Anda di halaman 1dari 6

PENDEKATAN, STRATEGI, METODE DAN MODEL DALAM

PEMBELAJARAN IPA SD

B.Metode Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar


1. Pengertian Metode
Metode sering diartikan cara yang digunakan oleh guru untuk mengaplikasikan strategi
belajar yang sudah ditentukan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
2. Macam-Macam metode yang dapat digunakan dalam Pembelajaran IPA SD
a. Metode Diskusi
Menurut Syaiful Bahri Djamarah, 2000: 28 (dalam Kumala, 2016), metode diskusi adalah
metode dimana guru membagi siswa dalam beberapa kelompok, kemudian memberikan
suatu persoalan atau masalah untuk dipecahkan secara bersama-sama dengan teman satu
kelompoknya. Ciri-ciri metode ini adalah :
1) Siswa dibagi dalam beberapa kelompok;
2) Ada permasalahan yang sedang dicarikan solusinya;
3) Ada yang menjadi pemimpin;
4) Ada proses tukar pendapat; dan
5) Ada hasil diskusi.

Menurut Syaiful Bahri Djamarah, 2000: 28 (dalam Kumala, 2016 ) kelebihan metode
diskusi yaitu sebagai berikut :
1. Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan berbagai jalan
dan bukan satu jalan (satu jawaban saja).
2. Menyadarkan anak didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling mengemukakan
pendapat secara konstruktif.
3. Membiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain sekalipun
berbeda dengan pendapatnya sendiri.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah, 2000: 28 (dalam Kumala, 2016 ), kekurangan metode
diskusi yaitu sebagai berikut
1. Tidak dapat dipakai pada kelompok yang besar.
2. Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas.
3. Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara.
4. Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal

b. Metode Demonstrasi
Menurut Syaiful Bahri Djamarah, 2000: 28 (dalam Kumala, 2016 ), metode demonstrasi
adalah metode mengajar yang digunakan guru dengan menggunakan peragaan untuk
memperjelas suatu pengertian ataupun konsep-konsep IPA kepada siswa. Metode mengajar
yang seperti ini sangat disukai oleh siswa karena adanya pergerakan pada proses belajar-
mengajar.Langkah-langkah melakukan metode demonstrasi :
1) Guru menyiapkan bahan demonstrasi yang akan dilakukan dan harus sesuai dengan
tujuan pembelajaran.
2) Guru mencoba alat terlebih dahulu.
3) Guru memberi penjelasan serta ilustrasi kepada siswa tentang demonstrasi yang
dilakukan.
4) Kegiatan demonstrasi ditindak lanjuti dengan berdiskusi antar siswa dan kemudian
siswa mencobakan alat demonstrasi.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah, 2008:211 (dalam Gopur, 2017) kelebihan metode
demonstrasi adalah sebagai berikut :
1. Perhatian siswa dapat dipusatkan pada hal-hal yang dianggap penting oleh guru
sehingga hal yang penting itu dapat diamati secara teliti. Di samping itu, perhatian
siswa pun lebih mudah dipusatkan kepada proses belajar mengajar dan tidak kepada
yang lainya.
2. Dapat membimbing siswa ke arah berpikir yang sama dalam satu saluran pikiran
yang sama.
3. Ekonomis dalam jam pelajaran di sekolah dan ekonomis dalam waktu yang panjang
dapat diperlihatkan melalui demonstrasi dengan waktu yang pendek.
4. Dapat mengurangi kesalahan-kesalahan bila dibandingkan dengan hanya membaca
atau mendengarkan, karena murid mendapatkan gambaran yang jelas dari hasil
pengamatannya.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah, 2008:211 (dalam Gopur, 2017),kekurangan metode
demonstrasi adalah sebagai berikut:
1. Visibilitasnya kurang, peserta didik tidak dapat melihat atau mengamati keseluruhan
benda atau peristiwa yang didemonstrasikan, kadang-kadang terjadi perubahan yang
tidak terkontrol.
2. Untuk mengadakan demonstrasi digunakan ala-alat yang khusus, kadang-kadang alat
itu susah didapat. Demonstrasi merupakan metode yang tidak wajar bila alat yang
didemonstrasikan tidak dapat diamati secara seksama.
3. Dalam mengadakan pengamatan terhadap hal-hal yang didemonstrasikan diperlukan
pemusatan perhatian. Dalam hal ini banyak diabaikan oleh peserta didik.
4. Tidak semua hal dapat didemonstrasikan di kelas.

c. Metode Tanya Jawab


Menurut Hendayat Soetopo (dalam Khakam, 2013), metode tanya jawab adalah cara
penyajian bahan ajar dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang memerlukan jawaban
untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Menurut Hendayat Soetopo (dalam Khakam, 2013) keunggulan atau keuntungan dari
metode tanya jawab, yaitu:
1. Lebih mengaktifkan siswa.
2. Memberikan kesempatan kepada untuk mengemukakan hal-hal yang belum jelas.
3. Dapat mengetahui perbedaan pendapat siswa, sehingga bisa dicari titik temunya.
4. Dapat mengurangi verbalisme.
5. Memberikan kesempatan pada guru untuk menjelaskan kembali konsep yang
masih belum jelas.

Menurut Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya (dalam Khakam, 2013) kelemahan metode
tanya jawab ini adalah:
1. Apabila terjadi perbedaan pendapat akan sulit untuk menyelesaikannya.
2. Kemungkinan akan terjadi penyimpangan perhatian siswa, terutama
apabila terdapat jawaban-jawaban yang kebetulan menarik perhatiannya, tetapi
bukan sasaran yang dituju.
3. Dapat menghambat cara berpikir, apabila guru kurang pandai dalam penyajian
materi pelajaran.
4. Situasi persaingan bisa timbul, apabila guru kurang pandai/ menguasai teknik
pemakaian metode ini.

d. Metode Ceramah
Metode ceramah merupakan cara mengajar yang paling tradisional dan tidak asing lagi
dan telah lama dijalankan dalam sejarah pendidikan. Cara ini kadang membosankan,
maka dalam pelaksanaannya memerlukan keterampilan tertentu, agar penyajiannya tidak
membosankan dan dapat menarik perhatian siswa.
Menurut Wina Sanjaya, 2006: 148 (dalam Andrean Perdana Yuwono Putra: 2014)
kelebihan metode ceramah diantaranya:
1. Ceramah merupakan metode yang murah dan mudah, murah maksudnya ceramah
tidak memerlukan peralatan yang lengkap, sedangkan mudah karena ceramah hanya
mengandalkan suara guru dan tidak memerlukan persiapan yang rumit.
2. Ceramah dapat menyajikan materi pelajaran yang luas, artinya materi pelajaran yang
banyak dapat dijelaskan pokok-pokoknya saja oleh guru.
3. Ceramah dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu ditonjolkan, artinya
guru dapat mengatur pokok-pokok materi yang perlu ditekankan sesuai kebutuhan
dan tujuan yang ingin dicapai.
Kelemahan metode ceramah menurut Wina Sanjaya, 2006:148 (dalam Andrean
Perdana Yuwono Putra, 2014) adalah :
1. Materi yang dikuasai siswa dari hasil ceramah akan terbatas pada yang dikuasai guru.
2. Ceramah yang tidak disertai peragaan dapat mengakibatkan terjadinya verbalisme.
3. Guru yang kurang memiliki kemampuan bertutur yang baik, ceramah sering
dianggap sebagai metode yang membosankan.

e. Metode Eskperimen
Metode pembelajaran eksperimen adalah cara pengelolaan pembelajaran dimana siswa
melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri konsep IPA
yang dipelajarinya. Langkah-langkah melakukan metode eksperimen :
1) Guru menyiapkan alat untuk percobaan, dan harus sesuai dengan tujuan.
2) Sebelumnya guru menguji coba alat yang akan digunakan.
3) Guru memberikan lembar kegiatan siswa, dan menjelaskan apa yang harus dilakukan
oleh siswa.
4) Guru membantu dan membimbing siswa saat melakukan percobaan.
5) Percobaan ditindak lanjuti dengan diskusi antar siswa.

Menurut Roestiyah, 2012:82 (dalam Elli Kurniatiningsih, 2016) teknik eksperimen


kerapkali digunakan karena memiliki keunggulan sebagai berikut:
1. Dengan eksperimen siswa terlatih menggunakan metode ilmiah dalam menghadapi
segala masalah, sehingga tidak mudah percaya pada sesuatu yang belum pasti
kebenarannya.
2. Mereka lebih aktif berpikir dan berbuat; hal mana itu sangat dikehendaki oleh kegiatan
mengajar belajar yang modern, di mana siswa lebih banyak aktif belajar sendiri
dengan bimbingan guru.
3. Siswa dalam melaksanakan proses eksperimen di samping memperoleh ilmu
pengetahuan; juga menemukan pengalaman praktis serta keterampilan dalam
menggunakan alat-alat percobaan.
Menurut Sagala, 2012: 221 (dalam Elli Kurniatiningsih, 2016) metode
eksperimen ini memiliki kekurangan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan metode ini sering memerlukan berbagai fasillitas peralatan dan bahan
yang tidak selalu mudah diperoleh dan murah
2. Setiap eksperimen tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan karena mungkin
ada faktor-faktor tertentu yang berada di luar jangkauan kemampuan atau
pengendalian.
3. Sangat menuntut penguasaan perkembangan materi, fasilitas pralatan dan bahan
mutakhir. Sering terjadi siswa lebih dulu mengenal dan menggunakn alat bahan
tertentu dari pada guru

Anda mungkin juga menyukai