Anda di halaman 1dari 8

TUGAS WAJIB 1

NAMA : LIDIA
NIM : 858067604
KELAS :A
KODE/ NAMA MATA KULIAH : PDGK4202/ PEMBELAJARAN IPA di SD
NAMA TUTOR : FITRI KURNIATI, M.Pd
NILAI MAKSIMAL : 100

1. Uraikan dengan singkat dan jelas pemahaman saudara tentang: (20)


a. Teori Piaget
Teori Piaget merupakan teori tahap perkembangan mental dan kognitif. Terdapat dua
proses penting dalam teori ini yang biasanya disebut asimilasi dan akomodasi. Proses
asimilasi meliputi membuat tanggapan terhadap hal-hal yang sudah diperoleh sedangkan
Akomodasi adalah modifikasi atau penyesuaian dari suatu tanggapan. Dengan kata lain
mengasimilasi adalah memberikan tanggapan berdasarkan informasi atau pengetahuan
yang telah ada dan sering diabaikan beberapa aspek dari keadaan dengan tujuan untuk
memberikan konfirmasi kepada aspek-aspek mental anak sedangkan mengakomodasi
adalah memberikan tanggapan kepada karakteristik atau gejala yang berasal dari luar
sebagai akibat akan terjadi perubahan-perubahan pada sistem mental anak. dari teori .
Terdapat 4 tahapan perkembangan mental anak menurut Piaget yaitu :
a) Tahap sensori motor tahapan ini merupakan tahap pertama dimana anak yang baru lahir
hingga kira-kira anak berusia 18 bulan sampai 2 tahun
b) Tahap pre-operasional tahapan ini tahap untuk anak yang berusia dari 2 tahun hingga 7
tahun
c) Tahap konkret operasional, tahapan ini berawal dari usia 7 tahun hingga 11 tahun
d) Tahap formal operasional tahapan ini berawal dari anak berusia 11 tahun. Tahap ini
berakhir pada usia 14 tahun atau 15 tahun.

b. Model Bruner
Teori bruner teori ini menganggap bahwa belajar dan persepsi merupakan suatu kegiatan
pengolahan informasi untuk menemukan kebutuhan-kebutuhan dalam mengenal dan
menjelaskan gejala yang ada di lingkungan sekitar. Bruner beranggapan bahwa belajar
merupakan kegiatan pembentukan kategori-kategori yang saling terhubung biasa disebut
dengan koding. Ada tiga tahapan dalam teori bruner yaitu  :
a) Tahap penampilan enaktif, dimana anak pada dasarnya mengembangkan keterampilan
motorik dan kesadaran dirinya dengan lingkungannya.
b) Tahap penampilan ikonik, didalam tahap ini penampilan mental anak sangat
dipengaruhi oleh persepsinya dimana persepsi tersebut dapat bersifat egosentris dan
tidak stabil karena mereka belum bisa mengembangkan kontrol pada persepsinya yang
memungkinkan mereka melihat dirinya sendiri dengan suatu pola yang tetap.
c) Tahap penampilan simbolik yaitu pengembangan keterampilan berbahasa dan
kemampuan untuk mengartikan dunia luar dengan kata-kata dan ide nya dengan cara
memproses informasi.
Teori bruner bukanlah merupakan teori yang kaku seperti Piaget melainkan bersifat
fleksibel yang tidak dimaksudkan untuk menentukan kesiapan anak untuk belajar tetapi
bruner beranggapan bahwa sejak kecil secara intuitif manusia sudah dapat menangkap
konsep-konsep IPA.
c. Teori Belajar Gagne
Teori belajar gagne menunjukkan aliran informasi dari Input ke output, dimana rangsangan
atau stimulus dari lingkungan mempengaruhi alat-alat Indra yaitu penerima, dan masuk ke
dalam sistem syaraf melalui register penginderaan. Informasi model ini diberi kode, artinya
informasi diberi suatu bentuk yang mewakili informasi aslinya dan berlangsung dalam
waktu yang sangat singkat. Bagian-bagian tersebut dimasukkan dalam memori jangka
pendek dalam waktu singkat sekitar beberapa detik saja tetapi informasi dapat diolah oleh
internal rehearsal dan disimpan dalam memori jangka pendek untuk waktu yang lebih lama.
Namun rehearsal juga mampu mentransformasikan informasi itu sekali lagi ke dalam
memori jangka panjang. Model ini menunjukkan bagaimana pengendalian internal dari
aliran informasi oleh kontrol utama dan harapan-harapan. Ciri-ciri yang penting tentang
belajar menurut teori gagne yaitu belajar itu merupakan suatu proses yang dapat dilakukan
manusia, belajar menyangkut interaksi antara pembelajar atau orang yang belajar dan
lingkungannya, belajar telah berlangsung bila terjadi perubahan tingkah laku yang bertahap
cukup lama selama kehidupan orang itu.
Hasil belajar menurut gagne ada 5 taksonomi :
a) Informasi verbal, informasi ini diperoleh dari kata yang diucapkan orang, dari
membaca, televisi, komputer dan sebagainya seperti nama-nama fakta-fakta prinsip-
prinsip dan generalisasi.
b) Keterampilan-keterampilan intelektual yaitu kemampuan untuk berhubungan dengan
lingkungan hidup dan dirinya sendiri dalam bentuk representasi khususnya konsep dan
berbagai lambang atau simbol kemahiran intelektual terbagi menjadi 4 yaitu
diskriminasi konsep-konsep, konkret terdefinisi dan aturan-aturan.
c) Strategi-strategi kognitif, yaitu kemampuan internal yang terorganisasi. Siswa
menggunakan strategi kognitif ini dalam memikirkan tentang apa yang dipelajarinya
dan dalam memecahkan masalah secara kreatif.
d) Sikap-sikap, merupakan pembawaan yang dapat dipelajari dan dapat mempengaruhi
tingkah laku kita terhadap benda-benda kejadian-kejadian atau makhluk hidup seperti
sikap kita terhadap orang lain atau sikap sosial dengan demikian akan tetap akan
tertanam sikap sosial pada para siswa.
e) Keterampilan-keterampilan, keterampilan motorik yang tidak hanya mencakup
kegiatan-kegiatan fisik tetapi juga kegiatan-kegiatan fakta dan kegiatan-kegiatan
motorik yang digabungkan dengan keterampilan intelektual, misalnya bila berbicara
menulis atau dalam menggunakan berbagai alat IPA.
Terdapat 8 langkah yang sering di terapkan dalam teori gagne yaitu 1) mengaktifkan
motivasi, 2) yang kedua memberitahu pelajar tentang tujuan-tujuan belajar, 3)
mengarahkan perhatian, 4) merangsang ingatan, 5) menyediakan bimbingan belajar, 6)
meningkatkan retensi, 7) membantu transfer belajar, 8) mengeluarkan perbuatan dan
memberi umpan balik
d. Teori Belajar Ausubel
Teori ausubel adalah teori belajar bermakna dimana belajar bermakna merupakan suatu
proses dikaitkannya informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat pada
struktur kognitif seseorang. Peristiwa psikologi belajar bermakna menyangkut asimilasi
informasi baru ke dalam pengetahuan yang telah ada dan dalam struktur kognitif seseorang.
Prinsip yang dikemukakan oleh ausubel ada dua yaitu :
a) Prinsip diferensiasi progresif dalam diferensiasi progresif konsep-konsep yang
diajarkan dimulai dengan konsep-konsep yang umum menuju konsep-konsep yang
lebih khusus.
b) Prinsip rekonsiliasi integratif yaitu konsep konsep atau gagasan yang perlu
diintegrasikan dan disesuaikan dengan konsep-konsep yang telah dipelajari
sebelumnya.

2. Berikan contoh penerapan teori peaget dan model Bruner yang pernah anda lakukan dalam
pembelajaran IPA di SD (20).
- Contoh penerapan Teori piaget :
KD :
3.3 Mengidentifikasi macam –macam gaya antara lain : gaya otot, gaya listrik, gaya
magnet, gaya gravitasi dan gaya gesekan.
4.3 Mendemonstrasikan manfaat gaya dalam kehidupan sehari-hari (gaya otot, gaya listrik,
gaya magnet, gaya gravitasi dan gaya gesekan)
Indikator :
3.3.1 Menjelaskan pengertian gaya
4.3.1 Melakukan percobaan dan gaya otot pada benda-benda di kelas
Tujuan. :
1. Setelah melakukan percobaan siswa mampu menjelaskan pengertian gaya dengan tepat.
2. Melalui demonstrasi, siswa dapat melakukan percobaan gaya otot pada benda-benda di
kelas dengan benar.
Deskripsi kegiatan: siswa diajak untuk bereksperimen dengan benda konkret mengenai
gaya dapat merubah gerak atau bentuk suatu benda. Siswa dibentuk menjadi beberapa
kelompok yang beranggotakan 4 sampai 5 siswa. Masing-masing kelompok dihimbau
untuk menyiapkan peralatan seperti papan kayu, kelereng, balok kayu dan pasir. Guru
memberi kesempatan kepada masing-masing kelompok untuk melakukan kegiatan
eksperimen dengan langkah-langkah yaitu : Menyiapkan bahan kain yang akan digunakan
sebagai lintasan kelereng lalu Letakkan balok kayu di ujung lintasan sehingga membentuk
bidang miring kemudian gulingkan kelereng lalu amati gerak kelereng dan catat waktu
yang dibutuhkan kelereng untuk sampai ke ujung lintasan dengan menggunakan waktu atau
stopwatch. Lalu dengan langkah yang sama taburkan pasir diatas lintasan kemudian catat
waktu kelereng sampai ke ujung lintasan.
Melalui kegiatan eksperimen di atas membuktikan penggunaan teori Piaget yaitu dengan
mengajak siswa mencari pemecahan masalah secara langsung dengan memberi kesempatan
setiap kelompok untuk mendapatkan penyelesaian masalah itu lalu menuliskan dan
membandingkan hasil dari eksperimen pada tabel. Sementara itu kegiatan guru yang
penting adalah memperhatikan setiap siswa, apakah yang mereka lakukan sudah
dilaksanakan dengan benar? dan apakah mereka mendapatkan kesulitan?. Hal ini sesuai
dengan teori Piaget, dimana guru harus memberi kesempatan kepada anak untuk
menemukan sendiri jawabannya dan harus selalu siap dengan alternatif jawaban bila
sewaktu-waktu dibutuhkan. Kemudian guru mengulas kembali materi pelajaran
tersebut ,bagaimana peserta didik dapat menemukan jawaban yang diinginkan
- Contoh penerapan Teori bruner :
KD :
4.4. Melakukan percobaan rangkaian
Indikator:
4.4.1 Melakukan percobaan rangkaian listrik dengan listrik sederhana secara seri dan tepat
4.4.2 Menyajikan hasil pengamatan percobaan rangkaian listrik dengan listrik sederhana
secara seri.
Tujuan : Mengetahui proses aliran listrik dan melatih kreativitas siswa
Deskripsi kegiatan : Siswa diajak untuk bereksperimen dengan membuat rangkaian lampu
seri secara sederhana. Langkah kerja yang pertama menandai denah di mana komponen
akan diletakkan, menempelkan baterai dan sakelar sesuai titik, menyambungkan kabel dari
baterai ke sakelar lalu ke lampu, menempelkan lakban ke baterai, rangkaian selesai dibuat.
Siswa membuat kesimpulan ternyata rangkaian listrik mengalirkan arus litrik dan ketika
kabel dihubungkan dengan baterai maka lampu akan menyala.
Melalui kegiatan eksperimen di atas membuktikan penggunaan teori Bruner yaitu dengan
mengembangkan model pembelajaran penemua yang memberikan kesempatan kepada
siswa untuk memperoleh infomasi sendiri dengan bantuan guru dan biasanya menggunakan
barang nyata. Peranan guru dalam pembelajaran ini bukanlah sebagai pemberi informasi
melainkan sebagai penuntun untuk mendapatkan informasi. Melalui kegiatan ini maka
siswa yang telah memperoleh informasi dari penemuan, maka siswa tersebut akan
mengingatnya lebih lama.

3. Jelaskan yang dimaksud dengan pendekatan dan berikan 3 contoh pendekatan


pembelajaran IPA SD kelas 1-6 yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah atau
akan saudara laksanakan dalam pembelajaran IPA (30)
Pendekatan adalah cara umum dalam memandang permasalahan atau objek kajian,
sehingga berdampak ibarat Seseorang memakai kacamata dengan warna tertentu pada saat
memandang alam sekitar. Pendekatan bersifat aksiomatis yang menandakan pendirian,
filosofi dan keyakinan berkaitan dengan serangkaian asumsi. Tujuan menggunakan
pendekatan adalah menggiring cara pandang atau persepsi dan atau proses pengkajian
terhadap materi pembelajaran dengan suatu terminologi sehingga akan diperoleh suatu
pemahaman dan pembentukan perilaku siswa yang diharapkan. Prinsip pemilihan
pendekatan adalah pertimbangan pendekatan yang dipilih dengan faktor-faktor terkaitnya
antara lain seperti tujuan pendidikan dan pembelajaran, kurikulum, kemampuan siswa,
psikologi belajar dan sumber daya.
3 contoh pendekatan pembelajaran IPA yaitu sebagai berikut :
a) Pendekatan lingkungan
Pendekatan lingkungan adalah mengajarkan IPA dengan cara pandang bahwa
mengembangkan kebiasaan siswa menggunakan dan memperlakukan lingkungan secara
bijaksana dengan memahami faktor politis, ekonomis, sosial-budaya, ekologis yang
mempengaruhi manusia dalam memperlakukan lingkungan tersebut. Kebiasaan siswa
disini dibangun melalui pemahaman siswa terhadap lingkungan itu sendiri. Pada
pendekatan ini, pembelajaran dikembangkan dengan menggunakan lingkungan sebagai
sumber belajar, untuk mengembangkan sikap dan perilaku peduli dan mencintai
lingkungan, dan mengembangkan keterampilan meneliti lingkungan. Seperti
mengamati ciri – ciri makhluk hidup yang ada di sekitar tempat tinggal. Contohnya
hewan dan tumbuhan. Jadi disini siswa yang kelas rendah bisa mengamati langsung
perbedaan anatra hewan dan tumbuhan.
b) Pendekatan faktual
Pendekatan factual merupakan pembelajaran dimana guru hanya menyampaikan fakta-
fakta mengenai IPA tanpa memberikan gambaran yang lebih jelas kepada siswa.
Pendekatan ini terdapat dalam materi IPA yaitu Menerapkan sifat-sifat cahaya dan
keterkaitannya dengan indera penglihatan. Dalam proses pembelajarannya guru
meminta siswa membaca buku terlebih dahulu, kemudian guru menjelaskan sifat-sifat
cahaya dan hubungannya dengan penglihatan dengan benar. Kemudian guru
mengadakan sesi Tanya jawab, dan siswa diberikan latihan mengenai materi tersebut.
c) Pendekatan Sain-Lingkungan-Teknologi-Masyarakat
Teknologi merupakan penerapan dari pengetahuan, merumuskan pemecahan
permasalahan yang terkait dengan adaptasi manusia terhadap lingkunga, masyarakat
Masyaraka tmerupakan lingkungan manusia tempa tterjadinya kegiatan IPA, kegiatan
ilmiah, dan kegiatan teknologi. Pengembangan yang dikembangkan melalui IPA
memberi sumbangan terhadap perkebangan teknologi baru. Pendekatan sain-
lingkungan teknologi-masyarakat merupakan cara pandang bahwa siswa belajar,
menyusun pengetahuan, melalui interaksi pribadi antara pengalaman dengan
skemata pengetahuannya. Pemerolehan pengetahuan dilakuakan oleh skemata siswa
yang tepat dan bermanfaat baginya. Dalam pendidikan IPA ini, siswa mampu
memperoleh pengalaman secara fisik dan memperoleh pengalaman mengenai konsep
dan model dalam IPA. Secara umum tujuan penggunaan pendekatan ini adalah agar
siswa memiliki pemahaman tentang aspeksains, teknologi, lingkungan-lingkungan, dan
masyarakat yang pergunakan bagi perkembangan kognitif, menggunakan pemahaman
sains dan teknologi untuk diterapkan dalam lingkungan alam dan lingkungan sosial
(masyarakat) siswa. Contohnya materi pembelajaran tentang energy, dimana energy
sangat penting bagi kehidupan dibumi seperti energy matahari, energy matahari bisa
dijadikan tenaga pembangkit tata surya yang bisa mengalirkan arus listrik.

4. Pilihlah dan jelaskan 3 metode belajar yang sesuai untuk pembelajaran IPA SD kelas 1-6
yang pernah atau akan saudara laksanakan (30)
a. Metode penugasan, metode ini sangat sesuai digunakan dalam setiap materi
pembelajaran IPA kelas 1-6, karena dengan adanya metode penugasan, siwa dapat
memperoleh pengetahuannya sendiri dari hasil belajar sendiri dan akan diingat lebih
lama selain itu siswa juga berkesempatan untuk memupuk perkembangan dan
keberanian serta bertanggung jawa terhadap tugas yang diberikan oleh gurunya.
Contohnya: guru memberikan tugas kepada siswa untuk mengidentifikasi bagian bagian
struktur bunga seperti bunga kembang sepatu dilingkungannya, kemudian siswa
tersebut menggambar bunga tersebut dengan memberikan keterangan – keterangan
bagian –bagian bunga. Seperti putik, kepala putik, danlain –lain.
b. Metode Tanya jawab, metode mengajar seperti ini dapat merangsang siswa untuk
berfikir dan membimbing siswa dalam memperoleh pengetahuan karena terjadi dialog
antara guru dengan siswa. Tujuan Tanya jawab ialah unuk menecek sejauh mana
penguasaan materi oleh siswa, memberikan motivasi dan kesempatan siswa untuk
membahas materi yang belum dipahami serta menimbulkan kompetisi dalam belajar.
Contoh : guru bertanya kepada siswa “ada yang masih ingat apa itu gaya? Dan jenis-
jenis gaya?”. Kemudian ada sebagian siswa yang menjawab dengan jawaban yang
bervariasi. Dsn disini peran guru meluruskan pemahaman siswa tentang materi yang
sudah dipelajari sebelumnya.
c. Metode ceramah  metode ceramah termasuk metode yang sesuai untuk pembelajaran
IPA SD dari kelas 1-6. Ceramah merupakan cara yang digunakan dalam
mengembangkan proses pembelajaran melalui cara penuturan, metode ini bagus jika
penggunaannya betul-betul disiapkan dengan baik yang didukung oleh alat dan media
pembelajaran. Hal yang perlu diperhatikan dalam metode ceramah adalah isi ceramah
harus mudah diterima dan dipahami serta mampu menstimulasi pendengar (murid)
untuk mengikuti dan melakukan sesuatu yang terdapat dalam isi ceramah. Contohnya :
pada saat guru menyampaikan materi gaya, maka guru harus memberikan contoh gaya
kepada siswa seperti gaya magnet dan peran guru disini menjelaskan dengan membawa
magnet sebagai media untuk di perlihatkan dan dipraktikkan ke siswa, selain itu juga
bisa gaya otot dengan memberikan contoh seperti mendorong dan menarik meja.

Anda mungkin juga menyukai