Nim : 859035901
Semenjak kecil Jean Paiget tertarik pada bermacam-macam struktur tubuh makhluk
hidup yang memungkinkannya untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Pada awalnya beliau
mempelajari struktur fisik dan dilanjutkan mempelajari struktur mental. Piaget menamakan
struktur mental tersebut sebagai schema, di mana schema juga merupakan unsur yang penting
untuk beradaptasi seperti pada struktur fisik. Piaget menghabiskan masa hidupnya untuk
menjelaskan tahap-tahap yang bervariasi dari organisasi mental. Melalui proses asimilasi, anak
menggunakan schema lama untuk memperoleh informasi baru. Melalui proses akomodasi,
schema awal berubah untuk menyesuaikan dengan pengalaman-pengalaman anak. Sebagai
hasil dari dua proses tersebut schema pada anak berkembang menjadi lebih kompleks utuk
mengatur keselarasan kegiatannya di dunia.
Piaget membagi perkembangan mental anak menjadi empat tahapan. Yang pertama
tahap sensori motor (usia 0 – 2 tahun) memiliki ciri khusus kecerdasan motorik (gerak) dunia
(benda) yang ada adalah yang tampak tidak ada bahasa pada tahap awal. Yang kedua tahap pre-
operasional (usia 2 – 7 tahun) memiliki ciri khusus berpikir secara egosentris alasan-alasan
didominasi oleh persepsi lebih banyak intuisi daripada pemikiran logis belum cepat melakukan
konservasi. Yang ketiga tahap konkret operasional (usia 7 – 11 atau 12 tahun) memiliki ciri
khusus dapat melakukan konservasi logika tentang kelas dan hubungan pengetahuan tentang
angka berpikir terkait dengan yang nyata. Yang keempat tahap formal operasional (usia 7- 11
atau 12 tahun, 14 tahun atau 15 tahun) memiliki ciri khusus pemikiran yang sudah lengkap
pemikiran yang proporsional kemampuan untuk mengatasi hipotesis perkembangan idealisme
yang kuat.
Menurut Piaget, ada sedikitnya tiga hal yang perlu diperhatikan oleh guru dalam
merancang pembelajaran di kelas, terutama dalam pembelajaran IPA:
Bruner merupakan salah seorang ahli psikologi perkembangan dan ahli belajara
kognitif. Beliau beranggapan bahwa belajar merupakan kegiatan pengolahan informasi.
Kegiatan pengolahan informasi tersebut meliputi pembentukan kategori-kategori. Di antara
kategori-kategori tersebut ada kemungkinan saling berhubungan yang disebut sebagai koding.
Teori belajar Bruner ini disebut sebagai teori belajar penemuan.
Guru harus mempunyai cara yang baik untuk tidak secara langsung memberikan
informasi yang dibutuhkan oleh siswa. Model pembelajaran ini mempunyai banyak
manfaatnya, antara lain bahwa siswa akan mudah mengingatnya apabila informasi tersebut
didapatkannya sendiri, bukan merupakan informasi perolehan. Manfaat lainnya adalah apabila
siswa telah memperoleh informaasi, maka dia akan mengingat lebih lama. Dalam penerapan
model ini guru mungkin terganggu dengan kebisingan dan keributan siswa.
Menurut Gagne, belajar itu merupakan suatu proses yang memungkinkan seseorang
untuk mengubah tingkah lakunya cukup cepat, dan perubahan tersebut bersifat relatif tetap,
sehingga perubahan yang serupa tidak perlu terjadi berulang kali setiap menghadapi situasi
baru. Ada beberapa ciri penting tentang belajar yaitu:
Menurut Ausubel, belajar bermakna akan terjadi apabila informasi baru dapat dikaitkan
dengan konsep-konsep yang sudah terdapat dalam struktur kognitif seseorang. Faktor yang
paling penting yang mempengaruhi belajar adalah apa yang telah diketahui oleh siswa.
Informasi yang baru diterima akan disimpan di daerah tertentu dalam otak. Banyak sel otak
yang terlibat dalam penyimpanan pengetahuan tersebut.
Ada dua prinsip dalam mengaitkan konsep-konsep yang diperlukan untuk belajar yaitu
diferensiasi progresif dan rekonsiliasi integratif. Dalam diferensiasi progresif, konsep-konsep
yang diajarkan dimulai dengan konsep-konsep yang umum menuju konsep-konsep yang lebih
khusus. Sedangkan dalam rekonsiliasi integratif, konsep-konsep perlu diintegrasikan dan
disesuaikan dengan konsep-konsep yang telah dipelajari sebelumnya.
Pendekatan adalah cara umum dalam memandang permasalahan atau objek kajian,
sehingga berdampak ibarat seseorang memakai kacamata dengan warna tertentu pada saat
memandang alam sekitar. Pendekatan bersifat aksiomatis yang menyatakan pendirian, filosofi,
dan keyakinan yang berkaitan dengan serangkaian asumsi.
Metode mengajar dengan berbagai variasi, sama banyaknya dengan jumlah guru yang
ada. Untuk suatu metode diperlukan terpenuhinya persyaratan tertentu.
Metode mengajar umumnya mempunyai pengertian yang lebih luas dari teknik
mengajar, namun sering perbedaannya kurang jelas. Ada beberapa metode mengajar yang
utama/umum digunakan ialah: ceramah, diskusi, tanya jawab, sumbang saran, eksperimen,
demonstrasi, pemecahan masalah, penugasan, widyawisata, proyek, pameran, latihan, dan lain-
lain. Setiap metode mengajar itu memiliki keunggulan serta kekurangannya masing-masing.
Faktor-faktor yang perlu menjadi bahan pertimbangan seorang guru ketika hendak
memilih metode belajar tertentu adalah:
Soal diskusi:
Jawaban:
Demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan
dan urutan melakukan kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media
pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan.
Eksperimen diartikan sebagai cara belajar mengajar yang melibatkan peserta didik dengan
mengalami dan membuktikan sendiri proses dan hasil percobaan tersebut.
Simulasi adalah suatu metode pembelajaran yang melatih siswa untuk melakukan suatu
perbuatan yang bersifat pura-pura yang menggambarkan keadaan sebenarnya. Misalnya
simulasi bagaimana penyelamatan diri saat terjadinya gempa bumi.