Anda di halaman 1dari 5

Nama : Gusti Ayu Nadia Citra Cahyani

Nim : 859035901

Pokjar : Kuta Utara

Resume Perkuliahan/Tutorial Pertemuan 2

Resume Modul 1 Teori Belajar dalam Pembelajaran IPA di SD

Kegiatan Belajar 1 Teori Piaget dan Penerapannya dalam Pembelajaran IPA di SD

Semenjak kecil Jean Paiget tertarik pada bermacam-macam struktur tubuh makhluk
hidup yang memungkinkannya untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Pada awalnya beliau
mempelajari struktur fisik dan dilanjutkan mempelajari struktur mental. Piaget menamakan
struktur mental tersebut sebagai schema, di mana schema juga merupakan unsur yang penting
untuk beradaptasi seperti pada struktur fisik. Piaget menghabiskan masa hidupnya untuk
menjelaskan tahap-tahap yang bervariasi dari organisasi mental. Melalui proses asimilasi, anak
menggunakan schema lama untuk memperoleh informasi baru. Melalui proses akomodasi,
schema awal berubah untuk menyesuaikan dengan pengalaman-pengalaman anak. Sebagai
hasil dari dua proses tersebut schema pada anak berkembang menjadi lebih kompleks utuk
mengatur keselarasan kegiatannya di dunia.

Piaget membagi perkembangan mental anak menjadi empat tahapan. Yang pertama
tahap sensori motor (usia 0 – 2 tahun) memiliki ciri khusus kecerdasan motorik (gerak) dunia
(benda) yang ada adalah yang tampak tidak ada bahasa pada tahap awal. Yang kedua tahap pre-
operasional (usia 2 – 7 tahun) memiliki ciri khusus berpikir secara egosentris alasan-alasan
didominasi oleh persepsi lebih banyak intuisi daripada pemikiran logis belum cepat melakukan
konservasi. Yang ketiga tahap konkret operasional (usia 7 – 11 atau 12 tahun) memiliki ciri
khusus dapat melakukan konservasi logika tentang kelas dan hubungan pengetahuan tentang
angka berpikir terkait dengan yang nyata. Yang keempat tahap formal operasional (usia 7- 11
atau 12 tahun, 14 tahun atau 15 tahun) memiliki ciri khusus pemikiran yang sudah lengkap
pemikiran yang proporsional kemampuan untuk mengatasi hipotesis perkembangan idealisme
yang kuat.

Menurut Piaget, ada sedikitnya tiga hal yang perlu diperhatikan oleh guru dalam
merancang pembelajaran di kelas, terutama dalam pembelajaran IPA:

1. Seluruh anak melewati tahapan yang sama secara berurutan;


2. Anak mempunyai tanggapan yang berbeda terhadap suatu benda atau kejadian;
3. Apabila hanya kegiatan fisik yang diberikan kepada anak, tidaklah cukup untuk menjamin
perkembangan intelektual anak.

Kegiatan Belajar 2 Model Bruner dan Penerapannya dalam Pembelajaran IPA SD

Bruner merupakan salah seorang ahli psikologi perkembangan dan ahli belajara
kognitif. Beliau beranggapan bahwa belajar merupakan kegiatan pengolahan informasi.
Kegiatan pengolahan informasi tersebut meliputi pembentukan kategori-kategori. Di antara
kategori-kategori tersebut ada kemungkinan saling berhubungan yang disebut sebagai koding.
Teori belajar Bruner ini disebut sebagai teori belajar penemuan.

Dalam penerapannya dalam proses pembelajaran di kelas, Bruner mengembangkan


model pembelajaran penemuan. Model ini pada prinsipnya memberikan kesempatan pada
siswa untuk memperoleh informasi sendiri dengan bantuan guru dan biasanya menggunakan
barang yang nyata. Peranan guru dalam pembelajaran ini bukanlah sebagai seorang pemberi
informasi melaikan seorang penuntun unntuk mendapatkan informasi.

Guru harus mempunyai cara yang baik untuk tidak secara langsung memberikan
informasi yang dibutuhkan oleh siswa. Model pembelajaran ini mempunyai banyak
manfaatnya, antara lain bahwa siswa akan mudah mengingatnya apabila informasi tersebut
didapatkannya sendiri, bukan merupakan informasi perolehan. Manfaat lainnya adalah apabila
siswa telah memperoleh informaasi, maka dia akan mengingat lebih lama. Dalam penerapan
model ini guru mungkin terganggu dengan kebisingan dan keributan siswa.

Kegiatan Belajar 3 Teori Belajar Gagne dan Penerapannya dalam Pembelajaran SD

Menurut Gagne, belajar itu merupakan suatu proses yang memungkinkan seseorang
untuk mengubah tingkah lakunya cukup cepat, dan perubahan tersebut bersifat relatif tetap,
sehingga perubahan yang serupa tidak perlu terjadi berulang kali setiap menghadapi situasi
baru. Ada beberapa ciri penting tentang belajar yaitu:

1. Belajar itu merupakan suatu proses yang dapat dilakukan manusia.


2. Belajar menyangkut interaksi antara orang yang belajar dan lingkungannya.
3. Belajar telah berlangsung bila telah terjadi perubahan tingkah laku yang bertahan cukup
lama selama kehidupan orang itu.
Belajar sebagai suatu proses, seperti yang dikemukakan oleh Gagne bertitik tolak dari
suatu analogi antara manusia dan komputer. Menurut model ini yang disebut model pemrosesan
informasi (information processing model), proses belajar dianggap sebagai transformasi input
menjadi output seperti yang lazim terlihat pada sebuah komputer.

Kegiatan Belajar 4 Teori Belajar Ausubel dalam Pembelajaran IPA di SD

Menurut Ausubel, belajar bermakna akan terjadi apabila informasi baru dapat dikaitkan
dengan konsep-konsep yang sudah terdapat dalam struktur kognitif seseorang. Faktor yang
paling penting yang mempengaruhi belajar adalah apa yang telah diketahui oleh siswa.
Informasi yang baru diterima akan disimpan di daerah tertentu dalam otak. Banyak sel otak
yang terlibat dalam penyimpanan pengetahuan tersebut.

Ada dua prinsip dalam mengaitkan konsep-konsep yang diperlukan untuk belajar yaitu
diferensiasi progresif dan rekonsiliasi integratif. Dalam diferensiasi progresif, konsep-konsep
yang diajarkan dimulai dengan konsep-konsep yang umum menuju konsep-konsep yang lebih
khusus. Sedangkan dalam rekonsiliasi integratif, konsep-konsep perlu diintegrasikan dan
disesuaikan dengan konsep-konsep yang telah dipelajari sebelumnya.

Resume Modul 2 Pendekatan dalam Pembelajaran IPA SD

Kegiatan Belajar 1 Pendekatan dalam Pembelajaran IPA

Pendekatan adalah cara umum dalam memandang permasalahan atau objek kajian,
sehingga berdampak ibarat seseorang memakai kacamata dengan warna tertentu pada saat
memandang alam sekitar. Pendekatan bersifat aksiomatis yang menyatakan pendirian, filosofi,
dan keyakinan yang berkaitan dengan serangkaian asumsi.

Peranan pendekatan adalah menyesuaikan komponen input, output, produk, dan


outcomes pendidikan dengan bahan kajian yang akan disajikan, sehingga pembelajaran
menjadi menarik, menyenangkan, menumbuhakn rasa ingin tahu, memberikan penghargaan,
serta bermakna bagi hidup dan kehidupan sekarang dan yang akan datang. Tujuan pendekatan
adalah menggiring persepsi dan atau proses pengkajian dengan suatu terminologi sehingga
diperoleh pembentukan perilaku yang diharapkan. Prinsip pemilihan pendekatan adalah
pertimbangan faktor-faktor terkait antara lain adalah tujuan pendidikan dan pembelajaran,
kurikulum, kemampuan siswa, psikologi belajar, dan sumber daya.
Kegiatan Belajar 2 Penerapan Pendekatan dalam Pembelajaran IPA

Pendekatan lingkungan menggunakan sumber belajar berupa lingkungan. Pendekatan


Sains-Lingkungan-Teknologi-Masyarakat dipusatkan pada siswa dengan memperhatikan
keragaman siswa. Pendekatan Faktual dilakukan dengan menyodorkan hasil penemuan IPA dan
siswa diharapkan memperoleh informasi IPA. Pendekatan Konseptual memberi kesempatan
siswa untuk mengorganisasikan fakta ke dalam suatu model atau penjelasan tentang sifat alam
semesta.

Pendekatan Pemecahan Masalah bertolak dari suatu permasalahan. Pendekatan Nilai


adalah cara mengajarkan IPA dengan menggunakan pandangan suatu nilai. Pendekatan Inkuiri
memiliki prosedur umum merencanakan, mendiskusikan, membuat hipotesis, menganalisis
(secara rasional, penggalian/penemuan/discovee, eksperimen), menafsirkan hasil untuk
mendapatkan konsep umum. Pendekatan Keterampilan Proses adalah mengajarkan sebagai
keterampilan proses yang biasa digunakan para ilmuwan dalam mendapatkan atau
memformulasikan hasil IPA. Pendekatan Sejarah mengajarkan IPA dengan menyajikan
berbagai penemuan dan perkembangan temuan tersebut dikaitkan dengan ilmu IPA.

Resume Modul 3 Metode dalam Pembelajaran IPA SD

Kegiatan Belajar 1 Metode dalam Pembelajaran IPA

Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk


mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam pelajaran IPA ada berbagai metode pembelajaran
yang dapat digunakan antara lain metode diskusi, metode tanya jawab, metode latihan, metode
ceramah, metode simulasi, metode proyek, metode studi lapangan, metode demonstrasi dan
metode eksperimen.

Kegiatan Belajar 2 Penggunaan Metode dalam Pembelajaran IPA

Metode mengajar dengan berbagai variasi, sama banyaknya dengan jumlah guru yang
ada. Untuk suatu metode diperlukan terpenuhinya persyaratan tertentu.

Metode mengajar umumnya mempunyai pengertian yang lebih luas dari teknik
mengajar, namun sering perbedaannya kurang jelas. Ada beberapa metode mengajar yang
utama/umum digunakan ialah: ceramah, diskusi, tanya jawab, sumbang saran, eksperimen,
demonstrasi, pemecahan masalah, penugasan, widyawisata, proyek, pameran, latihan, dan lain-
lain. Setiap metode mengajar itu memiliki keunggulan serta kekurangannya masing-masing.

Faktor-faktor yang perlu menjadi bahan pertimbangan seorang guru ketika hendak
memilih metode belajar tertentu adalah:

1. Metode belajar hendaknya sesuai dengan tujuan


2. Metode belajar hendaknya diadaptasikan dengan kemampuan siswa
3. Metode belajar hendaknya sesuai dengan psikologi belajar
4. Metode belajar hendaknya disesuaikan dengan bahan pengajaran
5. Metode belajar hendaknya disesuaikan dengan alokasi waktu dan sarana prasarana yang
tersedia
6. Metode belajar hendaknya sesuai dengan pribadi guru

Soal diskusi:

Apa perbedaan eksperimen, simulasi dan demonstrasi?

Jawaban:

Demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan
dan urutan melakukan kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media
pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan.

Eksperimen diartikan sebagai cara belajar mengajar yang melibatkan peserta didik dengan
mengalami dan membuktikan sendiri proses dan hasil percobaan tersebut.

Simulasi adalah suatu metode pembelajaran yang melatih siswa untuk melakukan suatu
perbuatan yang bersifat pura-pura yang menggambarkan keadaan sebenarnya. Misalnya
simulasi bagaimana penyelamatan diri saat terjadinya gempa bumi.

Anda mungkin juga menyukai