telah dijabarkan dapat ditarik kesimpulan
yang sudah ada untuk dikaitkan dengan dan dimaknai bahwa upaya mengurangi
konsep yang akan dibahas, mendorong siswa miskonsepsi dalam pembelajaran khusunya
untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya pada pembelajaran fisika bisa di kurangi
sendiri, memberi kebebasan pada siswa dengan model pembelajaran inkuiri (Inquiry
untuk dapat berpikir dan memecahkan Learning). Peserta didik akan berperan lebih
masalah atas masalah yang sedang dihadapi banyak dalam kegiatan pembelajar dengan
(Roestiyah, 2012). Model pembelajaran cara belajar yang mengedepankan peserta
inkuiri ini cocok diterapkan dalam didiknya untuk berpikir aktif, kreatif dan
pembelajaran Fisika, hal ini dikarenakan dapat mencari solusi dalam menyelesaikan
Model inkuiri lebih menekankan pada masalah yang ada sehingga siswa akan lebih
keaktifan siswa dalam belajar, siswa terlebih termotivasi dan lebih semangat dalam
dahulu mengadakan kegiatan-kegiatan di mempelajari materi pembelajaran fisika,
laboratorium atau disekitar yaitu proses serta peran guru sebagai pembimbing dan
mengamati, mencatat hasil pengamatan, mencari suatu perasalahan untuk dipecahkan
menganalisis dan menyimpulkan kegiatan oleh peserta didik.
praktikum yang dirancang oleh guru, maka
hal itu akan membuat belajar Fisika menjadi UCAPAN TERIMA KASIH
lebih menyenangkan dan lebih berkesan, Terima kasih kepada semua pihak
karena siswa terlibat langsung dalam proses yang telah membantu demi kesempurnaan
pembelajaran, Fisika merupakan mata artikel ini menjadi lebih baik. Terima kasih
pelajaran yang bukan menuntut hafalan juga saya ucapkan kepada Dr. Nana, M.Pd.
namun perlu dimengerti, dipahami dan yang telah membimbing dalam penyusunan
diterapkan (nana, 2019). Dilihat dari artikel ini.
DAFTAR PUSTAKA Jurnal Pendidikan Fisika
Fajar, D. M., Supardi, Z. A. I. 2013. Indonesia. Vol 6 (2). 98-103.
Pengaruh Penggunaan Model Nana. 2018. Penerapan Model Creative
Pembelajaran Inkuiri (Inquiry Problem Solving Berbasis Blog
Learning) Terhadap Penurunan Sebagai Inovasi Pembelajaran Di
Miskonsepsi Pada Materi Listrik Sekolah Menengah Atas Dalam
Dinamis Kelas X Sman 2 Pembelajaran Fisika. Prosiding
Jombang. Jurnal Inovasi SNFA (Seminar Nasional Fisika
Pendidikan Fisika. Vol 2 (2) dan Aplikasinya). 1 Desember
Tahun 2013, 24 - 29 2018, Surakarta, Indonesia. Hal
Gulo, W. 2008. Strategi BelajarMengajar. 190-195
Jakarta: PT Grasindo Hamdani. Nana. 2018. Penggunaan Pendekatan
Strategi Belajar Mengajar. Konflik Kognitif Untuk Remediasi
Bandung: CV pustaka setia Miskonsepsi Pembelajaran Suhu
Ibrahim, Muslimin. 2012. Konsep, dan Kalor. Prosiding Seminar
Miskonsepsi, dan Cara Nasional Pendidikan Sains. 27
Pembelajarannya. Surabaya: Oktober 2018, Surakarta,
UNESA University Press. Indonesia. Hal 8-14
Klammer, J. 1998. An Overview of Nana. 2019. Upaya Peningkatan
Techniques for Identifying, Kemampuan Kognitif dan
Acknowledging and Overcoming Komunikasi Ilmiah Siswa Kelas X
Alternate Conceptions in Physics MIA 1 SMA Negeri 1 Ciamis
Education. 1997/98 Klingenstein Menggunakan Model
Project Report, Teachers College- Pembelajaran Inquiry.
Columbia University. Difraction. 1 (1). 1-10.
Maharta, Nengah. 2009. Analisis Roestiyah. 2012. Strategi Belajar Mengajar.
Miskonsepsi Fisika Siswa Sma Di Jakarta: Rineka Cipta
Bandar Lampung. Bandar Sanjaya, Wina. 2006. Pembelajaran dalam
Lampung: Universitas Lampung. Implementasi KBK. Jakarta:
Mosik, Maulana, P. 2010. Usaha Kencana.
Mengurangi Terjadinya Setiasih, dkk. 2016. Penggunaan Model
Miskonsepsi Fisika Melalui Inkuiri Untuk Meningkatkan
Pembelajaran Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Pendekatan Konflik Kognitif. Sifat-Sifat Magnet Di Keas V SDN
Sukajaya Kecamatan Jatinunggal
Kabupaten Sumedang. Vol 1 (1).
Suparno, Paul. 2005. Miskonsepsi &
Perubahan Konsep Pendidikan
Fisika. Jakarta: PT. Grasindo.
Suparno, Paul. 2013. Metodologi
Pembelajaran Fisika,
Konstruktifisme dan
Menyenangkan. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma
Suryanti, dkk. 2008. Model-model
Pembelajaran Inovatif. Surabaya:
Unipres UNESA.
Van Den Berg, Euwe. 1991. Miskonsepsi
Fisika dan Remediasi. Salatiga:
Universitas Kristen Satya Wacana
(UKSW)
Young, Hugh D. & Roger A. Freedman.
2003. Fisika Universitas. Jakarta:
Erlangga

Anda mungkin juga menyukai