Anda di halaman 1dari 20

Nama : Siti Maisyaroh

Nim : 858724681

RANCANGAN TUGAS TUTORIAL I

Nama Mata Kuliah : Pembelajaran IPA di SD


Pokok Bahasan : 1. Teori Belajar dalam Pembelajaran IPA di SD
2. Pendekatan dalam Pembelajaran IPA di SD
Pengembang Soal : Ani Anjarwati,M.Pd.
Masa Tutorial : 2022.2
Jumlah Soal : 5 (Lima)
Sumber Materi
Skor Maksimal : 100 BMP PDGK4202
Jenis Tugas : PENGUASAAN KONSEP “Modul 1 dan 2”
Waktu : 90 menit

Kompetensi Khusus:
1. Mahasiswa mampu menjelaskan teori-teori belajar menurut Piaget, Bruner, Gagne, dan Ausubel.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian berbagai pendekatan dalam pembelajaran IPA.

Soal:
1. Uraikanlah pemahaman anda terkait dengan teori belajar menurut Piaget, Bruner,
Gagne, dan Ausubel! (Skor maksimal 15)
2. Buatlah rancangan pembelajaran IPA dengan menerapkan teori belajar Bruner dan
Gagnel! (Skor maksimal 30)
3. Analisislah perbedaan masing-masing rancangan pembelajaran yang telah anda buat
pada butir soal nomor 2! (Skor maksimal 20)
4. Uraikanlah pemahaman anda terkait dengan pendekatan pembelajaran konseptual,
faktual, keterampilan proses, dan pendekatan inkuiri! (Skor maksimal 15)
5. Buatlah rancangan pembelajaran dengan menerapkan salah satu pendekatan
pembelajaran, serta terapkanlah penggunaan ICT dalam rancangan pembelajaran
tersebut! (Skor maksimal 20)
-Selamat Mengerjakan-

Tutor,

(Ani Anjarwati., M.Pd.)


1. Uraikanlah pemahaman anda terkait dengan teori belajar menurut Piaget, Bruner,
Gagne, dan Ausubel!

Jawaban :

a. Teori belajar Piaget:


Menurut Piaget, ada sedikitnya tiga hal yang perlu diperhatikan oleh guru dalam merancang
pembelajaran di kelas, terutama dalam pembelajaran IPA. Ketiga hal tersebut adalah :
1) Seluruh anak melewati tahapan yang sama secara berurutan ;
2) Anak mempunyai tanggapan yang berbeda terhadap suatu benda atau kejadian ;
3) Apabila hanya kegiatan fisik yang diberikan kepada anak, tidaklah cukup untuk menjamin
perkembangan intelektual anak.

Perkembangan mental atau kognitif anak terdiri dari beberapa tahapan. Ada empat tahapan
perkembangan mental anak secara berurutan, di antaranya adalah :
PERKIRAAN
TAHAP CIRI KHUSUS
USIA

Sensori Motor 0 – 2 tahun Kecerdasan motorik (gerak) dunia (benda) yang


ada adalah yang tampak tidak ada bahasa pada
tahap awal

Pre- 2 – 7 tahun Berpikir secara egosentris alasan-alasan


Ooperasional didominasi oleh persepsi lebih banyak intuisi
daripada pemikiran logis belum cepat melakukan
konsentrasi

Konkret 7 – 11 atau 12 Dapat melakukan konservasi logika tentang kelas


Operasional tahun dan hubungan pengetahuan tentang angka
berpikir terkait dengan yang nyata

Formal 7 – 11 atau 12 Pemikiran yang sudah lengkap pemikiran yang


Operasional tahun 14 tahun proporsional kemampuan untuk mengatasi
atau 15 tahun hipotesis perkembangan idealisme yang kuat

b. Teori belajar Bruner:


Dalam penerapannya dalam proses pembelajaran di kelas, Bruner mengembangkan model
pembelajaran penemuan.
Model ini pada prinsipnya memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh informasi
sendiri dengan bantuan guru dan biasanya menggunakan barang yang nyata.
Peranan guru dalam pembelajaran ini bukanlah sebagai seorang pemberi informasi melainkan
seorang penuntun untuk mendapatkan informasi.
Ada tiga tahap penampilan mental yang dikemukakan oleh Bruner, yaitu :
Tahap Penampilan Enaktif sejajar dengan Tahap Sensori Motor pada Piaget
Dimana anak pada dasarnya mengembangkan keterampilan motorik dan kesadaran dirinya dengan
lingkungannya.
Tahap Penampilan Ikonik sejajar dengan Tahap Pre-Operasional pada Piaget
Pada tahap ini penampilan mental anak sangat dipengaruhi oleh persepsinya, dimana persepsi tersebut
bersifat egosentris dan tidak stabil. Mereka belum mengembangkan kontrol pada persepsinya yang
memungkinkan mereka melihat dirinya sendiri sengan suatu pola yang tetap.
Tahap Penampilan Simbolik sejajar dengan Tahap Operasi Logis (Formal) pada Piaget
Inti dari tahap penampilan simbolik ini adalah pengembangan keterampilan berbahasa dan
kemampuan untuk mengartikan dunia luar dengan kata-kata dan idenya. Anak yang memulai untuk
secara simbolik memproses informasi.

c. Teori belajar Gagne:


Model ini menunjukkan aliran informasi dari input ke output. Rangsangan/stimulus dari
lingkungan (environtment) mempengaruhi alat-alat indera yaitu (receptor), dan masuk ke dalam
sistem syaraf melalui register penginderaan (sensory register). Disini informasi diberi kode,
artinya informasi diberi suatu bentuk yang mewakili informasiaslinya dan berlangsung dalam
waktu yang sangat singkat. Bagian-bagian ini dimasukkan dalam memori jangka pendek (short
term memory) dalam waktu singkat, sekitar beberapa detik saja. Tetapi, informasi dapat diolah
oleh internal rehearsal dan disimpan dalam memori jangka pendek untuk waktu yang lebih lama,
namun rehearsal juga mampu mentransformasikan informasi itu sekali lagi ke dalam memori
jangka panjang (long term memory).
Ada 5 taksonomi Gagne tentang hasil-hasil belajar meliputi :
a) Informasi verbal (verbal information)
Informasi verbal ialah informasi yang diperoleh dari kata yang diucapkan orang, dari membaca,
televisi, komputer dan sebagainya meliputi nama-nama, fakta-fakta, prinsip-prinsip dan
generalisasi-generalisasi.
b) Keterampilan-keterampilan intelektual (intellectual skills)
Kemampuan untuk berhubungan dengan lingkungan hidup dan dirinya sendiri dalam bentuk
representasi, khususnya konsep dan berbagai lambang/simbol (huruf : angka, kata, gambar)
Kemahiran intelektual terbagi dalam empat subkemampuan yaitu :
a. Diskriminasi (descrimination)
b. Konsep-konsep konkret (concrete concepts)
c. Konsep-konsep terdefini (defined conceps)
d. Aturan-aturan (rules)
c) Strategi-strategi Kognitif (defined strategies)
Strategi-strategi kognitif adalah kemampuan-kemampuan internal yang terorganisasi. Siswa
menggunakan strategi kognitif ini dalam memikirkan tentang apa yang telah dipelajarinya dan
dalam memecahkan masalah secara kreatif.
d) Sikap-sikap (attitudes)
Sikap merupakan pembawaan yang dapat dipelajari dan dapat mempengaruhi tingkah laku kita
terhadap benda-benda, kejadian-kejadian atau makhluk hidup. Sekolompok sikap yang penting
ialah sikap-sikap kita terhadap orang lain atau sikap sosial. Dengan demikian maka akan tertanam
sikap sosial pada para siswa

d. Teori belajar Ausubel:


Ausubel adalah seorang ahli psikologi kognitif. Inti dari teori belajarnya adalah belajar
bermakna. Bagi Ausubel belajar bermakna merupakan suatu proses dikaitkannya informasi baru
pada konsep-konsep relevan yang terdapat pada struktur kognitif seseorang.
Peristiwa psikologi belajar bermakna menyangkut asimilasi informasi baru ke dalam
pengetahuan yang telah ada dalam struktur kognitif seseorang.
Faktor yang paling penting yang mempengaruhi belajar adalah apa yang telah diketahui oleh
siswadalam mengaitkan konsep-konsep yang telah ada dalam struktur kognitif dikumukakan 2
prinsip oleh Ausubel yaitu :
a) Prinsip Diferensiasi Progresif (progressive differentiation)
Dalam diferensiasi progresif, konsep-konsep yang diajarkan dimulai dengan konsep-konsep
yang umum menuju konsep-konsep yang lebih khusus.
b) Prinsip Rekonsiliasi integratif (integrative reconciliation)
Dalam rekonsiliasi integratif, konsep-konsep atau gagasan-gagasan perlu diintegrasikan dan
disesuaikan dengan konsep-konsep yang telah dipelajari sebelumnya

Jadi dapat disimpulkan bahwa menurut Ausubel, belajar bermakna akan terjadi apabila informasi baru
dapat dikaitkan dengan konsep-konsep yang sudah terdapat dalam struktur kognitif seseorang
2. Buatlah rancangan pembelajaran IPA dengan menerapkan teori belajar Bruner dan
Gagnel!
Jawaban :

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BERDASARKAN TEORI BRUNER

Contoh Rancangan Pembelajaran berdasarkan metode Bruner pada pembelajaran IPA di SD

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama sekolah : SD Hasyim Asyari

Mata Pelajaran : IPA

Kelas : III

Materi Pokok : Udara

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

Semester : Genap

A. Tujuan Umum : Siswa memahami susunan, sifat dan kegunaan udara dengan melakukan percobaan
dan menafsirkan informasi

B. Topik: Udara diperlukan untuk pembakaran

C. Metode yang dipakai: Eksperimen

D. Alat dan bahan yang digunakan:

1. Gelas kecil
2. Gelas esar
3. Stoples berukuran 2 liter
4. Lilin pendek 3 buah
5. Korek api

E. Cara pelaksaan:

1. Sebelum memperbolehkan siswa untuk melakukan eksperimen atau percobaan, berilah pertanyaan
seperti:

a. Apa yang akan terjadi pada lilin yang menyala apabila ditutup dengan gelas?

b. Bagaimana kemungkinan yang akan terjadi apabila tiga lilin yang menyala ditutup dengan penutup
yang berbeda besarnya?
2. Berilah kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan idenya (sebagai hipotesis) dan kemudian
mengujinya melalui percobaan.

3. Setelah selesai melakukan percobaan, berilah pertanyaan seperti:

a. Apakah hasil percobaan sesuai dengan perkiraan semula?

b. Mengapa diperlukan waktu yang bersamaan saat menutup ketiga lilin?

D. Tujuan Pembelajaran:

 Siswa mampu menjawab pertanyaan yang telah diberikan berdasarkan hasil percobaan yang telah
dilakukan
 Memberikan pengalaman belajar baru untuk siswa
 Memberikan motivasi kepada siswa untuk bisa melakukan eksperimen sederhana

E. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:

1) Pendahuluan

 Mengucapkan salam, berdo’a,dan melakukan absensi

Cara Pelaksanaan
a. Ambillah satu tanaman yang lengkap, terdiri dari akar, batang, daun, dan bunga.
b. Berilah kesempatan kepada siswa untuk mengamati, kemudian berilah pertanyaan seperti
berikut: Menurut kalian, bagaimana akar dapat berfungsi bagi tumbuhan?
c. Terima seluruh ide atau tanggapan siswa. Berilah kesempatan kepada siswa mengajukan
dan menguji idenya sendiri.
d. Berilah pertanyaan yang lain untuk menanyakan bagian tumbuhan yang lainnya.
Selanjutnya perhatikan gambar di bawah ini.

Gambar 1.7.

2) Kegiatan Inti

 Menjelaskan tahapan-tahapan yang dipersiapkan untuk melakukan eksperimen


 Menjelaskan bahwa udara diperlukan untuk pembakaran
Cara Pelaksanaan:
1. Sebelum memperbolehkan siswa untuk melakukan percobaan, berilah pertanyaan seperti:
a. Apa yang akan terjadi apabila lilin yang menyala ditutup dengan gelas?
b. Bagaimana kemungkinan yang akan terjadi apabila tiga lilin yang menyala ditutup
dengan penutup yang berbeda besarnya?
2. Berilah kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan idenya (sebagai hipotesis) dan
kemudian mengujinya melalui percobaan.
3. Setelah selesai melakukan percobaan, berilah pertanyaan seperti:
a. Apakah hasil percobaan sesuai dengan perkiraan semula?
b. Mengapa diperlukan waktu yang bersamaan saat menutup ketiga lilin?

3) Tugas Terstruktur

 Melakukan eksperimen atau percobaan terhadap pemabakaran yang memerlukan udara

F. Penilaian

 Siswa mendapat nilai 100% apabila berhasil menjawab pertanyaan yangtelah diberikan sebelum
melakukan percobaan atau eksperimen

G. Sumber bacaan

 Buku BSE Ilmu Pengetahuan Alam

Mengetahui,

Kepala SD Hasyim Asyari Guru Kelas

(Dra. KASITI ANINGSIH.) (SITI MAISYAROH, S.Pd)


Contoh Rancangan Pembelajaran berdasarkan teori Ggne pada pembelajaran IPA di SD

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
“Teori Belajar Robert M.Gagne”

Nama Sekolah : SD Hasyim Asyari


Kelas / Semester : III / 2 (Dua)
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Materi Pelajaran : Gerak Benda
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

A. STANDAR KOMPETENSI (SK)


 Memahami Berbagai cara gerak benda, hubungan nya dengan energi dan sumber energi
B. KOMPETENSI DASAR (KD)
 Menyimpulkan hasil pengamatan bahwa gerak benda dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran
C. INDIKATOR
 Menjelelaskan pengertian gerak
 Menyebutkan jenis-jenis gerak benda
 Menyebutkan faktor faktor yang mempengaruhi gerak benda
 Memahami bentuk dan ukuran bendamempengaruhi gerak benda berdasarkan pengamatan

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa dapat mengetahui pengertian gerak


2. Siswa dapat mengetahui jenis-jenis gerak benda
3. Siswa dapat menyebutkan kegunaan gerak benda
4. Siswa dapat mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi gerak benda
5. Siswa dapat memyimpulkan hasil pengamatan siswa bahwa gerak benda dipengaruhi oleh bentuk dan
ukuran
D. MATERI POKOK
Gerak benda.

E. KARAKTER SISWA YANG DIHARAPKAN


Disiplin, tanggung jawab, teliti, kreatif dan hemat.
F. METODE PEMBELAJARAN
 Pendekatan : Saintifik
 Metode : Tanya jawab, Pengamatan, Ceramah, eksperimen,
Penugasan
G. LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Kegiatan Awal
 Guru memberikan salam dan
mengajak semua siswa berdoa
menurut agama dan keyakinan
masing-masing.
 Guru mengecek kesiapan diri
10 Menit
dengan mengisi lembar kehadiran
dan memeriksa kerapihan pakaian,
posisi, dan tempat duduk
disesuaikan dengan pembelajaran.
 Menginformasikan materi yang
akan dipelajari yaitu “Gerak
benda”.
 Guru memberi tahu tentang tujuan
bealajar.
 Guru menanyakan kesiapan siswa
untuk belajar
Kegiatan Inti  Guru melakukan apersepsi dengan
melakukan tanya jawab seputar
materi yang telah dipelajari pada
pertemuan sebelumnya
 Guru mengaitkan pembelajaran
sebelumnya dengan pembelajaran
yang akan dipelajari
 Guru melakukan tanya jawab
kembali seputar materi yang akan
dipelajari
 Guru memberikan penjelasan
tentang materi yang dipelajari
 Siswa menyimak penjelasan dari 50 Menit
guru
 Guru bersama siswa melakukan
percobaan berbagai gerak benda.
 Guru bersama siswa
mengidentifikasi berbagai gerak
benda melalui percobaan
 Guru dan siswa mengidentifikasi
hal – hal yang mempengaruhi gerak
benda.
 Guru menjelaskan keguanaan benda
dalam kehidupan sehari –
Hari
Kegiatan Akhir  Guru memfasilitasi siswa melalui
tugas untuk memunculkan gagasan
baru melalui tulisan.
 Guru Memeberikan umpan balik 10 Menit
terhadap hasil kerja siswa.
 Memberikan nilai terhadap hasil
kerja siswa
 Memberikan Pekerjaan Rumah
untuk melatih kemampuan
mengingat siswa.
 Kelas diakhiri dengan mengucapkan
salam dan berdoa menurut agama
dan keyakinan masing-masing.

H. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN


 Sumber : Modul Pengayaan Ilmu Pengetahuan Alam Untuk Siswa SD/ MI Kelas
3 Semester 2.

 Siswa dan guru


 Lingkungan sekolah
 Bola
 Kelereng
 Balok
I. PENILAIAN
 Penilaian Afektif (terlampir)
 Penilaian kognitif (terlampir)
1. Penilaian Afektif

a) Proses
No Nama siswa
1.
2.
3.
4.

Petunjuk Pengisian:
Beri tanda check list(√) pada pada kolom yang sesuai dengan perilaku siswa dalam kerja kelompok selama
proses pembelajaran berlangsung.

Hasil pengmatan
No Aspek yang di observasi 1 2 3 4
1 Disiplin
2 tanggung jawab
3 percaya diri

jumlah
total
Nilai akhir/5

Keterangan :

a. Disiplin
 Berinteraksi dengan semua teman
 Mengikuti prosedur langkah-langkah
b. Tanggung Jawab
 Melaksanakan tugas dengan baik
 Melaksanakan apa yang pernah dikatakan tanpa disuruh atau diminta
c. Percaya Diri
 Berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa ragu-ragu
 Tidak canggung dalam bertindak
 Berani berpendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan
b) Sikap

Nama
NO. Tanggal Catatan Prilaku Butir Sikap Tindak Lanjut
Siswa

1.
2. …….

2. Penilaian Kognitif
Skor maksimal : 100

Konvensi Nilai Predikat Klasifikasi


𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉
(Skala 0-100) × 𝟏𝟎𝟎
𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍
91 – 100 A SB

(SangatBaik)

76 – 90 B B (Baik)

< 75 C Cukup

Surabaya, 20 Maret 2021


Mengetahui,
Kepala SD Hasyim Asyari Guru Kelas III

(Dra. KASITI ANINGSIH.) (SITI MAISYAROH, S.Pd)


3. Analisislah perbedaan masing-masing rancangan pembelajaran yang telah anda buat
pada butir soal nomor 2!
Jawaban :
Teori belajar Bruner,
Bila dlihat narasi diatas seorang guru menggunakan Pembelajaran penemuan terarah Guru sedikit lebih
banyak berperan dibanding dengan pembelajaran penemuan murni. Di sini mungkin guru menginginkan
seluruh siswa melakukan kegiatan yang sama atau hampir sama. Sebagai contoh, dengan material yang
sama seperti di atas (lilin, stoples gelas kecil, gelas besar dan korek api) guru mengarahkan dengan
memberikan berbagai pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan eksperimen materi.

Teori belajar Gagne


Apabila dilihat dari narasi diatas apabila dikaitkan dengan Model mengajar menurut Gagne meliputi
delapan langkah yang sering disebut kejadian-kejadian instruksional (instructional events),
meliputi:1.Mengaktifkan motivasi (activating motivation).2.Memberi tahu pelajar tentang tujuan-tujuan
belajar (instructional information).3.Mengarahkan perhatian (directing motivation).4.Merangsang
ingatan (stimulating recall).5.Menyediakan bimbingan belajar (providing learning
guidance).6.Meningkatkan retensi (enhancing retention).7.Membantu transfer belajar (helping transfer of
leaning).8.a.Mengeluarkan perbuatan (eliciting performance).b.Memberi umpan balik (providing
feedback).
4, Uraikanlah pemahaman anda terkait dengan pendekatan pembelajaran konseptual,
faktual, keterampilan proses, dan pendekatan inkuiri!
Jawaban :
Pendekatan Konseptual
Pendekatan konsep adalah suatu pendekatan pengajaran yang secara langsung menyajikan konsep
tanpa memberi kesempatan kepada siswa untuk menghayati bagaimana konsep itu diperoleh. Aktivitas
berpikir dan menalar diperlukan untuk mengidentifikasi pola dan membuat kaitan antardata, sehingga
membentuk pertalian yang disebut dengan konsep.
Konsep adalah abstraksi dari kejadian-kejadian, banda-benda, atau gejala yang memiliki sifat tertentu atau
lambang. Konsep juga merupakan konstruksi mental yang digunakan untuk menginterprestasika hasil
observasi ikan, misalnya, memiliki karakteristik tertentu yang membedakannya dengan reptil dan mamalia.
Dikemukakan oleh Collette & Chiappetta, menurut Bruner, Goodnow, dan Austin (1956), sebuah konsep
setidaknya memiliki 5 unsur yaitu nama, definisi, lambang, nilai, dan contoh. Contoh konsep dalam sains
antara lain:

a. Hewan berdarah dingin adalah hewan yang menyesuaikan suhu tubuhnya dengan suhu lingkungannya.
b. Satelit adalah benda angkasa yang bergerak mengelilingi planet.
c. Air adalaha zat yang molekulnya tersusun atas 2 atom hidrogen dan 1 atom oksigen.
Ciri-ciri suatu konsep adalah
a. Konsep memiliki gejala-gejala tertentu
b. Konsep diperoleh melalui pengamatan dan pengalaman laagsung.
a. Konsep berbeda dalam isi dan luasnya.
b. Konsep yang diperoleh berguna untuk menafsirkan pengalaman-pengalarnan.
c. Konsep yang benar membentuk pengertian.
d. Setiap konsep berbeda dengan melihat ciri-ciri tertentu.
Ciri-ciri pendekatan konsep :
a. Konsep memiliki gejala-gejala tertentu
b. Konsep diperoleh melalui pengamatan dan pengalaman langsung
c. Konsep berbeda dalam isi dan luasnya
d. Konsep yang diperoleh berguna untuk menafsirkan pengalaman-pengalarnan
e. Konsep yang benar membentuk pengertian
f. Setiap konsep berbeda dengan melihat ciri-ciri tertentu
Kelebihan pendekatan konseptual adalah
a. Siswa dapat paham tentang konsep yang diberikan
Kekurangan pendekatan konseptual adalah
a. Suatu konsep akan mengalami perubahan bila timbul fakta baru.
b. Siswa mudah bosan.
Contoh di Kompetensi Dasar kelas lima (V):
3.7 Mengenal sistem pernafasan hewan dan manusia serta penyakit yang berkaitan dengan pernafasan.

Pendekatan faktual
Pendekatan faktual yaitu pendekatan berdasarkan kenyataan yang sungguh terjadi yang dapat diungkap
berdasarkan pengalaman dan sejarah. Fakta merupakan produk paling dasar dari sains (IPA). Fakta-fakta
merupakan dasar dari konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan teori-teori. Fakta menunjukkan kebenaran dan keadaan
sesuatu. Fakta dalam IPA adalah pernyataan-pernyataan tentang benda-benda yang benar-benar ada atau
peristiwa yang benar-benar terjadi dan sudah dikonfirmasi secara objektif. karena fakta-fakta diperoleh dari hasil
observasi, maka fakta-fakta merepresentasikan apa yang dapat dilihat. Seringkali, dua buah kriteria berikut ini
digunakan untuk mengidentifikasi sebuah fakta yaitu :
a. dapat diamatai secara langsung
b. dapat didemonstrasikan kapan saja
Oleh karena itu, fakta-fakta terbuka bagi siapapun yang ingin mengamatinya. Namun, kita harus ingat bahwa dua
kriteria di atas tidak selalu berlaku karena ada informasi faktual yang hanya terjadi sekali dalam jangka waktu
yang sangat lama, seperti erupsi gunung berapi.

Kelebihan dalam pendekatan faktual adalah:


a. Melatih siswa peka terhadap masalah yang sedang berkembang di lingkungan mereka.
b. Siswa lebih memahami apa yang sedang dibahas.
Kelemahan dalam pendekatan faktual adalah
a. Saat menjelaskan tentang transportasi, guru tidak bisa langsung membawa anak didik ke jalan raya
karena berbahaya.
Contoh di Kompetensi Dasar kelas empat (IV):
3.6 Memahami sifat-sifat cahaya melalui pengamatan dan mendeskripsikan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari
Pendekatan Keterampilan Proses
Pendekatan keterampilan proses adalah pendekatan belajar mengajar yang mengarah pada pengembangan
kemampuan dasar berupa mental fisik dan sosial untuk menemukan fakta dan konsep ataupun
pengembangan sikap dan nilai melalui proses belajar mengajar yang telah mengaktifkan siswa sehingga
mampu menumbuhkan sejumlah keterampilan tertentu pada diri peserta didik.
Pembelajaran berdasarkan pendekatan keterampilan proses perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Keaktifan peserta didik didorong oleh kemauan untuk belajar karena adanya tujuan yang ingin dicapai.
b. Keaktifan peserta didik akan berkembang jika dilandasi dengan pendayagunaan potensi yang
dimilikinya.
c. Suasana kelas dapat mendorong atau mengurangi aktivitas peseta didik. Suasana kelas harus dikelola
agar dapat merangsang aktivitas dan kreativitas belajar peserta didik.
d. Dalam kegiatan pembelajaran, tugas guru adalah memberikan kemudahan belajar melalui bimbingan
dan motivasi untuk mencapai tujuan. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan untuk mendorong
aktivitas dan kreativitas peserta didik dalam pembelajaran antara lain: diskusi, pengamatan, penelitian,
praktikum, tanya jawab, karya wisata, studi kasus, bermain peran, dan kegiatan-kegiatan lain yang
dapat menunjang tercapainya tujuan pembelajaran.
Kelebihan Pendekatan keterampilan proses:
a. merangsang ingin tahu dan mengembangkan sikap ilmiah siswa,
b. Siswa akan aktif dalam pembelajaran dan mengalami sendiri proses mendapatkan konsep,
c. Pemahaman siswa lebih mantap (Karsa dan Eddy, 1993).
d. siswa terlibat langsung dengan objek nyata sehingga dapat mempermudah pemahaman siswa terhadap
materi pelajaran,
e. siswa menemukan sendiri konsep-konsep yang dipelajari,
f. melatih siswa untuk berpikir lebih kritis,
g. melatih siswa untuk bertanya dan terlibat lebih aktif dalam pembelajaran,
h. mendorong siswa untuk menemukan konsep-konsep baru,
i. memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar menggunakan metode ilmiah.
Kekurangan Pendekatan Ketrampilan proses :
a. Membutuhkan waktu yang relative lama untuk melakukannya
b. Jumlah siswa dalam kelas haeus relative kecil, karena setiap siswa memerlukan perhatian dari guru.
c. Memerlukan perencanaan dengan teliti.
d. Tidak menjamin setiap siswa akan dapat mencapai tujuan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
e. Sulit membuat siswa turut aktuf secara merata selama proses berlangsungnya pembelajaran.
Contoh di Kompetensi Dasar kelas empat (IV):
4.4 Menyajikan hasil percobaan atau observasi tentang bunyi
Pendekatan Inkuiri
Inkuiri merupakan pendekatan yang mempersiapkan peserta didik pada situasi untuk melakukan
eksperimen sendiri secara luas agar melihat apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu, mengajukan
pertanyaan-pertanyaan, dan mencari jawabannya sendiri, serta menghubungkan jawaban yang satu dengan
yang lain, membandingkan apa yang ditemukannya dengan yang ditemukan peserta didik yang lain.
Karakteristik dari pendekatan inkuiri ini adalah guru tidak mengkomunikasikan pengetahuan, tetapi
membantu siswa untuk belajar bagi mereka sendiri, kemudian topik, masalah yang dipelajari, dan metode
yang digunakan untuk menjawab permasalahan dapat ditentukan oleh siswa, dapat ditentukan oleh guru, dan
dapat ditentukan bersama oleh siswa dan guru. Pembelajaran inkuiri memberi tekanan pada ide-ide
konstruktivis dari belajar. Kemajuan belajar terbaik terjadi dalam situasi kelompok.
Menurut mereka pendekatan inquiry ditandai oleh ciri-ciri berikut:
a. Menggunakan keterampilan-keterampilan proses IPA.
b. Waktu tidak menjadi masalah, tidak ada keharusan untuk menyelesaikan unit tertentu dalam waktu
tertentu.
c. Jawaban-jawaban yang dicari tidak diketahui lebih dahulu. Jawaban-jawaban ini tidak ditemukan
dalam buku pelajaran, sebab buku-buku pelajaran dan buku-buku petunjuk yang dipilih berisi
pertanyaan-pertanyaan dan saran-saran untuk menemukan jawaban, bukan memberikan jawaban.
d. Anak-anak berhasrat sekali untuk menemukan pemecahan masalah.
e. Proses belajar mengajar berpusat pada pertanyaan “mengapa”, “bagaimana kita mengetahui”, dan
pertanyaan seperti, “betulkan kesimpulan kita ini” sering juga dikemukakan.
f. Suatu masalah ditemukan lalu dipersempit, hingga terlihat ada kemungkinan masalah ini dapat
dipecahkan oleh siswa.
g. Hipotesis dirumuskan oleh siswa-siswa untuk membimbing penyelidikan.
h. Para siswa mengusulkan cara-cara pengumpulan data dengan melakukan eksperimen, mengadakan
pengamatan, membaca, dan menggunakan sumber-sumber lain.
i. Semua usul ini dinilai bersama. Bila mungkin ditentukan pula asumsi-asumsi, keterbatasan-
keterbatasan dan kesukaran-kesukarannya.
j. Para siswa melakukan penelitian secara individu atau kelompok, untuk mengumpulkan data yang
diperlukan untuk untuk menguji hipotesis.
k. Para siswa mengolah data sehingga mereka sampai pada kesimpulan sementara. Juga diusahakan
untuk memberikan uraian-uraian secara ilmiah.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pendekatan inquiry lebih menekankan pada pencarian
pengetahuan daripada perolehan pengetahuan.
Pendekatan inkuri sebagai strategi pembelajaran memiliki beberapa keuntungan yaitu :
a. Mendorong siswa berfikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri.
b. Menciptakan suasana akademik yang mendukung berlangsungnya pembelajaran yang berpusat
pada siswa.
c. Membantu siswa mengembangkan konsep diri yang positif.
d. Meningkatkan penghargaan sehingga siswa mengembangkan ide untuk menyelesaikan tugas
dengan caranya sendiri.
e. Mengembangkan bakat individual secara optimal.
f. Menghindarkan siswa dari cara belajar menghafal.
Adapun kekurangan pembelajaran yang menggunakan pendekatan inkuiri, diantaranya :
a. Sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
b. Sulit dalam merancang pembelajaran oleh karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar.
c. Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang telah ditentukan.
d. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi
pelajaran, strategi pembelajaran inkuiri akan sulit di implementasikan oleh setiap guru.
Contoh di Kompetensi Dasar kelas enam (VI):
4.1 Merancang dan melaksanakan percobaan untuk membedakan campuran dan larutan menggunakan
bahan yang dikenal dalam kehidupan sehari-hari.
5.Buatlah rancangan pembelajaran dengan menerapkan salah satu pendekatan
pembelajaran, serta terapkanlah penggunaan ICT dalam rancangan pembelajaran
tersebut!
Jawaban :

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Sekolah : SD Hasyim Asyari

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas/Semester : V/ 1

Materi Pokok : Organ Tubuh Manusia

Waktu : 2 x 35 menit (1 X pertemuan)

Metode : Tanya Jawab, Diskusi Kelompok, dan Praktek yang Berbasis ICT

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)


Materi Pelajaran Organ Tubuh Manusia
:

Standar Kompetensi : 1. Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan


Kompetensi Dasar : 1.1 Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia.
Indikator :
 Mengidentifikasi alat pernapasan pada manusia.

Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat Menyebutkan bagian tubuh yang berperan sebagai
pernapasan
 Siswa dapat Memahami istilah dari
– Diagfragma – Alveolus

– Gelambir – Pundi-pundi

– Pleura – Labirin

– Bronkus – Stigma

 Siswa dapat Memahami proses pernapasan pada manusia


Permasalahan : Bagaimana proses pernapasan pada manusia?
Level Teknologi : SD
ICT yang dibutuhkan : 1. Internet browser untuk mengakses facebook

2. Kamera digital atau hand phone kamera untuk mengambil


gambar
3. Akun facebook untuk mengirim dan berhubungan dengan
peserta

didik lain

Syarat Teknologi : 1. Semua peserta didik harus memiliki akun facebook


yang dibutuhkan
peserta didik 2. Menggunakan facebook untuk mengirim informasi
dan berhubungan lebih efektif dibandingkan dengan diskusi
manual sehingga siswa dapat bebas memberikan komentar

Langkah-langkah :
1. Pendahuluan
Pembelajaran
Apersepsi dan Motivasi :

 Menyampaikan Indikator Pencapaian Kompetensi dan


kompetensi yang diharapkan
 Menyampaikan langkah-langkah yang akan dilaksanakan dalam
pembelajaran
1. Kegiatan Inti

& Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

1. Peserta didik secara berkelompok dapat memahami peta


konsep tentang alat pernapasan yang diambil dari internet

2. Mengeksplor pengetahuan peserta didik dengan diskusi


kelompok melalui internet tentang :

a. Bagian-bagian tubuh yang berperan sebagai pernapasan


manusia, yaitu:

– Paru-paru

– Hidung

– Tenggorokan
b. Istilah dari

– Diagfragma – Bronkus

– Gelambir – Alveolus

– Pleura

3. Memahami pernapasan dada dan pernapasan perut

4. Memahami proses pernapasan

5. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan


pembelajaran; dan

F memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di


laboratorium, studio, atau lapangan.

& Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

F membiasakan peserta didik belajar berbasis ICT melalui


tugas-tugas tertentu yang bermakna;

F memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi,


dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru dengan
pembuatan power point;

F memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis,


menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;

F memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang


dilakukan , secara individual maupun kelompok;

F memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja


individual maupun kelompok;

& Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

F Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui


peserta didik
F Guru bersama peserta didik bertanya jawab meluruskan
kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan
penyimpulan

1. Penutup
 Mengulang proses pernapasan
1. Pekerjaan Rumah

Surabaya, 24 Juli 2022

Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Mapel IPA

Dra. KASITI ANINGSIH Siti Maisyaroh S.Pd.

Anda mungkin juga menyukai