1
Ruang lingkup mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) meliputi aspek-aspek
sebagai berikut :
1) Manusia, tempat, dan lingkungan,
2) Waktu, berkelanjutan, dan perubahan,
3) Sistem sosial dan budaya,
4) Perilaku ekonomi dan kesejahteraan,
5) IPS SD sebagai Pendidikan Global (global education).Seperti : mendidik siswa akan
kebhinekaan bangsa, budaya, peradaban, terbukanya komunikasi, dan transportasi
antar bangsa di dunia.
Salah satu aspek yang sangat mempengaruhi adalah bagaimana cara seorang guru
melaksanakan pembelajaran. Kecenderungan pembelajaran saat ini masih berpusat
pada guru, siswa tidak terlihat aktif dalam proses pembelajaran. Dalam proses belajar
pasti ada tujuan yang ingin dicapai, ada beberapa hal yang menjadi tujuan dalam
belajar.
a. Kurikulum
b. Metode pembelajaran
1) Metode Pembelajaran Konvensional / Metode Ceramah
Salah satu macam metode pembelajaran yang kerap digunakan adalah
metode ceramah. Maksudnya, metode ini diterapkan dengan cara
berceramah atau menyampaikan informasi secara lisan kepada siswa.
Metode ini merupakan metode yang paling praktis dan ekonomis, tidak
membutuhkan banyak alat bantu.
Metode ini mampu digunakan untuk mengatasi kelangkaan literatur atau
sumber rujukan informasi karena daya beli siswa yang diluar jangkauan.
Namun metode ini juga memiliki beberapa kelemahan dan kelebihan.
a) Kekurangan Metode Pembelajaran Konvensional
Berikut adalah kekurangan metode pembelajaran ceramah, yaitu:
Menghindari verbalisme.
Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari.
Proses pengajaran lebih menarik.
Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara
teori dengan kenyataan dan mencoba melakukannya sendiri.
b) Kelemahan Metode Pembelajaran Demonstrasi
Berikut kekurangan metode demonstrasi, antara lain:
Memerlukan keterampilan guru secara khusus.
Kurangnya fasilitas.
Membutuhkan waktu yang lama.
Jawaban no. 2
Teknologi diharapkan menjadi jawaban atas permasalahan akses, kualitas, dan
keadilan sosial dibidnag pendidikan. Sebab, salah satu dampak pandemi adalah
tentang ketimpangan akses pendidikan berkualitas yang semakin lebar. Bagaimana
pemanfaatan teknologi dalam pendidikan dan pembelajaran? Sebut saja penggunaan
e-learning misalnya, sebenarnya merupakan representasi pemanfaatan teknologi dalam
pendidikan dan pembelajaran.
Ada banyak platform dan ragam teknologi pembelajaran yang dapat dimanfaatkan oleh
siswa dan guru sesuai dengan kebutuhan belajar. Guru dapat memanfaatkan sumber-
sumber belajar berbasis teknologi digital yang sudah ada atau tersedia maupun
mengembangkannya sendiri saja khusus.
Berikut adalah ragam teknologi pembelajaran yang dapat digunakan untuk menunjang
tercapainya tujuan pembelajaran di sekolah, antara lain : portal rumah belajar, televisi
edukasi, radio suara edukasi, akun pembelajaran (belajar.id) dan lain sebagainya.
Teknologi adalah katalis bagi inovasi dan perubahan yang luar biasa, khususnya di era
kenormalan baru saat ini pasca pandemi covid-19. Ada banyak model pembelajaran
yang dapat dipilih oleh guru, misalnya model pembelajaran berbasis proyek (project-
based learning, PJBL), pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning),
pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning), model flipped-peerleraning,
meaningful learning, dan masih banyak lagi lainnya.
Berikut dampak positif pendidikan pasca pandemi covid-19:
1. Memicu Percepatan Transformasi Pendidikan
Pandemi Covid-19 yang datang tak diudang, menyebabkan penutupan sekolah-
sekolah dalam upaya menghentikan pergerakkan pandemi. Sebagai gantinya,
pemerintah telah memberlakukan sistem Pendidikan Jarak Jauh (PJJ).
2. Banyak Munculnya Aplikasi Belajar Online
Percepatan transformasi teknologi pendidikan karena pandemi Corona membuat
berbagai platform meluncurkan berbagai aplikasi belajar online guna mendukung
PJJ.
Banyak munculnya aplikasi belajar online membuat belajar dari rumah tetap
dapat dilakukan dengan efektif. Aplikasi-aplikasi belajar online dikembangkan
dengan penyediaan fitur-fitur yang memudahkan dalam melakoni belajar online.
3. Banyaknya Kursus Online Gratis
Kursus online gratis mulai marak di tengah pandemi Covid-19. Banyak lembaga
bimbingan belajar memberikan kursus online gratis atau ada yang memberikan
dengan potongan harga.
4. Munculnya Kreativitas Tanpa Batas
Pandemi Corona membuat ide-ide baru bermunculan. Para ilmuwan, peneliti,
dosen bahkan mahasiswa berupaya melakukan eksperimen untuk menemukan
vaksi Covid-19.
5. Kolaborasi Orang Tua dan Guru
Selama masa pandemi ini, peserta didik tentu akan menghabiskan waktu belajar
di rumah. Di mana ini menuntut adanya kolaborasi yang inovatif antara orang tua
dan guru sehingga peserta didik tetap bisa menjalani belajar online dengan
efektif.
Selain itu, kolaborasi yang inovatif dapat mengatasi berbagai keluhan selama
menjalani belajar online. Ini akan memberikan dampak positif bagi dunia
pendidikan baik di masa kini maupun masa mendatang.
6. Penerapan Ilmu di Tengah Keluarga
Saat semua sekolah ditutup dan belajar dari rumah menjadi kesempatan bagi
peserta didik untuk menerapkan ilmu di tengah keluarga. Baik hanya sekedar
membuka diskusi kecil atau dengan mengajarkan ilmu yang diperoleh kepada
keluarga.
7. Membangun Mental Positif
Dr. Ibrahim Elfiky (Maestro Motivator Muslim Dunia ) dalam bukunya yang
berjudul Terapi Berpikir Positif mengatakan bahwa untuk melakukan perubahan
positif dalam hidup, maka mulailah dengan Tawakal kepada Allah. Dengan
begitu, kita akan mendapatkan kekuatan spritual untuk melakukan perubahan.
Setelah itu ganti pikiran kita dengan pikiran positif, ini akan berpengaruh
terhadap kondisi jiwa.
Berikut dampak negatif pendidikan di masa pandemi :
1. Putus sekolah
Tidak jarang orang tua yang lebih memilih anaknya berhenti bersekolah dan
memilih mempekerjakan anak untuk membantu perekonomian keluarga akibat
krisis ekonomi yang terjadi. Selain itu, banyak orang tua yang tidak bisa melihat
peranan sekolah dalam proses belajar mengajar apabila proses pembelajaran
tidak dilakukan secara tatap muka.
2. Penurunan pencapaian belajar
Tidak bisa dimungkiri, keadaan sosial-ekonomi tiap keluarga berbeda-beda.
Perbedaan akses dan kualitas selama pembelajaran jarak jauh (PJJ) dapat
mengakibatkan kesenjangan capaian belajar, terutama untuk anak dari sosio-
ekonomi yang berbeda.
3. kekerasan eksternal pada anak dan resiko eksternal
Selama pemberlakuan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ), peserta didik lebih
banyak menghabiskan waktu di rumah. Hal ini tentu meningkatkan risiko
kekerasan yang tidak terdeteksi. Tanpa sekolah, banyak anak yang terjebak di
kekerasan rumah tanpa diketahui oleh guru.
Selain kekerasan di rumah, risiko eksternal juga menjadi hantu bagi peserta
didik. Ketika anak tidak lagi datang ke sekolah, terdapat peningkatan risiko untuk
pernikahan dini, eksploitasi anak terutama perempuan, dan kehamilan di
kalangan remaja.
Jawaban no. 3
HARGA YANG TIDAK STABIL
Stabilitas perekonomian menciptakan stabilitas harga. Dengan ekonomi yang stabil maka
biaya yang rendah atau terjangkau bagi masyarakat. Sebaliknya, jika ekonomi tidak stabil
maka biaya yang akan dikeluarkan masyarakat akan tinggi. Sehingga mempersulit masa
depan terkait investasi. Dilansir dari situs resmi Bank Indonesia, inflasi yang rendah dan
stabil merupakan prasyarat bagi pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan. Di mana
memberi manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pentingnya pengendalian
inflasi didasarkan pada pertimbangan bahwa inflasi yang tinggi dan tidak stabil memberikan
dampak negatif kepada kondisi sosial ekonomi masyarakat.
Bank Indonesia memberikan tiga alasan pentingnya kestabilan harga, sebagai berikut:
1. Inflasi yang tinggi akan menyebabkan pendapatan riil masyarakat akan terus turun
sehingga standar hidup dari masyarakat turun dan akhirnya menjadikan semua orang,
terutama orang miskin bertambah miskin.
2. Inflasi yang tidak stabil akan menciptakan ketidakpastian bagi pelaku ekonomi dalam
mengambil keputusan. Pengalaman empiris menunjukkan bahwa inflasi yang tidak
stabil akan menyulitkan keputusan masyarakat dalam melakukan konsumsi, investasi ,
dan produk yang akhirnya menurunkan pertumbuhan ekonomi.
3. Tingkat inflasi domestik yang lebih tinggi dibanding dengan tingkat inflasi di negara
tetangga menjadikan tingkat bunga domestik riil menjadi tidak kompetitif sehingga dapat
memberikan tekanan pada nilai rupiah.
Peran stabilitas harga dalam ekonomi
Harga stabil akan menyebabkan inflasi lebih terkendali sehingga kondisi makro ekonomi
sebuah negara akan baik. Laju inflasi dapat memengaruhi kondisi ekonomi dalam negeri
dan nilai tukar rupiah. Bank Indonesia telah membuat program sebagai langkah strategis
pengendalian inflasi, yaitu:
a. Keterjangkauan harga
b. Ketersediaan pasokan
c. Kelancaran distribusi
d. Komunikasi efektif
Kestabilan harga khususnya harga pokok mampu menjaga stabilitas kondisi politik.
Masyarakat tidak akan khawatir dengan naiknya harga dan ketakutan mengenai pasokan
barang.
Jika masyarakat menilai harga akan naik, maka akan terjadi panic buying atau pembelian
secara besar-besaran yang berakhir dengan kelangkaan barang. Dalam menjaga
kestabilan harga harus dilakukan secara sinergis dan harmonis oleh pemerintah dan
masyarakat. Kerja sama dan koordinasi Kemendag dengan Bulog, Kepolisian RI, Komisi
Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dan lembaga lain memiliki peran yang penting.
Semua lapisan dan warga negara Indonesia memiliki peran yang penting bagi
perekonomian. Pertumbuhan dan stabilitas ekonomi merupakan tujuan utama yang harus
dicapai.
hal-hal yang harus dilakukan agar harga kembali stabil adalah sebagai berikut:
1. Meminta pemerintah untuk mengadakan pasar murah, sehingga harga kebutuhan
pokok bisa terjangkau oleh konsumen yang kelas bawah (masyarakat miskin),
khususnya untuk kebutuhan pokok daging sapi, ayam, gula, minyak goreng dan
telur;
2. Adanya program operasi pasar yang dilakukan 2-3 bulan sekali, terutama pada saat
menjelang lebaran;
3. Memperbaiki sarana dan prasarana yang kurang memadai dalam distribusi agar
selama menyalurkan barang produksinya tidak terjadi keterlambatan dan gangguan
sehingga tidak terjadi pengurangan kebutuhan pokok di berbagai wilayah;
4. Pembagian stok barang kebutuhan pokok disebarkan secara merata di berbagai
daerah, terutama di daerah terpencil yang jauh dari kepadatan kota dan keramean
kota; 5) Melakukan sosialisasi kepada pedagang agar tidak menaikkan harga
kebutuhan pokok saat menjelang lebaran;
5. Melakukan pengawasan terhadap pedagang yang sengaja menaikkan harga
kebutuhan pokok
Jawaban no.4