Modul 1
Teori Belajar dalam Pembelajaran
IPA di SD
Kelompok 1 :
Tu tor:
tik A s w a nti, M.Pd Komariah
Ibu A
Siti Pazriatul Ulumiyah
Umi Kulsum
Kegiatan Belajar 1 : Teori Piaget dan Penerapannya
Dalam Pembelajaran IPA Sd
Menurut teori Piaget ada empat tahapan perkembangan mental anak secara berurutan. Setiap
tahapan ditandai dengan tingkah laku terentu serta jalan pikiran dan pemecahan masalah
tertentu pula.
Berikut tahapan nya :
Tahap Sensori Motor
Tahap Pre-operasional
Tahap Konkret Operasional
Tahap Formal Operasional
Tahap Sensori Motor
Perkiraan Usia : 0-2 tahun
Ciri-ciri khusus:
Kecerdasan motorik (gerak) dunia (benda) yang ada adalah yang tampak
tidak ada bahasa pada tahap awal
Tahap Pre-operasional
Perkiraan Usia : 2 -7 tahun
Ciri-ciri khusus:
berpikir secara egosentris alasan-alasan di dominasi oleh persepsi lebih
banyak intuisi daripada pemikiran logis, belum cepat melakukan konservasi
Tahap Konkret Operasional
Perkiraan Usia : 7 - 11 atau 12 tahun
Ciri-ciri khusus:
Dapat melakukan konservasi logika tentang kelas dan hubungan
pengetahuan tentang angka berpikir terkait dengan yang nyata
Model ini menunjukkan aliran informasi dari input ke output. Rangsangan atau
stimulus dari lingkungan (environment) mempengaruhi alat-alat indra yaitu penerima
dan masuk ke dalam sistem syaraf melalui register penginderaan (sensory register).
Hasil-Hasil Belajar
Menurut Gagne
Strategi-strategi Keterampilan
Kognitif Keterampilan (Motor
Sikap-sikap Skill)
Menerapkan Teori Gagne dalam Mengajarkan IPA di SD
Mengaktifkan motivasi
Memberitahu pelajar tentang tujuan pembelajaran
Mengarahkan perhatian
Merangsang ingatan
Menyediakan bimbingan belajar
Meningkatkan retensi
Membantu transfer belajar
Mengeluarkan perbuatan dan memberi feedback
Kegiatan Belajar 4: Teori Belajar Ausubel dalam
Pembelajaran IPA SD
Menurut Ausubel, belajar bermakna akan terjadi apabila informasi baru
dapat dikaitkan dengan konsep-konsep yang sudah terdapat dalam
struktur kognitif seseorang. Faktor yang paling penting yang
mempengaruhi belajar adalah apa yang telah diketahui oleh siswa.
Informasi yang baru diterima akan disimpan di daerah tertentu dalam
otak.
Menerapkan Teori Ausubel dalam Pengajaran
IPA SD
Ausubel dalam bukunya Educational Psycology : A Cognitive View,menyatakan
bahwa faktor yang paling penting yang mempengaruhi belajar ialah apa yang telah
diketahui siswa. Pernyataan Ausubel inilah yang menjadi inti teori belajarnya, yaitu
belajar bermakna.
Belajar secara verbal diajarkan melaui pengajaran langsung seperti ceramah dan
sudah berlangsung selama bertahun-tahun.
David P. Ausubel menyebutkan bahwa pengajaran secara verbal adalah lebih efisien
dari segi waktu yang diperlukan untuk menyajikan pelajaran dan menjanjikan bahwa
pebelajar dapat mempelajari materi pelajaran dalam jumlah yang lebih banyak.
Diferensiasi Progresif Dan Rekonsiliasi Integratif
Faktor yang paling penting yang mempengaruhi belajar adalah apa yang
telah diketahui siswa. Pernyataan inilah yang menjadi inti dari teori belajar
Ausubel agar terjadi belajar bermakna maka konsep baru atau pengetahuan
baru harus dikaitkan dengan konsep-konsep yang telah ada dalam struktur
kognitif siswa. Dalam mengaitkan konsep-konsep ini dikemukakan 2
prinsip oleh Ausubel yaitu prinsip deiferensiasi progresif dan prinsip
rekonsiliasi integratif (inntegrative reconciliation)
Konsep diferensiasi progresif : Dalam suatu seri pelajaran siswa
diperkenalkan terlebih dahulu konsep yang bersifat umum kemudian
disusun secara berangsur menjadi konsep yang lebih khusus.
Konsep rekonsiliasi integratif : Dalam mengajarkan konsep atau gagasan
perlu di integrasikan dan di sesuaikan dengan konsep yang telah dipelajari
sebelumnya. Guru mampu menunjukkan konsep dan prinsip saling
berkaitan.
Belajar bermakna lebih mudah berlangsung bila konsep-konsep baru
dikaitkan pada konsep yang lebih umum, maka peta konsep biasanya
disusun secara hierarki. Ini berarti bahwa konsep yang lebih umum berada
pada pucak dan semakin ke bawah konsep-konsep diurutkan menjadi
lebih khusus.
Suatu peta konsep memiliki ciri-ciri :
1. Pemetaan konsep merupakan suatu cara untuk memperlihatkan konsep-
konsep dan organisasi suatu bidang studi
2. Suatu peta konsep merupakan suatu gambar dua dimensi dan suatu
disiplin atau bagian dari suatu disiplin
3. Dalam setiap peta konsep , konsep yang paling umum (inklusif) terdapat
pada puncak konsep, makin ke bawah konsep-konsep menjadi lebih
khusus dan sampai pada pemberian contoh-contoh
4. Suatu peta konsep memuat hierarki konsep-konsep dan konsep yang
tidak membentuk hierarki. Makin tinggi hierarki yang ditunjukkan maka
makin tinggi nilai peta konsep tersebut.
Belajar bermakna lebih mudah berlangsung bila konsep
baru dikaitkan pada konsep yang lebih umum. Ini berarti
bahwa konsep yang lebih umum berada pada puncak
dan semakin ke bawah menjadi lebihi khusus.
Sebagai contoh dapat dilihat pada peta konsep air.
Terima Kasih