Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL I

No Soal Skor
1. Setelah saudara membaca modul 1 serta dilanjutkan dengan proses tutorial, 10
Cobalah anda analisis teori belajar kognitif menurut Piaget?

2 a. Coba anda aplikasikan teori belajar presentasi menurut Bruner, dalam 15


proses KBM di kelas !
b. Bagaimanakah teori belajar bermakna menurut David P. Ausubel ?

3. Kategori apa sajakah yang menjadi kriteria penyeleksian dan pemilihan 25


materi pembelajaran?

4 Dalam Penerapan Pembelajaran IPA di SD. kita harus dapat merencanakan 20


dengan baik agar anak dapat mencapai hasil yang optimal. Buatlah skenario
rancangan pembelajaran IPA dalam membahas Sumber Daya Alam di kelas
3 SD yang akan diterapkan dikelas.

5 Buatlah pemetaan antara topik-topik IPA di SD dengan metode 30


pembelajaran yang sesuai berdasarkan karakteristik materinya dalam bentuk
bagan sebagai berikut:
Pemetaan topik-topik IPA di SD dengan metode pembelajaran:
Metode
No Topik/Materi SK/KD
Pembelajaran

TUGAS 1
PDGK4202
PEMBELAJARAN IPA DI SD

NAMA : KIKKY SAKINAH


NIM : 835441808

Jawaban :

1. Menurut teori Jean Piaget terdapat 4 tahapan perkembangan mental anak secara berurutan. Setiap
tahapan ditandai dengan tingkah laku tertentu serta jalan pikiran dan pemecahan masalah tertentu.
Jean Piaget membagi perkembangan mental anak secar singkat, sebagai berikut.
Tahap Perkiraan Usia Ciri-ciri Khusus
Sensori Motoric 0 – 2 tahun Kecerdasan motoric (gerak) dunia (benda)
yang ada adalah yang tampak tidak ada
bahasa pada tahap awal.
Pre-operasional 2 - 7 tahun Berpikir secara egosentris alasan-alasan
didominasi oleh persepsi lebih banyak intuisi
daripada pemikiran logis belum cepat
melakukan konservasi.
Konkret Operasional 7 – 11 atau 12 Dapat melakukan konservasi logika tentang
tahun kelas dan hubungan pengetahuan tentang
angka berpikir terkait dengan yang nyata.
Formal Operasional 7 – 11 atau 12 Pemikiran yang sudah lengkap pemikiran
tahun 14 tahun yang proporsional kemampuan untuk
atau 15 tahun mengatasi hipotesis perkembangan idealism
yang kuat.
Menurut Jean Piaget, ada sedikitnya tiga hal yang perlu diperhatikan oleh guru dalam merancang
pembelajaran di kelas, terutama dalam pembelajaran IPA, yaitu :
a. Seluruh anak melewati tahapan yang sama secara berurutan.
b. Anak mempunyai tanggapan yang berbeda terhadap suatu benda atau kejadian.
c. Apabila hanya kegiatan fisik yang diberikan kepada anak, tidaklah cukup untuk menjamin
perkembangan intelektual anak.

Jean Piaget menamakan strruktur mental tersebut sebagai schema. Schema merupakan unur yang
penting untuk beradaptasi seperti pada struktur fisik. Melalui proses asimilasi, anak menggunakan
schema la,a untuk memperoleh informasi baru. Melalui proses akomodasi, schema awal berubah
untuk menyesuaikan dengan pengalaman-pengalaman anak. Sebagai hasil dari kedua proses tersebut
schema pada anak berkembang menjadi lebih kompleks untuk mengaur keselarasan kegiatan di
dunia.

2. Berdasarkan teori pembelajaran menurut para ahli dan penerapannya, sebagai berikut.
a. Bahwa Bruner mengemukakan model belajar yang disebut model belajar penemuan atau bisebut
sebagai model pembelajaran penemuan (discovery teaching). Sesuai dengan teori bealajar
penemuan, tujuan pembelajaran penemuan ini unuk memberikan motivasi kepada siswa, melatih
kemampuan berpikir intelektual, dan merangsang keingintahuan siswa.
Untuk mengaplikasikan model pembelajaran ini, perlu memperhatikan ciri-ciri tersebut.
1) Keterlibatan siswa dalam proses belajar.
2) Peran guru sebagai seorang petunjuk (guide) dan pengaruh bagi siswanya yang mencari
informasi. Jadi guru bukan sebagai penyamai informasi lebih kepada fasilitator.
3) Umumnya dalam proses pembelajaran digunakan barang-barang nyata atau alat peraga.

Contoh pembelajaran IPA di SD berdasarkan model Bruner, sebagai berikut.


Kelas : III
Tujuan Umum : Siswa mengenali bagian-bagian tumbuhan dan mampu
mengelompokkan tumbuhan berdasarkan kegunaannya dengan
pengamatan dan penafsiran.
Topik : Tumbuhan mempunyai bagian-bagian tertentu.

Cara pelaksanaan
a) Ambillah satu tanaman yang lengkap, terdiri dari: akar, batang, daun, dan bunga.
b) Berilah kesempatan kepada siswa untuk mengamati, kemudian berikan pertanyaan seperti
berikut: menurut kalian, bagaimana akar dapat berfungsi bagi tumbuhan.
c) Terima seluruh ide atau tanggapan siswa. Berilah kesempatan kepada siswa untuk
mengajukan dan menguji idenya sendiri.
d) Berikan pertanyaan yang lain untuk menanyakan bagian tumbuhan yang lainnya.

b. Teori belajar menurut David P. Ausubel, belajar bermakna akan terjadi apabila informasi baru
dapat dikaitkan dengan konsep-konsep yang sudah terdapat dalam struktir kognitif seseorang.
Factor yang paling penting yang mempengaruhi belajar adalah apa yang telah diketahui oleh
siswa. Informasi baru diterima akan disimpan di daerah tertentu dalam otak. Banyak sel otak yang
terlibat dalam penyimpanan pengetahuan tersebut.
Jadi dalam belajar bermakna, berkembang sangat tergantung pada pengalaman seseorang.
Pembentukan konsep merupakan semacam belajar penemuan yang menyangkut baik
pembentukan hipotesis, maupunn pembentukan generalisasi dari hal-hal yang khusus.

3. Prinsip pemilihan pendekatan adalah pertimbangan pendekatan yang dipilih dengan factor-faltor
terkait, seperti: tujuan pendidikan dan pembelajaran, kurikulum, kemampuan siswa, psikologi
belajar, dan sumber daya. Tujuan pendidikan nasional yang tercantum pada Pasa 3 UURI No. 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi pserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Sehingga, seorang guru
dituntut untuk memiliki kemampuan dan kreativitas yang cukup agar pembelajaran dapat
terselenggarakan secara efektif dan efisien. Salah satunya aspek kemampuan yang harus dimilki oleh
seorang guru adalah tentang pemahaman dan penguasaan terhadap pendekkatan pembelajaran.
Maka, dalam penyeleksian dan pemilihan materi pembelajaran, dapat dilihat sebagai berikut.
a. Sahih (Valid)
Materi yang akan dituangkan dalam pembelajaran benar-benar telah teruji kebenaran dan
kesahihannya. Pengertian ini juga berkaitan dengan keaktualan materi sehingga materi yang
diberikan dalam pembelajaran tidak ketinggalan jaman dan memberikan kontribusi untuk
pemahaman ke depan.
b. Tingkat Kepentingan (Significance)
Dalam memilih materi perlu mempertimbangkan pertanyaan berikut:
1) Bagaimana intensitas tingkat kepentingan materi tersebut sehingga harus dipelajari?
2) Apakah penting materi tersebut diajarkan pada siswa?
3) Dimana letak kepentingan materi tersebut dan mengapa penting?
Dengan demikian, materi yang dipilih untuk diajarkan tentunya memang yang benar-benar
diperlukan oleh siswa.

c. Kebermanfaatan (utility)
Manfaat harus dilihat dari semua sisi, baik secara akademis maupun nonakademis.
Bermanfaat secara akademis artinya guru harus yakin bahwa materi yang diajarkan dapat
memberikan dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan yang akan dikembangkan lebih lanjut
pada jenjang pendidikan berikutnya. Bermanfaat secara nonakademis maksudnya bahwa materi
yang diajarkan dapat mengembangkan kecakapan hidup (life skills) dan sikap yang dibutuhkan
dalam kehidupan sehari-hari
d. Layak dipelajari (learnability)
Materinya memungkinkan untuk dipelajari, baik dari aspek tingkat kesulitannya (tidak
terlalu mudah, atau tidak terlalu sulit), maupun aspek kelayakannya terhadap pemanfaatan bahan
ajar dan kondisi setempat.

4. Rancangan pembelajaran IPA membahas sumber daya alam kelas 3

Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)


Pokok Pembahasan : Perubahan Sifat Benda
Sub Pokok Bahasan : Perubahan Sifat Benda
Kelas/Semester : III/1
Waktu : 1 x 40 menit

Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat membandingkan benda-benda sebelum dan sesudah mengalami perubahan.
b. Siswa mampu menjelaskan terjadinya perubahan sifat benda akibat dibakar, dipanaskan, dan
diletakkan di udara.
c. Siswa memahami sifat-sifat, perubahan sifat benda dan kegunaannya dalam kehidupan sehari-
hari.
d. Siswa dapat mendeskripsikan perubahan sifat benda (ukuran, bentuk benda, warna, atau rasa)
yang dapat diamati akibat dari pembakaran, pemanasan, dan diletakkan diudara.

Langkah-langkah Dalam Pembelajaran


1) Apersepsi (± 5 menit)
a) Guru memasuki ruang kelas dengan memberikan salam.
b) Guru mengkondisikan siswa untuk memulai persiapan belajar.
c) Guru mempersiapkan siswa untuk memimpin do’a.
d) Guru memberikan motivasi belajar dengan menyanyikan yel-yel.
2) Eksplorasi (± 5 menit)
a) Guru memulai proses pembelajaran dengan mengulang kembali pelajaran yang telah
dipelajari atau pembelajaran sebelumnya.
b) Guru menggali pengetahuan siswa tentang perubahan sifat benda dengan melakukan diskusi
atau Tanya jawab.
3) Konsolidasi (± 25 menit)
a) Guru menjelaskan materi tentang perubahan sifat benda karena dipanaskan, disertai dengan
melakukan percobaan atau demonstrasi sebagai contoh pembelajaran konkret.
b) Guru membimbing siswa menyiapkan alat peraga dan bahan percobaan.
c) Guru membimbing serta mengarahkan siswa dalam melakukan percobaan.
d) Siswa mengamati dan mencatat proses demonstrasi hasil data percobaan.
e) Guru dan siswa secara bersama-sama menyimpulkan materi hasil demonstrasi.
f) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jawab.
g) Guru memberikan penguatan pemahaman siswa.
h) Guru memberikan tugas rumah untuk memahami sumber daya alam yang ada di lingkungan
sekitarnya.
i) Guru mengkondisikan siswa untuk mengakhiri pelajaran.

4) Pembentukan Sikap dan Perilaku


Siswa diharapkan mampu memahami materi tentang perubahan sifat benda dan mampu
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

5. Pemetaan topic-topik IPA di SD dengan metode pembelajaran.


No. Topik SK/KD Metode
Pembelajaran
1 Pemisahan Campuran: 4. Memahami berbagai sifat dalam Demontrasi
Destilasi perubahan fisika dan kimia.

4.2 Melakukan pemisahan campuran dengan


berbagai cara berdasarkan sifat fisika dan
sifat kimia.
2 Pemisahan Campuran: 4. Memahami berbagai sifat dalam Demonstrasi
Sublimasi perubahan fisika dan kimia.

4.2 Melakukan pemisahan campuran dengan


berbagai cara berdasarkan sifat fisika dan
sifat kimia.
3 Ekosistem 7. Memahami saling ketergantungan dalam Diskusi
ekosistem.

7.4 Mengaplikasikan pran manusia dalam


pengelolaan lingkungan untuk mengatasi
pencemaran dan kerusakan lingkungan.
4 Mikroskop 5. Memahami gejala-gejala alam melalui Eksperimen
pengamatan.

5.3 Menggunakan mikroskop dan peralatan


pendukung lainnya untuk mengamati gejala-
gejala kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai