1
Mata Kuliah PDGK4202 Pembelajaran IPA di SD Tutor:
Oktari Pradina Anggi, M.Pd
Berdasarkan pertemuan Tuweb 1 dan 2 yang telah anda lakukan, jawablah pertanyaan
berikut ini:
1. Sebutkan dan jelaskan empat tahapan perkembangan mental anak menurut Teori Piaget
2. Sebutkan saran-saran yang diberikan oleh guru yang berpengalaman untuk guru yang
masih ragu dalam menerapkan pembelajaran penemuan (discovery learning) menurut
Model Belajar Bruner
4. Apa yang dimaksud dengan Belajar Bermakna menurut Teori Belajar Ausebel
2. Peranan Guru
Langkah guru sebagai fasilitator pembelajaran dalam belajar penemuan adalah:
1. Merencanakan pelajaran sedemikian rupa sehingga pelajaran itu terpusat pada masalah-
masalah yang tepat untuk diselidiki para siswa.
2. Menyajikan materi pelajaran yang diperlukan sebagai dasar bagi para siswa untuk
memecahkan masalah. Guru hendaknya memulai dengan sesuatu yang sudah dikenal
siswa. Kemudian guru mengemukakan sesuatau yang berlawanan. Dengan demikian
terjadi konflik dengan pengalaman siswa. Akibatnya timbulah masalah. Dalam keadaan
yang ideal, hal yang berlawanan itu menimbulkan suatu kesangsian yang merangsang
para siswa untuk menyelidiki masalah itu, menyusun hipotesis-hipotesis dan mencoba
menemukan konsep atau prinsip yang mendasari masalah itu.
3. Guru harus menyajikan dengan cara enaktif, ikonik dan simbolik. Enaktif adalah melaui
tindakan atau dengan kata lain belajar sambil melakukan (learning by doing). Ikonik
adalah didasarkan atas pikiran internal. Pengetahuan disajikan melalui gambar-gambar
yang mewakili suatu konsep. Simbolik adalah menggunakan kata-kata atau bahasa-
bahasa.
4. Bila siswa memecahkan masalah di laboratorium atau secara teoritis, guru hendaknya
berperan sebagai seorang pembimbing atau tutor. Guru hendaknya jangan
mengungkapkan terlebih dahulu prinsip atau aturan yang akan dipelajari, tetapi
hendaknya memberikan saran-saran bila diperlukan. Sebagai seorang tutor, guru
hendaknya memberikan umpan balik pada waktu yang tepat.
5. Menilai hasil belajar merupakan suatu masalah dalam belajar penemuan. Secara garis
besar belajar penemuan ialah mempelajari generalisasi-generalisasi dengan menemukan
sendiri konsep-konsep itu. Di lapangan, penilaian hasil belajar penemuan meliputi
pemahaman tentang konsep dasar, dan kemampuan untuk menerapkan konsep itu ke
dalam situsi baru dan situasi kehidupan nyata sehari-hari pada siswa.
Jadi dalam belajar penemuan, guru tidak begitu mengendalikan proses pembelajaran. Guru
hendaknya mengarahkan pelajaran pada penemuan dan pemecahan masalah. Penilaian
hasil belajar meliputi tentang konsep dasar dan penerapannya pada situasi yang baru.
4. Menurut Ausubel, belajar dapat diklasifikasikan ke dalam dua dimensi. Dimensi pertama
berhubungan dengan cara informasi atau materi pelajaran yang disajikan pada siswa
melalui penerimaan atau penemuan. Dimensi kedua menyangkut cara bagaimana cara
siswa dapat mengaitkan informasi itu pada struktur kognitif yang telah ada. Struktur utama
ialah fakta, konsep, dan generalisasi yang telah dipelajari dan diingat oleh siswa. Pada
tingkat pertama dalam belajar, informasi dapat dikomunikasikan pada siswa dalam bentuk
belajar penerimaan yang menyajikan informasi itu dalam bentuk final ataupun dalam
bentuk belajar penemuan yang mengharuskan siswa untuk menemukan sendiri sebagian
atau seluruh materi yang akan diajarkan. Dalam tingkat kedua, siswa menghubungkan atau
mengaitkan informasi itu pada pengetahuan (berupa konsep atau lainnya) yang telah
dimilikinya; dalam hal ini terjadi belajar bermakna. Kedua dimensi, yaitu
penerimaan/penemuan dan hafalan/bermakna tidak menunjukkan dikotomi sederhana,
melainkan merupakan suatu kontinum. Inti teori Ausubel tentang belajar adalah belajar
bermakna (Ausubel, 1968). Bagi Ausubel, belajar bermakna merupakan suatu proses
dikaitkannya informasi baru pada konsep-konsep yang relevan yang terdapat dalam
struktur kognitif seseorang. Dalam berlangsungnya belajar, dihasilkan perubahan-
perubahan dalam sel-sel otak, terutama sel-sel yang telah menyimpan informasi yang mirip
dengan informasi yang sedang dipelajari.