Anda di halaman 1dari 17

 

Kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran


1. Tugas Kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran wrbn Di susun oleh: Lilis indah
kurniawati (11060007) Dosen pembimbing: farida muchtar, S.Pd, M.Pd PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PROF. DR. HAZAIRIN, SH BENGKULU 2013
2. Kelebihan dan kekurangan Metode pembelajaran
1. Metode Ceramah Metode pembelajaran ceramah adalah penerangan secara lisan atas
bahan pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran
tertentu dalam jumlah yang relatif besar. Seperti ditunjukkan oleh Mc Leish (1976), melalui
ceramah, dapat dicapai beberapa tujuan. Dengan metode ceramah, guru dapat mendorong
timbulnya inspirasi bagi pendengarnya. Gage dan Berliner (1981:457), menyatakan metode
ceramah cocok untuk digunakan dalam pembelajaran dengan ciri-ciri tertentu. Ceramah
cocok untuk penyampaian bahan belajar yang berupa informasi dan jika bahan belajar
tersebut sukar didapatkan. Beberapa kelemahan metode ceramah adalah :

 Membuat siswa pasif


 Mengandung unsur paksaan kepada siswa
 Mengandung daya kritis siswa ( Daradjat, 1985)
 Anak didik yang lebih tanggap dari visi visual akan menjadi rugi dan anak didik yang
lebih tanggap auditifnya dapat lebih besar menerimanya.
 Sukar mengontrol sejauhmana pemerolehan belajar anak didik
 Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian kata-kata).
 Bila terlalu lama membosankan.(Syaiful Bahri Djamarah, 2000)

Beberapa kelebihan metode ceramah adalah :

 Guru mudah menguasai kelas.


 Guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar
 Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar
 Mudah dilaksanakan (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)

2. Metode Diskusi Metode pembelajaran diskusi adalah proses pelibatan dua orang peserta
atau lebih untuk berinteraksi saling bertukar pendapat, dan atau saling mempertahankan
pendapat dalam pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka.
Pembelajaran yang menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran yang bersifat
interaktif (Gagne & Briggs. 1979: 251). Menurut Mc. Keachie-Kulik dari hasil penelitiannya,
dibanding metode ceramah, metode diskusi dapat meningkatkan anak dalam pemahaman
konsep dan keterampilan memecahkan masalah. Tetapi dalam transformasi pengetahuan,
penggunaan metode diskusi hasilnya lambat dibanding penggunaan ceramah. Sehingga
metode ceramah lebih efektif untuk meningkatkan kuantitas pengetahuan anak dari pada
metode diskusi.
Kelebihan metode diskusi sebagai berikut :

 Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan berbagai jalan
 Menyadarkan ank didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling mengemukakan
pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh keputusan yang lebih baik
 Membiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain sekalipun berbeda
dengan pendapatnya dan membiasakan bersikap toleransi. (Syaiful Bahri Djamarah,
2000)
Kelemahan metode diskusi sebagai berikut :

 tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar.


 Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas.
 Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara.
 Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal (Syaiful Bahri Djamarah,
2000)

3. Metode Demonstrasi
Metode pembelajaran demontrasi merupakan metode pembelajaran yang sangat efektif untuk
menolong siswa mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti: Bagaimana cara
mengaturnya? Bagaimana proses bekerjanya? Bagaimana proses mengerjakannya.
Demonstrasi sebagai metode pembelajaran adalah bilamana seorang guru atau seorang
demonstrator (orang luar yang sengaja diminta) atau seorang siswa memperlihatkan kepada
seluruh kelas sesuatau proses. Misalnya bekerjanya suatu alat pencuci otomatis, cara
membuat kue, dan sebagainya.
Kelebihan Metode Demonstrasi :

 Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan


 Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari
 Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa.
Kelemahan metode Demonstrasi :

 Siswa kadang kala sukar melihat dengan jelas benda yang diperagakan
 Tidak semua benda dapat didemonstrasikan
 Sukar dimengerti jika didemonstrasikan oleh pengajar yang kurang menguasai apa
yang didemonstrasikan.
 Metode Ceramah Plus Metode Pembelajaran Ceramah Plus adalah metode
pengajaran yang menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah yang
dikombinasikan dengan metode lainnya.
Ada tiga macam metode ceramah plus, diantaranya yaitu:
a. Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas (CPTT). Metode ini adalah metode
mengajar gabungan antara ceramah dengan tanya jawab dan pemberian tugas Metode
campuran ini idealnya dilakukan secar tertib, yaitu :
 Penyampaian materi oleh guru
 Pemberian peluang bertanya jawab antara guru dan siswa.
 Pemberian tugas kepada siswa.
b. Metode ceramah plus diskusi dan tugas (CPDT). Metode ini dilakukan secara tertib
sesuai dengan urutan pengkombinasiannya, yaitu pertama guru menguraikan materi
pelajaran, kemudian mengadakan diskusi, dan akhirnya memberi tugas.
c. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL). Metode ini dalah
merupakan kombinasi antara kegiatan menguraikan materi pelajaran dengan kegiatan
memperagakan dan latihan (drill) - See more at:

5. Metode Resitasi
Metode Pembelajaran Resitasi adalah suatu metode pengajaran dengan mengharuskan siswa
membuat resume dengan kalimat sendiri.
Kelebihan Metode Resitasi adalah :

 Pengetahuan yang diperoleh peserta didik dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat
lebih lama.
 Peserta didik memiliki peluang untuk meningkatkan keberanian, inisiatif, bertanggung
jawab dan mandiri.
Kelemahan Metode Resitasi adalah :

 Kadang kala peserta didik melakukan penipuan yakni peserta didik hanya meniru
hasil pekerjaan orang lain tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri
 Kadang kala tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan.
 Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual.

6. Metode Eksperimental
Metode pembelajaran eksperimental adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana
siswa melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu
yang dipelajarinya. Dalam metode ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau
melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis,
membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yang dipelajarinya.
Kelebihan metode percobaan sebagai berikut :

 Metode ini dapat membuat anak didik lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan
berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata guru atau buku
 Anak didik dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksplorasi
(menjelajahi) tentang ilmu dan teknologi.
 Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa terobosan-terobosan
baru dengan penemuan sebagai hasil percobaan yang diharapkan dapat bermanfaat
bagi kesejahteraan hidup manusia.
Kekurangan metode percobaan sebagai berikut :

 Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak didik berkesempatan


mengadakan ekperimen.
 Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, anak didik harus menanti
untuk melanjutkan pelajaran.
 Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan bidang-bidang ilmu dan teknologi.
7. Metode eksperimen
Menurut Roestiyah (2001:80) Metode eksperimen adalah suatu cara mengajar, di mana siswa
melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil
percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh
guru. Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan menemukan
sendiri berbagai jawaban atau persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan
percobaan sendiri. Juga siswa dapat terlatih dalam cara berfikir yang ilmiah. Dengan
eksperimn siswa menemukan bukti kebenaran dari teori sesuatu yang sedang
dipelajarinya.Metode eksperimen mempunyai kelebihan dan kekurangan sebagai berikut
Kelebihan metode eksperimen :

 Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan


percobaannya.
 dalam membina siswa untuk membuat terobosan-terobosan baru dengan penemuan
dari hasil percobaannya dan bermanfaat bagi kehidupan manusia.
 Hasil-hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran umat
manusia.
Kekurangan metode eksperimen :

 Metode ini lebih sesuai untuk bidang-bidang sains dan teknologi.


 metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak selalu
mudah diperoleh dan kadangkala mahal.
 Metode ini menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan.
 Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan karena mungkin ada
factor-faktor tertentu yang berada di luar jangkauan kemampuan atau pengendalian.
8. Metode Study Tour (Karya wisata)
Metode study tour Study tour (karya wisata) adalah metode mengajar dengan mengajak
peserta didik mengunjungi suatu objek guna memperluas pengetahuan dan selanjutnya
peserta didik membuat laporan dan mendiskusikan serta membukukan hasil kunjungan
tersebut dengan didampingi oleh pendidik.
Kelebihan metode karyawisata sebagai berikut :

 aryawisata menerapkan prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan


nyata dalam pengajaran.
 Membuat bahan yang dipelajari di sekolah menjadi lebih relevan dengan kenyataan
dan kebutuhan yang ada di masyarakat.
 Pengajaran dapat lebih merangsang kreativitas anak
Kekurangan metode karyawisata sebagai berikut :

 Memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak.


 Memerlukan perencanaan dengan persiapan yang matang.
 Dalam karyawisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada tujuan utama,
sedangkan unsur studinya terabaikan.
 Memerlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap setiap gerak-gerik anak didik di
lapangan.
 Biayanya cukup mahal.
 Memerlukan tanggung jawab guru dan sekolah atas kelancaran karyawisata dan
keselamatan anak didik, terutama karyawisata jangka panjang dan jauh.
8. Metode Latihan Keterampilan
Metode latihan keterampilan (drill method) adalah suatu metode mengajar dengan
memberikan pelatihan keterampilan secara berulang kepada peserta didik, dan mengajaknya
langsung ketempat latihan keterampilan untuk melihat proses tujuan, fungsi, kegunaan dan
manfaat sesuatu (misal: membuat tas dari mute). Metode latihan keterampilan ini bertujuan
membentuk kebiasaan atau pola yang otomatis pada peserta didik. Metode latihan
keterampilan adalah suatu metode mengajar , dimana siswa diajak ke tempat latihan
keterampilan untuk melihat bagaimana cara membuat sesuatu, bagaimana cara
menggunakannya, untuk apa dibuat, apa manfaatnya dan sebagainya. Contoh latihan
keterampilan membuat tas dari mute/pernik-pernik.
Kelebihan metode latihan keterampilan sebagai berikut :

 Dapat untuk memperoleh kecakapan motoris, seperti menulis, melafalkan huruf,


membuat dan menggunakan alat-alat.
 Dapat untuk memperoleh kecakapan mental, seperti dalam perkalian, penjumlahan,
pengurangan, pembagian, tanda-tanda/simbol, dan sebagainya.
 c. Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan.
Kekurangan metode latihan keterampilan sebagai berikut :

 Menghambat bakat dan inisiatif anak didik karena anak didik lebih banyak dibawa
kepada penyesuaian dan diarahkan kepada jauh dari pengertian.
 Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.
 Kadang-kadang latihan tyang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan hal
yang monoton dan mudah membosankan.
 Dapat menimbulkan verbalisme.
9. Metode Mengajar Beregu ( Team Teaching Method )
Metode mengajar beregu adalah suatu metode mengajar dimana pendidiknya lebih dari satu
orang yang masing-masing mempunyai tugas. Biasanya salah seorang pendidik ditunjuk
sebagai kordinator. Cara pengujiannya, setiap pendidik membuat soal, kemudian digabung.
Jika ujian lisan maka setiap siswa yang diuji harus langsung berhadapan dengan team
pendidik tersebut
10. Metode Mengajar Sesama Teman ( Peer Teaching Method )
Metode mengajar sesama teman adalah suatu metode mengajar yang dibantu oleh temannya
sendiri
11. Metode Pemecahan Masalah (problem solving method)
Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanyasekadar metode
mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebabdalam problem solving dapat
menggunakan metode-metode lainnya yang dimulaidengan mencari data sampai pada
menarik kesimpulan. Metode problem solving merupakan metode yang merangsang berfikir
danmenggunakan wawasan tanpa melihat kualitas pendapat yang disampaikan olehsiswa.
Seorang guru harus pandai-pandai merangsang siswanya untuk mencobamengeluarkan
pendapatnya.
12. Project Method Project Method
adalah metode perancangan adalah suatu metode mengajar dengan meminta peserta didik
merancang suatu proyek yang akan diteliti sebagai obyek kajian.

Kelebihan metode project:


 Dapat merombak pola pikir anak didik dari yang sempit menjadi lebih luas dan
menyeluruh dalam memandang dan memecahkan masalah yang dihadapi dalam
kehidupan
 Melalui metode ini, anak didik dibina dengan membiasakan menerapkan
pengetahuan, sikap, dan keterampilan dengan terpadu, yang diharapkan praktis dan
berguna dalam kehidupan sehari-hari
Kekurangan metode project:

 Kurikulum yang berlaku di negara kita saat ini, baik secara vertikal maupun
horizontal, belum menunjang pelaksanaan metode ini
 Organisasi bahan pelajaran, perencanaan, dan pelaksanaan metode ini sukar dan
memerlukan keahlian khusus dari guru, sedangkan para guru belum disiapkan untuk
ini
 Harus dapat memilih topik unit yang tepat sesuai kebutuhan anak didik, cukup
fasilitas, dan memiliki sumber-sumber belajar yang diperlukan
 Bahan pelajaran sering menjadi luas sehingga dapat mengaburkan pokok unit yang
dibahas
13. Taileren Method
Teileren Method yaitu suatu metode mengajar dengan menggunakan sebagian-
sebagian,misalnya ayat per ayat kemudian disambung lagi dengan ayat lainnya yang tentusaja
berkaitan dengan masalahnya
14. Metode Global (ganze method)
Metode Global yaitu suatu metode mengajar dimana siswa disuruh membaca keseluruhan
materi, kemudian siswa meresume apa yang dapat mereka serap atau ambil intisaridari materi
tersebut.
15.Metode Discovery Metode
Discovery menurut Suryosubroto (2002:192) diartikan sebagai suatu prosedur mengajar yang
mementingkan pengajaran perseorangan, manipulasi obyek dan lain-lain, sebelum sampai
kepada generalisasi. Metode Discovery merupakan komponen dari praktek pendidikan yang
meliputi metode mengajar yang memajukan cara belajar aktif, beroreientasi pada proses,
mengarahkan sendiri, mencari sendiri dan reflektif. Menurut Encyclopedia of Educational
Research, penemuan merupakan suatu strategi yang unik dapat diberi bentuk oleh guru dalam
berbagai cara, termasuk mengajarkan ketrampilan menyelidiki dan memecahkan masalah
sebagai alat bagi siswa untuk mencapai tujuan pendidikannya. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa metode discovery adalah suatu metode dimana dalam proses belajar
mengajar guru memperkenankan siswasiswanya menemukan sendiri informasi yang secara
tradisional biasa diberitahukan atau diceramahkan saja Metode discovery memiliki kebaikan-
kebaikan seperti diungkapkan oleh Suryosubroto (2002:200)
Kelebihan yaitu:

 Dianggap membantu siswa mengembangkan atau memperbanyak persediaan dan


penguasaan ketrampilan dan proses kognitif siswa, andaikata siswa itu dilibatkan
terus dalam penemuan terpimpin. Kekuatan dari proses penemuan datang dari usaha
untuk menemukan, jadi seseorang belajar bagaimana belajar itu,
 Pengetahuan diperoleh dari strategi ini sangat pribadi sifatnya dan mungkin
merupakan suatu pengetahuan yang sangat kukuh, dalam arti pendalaman dari
pengertian retensi dan transfer,
 Strategi penemuan membangkitkan gairah pada siswa, misalnya siswa merasakan
jerih payah penyelidikannya, menemukan keberhasilan dan kadang-kadang
kegagalan,
 metode ini memberi kesempatan kepada siswa untuk bergerak maju sesuai dengan
kemampuannya sendiri,
 metode ini menyebabkan siswa mengarahkan sendiri cara belajarnya sehingga ia lebih
merasa terlibat dan bermotivasi sendiri untuk belajar, paling sedikit pada suatu proyek
penemuan khusus,
 Metode discovery dapat membantu memperkuat pribadi siswa dengan bertambahnya
kepercayaan pada diri sendiri melalui proses-proses penemuan. Dapat memungkinkan
siswa sanggup mengatasi kondisi yang mengecewakan,
 Strategi ini berpusat pada anak, misalnya memberi kesempatan pada siswa dan guru
berpartisispasi sebagai sesame dalam situasi penemuan yang jawaban nya belum
diketahui sebelumnya,
 Membantu perkembangan siswa menuju skeptisssisme yang sehat untuk menemukan
kebenaran akhir dan mutlak.
Kelemahan metode discovery Suryosubroto (2002:2001) adalah:

 Dipersyaratkan keharusan adanya persiapan mental untuk cara belajar ini. Misalnya
siswa yang lamban mungkin bingung dalam usanya mengembangkan pikirannya jika
berhadapan dengan hal-hal yang abstrak, atau menemukan saling ketergantungan
antara pengertian dalam suatu subyek, atau dalam usahanya menyusun suatu hasil
penemuan dalam bentuk tertulis. Siswa yang lebih pandai mungkin akan memonopoli
penemuan dan akan menimbulkan frustasi pada siswa yang lain,
 Metode ini kurang berhasil untuk mengajar kelas besar. Misalnya sebagian besar
waktu dapat hilang karena membantu seorang siswa menemukan teori-teori, atau
menemukan bagaimana ejaan dari bentuk kata-kata tertentu.
 Harapan yang ditumpahkan pada strategi ini mungkin mengecewakan guru dan siswa
yang sudahy biasa dengan perencanaan dan pengajaran secara tradisional,
 Mengajar dengan penemuan mungkin akan dipandang sebagai terlalu mementingkan
memperoleh pengertian dan kurang memperhatikan diperolehnya sikap dan
ketrampilan. Sedangkan sikap dan ketrampilan diperlukan untuk memperoleh
pengertian atau sebagai perkembangan emosional sosial secara keseluruhan,
 dalam beberapa ilmu, fasilitas yang dibutuhkan untuk mencoba ide-ide, mungkin
tidak ada,
 Strategi ini mungkin tidak akan memberi kesempatan untuk berpikir kreatif, kalau
pengertian-pengertian yang akan ditemukan telah diseleksi terlebih dahulu oleh guru,
demikian pula proses-proses di bawah pembinaannya. Tidak semua pemecahan
masalah menjamin penemuan yang penuh arti.
16. Metode Inquiry
Metode inquiry adalah metode yang mampu menggiring peserta didik untuk menyadari apa
yang telah didapatkan selama belajar. Inquiry menempatkan peserta didik sebagai subyek
belajar yang aktif (Mulyasa , 2003:234). Inquiry pada dasarnya adalah cara menyadari apa
yang telah dialami. Karena itu inquiry menuntut peserta didik berfikir. Metode ini melibatkan
mereka dalam kegiatan intelektual. Metode ini menuntut peserta didik memproses
pengalaman belajar menjadi suatu yang bermakna dalam kehidupan nyata. Dengan
demikian , melalui metode ini peserta didik dibiasakan untuk produktif, analitis , dan kritis.
Teknik inquiry ini memiliki keunggulan yaitu :

 Dapat membentuk dan mengembangkan konsep dasar kepada siswa, sehingga siswa
dapat mengerti tentang konsep dasar ide-ide dengan lebih baik.
 Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang
baru.
 mendorong siswa untuk berfikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersifat jujur,
obyektif, dan terbuka.
 Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesanya sendiri.
 Memberi kepuasan yang bersifat intrinsik.
 Situasi pembelajaran lebih menggairahkan.
 Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu.
 Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri.
 Menghindarkan diri dari cara belajar tradisional.
 Dapat memberikan waktu kepada siswa secukupnya sehingga mereka dapat
mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.
17. Model Kontekstual (Contextual Teaching and Learning)
Pembelajaran Kontekstual adalah konsep pembelajaran yang mendorong guru untuk
menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa. Dan juga
mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan
penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Ada tiga hal yang harus dipahami.
Pertama CTL menekankan kepada proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi, kedua
CTL mendorong agar siswa dapat menemukan hubungan antara materi yang dipelajari
dengan situasi kehidupan nyata, ketiga mendorong siswa untuk dapat menerapkan dalam
kehidupan. Karakteristik Ada lima karakteristik penting dalam proses pembelajaran yang
menggunakan pendekatan CTL. Pembelajaran merupakan proses pengaktifan pengetahuan
yang sudah ada (activating knowledge) Pembelajaran ntuk memperoleh dan menambah
pengetahuan baru (acquiring knowledge) Pemahaman pengetahuan (understanding
knowledge) Mempraktikan pengetrahuan dan pengalaman tersebut (applying knowledge)
Melakukan refleksi (reflecting knowledge) Langkah-Langkah Pembelajaran Kontekstual
Mengembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja
sendiri,menemukan sendiri ,dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan ketrampilan
barunya. Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiri untuk semua topic Mengembangkan
sifat ingin tahu siswa dengan bertanya Menciptakan masyarakat belajar Menghadirkan model
sebagia contoh belajar Melakukan refleksi diakhir pertemuan. Melakukan penialain yang
sebenarnya dengan berbagai cara. Ciri-ciri model pembelajaran konstektual
Pengalaman nyata Kerja sama saling menunjang Gembira belajar dengan bergairah
Pembelajaran terintegrasi Menggunakan berbagai sumber Siswa aktif dan kritis
Menyenangkan tidak membosankan Sharing dengan teman Guru kreatif
Kelebihan dari model pembelajaran CTL:

 Memberikan kesempatan pada sisiwa untuk dapat maju terus sesuai dengan potensi
yang dimiliki sisiwa sehingga sisiwa terlibat aktif dalam PBM.
 Siswa dapat berfikir kritis dan kreatif dalam mengumpulkan data, memahami suatu
isu dan memecahkan masalah dan guru dapat lebih kreatif
 Menyadarkan siswa tentang apa yang mereka pelajari
 Pemilihan informasi berdasarkan kebutuhan siswa tidak ditentukan oleh guru.
 Pembelajaran lebih menyenangkan dan tidak membosankan.
 Membantu siwa bekerja dengan efektif dalam kelompok.
 Terbentuk sikap kerja sama yang baik antar individu maupun kelompok.
Kelemahan dari model pembelajaran CTL :

 Dalam pemilihan informasi atau materi dikelas didasarkan pada kebutuhan siswa
padahal,dalam kelas itu tingkat kemampuan siswanya berbeda-beda sehinnga guru
akan kesulitan dalam menetukan materi pelajaran karena tingkat pencapaianya siswa
tadi tidak sama
 Tidak efisien karena membutuhkan waktu yang agak lama dalam PBM
 Dalam proses pembelajaran dengan model CTL akan nampak jelas antara siswa yang
memiliki kemampuan tinggi dan siswa yang memiliki kemampuan kurang, yang
kemudian menimbulkan rasa tidak percaya diri bagi siswa yang kurang
kemampuannya
 Bagi siswa yang tertinggal dalam proses pembelajaran dengan CTL ini akan terus
tertinggal dan sulit untuk mengejar ketertinggalan, karena dalam model pembelajaran
ini kesuksesan siswa tergantung dari keaktifan dan usaha sendiri jadi siswa yang
dengan baik mengikuti setiap pembelajaran dengan model ini tidak akan menunggu
teman yang tertinggal dan mengalami kesulitan.
 Tidak setiap siswa dapat dengan mudah menyesuaikan diri dan mengembangkan
kemampuan yang dimiliki dengan penggunaan model CTL ini.
 Kemampuan setiap siswa berbeda-beda, dan siswa yang memiliki kemampuan
intelektual tinggi namun sulit untuk mengapresiasikannya dalam bentuk lesan akan
mengalami kesulitan sebab CTL ini lebih mengembangkan ketrampilan dan
kemampuan soft skill daripada kemampuan intelektualnya.
 Pengetahuan yang didapat oleh setiap siswa akan berbeda-beda dan tidak merata.
 Peran guru tidak nampak terlalu penting lagi karena dalam CTL ini peran guru hanya
sebagai pengarah dan pembimbing, karena lebih menuntut siswa untuk aktif dan
berusaha sendiri mencari informasi, mengamati fakta dan menemukan pengetahuan-
pengetahuan baru di lapangan
18. Model Pembelajaran Kooperativ
Pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan
kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk
mencapai tujuan belajar. Pembelajaran kooperatif menciptakan interaksi yang asah, asih dan
asuh, sehingga tercipta masyarakat belajar. Siswa tidak hanya belajar dari guru tetapi juga
dari sesama siswa. Pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri: - untuk memuntaskan materi
belajarnya, siswa belajar dalam kelompok secara bekerja sama - kelompok dibentuk dari
siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah - jika dalam kelas terdapat siswa-
siswa yang heterogen ras, suku, budaya, dan jenis kelamin, maka diupayakan agar tiap
kelompok terdapat keheterogenan tersebut. - penghargaan lebih diutamakan pada kerja
kelompok daripada perorangan
kelebihan Metode pembelajaran kooperatif learning antara lain:

 mengajarkan siswa menjadi percaya pada guru


 kemampuan untuk berfikir
 mencari informasi dari sumber lain dan belajar dari siswa lain
 mendorong siswa untuk mengungkapkan idenya secara verbal dan membandingkan
dengan ide temannya,dan
 membantu siswa belajar menghormati siswa yang pintar dan siswa yang lemah,juga
menerima perbedaan ini
Kelemahan model pembelajaran kooperatif yaitu:

 Guru khawatir bahwa akan terjadi kekacauan dikelas. Kondisi seperti ini dapat diatasi
dengan guru mengkondisikan kelas atau pembelajaran dilakuakan di luar kelas seperti
di laboratorium matematika, aula atau di tempat yang terbuka.
 Banyak siswa tidak senang apabila disuruh bekerja sama dengan yang lain. Siswa
yang tekun merasa harus bekerja melebihi siswa yang lain dalam grup mereka,
sedangkan siswa yang kurang mampu merasa minder ditempatkan dalam satu grup
dengan siswa yang lebih pandai. Siswa yang tekun merasa temannya yang kurang
mampu hanya menumpang pada hasil jerih payahnya. Hal ini tidak perlu
dikhawatirkan sebab dalam model pembelajaran kooperatif bukan kognitifnya saja
yang dinilai tetapi dari segi afektif dan psikomotoriknya juga dinilai seperti kerjasama
diantara anggota kelompok, keaktifan dalam kelompok serta sumbangan nilai yang
diberikan kepada kelompok
 Perasaan was-was pada anggota kelompok akan hilangnya karakteristik atau
keunikan pribadi mereka karena harus menyesuaikan diri dengan kelompok.
Karakteristik pribadi tidak luntur hanya karena bekerjasama dengan orang lain, justru
keunikan itu semakin kuat bila disandingkan dengan orang lain.
 Banyak siswa takut bahwa pekerjaan tidak akan terbagi rata atau secara adil, bahwa
satu orang harus mengerjakan seluruh pekerjaan tersebut. Dalam model pembelajaran
kooperatif pembagian tugas rata, setiap anggota kelompok harus dapat
mempresentasikan apa yang telah didapatnya dalam kelompok sehingga ada
pertanggungjawaban secara individu.
19. Model Pembelajaran Kuantum

Istilah “Pembelajaran Kuantum” diadopsi dari istilah Inggris “Quantum Teaching”.


“Quantum Teaching” merupakan badan ilmu pengetahuan dan metodologi yang digunakan
dalam rancangan, penyajian, dan fasilitasi di SuperCamp, sebuah program percepatan belajar
(accelerated learning) yang mempraktikkan metode belajar kuantum (Quantum Learning).
Proses pembelajaran quantum teaching intinya pembelajaran yang menyenangkan, kreatif
tidak membosankan. Kalau semua itu tidak tercapai, guru harus ganti strategi dengan
menggunakan multi media, sehingga membuat pembelajaran lebih efektif, proses belajar saat
ini boleh dikatakan aktif, partisipatif, konstruktif, komunikatif dan berorientasi pada tujuan.

Kelebihan pembelajaran kuantum

 Pembelajaran kuantum berpangkal pada psikologi kognitif, bukan fisika kuantum


meskipun serba sedikit istilah dan konsep kuantum dipakai.
 Pembelajaran kuantum lebih bersifat humanistis, bukan positivistis-empiris,
“hewanistis”, dan atau nativistis.
 Pembelajaran kuantum lebih konstruktivis(tis), bukan positivistis-empiris,
behavioristis.
 Pembelajaran kuantum memusatkan perhatian pada interaksi yang bermutu dan
bermakna, bukan sekedar transaksi makna.
 Pembelajaran kuantum sangat menekankan pada pemercepatan pembelajaran dengan
taraf keberhasilan tinggi.
 Pembelajaran kuantum sangat menentukan kealamiahan dan kewajaran proses
pembelajaran, bukan keartifisialan atau keadaan yang dibuat-buat.
 Pembelajaran kuantum sangat menekankan kebermaknaan dan kebermutuan proses
pembelajaran.
 Pembelajaran kuantum memiliki model yang memadukan konteks dan isi
pembelajaran.
 Pembelajaran kuantum memusatkan perhatian pada pembentukan ketrampilan
akademis, ketrampilan (dalam) hidup, dan prestasi fisikal atau material.
 Pembelajaran kuantum menempatkan nilai dan keyakinan sebagai bagian penting
proses pembelajaran.
 Pembelajaran kuantum mengutamakan keberagaman dan kebebasan, bukan
keseragaman dan ketertiban.
 Pembelajaran kuantum mengintegrasikan totalitas tubuh dan pikiran dalam proses
pembelajaran.
Kelemahan pembelajaran kuantum:

 Membutuhkan pengalaman yang nyata


 Waktu yang cukup lama untuk menumbuhkan motivasi dalam belajar
 Kesulitan mengidentifikasi ketrampilan siswa
20. Model Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk
mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman yang bermakna
kepada siswa, Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang emnjadi pembicaraan
kelebihan pembelajaran tematik yaitu:

 Menyenangkan karena berangkat dari minat dan kebutuhan peserta didik.


 Memberikan pengalaman dan kegiatan belajar mengajar yang relevan dengan tingkat
perkembangan dan kebutuhan peserta didik.
 Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan bermakna.
 Mengembangkan keterampilan berfikir anak didik sesuai dengan persoalan yang
dihadapi
 Menumbuhkan keterampilan sosial melalui kerja sama.
 Memiliki sikap toleransi komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain.
 Menyajikan kegiatan yang bersifat nyata sesuai dengan persoalan yang dihadapi
dalam lingkungan peserta didik. kelemahan pembelajaran tematik terjadi jika
dilakukan oleh guru tunggal, Misalnya seorang guru kelas kurang menguasai secara
mendalam penjabaran tema sehingga pembelajaran tematik akan merasa sulit untuk
mengaitkan tema dengan materi pokok setiap mata pelajaran.
21. Model Pembelajaran Colaborativ

Proses belajar kelompok dimana setiap anggota menyumbangkan informasi, pengalaman, ide,
sikap, pendapat, kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya, untuk secara bersamasama
saling meningkatkan pemahaman seluruh anggota langkah-langkah pembelajaran kolaboratif.
Para siswa dalam kelompok menetapkan tujuan belajar dan membagi tugas sendirisendiri
Semua siswa dalam kelompok membaca, berdiskusi, dan menulis Kelompok kolaboratif
bekerja secara bersinergi mengidentifikasi, mendemontrasikan, meneliti, menganalisis, dan
memformulasikan jawaban-jawaban tugas atau masalah dalam LKS atau masalah yang
ditemukan sendiri. Setelah kelompok kolaboratif menyepakati hasil pemecahan masalah,
masingmasing siswa menulis laporan sendiri-sendiri secara lengkap. Guru menunjuk salah
satu kelompok secara acak (selanjutnya diupayakan agar semua kelompok dapat giliran ke
depan) untuk melakukan presentasi hasil diskusi kelompok kolaboratifnya di depan kelas,
siswa pada kelompok lain mengamati, mencermati, membandingkan hasil presentasi tersebut,
dan menanggapi. Kegitan ini dilakukan selama lebih kurang 20-30 menit. Masing-masing
siswa dalam kelompok kolaboratif melakukan elaborasi, inferensi, dan revisi (bila
diperlukan) terhadap laporan yang akan dikumpulan. Laporan masing-masing siswa terhadap
tugas-tugas yang telah dikumpulkan, disusun perkelompok kolaboratif. Laporan siswa
dikoreksi, dikomentari, dinilai, dikembalikan pada pertemuan berikutnya, dan didiskusikan.
Ciri-ciri pembelajaran kolaboratif menurut usulan Nelson (1999) sebagai berikut: Melibatkan
siswa dalam ajang pertukaran gagasan dan informasi Memungkinkan siswa mengeksplorasi
gagasan dan mencobakan berbagai pendekatan dalam pengerjaan tugas. Menata-ulang
kurikulum serta menyesuaikan keadaan sekitar dan suasana kelas untuk mendukung kerja
kelompok. Menyediakan cukup waktu, ruang, dan sumber untuk melaksanakan
kegiatan-kegiatan belajar bersama. Menyediakan sebanyak mungkin proses belajar yang
bertolak dari kegiatan pemecahan masalah atau penyelesaian proyeK
Kelemahanpembelajaran kolaboratif yaitu: - Bahwa persiapan guru menjadi lebih lama dan
lebih serius - Aktivitas guru dalam pembelajaran menjadi lebih padat - Ada kemungkinan
bagi siswa tertentu aktivitasnya menjadi asal-asalan, karena akan dengan mudah
mengandalkan teman atau kelompok - Bagi guru, yang harus dihindari adalah kecenderungan
memberikan tugas yang berlebih kepada siswa.

22. Metode gamification

Gamification mempunyai arti menerapkan konsep atau strategi permainan dalam konteks
nonpermainan. Beberapa pekan terakhir, artikel Guraru telah membahas beberapa hal terkait
Gamification: definisi, kunci keberhasilan, dan contoh-contoh permainan. Artikel ini, sebagai
penutup, akan menuliskan beberapa kelebihan dan kekurangan metode Gamification untuk
pembelajaran.

Kelebihan Metode Gamification

 Mengembangkan perilaku positif terhadap pelajaran Matematika. Berdasarkan hasil


penelitian dari Deakin University, melibatkan permainan dalam kurikulum
(matematika) secara drastis meningkatkan minat siswa terhadap Matematika—terlihat
energi, motivasi, dan tingkat kesuksesan yang lebih tinggi.
 Bermain peran sangat membantu proses perkembangan anak. Skenario imajinatif, di
mana anak bertukar peran dan bekerja sama dengan teman-temannya dalam tema
tertentu, merupakan salah satu bagian terpenting dalam perkembangan anak. Melalui
permainan, anak membangun keterampilan yang dibutuhkan dalam pemahaman
akademis.
 Musik dan gerakan meningkatkan kapabilitas bahasa anak selama masa prasekolah.
Anak yang “mengenal” musik sejak dini memiliki kematangan bicara dan
berkomunikasi yang lebih tinggi. Proses auditori dalam pertumbuhan anak amat
penting bagi perkembangan kemampuan berbahasa. Gamification bekerja dengan
mengintervensi tiga aspek utama: kognitif, emosional, dan sosial.
Kekurangan Metode Gamification

 Motivasi ekstrinsik. Pemberian reward ekstrinsik bisa jadi membantu membuat kelas
berjalan sesuai yang diinginkan. Namun, guru tetap bertanggung jawab membantu
siswa untuk dapat termotivasi secara intrinsik. Pembelajaran yang terjadi karena
keinginan yang muncul dari dalam diri jauh lebih kuat dan bermakna dibandingkan
pembelajaran yang terjadi demi perolehan reward.
 Permainan yang menjadi peraturan. Sementara permainan memerlukan kebebasan
untuk mengalami berbagai hal, untuk gagal, mengeksplorasi aneka identitas, dan
mengendalikan investasi serta pengalaman diri sendiri (Klopfer, dkk dalam Lee dan
Hammer, 2011), menerapkan permainan dalam pembelajaran bisa jadi malah
menciptakan pengalaman yang disesuaikan dengan peraturan—sehingga pada
akhirnya tetap terasa seperti pengalaman belajar di sekolah pada umumnya.
 Merusak’ secara psikologis. Kurangnya penjelasan pada siswa mengenai pemberian
badge atau reward dapat membuat mereka memandang proses pembelajaran apa pun
dalam permainan hanya sebagai batu loncatan yang harus dilewati menuju perolehan
reward; bukannya perolehan pembelajaran yang sukses. Seperti metode lainnya,
Gamification dalam pembelajaran dapat berjalan dengan sukses dan efektif, tapi bisa
juga mengalami kegagalan. Maka, penerapan Gamification perlu didesain dengan
seksama; disertai dengan asesmen terhadap siswa terkait pencapaian tujuan
pembelajaran.
23. Metode snowball throwing
Klebihan Model Pembelajaran Snowball Throwing :
1. Melatih kesiapan siswa
2. Saling memberikan pengetahuan
Kekurangan Model Pembelajaran Snowball Throwing :
1. Pengetahuan tidak luas hanya berkutat pada pengetahuan sekitar siswa saja
2. Tidak efektif

24. Metode make a match


Kelebihan metode make a match:

 dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, baik secara kognitif maupun fisik; karena
ada unsur permainan, metode ini menyenangkan;
 meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari;
 dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, terutama jika; efektif sebagai sarana
melatih keberanian siswa untuk tampil presentasi;
 efektif melatih kedisiplinan siswa menghargai waktu untuk belajar;
Kekurangan Metode Make a Match jika Anda tidak merancangnya dengan baik, maka
banyak waktu terbuang;

 pada awal-awal penerapan metode ini, banyak siswa yang malu bisa berpasangan
dengan lawan jenisnya;
 jika Anda tidak mengarahkan siswa dengan baik, saat presentasi banyak siswa yang
kurang memperhatikan;
 Anda harus hati-hati dan bijaksana saat memberi hukuman pada siswa yang tidak
mendapat pasangan, karena mereka bisa malu; menggunakan metode ini secara terus
menerus akan menimbulkan kebosanan.
25. Metode Pembelajaran Berbasis Masalah
Kelebihan Pembelajaran Berbasis Masalah dalam pemanfaatannya adalah sebagai berikut.

 Mengembangkan pemikiran kritis dan keterampilan kreatif


 Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah
 Meningkatkan motivasi siswa dalam belajar
 Membantu siswa belajar untuk mentransfer pengetahuan dengan situasi baru
 Dapat mendorong siswa/mahasiswa mempunyai inisiatif untuk belajar secara mandiri
 Mendorong kreativitas siswa dalam pengungkapan penyelidikan masalah yang telah
ia lakukan
 Dengan PBM akan terjadi pembelajaran bermakna.
 Dalam situasi PBM, siswa/mahasiswa mengintegrasikan pengetahuan dan ketrampilan
secara simultan dan mengaplikasikannya dalam konteks yang relevan.
 PBM dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis, menumbuhkan inisiatif
siswa/mahasiswa dalam bekerja, motivasi internal untuk belajar, dan dapat
mengembangkan hubungan interpersonal dalam bekerja kelompok.
Kekurangan Pembelajaran Berbasis Masalah dalam pemanfaatannya adalah sebagai berikut.

 Kurang terbiasanya peserta didik dan pengajar dengan metode ini. Peserta didik dan
pengajar masih terbawa kebiasaan metode konvensional, pemberian materi terjadi
secara satu arah.
 Kurangnya waktu pembelajaran. Proses PBM terkadang membutuhkan waktu yang
lebih banyak. Peserta didik terkadang memerlukan waktu untuk menghadapi
persoalan yang diberikan. Sementara, waktu pelaksanaan PBM harus disesuaikan
dengan beban kurikulum.
 Menurut Fincham et al. (1997), “PBL tidak menghadirkan kurikulum baru tetapi lebih
pada kurikulum yang sama melalui metode pengajaran yang berbeda,” (hal. 419).
 Siswa tidak dapat benar-benar tahu apa yang mungkin penting bagi mereka untuk
belajar, terutama di daerah yang mereka tidak memiliki pengalaman sebelumnya.
 Seorang guru mengadopsi pendekatan PBL mungkin tidak dapat untuk menutup
sebagai bahan sebanyak kursus kuliah berbasis konvensional. PBL bisa sangat
menantang untuk melaksanakan, karena membutuhkan banyak perencanaan dan kerja
keras bagi guru. Ini bisa sulit pada awalnya bagi guru untuk “melepaskan kontrol” dan
menjadi fasilitator, mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan yang tepat
daripada menyerahkan mereka solusi

26. Metode latihan


Kelebihan Metode Latihan:

 Peserta didik memperoleh kecakapan motoris, contohnya menulis, melafalkan huruf,


membuat dan menggunakan alat-alat.
 Peserta didik memperoleh kecakapan mental, contohnya dalam perkalian,
penjumlahan, pengurangan, pembagian, tanda-tanda/simbol, dan sebagainya.
 Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan.
 Peserta didik memperoleh ketangkasan dan kemahiran dalam melakukan sesuatu
sesuai dengan yang dipelajarinya.
 Dapat menimbulkan rasa percaya diri bahwa peserta didik yang berhasil dalam belajar
telah memiliki suatu keterampilan khusus yang berguna kelak dikemudian hari.
 Guru lebih mudah mengontrol dan membedakan mana peserta didik yang disiplin
dalam belajarnya dan mana yang kurang dengan memperhatikan tindakan dan
perbuatan peserta didik
Kelemahan metode latihan:
saat berlangsungnya pengajaran.

 Menghambat bakat dan inisiatif anak didik karena anak didik lebih banyak dibawa
kepada penyesuaian dan diarahkan kepada jauh dari pengertian.
 Dapat menimbulkan verbalisme, terutama pengajaran yang bersifat menghapal.
Dimana peserta didik dilatih untuk dapat menguasai bahan pelajaran secara hapalan
dan secara otomatis mengingatkannya bila ada pertanyaan yang berkenaan dengan
hapalan tersebut tanpa suatu proses berfikir secara logis.
 Membentuk kebiasaan yang kaku, artinya seolah-olah peserta didik melakukan
sesuatu secara mekanis, dalam dalam memberikan stimulus peserta didik bertindak
secara otomatis.
 Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan, dimana peserta didik
menyelesaikan tugas secara statis sesuai dengan apa yang diinginkan oleh guru.

TPS Kelompok Berpasangan Kelebihan:

 meningkatkan partisipasi akan cocok untuk tugas sederhana


 lebih banyak kesempatan untuk konstribusi masing-masing anggota kelompok
 interaksi lebih mudah
 lebih mudah dan cepat membentuknya. Kekurangan:
 banyak kelompok yang melapor dan perlu dimonitor
 lebih sedikit ide yang muncul
 jika ada perselisihan,tidak ada penengah
Kelebihan dan kekurangan dari metode kooperatif tipe STAD Suatu strategi pambelajaran
mempunyai keunggulan dan kekurangan. Demikian pula dengan pembelajaran kooperatif tipe
STAD. Pembelajaran kooperatif tipe STAD mempunyai beberapa keunggulan (Slavin,
1995:17) diantaranya sebagai berikut:
 Siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung tinggi norma-norma
kelompok.
 Siswa aktif membantu dan memotivasi semangat untuk berhasil bersama.
 Aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan
kelompok.
 Interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka dalam
berpendapat. Selain keunggulan tersebut pembelajaran kooperatif tipe STAD juga
memiliki
Kekurangan - kekurangan diantaranya sebagai berikut:
 Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk siswa sehingga sulit mencapai target
kurikulum.
 Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk guru sehingga pada umumnya guru tidak
mau menggunakan pembelajaran kooperatif.
 Membutuhkan kemampuan khusus guru sehingga tidak semua guru dapat melakukan
pembelajaran kooperatif.
 Menuntut sifat tertentu dari siswa, misalnya sifat suka bekerja sama. Kekurangan-
kekurangan yang ada pada pembelajaran kooperatif masih dapat diatasi atau
diminimalkan.

Penggunaan waktu yang lebih lama dapat diatasi dengan menyediakan lembar
kegiatan siswa (LKS) sehingga siswa dapat bekerja secara efektif dan efisien. Sedangkan
pembentukan kelompok dan penataan ruang kelas sesuai kelompok yang ada dapat dilakukan
sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Dengan demikian, dalam kegiatan
pembelajaran tidak ada waktu yang terbuang untuk pembentukan kelompok dan penataan
ruang kelas. Pembelajaran kooperatif memang memerlukan kemampuan khusus guru, namun
hal ini dapat diatasi dengan melakukan latihan terlebih dahulu. Sedangkan kekurangan-
kekurangan yang terakhir dapat diatasi dengan memberikan pengertian kepada siswa bahwa
manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Oleh karena itu, siswa merasa
perlu bekerja sama dan berlatih bekerja sama dalam belajar secara kooperatif. Sebagai suatu
model mengajar yang menjadi pilihan, tentunya ada beberapa kelebihan-kelebihan dalam
model pembelajaran group investigation yaitu: • Melatih peserta didik untuk mendesain suatu
penemuan • Melatih berpikir dan bertindak kreatif • Dapat memecahkan masalah yang
dihadapi secara realistis • Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan • Menafsirkan dan
mengevaluasi hasil pengamatan • Merangsang perkembangan kemajuan berpikir peserta didik
untuk menghadap masalah yang dihadapi secara tepat2 Selain kelebihan yang dipaparkan
tersebut, pembelajaran group investigation ini juga memiliki beberapa kekurangan.
Kekurangan-kekurangan tersebut yaitu, • Membutuhkan keaktifan anggota kelompok dalam
melakukan penyelidikan atau investigasi. • Jika seluruh anggota kelompok pasif, maka akan
menyulitkan mereka dalam melakukan kegiatan investigasi. Killen memaparkan beberapa ciri
esensial investigasi kelompok sebagai pendekatan pembelajaran : 1. Peserta didik bekerja
sama dalam kelompok-kelompok kecil dan memiliki independensi terhadap guru. 2.
Kegiatan-kegiatan peserta didik terfokus pada upaya menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
telah dirumuskan. 3. Kegiatan belajar peserta didik akan selalu mempersyaratkan mereka
untuk mengumpulkan sejumlah data, menganalisisnya, dan mencapai beberapa kesimpulan.
4. Peserta didik akan menggunakan pendekatan yang beragam di dalam belajar. 5. Hasil-hasil
dari penelitian peserta didik dipertukarkan di antara seluruh peserta didik.3
28. DAFTAR PUSTAKA METODE PEMBELAJARAN >> Macam-Macam Metode
Pembelajaran http://maspermono.blogspot.com/2013/09/macam-dan-jenis-
metodepembelajaran.html#sthash.5uuGVUhr.dpuf
:http://maspermono.blogspot.com/2013/09/macam-dan-jenis-
metodepembelajaran.html#sthash.5uuGVUhr.dpuf
http://maspermono.blogspot.com/2013/09/macam-dan-jenis-
metodepembelajaran.html#sthash.5uuGVUhr.dpuf
http://maspermono.blogspot.com/2013/09/macam-dan-jenis-
metodepembelajaran.html#sthash.5uuGVUhr.
http://maspermono.blogspot.com/2013/09/macam-dan-jenis-
metodepembelajaran.html#sthash.5uuGVUhr.dpuf
http://maspermono.blogspot.com/2013/09/macam-dan-jenis-
metodepembelajaran.html#sthash.5uuGVUhr.dpuf - See more at:
http://maspermono.blogspot.com/2013/09/macam-dan-jenis-metode-
pembelajaran.html#sthash.5uuGVUhr.dpuf

Anda mungkin juga menyukai