Anda di halaman 1dari 16

a r D a l am

ri B e l a j
u l 1 T e o
Mod n d i S D
b e l a ja ra
Pe m
. 3 & 4
KB.1.2
Penyusun :
Lisa Parwasih ( 856770264 )

Evti Ogmira ( 856770099 )

Iklhas Kurniawati ( 856770114 )

Hartika ( 856770139 )

Ike Budi L ( 856770311 )

Sari Oktaviani ( 856769997 )


Kb.1 Teori Piaget dan Penerapanya dalam
Pembelajaran IPA SD

A.TEORI PIAGET
Teori Piaget mempunyai nama lengkap Jean Piaget,
Lahir di Swiss tepatnya di Neuchatel pada tahun 1896.
Piaget menyimpulkan bahwa struktur mental sangat
penting dalam penyesuaian diri dengan lingkungan dan
struktur ini di sebut sebagai schema / schemata.
Perkembangan mental atau kognisi anak terdiri dari
beberapa tahapan. Ada empat tahapan perkembangan
mental anak secara berurutan.

1. Tahap Sensori Motor


2. Tahap Pre-operasional
3. Tahap Konkret Operasional
4. Tahap Formal Operasional
B.Penerapan Teori Piaget dalam Pembelajaran IPA di SD

1. Seluruh anak melewati tahapan yang sama secara berurutan.

2. Anak mempunyai tanggapan yang berbeda terhadap suatu


benda atau kejadian.

3. Apabila hanya kegiatan fisik yang diberikan kepada anak,


tidaklah cukup untuk menjamin perkembangan intelektual
anak.
C. Contoh Pembelajaran IPA SD Teori Piaget

Pembelajaran berlandaskan teori Piaget harus


mempertimbangkan keadaan tiap siswa (dikatakan sebagai
terpusat pada siswa) dan siswa diberikan banyak
kesempatan untuk mendapatkan pengalaman dari
penggunaan inderanya.

Bisa di lihat gambar 1.6 Halaman 1.15.


Kb 2 : Model Bruner dan Penerapanya dalam
Pembelajaran IPA SD

A.Model Belajar Bruner


Bruner mengaggap bahwa belajar dan persepsi merupakan suatu
kegiatan pengolahan informasi yang menemukan kebutuhan
kebutuhan untuk mengenal dan menjelaskan gejala yang ada di
lingkungan kita.

B.Penerapan Model Belajar Bruner dalam Pembelajaran IPA.


Ada dua macam model pembelajaran penemuan yaitu : model
pembelajaran penemuan murni dan model pembelajran penemuan
terarah.
Contoh Pembelajaran IPA di SD
Berdasarkan Model Bruner.

Model pembelajaran ini mempunyai banyak manfaatnya


antara lain bahwa pembelajar (siswa) akan mudah
mengingatnya apabila iformasi tersebut didapatkan sendiri,
bukan merupakan informasi perolehan.
Kb 3. Teori Belajar Gagne dan Penerapanya .

Model ini menunjukkan aliran informasi dari input ke


output.rangsangan atau stimulus dari lingkungan (environment)
mempengaruhi alat alat indra yaitu penerima (receptor) dan masuk ke
dalam sistem syaraf melalui register penginderaan (sensory register).

Artinya informasi diberi suatu bentuk yang mewakili informasi


aslinya dan berlangsung dalam waktu yang sangat singkat.
A.Level belajar menurut Robert M.Gagne

Level 1 Tanda tanda belajar

Level 2 Bantuan belajar

Level 3 Merangkai

Level 4 Verbal Chaining

Level 5 Beragam perbedaan belajar

Level 6 Konsep Belajar

Level 7 Prinsip belajar

Level 8 Problem Solving


B. Hasil Hasil Belajar Menurut Gagne

Informasi verbal

Keterampilan-keterampilan intelektual

Strategi-strategi kognitif

Sikap-sikap

Keterampilan-keterampilan
Kb 4. Teori Belajar Ausubel dalam
Pembelajaran IPA di SD

Ausubel terkenal dengan teori belajar bermakna

Menurut Ausubel, belajar bermakna merupakan suatu


proses dikaitkanya informasi baru pada konsep konsep
relavan yang terdapat pada strukur kognitif seseorang.
A.Belajar Bermakna

Peristiwa psikologi belajar bermakna menyangkut


asimilasi informasi baru kedalam pengetahuan yang telah
ada dalam struktur kognitif seseorang.

Jadi,dalam belajar bermakna informasi baru


diasimilasikan pada subsumer subsumer relavan yang
telah ada dalam struktur kognitif seseorang.sebagai hasil
belajar menyebabkan pertumbuhan dan mdifikasi
subsumer-subsumer yang telah ada.
B. Menerapkan Teori Ausubel dalam
Pengajaran IPA SD
Belajar secara verbal diajarkan melalui pengajaran
langsung seperti ceramah dan sudah berlagsung selama
bertahun tahun . Penelitian tentang cara mengajar yang
efektif yang baru saja dilakukan mengindikasikan bahwa
jika informasi yang diinginkan dapat masuk kedalam
memori atau ingatan,makamodel pengajaran secara
langsung adalah cara yang terbaik.
C. Diferensiasi Progresif dan
Rekonsiliasi Integratif.
Ada dua prinsif dalam mengaitkan konsep-konsep yang diperlukan
untuk belajar yaitu diferensiasi progresif dan rekonsiliasi integratif.

Dalam diferensiasi progresif konsep-konsep yang diajarkan


dimulai dengan konsep-konsep yang umum menuju konsep-konsep
yang lebih khusus.

Sedangkan dalam rekonsiliasi integratif konsep-konsep atau


gagasan-gagasan perlu di integrasikan dan disesuaikan dengan
konsep-konsep yang telah dipelajari sebelumnya.
Pertanyaan :

Anda mungkin juga menyukai