Anda di halaman 1dari 24

PERKEMBA

NGAN
KOGNITIF
DAN
BAHASA
Kelompok 3 :
Lintang Ayu Wandhani
01 1401419331

Fauzia Firma Ardhana


02 1401419336

Azhira Lutfia Khansa


03 1401419337

Rahmat Dwi Kurniyawan


04 1401419401
A. PERKEMBANGAN
KOGNITIF
Piaget tentang perkembangan kognitif
a. Konsep Kunci
1. Skema
Menurut Piaget, skema meliputi kategori pengetahuan dan proses memperoleh pengetahuan. Dalam
kehidupan seseorang dia selalu mengalami dan mendapatkan informasi yang diperolehnya melalui
pengalaman dan digunakan untuk memodifikasi, menambahkan, atau mengubah skema yang dimiliki
sebelumnya
2. Asimilasi
Asimilasi merupakan proses memasukkan informasi ke dalam skema yang telah dimiliki. Proses ini bersifat
subjektif karna cenderung memodifikasi pengalaman atau informasi yang sesuai dengan keyakinan yang
dimiliki sebelumnya.
Piaget tentang perkembangan kognitif
Lanjutan
3. Akomodasi
Akomodasi merupakan proses mengubah skema yang telah dimiliki dengan informasi baru. Ini melibatkan
kegiatan perubahan  skema atau gagasan yang dimiliki karna informasi atau pengalaman baru dan skema
baru itu akan terus dikembangkan selama dalam proses akomodasi.
4. Ekuilibrium
Piaget percaya bahwa setiap anak mencoba memperoleh keseimbangan antara asimilasi dan akomodasi
dengan cara menerapkan mekanisme ekuilibrium. Karna anak mengalami kemajuan karna adanya
perkembangan kognitif maka penting untuk mempertahankan keseimbangan antara menerapkan
pengetahuan yang dimiliki sebelumnya (asimilasi) dan mengubah perilaku karna pengetahuan baru
(akomodasi). Ekuilibrium menjelaskan bagaimana anak mampu berpindah dari tahapan berpikir ke tahap
berpikir berikutnya.
Piaget tentang perkembangan kognitif
b. Tahap-tahap Perkembangan Kognitif

2
Praoperasional 4
(2-7 tahun) Tahap Operasional
formal

3
Tahap Operasional
kongkrit
(7-11 tahun)
1
Tahap Sensoritorik
(0-2 tahun)
Piaget tentang perkembangan kognitif
c. Implikasi Pembelajaran

Metode pembelajaran yang digunakan lebih


Tatkala guru mengajar hendaknya menyadari
mengarah pada konstruktivisme yaitu siswa
bahwa banyak siswa remaja yang belum dapat
lebih banyak dihadapkan pada problem solving
mencapai tahap berpikir operasional formal
pada persoalan-persoalan aktual yang  dekat
secara sempurna.
dengan kehidupan mereka dan menyusun
hipotesis tentang mencari solusinya.

Kondisi pembelajaran diciptakan dengan Setiap akhir pembelajaran dalam satu pokok
nuansa eksplorasi dan penemuan sehingga bahasan, siswa diminta untuk membuat peta
siswa mempunyai kesempatan untuk pikiran (mind maping).
mengembangkan minat belajarnya sesuai
dengan kemampuan intelektualnya.
Bruner tentang perkembangan kognitif
a. Konsep Kunci
Jerome bruner dalam menyusun teori perkembangan kognitif memperhitungkan enam hal sebagai berkut :
• Perkembangan intelektual ditandai oleh meningkatnya variasi respon terhadap stimulus. Ketika anak itu
memperoleh sistem bahasa, mereka belajar memediasi hubungan antara stimulus dengan respon.
• Pertumbuhan tergantung pada pertumbuhan intelektual dan system pengolahan informasi yang dapat
menggambarkan realita. Anak-anak tidak pernah dapat memprediksikan ataupun mengekstrapolasi hasil yang
akan dicapai apabila mereka tidak belajar sistem simbol yang mencerminkan dunia.
• Perkembangan intelektual memerlukan peningkatan kecakapan untuk mengatakan pada dirinya sendiri dan
orang lain, melalui kata-kata atau simbol, mengenai apa yang telah dikerjakan dan apa yang akan
dikerjakannya.
Bruner tentang perkembangan kognitif
Lanjutan
• Perkembangan intelektual memerlukan peningkatan kecakapan untuk mengatakan pada dirinya sendiri dan
orang lain, melalui kata-kata atau simbol, mengenai apa yang telah dikerjakan dan apa yang akan
dikerjakannya.
• Interaksi antara guru dengan siswa adalah penting bagi perkembangan kognitif. Orangtua, guru, dan anggota
masyarakat harus mendidik anak-anak.
• Bahasa menjadi kunci kognitif. Setiap individu belajar menggunakan bahasa untuk mediasi peristiwa yang
terjadi di dunia. Kemampuan berbahasa ini menjadi sarana untuk mengaitkan berbagai peristiwa dalam
bentuk sebab akibat.
• Pertumbuhan kognitif ditandai oleh semakin meningkatnya kemampuan menyelesaikan berbagai alternatif
secara simultan, melakukan berbagai kegiatan secara bersamaan, dan mengalokasikan perhatian secara runtut
pada berbagai situasi tertentu.
Bruner tentang perkembangan kognitif

01 02 03
Tahap Enaktif Tahap Ikonik Tahap Simbolik
Pada tahap ini anak memahami Pada tahap ini informasi dibawa Pada tahap ini tindakan tanpa
lingkungannya. Misalnya, tidak ada anak melalui imageri. Anak pemikiran terlebih dahulu dan
yang membantu orang dewasa ketika menjadi tahanan atas dunia pemahaman perseptual sudah
mengajar anak berlatih naik sepeda. perseptualnya berkembang
Bruner tentang perkembangan kognitif
Anak memiliki cara berpikir yang berbeda dengan
orang dewasa. Guru perlu memperlihatkan fenomena
atau masalah kepada anak. Hal ini dapat dilakukan
melalui kegiatan wawancara atau pengamatan
Teori yang dikemukakan oleh terhadap objek.
bruner tersebut memiliki
implikasi terhadap pembelajaran. Anak, terutama pada pendidikan anak usia dini

Perubahan berfikir anak karena dan anak SD kelas rendah, akan belajar dengan

faktor usia akan mempengaruhi baik apabila mereka memanipulasi objek yang

faktor mngajar mereka dipelajari, misalnya dengan melihat, merasajan,


mencium dan sebagainya.

Pengalaman baru yang berinteraksi dengan


struktur kognitif dapat menarik mina dan
mengembangkan pemahaman anak.
Vygotsky tentang perkembangan kognitif
Ada tiga konsep yang dikembangkan dalam teori Vygotsky (Tappan,1998):

Pendekatan developmental berarti memahami fungsi kognitif anak dengan memeriksa asal
usulnya dan transformasinya dari bentuk awal ke bentuk selanjutnya.

Vygotsky percaya bahwa kemampuan kognitif berasal dari hubungan sosial dan kebudayaan. Oleh
karena itu perkembangan anak tidak dapat dipisahkan dari kegiatan social kultural
(Holland,dkk.,2001). Dia percaya bahwa perkembangan motorik, perhatian dan nalar, melibatkan
pembelajaran untuk menggunakan alat yang ada dalam masyarakat, seperti bahasa, sistem
matematika, dan strategi memori.

Bahasa dan Pemikiran. Vygotsky berkeyakinan bahwa anak menggunakan bahasa untuk
berkomunikasi saja, melainkan juga merencanakan dan memonitor perilaku mereka dengan
caranya atau berbicara sendiri (private speech)
Vygotsky tentang perkembangan kognitif
Implikasi Terhadap Pembelajaran : Pembelajaran akan lebih efektif tatkala seorang guru mengajar dengan
menggunakan teori Vygotsky sebagai landasan, bentuk pembelajaran yang
dimaksud adalah:
1. Sebelum mengajar, guru hendaknya memahami ZPD siswa batas bawah
sehingga bermanfaat untuk menyusun struktur materi pembelajaran.
Implikasinya guru lebih akurat tatkala me-nyusun strategi mengajar,
sehingga tidak terlalu mem-berikan bimbingan pada siswa. Dampak
pengiringnya adalah siswa dapat belajar sampa tingkat keahlian yang di
harapkan dan mencapai ZPD pada batas atas.
2. Untuk mengembangkan pembelajaran yang berkomunitas, seorang guru
perlu memanfaatkan tutor sebaya di dalam kelas.
3. Dalam pembelajaran, seorang guru hendaknya menggunakan teknik
scaffolding dengan tujuan siswa dapat belajar atas inisiatif sendiri,
sehingga mereka dapat mencapai keahlian batas ZPD
B. PERKEMBANGAN
BAHASA
Pengertian Perkembangan Bahasa

 Perkembangan bahasa dalam psikolinguistik diartikan sebagai proses untuk memperoleh bahasa, menyusun
tata bahasa dari ucapan-ucapan, memilih ukuran penilaian tatabahasa yang paling tepat dan paling sederhana
dari bahasa tersebut (Tarigan, 1986:243). Sesuai dengan fungsinya, bahasa merupakan alat komunikasi yang
digunakan oleh seorang dalam pergaulannya atau hubungannya dengan orang lain.
 Proses perkembangan bahasa dapat dapat dijelaskan melalui dua pendekatan, yaitu:
1) Navistik atau organismic innatences hypothesis,
Menurut kaum navistik yang dipelopori oleh Chomsky, struktur bahasa telah ditentukan secara biologic
yang dibawa sejak lahir.
2) Empiristik atau behaviorist hypothesis.
Menurut kaum empiris, yang dipelopori oleh kaum behavioris, kemampuan berbahasa merupakan hasil
belajar individu dalam berinteraksinya dengan lingkungan
Tahap-tahap Perkembangan
 Tahap Pralinguistik atau Meraba (0,3 - 1 tahun)
Tahapan ini merupakan permulaan perkembangan bahasa, yang dimulai pada usia sekitar tiga bulan.
Anak mengeluarkan bunyi ujaran bentuk ocehan (Monks, 1989:137).
 Tahap Halofrastik atau Kalimat Satu Kata (1 – 1,8 tahun)
Pada usia sekitar satu tahun anak mulai mengucapkan kata-katanya pertama. Seperti kata “kursi”,
artinya anak tersebut ingin duduk di kursi atau minta diambilkan kursi.
 Tahap Kalimat Dua Kata (1,8 – 2 tahun)
Anak mulai lebih banyak kemungkinan untuk menyatakan maksud dan berkomunikasi dengan
menggunakan kalimat dua kata, misalnya anak mengucapkan “kucing papa”, atau bertanya “itu
kucing milik papa?” dan sebagainya.
Tahap-tahap Perkembangan
 Tahap Perkembangan Tata Bahasa (2 – 5 tahun)
Anak mulai mengembangkan sejumlah sarana tata bahasa, panjang kalimat bertambah, ucapan-
ucapan yang dihasilkan semakin kompleks, dan mulai menggunakan kata jamak dan tugas.
 Tahap Perkembangan Tata Bahasa menjelang Dewasa (5 – 10 Tahun)
Anak mulai mengembangkan struktur tata bahasa yang lebih rumit, melibatkan gabungan kalimat
sederhana dengan komplementasi, relativasi, dan konjungsi.
 Tahap Kompetensi Lengkap (11 Tahun Sampai Dewasa)
Pada masa akhir kanak-kanak pembendaharaan kata terus meningkat, gaya bahasa seseorang
mengalami perubahan, dan seseorang semakin lancar dan fasih dalam berkomunikasi dengan bahasa.
Berpikir merupakan rangkaian proses kognisi yang bersifat
pribadi yang berlangsung selama terjadinya stimulus
sampai dengan munculnya respons (Morgan, 1989:228).
Untuk berpikir digunakan simbol-simbol yang memiliki

Kemampuan makna tertentu bagi individu. Dalam kaitan ini karakteristik


pikiran manusia berkenaan dengan bahasa (Glover,

Berbahasa 1987:140). Berpikir dan berbahasa merupakan dua aktivitas


yang saling melengkapi dan terjadi dalam waktu yang

dan Berpikir relatif bersamaan.


Karakteristik Perkembangan Bahasa

Permulaan perkembangan bahasa dimulai pada tahap


pralinguistik sampai dewasa. Khusus pada masa remaja,
memiliki bahasa yang relatif berbeda dengan tahap-tahap
sebelumnya atau masa usia lanjut. Bahasa yang digunakan
oleh remaja, kadang-kadang menyimpang dari norma-
norma umum, seperti munculnya istilah-istilah khusus,
bahasa gaul di kalangan remaja. Hal ini merupakan
karakteristik perkembangan bahasa remaja sejalan dengan
perkembangan kognisinya.
a. Faktor Biologis b. Faktor Lingkungan

Setiap individu dibekali Lingkungan yang kaya


kemampuan kodrati atau dengan kemampuan
alami yang memungkinkan- bahasanya, akan

Faktor Yang nya dapat menguasai memberikan kesempatan

Mempengaruhi
bahasa. Potensi alami ini yang lebih besar bagi
bekerja secara otomatis yang berkembangnya bahasa

Perkembangan sering disebut dengan


piranti pemerolehan bahasa
individu yang tinggal di
dalamnya.

Bahasa (Language Acquisition


Devices).
Perbedaan Individual Dalam
Perkembangan Bahasa

Adanya perbedaan individual secara biologis, genetis, pertumbuhan, perkembangan, dan lingkungannya,
maka berbeda pula kemampuan dan perkembangan bahasa individu. Perbedaan individu dalam
perkembangan bahasa ini, merupakan fakta universal, suatu kenyataan dalam psikologi perkembangan
(Hurlock, 1986:7)
Implikasi Dalam Pembelajaran
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa, diantaranya
adalah :

01 Mengupayakan lingkungan yang dapat memberikan kesempatan seluas-luasnya


bagi perkembangan bahasa secara optimal.

02 Pengenalan sejak dini terhadap lingkungan yang memiliki variasi kemampuan


bahasa pada anak sangat diperlukan untuk memacu perkembangan bahasanya

03 Mengembangkan strategi untuk mempermudah penguasaan bahasa, antara lain:


cara untuk memudahkan mengingat, meniru, mengalami langsung, bermain.
Kesimpulan
Perkembangan kognitif merupakan salah satu perkembangan yang dapat dialami oleh seseorang. Dalam
teori Piaget, perkembangan kognitif mencakup tahap sensorimotor, preoperasonal, dan operasional.
Berbeda dengan Piaget, Bruner memiliki keyakinan bahwa ada tiga tahap perkembangan kognitif yaitu
tahap enaktif, tahap ikonik, dan tahap simbolik. Sedangkan teori Vygotsky mengandung pandangan
bahwa pengetahuan itu di pengaruhi situasi dan bersifat kolaboratif

Perkembangan bahasa dalam psikolinguistik diartikan sebagai proses untuk memperoleh bahasa,
menyusun tata bahasa dari ucapan-ucapan, memilih ukuran penilaian tata bahasa yang paling tepat dan
paling sederhana dari bahasa tersebut. Tahap perkembangan bahasa meliputi Tahap Pralinguistik atau
Meraba, Tahap Halofrastik atau Kalimat Satu Kata, Tahap Kalimat Dua Kata, Tahap Perkembangan Tata
Bahasa, Tahap Perkembangan Tata Bahasa menjelang Dewasa, dan Tahap Kompetensi Lengkap.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai