TINJAUAN PUSTAKA
Perlu diketahui bahwa seorang siswa memiliki pemikiran yang berbeda atau
daya pikir yang berbeda dengan orang dewasa dan menurut Jean Piaget bahwa
pikiran seorang anak atau siswa kurang matang dibandingkan orang dewasa. Juga
disebutkan bahwa tahapan perkembangan intelektual sangat mempengaruhi
kemampuan seseorang dalam mempelajari sains (Ibda, 2015: 29). Ada empat
tahapan pertumbuhan yang terjadi pada masa pertumbuhan manusia dari sejak
lahir hingga dewasa yaitu tahap pertumbuhan kognitif, yakni sensorimotor,
praoperasional, operasional nyata, serta operasional. Berikut Tabel yang
menunjukkan tingkat pertumbuhan kognitif menurut teori Jean Piaget :
Ada tiga pilar dasar proses belajar yang ada dalam teori Piaget (Fazriyah, 2019: 42)
yakni:
a. Belajar Aktif
Belajar aktif disini sangat ditekanan pada siswa yang memang dalam
pembelajaran harus berperan aktif. Diantaranya dengan cara bertanya,
menjawab pertanyaan atau menyelesaikan permasalahan dan mampu
menyampaikannya dengan aktif dikelas. Dan hal itu bisa terjadi jika seorang
guru menciptakan suasana yang mendukung dan mendorong anak agar bisa
berperan aktif karena banyak sekali fenomena pembelajaran dikelas, hanya guru
yang aktif menjelaskan pembelajaran. Dan hal ini lah yang melandasi dilakukan
nya penelitian menggunakan model pembelajaran ECIRR ini.
b. Belajar Melalui Interaksi Sosial
Sangat penting bagi seorang guru bisa menciptakan lingkungan belajar atau
suasana belajar yang memungkinkan siswa bisa berinterakski aktif dalam
pembelajaran atau saling terlibat satu dengan yang lainnya. Menurut Piaget
bahwa interaksi sosial bisa meningkatkan perkembangan kognitif siswa.
Didalamnya anak bisa mendapatkan berbagai perspektif dalam interaksi yang
bisa membuat luasnya cara berfikir dan kognitif anak. Model pembelajaran
ECIRR sangat menekankan pada keaktifan siswa dalam belajar. Hal ini lah
yang membuat peneliti memilih model pembelajaran ECIRR dalam penlitian
ini.
c. Belajar Melalui Pengalaman
Pertumbuhan kognitif siswa sangat erat kaitannya dengan pengalaman atau
apa yang telah dilaluinya dalam pembelajaran. Pengalaman yang
menyenangkan dalam belajar akan sangat melekat pada pikiran siswa sehinggu
kemampuan kognitif nya bertambah karena adanya pengalaman belajar.
Kontribusi Piaget terhadap teori belajar dalam penelitian yang dilakukan
oleh peneliti adalah ketiga prinsip teori belajar yang sudah disebutkan diatas
dalam mendukung setiap tahapan pembelajaran. Prinsip utama menurut Piaget
dalam pembelajaran ini adalah menciptakan kondisi atau suasana belajar bagi
siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran, mendalami serta
menyelesaikan permasalahan, mengajukan pertanyaan, dan menganalisis
masalah yang diberikan oleh guru dan juga tentunya menemukan solusi.
2. Teori Vygotsky
Teori Vygotsky ini (Yohanes, 2010: 134) termasuk dalam teori belajar sosial,
atau bisa disebut model pembelajaran kolaboratif berinteraksi sosial sangat sesuai
dengan teori ini, interaksi tersebut diantaranya, yaitu antarsiswa serta antara siswa
dengan pendidik, hingga sangat cocok dalam model proses pembelajaran kolaboratif
dalam mempelajari dan memahami konsep dan menemukan solusi untuk masalah
tersebut. pemagangan kognitif (cognitive apprenticeship) berlangsung dalam proses
interaksi ini. Disinilah proses di mana pelajar diarahkan untuk selangkah demi
selangkah memperoleh pengetahuan adaptif melalui interaksi dengan pakar.
Vygotsky berpendapat bahwa proses pembelajaran terjadi jika seorang siswa
melaksanakan tugas yang tidak dipelajari sebelumnya tetapi masih dalam kemampuan
mereka .
Vygotsky lebih menitikberatkan scaffolding, yakni memberi dukungan
komprehensif pada seseorang di tahapan awal pembelajaran serta kemudian memberi
dan mengurangi kemungkinan kepada seseorang dalam mengalihkan
pertanggungjawaban lebih besar secepat mungkin.
3. Teori Bruner
Dalam penelitian yang dilakukan (Fazriyah, 2019: 45) dalam teori ini Bruner
menyatakan bahwa pembelajaran matematika akan berhasil apabila proses pendidikan
berlandaskan atau didasari dengan pola dan struktur yang ada pada pokok bahasan
yang sedang dipelajari juga harus mengetahui hubungan atau koneksi yang berkaitan
dengan konsep-konsep serta struktur-struktur yang disebutkan. Selain itu, Bruner
sangat menyarankan supaya siswa berperan aktif sepenuhnya ketika tahapan belajar,
tidak hanya guru yang terus membahas dan menjelaskan siswa juga harus aktid dan
mengenali konsep dan struktur yang mereka pelajari, serta guru membantu siswa
memahami dan menguasai materi. Dalam proses pembelajaran, siswa harus memiliki
kesempatan dalam memanipulasi objek melalui bantuan media pembelajaran
matematika. Melalui media tersebut, siswa akan terlebih dahulu memperoleh informasi
dan pola struktur yang terkandung dalam penggunaan media pembelajaran yang
digunakan.
John Dewey (Agustin, 2020: 43) adalah salah satu tokoh pengetahuan yang berasal
dari AS yang mempromosikan model pengetahuan partisipatif. Dalam teori ini siswa
diharapkan bisa mengaplikasikan apa yang dipelajari saat di kelas di kehidupan sehari
hari. Pembelajaran menurut metode John Dewey didasarkan pada pengalaman dan
minat siswa. Jadi singkatnya dalam teori ini menyebutkan bahwa tahap pertama yg
terjadi adalah proses memberikan dan menerima pengatahuan kemudian fase
berikutnya pengetahuan dan pengalaman yang didapat digunakan sebagai
psikomotorik dalam menyelasaikan permasalahan. Strategi tersebut digunakan ketika
siswa mengaplikasikan serta melalui hal yang telah mereka pelajari di kelas dengan
menerapkannya pada tantangan kehidupan sehari-hari terkait fungsi serta kewajiban
mereka sebagai bagian keluarga, bangsa, siswa, juga pekerja.
Metode mengajar John Dewey yakni:
Fitur andalan Edmodo yang disediakan adalah (Enriquez & Angelo, 2014):
a. Assignment
Assignment digunakan oleh guru untuk memberikan penugasan kepada
siswa secara online. Fitur ini dilengkapi dengan penetapan deadline pengumpulan
tugas dan fitur attach file sehingga siswa dapat mengirimkan tugas dalam bentuk
file secara langsung kepada guru. Selain itu, dalam fitur ini juga terdapat tombol
“turn in” yang memberi tanda pada siswa yang telah menyelesaikan tugas mereka.
Guru dapat secara langsung memberikan penilaian terhadap tugas yang telah
dikerjakan siswa. Skor yang diberikan secara otomatis akan tersimpan dalam
bentuk gradbook.