Anda di halaman 1dari 9

TUGAS TUTORIAL 1

PEMBELAJARAN IPA DI SD
PDGK4202

NAMA :EGA SUCI ARIANI POHAN


NIM :856488668
KELAS :RIAU BERDAULAT.A
UPBJJ :16 PEKANBARU

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS TERBUKA
Nama : Ega Suci Ariani Pohan
NIM : 856488668
Pokjar : Riau Berdaulat A

1. Sebutkan dan jelaskan 4 teori belajar kognitif pada pembelajaran IPA di SD?
Jawab :
➢ TEORI PIAGET
Teori piaget mempunyai nama lengkap jean piaget, lahir di swiss tepatnya di
Neuchatel pada tahun 1896. Perkembangan mental atau kognitif anak terdiri dari
beberapa tahapan. Piaget mengemukakan suatu teori bahwa cara berpikir seseorang
berkembang secara bertahap atau ada beberapa periode. Ada empat tahapan
perkembangan mental anak secara berurutan, di antaranya adalah :
PERKIRAAN
TAHAP CIRI KHUSUS
USIA

Sensori Motor 0 – 2 tahun Kecerdasan motorik (gerak) dunia (benda)


yang ada adalah yang tampak tidak ada
bahasa pada tahap awal
Pre-Ooperasional 2 – 7 tahun Berpikir secara egosentris alasan-alasan
didominasi oleh persepsi lebih banyak
intuisi daripada pemikiran logis belum
cepat melakukan konsentrasi
Konkret Operasional 7 – 11 atau 12 tahun Dapat melakukan konservasi logika
tentang kelas dan hubungan pengetahuan
tentang angka berpikir terkait dengan
yang nyata
Formal Operasional 7 – 11 atau 12 tahun 14 Pemikiran yang sudah lengkap pemikiran
tahun atau 15 tahun yang proporsional kemampuan untuk
mengatasi hipotesis perkembangan
idealisme yang kuat
Penerapan Teori Piaget Dalam Pembelajaran IPA DI SD
Menurut Piaget, ada sedikitnya tiga hal yang perlu diperhatikan oleh guru dalam
merancang pembelajaran di kelas, terutama dalam pembelajaran IPA. Ketiga hal
tersebut adalah :
• Seluruh anak melewati tahapan yang sama secara berurutan ;
• Anak mempunyai tanggapan yang berbeda terhadap suatu benda atau kejadian;
• Apabila hanya kegiatan fisik yang diberikan kepada anak, tidaklah cukup untuk
menjamin perkembangan intelektual anak.
·Cara Pembelajaran Ipa Di Sd Berdasarkan Teori Piaget
Guru harus selalu memperhatikan pada setiap siswa apa yang mereka lakukan, apakah
mereka melaksanakan dengan benar, apakah mereka tidak mendapatkan kesulitan. Guru
harus berbuat seperti apa yang Piaget perbuat yaitu memberikan kesempatan kepada
anak untuk menemukan sendiri jawabanya, sedangkan guru harus selalu siap dengan
alternatif jabawab bila sewaktu-waktu dibutuhkan. Pada akhir pembelajaran, guru
mengulas kembali bagaimana siswa dapat menemukan jawaban yang diinginkan.
➢ TEORI BRUNER
Bruner merupakan salah seorang ahli psikolog perkembangan dan ahli belajar kognitif.
Beliau beranggapan bahwa belaar merupakan kegiatan perolehan informasi. Kegiatan
pengolahan informasi tersebut meliputi pembentukan kategori-kategori. Di antara
kategori-kategori tersebut ada kemungkinan saling berhubungan yang disebut
sebagai koding. Teori belajat Bruner ini disebut sebagai teori belajar penemuan.
Ada tiga tahap penampilan mental yang dikemukakan oleh Bruner, yaitu :
Tahap Penampilan Enaktif sejajar dengan Tahap Sensori Motor pada Piaget
Dimana anak pada dasarnya mengembangkan keterampilan motorik dan kesadaran
dirinya dengan lingkungannya.
Tahap Penampilan Ikonik sejajar dengan Tahap Pre-Operasional pada Piaget
Pada tahap ini penampilan mental anak sangat dipengaruhi oleh persepsinya, dimana
persepsi tersebut bersifat egosentris dan tidak stabil. Mereka belum mengembangkan
kontrol pada persepsinya yang memungkinkan mereka melihat dirinya sendiri sengan
suatu pola yang tetap.
Tahap Penampilan Simbolik sejajar dengan Tahap Operasi Logis (Formal) pada
Piaget Inti dari tahap penampilan simbolik ini adalah pengembangan keterampilan
berbahasa dan kemampuan untuk mengartikan dunia luar dengan kata-kata dan idenya.
Anak yang memulai untuk secara simbolik memproses informasi.
Tidak seperti Piaget, pembagian tahapan oleh Bruner bukanlah merupakan suatu hal
yang kaku melainkan bersifat fleksibel tidak dimaksudkan untuk menentukan kesiapan
anak untuk belajar. Bruner beranggapan bahwa semenjak kecil secara intuitif, manusia
sudah dapat menangkap konsep-konsep IPA.
Penerapan Model Belajar Bruner Dalam Pembelajaran IPA DI SD
Dalam penerapannya dalam proses pembelajaran di kelas, Bruner mengembangkan
model pembelajaran penemuan. Model ini pada prinsipnya memberikan kesempatan
kepada siswa untuk memperoleh informasi sendiri dengan bantuan guru dan biasanya
menggunakan barang yang nyata. Peranan guru dalam pembelajaran ini bukanlah
sebagai seorang pemberi informasi melainkan seorang penuntun untuk mendapatkan
informasi.
Cara Pembelajaran IPA di SD Berdasarkan Model Bruner
Guru harus mempunyai cara yang baik untuk tidak secara lansung memberikan
informasi yang dibutuhkan oleh siswa. Model pembelajaran ini mempunyai banyak
manfaat, antara lain :
• Pembelajar (Siswa) akan mudah mengingat materi pembelajaran apabila
informasi tersebut didapatkan sendiri, bukan merupakan informasi perolehan.
• Apabila pembelajar telah memperoleh informasi, maka dia akan mengingat
lebih lama.
➢ TEORI GAGNE
Model ini menunjukkan aliran informasi dari input ke output. Rangsangan/stimulus
dari lingkungan (environtment) mempengaruhi alat-alat indera yaitu (receptor), dan
masuk ke dalam sistem syaraf melalui register penginderaan (sensory register).
Disini informasi diberi kode, artinya informasi diberi suatu bentuk yang mewakili
informasiaslinya dan berlangsung dalam waktu yang sangat singkat. Bagian-bagian
ini dimasukkan dalam memori jangka pendek (short term memory) dalam waktu
singkat, sekitar beberapa detik saja. Tetapi, informasi dapat diolah oleh internal
rehearsal dan disimpan dalam memori jangka pendek untuk waktu yang lebih lama,
namun rehearsal juga mampu mentransformasikan informasi itu sekali lagi ke
dalam memori jangka panjang (long term memory).
Informasi dari memori jangka pendek atau memori jangka panjang dikeluarkan
kembali melalui suatu generator repons (response generator) yang berfungsi
mengubah informasi menjadi tindakan.
Model seperti digambarkan di atas juga menunjukkan bagaimana pengendalian
internal dari aliran informasi oleh kontrol utama (executice control) dan harapan-
harapan (ecpectancies).
Menurtu teori Ada beberapa ciri penting tentang belajar, yaitu :
• Belajar itu merupakan suatu proses yang dapat dilakukan manusia,
• Belajar menyangkut interaksi antara pembelajar (orang yang belajar) dan
lingkungannya,
• Belajar telah berlangsung bila terjadi perubahan tingkah laku yang bertahap
cukup lama selama kehidupan orang itu.
· Hasil Belajar Menurut Gagne
Ada 5 taksonomi Gagne tentang hasil-hasil belajar meliputi :
a) Informasi verbal (verbal information)
Informasi verbal ialah informasi yang diperoleh dari kata yang diucapkan orang,
dari membaca, televisi, komputer dan sebagainya meliputi nama-nama, fakta-fakta,
prinsip-prinsip dan generalisasi-generalisasi.
b) Keterampilan-keterampilan intelektual (intellectual skills)
Kemampuan untuk berhubungan dengan lingkungan hidup dan dirinya sendiri
dalam bentuk representasi, khususnya konsep dan berbagai lambang/simbol (huruf
: angka, kata, gambar)
Kemahiran intelektual terbagi dalam empat subkemampuan yaitu :
· Diskriminasi (descrimination)
· Konsep-konsep konkret (concrete concepts)
· Konsep-konsep terdefini (defined conceps)
· Aturan-aturan (rules)
c) Strategi-strategi Kognitif (defined strategies)
Strategi-strategi kognitif adalah kemampuan-kemampuan internal yang
terorganisasi. Siswa menggunakan strategi kognitif ini dalam memikirkan tentang
apa yang telah dipelajarinya dan dalam memecahkan masalah secara kreatif.
d) Sikap-sikap (attitudes)
Sikap merupakan pembawaan yang dapat dipelajari dan dapat mempengaruhi
tingkah laku kita terhadap benda-benda, kejadian-kejadian atau makhluk hidup.
Sekolompok sikap yang penting ialah sikap-sikap kita terhadap orang lain atau sikap
sosial. Dengan demikian maka akan tertanam sikap sosial pada para siswa
e) Keterampilan-keterampilan (motor skills)
Keterampilan motorik tidak hanya mencakup kegiatan-kegiatan fisik, tetapi juga
kegiatan-kegiatan fakta, tetapi juga kegiatan-kegiatan motorik yang digabungkan
dengan keterampilan intelektual, misalnya : bila berbicara, menulis, atau dalam
menggunakan berbagai alat IPA seperti menggunakan pipa kapiler, termometer dan
sebagainya.
MENERAPKAN TEORI GAGNE DALAM MENGAJARKAN IPA DI SD
Model mengajar menurut Gagne meliputi delapan langkah yang sering disebut
kejadian-kejadian instruksional (instructional events), meliputi :
• Mengaktifkan motivasi (activating motivation)
• Memberi tahu pelajar tentang tujuan-tujuan belajar (instructional
information)
• Mengarahkan perhatian (directing motivation)
• Merangsang ingatan (stimulating recall)
• Menyediakan bimbingan belajar (providing learning guidance)
• Meningkatkan retensi (enhancing retention)
• Membantu transfer belajar (helping transfer of learning)
• Mengeluarkan perbuatan (eliciting performance)
• Memberi umpan balik (providing feedback)

➢ TEORI AUSUBEL (BELAJAR BERMAKNA)


Ausubel adalah seorang ahli psikologi kognitif. Inti dari teori belajarnya adalah
belajar bermakna. Bagi Ausubel belajar bermakna merupakan suatu proses
dikaitkannya informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat pada
struktur kognitif seseorang.
Peristiwa psikologi belajar bermakna menyangkut asimilasi informasi baru ke dalam
pengetahuan yang telah ada dalam struktur kognitif seseorang. Jadi dapat
disimpulkan bahwa menurut Ausubel, belajar bermakna akan terjadi apabila
informasi baru dapat dikaitkan dengan konsep-konsep yang sudah terdapat dalam
struktur kognitif seseorang.
Menerapkan Teori Ausubel dalam Pengajaran IPA
Faktor yang paling penting yang mempengaruhi belajar adalah apa yang telah
diketahui oleh siswa. Informasi yang baru diterima akan disimpan di daerah tertentu
dalam otak. Banyak sel otak tang terlibat dalam penyimpanan pengetahuan tersebut.
David P. Ausubel menyebutkan bahwa pengajaran secara verbal adalah lebih efisien
dari segi waktu yang diperlukan untuk menyajikan pelajaran dan menyajikan bahwa
pembelajar dapat mempelajari materi pelajaran dalam jumlah yang lebih banyak.
Prinsip-Prinsip yang Dikemukakan Oleh Ausubel
Faktor yang paling penting yang mempengaruhi belajar adalah apa yang telah
diketahui oleh siswadalam mengaitkan konsep-konsep yang telah ada dalam struktur
kognitif dikumukakan 2 prinsip oleh Ausubel yaitu :
a) Prinsip Diferensiasi Progresif (progressive differentiation)
Dalam diferensiasi progresif, konsep-konsep yang diajarkan dimulai dengan
konsep-konsep yang umum menuju konsep-konsep yang lebih khusus.
b) Prinsip Rekonsiliasi integratif (integrative reconciliation)
Dalam rekonsiliasi integratif, konsep-konsep atau gagasan-gagasan perlu
diintegrasikan dan disesuaikan dengan konsep-konsep yang telah dipelajari
sebelumnya

2. Buatlah contoh penerapan dari salah satu teori belajar kognitif dalam
pembelajaran IPA di SD!
Jawab : Penerapan teori belajar Piaget dalam pembelajaran IPA di SD dapat dilakukan
dengan beberapa cara. Pertama, guru dapat menyesuaikan materi pembelajaran dengan
tahap perkembangan kognitif siswa.Misalnya, pada tahap sensorimotor, siswa lebih
memahami konsep melalui pengalaman langsung, sehingga guru dapat menggunakan
simulasi atau praktikum untuk memperkuat pemahaman siswa.Pada tahap konkret
operasional, siswa sudah dapat berpikir logis dan mengaitkan konsep-konsep secara
konkret, sehingga guru dapat menggunakan eksperimen atau observasi untuk
mengembangkan pemahaman siswa.Kedua, guru dapat memberikan kesempatan
kepada siswa untuk berdiskusi dan bertanya.Hal ini dapat membantu siswa dalam
mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan memperkuat pemahaman mereka
terhadap konsep-konsep IPA.Guru juga dapat memberikan pertanyaan terbuka yang
dapat merangsang siswa untuk berpikir lebih dalam.Ketiga, guru dapat menggunakan
teknologi dalam pembelajaran IPA.Teknologi dapat membantu siswa dalam
memvisualisasikan konsep-konsep IPA yang abstrak. Misalnya, guru dapat
menggunakan animasi atau video untuk memperlihatkan proses yang sulit dipahami
oleh siswa.
3. Sebutkan dan jelaskan 3 pendekatan dalam pembelajaran IPA di SD!
Jawab : Pendekatan dalam pembelajaran IPA di SD
a. Pendekatan Lingkungan
Pendekatan lingkungan merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang berusaha
untuk meningkatkan keterlibatan siswa melalui pendayagunaan lingkungan sebagai
sumber belajar. Pendekatan ini berasumsi bahwa kegiatan pembelajaran akaan menarik
siswa, jika apa yang dipelajari diangkat dari lingkungan, sehingga apa yang dipelajari
berhubungan dengan kehidupan dan berfaedah bagi lingkungan. Sehingga dapat
dikatakan lingkungan yang ada di sekitar merupakan salah satu sumber belajar yang
dapat dioptimalkan untuk pencapaian proses dan hasil pendidikan yang berkualitas.
Lingkungan dapat memperkaya bahan dan kegiatan belajar.
Lingkungan merupakan salah satu sumber belajar yang amat penting dan memiliki nilai-
nilai yang sangat berharga dalam rangka proses pembelajaran siswa. Penggunaaan
lingkungan memungkinkan terjadinya proses belajar yang lebih bermakna sebab anak
dihadapkan pada kondisi yang sebenarnya sehingga dapat memecahkan masalah
lingkungan, dan menanamkan sikap cinta lingkungan.
b. Pendekatan Sain-Lingkungan-Teknologi-Masyarakat
Pendekatan sains teknologi masyarakat merupakan pendekatan pembelajaran yang
pada dasarnya membahas penerapan sains dan teknologi dalam konteks kehidupan
manusia sehari-hari. Dengan pendekatan ini siswa dikondisikan diharapkan mampu
menerapkan prinsip-prinsip sains untuk menghasilkan karya teknologi sederhana atau
solusi pemikiran untuk mengatur dampak negatif yang mungkin timbul akibat
munculnya produk teknologi. Dengan demikian dapat menggunakan pendekatan sains
teknologi masyarakat untuk menanamkan pemahaman konsep dan pengembangannya
untuk kemaslahatan masyarakat.
Kegiatan pembelajaran dimaksudkan agar tercipta kondisi yang memungkinkan
terjadinya belajar pada diri siswa.Dalam suatu kegiatan pembelajaran dapat dikatakan
terjadi belaajr, apabila terjadi prsoes perubahan perilaku pada diri siswa sebagai hasil
dari suatu pengalaman.
c. Pendekatan Faktual
Pendekatan faktual adalah suatu cara mengajar dengan menyampaikan hasil-
hasil penemuan IPA kepada siswa, dimana pada akhir suatu intruksional siswa akan
memperoleh informasi tentang hal-hal penting.Terkadang menarik bagi siswa, namun
kurang merefleksikan gambaran tentang sifat IPA sendiri. Biasanya, siswa tidak dapat
mengingat tentang fakta dalam waktu lama karena tidak mendapatkan sajian tentang
gambaran menyeluruh.
4. Sebutkan 3 metode belajar pada pembelajaran IPA di SD beserta manfaatnya!
Jawab :
a. Metode Tanya Jawab
Tanya jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung
yang bersifat two way traffic karena pada saat yang sama terjadi dialog antara guru dan
siswa. Guru bertanya siswa menjawab atau siswa bertaya guru menjawab. Metode Tanya
jawab dimaksudkan untuk merangsang berfikir siswa dan membimbingnya dalam mencapai
atau mendapatkan pengetahuan.Dalam komunikasi ini terlihat adanya hubungan timbal
balik secara langsung antara guru dan siswa.
Manfaat metode Tanya jawab
1) Untuk mengecek dan menegathui sampai sejauh mana materi pelajaran yang telah
dikuasai oleh siswa.
2) Untuk merangsang siswa berfikir
3) Memberi kesempatan pada siswa untuk mengajukan masalah yang belum dipahami
4) Memotivasi siswa untuk menimbulkan sikap kompetisi dalam belajar
5) Melatih muriduntuk berfikir dan berbiacra secara sistematis berdaarkan pemikikran
orisinil
b. Metode Demontrasi
Demontrasi merupakan salah satu metode yang cukup efektif karena membantu siswa untuk
mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta atau data yang benar. Metode
demonstrasi merupakan metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan
mempertunjukkan kepada siswa entang suatu proses, situasi, atau benda tertentu baik
sebenarnya atau sekedar tiruan.
Menurut Saiful Sagal (2005) metode doemonstrasi adalah petunjuk tentang proses
terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang
dicontohkan agar dapat diketahui dan dipahami oleh peserta didik secara nyata.
Sebagai metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh
guru. Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa hanya sekedar memperhatikan,
tetapi demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih kongkret. Dalam strategi
pembelajaran, demonstrasi dapat digunakan untuk mendunkung keberhassilan strategi
pembelajaran ekspositori dan inkuiri.
c. Metode Ceramah
Ceramah merupakan suatu metode pembelajaran, ceramah merupakan cara yang digunakan
dalam mengembangkan proses pembelajaran melalui cara penuturan (lecturer), metode ini
bagus jika penggunaannya betul-betul disiapkan dengan baik, didukung alat dan media. Hal
yang perlu diperhatikan dalam metode ceramah adalah isi ceramah harus mudah diterima
dan dipahami serta mampu menstimulasi pendengar (murid) untuk mengikuti dan
melakukan sesuatu yang terdapat dalam isi ceramah.Metode ceramah merupakan metode
yang sampai saat ini sering digunakan oleh setiap guru atau instruktur.Hal ini selain
disebabkan oleh beberpa pertimbangan tertentu juga adanya factor kebiasaan, baik dari guru
maupun siswa.

Anda mungkin juga menyukai