Konsep suatu disiplin ilmu merujuk pada gagasan, ide, atau b. Pengertian teori belajar
prinsip dasar yang membentuk inti pengetahuan dan pemahaman Teori belajar adalah upaya untuk menggambarkan bagaimana
dalam disiplin ilmu tertentu. Konsep ini mencakup aturan, teori, peserta didik belajar, sehingga membantu guru memahami proses
model, dan prinsip yang membentuk dasar dari bidang studi kompleks inhern pembelajaran. Pada dasarnya, setiap teori belajar
tersebut. Contohnya, dalam fisika, konsep suatu disiplin ilmu yang memiliki tujuan yang sama, yaitu mewujudkan pendidikan yang
relevan dapat melibatkan hukum gravitasi, kinematika, atau mampu mencetak peserta didik untuk dapat bersaing dan terus
a. Tokoh-tokoh peneliti teori belajar Menurut Cahyo dalam Rachmawati (2015), teori belajar dapat
Teori Kognitif dan Gestalt: Kurt Lewin (1890-1947), Jean diartikan sebagai konsep-konsep dan prinsip-prinsip belajar yang
Peaget, Jerome Bruner, Ausbel, Chr.von Ehrenfels (1890), bersifat teoritis, serta telah teruji kebenarannya melalui
Wolfgang Kohler (1887-1967), Kurt Koffka (1886-1941), eksperimen. Ada beberapa perspektif dalam teori belajar, yaitu
dan Max Wertheimer (1880-1943). teori belajar Kognitif, Behavioristik, Konstruktivisme, dan
Vico, Frederic Charles Bartlett, Jerome Bruner, Adrianus Ada empat teori belajar yang perlu di highlight atau dipahami oleh
Dingeman de Groot, Jean Piaget, Lev S. Vygotsky, guru, yaitu teori kognitif; (2) teori sosial konstruktivisme; (3) teori
Howard Gardner, dan Nelson Goodman. humanistik; dan (4) teori behavioristik.
Adapun alasan mengapa Bapak dan Ibu Guru harus
Teori Humanistik: Carl Rogers dan Abraham Maslow.
memperhatikan keempat teori belajar tersebut, karena dengan
Teori Sosial Behaviorisme: Ivan Petrovich Pavlov (1849‐
mempelajari berbagai macam teori belajar, Bapak dan Ibu Guru
1936), Edward Lee Thorndike, John B. Watson (1913),
dapat menggunakan teori belajar dalam proses pembelajaran dan
dan B. F. Skinner.
mampu menelaah mana teori belajar yang tepat, serta bisa
dilaksanakan dalam pembelajaran dengan baik sesuai dengan Peran eksekutif, yaitu kemampuan dalam
keadaan peserta didik. merencanakan, merealisasikan keinginan, dan
menyelesaikan suatu masalah pada kehidupan.
A. Teori belajar kognitif Kemampuan berbahasa, yaitu fungsi kognitif yang
Teori belajar kognitif memiliki perspektif bahwa berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk
peserta didik memproses informasi dan pelajaran melalui merangkai kata-kata saat berbicara dengan orang lain.
upayanya mengorganisir, menyimpan, dan kemudian Merasa dan mengamati, yaitu fungsi kognitif yang
menemukan hubungan antara pengetahuan yang baru membuat seseorang mampu mengenali, memahami,
dengan pengetahuan yang telah ada. TDalam teori belajar dan merasakan rangsangan dari lingkungan di sekitar.
kognitif lebih dipentingkan proses belajarnya daripada Adapun yang melandasi perkembangan teori belajar
hasilnya. kognitif Ini yaitu teori belajar kognitif Jean Piaget, Jerome
Perkembangan kognitif adalah perkembangan pada Bruner, dan Ausbel. Dari ketiga peneliti ini, masing-
manusia yang berkaitan dengan peningkatan kemampuan masing pun memiliki penekanan yang berbeda pada teori
dalam memahami, mengolah informasi, mengingat, serta belajar kognitif.
mengambil keputusan. Perkembangan ini termasuk dalam Piaget berfokus pada perkembangan kognitif anak,
proses tumbuh kembang anak yang dapat memengaruhi yang meliputi empat tahap, yaitu (1) sensory motor, (2)
beberapa aspek, yaitu: pre operational, (3) concrete operational dan (4) formal
Perhatian, yaitu proses pemusatan fokus dan operational.
konsentrasi pada suatu aktivitas atau objek. 1. Tahap Sensorimotor (Usia 18–24 Bulan)
Memori dan daya ingat, yaitu fungsi kognitif yang Tahap sensorimotor adalah tahap pertama dari
berhubungan dengan kemampuan dalam menyimpan, perkembangan kognitif anak yang terjadi pada usia 0–2
memproses, dan mengingat kembali pengalaman atau tahun. Pada tahap ini, anak akan belajar untuk mengenal
informasi yang sudah didapatkan. diri sendiri dan dunia luar melalui kemampuan sensorik
(melihat dan mendengar) serta tindakan motorik
(menyentuh dan menggapai).
Semua hal yang dipelajari anak pada tahap Salah satu contoh perkembangan kognitif anak pada
sensorimotor akan didasarkan pada pengalaman dan trial tahap operasional konkret adalah anak dapat memahami
and error. Misalnya, anak akan menangis jika ingin bahwa air bisa membeku dan mencair, mampu mengatur
mendapatkan perhatian atau mengetahui keberadaan orang serta mengurutkan krayon berdasarkan warnanya, dan lain
tua saat bermain petak umpet. sebagainya.
2. Tahap Praoperasional (Usia 2–7 Tahun) 4. Tahap Operasional Formal (12 Tahun Ke Atas)
Tahap praoperasional adalah masa di mana anak Tahap operasional formal merupakan tahap terakhir
akan mengembangkan kemampuannya dalam mengingat dari perkembangan kognitif anak menurut teori Piaget.
dan berimajinasi. Selain itu, pada tahap ini, anak memiliki Tahap operasional formal akan dimulai saat anak
kecenderungan untuk meniru cara seseorang dalam menginjak usia 12 tahun. Saat memasuki tahap ini, anak
berbicara dan berperilaku. akan memperoleh kemampuan untuk berpikir secara
Perlu diketahui, pada tahap ini, anak masih belum abstrak, menggunakan logika untuk menyelesaikan
bisa menggunakan logika maupun mengubah, masalah, dan belajar merencanakan sesuatu.
menggabungkan, dan memisahkan pikiran atau idenya. Hal Selain itu, tahap operasional formal juga
inilah yang membuat anak usia 2–7 tahun kerap memiliki memungkinkan anak untuk mulai memeriksa, menilai, dan
teman imajinasi. mengevaluasi pikiran atau tindakannya sendiri.
3. Tahap Operasional Konkret (Usia 7–11 Tahun)
Tahapan perkembangan kognitif anak selanjutnya Faktor yang Memengaruhi Perkembangan Kognitif
adalah tahap operasional konkret pada usia 7–11 tahun. Anak
Tahapan operasional konkret ditandai dengan Terdapat sejumlah faktor yang dapat memengaruhi
perkembangan kemampuan pemikiran logika, namun proses perkembangan kognitif pada anak, di antaranya
hanya untuk objek fisik. adalah:
terjadi bila struktur kognitif cocok dengan fenomena baru
namun belum ada makna, sehingga informasi baru itu
harus dipelajari dengan cara dihafal.
Faktor keturunan. Mengutip dari buku Teori dan Aplikasi Pembelajaran
Faktor lingkungan, seperti keluarga, sekolah, dan lain IPA SD/MI karya Putu Yulia Angga Dewi dkk., Teori
sebagainya. Belajar Ausubel dikenal juga dengan meaningful learning.
Faktor minat dan bakat. Artinya, proses belajar bermakna menitikberatkan
Faktor kebebasan dalam berpikir relevansi pelajaran dengan struktur kognitif yang dimiliki
Faktor kematangan fisik maupun psikis. orang tersebut. Peserta didik akan mengaitkan informasi
Pola asuh orang tua. yang baru didapat dengan pengetahuan yang sudah dimiliki
Faktor nutrisi. sebelumnya.
Gangguan mental tertentu, seperti autisme, attention Ausubel membedakan dua dimensi proses belajar,
deficit hyperactivity disorder (ADHD), obsessive- yaitu belajar dengan menemukan dan belajar dengan
compulsive disorder, dan lain-lain. menerima. Pada proses belajar dengan menemukan, siswa
Apa itu Teori Belajar Ausubel? akan mencari dan menemukan pengetahuan. Sedangkan
Sementara itu, Ausbel menekankan pada apsek dalam proses belajar menerima, siswa akan menerima
pengelolaan (organizer) yang memiliki pengaruh utama konsep, ide, atau materi pengetahuan dari guru.
terhadap belajar. Sedangkan Bruner bekerja pada Setelah itu, jika tidak ada upaya untuk
pengelompokkan atau penyediaan bentuk konsep sebagai mengasimilasikan atau mengaitkan pengetahuan baru yang
suatu jawaban atas bagaimana peserta didik memperoleh didapat dengan pengetahuan yang sudah dimiliki orang
informasi dari lingkungan, dengan tiga tahapan, yaitu tahap tersebut, maka akan terjadi proses belajar hafalan.
enaktif, tahap ikonik, dan tahap simbolik. Tipe Belajar dari Teori Belajar Ausubel
Menurut Ausubel, terdapat dua jenis belajar yaitu Pembelajaran bermakna (meaningful learning)
belajar bermakna (meaningful learning) dan belajar mengacu pada konsep bahwa pengetahuan baru yang
menghafal (rote learning). Belajar dengan cara menghafal dipelajari oleh seseorang akan dipahami sepenuhnya
dengan melihat kaitan fakta spesifik dari pengetahuan 2. Jika seseorang ingin belajar tanpa mengaitkan dengan
tersebut dengan fakta-fakta yang tersimpan sebelumnya. satu pengetahuan sebelumnya, maka dinyatakan sebagai
Dalam kaitannya, Ausubel mengemukakan empat tipe hafalan dan tidak akan bermakna sama sekali baginya.
belajar yaitu: Dengan demikian, Teori Belajar Ausubel
Belajar dengan penemuan yang bermakna menekankan proses belajar yang mendatangkan hasil
Belajar dengan penemuan tidak bermakna bermakna dengan menghubungkan konsep relevan dengan
Belajar menerima yang bermakna struktur kognitifnya.
Belajar menerima yang tidak bermakna B. Teori Konstruktivisme.
Kelebihan dan Kekurangan Teori Belajar Ausubel Pengertian teori konstruktivisme jika dilihat secara
Mengutip buku Teori-Teori Belajar dalam umum memandang ilmu pengetahuan tidak hanya sebatas
Pendidikan karya Feida Noorlaila Isti'adah, Teori Belajar mengungkap mengenai fakta, kaidah, dan juga konsep
Ausubel memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan di yang harus diingat secara baku. Dimana konstruktivisme
antaranya: ini justru lebih menekankan bahwa manusialah yang harus
Kelebihan: mengkonstruksikan pengetahuan itu sendiri. Sehingga,
1. Informasi yang dipelajari dengan prose belajar bermakna manusialah yang nantinya akan memberikan nilai
akan lebih lama diingat. sentimentil dan juga menggali ilmu pengetahuan, baik itu
2. Informasi baru yang telah dikaitkan dengan konsep- melalui kajian, penelitian, atau melalui pengalaman.
konsep relevan sebelumnya dapat meningkatkan konsep Terdapat banyak sekali cara yang bisa dicoba untuk
yang telah dikuasai sebelumnya. melakukan konstruksi dan mengembangkan ilmu
3. Informasi yang pernah dikuasai sebelumnya dan sempat pengetahuan.
dilupakan akan tetap meninggalkan bekas, sehingga Teori belajar konstruktivisme merupakan sebuah
memudahkan proses belajar materi pelajaran yang mirip teori yang memberikan kebebasan terhadap peserta didik
Kekurangan: yang ingin belajar atau mencari kebutuhannya,
1. Informasi yang dipelajari secara hafalan tidak akan lama menggunakan kemampuan menemukan keinginan atau
diingat kebutuhannya tersebut dengan bantuan guru sebagai
fasilitator. Teori ini memberikan keaktifan terhadap peserta 2. Asimilasi: merupakan sebuah proses dimana seseorang
didik untuk belajar menemukan sendiri kompetensi, menginterpretasikan dan juga mengintegrasikan
pengetahuan, atau teknologi dan hat lain yang diperlukan persepsi.
guna mengembangkan dirinya sendiri. 3. Akomodasi: ini adalah proses seseorang tidak bisa
Adapun yang mendasari perkembangan teori belajar mengasimilasikan pengalaman yang baru dengan
Konstruktivisme ini, yaitu Lev S. Vygotsky yang dalam skemata yang mereka miliki.
teorinya menekankan bahwa kecerdasan peserta didik 4. Keseimbangan: dimana terjadinya proses Ekuilibrasi
berasal dari masyarakat, lingkungan, dan budayanya. Teori atau keseimbangan antara asimilasi dan juga akomodasi
belajar sosial konstuktivisme ini meliputi tiga konsep serta disekuilibrasi atau tidak seimbangnya antara
utama, yaitu 1) hukum genetik tentang perkembangan, 2) asimilasi dan akomodasi.
Zona perkembangan proksimal (Zona Proxcimal Tujuan Adanya Teori Konstruktivisme
Development (ZPD)), dan 3) mediasi. 1. Merangsang Berpikir Inovatif
Intinya, konstruktivisme merupakan teori belajar 2. Bisa Meningkatkan Pengetahuan
yang mengusung pembangunan kompetensi, keterampilan, 3. Menemukan Berbagai Hal Baru
atau pengetahuan secara mandiri oleh peserta didik yang 4. Membentuk Keahlian Sesuai dengan Kemampuan
difasilitasi oleh pendidik melalui berbagai macam 5. Mendorong Untuk Berpikir Mandiri
rancangan pembelajaran serta tindakan yang dibutuhkan 6. Dapat Mengungkapkan Gagasan Secara Eksplisit
untuk menghasilkan perubahan yang diperlukan oleh 7. Memberikan Pengalaman Baru
peserta didik. 8. Mengajak Seseorang Untuk Berpikir Tentang
Sementara itu, proses mengkonstruksi sendiri, Pengalamannya
sebagaimana dijelaskan oleh Jean Piaget, yakni sebagai 9. Memberi Kesempatan Untuk Mengidentifikasi
berikut: Perubahan Gagasan
1. Skemata: ini adalah sekumpulan konsep yang dipakai C. Teori belajar humanistik
untuk berinteraksi dengan lingkungan. Dalam teori belajar humanistik, proses belajar harus
berhulu dan bermuara pada diri peserta didik itu sendiri.
Meskipun teori ini sangat menekankan pentingya isi dari proses belajarnya. Kegiatan belajar semata-mata hanya
proses belajar, tapi kenyataannya teori ini lebih banyak untuk melatih refleks-refleks sedemikian rupa, sehingga
berbicara tentang pendidikan dan proses belajar dalam menjadi kebiasaan yang dikuasai oleh individu tersebut.
bentuknya yang paling ideal. Teori belajar behavioristik tidak lepas dari dua
Dengan kata lain, teori humanistik lebih tertarik pada penelitian penting yang dilakukan Ivan Pavlop dan Edward
ide belajar dalam bentuknya yang paling ideal daripada Lee Thorndike. Kemudian dilanjutkan oleh B.F. Skinner
belajar seperti apa adanya, yaitu belajar melalui apa yang yang meneliti tentang keterkaitan antara tingkah laku
bisa kita amati dalam dunia keseharian. Maka, teori belajar dengan konsekuensinya.
humanistik dapat didefinisikan dengan apapun yang bisa
dimanfaatkan, asal tujuan untuk “memanusiakan manusia” Implementasi teori belajar dalam pembelajaran
(mencapai aktualisasi diri dan sebagainya) dapat tercapai. Berikut langkah-langkah pengimplementasian macam-
Dalam teori belajar humanistik, pembelajaran macam teori belajar ke dalam pembelajaran.
dianggap berhasil apabila peserta didik dapat memahami
dirinya sendiri dan lingkungannya. Adapun dua psikolog Teori belajar kognitif
ternama yang mempelopori penilitian teori humanistik, Langkah-langkah pembelajaran menurut teori belajar
yaitu Carl Rogers dan Abraham Maslow. kognitif secara umum, yaitu sebagai berikut.
D. Teori belajar behavioristik Menentukan tujuan pencapaian kompetensi,
Teori belajar behavioristik menekankan bahwa
Memilih materi pelajaran,
perubahan dalam tingkah laku sebagai akibat dari interaksi
Menentukan topik-topik yang akan dibahas peserta
antara stimulus dan respons. Behavioristik merupakan
didik, misalnya penelitian, memecahkan masalah,
salah satu aliran psikologi yang memandang
diskusi, simulasi, dan sebagainya.
perkembangan individu hanya dari sisi jasmaniah, dan
Mencari contoh-contoh materi, tugas, ilustrasi, dan
mengabaikan aspek-aspek mentalnya.
contoh lainnya yang dapat digunakan peserta didik
Dengan kata lain, behavioristik tidak mengakui adanya
untuk bahan belajar,
kecerdasan, bakat, minat, dan perasaan individu dalam
Mengembangkan metode pembelajaran untuk Pada 15 menit pertama peserta didik diberikan
merangsang kreatifitas dan cara berfikir peserta kesempatan untuk menelaah dan menyelesaikan
didik. jawaban secara individual.
Mengatur topik yang dipelajari peserta didik dari Kemudian ±25 menit selanjutnya peserta didik
konsep yang paling konkret ke yang abstrak, hingga diminta untuk menyelesaikan jawaban secara
dari yang sederhana ke kompleks, dan berkelompok heterogen (2-4 orang). Hal ini
Mengevaluasi proses dan hasil belajar. bertujuan agar peserta didik dapat saling berinteraksi
dan bertukar pemikiran. Secara tidak langsung dalam
Teori belajar sosial konstruktivisme kegiatan ini intervensi dapat terjadi antara peserta
Berikut langkah-langkah pembelajaran menurut teori belajar didik dengan peserta didik lain di dalam satu
sosial konstruktivisme secara umum. kelompok.
2.1 Kegiatan Awal Disamping itu, guru juga bisa menerapkan teknik
Guru mengkondisikan peserta didik untuk siap scaffolding dengan tepat selama proses kegiatan
memulai pembelajaran mengajar berlangsung
Mengajukan suatu konteks permasalahan Guru dan peserta didik bersama-sama menyimpulkan
2.2 Kegiatan Inti materi pelajaran yang telah dipelajari,
Pengertian Model-model dari dapat mempermudah guru maupun siswa. Selain itu, siswa
jadi tidak hanya terfokus pada teori-teori yang diberikan
Pembelajaran inovatif
guru saja, mereka juga bisa memahaminya lewat tugas
Macam-Macam Model Pembelajaran Inovatif untuk
praktek dan pengalaman langsung, sehingga pelajaran bisa
Diterapkan Guru di Kelas
lebih mudah dipahami.
Dalam penerapannya, model pembelajaran inovatif harus
2. Pembelajaran Berbasis Masalah
disiapkan secara matang agar materi yang ingin diajar dapat
Adapun model pembelajaran inovatif yang bisa dicoba di
tersampaikan dengan baik. Pada umumnya, seorang guru
kelas yaitu seperti pembelajaran berbasis masalah. Model
harus mampu membaca situasi dengan seksama terkait
pembelajaran ini dapat membuat siswa menjadi lebih fokus
kondisi dan karakter siswanya, karena tidak semua siswa
terhadap apa yang harus mereka pelajari. Selain itu, proses
cocok diajar dengan cara penyampaian materi tertentu.
kegiatan pembelajaran menjadi tidak bertele-tele.
Berikut adalah macam-macam model pembelajaran inovatif
Dalam penerapannya, guru bisa menjelaskan suatu materi
yang bisa dicoba para guru di kelas, yaitu sebagai berikut:
pembelajaran berdasarkan suatu permasalahan. Setelah itu,
1. Pembelajaran Kontekstual
Anda dapat mengajak siswa untuk mengatasi permasalahan
Model pembelajaran kontekstual ini bisa diterapkan di kelas
tersebut.
agar para siswa tidak merasa bosan karena hanya mendengar
3. Discovery Learning
materi pembelajaran saja. Pada kesempatan ini, para guru
Model pembelajaran ini mengajarkan siswa untuk belajar
bisa mengontrol suasana di kelas dengan melakukan sesi
secara aktif berdasarkan pengalaman yang dimilikinya.
Setelah itu, guru dapat meresponnya dengan ide-ide yang Pembelajaran saintifik ini kerap kali disebut sebagai model
berhubungan dengan materi yang akan dikaji. Model pembelajaran inovatif dan kreatif yang relevan diterapkan
pembelajaran seperti discovery learning ini termasuk ke saat ini. Dalam penerapannya, model pembelajaran ini akan
dalam metode pembelajaran yang kreatif, yang mana dapat mengedepankan norma-norma ilmu pengetahuan. Adapun
menuntun proses kegiatan pembelajaran yang disukai siswa. langkah pertama yang diambil yaitu mengumpulkan data
Adapun cara yang bisa digunakan guru yaitu misalnya dengan melakukan kegiatan pengamatan terlebih dahulu.
melalui aplikasi e-learning yang bisa diakses siswa
meskipun mereka sudah di rumah. Dengan begitu, siswa Setelah melakukan pengamatan, proses kegiatan
bisa belajar mandiri di rumah. pembelajaran akan dilanjutkan dengan proses penelitian atau
4. Problem Solving melakukan percobaan secara seksama. Hasil dari percobaan
Model pembelajaran ini menuntut siswa untuk mencari tersebut akan dikelola sampai menemukan beberapa
solusi dari permasalahan yang ditemukan. Pada kesempatan informasi baru. Lewat model pembelajaran ini, siswa akan
ini, guru akan menjelaskan suatu permasalahan kepada menciptakan suatu kesimpulan berdasarkan data yang sudah
siswa dan mengajak mereka untuk mendiskusikan dikumpulkan.
permasalahan tersebut. Setelah itu, guru dan siswa akan 6. Inquiry Based Learning
mendapatkan jawaban dan solusi yang akan menjadi Inquiry Based Learning merupakan model pembelajaran
pengetahuan baru. yang berbasis pertanyaan. Dalam penerapannya, guru tidak
Secara sekilas, bisa dikatakan bahwa model pembelajaran hanya berperan sebagai pengajar saja, tetapi guru juga akan
ini sama seperti pembelajaran berbasis masalah. Akan tetapi, berperan sebagai fasilitator.
keduanya memiliki perbedaan yang mendasar terutama pada Pada model pembelajaran ini, guru akan mengajukan
fokus yang akan dibahas. Pada model pembelajaran ini, beberapa pertanyaan, skenario, dan masalah-masalah kepada
siswa diajak untuk berfokus terhadap permasalahan, siswa. Setelah itu, siswa akan melakukan riset terhadap
sedangkan model pembelajaran berbasis masalah menuntun topik-topik yang diberikan guru, baik secara individual
siswa untuk menyelesaikan masalah yang terjadi. atuapun kelompok.
5. Pembelajaran Saintifik
Kemudian siswa akan merumuskan jawaban mereka. dapat membantu siswa dalam meningkatkan kemampuannya
Setelah siswa berhasil merumuskan jawaban dari topik yang dalam berpikir dan juga bertindak
diberikan, siswa dapat mempresentasikan penemuan mereka
di depan kelas sembari melampirkan bukti-bukti yang
mendukung jawaban tersebut.