Anda di halaman 1dari 15

METODE, MEDIA, DAN MODEL PEMBELAJARAN YANG

TEPAT BAGI ANAK KELAS RENDAH DI SEKOLAH DASAR

Penulis : 1. Bunga Adelia P.F (2113053025)


2. Nadia Sahilah (2113053044)
3. Ni Nyoman Sri Widiyanti (2153053042)

Kelompok : 9 (Sembilan)
Kelas : 4D

Dosen Pengampu : 1. Hermiyanzi, S.Pd., M.Pd


2. Hariyanto, S.Pd., M.Div.

Mata Kuliah : Pembelajaran PKN SD

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Metode, Media,
dan Model Pembelajaran yang tepat bagi anak kelas rendah di Sekolah Dasar” ini
dengan tepat waktu. Penulis sangat menyadari bahwa penyusunan makalah ini
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran
dan kritik yang bersifat membangun sebagai bahan masukan dan bahan
pertimbangan bagi penulis dalam menyelesaikan tugas-tugas berikutnya.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat
Bapak Hermiyanzi dan Bapak Hariyanto selaku dosen pengampu mata kuliah
Pendidikan Inklusi yang telah memberikan penulis tugas sebagai tambahan
pengetahuan dalam makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan juga para pembaca

Metro, 06 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Metode, Media, dan Model Pembelajaran ?
2. Bagaimana Metode Pembelajaran yang tepat bagi anak kelas rendah di
Sekolah Dasar ?
3. Bagaimana Media Pembelajaran yang tepat bagi anak kelas rendah di
Sekolah Dasar ?
4. Bagaimana Model Pembelajaran yang tepat bagi anak kelas rendah di
Sekolah Dasar ?

C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Metode, Media, dan Model Pembelajaran
2. Mengetahui Metode Pembelajaran yang tepat bagi anak kelas rendah di
Sekolah Dasar
3. Mengetahui Media Pembelajaran yang tepat bagi anak kelas rendah di
Sekolah Dasar
4. Mengetahui Model Pembelajaran yang tepat bagi anak kelas rendah di
Sekolah Dasar

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Metode Pembelajaran di Kelas Rendah


a. Pengertian Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran adalah cara yang dipergunakan oleh para guru pada
saat berlangsungnya pembelajaran, untuk mengadakan interaksi guru
dengan siswa. Dalam interaksi ini guru berperan sebagai penggerak atau
pembimbing, sedangkan siswa berperan sebagai penerima atau yang
dibimbing. Metode mengajar yang baik adalah metode yang dapat
menumbuhkan kegiatan belajar siswa. Metode pengajaran dapat
digambarkan secara umum yang merupakan suatu cara untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Untuk pelaksanaan pembelajaran, ada beberapa
metode pembelajaran yang dapat dipilih. Setiap metode memiliki ciri khas
tertentu dalam penggunaannya yang perlu disesuaikan dengan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.

b. Macam Macam Metode Pembelajaran di Kelas Rendah


1. Metode Ceramah

Metode Ceramah yaitu cara penyampaian bahan belajar secara lisan yang
dilakukan oleh sumber belajar kepada warga belajar.. Metode ceramah
menurut Hasibuan dan Moedjiono (1993:13) menjelaskan bahwa: Metode
ceramah adalah cara penyampaian bahan pelajaran dengan komunikasi
lisan. Pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah merupakan
seuatu cara belajar-mengajar dimana bahan disajikan oleh guru secara
monologue sehingga pembicaraan bersifat satu arah. Metode ini
merupakan yang paling banyak digunakan dalam kesempatan
penyampaian informasi dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran. Hal ini
diakibatkan adanya kemampuan setiap orang untuk berkomunikasi atau
menyampaikan pesan kepada orang lain.

2
a. Kelemahan dari metode ini adalah siswa cenderung pasif, dan
kurang cocok untuk pembentukan keterampilan dan sikap, karena
siswa menganggap semua informasi yang didapatkan hanya dari
pengajar sehingga ada keterbatasan dari siswa untuk lebih
memperluas informasi yang diberikan pengajar dengan metode
tersebut.

b. kelebihan metode ceramah diantaranya

a) Ceramah dapat menyajikan materi pelajaran yang luas artinya


materi pelajaran yang banyak dapat dirangkum atau dijelaskan
pkok-pokoknya oleh guru dalam waktu yang singkat.
b) Ceramah dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu
ditonjolkan. Artinya, guru dapat mengatur pokok-pokok materi
yang mana yang perlu ditekankan sesuai dengan kebutuhan dan
tujuan yang ingin dicapai.
c) Melalui ceramah, guru dapat mengontrol keadaan kelas oleh
karena sepenuhnya kelas merupakan tanggung jawab guru yang
memberikan ceramah.

2. Metode Pembelajaran Luar Kelas

Metode outdoor study atau metode di luar kelas adalah metode dimana
guru mengajak siswa belajar di luar kelas untuk melihat peristiwa
langsung dilapangan dengan tujuan mengakrabkan siswa dengan
lingkungannya. Melalui outdoor study lingkungan luar kelas dapat
digunakan sebagai sumber belajar. Peran guru disini adalah sebagai
motivator artinya guru sebagai pemandu agar siswa belajar secara aktif,
kreatif dan akrab dengan lingkungan.

a. Keunggulan metode pembelajaran di luar kelas (outdoor study) :

3
a) Pembelajaran di ruang terbuka memberi anak kebebasan untuk
belajar dengan menggunakan semua indra, dan dapat
mendorong pola pikir kreatif dan imajinatif.
b) Pembelajaran di ruang terbuka membantu memperbaiki
kemampuan belajar, prilaku dan pemahaman anak di dalam
kelas .
c) Dapat menumbuhkan rasa senang, percaya diri, harga diri,
pengendalian diri dan motivasi terhadap objek tertentu.
d) Memberikan masukan terhadap program sekolah.
e) Mendekatkan siswa dengan lingkungan sehingga dapat
memberikan pengalaman belajar yang kuat, praktis.

b. Kelemahan metode pembelajaran luar kelas (outdoor study) antara


lain :

a) Memerlukan waktu yang cukup lama.


b) Memerlukan pengawasan dan bimbingan ekstra ketat terhadap
aktivitas siswa.
c) Jika tidak terkontrol maka siswa bermain sendiri daripada
belajar.

3. Metode Simulasi

Simulasi adalah tiruan atau perbuatan yang hanya pura-pura saja (dari kata
simulate yang artinya pura-pura atau berbuat seolah-olah; dan simulation
artinya tiruan atau perbuatan yang pura-pura saja) Hasibuan dan
Moedjiono (2008: 27). Sedangkan menurut Hamalik dalam Taniredja, dkk
(2011: 40) simulasi adalah suatu teknik yang digunakan dalam semua
sistem pengajaran, terutama dalam desain instruksional yang berorientasi
pada tujuan-tujuan tingkah laku. Latihan-latihan ketrampilan menuntut
praktik yang dilaksanakan di dalam situasi kehidupan nyata (dalam
pekerjaan tertentu), atau dalam situasi simulasi yang mengandung ciri-ciri
situasi kehidupan senyatanya. Latihan latihan dalam bentuk simulasi pada

4
dasarnya berlatih melaksanakan tugas-tugas yang akan dihadapi dalam
kehidupan sehari-hari.

4. Metode Diskusi

Metode diskusi menurut Suryosubroto (2009:167) adalah suatu cara


penyajian bahan pelajaran dimana guru memberi kesempatan kepada para
siswa (kelompok-kelompok siswa) untuk mengadakan perbincangan
ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau
penyusunan berbagai alternatif pemecahan atas sesuatu masalah.

a. Keuntungan metode diskusi Ada beberapa keuntungan metode


dikusi menurut Suryosubroto (2009:172) yaitu:

a) Metode diskusi melibatkan semua siswa secara langsung dalam


proses belajar.
b) Setiap siswa dapat menguji tingkat pengetahuan dan
penguasaan bahan pelajarannya masing-masing.
c) Metode dikusi dapat menumbuhkan dan mengembangkan cara
berfikir dan sikap ilmiah.
d) Dengan mengajukan dan mempertahankan pendapatnya dalam
diskusi diharapkan para siswa akan dapat memperoleh
kepercayaan akan (kemampuan) diri sendiri.
e) Metode diskusi dapat menunjang usaha-usaha pengembangan
sikap sosial dan sikap demokrasi para siswa.

b. Kelemahan Diskusi

a) Diskusi terlampau menyerap waktu. Kadang-kadang diskusi


larut dengan keasikannya dan dapat mengganggu pelajaran
lain.
b) Pada umumnya peserta didik tidak berlatih untuk melakukan
diskusi dan menggunakan waktu diskusi dengan baik, maka
kecenderungannya mereka tidak sanggup berdiskusi.

5
c) Kadang-kadang guru tidak memahami cara-cara melaksanakan
diskusi kadang-kadang guru tidak memahami cara-cara
melaksanakan diskusi, maka kecenderungannya diskusi
menjadi tanya jawab.

5. Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi merupakan sebuah metode yang dilakakuan oleh


pengajar dengan cara mencontohkan terlebih dahulu kepada siswa.
Demonstrasi sebagai metode mengajar dimana seorang guru atau seorang
demonstrator (orang luar yang sengaja diminta), atau seorang siswa yang
memperlihatkan kemampuannya kepada orang lain, misalnya seseorang
yang mempertunjukkan kemampuannya kepada orang lain dalam
benrnyanyi dengan tepat. Dalam hal ini demonstrasi yang dimaksud adalah
suatu metode mengajar yang memperlihatkan bagaimana proses terjadinya
sesuatu, tujuannya agar siswa memiliki pengalaman melihat, mendengar,
serta dapat menirukan materi yang diberikan.

B. Media Pembelajaran di Kelas Rendah


a. Pengertian Media Pembelajaran

C. Model Pembelajaran di Kelas Rendah


a. Pengertian Model Pembelajaran
Model pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran yang
menggambarkan proses kegiatan belajar-mengajar dari awal sampai akhir
yang disajikan secara khas oleh guru. Selain itu model pembelajaran juga
merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan,
metode, strategi, dan teknik pembelajaran.

Sebuah model pembelajaran biasanya tidak dipakai untuk menjelaskan


proses pembelajaran yang rumit ,tetapi model pembelajaran dipakai untuk

6
menyederhanakan proses pembelajaran dan menjadikannya lebih mudah
dipahami dalam tindakan saat proses pembelajaran berlangsung. Model
pembelajaran berperan penting dalam mengisi kegiatan pembelajaran.
Guru harus mengaitkan model-model pembelajaran pada materi yang akan
diajarkan kepada siswa.

b. Macam Macam Model Pembelajaran di Kelas Rendah


1. Model pembelajaran demonstration
Model pembelajaran demonstrasi adalah model mengajar yang
menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertin atau untuk
memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu pada peserta didik.

Langkah-langkah model pembelajaran demonstration

1. Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh pesrta didil setelah


proses demonstrasi berakhir. Tujuan ini meliputi beberapa aspek
pengetahuan dan keterampilan tertentu.
2. Persiapkan garis-garis besar langkah-langkah demonstrasi yang
akan dilakuakan. Hal ini dilakukan untuk menghindari kegagalan.
3. Lakukan uji coba demonstrasi. Uji coba meliputi segala peralatan
yang diperlukan.
4. Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua peserta didik
dapat melihat dengan jelas apa yang di demonstrasikan.
5. Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai peserta didik

2. Model pembelajaran direct instruction (pembelajaran langsung)


Model pembelajaran direct instruction adalah model pembelajaran yang
menengkankan pada penguasaan konsep atau perubahan perilaku dengan
mengutamakan pendekatan deduktif, dengan ciri-ciri sebagai berikut.
Transformasi danketerampilan secara langsung ,pembelajaran berorientasi
pada tujuan tertentu,materi pembelajaran yang telah terstruktur,distruktur
oleh guru.

Langkah-Langkah model pembelajaran direct instruction

7
1. Menginformasikan tujuan pembelajaran dan orientasi pembelajaran
pada siswa. Dalam tahap ini guru menginformasikan hal-hal yang
harus dipelajari dan kinerja siswa yang diharapkan.
2. Mereview pengetahuan dan keterampilan persyarat. Tahap ini guru
mengajukan pertanyaan untuk mengungkap pengetahuan dan
keterampilan yang telah dikuasai siswa.
3. Menyampaikan materi pelajaran. Fase ini, guru menyampaikan
materi, menyajikan informasi, memberikan contoh-contoh,
mendemonstrasikan konsep dan sebagainya.
4. Melaksanakan bimbingan. Bimbingan dilakukan dengan
mengajukan pertanyaan –pertanyaan untuk menilai tingkat
pemahaman siswa dan mengoreksi kesalahan konsep.
5. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih. Dalam tahap
ini, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih
keterampilannya atau menggunakan informasi baru secara individu
atau kelompok.

3. Model Pembelajaran Group Investigation


Model pembelajaran group investigation adalah kelompok kecil untuk
menuntun dan mendorong siswa dalam keterlibatan belajar .Metode ini
menuntut siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam
berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses kelompok (group
process skills).
Langkah-langkah model pembelajaran group investigation.
1. Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang heterogen.
2. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok yang
harus dikerjakan.
3. Guru memanggil ketua kelompok membahas materi tugas secara
kooperatif dalam kelompoknya.
4. Masing-masing kelompok membahas materi tugas secara
kooperatif dalam kelompoknya.

8
5. Setelah selesai, masing-masing kelompok yang diwakili ketua
kelompok atau salah satu anggotanya menyampaikan hasil
pembahasannya.

4. Model pembelajaran inquiry based learning.


Model pembelajaran yang berbasis keingintahuan, tidak hanya
menekankan perolehan atau penemuan jawaban-jawaban atas
keingintahuan peserta didik saja. Melainkah lebih dari itu, juga mendorong
aktivitas belajar peserta didik melakukan penelusuran, pencarian
(searching), penemuan, penelitian dan pengembangan studi atau kajian
analisis lebih lanjut. Model pembelajaran ini melibatkan siswa pada saat
proses pembelajaran langsung dengan menggunakan cara-cara bertanya
dan berpikir kritis.
Langkah-Langkah model pembelajaran Inquiry Based Learning .
1. Stimulation:guru memulai pembelajaran dengan bertanya kepada
siswa terkait permasalahan yang sering terjadi.
2. Problem statement :siswa diberi kesempatan untuk
mengidentifikasi suatu permasalahan dan mencari tahu cara untuk
memecahkan masalah tersebut.
3. Data collection: siswa mencari informasi yang relevan.
4. Data frocessing :data data yang didapat diolah dengan benar dan
ditafsirkan dengan logis.
5. Verification:hasil data yang sudah diolah Dapat diperiksa
kebenarannya

5. Model pembelajaran jigsaw


Model pembelajaran jigsaw merupakan sebuah model belajar kooperatif
yang di dalamnya menuntut siswa dalam bekerja kelompok yang
berbentuk kelompok kecil. Cara siswa belajar dalam kelompok kecil yang
terdiri atas empat sampai dengan enam orang dan siswa bekerja
sama .selain itu siswa memiliki banyak kesempatan untuk mengemukakan

9
pendapat, dan mengolah informasi yang di dapat maupun dapat
meningkatkan keterampilan berkomunikasi.
Langkah-langkah model pembelajaran jigsaw
1. Membentuk kelompok heterogen yang beranggotakan 4-6 orang.
2. Tiap orang dalam kelompok diberi sub topic yang berbeda.
3. Setiap kelompok membaca dan mendiskusikan sub topik masing-
masing dan menetapkan anggota ahli yang akan bergabung dalam
kelompok ahli.
4. Anggota ahli dari masing-masing kelompok berkumpul dan
mengitegrasikan semua sub topik yang telah dibagikan sesuai
dengan banyaknya kelompok.
5. Kelompok ahli berdiskusi untuk membahas topik yang diberikan
dan saling membantu untuk menguasai topik tersebut

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan
pembelajaran oleh para pembaca, dan kepada semua pihak yang membaca
makalah ini kiranya dapat memberi masukan, kritik, dan saran yang
sifatnya membangun guna perbaikan penyusunan makalah selanjutnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Afandi, M., Chamalah, E., Wardani, O. P., & Gunarto, H. (2013). Model dan
metode pembelajaran. Semarang: Unissula.

WIDIARTI, R. (2014). METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN


KEWARGANEGARAAN KELAS RENDAH DAN KELAS
TINGGI DI MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH
TAMANSARI KECAMATAN KARANGMONCOL
PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 (Doctoral
dissertation, IAIN Purwokerto).

Zainal Aqib,Model-Model ,Media dan Strategi Pembelajaran,(Bandung:Yrama


Widya,2013),Hlm.155-167.

12

Anda mungkin juga menyukai