PENDAHULUAN
Pada tahap ini anak sudah memiliki penguasaan sempurna tentang objek
permanen. Artinya, anak tersebut sudah memiliki kesadaran akan tetap eksisnya
suatu benda yang harus ada atau biasa ada, walaupun benda tersebut sudah ia
tinggalkan atau sudah tak dilihat, didengar atau disentuh lagi. Jadi, pandangan
terhadap eksistensi benda tersebut berbeda dengan pandangan pada periode
sensori motor, yakni tidak bergantung lagi pada pengamatannya belaka. Pada
periode ditandai oleh adanya egosentris serta pada periode ini memungkinkan
anak untuk mengembangkan diferred-imitation, insight learning dan kemampuan
berbahasa, dengan menggunakan kata-kata yang benar serta mampu
mengekspresikan kalimat-kalimat pendek tetapi efektif.
Pada periode ditandai oleh adanya tambahan kemampuan yang disebut system
of operation (satuan langkah berfikir) yang bermanfaat untuk mengkoordinasikan
pemikiran dan idenya dengan peristiwa tertentu ke dalam pemikirannya sendiri.
Pada dasarnya perkembangan kognitif anak ditinjau dari karakteristiknya sudah
sama dengan kemampuan kognitif orang dewasa. Namun masih ada keterbatasan
kapasitas dalam mengkoordinasikan pemikirannya. Pada periode ini anak baru
mampu berfikir sistematis mengenai benda-benda dan peristiwa-peristiwa yang
konkrit.
4) Tahap Operasional Formal (usia 11 atau 12 tahun sampai dewasa)
Selain biologi, konteks sosial juga merupakan salah satu sudut pandang
dari perkembangan kognitif. Perspektif ini menyatakan bahwa lingkungan sosial
dan budaya akan memberikan pengaruh terbesar terhadap pembentukan kognisi
dan pemikiran anak. Teori ini memiliki implikasi langsung pada dunia
pendidikan. Teori Vygotsky menyatakan bahwa anak belajar secara aktif lebih
baik daripada secara pasif. Tokoh-tokohnya diantaranya Lev Vygotsky, Albert
Bandura, Michael Tomasello
2.3.1 Definisi
Tokoh Etologi :
1. Merespon tak terpilah kepada manusia. Fase ini akan terjadi pada bayi
lahir sampai berusia 3 bulan.
2. Fokus hanya terhadap orang-orang yang dikenalnya. Fase ini terjadi pada
bayi berusia 3 sampai 6 bulan. Hal ini terjadi karena adanya intensitas
aktivitas antara bayi dan orang-orang yang sering berinteraksi dengannya
Sehingga bayi muli dapat membedakan antara orang yang dikenal dan
yang tidak.
Lorenz, Timbergen dan von Frisch merupakan peraih nobel melali karya-
karya mereka dalam etologi perkembangan. Berkat karya yang di hasilkan Lorenz
dan Tinbergen, etologi berkembang secara kuat di benua Eropa dalam tahun-tahun
sebelum PD II. Konnsep ini dikenal dengan teori etologi modern. Setelah perang,
konsep etologi menjadi lebih kuat di Britania Raya, hal ini dimulai dengan
kepindahan Tinbergen ke Universitas Oxford dan ditabah dengan pengaruh dari
William Thorpe, Robert Hinde dan Patrick Bateson. Pada masa yang sama, teori
etologi juga mulai berkembang secara kuat di Amerika. Pada tahun 1970, etolog
Inggris John H. Crook menerbitkan naskah penting dimana ia membedakan
etologi komparatif dengan etologi sosial, dan mengemukakan bahwa banyak dari
etologi yang telah ada sampaio kini sesungguhnya merupakan etologi komparatif,
memandang hewan sebagai individu, sedangkan di masa depan, para etolog akan
memerlukan konsentrasi pada perilaku kelompok sosial dari hewan dan struktur
sosial di dalamnya. Ini telah mengetahui sebelumnya. Buku E. O. Wilson
‘’Sosiobiologi’’ muncul pada 1975, dan sejak saat itu studi perilaku telah lebih
banyak berkaitan dengan aspek sosial. Juga telah didorong dengan yang lebih
kuat, namun lebih njlimet, Darwinisme yang dihubungkan dengan Wilson dan
Richard Dawkins. Pengembangan terkait ekologi perilaku juga telah membantu
mengubah etologi. Di saat yang sama persesuaian substansial dengan psikologi
komparatif telah terjadi, maka studi ilmiah modern pada perilaku menawarkan
spektrum pendekatan tanpa kelim secara kurang lebih, dari kesadaran hewan,
psikologi komparatif yang lebih tradisional, etologi, sosiobiologi dan ekologi
perilaku.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Kami selaku pemakalah berharap semoga penulisan makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Mungkin ini yang dapat kami uraikan. Kami
menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, karena kesempurnaan itu hanya
milik Allah semata, dan kekhilafan dari hamba-Nya. Untuk itu agar dapat
menambah pengetahuan Anda tentang pembahasan kami, silahkan Anda mencari
referensi lain. Kritik dan saran kami terima. Mohon maaf apabila terdapat
kesalahan baik dalam pengutipan referensi atau kesalahan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/194412051967
101-KOKO_DARKUSNO_A/TEORI_PERKEMBANGAN.pdf, diakses hari
Jumat tanggal 5 September 22:00