Anda di halaman 1dari 15

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUASAI

KOSAKATA (MUFRODAT) DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB


MELALUI METODE THINK PAIR SHARE
DI KELAS VIII-B MTS AR-ROSYIDIYAH
Oleh:
Nuratifah Hafidhoh Syarifah
(1162030075)

ABSTRAK
Pelajaran bahasa Arab merupakan salah satu mata pelajaran yang dirasakan sulit oleh
siswa Madrasah Tsanawiyah. Kesulitan tersebut dikarenakan dalam mempelajari
bahasa arab dibutuhkan kejelian dalam memahaminya. Hal ini ditambah dengan
kurangnya kemampuan guru dalam menggunakan metode yang tepat dalam
mengajarkan bahasa Arab. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah
penggunaan model cooperative learning tipe think pair share berpengaruh terhadap
hasil belajar siswa pada pelajaran bahasa Arab di MTs Ar-Rosyidiyah. Penelitian ini
merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan pre-test dan post-test dengan
teknik pengumpulan data berupa tes, observasi, wawancara dan dokumentasi.
Sementara itu, teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data uji n-gain dan
uji regresi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa respon siswa terhadap
penggunaan metode think pair share adalah sangat positif, yakni sebesar 80,4%.
Sementara itu, hasil belajar siswa kelas eksperimen mengalami peningkatan yang
signifikan yakni sebesar 0,588 (dalam kategori sedang), dimana nilai rata-rata pre-tes
sebesar 46 dan nilai rata-rata post-tes sebesar 78. Penggunaan metode think pair share
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Arab.

Kata Kunci: Pembelajaran Bahasa Arab, metode think pair share, hasil belajar siswa

1
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitres yang digunakan oleh
para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan
mengidentifikasi diri. Untuk saling berinteraksi dan memahami maksud antara
satu dengan lainnya memerlukan alat ataupun media yaitu bahasa itu sendiri.
Menurut Musthafa Al Ghulayani menyatakan bahwa bahasa adalah kata atau
lafal yang digunakan oleh setiap orang untuk menyampaikan maksud atau
kehendak mereka. Bahasa Arab adalah kalimat yang dipergunakan bangsa Arab
dalam mengutarakan maksud dan tujuan mereka.1
Tujuan pembelajaran bahasa arab adalah pengembangan kemampuan
pelajar dalam menggunakan bahasa itu baik lisan maupun tulisan. Ketarampilan
berbahasa dapat diperoleh dengan pembiasaan. Pembiasaan itu sendiri wujud
pelaksanaannya adalah berulang kali dalam repitisi yang termasuk dalam unsur-
unsur metode. Secara profesional seorang guru dalam melaksanakan tugasnya
dituntut dapat memahami dan memiliki keterampilan yang memadai dalam
mengembangkan berbagai model pembelajaran yang efektif, kreatif, dan
menyenangkan. Hal ini, sebagaimana diisyaratkan dalam kurikulum tingkat
satuan pendidikan. Dalam proses belajar mengajar yang sifatnya klasikal, guru
harus berusaha agar proses belajar mencerminkan komunikasi dua arah (Subroto,
2002: 71). Dalam pembelajaran kooperatif terdapat beberapa macam teknik
pembelajaran, salah satunya yaitu pembelajaran kooperatif tipe think pair share.
Metode think pair share ini memberikan kesempatan siswa untuk bekerja
sendiri dan bekerja sama dengan orang lain (kelompok) siswa juga diberi
kesempatan untuk membagikan jawaban yang paling benar, teknik ini dapt
mendorong siswa untuk bersemangat dalam bekerja sama, dengan menerapkan

1
Abdul Chaer, Linguistik Umum (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), hlm 32

2
model pembelajaran kooperatif tipe think pair share ini diharapkan hasil belajar
lebih baik dari siswa yang belajar sendiri.2
Berdasarkan pengamatan peneliti kondisi kelas sudah menyajikan metode
pembelajaran yang menarik, namun belum ada tolak ukur untuk mengevaluasi
hasil belajar mereka. Peneliti tertarik untuk mengkaji metode kooperatif learning
type think pair share jika diterapkan di MTs Ar-Rosyidiyah dalam pembelajaran
Bahasa Arab pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa dalam mengingat kosa
kata. Peneliti akan membahasnya dalam penelitian dengan judul “Upaya
Peningkatan Kemampuan Siswa Dalam Menguasai Kosakata dalam
Pembelajaran Bahasa Arab Melalui Metode Think Pair Share di MTs Ar-
Rosyidiyah”
Adapun alasan peneliti mengapa ingin meneliti judul diatas yaitu :
a. Metode ini diangap relevan dan menyenangkan menurut siswa
b. Metode ini membuat siswa aktif dalam pembelajaran
c. Metode ini sesuai dengan kemampuan peneliti dalam penelitian terutama
digunakan untuk materi-materi pembelajaran yang sederhana dan mudah
2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana kemampuan siswa dalam menguasai mufradat di Mts Ar-
Rosyidiyah sebelum menggunakan metode think pair share?
b. Bagaimana kemampuan siswa dalam menguasai muftradat di Mts Ar-
Rosyidiyah setelah menggunakan metode think pair share?
c. Bagaimana hasil belajar siswa di Mts Ar-Rosyidiyah dalam pokok bahasan
mengingat mufrodat (kosakata) menggunakan metode think pair share?
3. Tujuan Penelitian
a. Kemampuan belajar siswa Mts Ar-Rosyidiyah dalam mengikuti kegiatan
belajar mengajar sebelum menggunakan metode think pair share dalam
mengingat mufrodat .

2
Ta’dib. Vol. XVI, No. 02. Edisi Nopember 2011. Hlm.304-305.

3
b. Kemampuan belajar siswa Mts Ar-Rosyidiyah pada mata pelajaran Bahasa
Arab pokok bahasan mufradat (kosakata) sesudah menggunakan metode
think pair share.
c. Hasil belajar siswa Mts Ar-Rosyidiyah pada mata pelajaran Bahasa Arab
pokok bahasan menghafal mufrodat (kosakata) dengan menggunakan
metode think pair share.
4. Manfaat Penelitian
Berdasarkan hasil laporan Penelitian Tindakan Kelas judul penelitian ini
memiliki manfaat, diantaranya :
a. Teoritis
1) Diharapkan dapat meningkatkan aktifitas belajar maupun evaluasi
pembelajaran yang menarik.
2) Diharapkan dapat meningkatkan minat belajar siswa terhadap pembelajaran
Bahasa Arab.
3) Diharapkan dapat meningkatkan hasil hafalan siswa dalam pelajaran
Bahasa Arab khususnya di kosakata.
4) Diharapkan dapat meningkatkan daya ingat siswa dalam menghafal
kosakata.
b. Praktis
1) Siswa
Siswa adalah sasaran utama dalam sebuah pembelajaran di dalam
ataupun di luar kelas. Partisipasi siswa sangat dibutuhkan dalam kegiatan
belajar mengajar, maka diharapkan siswa dapat berperan lebih aktif dalam
pembelajaran.
2) Guru
Dalam proses PTK ini diharapkan guru dapat bekerja sama bahu
membahu dengan siswa agar proses belajar mengajar dapat dilaksanakan
dengan baik dan mudah. Kemudian dari metode yang digunakan bisa
menjadi solusi dari proses evaluasi metode pembelajaran di kelas.

4
3) Sekolah
Proses penelitian ini bermanfaat sebagai tindakan untuk
meningkatkan kualitas sekolah yang meliputi siswa, guru serta proses
pembelajarannya.
B. Kajian Teori
1. Pengertian Metode Think Pair Share
Think pair share merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif
yang dikembangkan oleh Frank Lyman, dkk dari Universitas Maryland pada
tahun 1985 sebagai salah satu struktur kegiatan cooperative learning. Think
pair share memberikan waktu kepada para siswa untuk berpikir dan merespon
serta saling bantu satu sama lain. Think pair share memberi siswa kesempatan
untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain. Keunggulan lain
dari pembelajaran ini adalah optimalisasi partisipasi siswa. Kagan dalam (Atik
Widarti :2007) menyatakan manfaat think pair share sebagai berikut:
a. Para siswa menggunakan waktu yang lebih banyak untuk mengerjakan
tugasnya dan untuk mendengarkan satu sama lain, ketika mereka terlibat
dalam kegiatan think pair share lebih banyak siswa yang mengangkat
tangan mereka untuk menjawab setelah berlatih dalam pasangannya. Para
siswa mungkin mengingat secara lebih seiring penambahan waktu tunggu
dan kualitas jawaban mungkin menjadi lebih baik.
b. Para guru juga mempunyai waktu yang lebih banyak untuk berpikir ketika
menggunakan think pair share. Mereka dapat berkonsentrasi mendengarkan
jawaban siswa, mengamati reaksi siswa, dan mengajukan pertanyaan
tingkat tinggi. Fogarty dan Robin (1996) menyatakan bahwa teknik belajar
mengajar think pair share mempunyai beberapa keuntungan sebagai
berikut:
 Mudah dilaksanakan dalam kelas yang besar,

5
 Memberikan waktu kepada siswa untuk merefleksikan isi materi
pelajaran,
 Memberikan waktu kepada siswa untuk melatih mengeluarkan
pendapat sebelum berbagi dengan kelompok kecil atau kelas secara
keseluruhan.
Dengan teknik belajar mengajar think pair share yang disebutkan
Fogarty dan Robin siswa dilatih untuk banyak berfikir dan saling tukar
pendapat baik dengan teman sebangku ataupun dengan teman sekelas,
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar ranah kognitif siawa karena siswa
dituntut untuk mengikuti proses pembelajaran agar dapat menjawab setiap
dan berdiskusi.
2. Keterampilan Mendengar dalam Penguasaan Kosakata
Dalam pembelajaran Bahasa asing terutama Bahasa Arab tidak lepas
dari kosakata, kosakata sendiri merupakan salah satu komponen yang penting
dalam sebuah Bahasa, baik penggunaan Bahasa lisan maupun tulisan. Dari
kosakata dapat disusun menjadi sebuah kalimat yang luas, bermakna serta
menggunakan ide atau gagasan tertentu. Kosakata adalah keseluruhan kata
yang terdapat dalam suatu Bahasa yang mempunyai ragam dan jumlah yang
banyak. Kosakata merupakan salah satu komponen kebahasaan yang sangat
penting karena aspek-aspek kebahasaan atau kemampuan berbahasa
dioperasikan dengan kosakata dan struktur.
Meniru dan menghafal atau lebih dikenal dengan Min-Men,
merupakan metode yang memberikan latihan langsung kepada peserta didik
dalam menirukan ucapan kosakata maupun struktur kalimat dari guru. Min-
Men adalah singkatan dari mimicry (meniru) dan memorizing (menghafal),
(Izzan, 2011).
Adapun indikator kemampuan siswa dalam menghafal kosakata
Bahasa Arab yang ingin dicapai adalah :

6
a. Mengingatnya dengan sempurna
b. Dapat menguasai kosakata diluar kepala mereka
c. Memahami maksud dan arti dari kosakata yang sudah dipelajari
Secara sistematis kerangka pemikiran diatas digambarkan dalam
skema berikut ini :
Belum ada daya ukur evaluasi atas
pembelajaran siswa
Metode Think Pair Share

Penerapan metode yang menarik

“Think Pair Share”

Penguasaan Kosa Kata


Kemampuan Menguasai Kosa Kata

C. Metode Penelitian
1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
Seperti yang dikutip Suyanto (1997:2) PTK merupakan bentuk
penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri dan hasilnya dapat
dimanfaatkan sebagai alat untuk mengembangkan kurikulum, sekolah dan
pengembangan dalam proses belajar mengajar dan sebagainya.3 PTK harus
menemukan solusi yang berbasis kearifan lokal yaitu PTK yang menggunakan
potensi local sebagai sarana, media dan peraga dalam pembelajaran yang
menarik dan menantang serta membuat siswa antusias.4
2. Subjek penelitian
a. Objek (siswa)

3
Suyanto. Pedoman Pelaksanaan PTK., Bagian satu. (Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud Proyek
Pendidikan Tenaga Akademik Bagian Pengembangan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
(BP3GSD) 1997)
4
Dini Siswani dan Suwarno .Khazanah Pendidikan (Jurnal Ilmiah Kependidikan). Vol.XI No.2
(Maret 2016)

7
Objek yang menjadi sasaran dalam penelitian ini yaitu siswa kelas
VIII-B di MTs Ar-Rosyidiyah.
b. Subjek (guru)
Guru adalah seorang trainer, fasilitator serta orang yang harus ditiru
dalam proses belajar mengajar. Dalam proses PTK ini diharapkan guru
dapat bekerja sama bahu membahu dengan siswa agar proses belajar
mengajar dapat dilaksanakan dengan baik dan mudah.
c. Lokasi
Proses penelitian ini bermanfaat sebagai tindakan untuk
meningkatkan kualitas sekolah yang meliputi siswa, guru serta proses
pembelajarannya d MTs Ar-Rosyidiyah.
3. Desain PTK
Model kurt lewin menjadi acuan patokan atau dasar dari adanya
berbagai model penelitian tindakan yang lain, khususnya PTK. Dikatakan
demikian karena dialah yang pertama kali memperkenalkan Action Research
atau penelitian tindakan. Konsep pokok penelitian Model Kurt Lewin terdiri
dari empat komponen, diantaranya:
a. Menyusun perencanaan (planning)
Pada tahap ini peneliti menyusun perencanaan yang akan
dilaksanakan ketika proses penelitian berlangsung. Melakukan survey
terlebih dahulu ke lokasi penelitian serta bekerja sama dengan pihak
sekolah. Di sisi lain juga melakukan penelitian terlebih dahulu terhadap
keadaan siswa sebelum dilaksanakannya pre test.
b. Melaksanakan tindakan (acting).
Pada tahap ini peneliti melakukan tindakan tindakan yang telah
dirumuskan dalam RPP, dalam situasi yang aktual, yang meliputi
kegiatan awal, inti dan penutup. Penelitian ini dilakukan selama 3
pertemuan. Dalam satu pertemuan yaitu selama 2 x 40 menit, maka total
jam selama 3 pertemuan adalah 3 x 80 menit= 240 menit.

8
c. Melaksanakan pengamatan (observing)
Pada tahap ini yang harus dilaksanakan adalah mengamati perilaku
siswa siswi yang sedang mengikuti kegiatan pembelajaran. Dalam tahap
ini juga di amati kondisi siswa serta membandingkan hasil belajar siswa
sebelum dan sesudah tindakan.
d. Melakukan refleksi (reflecting)
Pada tahap ini yang harus dilakukan adalah mencatat hasil
observasi, mengevaluasi hasil observasi, menganalisis hasil pembelajaran,
mencatat kelemahan-kelemahan untuk dijadikan bahan penyusunan
rancangan siklus berikutnya sampai tujuan PTK tercapai.5
Desain penelitian yang dipakai penulis yaitu sebagai berikut:
Pretes Variabel Terikat Postes
Eksperimen O1 X O2
Kontrol O1 - O2

O1 : Pra tes kelas eksperimen dan kontrol


O2 : Pasca tes kelas eksperimen dan kontrol
X : Tindakan (treatment)
4. Teknik Pengumpulan Data
Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil
penelitian, yaitu, kualitas instrumen penelitian, dan kualitas pengumpulan
data. Kualitas pengumpulan data berkenaan dengan ketepatan cara-cara yang
digunakan untuk mengumpulkan data. Macam-macam teknik pengumpulan
data yang digunakan antara lain:
1. Non Tes
a. Observasi

5
Mahmud dan Tedi Priatna. Penelitian Tindakan Kelas Teori dan Praktik. (Bandung: Tsabita.
2008) Hal. 60

9
Observasi menurut Satori & Komariah (2011: 105) adalah
pengamatan terhadap suatu objek yang diteliti baik secara langsung
maupun tidak langsung untuk memperoleh data yang harus
dikumpulkan dalam penelitian. Secara langsung dengan terlibat ke
lapangan dengan melibatkan seluruh panca indera. Sedangkan tidak
langsung dengan dibantu mediavisual/audiovisual.
b. Wawancara
Wawancara menurut Satori & Komariah (2011: 130) adalah suatu
teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang digali dari
sumber data langsung melalui percakapan atau tanya jawab. Sugiyono
(2010: 194) menjelaskan bahwa wawancara digunakan sebagai teknik
pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan
untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga
mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah
respondennya kecil/sedikit.6
c. Dokumentasi
Menghimpun dan menganalisis dokumen- dokumen baik berupa
dokumen tertulis, gambar ataupun elektronik.
2. Tes
Tes digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya serta besarnya
kemampuan obyek yang diteliti. Sumber yang dikenai tes bukan hanya
manusia.7 Instrumen yang berupa tes ini dapat digunakan untuk mengukur
kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi. Tes prestasi belajar yang
biasa digunakan di sekolah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tes buatan
guru dan tes terstandar. Tes buatan guru yang disusun oleh guru dengan

6
Sugiono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (Bandung:
Alfabeta. 2012) Hal.194
7
Suharsimi Arikunto. Dasar-dasar Evaluasi Pendidkan. (Jakarta: PT. Bumi Aksara. 2009) Hal.
222-223

10
prosedur tertentu, tetapi belum mengalami uji coba berkali-kali sehingga
tidak diketahui ciri-ciri dan kebaikannya.8
D. Hasil Penelitian dan Pembahasan
1. Hasil Penelitian
a. Analisis Data Tes
Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas
kontrol pada mata pelajaran bahasa Arab materi mufrodat di kelas VIII-B
MTs Ar-Rosyidiyah, dapat dilakukan dengan melakukan analisis uji n-gain.
Adapun hasil rekapitulasi data kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa uji n-gain pada kelas
eksperimen menunjukkan kategori sedang yaitu sebanyak 17 siswa (77%)
dan yang termasuk dalam kategori tinggi sebanyak 5 siswa (23%).
Peningkatan rata-rata uji n-gain dari pretes ke postes adalah sebesar 0,588
dengan kategori sedang. Sementara itu hasil uji n-gain pada kelas kontrol
menunjukkan kategori rendah sebanyak 6 siswa (27%), dan jumlah siswa
yang termasuk ke dalam kategori sedang yaitu sebanyak 16 siswa (73%)
serta tidak ada siswa yang termasuk dalam kategori tinggi. Peningkatan
rata-rata hasil uji n-gain dari pretes ke postes adalah sebesar 0,391 dengan
kategori sedang.
Untuk dapat melihat hasil pretest dan posttest pada kelas eksperimen
mata pelajaran bahasa Arab materi mufrodat di kelas VIII-B MTs Ar-
Rosyidiyah, menunjukkan bahwa nilai rata-rata pretest sebesar 46
sedangkan nilai rata-rata posttest sebesar 78, sehingga terjadi peningkatan
yang signifikan antara nilai pretes dan nilai postes.
b. Analisis Uji Hipotesis
1) Uji Determinasi (R Square)

8
Op.Cit. Hal.411

11
Untuk mengetahui pengaruh penggunaan model cooperative
learning tipe think pair share terhadap hasil belajar siswa maka
dilakukan uji determinasi (R Square). Adapun hasil uji determinasinya
adalah sebagai berikut :

Pada tabel di atas terdapat R Square sebesar 0,500 (kuadrat dari


koefisien korelasi 0,707). R Square disebut koefisien determinan yang
dalam hal ini sebesar 50%. Dari nilai tersebut dapat diartikan bahwa
penggunaan model Cooperative Learning tipe Think-Pair-Share (TPS)
berpengaruh sebesar 50% terhadap hasil belajar bahasa Arab materi
Qiroah di Kelas V MI Negeri Kota Cirebon, sedangkan sisanya
dipengaruhi oleh faktor lain.
2) Uji Regresi
Analisis uji regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh antara
variabel bebas dengan variabel terikat yang ditampilkan dalam bentuk
persamaan regresi. Berikut hasil analisisnya :

Y = a + bX

12
Y adalah variabel dependent, dalam hal ini adalah Hasil Belajar,
dan X adalah variabel independent, dalam hal ini adalah metode Think
Pair Share (TPS). Sedangkan a dan b adalah nilai konstanta yang dicari.
Berdasarkan hasil regrasi diketahui nilai constant-nya adalah -5,533 dan
nilai Hasil Belajar adalah 1,298. Dari keterangan tersebut kita dapat
memperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Y = -5,533+ 1,298X
Nilai konstanta dari koefficien regresi sebesar -5,533, hal ini
menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan nilai atau skor dari variabel
metode Think Pair Share (TPS), maka variabel hasil belajar adalah -
5,533. Koefficien regresi sebesar 1,298 menyatakan bahwa setiap terjadi
penambahan skor variabel metode Think Pair Share (TPS) akan dapat
menambah kenaikan variabel Hasil Belajar.
Setelah mengetahui besarnya koefisien regresi, maka perlu
dilakukan pengujian hipotesis untuk mengetahui apakah pengaruhnya
signifikan atau tidak. Berdasarkan hasil uji regresi di atas nilai
signifikansinya sebesar 0,000. Karena nilai signifikan lebih kecil dari
0,05 dan t hitung (4.469) lebih besar dari t tabel (2.09302) maka Ho
ditolak, artinya bahwa penggunaan metode Think Pair Share (TPS)
berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa mata pelajaran
bahasa Arab materi mufrodat di Kelas VIII-B MTs Ar-Rosyidiyah.
2. Pembahasan
a. Penggunaan Metode Think Pair Share (TPS) Pada Pelajaran Bahasa Arab
Materi Mufrodat di Kelas VIII-B MTs Ar-Rosyidiyah
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti
dengan menggunakan metode think pair share pada pelajaran bahasa Arab
materi mufrodat diperoleh bahwa dari 22 responden, 18 responden
merespon positif terhadap penggunaan metode think pair share pada
pelajaran bahasa Arab materi mufrodat. Kuatnya respon siswa terhadap

13
penggunaan metode think pair share ini karena memang metode ini
memberikan kesempatan kepada siswa lebih banyak waktu untuk berpikir,
baik secara individu maupun berpasangan sehingga dapat saling merespon
dan saling membantu dalam memahami materi yang sedang dipelajarinya
(Zulkarnain dan Djamilah, 2015). 9
b. Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran Bahasa Arab Materi Mufrodat dengan
Menggunakan Metode Think Pair Share (TPS) di Kelas VIII-B MTs Ar-
Rosyidiyah
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan menunjukkan
bahwa hasil belajar siswa Kelas VIII-B MTs Ar-Rosyidiyah yang
berjumlah 22 siswa mengalami peningkatan yang signifikan.
mengungkapkan bahwa penggunaan metode think pair share mampu
meningkatkan hasil belajar siswa.
c. Pengaruh Penggunaan Metode Think Pair Share (TPS) Pelajaran Bahasa
Arab Materi Mufrodat di Kelas VIII-B MTs Ar-Rosyidiyah
Penggunaan metode think pair share berpengaruh signifikan
terhadap hasil belajar siswa mata pelajaran Bahasa Arab materi mufrodat di
kelas VIII-B MTs Ar-Rosyidiyah. Penggunaan metode Think Pair Share
(TPS) dapat membuat siswa menjadi lebih aktif, dan tidak hanya
bertambah pengetahuan atau peningkatan prestasinya saja, tetapi juga
komunikasi interaksi sosial dan kerja sama antar siswa pun akan tercipta
dan meningkat dalam usaha peencapaian tujuan belajar.
E. SIMPULAN
Berdasarkan uraian hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Respon siswa terhadap penggunaan metode Think Pair Share pada pelajaran
Bahasa Arab Materi Mufrodat di Kelas VIII-B MTs Ar-Rosyidiyah
menunjukkan respon positif yang sangat kuat yaitu mencapai 80,4%.
9
Jurnal Pendidikan Guru MI, Vol. 5 No.1, Juni 2018. Hal. 93

14
2. Hasil belajar siswa pada pelajaran bahasa Arab materi mufrodat dengan
menggunakan metode Think Pair Share pada kelas eksperimen mengalami
peningkatan yang signifikan antara nilai pretes dan nilai postes, yakni sebesar
0,588 dengan kategori sedang.
3. Penggunaan metode Think Pair Share (TPS) berpengaruh terhadap hasil belajar
siswa pada pelajaran Bahasa Arab Materi Mufrodat di Kelas VIII-B MTs Ar-
Rosyidiyah. Besarnya pengaruh sebesar 50% dan sisanya dipengaruhi oleh
faktor lain.
F. DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul. 2003. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
Ta’dib. Vol. XVI. No. 02. Edisi Nopember 2011.
Anshori, Mohammad. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV. Wacana
Prima.
Suyanto.1997. Pedoman Pelaksanaan PTK., Bagian satu. Jakarta: Dirjen Dikti
Depdikbud Proyek Pendidikan Tenaga Akademik Bagian Pengembangan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (BP3GSD)
Dini Siswani dan Suwarno. 2016. .Khazanah Pendidikan (Jurnal Ilmiah
Kependidikan). Vol.XI No.2
Mahmud dan Tedi Priatna. 2008. Penelitian Tindakan Kelas Teori dan Praktik.
Bandung: Tsabita.
Sugiono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D. Bandung: Alfabeta
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidkan. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
Jurnal Pendidikan Guru MI. Vol. 5 No.1. Juni 2018.

15

Anda mungkin juga menyukai