ILMU ASHWAT
Oleh : Rima Yahdiyani
1
Fungsi Pragmatika Intonasi
1
Manaf Mahdi Muhammad, Ilmu al-Ashwat al-Lughawiyyah (Libia: ‘Alimul
Kutub, 1998), 13.
2
Ibrahim Anis, Al – Ashwat Al – Lughawiyah (Kairo: Maktabah Al – Anjalu Al –
Mishriyyah, 1999), 9.
2
Fungsi Pragmatika Intonasi
3
Fungsi Pragmatika Intonasi
4
Fungsi Pragmatika Intonasi
5
Fungsi Pragmatika Intonasi
6
Fungsi Pragmatika Intonasi
2. Pengertian Morfologi
7
Fungsi Pragmatika Intonasi
8
Fungsi Pragmatika Intonasi
9
Fungsi Pragmatika Intonasi
10
Fungsi Pragmatika Intonasi
11
Fungsi Pragmatika Intonasi
12
Fungsi Pragmatika Intonasi
13
Fungsi Pragmatika Intonasi
b. Hormon
Berbagai hormon dalam tubuh Anda berperan penting
bagi banyak hal. Salah satunya adalah suara manusia. Pasalnya,
sejumlah penelitian membuktikan bahwa pria dengan kadar
testosteron tinggi memiliki nada suara lebih rendah.
Hal yang sama bisa diamati pada wanita. Keseimbangan
hormon akan mepengaruhi apakah pita suara dan tenggorokan
Anda kering atau cukup lembap. Selain itu, hormon jadi salah
satu penentu kekuatan otot-otot laring dan paru-paru untuk
memompa udara jadi suara. Karena keseimbangan hormon dalam
tubuh pria dan wanita berbeda, karakter suara yang dihasilkan
pun jadi berbeda pula.
14
Fungsi Pragmatika Intonasi
15
Fungsi Pragmatika Intonasi
16
Fungsi Pragmatika Intonasi
17
Fungsi Pragmatika Intonasi
BAB II
FONOLOGI
18
Fungsi Pragmatika Intonasi
19
Fungsi Pragmatika Intonasi
20
Fungsi Pragmatika Intonasi
21
Fungsi Pragmatika Intonasi
22
Fungsi Pragmatika Intonasi
a. Kegagapan(Stuttering)
23
Fungsi Pragmatika Intonasi
24
Fungsi Pragmatika Intonasi
25
Fungsi Pragmatika Intonasi
26
Fungsi Pragmatika Intonasi
27
Fungsi Pragmatika Intonasi
28
Fungsi Pragmatika Intonasi
29
Fungsi Pragmatika Intonasi
a. Tahapan Komunikasi
30
Fungsi Pragmatika Intonasi
1. arus Udara
2. Pita Suara
3. Alat-Alat Ucap
c. Transkripsi Fonetis
contoh :
31
Fungsi Pragmatika Intonasi
b. Fonemik
32
Fungsi Pragmatika Intonasi
33
Fungsi Pragmatika Intonasi
1. Perbedaan Fonetis
34
Fungsi Pragmatika Intonasi
2. Perbedaan Fonemis
35
Fungsi Pragmatika Intonasi
36
Fungsi Pragmatika Intonasi
37
Fungsi Pragmatika Intonasi
38
Fungsi Pragmatika Intonasi
BAB III
ORGAN BICARA
39
Fungsi Pragmatika Intonasi
40
Fungsi Pragmatika Intonasi
41
Fungsi Pragmatika Intonasi
42
Fungsi Pragmatika Intonasi
43
Fungsi Pragmatika Intonasi
44
Fungsi Pragmatika Intonasi
45
Fungsi Pragmatika Intonasi
(kanan kiri)
46
Fungsi Pragmatika Intonasi
47
Fungsi Pragmatika Intonasi
48
Fungsi Pragmatika Intonasi
49
Fungsi Pragmatika Intonasi
1) Rongga Hidung
2) Rongga Mulut
3) Rongga Tenggorokan
50
Fungsi Pragmatika Intonasi
51
Fungsi Pragmatika Intonasi
Gusi ر,ص,س,ز
52
Fungsi Pragmatika Intonasi
53
Fungsi Pragmatika Intonasi
54
Fungsi Pragmatika Intonasi
Tengah ي
lidah
55
Fungsi Pragmatika Intonasi
Maka suara tidak akan ada hanya dengan satu organ saja
dari organ-organ yang lainnya, melainkan saling
membantu dengan organ bicara yang lain. Tabel di bawah
ini menunjukan kontribusi antara gigi dan bunyi.
3. Gigi Ujung lidah dan gusi ن, ل, ض, ط, د,ت
8. Bibir
Merupakan organ bicara yang dapat bergerak
ke setiap arah dan memiliki situasi berbeda-beda
ketika berbicara. Maka ketika bibir merapat udara
tidak mungkin keluar kemudian udara dilepaskan
secara sekaligus dan udara bertiup keluar melalui
bibir, menghasilkan suara yang eksplosif seperti
halnya ketika mengucapkan huruf ب. Dan melingkar
ketika dalam keadaan pengucapan dhomah, maka
yang lainnya terbuka dengan besar ketika
mengucapkan fathah dan kasroh.
56
Fungsi Pragmatika Intonasi
1 Terkatup م,ب
2 Melingkar الضمة,و,ظ,ط,ض,ص
57
Fungsi Pragmatika Intonasi
1. Proses Pembentukan(initiation)
7
Ahmad Mukhtar Umar. 1991. Dirasat Ash-shaut Al-Lughowi. Hal 140
58
Fungsi Pragmatika Intonasi
2. Proses pembunyian(phonation)
59
Fungsi Pragmatika Intonasi
60
Fungsi Pragmatika Intonasi
61
Fungsi Pragmatika Intonasi
4. Proses artikulasi(articulation)
62
Fungsi Pragmatika Intonasi
63
Fungsi Pragmatika Intonasi
64
Fungsi Pragmatika Intonasi
BAB IV
DESKRIPSI BUNYI BAHASA ARAB
65
Fungsi Pragmatika Intonasi
66
Fungsi Pragmatika Intonasi
67
Fungsi Pragmatika Intonasi
68
Fungsi Pragmatika Intonasi
69
Fungsi Pragmatika Intonasi
Interdental
labiodental
Alveolar
Glottar
Uvuler
Bilabial
dental
Palatal
Velar
Cara Artikulasi
Stop/
Tak Bersuara ت,ط ك ء
Hambat
Bersuara ب ض,د ق
Frikatif/
Tak Bersuara ف ظ,ث ص ش خ ح ع ه
Geseran
Bersuara ذ ز غ
Tak Bersuara
Nasal /
Sengauan
Bersuara م ن
Tak Bersuara
Semivokal
Bersuara و و
70
Fungsi Pragmatika Intonasi
71
Fungsi Pragmatika Intonasi
h. Gigi atau Denta dibedakan atas gigi atas dan gigi bawah.
i. Bibir adalah sebagai pintu penjaga rongga mulut.
j. Lidah berfungsi sebagai alat perasa dan pemindah makanan
yang akan atau sedang dikunyah. Lidah berfungsi sebagai
artikulator aktif.
B. Deskripsi suara dari arah bagaimana keluarnya udara seperti
yang diucapkan / cara artikulasi
8
Sakholid,Pengantar Linguistik ,analisis teori-teori linguistic dalam
bahasa arab,(Medan,Nara Press,2006) hal. 73
9
http://en-us.start2.mozilla.com/firefox?client=firefox-
a&rls=org.mozilla:en-US:official
72
Fungsi Pragmatika Intonasi
73
Fungsi Pragmatika Intonasi
10
Chaer,Abdul., linguistik umum (Jakarta, PT. Rineka Cipta, 1994) hal.
117-118
74
Fungsi Pragmatika Intonasi
75
Fungsi Pragmatika Intonasi
76
Fungsi Pragmatika Intonasi
“nun” ن
Catatan: Dalam pelafalan ba’ infijariyah, rongga hidung
menutup dan udara keluar dari rongga mulut.Sedangkan
pada pelafalan mim anfiyah, rongga hidung memancarkan
udara.
6. Suara diulang atau disempurnakan (bunyi bergetar). Ini
adalah suara yang terjadi ketika pengetatan tidak stabil dan
diulang dengan lidah licin menyentuh gusi. Dengan kata
lain, itu adalah suara bahwa pukulan lidah yang menusuk
diulang ke gusi ketika mereka menyentuh gusi dalam
posisi yang memungkinkan udara untuk lewat pada titik
pertemuan. Dan itu adalah satu-satunya suara berulang
dalam bahasa Arab.
Para ahli fonologi modern pada tiga suara terakhir ini ( ,ل
Simbol
Jenis Hambatan Keterangan Bunyi
No.
نوع العقبة معلومات رموص
األصوات
77
Fungsi Pragmatika Intonasi
Bunyi yang
berhenti setelah
pengucapannya
dengan cara
-ك-د-ط-ت-ب
1. Stop/hambar menahan nafas
ء-غ-ق
dengan dua bibir
atau lidah lalu
dilepaskan
sekaligus.
Bunyi hambat
Affrikat/paduan
2. yang diikuti bunyi ج
(majziyah)
desis.
78
Fungsi Pragmatika Intonasi
melalui hembusan
udara dari
samping mulut.
Bunyi yang
diucapkan seperti
bunyi vokal,
7. Semivokal و-ي
tetapi bunyinya
pecah seperti
huruf konsonan.
79
Fungsi Pragmatika Intonasi
ر، ل، ن، م، ع، غ،)ظ. Semua suara atau gerakan
ditambahkan ke suara (diam) ini.
2. Bunyi tidak bersuara. Suara yang tidak digetarkan dua
senar yang bunyi ketika diucapkan, yang berarti bahwa
selama pengucapan bunyi-bunyi ini ارggة المزمgg فتحdalam
keadaan keterbukaan tidak menyatukan الوترانsuara. Ada
perbedaan di antara para ilmuwan dalam mengidentifikasi
bunyi tidak bersuara.Para ulama dahulu mengatakan
bahwa mereka sepuluh:(، ك، ف، ص، ش، س، خ، ح، ث،ت
80
Fungsi Pragmatika Intonasi
81
Fungsi Pragmatika Intonasi
82
Fungsi Pragmatika Intonasi
83
Fungsi Pragmatika Intonasi
84
Fungsi Pragmatika Intonasi
85
Fungsi Pragmatika Intonasi
BAB V
BUNYI KONSONAN
Oleh : Mela Liani
86
Fungsi Pragmatika Intonasi
87
Fungsi Pragmatika Intonasi
88
Fungsi Pragmatika Intonasi
89
Fungsi Pragmatika Intonasi
a. Hambat/Stop (Waqfiyyah)
Bunyi yang berhenti elepas pengucapannya dengan
cara menahan hambusan nafas dengan dua bibir atau
lidah lalu dilepaskan sekaligus. Berikut yang termasuk
kedalam konsonan stop, ء, ق, ك, ض, ط, د, ت, ب
b. Affrikatif/Paduan (Mazjiyyah)
Bunyi hambat yang diikuti bunyi desis. Berikut yang
termasuk kedalam konsonan paduan,ج
c. Frikatif/Geseran (Ihtikakiyyah)
90
Fungsi Pragmatika Intonasi
d. Nasal/Sengauan (Anfiyyah)
Bunyi yang keluar lewat hembusan udara dari hidung.
Berikut yang termasuk kedalam konsonan sengauan,
ن,م
e. Lateral/Sampingan (Janibiyyah)
Bunyi yang keluar melalui hembusan udara dari
samping mulut. Berikut yang termasuk kedalam
konsonan sampingan,ل
f. Getar (Tikrariyah)
Bunyi yang keluar melalui getaran lidah sebagai
bersentuhnya ujung lidah dengan gigi. Berikut yang
termasuk kedalam konsonan getar, ر
91
Fungsi Pragmatika Intonasi
bahasa Arab adalah , ن, م, ع, غ, ظ, ز, ج, ض, ذ, ب
ي,و,ر,ل
92
Fungsi Pragmatika Intonasi
Langkah-langkah pelafalannya :
a. Tutup kedua bibir anda dengan sempurna,
sehingga udara tertangkap didalamnya.
b. Letupkan 2 bibir secara langsung sehingga keluar
udara yang terangkap secara keras.
c. Piringan (langit-langit yang lunak) terangkat
karena tersumbatnya aliran udara yang mengalir
kehidung sehingga keluar udara dari mulut.
d. Dua pita suara bergetar
93
Fungsi Pragmatika Intonasi
Langkah-langkah pelafalan :
a. Ujung lidah diletakan antara gigi atas dan gigi bawah
dengan cara menyentuh udara yang melewatinya.
b. Udara melewati tempat yang sempit, sehingga keluar
dengan menghasilkan gesekan.
c. Dua pita suara tidak bergetar.
94
Fungsi Pragmatika Intonasi
11
Tidak ada perbedaan antara dhod ( )ضdan tho ( )طkecuali dhod ()ض
bersuara (dua pita suara bergetar ketika melafalkannya) dan tho ( )طtak
bersuara (kedua pita suara tidak bergetar ketika melafalkannya), dan perbedaan
antara bersuara dan tak bersuara tidak tampak.
95
Fungsi Pragmatika Intonasi
12
Tidak ada perbedaan antara huruf To ( )طdan Ta ( )تkecuali bunyi To
tertutup (ujung lidah terangkat ketika melafalkannya) dan bunyi Ta itu tipis
(ujung lidah tidak terangkat ketika melafalkannya).
96
Fungsi Pragmatika Intonasi
13
Sebagian ulama ahli bunyi menambahkan untuk sifat huruf Lam ()ل. Dengan
sifat tebal dan tipis (tafkhim dan tarqiq). Karna jumhur ulama ahli qiro’ah
berkata bahwa sesungguhnya sifat asli huruf Lam itu adalah tipis (tarqiq). Dan
wajib di tebalkan huruf lam tersebut jika berharakat fathah dan terletak setelah
bunyi yang bersifat isti’la (tinggi), contohnya : Shod ()ص, Dhod ()ض, To ()ط,
Dhlo ()ظ, kha ()ح, Ghain ()غ, Fa ()ف. Baik huruf yang bersifat isti’la itu mati
atau berharakat fathah. Seperti dalam kalimat ( أظلم، طالق، ضالل، )صالةatau
ketika lam tersebut terletak dalam kalimat lafdzul jalalah ( )هللاdan tidak
didahului oleh harakat kasrah, seperti dalam contoh () وأحل هللا البيع. Adapun
jika di dahului harakat kasrah maka lam tersebut bersifat tipis (tarqiq)
contohnya ( )بسم هللاMuhammad, 1998 M : 69
97
Fungsi Pragmatika Intonasi
98
Fungsi Pragmatika Intonasi
99
Fungsi Pragmatika Intonasi
100
Fungsi Pragmatika Intonasi
17
Tidak ada perbedaan antara bunyi huruf Ghoin ( )غdan Kho ()خ. Kecuali
huruf Ghain bersifat jelas dan Kho bersifat samar
101
Fungsi Pragmatika Intonasi
102
Fungsi Pragmatika Intonasi
Langkah-langkah pelafalannya :
a. Dua pita suara di lafalkan dengan letupan secara
sempurna, sehingga aliran udara terperangkap secara
sempurna.
b. Dua pita suara bergetar secara tiba tiba sehingga udara
keluar dengan keras.
c. Posisi dua pita suara tidak ikut campur dalam
pelafalan huruf hamzah karena dua pita suara tersebut
bergetar ataupun tidak bergetar.
103
Fungsi Pragmatika Intonasi
Apiko-alveo,-dental, hambat,
مجهور، انفجاري،دلقي؛ اسناني لسوي
bersuara د
Apiko-alveo,-dental, samping,
مجهور، جانبي، لثوي، أسناني،ذلقي
bersuara ل
Apiko-alveo,-dental, nasal,
مجهور، أنفي، لثوي، أسناني،ذلقي ن
bersuara
104
Fungsi Pragmatika Intonasi
105
Fungsi Pragmatika Intonasi
Rooto-pharyngetal, geseran,
مجهور، احتكاكي، حلقي،جذري ع
bersuara
BAB VI
BUNYI VOKAL
Oleh : Nurul Azizah
106
Fungsi Pragmatika Intonasi
107
Fungsi Pragmatika Intonasi
108
Fungsi Pragmatika Intonasi
109
Fungsi Pragmatika Intonasi
110
Fungsi Pragmatika Intonasi
111
Fungsi Pragmatika Intonasi
tertutup.
[u] Vokal belakang, <udara>;[u-da-ra],
tinggi (atas), <utara>;[u-ta-ra]
bundar, tertutup.
[U] Vokal belakang, <ukur>;[u-kUr],
tinggi (bawah), <urus>;[u-rUs],
bundar, tertutup. <turun>;[tu-rUn]
[e] Vokal depan, <ekor> ; [e-kor]
sedang (atas), tak
bundar, semi
tertutup.
[ɛ] Vokal depan, <nenek>;[ne-nɛ?],
sedang (bawah), <dendeng> ; [dɛn-
tak bundar, semi dɛŋ]
terbuka.
[ə] Vokal tengah, <elang>;[ə-laŋ],
sedang, tak <emas>;[ə-mas]
bundar, semi
tertutup.
[o] Vokal belakang, <toko>;[to-ko]
sedang (atas),
bundar, semi
tertutup.
[ɔ] Vokal belakang, <tokoh>;[to-kɔh]
sedang (bawah),
bundar, semi
112
Fungsi Pragmatika Intonasi
terbuka.
[a] Vokal belakang, <cari> ; [ca-ri]
rendah, netral,
terbuka
6. Dhomah panjang/ُو/Sepertiنُون
113
Fungsi Pragmatika Intonasi
114
Fungsi Pragmatika Intonasi
115
Fungsi Pragmatika Intonasi
116
Fungsi Pragmatika Intonasi
117
Fungsi Pragmatika Intonasi
118
Fungsi Pragmatika Intonasi
ember pendek -
A. Bunyi Vokal [ I ]
Misalnya : [ini ]
[ ubi ]
[ bini ]
B. Bunyi Vokal [ E ]
119
Fungsi Pragmatika Intonasi
Misalnya : [ pete ]
[ cabe ]
[ sate ]
C. Bunyi Vokal [ A ]
Misalnya : [ kami ]
[ bias ]
D. Bunyi Vokal [ U ]
120
Fungsi Pragmatika Intonasi
Misalnya : [ buku ]
[ ibu ]
E. Bunyi Vokal [ o ]
121
Fungsi Pragmatika Intonasi
122
Fungsi Pragmatika Intonasi
1. Diftong Naik
Diftong naik adalah vokal yang kedua diucapkan dengan posisi
lidah lebih tinggi dari yang pertama. Posisi lidah semakin menaik
sehingga strikturnya semakin tertutup. Berdasarkan posisi di atas
diftong naik disebut juga sebagai diftong tertutup.
Bahasa Indonesia mempunyai tiga jenis diftong naik:
2. Diftong Turun
Disebut diftong turun karena posisi bunyi pertama lebih tinggi
dari bunyi kedua.Dalam bahasa Indonesia tidak ada diftong
turun.Dalam bahasa Inggris ada dua jenis diftong turun, yaitu:
123
Fungsi Pragmatika Intonasi
3. Diftong memusat
Yaitu terjadi jika vocal kedua diacu oleh sebuah atau lebih
volak yang lebih tingggi, dan juga diacu oleh sebuah atau
lebih vocal yang lebih rendah. Diftong jenis ini terdapat di
dalam bahasa Inggris, seperti [oα] contohnya kata [more]
yang secara fonetis diucapkan dengan [moα]
maidan.
124
Fungsi Pragmatika Intonasi
125
Fungsi Pragmatika Intonasi
126
Fungsi Pragmatika Intonasi
2. Diftong Turun
Disebut diftong turun karena posisi bunyi
pertama lebih tinggi dari bunyi kedua.Dalam
bahasa Indonesia tidak ada diftong turun.Dalam
bahaa Inggris ada dua jenis diftong turun, yaitu:
a. Diftong turun membuka-memusat (uә),
misalnya dalam kata poor.
3. Diftong memusat
Yaitu terjadi jika vocal kedua diacu oleh
sebuah atau lebih volak yang lebih tingggi, dan
juga diacu oleh sebuah atau lebih vocal yang lebih
rendah. Diftong jenis ini terdapat di dalam bahasa
Inggris, seperti [oα] contohnya kata [more] yang
secara fonetis diucapkan dengan [moα]
127
Fungsi Pragmatika Intonasi
128
Fungsi Pragmatika Intonasi
129
Fungsi Pragmatika Intonasi
130
Fungsi Pragmatika Intonasi
131
Fungsi Pragmatika Intonasi
132
Fungsi Pragmatika Intonasi
BAB VII
SUKU KATA
133
Fungsi Pragmatika Intonasi
A. Pengertian
Silabel atau suku kata itu adalah satuan ritmis terkecil dalam
suatu arus ujaran atau runtutan bunyi ujaran. Satu silabel biasanya
meliputi satu vocal, atau satu vocal dan satu konsonan atau lebih.
Silabel sebagai satuan ritmis mempunyai puncak kenyaringan
atau sonoritas yang biasanya jatuh pada sebuah vocal.
Kenyaringan atau sonoritas, yang menjadi puncak silabel terjadi
karena adanya ruang resonasi berupa rongga mulut, rongga
hidung, atau rongga-rongga lain didalam kepala dan dada. 18
Suku kata juga adalah satu fonem atau lebih yang ditandai
oleh satu puncak kenyaringan fonem yang terletak pada vokal.
Setiap kata yang kita ucapkan umumnya dibangun oleh bunyi-
bunyi bahasa baik berupa bunyi vokal konsonan maupun berupa
bunyi semi konsonan.kata yang dibangun tadi dapat terdiri atas
satu segmen atau lebih. Didalam kajian fonologi segmen tersebut
disebut suku. Suku kata merupakan bagian atau unsure
pembentuk suku kata. Setiap suku paling tidak harus terdiri atas
sebuah bunyi vokal atau merupakan gabungan antara bunyi vokal
dan konsonan.
134
Fungsi Pragmatika Intonasi
Contoh :
3. jika dua konsonan diapit dua vokal maka kedua vokal tersebut
harus diceraikan
Contoh :
a) Anda menjadi an – da
135
Fungsi Pragmatika Intonasi
19
Masnur Muslich, Fonologi bahasa Indonesia ( Jakarta : PT : Bumi Aksara),
73
136
Fungsi Pragmatika Intonasi
kata tersebut terdiri atas tiga suku kata. Dan, dari sinilah silabisasi
bisa diterapkan secara fonetis.
Keterangan
137
Fungsi Pragmatika Intonasi
َْ
ْ َتكpada تك ُت ُب CVC ت Fathah -
ا ّرggggggggggض
َ Ketika C V V C ض Fathah ر/ر
138
Fungsi Pragmatika Intonasi
diwaqafkan C panjang
Suku kata dari segi bunyi yang berhenti (bunyi akhir) terbagi
menjadi dua macam, yaitu
Yaitu suku kata yang berhenti pada satu huruf konsonan atau
dua huruf konsonan. Berhenti pada satu huruf konsonan seperti (
) ِم ْن َم ْن لَ ْم. Berhenti pada dua huruf konsonan seperti ( ، َ َأ ْنت,)قَ ْل ْببِ ْنت
1) suku kata terbuka adalah suku kata yang diakhiri oleh vokal A,
I, U, E, O
139
Fungsi Pragmatika Intonasi
Yaitu suku kata yang menerima tekanan tidak utama, dan menjadi
sedikit jelas dan lebih lemah suaranya dari suku kata yang ditekankan
dan dia mewakili dalam seluruh suku kata kecuali suku kata yang
ditekankan. Pada kata استغفرbagian suku kata yang pertama ( ْ)اِس
yang ketiga ( َ)ف yang keempat ( )رsuku kata yang tidak
ditekankan.
140
Fungsi Pragmatika Intonasi
1. Suku kata bahasa arab terdiri paling sedikit dari dua unit bunyi
konsonan dan vokal (CV) dan paling banyak terdiri dari lima
unit bunyi (CVVCC).
141
Fungsi Pragmatika Intonasi
3. Suku kata bahasa arab tidak diawali dengan vokal seperti yang
ditemukan dalam bahasa inggris (art, ill, upp) dalam bahasa
Indonesia (alam, ikan, ubi).
5. Suku kata dalam bahasa arab tidak diawali dua konsonan yang
berurutan seperti yang ditemukan dalam bahasa inggris
( street, practice) atau dalam bahasa indonesia (praktek) atau
dalam bahasa jawa (mlaku). Jelas sesuatu menunjukkan
ketidakadaan posisi dua konsonan pada permulaan kata-kata
bahasa arab yaitu adanya hamzah washol dipermulaan kata
kerja perintah seperti ( )اجلسpengganti dari ( ْ)جْ لِس.
6. Suku kata dalam bahasa arab tidak diakhiri dengan dua bunyi
konsonan kecuali dalam keadaan waqaf atau pengabaian bunyi
akhir kata.
7. Suku kata bahasa arab terkadang terdiri dari dua vokal yang
berurutan.
suku kata terbanyak dalam bahasa arab dan tidak ditemukan kata
142
Fungsi Pragmatika Intonasi
yang terdiri dari delapan suku kata atau lebih . dibawah ini kata-
kata bahasa arab sesuai dengan jumlah suku kata.
1. Kata bersuku kata satu seperti : قم, لم, ال, َمن, ِمن,فِ ْي,ما
3. Kata bersuku kata tiga seperti : , مسلم, مسح, مسجد, قاتل, صابرون
مستشفى
ٌ
5. Kata bersuku kata lima, seperti : متشابهات ُ
,مالحضات
E. Pola-pola dalam suku kata dalam bahasa arab jumlah suku kata
pada bahasa Indonesia, dan aturan pemenggalan atau penyukuan
kata
143
Fungsi Pragmatika Intonasi
)CV / ( ص حSeperti
- Suku kata yang ketiga “ ) ”كتبka + ta + ba)
- ْ َ( كتبka + ta +
Suku kata yang pertama dan kedua “" ت
bat)
- Suku kata yang kedua dan ketiga “ "( يكتبyak + tu +
bu)
2. Suku kata tengah yang memiliki dua pola :
)CVC / ( ص ح صSeperti
- Suku kata yang pertama “( ”تكتبtak + tu + bu)
- Suku kata yang kedua “ َ( ” َكتَبْتka + tab + ta )
- ْ َ( ” َكتَبka + ta + bat)
Suku kata yang terakhir “ت
)CVV / (ح حصseperti
- Suku kata yang pertama “( ”قابلqaa + ba + la)
- Suku kata yang kedua “( ”يقابلyuu + qaa + bi + lu)
- Suku kata yang terakhir “( ”جلساja + la + saa)
3. Suku kata panjang yang memiliki tiga pola
)CVVC / ( ص ح ح صSeperti
- Suku kata yang pertama “( ”ضالينdaal + liin)
- Suku kata yang kedua “ ُّ( ”يُضارyu + daar + ra)
- Suku kata yang terakhir “( ”حميمha + miim) dalam
keadaan berhenti atau mengabaikan I’rob.
(CVCC / )ص ح ص صdalam keadaan berhenti :
- “”ب ّر (barr)
- “”بِ ّر (birr)
- “”بُ ّر (burr)
144
Fungsi Pragmatika Intonasi
- “”قلب (qalb)
- “”مد (madd)
- “”شمس (Syams)
(CVCC C / ) ح ح صصصdalam keadaan berhenti :
- Suku kata yang satu “( ”ضا ّرdaarr)
- Suku kata yang akhir “( ”مهامma + haam)
- Suku kata akhir “( ”يضا ّرyuu + daar)
1) terdiri dari satu suku kata, contoh : cat, bor, bom, lap
145
Fungsi Pragmatika Intonasi
suku kata yang ada dalam kata. Bunyi vokal (V) dan bunyi
konsona (K) serta bunyi semi konsonan akan menjadi rumusan
pola disetiap suku. Di dalam bahasa Indonesia ditemukan kata-
kata yang setiap sukunya bisa hanya berupa sebuah bunyi vokal,
bunyi vokal dengan bunyi semi konsonan, satu vokal dengan
sebuah bunyi semi konsonan, satu vokal dengan sebuah bunyi
konsonan dan sebuah vokal dengan dua buah bunyi konsonan.
Berdasarkan ketentuan inilah, maka didalam bahasa Indonesia
ditemukan beberapa jenis pola persukuan. Jenis-jenis pola
persukuan ini daapt dilihat dibawah ini
1.suku kata berpola V, suku kata ini dibangun oleh sebuah
bunyi vokal saja sebagai puncak
contoh : l bu (I) + (bu)
anak (a) + (nak)
2. suku kata berpola VK, suku ini dibangun oleh sebuah bunyi
vokal sebagai puncak dan sebuah bunyi konsonan sebagai kode
contoh : antar (an) + (tar)
indah (in) + (dah)
3.Suku kata berpola KV, suku ini dibangun oleh sebuah bunyi
konsonan, sebagai tumpu suku dan sebuah bunyi vokal sebagai
puncak
Contoh : Punah (pu) + (nah)
Mual (mu) + (al)
4.Suku kata yang berpola KVK, suku ini dibangun oleh sebuah
bunyi konsonan sebagai tumpu suku, sebuah bunyi vokal ,
sebagai puncak sebuah bunyi konsonan sebagai koda suku.
Contoh : pindah (pin) + (dah)
146
Fungsi Pragmatika Intonasi
6.Suku kata yang berpola KKVK, Suku ini dibangun oleh dua
buah bunyi konsonan yang bertindak sebagai tumpu suku, sebuah
bunyi vokal sebagai puncaknya dan sebuah bunyi konsonan
sebagai koda suku
8. Suku kata yang berpola ½ KVK, yaitu sebuah suku kata yang
dibangun oleh bunyi semi konsonan sebagai tumpu suku, sebuah
bunyi vokal sebagai puncak dan sebuah bunyi konsonan sebagai
koda suku.
147
Fungsi Pragmatika Intonasi
9.Suku kata yang berpola KKVKK , yaitu sebuah suku kata yang
dibangun oleh dua buah bunyi konsonan yang bertindak sebagai
tumpu suku, sebuah bunyi vokal sebagai sonority dan dua buah
bunyi konsonan yang bertindak sebagai koda suku
148
Fungsi Pragmatika Intonasi
Pal-ing = pa-ling
5) suku kata yang berupa satu huruf vokal yang terdapat pada
awal atau akhir tema pokok. Contohnya amil, elaborasi, uiban,
via, dan vibrio tidak dipenggal (KBBI, 2005:xxvi). Mengacu
ketentuan tersebut penulis menemukan beberapa kesalahan
pemenggalan kata :
In-gin = ingin
Up-aya = upaya
Ay-at = ayat
In-ovasi = inovasi
149
Fungsi Pragmatika Intonasi
Am-at = amat
Iu-ran = iuran
150
Fungsi Pragmatika Intonasi
151
Fungsi Pragmatika Intonasi
152
Fungsi Pragmatika Intonasi
Dan apabila suku kata sebelum akhir bukan dari jenis kedua
atau ketiga, artinya jenis pertama. Maka lihat kembali suku kata
ketiga dari akhir seperti pada kata جلسdan اجتمعز
Menurut Brockelmann , نبرdalam kata bahasa arab bisa
diketahui dengan cara menelusuri jenis suku kata dari akhir
suatu kata sampai awal. Kapan kita menemui suku kata atau مقطع
panjang yaitu jenis kedua, letiga, keempat, atau kelima dalam
kata itu maka disitulah nabr nya. Dan bila tidak ditemui suku
kata panjang pada kata tersebut berarti nabr nya ada pada suku
kata pertama dari depan dalam kata tersebut.
153
Fungsi Pragmatika Intonasi
BAB VIII
TEKANAN
A. Pengertian Tekanan
154
Fungsi Pragmatika Intonasi
20
Kholisin dan Yusuf Hanafi, Buku Ajar Fonologi Bahasa Arab,
(Malang: JSA FS UM, 2005), hlm. 68
155
Fungsi Pragmatika Intonasi
156
Fungsi Pragmatika Intonasi
21
Abdul Chaer, Linguistik Umum, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007) , hlm.
120-121
22
Masnur Muslich, Fonologi Bahasa Indonesia: Tinjauan Deskriptif Sistem
Bunyi Bahasa Indonesia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), hlm. 113
157
Fungsi Pragmatika Intonasi
158
Fungsi Pragmatika Intonasi
159
Fungsi Pragmatika Intonasi
B. Tingkatan Tekanan
Dalam pelafalan setiap suku kata itu terdapat tingkatan
tekanan yang berbeda-beda yang tampak jelas dari segi
kuatnya pelafalan suku kata tersebut. Setiap satu suku
160
Fungsi Pragmatika Intonasi
ڲ ف حا لك ؟
Catatan :
161
Fungsi Pragmatika Intonasi
1. Tekanan pokok
2. Tekanan lemah
Merupakan pengklasifikasian tekanan yang paling ringkas
hanya saja analisis tekanan nya terfokus pada tekanan
162
Fungsi Pragmatika Intonasi
163
Fungsi Pragmatika Intonasi
164
Fungsi Pragmatika Intonasi
165
Fungsi Pragmatika Intonasi
26
150 . ص،.املرجع السابق.
.151 . ص،. املرجع السابق27
166
Fungsi Pragmatika Intonasi
167
Fungsi Pragmatika Intonasi
168
Fungsi Pragmatika Intonasi
169
Fungsi Pragmatika Intonasi
- اتق هّللا
- حذار من المخدرات
170
Fungsi Pragmatika Intonasi
- (اشترى محمد كتب اللغة أمسtekanan terdapat pada kata kedua (محمد
) untuk menguatkan bahwa محمدitu الفاعلbukan أحمدdan bukan
محمودdan bukan yang lainnya.
- ( اشترى محمد كتب اللغة أمسtekanan terdapat pada kata ketiga ( كتب
) untuk menguatkan bahwasannya الكتابitu yang dibelinya bukan
مجلةdan yang lainnya.
- (اشترى محمد كتب اللغة أمسtekanan terdapat pada kata kelima (أمس
) untuk menguatkan bahwa membelinya itu ( ) أمسkemarin , dan
bukan قبل يومينdan bukan في االسبوع الماضي
171
Fungsi Pragmatika Intonasi
172
Fungsi Pragmatika Intonasi
itu tersusun dari empat atau lima suku kata, maka tekanan berada
pada suku kata terakhir itu.
2. Jika tersusun dari dua atau tiga suku kata, maka dengan melihat
suku kata sebelum suku kata terakhir. Di situlah tekanan itu
terletak.
3. Jika hanya tersusun dari satu suku kata, maka tekanan terletak
pada huurf pertama.
4. Tekanan tidak akan pernah berada pada suku kata keempat
dihitung dari akhir kata kecuali dalam satu kasus, yakni ketiga
suku kata sebelum terakhir itu sejenis.
Demikianlah posisi-posisi tekanan dalam bahasa Arab
seperti dirumuskan oleh para pakar qira’at di Kairo Mesir. Perlu
dicatat, posisi tekanan dalam dialek-dialek bahasa Arab
kontemporer memiliki acuan kaidah yang berbeda-beda.
Misalnya, kita kadang mendengar warga masyarakat yang
berdiam di daerah pegunungan memiliki perbedaan dari warga
perkotaan (Kairo) dalam meletakkan tekanan. Mereka, bahkan
saat membaca al-Qur’an cenderung memberikan stress pada suku
kata ketiga dihitung dari suku kata terakhir.
Selain tekanan dalam kata, ada juga tekanan dalam
kalimat, dimana si penutur memberikan stress pada salah satu
kata dalam kalimat yang diucapkannya dengan maksud
memberikan kesan khusus yang membedakannya dari kata-kata
lain dalam kalimat itu. Tujuannya sangat banyak, diantaranya:
1. Penekanan perihal arti pentingnya atau isyarat akan muatan
khusus di dalamnya.
2. Pesan yang dikandung dalam kalimat terkadang berlainan
seiring dengan perbedaan kata yang memperoleh stress. Tekanan
dalam kalimat itu amat populer dalam banyak bahasa di dunia ini.
Nabr (stress) baik dalam kata maupun kalimat ini tidak
lain merupakan peninggian tingkat kenyaringan bunyi.
Kenyaringan dan ketinggian itu tergantung kepada kadar tekanan
173
Fungsi Pragmatika Intonasi
udara yang dipompa dari paru-paru. Ini semua sama sekali tidak
memiliki kaitan dengan nada bunyi atau intonasi.
E. Perpindahan Tekanan
174
Fungsi Pragmatika Intonasi
175
Fungsi Pragmatika Intonasi
176
Fungsi Pragmatika Intonasi
177
Fungsi Pragmatika Intonasi
178
Fungsi Pragmatika Intonasi
179
Fungsi Pragmatika Intonasi
180
Fungsi Pragmatika Intonasi
BAB IX
NADA DAN INTONASI
Oleh:Ririn Siti Aisyah
181
Fungsi Pragmatika Intonasi
182
Fungsi Pragmatika Intonasi
1. Nada
183
Fungsi Pragmatika Intonasi
184
Fungsi Pragmatika Intonasi
Nada yang menyertai bunyi segmental di dalam kalimat
disebut intonasi. Dalam hal ini, dibedakan menjadi 4 macam
angka. Nada yang paling tinggi diberi tanda dengan angka 4
terus menurun hingga nada yang paling rendah diberi tanda
angka 1. Secara umum, nada yang normal yang digunakan
oleh seorang pembicara adalah nada (2). Nada (4) sangat
jarang digunakan oleh seorang penutur kecuali jika ia
meluapkan emosinya seperti marah, terkejut, kesakitan atau
sangat bahagia.
185
Fungsi Pragmatika Intonasi
a. Nada rendah
b. Nada sedang
c. Nada tinggi
“ 2 1 ”جاء األستاذ
d. Nada sangat tinggi
2. Intonasi
Intonasi atau disebut juga musik bahasa yang sangat
berpengaruh sekali dalam membedakan dan menentukan
186
Fungsi Pragmatika Intonasi
B. PELANTUNAN INTONASI
187
Fungsi Pragmatika Intonasi
188
Fungsi Pragmatika Intonasi
C. FUNGSI INTONASI
189
Fungsi Pragmatika Intonasi
190
Fungsi Pragmatika Intonasi
1. Fungsi Sintaksis
191
Fungsi Pragmatika Intonasi
4. Fungsi Leksikal
Gaya intonasi yang khusus yang membedakan antara
fungsi tingkatan kalimat dalam kamus Bahasa dan fungsi
nadanya Lexical Tone.
Maka kalimat “ma” dalam Bahasa ilmiah artinya “kuda”
192
Fungsi Pragmatika Intonasi
32
Alisjahbana, S.T. 1953. Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia. Djakarta:
Pustaka Rakjat.
33
Ibid
193
Fungsi Pragmatika Intonasi
34
Pane, A. 1950. Mentjari Send' Baru Tata Bahma Indonesla. Djakarta:
Balai Pustaka.
194
Fungsi Pragmatika Intonasi
195
Fungsi Pragmatika Intonasi
36
Samsuri. 1982. Analisis Bahasa. Jakarta: Erlangga.
196
Fungsi Pragmatika Intonasi
197
Fungsi Pragmatika Intonasi
198
Fungsi Pragmatika Intonasi
23 It
Anak yang berumur IO tahun itu / menebang pohon
itu.
Deklaratif
233n / 23
Saya datang // dia pulang
199
Fungsi Pragmatika Intonasi
Deklaratif
233n // 23
/ 23 It
2330 23 I l
200
Fungsi Pragmatika Intonasi
2 3 // 2 2 / 3 1
13. İni terang bulan
2 3 // 2 3 // 1 1
201
Fungsi Pragmatika Intonasi
233„ / 23 1,
Dia / sudah membaca makalahnya?
233n / 233„
202
Fungsi Pragmatika Intonasi
Sesuatu terjadi,
203
Fungsi Pragmatika Intonasi
204
Fungsi Pragmatika Intonasi
205
Fungsi Pragmatika Intonasi
37
Siregar,Sonang. Analisis Kontrasif Bahasa. Jakarta. 2009.
206
Fungsi Pragmatika Intonasi
Bab X
JEDA
207
Fungsi Pragmatika Intonasi
PENGERTIAN JEDA
Jeda atau Perhentian merupakan pemutusan suatu arus
ujaran yang sedang berlangsung. Perhentian
berkaitan dengan bidang tutur berupa kalimat atau
wacana. Perhentian dapat dibedakan menjadi dua.
208
Fungsi Pragmatika Intonasi
B. MACAM-MACAM JEDA
209
Fungsi Pragmatika Intonasi
Yaitu jeda yang terjadi diantara suku kata dalam suatu kata
dimana jika
210
Fungsi Pragmatika Intonasi
211
Fungsi Pragmatika Intonasi
212
Fungsi Pragmatika Intonasi
Contoh:
1. Kemeja
Sendi yang terjadi yaitu /ke/ dengan /me/ dan /me/ dengan
/ja/.Sendi /ke/ dengan /me/ dan /me/ dengan /ja/ disebut sendi
tutup.Sedangkan sendi sebelum /ke/ dan sesudah /ja/ disebut
sendi buka.
213
Fungsi Pragmatika Intonasi
214
Fungsi Pragmatika Intonasi
215
Fungsi Pragmatika Intonasi
216
Fungsi Pragmatika Intonasi
217
Fungsi Pragmatika Intonasi
pembeda makna. Selain itu, yang lebih penting lagi adalah agar
tidak terjadi kekaburan makna. Bunyi suprasegmental lain seperti
nada, sudah memiliki aturan mengenai penulisannya. Untuk
menunjukkan nada tanya, menggunakan tanda tanya (?), untuk
menunjukkan kalimat seru, perintah menggunkan tanda seru (!),
dan untuk menunjukkan kalimat berita menggunakan tanda titik
(.). Sedangkan untuk penulisan bunyi suprasegmental yang
berupa jeda dalam bahasa Indonesia masih belum jelas.
Untuk mengkaji penggunaan jeda dalam bahasa Indonesia
tulis perlu dikaji terlebih daulu mengenai tanda baca. Tanda baca
merupakan bunyi suprasegmental dalam bahasa lisan. Bunyi
suprasegmental merupakan fonem karena membedakan makna.
Selain mengenal huruf sebagian grafem, dalam bahasa Indonesia
juga mengenal 15 tanda baca. Tanda bunyi tersebut yaitu sebagai
berikut.
a. titik
b. koma
c. titik koma
d. titik dua
e. tanda hubung
f. tanda pisah
g. tanda elipsis
h. tanda tanya
i. tanda seru
j. tanda kurung
k. tanda kurung siku
l. tanda petik
218
Fungsi Pragmatika Intonasi
TANDA TITIK
219
Fungsi Pragmatika Intonasi
TANDA HUBUNG
220
Fungsi Pragmatika Intonasi
221
Fungsi Pragmatika Intonasi
TANDA KOMA
222
Fungsi Pragmatika Intonasi
223
Fungsi Pragmatika Intonasi
224
Fungsi Pragmatika Intonasi
BAB XI
225
Fungsi Pragmatika Intonasi
A. Fonem
1. Pengertian Fonem
226
Fungsi Pragmatika Intonasi
227
Fungsi Pragmatika Intonasi
ب ال/ dan / م ال/ merupakan dua unit bunyi yang tidak dapat
228
Fungsi Pragmatika Intonasi
Contoh Fonem:
Pola - /pola/
Parang - /parang/
Beras - /beras/
229
Fungsi Pragmatika Intonasi
/d/ /t/
d ire t ire
b end b ent
h ad h at
230
Fungsi Pragmatika Intonasi
jepang, bunyi yang secara fonetis dapat berupa [l] dapat juga
berupa [r] tidak pernah membedakan dua kata dalam
pasangan minimal. Maka dari itu, kedua bunyi tersebut bukan
merupakan fonem-fonem yang berbeda dalam bahasa jepang.
231
Fungsi Pragmatika Intonasi
م
232
Fungsi Pragmatika Intonasi
alofon
3. Macam-macam fonem
233
Fungsi Pragmatika Intonasi
6 الحاء ح H
234
Fungsi Pragmatika Intonasi
235
Fungsi Pragmatika Intonasi
31 الفتحة القصيرة َ
32 الكسرة الطويلة ي
33 الواو الطويلة و
34 االلف الطويلة ا
b. Fonem diftong
236
Fungsi Pragmatika Intonasi
237
Fungsi Pragmatika Intonasi
238
Fungsi Pragmatika Intonasi
5. Fonem /o/
Fonem ini juga mempunyai dua macam
realisasi yaitu: pertama, direalisasikan
sebagai bunyi [o] apabila berada pada
silabel terbuka. Kedua, direalisasikan
sebagai bunyi [O] apabila berada pada
silabel tertutup.
b. Lafal Fonem Konsonan
1. Fonem /b/
239
Fungsi Pragmatika Intonasi
240
Fungsi Pragmatika Intonasi
241
Fungsi Pragmatika Intonasi
242
Fungsi Pragmatika Intonasi
(Masjid).
2. Hubungan vertikal, yaitu hubungan yang nampak ketika
satu tempat fonem diganti oleh fonem yang lain didalam
sebuah kata (baik diawal, ditengah, maupun diakhir),
sehingga dengan pergantian fonem tersebut menyebabkan
makna yang berbeda, seperti dalam contoh berikut ini :
t A L i = Tali
k - - - = Kali
T A L i = Tali
- - P - = Tapi
T a L i = Tali
- - - u = Talu
B. Alofon
243
Fungsi Pragmatika Intonasi
244
Fungsi Pragmatika Intonasi
awal kata, langsung disusul vocal, seperti pada kata top yang
kemudian diucapkan dan diberikan lambing bunyi [th]. Bila tidak
pada awal kata, seperti kata stop, pengucapannya adalah [t].
dalam kata butler /t/ mempunyai plosi lateral karena setelahnya
disusul dengan /l/, sehingga /t/ tidak perlu dilepaskan plosinya
dengan melepaskan ujung lidah, tapi cukup dengan menurunkan
sisi-sisi lidah saja.
245
Fungsi Pragmatika Intonasi
246
Fungsi Pragmatika Intonasi
itu dalam bahasa Indonesia ternyata sampai saat ini tidak ada.
Yang menjadi kenyataan adalah bahwa kedua vocal itu. [i] dan [I]
memiliki distribusi yang berbeda. Vocal [i] menempati posisi
pada silabels (suku kata) terbuka, silabel yang tidak memiliki
koda, sedangkan vocal [I] menempati silabel yang mempunyai
koda. Simak:
247
Fungsi Pragmatika Intonasi
248
Fungsi Pragmatika Intonasi
Kesimpulannya,
Dari pengertian dan contoh diatas dapat
diambil kesimpulan mengenai fonem dan
alofon dalam bahasa arab. Jika fonem bersifat
fungsional (tidak berubah makna), maka lain
halnya dengan alofon, karena alofon tidak
bersifat fungsional (tidak merubah makna).
Jika fonem dapat didentifikasi dengan
pasangan minimal dan kontras, maka alofon
dapat diidentifikasi ketika bunyi alofon
dirangkai dengan bunyi lain, dan jika bunyi
asli terpengaruh oleh bunyi yang lain maka itu
adalah alofon. Fonem realisasinya adalah
alofon, itu berarti alofon bukanlah fonem
tetapi realisasi dari fonem. Bunyi alofon dapat
dipertukarkan ditempat yang sama, sedangkan
fonem tidak. Fonem bersifat abstrak,
sedangkan alofon berabstraksi, bentuk
abstraksi alofon adalh fonem.
249
Fungsi Pragmatika Intonasi
250
Fungsi Pragmatika Intonasi
BAB XII
ASIMILASI
Oleh : Ihsan Alghifari
1. Pengertian Asimilasi
251
Fungsi Pragmatika Intonasi
2. Unsur-unsur Asimilasi
252
Fungsi Pragmatika Intonasi
253
Fungsi Pragmatika Intonasi
254
Fungsi Pragmatika Intonasi
255
Fungsi Pragmatika Intonasi
256
Fungsi Pragmatika Intonasi
257
Fungsi Pragmatika Intonasi
258
Fungsi Pragmatika Intonasi
259
Fungsi Pragmatika Intonasi
260
Fungsi Pragmatika Intonasi
2. Unsur-unsur Disimilasi
261
Fungsi Pragmatika Intonasi
pertama ke lam
karena bertentangan
dengan mim kedua
mengubah dal
kedua ke nun
4 بَ ْغدَا ِد – بَ ْغد َِنdal pertama dal kedua
karena bertentangan
dengan dal pertama
3. Pembagian Disimilasi
262
Fungsi Pragmatika Intonasi
263
Fungsi Pragmatika Intonasi
264
Fungsi Pragmatika Intonasi
265
Fungsi Pragmatika Intonasi
A. Asimilasi
266
Fungsi Pragmatika Intonasi
267
Fungsi Pragmatika Intonasi
B. Disimilasi
268
Fungsi Pragmatika Intonasi
disimilasi
3. Sajjana Sarjana
(Sansekerta)
269
Fungsi Pragmatika Intonasi
BAB 13
ANALISIS KONTRASTIF
Oleh : Rifki Maulana
270
Fungsi Pragmatika Intonasi
271
Fungsi Pragmatika Intonasi
272
Fungsi Pragmatika Intonasi
273
Fungsi Pragmatika Intonasi
274
Fungsi Pragmatika Intonasi
275
Fungsi Pragmatika Intonasi
276
Fungsi Pragmatika Intonasi
277
Fungsi Pragmatika Intonasi
278
Fungsi Pragmatika Intonasi
279
Fungsi Pragmatika Intonasi
280
Fungsi Pragmatika Intonasi
281
Fungsi Pragmatika Intonasi
282
Fungsi Pragmatika Intonasi
283
Fungsi Pragmatika Intonasi
284
Fungsi Pragmatika Intonasi
.
6. Kegunaan Analisis Kontrastif
285
Fungsi Pragmatika Intonasi
286
Fungsi Pragmatika Intonasi
287
Fungsi Pragmatika Intonasi
a. Tiada perbedaan
b. Fenomena konvergen
c. Ketidakadaan
d. Beda distribusi
Dalam bahasa Inggris fonem /ng/ hanya terdapat pada tengah dan
akhir kata
288
Fungsi Pragmatika Intonasi
e. Tidak persamaan
f. Fenomena divergers
289
Fungsi Pragmatika Intonasi
Contoh lain :
sendok – garpu
kopi – susu
kerja – lembur
kitab – buku
pandai – pintar
mati – meninggal
susah – senang
malas – rajin
muda – tua
290
Fungsi Pragmatika Intonasi
291
Fungsi Pragmatika Intonasi
292
Fungsi Pragmatika Intonasi
293
Fungsi Pragmatika Intonasi
No Bunyi-Bunyi Deskripsi
294
Fungsi Pragmatika Intonasi
Bunyi- Deskripsi
No
Bunyi Artikulator Artikulasi Menurut pita suara
295
Fungsi Pragmatika Intonasi
13 Apiko-Alveolar/
ص Geseran Tak Bersuara
Terkatup
296
Fungsi Pragmatika Intonasi
Bunyi Deskrifsi
N
- Artikulas Berdasarka
o Artikulator
Bunyi i n Pita Suara
Apiko-Alveolar- مطب
ض Hambat Bersuara
1 Dental ق
مطب
ظ Interdental Geseran Bersuara
2 ق
مطب
ظ Interdental Geseran Bersuara
3 ق
297
Fungsi Pragmatika Intonasi
Bersuara
Tak
خ Dorso-Velar Geseran
Bersuara
5
Glottal(Laringal Tak
H Geseran
) Bersuara
298
Fungsi Pragmatika Intonasi
299
Fungsi Pragmatika Intonasi
300
Fungsi Pragmatika Intonasi
1 صدقة Sedekah
Sod arabiyah ( ) صitu tidak
2 حصيل Hasil dapat di tukarkan ke konsonan
bahasa Indonesia, akan tetapi
3 مصيبة Musibah
orang Imengalihkanya ke
4 نصيب Nasib
konsonan yang lain,
5 صفة Sifat
yang memang lebih dekat atau
6 صبر Sobar lebih mudah dalam
pengucapanya /s/.
7 قصة Qisah
301
Fungsi Pragmatika Intonasi
302
Fungsi Pragmatika Intonasi
7 مقبول Makbul
8 خالق Khalik
303
Fungsi Pragmatika Intonasi
9 مخلوق Makhluk
1 علم Ilmu
2 عليم Alim
عarabiyah tidak dapat
3 علماء Ulama
di tukar ke suara
4 عالم Alam Indonesia ,tapi dapat di
pindahkan
5 عرب Arab
pengucapanya ke suara
6 عبادة Ibadah lain yang lebih dekat
dan lebih mudah dalam
7 عبارة Ibarat
pengucapanya /a-i-u/
8 عمر Umur
9 عموم Umum
304
Fungsi Pragmatika Intonasi
305
Fungsi Pragmatika Intonasi
306
Fungsi Pragmatika Intonasi
307
Fungsi Pragmatika Intonasi
308
Fungsi Pragmatika Intonasi
temukan di dalam
bahasa Arab, maka
orang arab cenderung
memisahkanya
menjadi 2 bunyi
( n+y), menjadi
pengganti dari bunyi
yang satu
7) Pengucapan Bunyi /ng/ ada dua: nun /n/ dan gin /g/.
sebagaimana contoh di bawah :
Bunyi yang
tersusun /ng/ tidak di
temukan didalam
bahasa Arab. Maka
orang Arab
1 sungguh Sun+guh
mengalihkannya
kedalam dua
pengucapan /n+g/
menggantikan dari
bunyi yang satu.
309
Fungsi Pragmatika Intonasi
DAFTAR PUSTAKA
310
Fungsi Pragmatika Intonasi
KBBI
Chaer, Abdul .2012. Linguistik Umum. Jakarta : Rineka
Cipta
Lapoliwa, Hans. 1981. Dasar-Dasar Fonetik. Penataran
Linguistik Umum Tahap1, Jakarta: Pusat Pembinaan dan
Pengembahanya Bahasa Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
. http://himasauai.blogspot.co.id/2010/06/fonem.html diakse
s pukul 20.00 1 Januari 2017
http://makalahmakalahq.blogspot.co.id/2014/04/fonologi-
fonem-dan-alofon.html diakes pukul 21.36 3 Januari 2017
Supratman, Ujang.
2014. http://ujangsupratman.blogspot.co.id/2014/03/cara-
membentuk-fonem-dan-konsonan.html diakses pukul 22.00
3 Januari 2017
311
Fungsi Pragmatika Intonasi
https://www.google.com/search?
q=pengertian+bunyi+vokal&safe=strict&rlz=1C1CHBF_idID777
ID777&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwj-
zoHS1qbfAhXERY8KHXhiAWQQ_AUIDigB&biw=1032&bih
=647
http://yunus.staff.uns.ac.id/2015/03/30/vokal-dan-diftong-dalam-
bahasa-arab/
https://wahib.co.id/pembagian-vokal-dalam-bahasa-arab/
https://cak-son.blogspot.com/2016/10/pengertian-ilmu-ashwat-
dan-pembagiannya.html
http://kaligrafiiaibafa.blogspot.com/2016/04/makalah-ilimu-
ashwat.html
Muslich,Masnur,FonologiBahasaIndonesia,Jakarta:Bumi
Aksara.2014
312
Fungsi Pragmatika Intonasi
Marlina,Lina,Ilmu Ashwat(FONOLOGI),Bandung.2018
313