NAMA : LIDIA
NIM : 858067604
KELAS :A
KODE/ NAMA MATA KULIAH : PDGK4202/ PEMBELAJARAN IPA di SD
NAMA TUTOR : FITRI KURNIATI, M.Pd
NILAI MAKSIMAL : 100
b. Model Bruner
Teori bruner teori ini menganggap bahwa belajar dan persepsi merupakan suatu kegiatan
pengolahan informasi untuk menemukan kebutuhan-kebutuhan dalam mengenal dan
menjelaskan gejala yang ada di lingkungan sekitar. Bruner beranggapan bahwa belajar
merupakan kegiatan pembentukan kategori-kategori yang saling terhubung biasa disebut
dengan koding. Ada tiga tahapan dalam teori bruner yaitu :
a) Tahap penampilan enaktif, dimana anak pada dasarnya mengembangkan keterampilan
motorik dan kesadaran dirinya dengan lingkungannya.
b) Tahap penampilan ikonik, didalam tahap ini penampilan mental anak sangat
dipengaruhi oleh persepsinya dimana persepsi tersebut dapat bersifat egosentris dan
tidak stabil karena mereka belum bisa mengembangkan kontrol pada persepsinya yang
memungkinkan mereka melihat dirinya sendiri dengan suatu pola yang tetap.
c) Tahap penampilan simbolik yaitu pengembangan keterampilan berbahasa dan
kemampuan untuk mengartikan dunia luar dengan kata-kata dan ide nya dengan cara
memproses informasi.
Teori bruner bukanlah merupakan teori yang kaku seperti Piaget melainkan bersifat
fleksibel yang tidak dimaksudkan untuk menentukan kesiapan anak untuk belajar tetapi
bruner beranggapan bahwa sejak kecil secara intuitif manusia sudah dapat menangkap
konsep-konsep IPA.
c. Teori Belajar Gagne
Teori belajar gagne menunjukkan aliran informasi dari Input ke output, dimana rangsangan
atau stimulus dari lingkungan mempengaruhi alat-alat Indra yaitu penerima, dan masuk ke
dalam sistem syaraf melalui register penginderaan. Informasi model ini diberi kode, artinya
informasi diberi suatu bentuk yang mewakili informasi aslinya dan berlangsung dalam
waktu yang sangat singkat. Bagian-bagian tersebut dimasukkan dalam memori jangka
pendek dalam waktu singkat sekitar beberapa detik saja tetapi informasi dapat diolah oleh
internal rehearsal dan disimpan dalam memori jangka pendek untuk waktu yang lebih lama.
Namun rehearsal juga mampu mentransformasikan informasi itu sekali lagi ke dalam
memori jangka panjang. Model ini menunjukkan bagaimana pengendalian internal dari
aliran informasi oleh kontrol utama dan harapan-harapan. Ciri-ciri yang penting tentang
belajar menurut teori gagne yaitu belajar itu merupakan suatu proses yang dapat dilakukan
manusia, belajar menyangkut interaksi antara pembelajar atau orang yang belajar dan
lingkungannya, belajar telah berlangsung bila terjadi perubahan tingkah laku yang bertahap
cukup lama selama kehidupan orang itu.
Hasil belajar menurut gagne ada 5 taksonomi :
a) Informasi verbal, informasi ini diperoleh dari kata yang diucapkan orang, dari
membaca, televisi, komputer dan sebagainya seperti nama-nama fakta-fakta prinsip-
prinsip dan generalisasi.
b) Keterampilan-keterampilan intelektual yaitu kemampuan untuk berhubungan dengan
lingkungan hidup dan dirinya sendiri dalam bentuk representasi khususnya konsep dan
berbagai lambang atau simbol kemahiran intelektual terbagi menjadi 4 yaitu
diskriminasi konsep-konsep, konkret terdefinisi dan aturan-aturan.
c) Strategi-strategi kognitif, yaitu kemampuan internal yang terorganisasi. Siswa
menggunakan strategi kognitif ini dalam memikirkan tentang apa yang dipelajarinya
dan dalam memecahkan masalah secara kreatif.
d) Sikap-sikap, merupakan pembawaan yang dapat dipelajari dan dapat mempengaruhi
tingkah laku kita terhadap benda-benda kejadian-kejadian atau makhluk hidup seperti
sikap kita terhadap orang lain atau sikap sosial dengan demikian akan tetap akan
tertanam sikap sosial pada para siswa.
e) Keterampilan-keterampilan, keterampilan motorik yang tidak hanya mencakup
kegiatan-kegiatan fisik tetapi juga kegiatan-kegiatan fakta dan kegiatan-kegiatan
motorik yang digabungkan dengan keterampilan intelektual, misalnya bila berbicara
menulis atau dalam menggunakan berbagai alat IPA.
Terdapat 8 langkah yang sering di terapkan dalam teori gagne yaitu 1) mengaktifkan
motivasi, 2) yang kedua memberitahu pelajar tentang tujuan-tujuan belajar, 3)
mengarahkan perhatian, 4) merangsang ingatan, 5) menyediakan bimbingan belajar, 6)
meningkatkan retensi, 7) membantu transfer belajar, 8) mengeluarkan perbuatan dan
memberi umpan balik
d. Teori Belajar Ausubel
Teori ausubel adalah teori belajar bermakna dimana belajar bermakna merupakan suatu
proses dikaitkannya informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat pada
struktur kognitif seseorang. Peristiwa psikologi belajar bermakna menyangkut asimilasi
informasi baru ke dalam pengetahuan yang telah ada dan dalam struktur kognitif seseorang.
Prinsip yang dikemukakan oleh ausubel ada dua yaitu :
a) Prinsip diferensiasi progresif dalam diferensiasi progresif konsep-konsep yang
diajarkan dimulai dengan konsep-konsep yang umum menuju konsep-konsep yang
lebih khusus.
b) Prinsip rekonsiliasi integratif yaitu konsep konsep atau gagasan yang perlu
diintegrasikan dan disesuaikan dengan konsep-konsep yang telah dipelajari
sebelumnya.
2. Berikan contoh penerapan teori peaget dan model Bruner yang pernah anda lakukan dalam
pembelajaran IPA di SD (20).
- Contoh penerapan Teori piaget :
KD :
3.3 Mengidentifikasi macam –macam gaya antara lain : gaya otot, gaya listrik, gaya
magnet, gaya gravitasi dan gaya gesekan.
4.3 Mendemonstrasikan manfaat gaya dalam kehidupan sehari-hari (gaya otot, gaya listrik,
gaya magnet, gaya gravitasi dan gaya gesekan)
Indikator :
3.3.1 Menjelaskan pengertian gaya
4.3.1 Melakukan percobaan dan gaya otot pada benda-benda di kelas
Tujuan. :
1. Setelah melakukan percobaan siswa mampu menjelaskan pengertian gaya dengan tepat.
2. Melalui demonstrasi, siswa dapat melakukan percobaan gaya otot pada benda-benda di
kelas dengan benar.
Deskripsi kegiatan: siswa diajak untuk bereksperimen dengan benda konkret mengenai
gaya dapat merubah gerak atau bentuk suatu benda. Siswa dibentuk menjadi beberapa
kelompok yang beranggotakan 4 sampai 5 siswa. Masing-masing kelompok dihimbau
untuk menyiapkan peralatan seperti papan kayu, kelereng, balok kayu dan pasir. Guru
memberi kesempatan kepada masing-masing kelompok untuk melakukan kegiatan
eksperimen dengan langkah-langkah yaitu : Menyiapkan bahan kain yang akan digunakan
sebagai lintasan kelereng lalu Letakkan balok kayu di ujung lintasan sehingga membentuk
bidang miring kemudian gulingkan kelereng lalu amati gerak kelereng dan catat waktu
yang dibutuhkan kelereng untuk sampai ke ujung lintasan dengan menggunakan waktu atau
stopwatch. Lalu dengan langkah yang sama taburkan pasir diatas lintasan kemudian catat
waktu kelereng sampai ke ujung lintasan.
Melalui kegiatan eksperimen di atas membuktikan penggunaan teori Piaget yaitu dengan
mengajak siswa mencari pemecahan masalah secara langsung dengan memberi kesempatan
setiap kelompok untuk mendapatkan penyelesaian masalah itu lalu menuliskan dan
membandingkan hasil dari eksperimen pada tabel. Sementara itu kegiatan guru yang
penting adalah memperhatikan setiap siswa, apakah yang mereka lakukan sudah
dilaksanakan dengan benar? dan apakah mereka mendapatkan kesulitan?. Hal ini sesuai
dengan teori Piaget, dimana guru harus memberi kesempatan kepada anak untuk
menemukan sendiri jawabannya dan harus selalu siap dengan alternatif jawaban bila
sewaktu-waktu dibutuhkan. Kemudian guru mengulas kembali materi pelajaran
tersebut ,bagaimana peserta didik dapat menemukan jawaban yang diinginkan
- Contoh penerapan Teori bruner :
KD :
4.4. Melakukan percobaan rangkaian
Indikator:
4.4.1 Melakukan percobaan rangkaian listrik dengan listrik sederhana secara seri dan tepat
4.4.2 Menyajikan hasil pengamatan percobaan rangkaian listrik dengan listrik sederhana
secara seri.
Tujuan : Mengetahui proses aliran listrik dan melatih kreativitas siswa
Deskripsi kegiatan : Siswa diajak untuk bereksperimen dengan membuat rangkaian lampu
seri secara sederhana. Langkah kerja yang pertama menandai denah di mana komponen
akan diletakkan, menempelkan baterai dan sakelar sesuai titik, menyambungkan kabel dari
baterai ke sakelar lalu ke lampu, menempelkan lakban ke baterai, rangkaian selesai dibuat.
Siswa membuat kesimpulan ternyata rangkaian listrik mengalirkan arus litrik dan ketika
kabel dihubungkan dengan baterai maka lampu akan menyala.
Melalui kegiatan eksperimen di atas membuktikan penggunaan teori Bruner yaitu dengan
mengembangkan model pembelajaran penemua yang memberikan kesempatan kepada
siswa untuk memperoleh infomasi sendiri dengan bantuan guru dan biasanya menggunakan
barang nyata. Peranan guru dalam pembelajaran ini bukanlah sebagai pemberi informasi
melainkan sebagai penuntun untuk mendapatkan informasi. Melalui kegiatan ini maka
siswa yang telah memperoleh informasi dari penemuan, maka siswa tersebut akan
mengingatnya lebih lama.
4. Pilihlah dan jelaskan 3 metode belajar yang sesuai untuk pembelajaran IPA SD kelas 1-6
yang pernah atau akan saudara laksanakan (30)
a. Metode penugasan, metode ini sangat sesuai digunakan dalam setiap materi
pembelajaran IPA kelas 1-6, karena dengan adanya metode penugasan, siwa dapat
memperoleh pengetahuannya sendiri dari hasil belajar sendiri dan akan diingat lebih
lama selain itu siswa juga berkesempatan untuk memupuk perkembangan dan
keberanian serta bertanggung jawa terhadap tugas yang diberikan oleh gurunya.
Contohnya: guru memberikan tugas kepada siswa untuk mengidentifikasi bagian bagian
struktur bunga seperti bunga kembang sepatu dilingkungannya, kemudian siswa
tersebut menggambar bunga tersebut dengan memberikan keterangan – keterangan
bagian –bagian bunga. Seperti putik, kepala putik, danlain –lain.
b. Metode Tanya jawab, metode mengajar seperti ini dapat merangsang siswa untuk
berfikir dan membimbing siswa dalam memperoleh pengetahuan karena terjadi dialog
antara guru dengan siswa. Tujuan Tanya jawab ialah unuk menecek sejauh mana
penguasaan materi oleh siswa, memberikan motivasi dan kesempatan siswa untuk
membahas materi yang belum dipahami serta menimbulkan kompetisi dalam belajar.
Contoh : guru bertanya kepada siswa “ada yang masih ingat apa itu gaya? Dan jenis-
jenis gaya?”. Kemudian ada sebagian siswa yang menjawab dengan jawaban yang
bervariasi. Dsn disini peran guru meluruskan pemahaman siswa tentang materi yang
sudah dipelajari sebelumnya.
c. Metode ceramah metode ceramah termasuk metode yang sesuai untuk pembelajaran
IPA SD dari kelas 1-6. Ceramah merupakan cara yang digunakan dalam
mengembangkan proses pembelajaran melalui cara penuturan, metode ini bagus jika
penggunaannya betul-betul disiapkan dengan baik yang didukung oleh alat dan media
pembelajaran. Hal yang perlu diperhatikan dalam metode ceramah adalah isi ceramah
harus mudah diterima dan dipahami serta mampu menstimulasi pendengar (murid)
untuk mengikuti dan melakukan sesuatu yang terdapat dalam isi ceramah. Contohnya :
pada saat guru menyampaikan materi gaya, maka guru harus memberikan contoh gaya
kepada siswa seperti gaya magnet dan peran guru disini menjelaskan dengan membawa
magnet sebagai media untuk di perlihatkan dan dipraktikkan ke siswa, selain itu juga
bisa gaya otot dengan memberikan contoh seperti mendorong dan menarik meja.