Anda di halaman 1dari 6

Tugas Rangkuman Pembelajaran IPA di SD

Novita S ǀ 858443503

Modul 1
KB. 1. Teori Belajar dalam Pembelajaran IPA SD

Semenjak kecil Jean Piaget tertarik pada bermacam-macam struktur tubuh makhluk hidup
yang memungkinkannya untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Pada awalnya beliau
mempelajari struktur fisik dan dilanjutkan mempelajari struktur mental. Piaget menamakan
struktur mental tersebut sebagai schema, di mana schema juga merupakan unsur yang penting
untuk beradaptasi seperti pada struktur fisik. Piaget menghabiskan masa hidupnya untuk
menjelaskan tahap-tahap yang bervariasi dari organisasi mental. Melalui proses asimilasi, anak
menggunakan schema lama untuk memperoleh informasi baru. Melalui proses akomodasi, schema
awal berubah untuk menyesuaikan dengan pengalaman-pengalaman anak. Sebagai hasil dari dua
proses tersebut schema pada anak berkembang menjadi lebih kompleks untuk mengatur
keselarasan kegiatannya di dunia. Piaget membagi perkembangan mental anak menjadi empat
tahapan. Secara ringkas dapat dilihat pada tabel berikut.

Menurut Piaget, ada sedikitnya tiga hal yang perlu diperhatikan oleh guru dalam
merancang pembelajaran di kelas, terutama dalam pembelajaran IPA. Ketiga hal tersebut adalah:

Modul 1 – 3
Tugas Rangkuman Pembelajaran IPA di SD
Novita S ǀ 858443503
1. seluruh anak melewati tahapan yang sama secara berurutan;
2. anak mempunyai tanggapan yang berbeda terhadap suatu benda atau kejadian;
3. apabila hanya kegiatan fisik yang diberikan kepada anak, tidaklah cukup untuk menjamin
perkembangan intelektual anak.

KB. 2. Model Bruner dan Penerapannya dalam Pembelajaran IPA SD

Bruner merupakan salah seorang ahli psikologi perkembangan dan ahli belajar kognitif.
Beliau beranggapan bahwa belajar merupakan kegiatan pengolahan informasi. Kegiatan
pengolahan informasi tersebut meliputi pembentukan kategori-kategori. Di antara kategori-
kategori tersebut ada kemungkinan saling berhubungan yang disebut sebagai koding. Teori belajar
Bruner ini disebut sebagai teori belajar penemuan.
Dalam penerapannya dalam proses pembelajaran di kelas, Bruner mengembangkan model
pembelajaran penemuan. Model ini pada prinsipnya memberikan kesempatan kepada siswa untuk
memperoleh informasi sendiri dengan bantuan guru dan biasanya menggunakan barang yang
nyata. Peranan guru dalam pembelajaran ini bukanlah sebagai seorang pemberi informasi
melainkan seorang penuntun untuk mendapatkan informasi. Guru harus mempunyai cara yang
baik untuk tidak secara langsung memberikan informasi yang dibutuhkan oleh siswa. Model
pembelajaran ini mempunyai banyak manfaatnya, antara lain bahwa pembelajar (siswa) akan
mudah mengingatnya apabila informasi tersebut didapatkan sendiri, bukan merupakan informasi
perolehan. Manfaat lainnya adalah apabila pembelajar telah memperoleh informasi, maka dia akan
mengingat lebih lama, dan masih banyak lagi manfaat yang lainnya. Dalam penerapan model ini
guru mungkin terganggu dengan kebisingan dan keributan siswa.

KB. 3. Teori Belajar Gagne dan Penerapannya dalam Pembelajaran IPA SD

Menurut Gagne, belajar itu merupakan suatu proses yang memungkinkan seseorang untuk
mengubah tingkah lakunya cukup cepat, dan perubahan tersebut bersifat relatif tetap, sehingga
perubahan yang serupa tidak perlu terjadi berulangkali setiap menghadapi situasi yang baru. Ada
beberapa ciri penting tentang belajar yaitu:
1. Belajar itu merupakan suatu proses yang dapat dilakukan manusia.

Modul 1 – 3
Tugas Rangkuman Pembelajaran IPA di SD
Novita S ǀ 858443503
2. Belajar menyangkut interaksi antara pebelajar (orang yang belajar) dan lingkungannya.
3. Belajar telah berlangsung bila terjadi perubahan tingkah laku yang bertahan cukup lama
selama kehidupan orang itu.
Belajar sebagai suatu proses, seperti yang dikemukakan oleh Gagne bertitik tolak dari
suatu analogi antara manusia dan komputer. Menurut model ini yang disebut model pemrosesan
informasi (information processing model), proses belajar dianggap sebagai transformasi input
menjadi output seperti yang lazim terlihat pada sebuah komputer.

KB. 4. Teori Belajar Ausubel dalam Pembelajaran IPA di SD

Menurut Ausubel, belajar bermakna akan terjadi apabila informasi baru dapat dikaitkan
dengan konsep-konsep yang sudah terdapat dalam struktur kognitif seseorang. Faktor yang paling
penting yang mempengaruhi belajar adalah apa yang telah diketahui oleh siswa. Informasi yang
baru diterima akan disimpan di daerah tertentu dalam otak. Banyak sel otak yang terlibat dalam
penyimpanan pengetahuan tersebut. Ada dua prinsip dalam mengaitkan konsep-konsep yang
diperlukan untuk belajar yaitu diferensiasi progresif dan rekonsiliasi integratif. Dalam diferensiasi
progresif, konsep-konsep yang diajarkan dimulai dengan konsep-konsep yang umum menuju
konsep-konsep yang lebih khusus. Sedangkan dalam rekonsiliasi integratif, konsep-konsep atau
gagasan-gagasan perlu diintegrasikan dan disesuaikan dengan konsepkonsep yang telah dipelajari
sebelumnya.

Modul 2
KB. 1. Pendekatan dalam Pembelajaran IPA
Kegitan belajar ini memberi pengertian yang tepat mengenai pengertian, fungsi dan
tujuan, pertimbangan pemilihan, dan jenis pendekatan dalam pembelajaran IPA.
Pendekatan adalah cara umum dalam memandang permasalaha atau object kajian,
sehingga berdampak ibarat seseorang memakai kacamata dengan warna tertentu pada saat
memendang alam sekitar. Pendekatan bersifat aksiomatis yang menyatakan pendirian, filisofi, dan
keyakinan yang berkaitan dengan serangkaian asumsi
Peranan pendekatan adalah menyesuaikan komponen input, output, produk, dan outcomes
Pendidikan dengan bahan kajian yang akan disajikan, sehingga pembelajaran menjadi menarik,

Modul 1 – 3
Tugas Rangkuman Pembelajaran IPA di SD
Novita S ǀ 858443503
menyenagkankan, menumbuhkan rasa ingin tau, memberikan penghargaan, serta bermakna bagi
hidup dan kehidupan sekarang dan yang akan dating. Tujuan pendekatan adalah menggiring
persepsi dan atau proses pengkajian dengan uatu terminology sehingga diperoleh pembentukan
prilaku yang di harapkan. Prinsip pemilihan pendekatan adalah pertimbangan factor factor terkait
antara laian adalah tujuan Pendidikan dan pembelajaran, kurikulum, kemampuan siswa, psikologi
belajara, dan sumber daya.
Pendekatan yang akan diperkenalkan pada kegiatan belajar 1 pada modul ini adalah
pendekatan lingkungan, pendekatan sain-lingkungan-teknologi masyarakat, pendekatan
konseptual, pendekatan factual, pendekatan nilai, pendekatai inkuiri dan pendekatan sejarah.

KB. 2. Penerapan Pendekatan dalam Pembelajaran IPA


Pendekatan lingkungan menggunakan sumber belajar berupa lingkungan. Pendekatan
Sains-Lingkungan-Teknologi-Masyarakat dipusatkan pada siswa dengan memperhatikan
keragaman siswa. Pendekatan factual dilakukan dengan menyodorkan hasil penemuan IPA dan
siswa diharapkan memperoleh informasi IPA. Pendekatan Konseptual memberi kesempatan siswa
untuk mengorganisasikan fakta kedalam sesuatu model atau penjelasan tentang sifat alam semesta.
Pendekatan pemecahan masalah bertolak dari suatu permasalahan. Pendekatan nilai adalah cara
mengajarkan IPA dengan menggunakan pandangan suatu nilai. Pendekatan Inkuiri memeliki
prosedur umum merencanakan, mendiskusikan, membuat hipotesis, menganalisis (secara rasional,
panggilan/ penemuan discover, experiment), menafsirkan hasil untuk mendapatkan konsep umum.
Pendekatan keterampilan proses adalah mengajarkan berbagai keterampilan proses yang biasa
digunakan para ilmuan dalam mendapatkan atau memformulasikan hasil IPA. Pendekatan sejarah
mengajarkan IPA dengan menyajikan berbagai penemuan dan perkembangan temuan tersebut
dikaitkan dengan ilmu IPA.
Contoh gambaran penerangan pendekatan yang dijelaskan pada kegiatan belajar ini
bmerupakan garis besar dari pembelajaran sedangkan rincian prosedur pembelajaran tersebut
dibahas dalam pembahasan tentang metode pembelajaran. Evaluasi formatif dan sumatif
dijelaskan secara ringkas untuk semua pendekatan yang dibahas. Aspek kemampuan yang
dievaluasi terkait dengan ranah kognitif, psikomoto, dan sikap, tergantung dengan kesesuaian
dengan jenis pendekatan.

Modul 1 – 3
Tugas Rangkuman Pembelajaran IPA di SD
Novita S ǀ 858443503
Modul 3
KB. 1. Metode dalam Pembelajaran IPA

Dalam pelajaran ilmu pengetahuan alam ada berbagai metode pembelajaran yang dapat
digunakan antara lain metode diskusi, metode tanya jawab, metode latihan, metode ceramah,
metode simulasi, metode proyek, metode studi lapangan, metode deminstrasi dan metode
eksperimen yang perlu anda perhatikan adalah beda metode diskusi dan metode tanya jawab, beda
metode latihan dan metode simulasi, dan metode demonstrasi dan eksperimen.

KB. 2. Penggunaan Metode dalam Pembelajaran IPA

Metode mengajar dengan berbagai variasinya, sama banyaknya dengan jumlah guru yang ada.
Untuk suatu metode diperlukan terpenuhinya persyaratan tertentu.
Metode mengajar umumnya mempunyai pengertian yang lebih luas dari Teknik mengajar, namun
sering perbedaanya kurang jelas. Kita mengenal beberapa metode mengajar yang utama ialah :
ceramah, diskusi, tanya jawab, sumbang saran, eksperimen, demontrasi, pemecahan masalah,
penugasan, widyawisata, proyek, pameran, latihan, dan beberapa macam lain. Setiap metode
mengajar itu memiliki keunggulan serta kekuranganya.
Ada 6 hal yang perlu kita pertimbangkan dalam memilih metode belajar untuk pembelajaran IPA
kelas 1-6, yakni tujuan belajar, psikologi belajar, kemampuan siswa, bahan ajar, alokasi waktu dan
sarana prasarana yang tersedia serta pribadi guru.
Salah satu alternative dari penggunaan metode belajar untuk pembelajaran IPA SD adalah sebagai
berikut :

Modul 1 – 3
Tugas Rangkuman Pembelajaran IPA di SD
Novita S ǀ 858443503

Modul 1 – 3

Anda mungkin juga menyukai