PEMBELAJARAN IPA DI SD
2) Jelaskan secara singkat penerapan model belajar Bruner dalam pembelajaran IPA
di SD?
Jawab :
Dalam penerapannya dalam proses pembelajaran di kelas, Bruner mengembangkan
model pembelajaran penemuan. Model ini pada prinsipnya memberikan kesempatan
kepada siswa untuk memperoleh informasi sendiri dengan bantuan guru dan biasanya
menggunakan barang yang nyata. Peranan guru dalam pembelajaran ini bukanlah sebagai
seorang pemberi informasi melainkan seorang penuntun untuk mendapatkan informasi.
3) Apa sajakah penerapan Teori Gagne dalam mengajarkan IPA di SD?
Jawab :
Model mengajar menurut Gagne meliputi delapan langkah yang sering disebut
kejadian kejadian instruksional (instructional events), meliputi :
1. Mengaktifkan motivasi (activating motivation)
2. Memberi tahu pelajar tentang tujuan-tujuan belajar (instructional information)
3. Mengarahkan perhatian (directing motivation)
4. Merangsang ingatan (stimulating recall)
5. Menyediakan bimbingan belajar (providing learning guidance)
6. Meningkatkan retensi (enhancing retention)
7. Membantu transfer belajar (helping transfer of learning)
8. a. Mengeluarkan perbuatan (eliciting performance)
b. Memberi umpan balik (providing feedback)
5) Dari Teori keempat tokoh diatas, teori manakah yang paling tepat di terapkan di
sekolah bapak/Ibu, Jelaskan alasan nya?
Jawab :
Teori yang paling tepat untuk di terapkan adalah teori Bruner. Teori Bruner ini dapat
kita aplikasikan dalam melaksanakan pembelajaran IPA di SD. Hal tersebut karena pada
dasarnya teori ini merupakan teori yang dapat mendorong siswa untuk memperoleh
pengetahuan/ materi ajar dengan cara penemuan sendiri. Hal tersebut sangat baik bagi
perkembangan intelektual siswa, karena dengan begitu siswa akan lebih memahami
pengetahuan yang didapatkan berdasarkan pengalaman yang dilakukannya. Sehingga
pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi siswa karena memang siswa sendirilah yang
menemukan jawaban dari permasalahan yang ia dapatkan itu.
Teori belajar Bruner ini mendorong siswa untuk aktif dalam memecahkan suatu
masalah. Siswa tentunya dalam menemukan suatu jawaban dari permasalahan terlebih
dahulu mendapat informasi dari guru mengenai contoh-contoh/ non contoh, konsep-
konsep dari suatu materi, dan merangsang siswa dengan suatu pertanyaan mengenai
suatu hal/ fenomena alam untuk mereka jawab. Guru dalam merangsang dan menyajikan
materi/ informasi mengenai suatu masalah dapat dilakukan dengan tiga tahapan, yaitu
tahap enaktif, ikonik, dan simbolik. Dengan menyajikan berdasarkan tahapan-tahapan
tersebut, siswa akan lebih mudah dalam memahami suatu materi karena guru
memberikan informasi secara berurut dari yang umum ke yang khusus.