Oleh :
Drs. Agus Syarif
YAYASAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH (YPDM) PASUNDAN
SMK PASUNDAN 1 BANDUNG
BIDANG KEAHLIAN BISNIS DAN MANAJEMEN
Jl. Balonggede NO. 44 Tlp. (022) 4217533 Kode pos : 40251 Bandung
2010
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
TEAM TEACHING DALAM UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA
PADA MATA DIKLAT PERPAJAKAN
(Suatu eksperimen penggunaan metode team teaching di kelas XI Akuntansi SMK
Pasundan 1 Bandung)
Oleh :
Drs. Agus Syarif
A. JUDUL PENELITIAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
TEAM TEACHING DALAM UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA
PADA MATA DIKLAT PERPAJAKAN
(Suatu eksperimen penggunaan metode team teacing di kelas XI Akuntansi SMK
Pasundan 1 Bandung)
B.
BIDANG KAJIAN
Yang dijadikan bidang kajian dalam penelitian tindakan kelas adalah metode
mengajar Team Teaching (system regu).
C.
LATAR BELAKANG
D.
E.
mengajar ada 3 orang, sehingga siswa yang mengalami kesulitan belajar banyak
yang bisa dibantu, demikian pula dengan guru yang mengalami kesulitan
mengajar atau mengerjakan administrasi kelas, misalnya absensi, memeriksa
tugas dan lain-lain dapat dibantu oleh guru yang lainnya.
F.
HIPOTESIS TINDAKAN
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah metode team teaching
dapat meningkatkan Keterampilan peserta didik mengerjakan lembar kerja
perpajakan.
G.
H.
KAJIAN TEORI
1. Metode Mengajar
Menurut Winarno (1979:76) banyak sekali jenis metode mengajar, hal ini
disebabkan oleh karena metode ini dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya:
a. tujuan yang berbagai-bagai jenis dan fungsinya.
b. anak didik yang berbagai-bagai tingkat kematangannya.
c. situasi yang berbagai-bagai keadaannya.
d. fasilitas yang berbagai kualitas dan kuantitasnya.
e. pribadi guru serta kemampuan profesional yang berbeda-beda.
Di dalam memilih metode mengajar perlu diketahui bahwa metode yang kurang
baik di tangan guru yang seorang dapat menjadi metode yang baik sekali di
tangan guru yang lain, dan metode yang baik akan gagal di tangan guru yang
lain yang tidak menguasai teknik pelaksanaannya (Winarno, 1979:76).
Yang penting guru harus mengetahui batas-batas kebaikan dan kelemahan
metode yang dipergunakannya, untuk dapat merumuskan kesimpulan mengenai
4)
Menimbulkan verbalisme.
e.
Metode Karyawisata
Metode megajar karyawisata adalah metode mengajar yang digunakan
guru dengan cara mengajak pergi ke tempat lain untuk mempelajari sesuatu hal
tertentu.
Keuntungannya:
1) Siswa dapat melihat kegiatan-kegiatan yang dilakukan di pabrik-pabrik
assembling.
2) Siswa dapat mengganti pengalaman-pengalaman dengan mencoba turut
serta di dalam
suatu kegiatan.
3) Dapat menjawab masalah-masalah atau pertanyaan-pertanyaan dengan
mmendengar,
mencoba, dan membuktikan secara langsung.
4) Siswa dapat mendapatkan informasi dengan jalan mengadakan wawancara
atau mendengarkan ceramah yang diberikan oleh petugas-petugas di suatu
tempat karyawisata.
5) Dalam karyawisata dapat dipelajari bermacam-macam mata pelajaran
sekaligus dan
integral, tidak terbatas hanya pada satu mata pelajaran
saja
.
h. Metode Kerja Kelompok atau metode gotong royong
Metode kerja kelompok jangka pendek, contohnya rapat kilat (buzz
section). Kerja kelompok jangka panjang adalah metode kerja kelompok yang
menugaskan siswa untuk menyelesaikan tugas dengan berkelompok yang
membutuhkan jangka waktu yang lama, yang dapat sampai beberapa minggu
atau sampai beberapa bulan. Kerja kelompok semacam ini baru dipergunakan
jika guru dan siswa belajar dengan sistem unit atau dengan metode proyek.
i.
Siklus II
Tindakan
Perencanaan:
Observasi
Refleksi
Perencanaan:
Tindakan:
Observasi:
Refleksi:
1. Merencanakan pembelajaran di kelas eksperimen
dan kelas control.
2. Menentukan kompetensi dasar SPT PPh Pasal 21.
3. Mengembangkan skenario pembelajaran di kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
4. Menyusun lembar kerja siswa.
5. Menyiapkan sumber belajar.
6. Mengembangkan format penilaian.
7. Mengembangkan format observasi pembelajaran.
1. Melakukan eksperimen di kelas eksperimen dengan menggunakan team
teaching (sistem regu)..
2. Melakukan perbaikan-perbaikan seperlunya kalau pada saat melaksanakan
eksperimen ditemukan kesulitan-kesulitan.
1. Tenaga pendidik yang satu mengajar sedangkan tenaga pendidik yang
lainnya mengamati kegiatan tenaga pendidik yang mengajar dan mengabsen
siswa serta mencatatnya dalam lembar pengamatan.
2. Tenaga pendidik yang satu mengajar dan tenaga pendidik yang lainnya
membantu peserta didik yang mengalamai kesulitan belajar serta dicatat dalam
lembar pengamatan siswa.
3. Melakukan evaluasi/ulangan harian dan menganalisa butir soal untuk
mengetahui kesulitan belajar siswa.
1. Apabila tenaga pendidik melakukan kesalahan dalam melakukan kegiatan
belajar mengajar, misalnya: Terlalu cepat, evaluasi tidak relevan, atau kesalahan
dalam materi atau perhitungan, maka diingatkan oleh team teacing (tenaga
pendidik yang mengamati).
2. Apabila ada/banyak siswa yang mengalami kesulitan belajar, maka team
teaching, tiga orang guru langsung membantu secara perorangan.
3. Melakukan evaluasi mutu, jumlah dan waktu dari setiap tindakan .
4. Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi tentang skenario
pembelajaran, lembar kerja siswa, dan hasil analisa butir soal.
5. Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk digunakan
pada siklus berikutnya.
J.
6.
a.
b.
c.
d.
Silabus.
Rencana Program Pengajaran.
Evaluasi (lembar kerja
7. Melaksanakan Tindakan
a. Pelaksanaan Tindakan Kelas Siklus I. (11 Februari s.d. 12 April 2010)
b. Pelaksanaan Tindakan Kelas Siklus II (22 April s.d. 20 Mei 2010).
8.
a.
b.
Pengamatan
Lembar pengamatan
Diskusi.
9.
Reflecting .
Dianalisa apakah terjadi peningkatan partisipasi siswa dalam
mengerjakan latihan, semangkin banyak siswa yang mengalami kesulitan belajar
dapat dibantu, dan apakah juga terjadi peningkatan hasil belajar. Atau apakah
terjadi justru sebaliknya siswa kurang aktif, siswa yang mengalami kesulitan
tidak terbantu. Lalu umpan balik dan apakah perlu diadakan tindakan
selanjutnya..
Untuk menilai hasil tindakan, apakah penelitian tindakan kelas dengan
menggunakan team teaching ini efektif dan efisien, maka penulis melakukan:
a. Membandingkan tingkat partisipasi siswa dan prestasi belajar siswa kelas
eksperimen dan kelas pembanding dalam mengerjakan latihan perpajakan.
b. Membandingkan penggunaan metode mengajar team teaching dengan
metode bukan team teaching dalam hal mutu guru dalam kegiatan belajar
mengajar.
c. ,Menganalisa peningkatan mutu pembelajaran yang dapat dicapai oleh
sekolah dengan mendayagunakan mahasiswa Program Pengenalan Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan Universitas Pasundan Bandung
(Unpas) dengan cara melibatkan mereka dalam metode mengajar team
teaching.
10.
K.
1.
2.
L. PERSONALIA PENELITIAN
1. Ketua
: Drs. Agus Syarif
Tempat tgl. Lahir: Bandung, 30 Agustus 1959
NIP
: 19590830 198403 1007
Pangkat /Gol
Jabatan
Agama
Pendidikan
Alamat
Tlp./HP
Tempat kerja
Alamat
2. Sekretaris
: Maulina Kinasih
Tempat tgl. Lahir: Sragen, 5 Februari 1989
Jabatan
: Mahasiswa Program Pengenalan Lapangan UNPAS Bandung
Agama
: Islam
Pendidikan
: Pendidikan Ekonomi Akuntansi UNPAS Bandung.
Tlp./HP
: 02270414411
Alamat
: Komp. Rancaekek Permai C4 No. 2 Rancaekek.
3. Anggota
: Shinta Febrianty (Pengamat)
Tempat tgl. Lahir: Cirebon, 23 Februari 1988.
Jabatan
: Mahasiswa Program Pengenalan Lapangan UPI Bandung
Agama
: Islam
Pendidikan
: Fakultas Pendidikan AkuntansiUniversitas Pendidikan
Indonesia.
Tlp./HP
: 085224423123
Alamat
: Jl. Sersan Bajuri , Negla Dalam No. 3 Bandung.
M.
DAFTAR PUSTAKA.
N.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Program tahunan.
RPP.
Lembar kerja.
Daftar nilai .
Foto kegiatan.
Proposal penelitian.
Bandung, 11 Februari 2010
Mengetahui:
Ketua,
Kls
Nama guru