Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Khuswatul Abibah

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 858820934

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4202/Pembelajaran IPA di SD

Kode/Nama UT Daerah : 74/Malang

Masa Ujian : 2023/2024 Genap (2024.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS TERBUKA
Jawaban :
1. Teori perkembangan kognitif Jean Piaget atau teori piaget menunjukan bahwa kecerdasan
berubah seiring dengan pertumbuhan anak. Perkembangan kognitif seorang anak bukan hanya
tentang memperoleh pengetahuan, tetapi anak juga harus mengembangkan dan membangun
mentalnya. Teori Piaget menyatakan bahwa pertumbuhan intelektual yang dimulai dengan
respons refleksif anak terhadap lingkungan akan terus berkembang sampai ke titik dimana
anak mampu memikirkan kejadian potensial dan mampu secara mental mengeksplorasi
kemungkinan akibatnya.
Teori Piaget berfokus pada anak-anak, mulai dari lahir sampai remaja. Dan menjelaskan
berbagai tahap perkembangan, termasuk bahasa,moral, memori, dan pemikiran. Ada 4
tahapan menurut teori Piaget, yaitu :
1. Tahap Sensorimotor (Usia 8 – 24 bulan)
2. Tahap Pra-operasional (Usia 2 – 7 tahun)
3. Tahap Operasional Konkret (Usia 7 – 11 tahun)
4. Tahap Operasional Formal ( Usia 12 tahun ke atas)

2. a. Teori belajar presentasi menurut Bruner ada 3, yaitu :


1. Tahap Enaktif , yaitu suatu tahap pembelajaran suatu pengetahuan dimana pengetahuan
itu dipelajari secara aktif dengan menggunakan benda-benda yang konkret atau
menggunakan situasi yang nyata.
2. Tahap Ikonik, yaitu suatu tahap pembelajaran dimana pengetahuan itu dipresentasikan
(diwujudkan) dalam bentuk visual, gambar atau diagram yang menggambarkan kegiatan
konkret yang terdapat pada tahap enaktif diatas.
3. Tahap Simbolik, yaitu suatu tahap pembelajaran dimana pengetahuan itu
direpresentasikan dalam bentuk simbol-simbol abstrak.
Sebagai contoh aplikasi teori belajar presentasi menurut Bruner, dalam proses KBM dikelas,
dalam mempelajari penjumlahan dua bilangan cacah, pembelajaran akan terjadi secara
optimal jika mula-mula siswa mempelajari hal itu dengan menggunakan benda-benda
konkret (misalnya menggabungkan 3 kelereng dengan 2 kelereng, dan kemudian menghitung
banyaknya kelereng, semua ini merupakan tahap enaktif). Kemudian, kegiatan belajar
dilanjutkan dengan menggunakan gambar atau diagram yang mewakili 3 kelereng dan 2
kelereng yang di gabungkan tersebut, lalu dihitung banyak kelereng semuanya, dengan
menggunakan gambar atau diagram tersebut/ tahap yang kedua ikonik, siswa bisa
melakukan penjumlahan itu dengan menggunakan bayangan visual (visual imagenary) dari
kelereng tersebut. Pada tahap berikutnya yaitu tahap simbolis, siswa melakukan
penjumlahan kedua bilangan tersebut dengan menggunakan lambang-lambang bilangan,
yaitu : 3 + 2 = 5.

b. Teori Belajar Bermakna Ausubel


Ausubel membedakan antara belajar menemukan dengan belajar menerima. Pada
belajar menerima siswa hanya menerima, jadi tinggal menghafalkannya, tetapi pada belajar
menemukan konsep ditemukan oleh siswa, jadi tidak menerima pelajaran begitu saja.
Menurut Ausubel pembelajaran bermakna merupakan suatu proses mengaitkan
informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang.
Struktur kognitif meliputi fakta-fakta, konsep-konsep, dan generalisasi-generalisasi yang
telah dipelajari dan diingat siswa.
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi belajar bermakna menurut Ausubel adalah
struktur kognitif yang ada stabilitas dan kejelasan pengetahuan dalam suatu bidang studi
tertentu pada waktu tertentu. Pembelajaran bermakna terjadi apabila seseorang belajar
dengan mengasosiasikan fenomena baru ke dalam struktur pengetahuan mereka. Dalam
proses belajar belajar seseorang mengkonstruksi apa yang telah ia pelajari dan
mengasosiasikan pengalaman fenomena, dan fakta-fakta baru ke dalam struktur
pengetahuan mereka.
Tipe Belajar Menurut Ausubel ada 4, yaitu :
a. Belajar dengan penemuan yang bermakna yaitu mengaitkan pengetahuan yang telah
dimilikinya dengan materi pelajaran yang dipelajari itu. Atau sebaliknya, siswa terlebih
dahulu menemukan pengetahuannya dari apa yang ia pelajari kemudian pengetahuan
baru tersebut ia kaitkan dengan pengetahuan yang sudah ada.
b. Belajar dengan penemuan yang tidak bermakna yaitu pelajaran yang dipelajari
ditemukan sendiri oleh siswa tanpa mengaitkan pengetehuan yang telah dimiliknya,
kemudian ia hafalkan.
c. Belajar menerima (ekspositori) yang bermakna yaitu materi pelajaran yang telah
tersusun secara logis disampaikan kepada siswa sampai bentuk akhir, kemudian
pengetahuan yang baru ia peroleh ia hafalkan tanpa mengaitkannya dengan
pengetahuan lain yang telah dimiliki.

3. Kriteria pemilihan materi ajar atau sumber belajar perlu memperhatikan prinsip-prinsip
berikut :
a. Relevansi
Relevansi bermakna bahwa materi yang disampaikan relevan dengan standar kompetensi
dasar sebagai pengejawatahan kurikulum. Pada kompetensi dasar tersirat konsep yang
harus diajarkan dan karakteristik konsepnya. Jika konsep merujuk pada jenis konsep, tentu
diperlukan strategi pengajaran spesifik, sebaiknya siswa diberikan fakta-fakta konkrit,
kemudian siswa dapat membantu inferensi dari interaksi fakta-fakta yang dikemukakan
oleh guru.
b. Konsistensi/Keajegan
Materi pelajaran harus memiliki keajegan, hal ini dikaitkan dengan prinsip bahwa materi
yang diajarkan sesuai dengan keluasan kompetensi dasarnya. Jika pada kompetensi dasar
pada pelajaran Aqidah Akhlak di MI kelas 1 tercantum kalimat “memiliki perilku adab,
belajar dan bermain, memahami perilaku adab belajar, menunjukan adab belajar, dan
menunjukan adab belajar dan bermain secara islami”, maka materi yang diajarkan harus
meliputi pembahasan mengenai adab belajar dan adab bermain secara islami.
c. Kecukupan
Prinsip kecukupan berarti bahwa materi yang diajarkan tidak boleh terlalu dalam ataupun
terlalu sedikit. Materi ajar yang disampaikan harus cukup memadai untuk membantu siswa
mencapai kompetensi dasarnya.

4. RPP IPA SD Kelas 3 “Sumber Daya Alam”.


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)

Sekolah : SD Negeri 1 Pandansari Lor


Kelas / Semester : III / 2
Mata Pelajaran : IPA
Waktu : 4 x 30 menit

A.Standar Kompetensi
4.Memahami berbagai cara gerak benda, hubungannya dengan energi dan sumber energi.
B.Kompetensi Dasar
4.1.Menyimpulkan hasil pengamatan bahwa gerak benda dipengaruhi oleh bentuk dan
ukuran
C.Indikator Nilai Karakter
1. Mengidentifikasi berbagai macam gerak bendaRelegius, rasa ingin tahu,mandiri, peduli,
kerja keras
2. Menjelaskan faktor yang mempengaruhigerak
bendaJujur, kerja keras, tanggung jawab, disiplin, mandiri
3. Membuat daftar kegunaan gerak bendadalam kehidupan sehari-
hariRasa ingin tahu, disiplin,tanggung jawab, kerja keras
4. Memahami berbagai gerak benda berdasarkan
pengamatanKerja keras, tanggung jawab,komunikatif, jujur, mandiri
5. Memahami bentuk dan ukuran bendamempengaruhi gerak benda berdasarkan pengamatanJ
ujur, kerja keras, tanggung jawab, disiplin, mandiri
D.Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat:
- Menjelaskan berbagai macam gerak pada benda
- Menjelaskan faktor yang mempengaruhi gerak benda
- Membuat daftar kegunaan gerak benda dalam kehidupan sehari-hari
- Menjelaskan bentuk dan ukuran benda mempengaruhi gerak benda
berdasarkan pengamatan
E.Materi Pembelajaran
A.Macam-macam Gerak (hlm.105)
1. Jatuh (hlm.106)
2. Mengalir (hlm.106)
3. Memantul (hlm.108)
4. Menggelinding (hlm.109)
5. Berputar (hlm.109)
6. Tenggelam (hlm.110)

B.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Gerak Benda (hlm.112)


1. Permukaan Benda (hlm.112)
2. Ukuran dan Bentuk Benda (hlm.113)
F.Metode PembelajaranMetode
-Ceramah
-Pengamatan
-Diskusi
-Tanya jawab
-Demonstrasi
Model
Direct Learning

G.Langkah-langkah Kegiatan Pertemuan Pertama Materi :


Macam-macam Gerak Benda
1. Pendahuluan
a. Pengondisian kelas , siswa dikondisikan untuk siap belajar dengan mengajak berdo’a
bersama
b. Mengecek kehadiran siswa oleh guru
c. Apersepsi melalui Tanya jawab, seperti : Siapa yang pernah menyalakan lilin? Apa yang
kamu rasakan ketika menyentuh lilin? Dll
d. Motivasi , guru meyakinkan siswa bahwa semua siswa mampu melaksanakan pembelajaran
dengan optimal
e. Menyampaikan tujuan dan rencana pembelajaran tentang apa yang akan di pelajari hari ini.
f. Melaksanakan pembelajaran
g. Memberikan sesi Tanya jawab kepada siswa-siswa
h. Guru memberikan penghargaan kepada siswayang memiliki karakter dankinerja yang
baik Jujur, kerjakeras,tanggung jawab
i. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi pelajaran yang telah diberikan
Jujur,tanggung jawab, mandiri
j. Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal

H.Sumber Belajar
1.Buku IPA SD/MI BSE Kelas III
2.Charta mengenai macam-macam bentuk energi
I.Penilaian Hasil Belajar
1. Teknik Penilaian:
-Tes tertulis
2. Bentuk Instrumen:
-Soal Esay-Soal PG
3. Contoh Instrumen:
-Latihan soal pilihan ganda hal 125
-Latihan soal Esay hal 126

Anda mungkin juga menyukai