Anda di halaman 1dari 6

NAMA : RINA SETYO UTAMI

NIM : 858870161

UT : NGANJUK RAYA

TUGAS : SESI 1 IPA, MERANGKUM MODUL 1, 2, DAN 3

MODUL 1 : Teori Belajar dalam Pembelajaran IPA SD

Kegiatan Belajar 1 : Teori Piaget dan Penerapan Dalam Pembelajaran IPA SD

Semenjak kecil Jean Piaget tertarik pada bermacam-macam struktur tubuh makhluk hidup yang memungkinkannya untuk
beradaptasi dengan lingkungannya. Pada awalnya beliau mempelajari struktur fisik dan dilanjutkan mempelajari struktur
mental. Peaget menamakan struktur mental tersebut sebagai schema, di mana schema juga merupakan unsur yang penting
untuk beradaptasi seperti pada struktur fisik. Piaget menghabiskan masa hidupnya untuk menjelaskan tahap-tahap yang
bervariasi dari organisasi mental.
Melalui proses asimilasi, anak menggunakan schema lama untuk memperoleh informasi baru. Melalui proses akomodasi,
schema awalberubah untuk menyesuaikan dengan pengalaman- pengalaman anak. Sebagai hasil dari dua proses tersebut schema pada
anak berkembang menjadi lebih kompleks untuk mengatur keselarasan kegiatannya di dunia. Piaget membagi perkembangan
mental anak menjadi empat tahapan :

 Tahap sensori motor (usia 0-2) ciri-ciri khusus, kecerdasan motorik (gerak) dunia (benda)

yang ada adalah yang tampak tidak ada bahasa pada tahap awal.

 Tahap pre-operasional (usia 2-7) ciri-ciri khusus, berpikir secara egosentris alasan- alasan didominasi oleh persepsi lebih
banyak intuisi daripada pemikiran logis belum cepat melakukan konservasi.
 Tahap konkret operasional (usia 7-11 atau 12) ciri-ciri khusus, dapat melakukan konservasi logika tentang kelas dan
hubungan pengetahuan tentang angka berpikir terkait dengan yang nyata.
 Tahap formal operasional (usia 7-11 atau 12 th 14 th atau 15 th) ciri-ciri khusus, pemikiran

yang sudah lengkap pemikiran yang proporsional kemampuan untuk mengatasi hipotesis perkembangan idealisme yang kuat.
Menurut piaget, ada sedikitnya tiga hal yang perlu diperhatikan oleh guru dalam merancang pembelajaran di kelas, terutama dalam
pembelajaran IPA. Ketiga hal tersebut adalah :
1. Seluruh anak melalui tahapan yang sama secara berurutan
2. Anak mempunyai tanggapan yang berbeda terhadap suatu benda atau kejadian
Dan apabila hanya kegiatan fisik yang diberikan kepada anak, tidaklah cukup untuk menjamin perkembangan intelektual anak

Kegiatan Belajar 2 : Model Bruner dan Penerapannya dalam Pembelajaran IPA SD

Bruner merupakan salah seorang ahli psikologi perkembangan dan ahli belajar
kognitif. Beliau beranggapan bahwa belajar merupakan kegiatan pengolahan informasi. Kegiatan pengolahan informasi tersebut
meliputi pembentukan kategori-kategori. Di antara kategori-kategori tersebut ada kemungkinan saling berhubungan yang disebut
sebagai koding. Teori belajar bruner ini disebut sebagai teori belajar penemuan.
Dalam penerapannya dalam proses pembelajaran di kelas, Bruner mengembangkan model pembelajaran penemuan. Model ini
pada prinsipnya memberikan kesempatan kepada siswa

untuk memperoleh informasi sendiri dengan bantuan guru dan biasanya menggunakan barang yang nyata. Peranan guru dalam
pembelajaran ini bukanlah sebagai seorang pemberi
informasi melainkan seorang penuntun untuk mendapatkan informasi.

Guru harus mempunyai cara yang baik untuk tidak secara langsung memberikan informasi yang dibutuhkan oleh siswa.
Model pembelajaran ini mempunyai banyak manfaatnya, antara lain bahwa pembelajar (siswa) akan mudah mengingatnya apabila
informasi tersebut didapatkan sendiri, bukan merupakan informasi perolehan. Manfaat lainnya adalah apabila pembelajar telah
memperoleh informasi, maka dia akan mengingat lebih lama, dan masing banyak lagi manfaat yang lainnya. Dalam penerapan
model ini guru mungkin terganggu dengan kebisingan dalam keributan siswa.

Kegiatan Belajar 3 : Teori Belajar Gagne dan Penerapannya dalam Pembelajaran IPA SD

Menurut Gagne, belajar itu merupakan suatu proses yang memungkinkan seseorang untuk mengubah tingkah
lakunya cukup cepat, dan perubahan tersebut bersifat relative tetap, sehingga perubahan yang serupa tidak perlu terjadi
berulangkali setiap menghadapi situ asi yang baru. Ada beberapa ciri penting tentang belajar yaitu :

1. Belajar itu merupakan suatu proses yang dapat dilakukan manusia


2. Belajar menyangkut interaksi antara pembelajar (orang yang belajar) dan lingkungannya. 3. Belajar telah
berlangsung bila terjadi perubahan tingkah laku yang bertahan cukup lama selama kehidupan orang itu.

Belajar sebagai suatu proses, seperti yang dikemukakan oleh Gagne bertitik tolak dari suatu analogi antara manusia dan
computer. Menurut model ini yang disebut model pemrosesan informasi ( processing model ), proses belajar dianggap sebagai
transformasi input menjadi output seperti yang lazim terlihat pada sebuah komputer.

Kegiatan Belajar 4 : Teori Belajar Ausebel dalam Pembelajaran IPA di SD

Menurut Ausubel, belajar bermakna akan terjadi apabila informasi baru dapat dikaitkan dengan konsep-konsep
yang sudah terdapat dalam struktur kognitif seseorang. Faktor yang paling penting yang mempengaruhi belajar adalah apa yang telah
diketahui oleh siswa. Informasi yang baru diterima akan disimpan di daerah tertentu dalam otak. Banyak sel otak yang terlibat
dalam penyimpanan pengetahuan tersebut.

Ada dua prinsip yang mengaitkan konsep-konsep yang diperlukan untuk belajar yaitu diferensiasi progresif dan
rekonsiliasi integrative. Dalam diferensiasi progresif, konsep- konsep yang diajarkan dimulai dengan konsep-konsep yang umum
ke konsep- konsep yang lebih khusus. Sedangkan dalam rekonsiliasi integrative, konsep-konsep atau gagasan- gagasan perlu
diintegrasikan dan disesuaikan dengan konsep-konsep yang telah dipelajari sebelumnya.

MODUL II : PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARAN IPA SD

Kegiatan Belajar 1 : Pendekatan dalam pembelajaran IPA

Kegiatan belajar ini memberi pengertian yang tepat mengenai pengertian, fungsi dan tujuan, pertimbangan pemilihan, dan
jenis pendekatan dalam pembelajaran IPA.

Pendekatan adalah cara umum dalam memandang permasalahan atau objek kajian, sehingga berdampak ibarat seseorang
memakai kaca mata dengan warna tertentu pada saat memandang alam sekitar. Pendekatan bersifat aksiomatis yang menyatakan
pendirian, filosofi, dan keyakinan yang berkaitan dengan serangkaian asumsi.

Peranan pendekatan adalah menyesuaikan komponen input, output, produk, dan outcomes pendidikan dengan bahan kajian
yang akan disajikan, sehingga pembelajaran menjadi menarik, menyenangkan, menumbuhkan rasa ingin tahu, memberikan penghargaan,
serta bermakna bagi hidup dan kehidupan sekarang dan yang akan datang. Tujuan pendekatan adalah menggiring persepsi dan atau
proses pengkajian dengan suatu terminilogi sehingga diperoleh pembentukan perilaku yang diharapkan. Prinsip pemilihan pendekatan
adalah pertimbangan faktor-faktor terkait antara lain adalah tujuan pendidikan dan pembelajaran, kurikulum, kemampuan
siswa, psikologi belajar, dan sumber daya.

Pendekatan yang akan dilakukan pada kegiatan belajar I pada modul ini adalah pendekatan Lingkungan, Pendekatan
konseptual, Pendekatan faktual, Pendekatan nilai, Pendekatan inkuiri, Pendekatan sejarah.

Kegiatan Belajar 2 : Penerapan Pendekatan dalam Pembelajaran IPA

Pendekatan lingkungan menggunakan sumber belajar berupa lingkungan. Pendekatan Sains-Lingkungan-Teknologi-


Masyarakat. dipusatkan pada siswa dengan memperhatikan keragaman siswa. Pendekatan Faktual dilakukan dengan
menyodorkan hasil penemuan IPA dan siswa diharapkan memperoleh informasi IPA. Pendekan Konseptual memberi
kesempatan siswa untuk mengorganisasikan fakta ke dalam suatu model atau penjelasan tentang sifat alam semesta. Pendekatan
pemecahan masalah bertolak dari suatu permasalahan.

Pendekatan nilai adalah cara mengajarkan IPA dengan menggunakan pandangan suatu nilai. Pendekatan inkuiri memiliki
prosedur umum merancanakan, mendiskusikan, membuat hipotesis, menganalisis (secara rasiona,
penggalian/penemuan/discover,eksperimen), menafsirkan hasil untuk mendapatkan konsep umum. Pendekatan keterampilan proses
adalah mengajarkan berbagai keterampilan proses yang biasa digunakan para ilmuwan dalam mendapatkan atau
memformulasikan hasil IPA. Pendektan sejarah mengajarkan IPA dalam menyajikan berbagai penemuan dan perkembangan
temuan dikaitkan dengan ilmu IPA.

Contoh gambaran penerapan pendekatan yang dijelaskan pada kegiatan belajar ini berupa garis besar dari pembelajaran
sedangkan rincian prosedur pembelajaran tersbut dibahas dalam pembahasan tentang metode pembelajaran. Evaluasi formatif dan
sumatif dijelaskan secara ringkas untuk semua pendekatan yang dibahas. Aspek kempuan yang dievaluasi terkait dengan ranah
kognitif, psikomotor, dan sikap, tergantung dengan kesesuaian dengan jenis yang dipilih
MODUL 3 : METODE DALAM PEMBELAJARAN IPA SD

Kegiatan Belajar 1 : Metode Pembelajaran IPA


A. Pengertian
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh guru untuk mengaplikasikan strategi belajar yang sudah ditentukan untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
B. Jenis metode dalam pembelajaran IPA

Adapun jenis– jenis metode dalam pembelajaran IPA antara lain :

1. Metode Penugasan
Adalah suatu cara interaksi belajar mengajar yang ditandai dengan adanya tugas dari guru untuk dikerjakan siswa.

Tujuannya untuk merangsang siswa aktif belajar secara individual maupun kelompok. Metode penugasan digunakan
untuK memperkaya materi dan merupakan tindak lanjut dari kegiatan belajar sebelumnya.

Keuntungan dan kelemahannya antara lain :

a. Keuntungannya
- Membuat siswa aktif belajar

- Mendorong siswa untuk memperkaya wawasannya.

- Mengembangkan kemandirian siswa

- Membiasakan siswa mencari dan mengolah informasinya sendiri

- Membuat siswa bergairah dalam belajar

- Membina tanggung jawab dan disiplin siswa

- Mengembangkan kreativitas siswa


b. Kelemahannya

- Sulit mengontrol siswa apakah kerja atau tidak

- Sulit memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan siswa

- Tugas yang monoton bisa membosankan siswa

- Siswa merasa mengeluh jika tugasnya banyak

- Biasanya tugas kelompok dikerjakan oleh orang rajin saja

2. Metode Diskusi
Merupakan penyampaian bahan pelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan masalah yang bersifat problematic.
Tujuannya

a. Melatih siswa mengembangkan keterampilan bertanya,


berkomunikasi, menafsirkan dan menyimpulkan bahasan b.
Melatih dan membentuk kestabilan social emosional

b. Mengembangkan kemampuan berfikir sendiri dalam memecahkan


masalah sehingga tum buh konsep diri yang lebih positif

c. Mengembangkan kemampuan siswa mengemukakan pendapat e.


Mengembangkan siskap terhadap isu–isu controversial

d. Melatih siswa berani mengemukakan pendapat mengenai suatu


masalah

Alasan Penggunaan :
a. Topik bahasan bersifat problematic
b.Merangsang siswa untuk berdebat secara ilmiah
c. Melatih siswa untuk berfikir kritis dan terbuka
d.Mengembangkan suasana demokratis dan berjiwa besar
e. Siswa memiliki pandangan yang berbeda–beda tentang topik diskusi f. Adanya hubungan masalah yang didiskusikan dengan topik
lain

Keuntungan Metode Diskusi :


a. Dapat mendorong partisipasi siswa secara aktif baik sebagai partisipan, penanya, atau moderator.

b.Menimbulkan kreativitas dalam ide, pendapat, gagasan ataupun terobosan–terobosan baru c. Menumbuhkan
kemampuan berfikir kritis dan partisipasi demokratis

c. Bisa menghargai pendapat orang lain dan tidak memaksakan pendapat sendiri

d.Keputusan yang dihasilkan orang banyak lebih baik dengan keputusan yang dihasilkan satu orang

Kelemahannya :

a. Sulit menentukan topik masalah yang sesuai dengan tingkat berfikir siswa

b. Memerlukan waktu yang tidak terbatas

c. Pembahasan sering mengamban

d. Biasanya didominasi oleh orang–orang yang aktif berbicaraSulit menerapkan hasil keputusan
yang sudah disepakati bersama f. Dapat menumbuhkan reaksi di luar kelas, misalnya bentrok
fisik.

3. Metode Tanya Jawab

Merupakan cara penyajian pelajaran dalam proses belajar mengajar melalui interaksi dua arah. Tujuanya
a. Mengecek dan mengetahui sejauh mana penguasaan materi oleh siswa
b.Memberikan kesempatan pada siswa untuk membahas materi pelajaran yang belum dipahami
c. Memotivasi dan menimbulkan kompetisi belajar bagi siswa
d.Melatih siswa berfikir dan berbicara secara sistematis.

Alasan penggunaannya :
a. Menimbulkan rasa ingin tahu siswa terhadap permasalahan yang sedang dibicarakan

b. Menimbulkan berfikir reflektif, sistematis, kreatif, dan kritis pada siswa

c. Mewujudkan cara belajar siswa aktif

d. Mendorong siswa mengekspresikan kemampuan lisannya

e. Memungkinkan siswamenggunakan pengetahuan sebelumnya

f. Menarik dan memusatkan perhatian siswa terhadap materi pelajaran

g. Mengetahui kemampuan daya serap siswa

h. Merangsang siswa menggunakan daya fikir dan daya nalarnya i. Distribusi pertanyaan tidak merata

i. Tidak memberdayakan siswa yang kurang aktif

j. Membuat siswa yang tidak biasa berbicara menjadi nerves (gugup) l. Bisa membuang waktu jika siswa tidak
responsive.

4. Metode Latihan

Adalah suatu tekhnik mengajar yang mendorong siswa untuk melaksanakan kegiatan latihan agar memiliki ketangkasan atau
keterampilan yang lebih tinggi dari pada yang dipelajari.

Kelebihan metode ini :

a. Untuk memperoleh kecakapan motoris

b. Untuk memperoleh kecakapan mental

c. Untuk memperoleh kecakapan dalam bentuk asosiasi yang dibuat

d. Pembentukan kebiasaan serta menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan e. Pemanfaatan


kebiasaan yang tidak membutuhkan konsentrasi

e. Pembentukan kebiasaan yang lebih otomatis

Anda mungkin juga menyukai