Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

TEAM TEAHCING DALAM UPAYA PENINGKATANPRESTASI BELAJAR SISWA


PADA MATA DIKLAT PERPAJAKAN
(Suatu eksperimen penggunaan metode team teaching di kelas XI Akuntansi SMK
Pasundan 1 Bandung)

Oleh :
Drs. Agus Syarif
YAYASAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH (YPDM) PASUNDAN
SMK PASUNDAN 1 BANDUNG
BIDANG KEAHLIAN BISNIS DAN MANAJEMEN
Jl. Balonggede NO. 44 Tlp. (022) 4217533 Kode pos : 40251 Bandung
2010
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
TEAM TEACHING DALAM UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA
PADA MATA DIKLAT PERPAJAKAN
(Suatu eksperimen penggunaan metode team teaching di kelas XI Akuntansi SMK
Pasundan 1 Bandung)

Oleh :
Drs. Agus Syarif

Menyetujui: Ketua penelitian,


Kepala Sekolah,

Drs. H. SUPARDI, M.SI.


Pembina Tk. 1
19590830 198403 1007

Drs. AGUS SYARIF


NIP.

NIP. 19570204 198603 1 006

A. JUDUL PENELITIAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
TEAM TEACHING DALAM UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA
PADA MATA DIKLAT PERPAJAKAN
(Suatu eksperimen penggunaan metode team teacing di kelas XI Akuntansi SMK
Pasundan 1 Bandung)
B.

BIDANG KAJIAN
Yang dijadikan bidang kajian dalam penelitian tindakan kelas adalah metode
mengajar Team Teaching (system regu).
C.

LATAR BELAKANG

1. Mata pelajaran perpajakan merupakan mata pelajaran yang penting tetapi


sulit dipelajari oleh siswa apalagi peraturannya sering kali berubah.
2. Terjadi kesenjangan antara kompetensi guru pamong atau dosen luar biasa
dengan Mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan di dalam mengajar mata
pelajaran perpajakan , terutama masalah penguasaan materi pembelajaran.
3. Guru yang sudah lama mengajar (senior) perlu juga mendapatkan masukan
dari guru lain tentang kegiatan belajar mengajar.
4. Metode mengajar team teaching (sistem regu) diharapkan bisa mengatasi
kesulitan siswa dan guru dalam kegiatan belajar mengajar.

D.

IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana meningkatkan partisipasi, keterampilan, dan mengatasi


kesulitan peserta didik dalam mengerjakan lembar kerja perpajakan.
2. Bagaimana meningkatkan keterampilan Mahasiswa Praktik Pengalaman
Lapangan dalam kegiatan belajar mengajar.

3. Apakah metode mengajar team teaching (system regu) dapat


meningkatkan peran guru dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada siswa.

E.

CARA MEMECAHKAN MASALAH


Untuk memecahkan kesulitan belajar siswa dan kesulitan mengajar guru,
maka digunakan team teaching (system regu), dengan metode ini guru yang

mengajar ada 3 orang, sehingga siswa yang mengalami kesulitan belajar banyak
yang bisa dibantu, demikian pula dengan guru yang mengalami kesulitan
mengajar atau mengerjakan administrasi kelas, misalnya absensi, memeriksa
tugas dan lain-lain dapat dibantu oleh guru yang lainnya.
F.

HIPOTESIS TINDAKAN
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah metode team teaching
dapat meningkatkan Keterampilan peserta didik mengerjakan lembar kerja
perpajakan.
G.

TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN


Tujuan penelitian tindakan kelas adalah:
1. Membantu siswa-siswa yang mengalami kesulitan belajar perpajakan.
2. Membantu guru-guru yang kesulitan mengajar karena perturan pajak sering
berubah.
3. Membantu guru dalam mempersiapkan dan mengerjakan administrasi guru.
Kegunaan penelitian tindakan kelas adalah:
1. Meningkatkan kemampuan siswa dalam mengerjakan lembar kerja
perpajakan.
2. Ditemukan metode mengajar yang bisa banyak membantu siswa yang
mengalami kesulitan belajar.
3. Membantu mahasiswa pengenalan lapangan UPI dan UNPAS untuk mengajar
dengan baik karena dilibatkan dalam team teaching, sehingga kalau ada
kesalahan dalam mengajar bisa diketahui dan diperbaiki.

H.

KAJIAN TEORI

1. Metode Mengajar
Menurut Winarno (1979:76) banyak sekali jenis metode mengajar, hal ini
disebabkan oleh karena metode ini dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya:
a. tujuan yang berbagai-bagai jenis dan fungsinya.
b. anak didik yang berbagai-bagai tingkat kematangannya.
c. situasi yang berbagai-bagai keadaannya.
d. fasilitas yang berbagai kualitas dan kuantitasnya.
e. pribadi guru serta kemampuan profesional yang berbeda-beda.
Di dalam memilih metode mengajar perlu diketahui bahwa metode yang kurang
baik di tangan guru yang seorang dapat menjadi metode yang baik sekali di
tangan guru yang lain, dan metode yang baik akan gagal di tangan guru yang
lain yang tidak menguasai teknik pelaksanaannya (Winarno, 1979:76).
Yang penting guru harus mengetahui batas-batas kebaikan dan kelemahan
metode yang dipergunakannya, untuk dapat merumuskan kesimpulan mengenai

hasil evaluasi usahanya itu.

Metode-metode mengajar itu antara lain:


a. Metode Ceramah.
Metode ceramah ialah penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru
terhadap kelas. Dalam pelaksanaan ceramah untuk menjelaskan uraiannya, guru
dapat menggunakan alat-alat Bantu seperti gambar-gambar. Tetapi metode
utama berhubungan guru dengan siswa adalah berbicara.
Peranan murid dalam metode ceramah adalah mendengarkan dengan teliti serta
mencatat pokok penting yang dikemukakan oleh guru.
Ceramah wajar dipergunakan:
1) Apabila guru akan menyampaikan fakta (kenyataan) atau pendapat yang
tidak terdapat bahan bacaan yang merangkum fakta atau pendapat yang
dimaksud.
2) Apabila guru harus menyampaikan fakta pada siswa yang besar jumlahnya
dan karena besarnya kelompok, maka metode-metode yang lain tidak mungkin
dipergunakan.
3) Apabila guru adalah pembicara yang bersemangat dan merangsang siswa
untuk melaksanakan suatu pekerjaan.
4) Apabila guru akan menyimpulkan pokok ynag penting yang telah dipelajari
oleh siswa untuk memungkinkan siswa-siwa melihat lebih jelas perhubungan
pokok yang satu dengan yang lain.
5) Apabila guru akan memperkenalkan pokok baru dalam rangka pelajaran
yang lalu.
Keuntungannya:
1) Guru dapat menguasai seluruh arah kelas.
2) Organisasi kelas adalah sederhana.
Kelemahannya:
1) Guru tidak dapat mengetahui sampai mana pemahaman siswa (memahami)
yang telah dibicarakan.
2) Pada siswa dapat terbentuk konsep yang lain daripada kata-kata yang
dimaksudkan oleh guru tersebut.
b.

Metode Latihan (Drill)


Metode latihan (drill) adalah metode mengajar dengan memberikan
latihan-latihan yang praktis kepada siswa.
Kelemahan metode latihan (drill)
1) Menghambat bakat dan inisiatif siswa.
2) Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.
3) Membentuk kebiasaan yang kaku.

4)

Menimbulkan verbalisme.

Prinisp penggunaan metode latihan (drill):


1) Hanyalah untuk bahan atau tindakan yang bersifat otomatis.
2) Harus memiliki arti dalam rangka yang lebih luas.
3) Pertama-tama harus ditekankan kepada diagnosis.
4) Pertama-tama ketepatan kemudian kecepatan, dan pada akhirnya keduaduanya harus tercapai.
5) Masa latihan secara relatih harus singkat, tetapi harus sering dilakukan pada
waktu-waktu lain.
6) Masa latihan itu harus menarik, gembira, dan menyenangkan.
7) Pada waktu latihan, harus didahulukan proses yang esensiil.
8)
Proses latihan dan kebutuhan-kebutuhan harus disesuaikan kepada
perbedaan individual.
c.

Metode Tanya Jawab


Metode tanya jawab adalah metode mengajar yang dilakukan oleh guru
dengan cara berusaha menanyakan apakah siswa telah mengetahui fakta
tertentu yang sudah diajarkan, atau apakah proses pemikiran yang dipakai oleh
siswa.
Kebaikannya:
1) Sambutan kelas, tanya jawab dapat memperoleh sambutan yang lebih aktif
bila dibandingkan dengan hasil metode ceramah.
2) Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan hal-hal yang
belum jelas atau belum dimengerti, sehingga guru dapat menjelaskan kembali.
3) Mengetahui perbedaan pendapat antara siswa dan guru, dan akan
membawa ke arah suatu diskusi.
Keburukannya:
Bisa menimbulkan penyimpangan dari pokok persoalan.
d.

Metode Diskusi atau Musyawarah


Metode diskusi atau musyawarah adalah metode mengajar yang
mengajak siswa untuk memecahkan masalah dengan cara kerjasama dan
musyawarah atau diskusi karena persoalan baru dapat dipecahkan dengan
menggunakan lebih dari satu jawaban dan perlu menggunakan banyak
pengetahuan dan macam-macam cara pemecahan.
Kebaikannya:
1) Mempertinggi partisipasi siswa secara individual.
2) Mempertinggi partisipasi kelas sebagai keseluruhan
Kelemahannya:
1) Sulit bagi guru untuk meramalkan arah penyelesaian diskusi.
2) Sulit bagi siswa untuk mengatur secara berpikir ilmiah.

e.

Metode Demonstrasi dan Eksperimen


Metode demonstrasi dan eksperimen adalah metode mengajar yang
digunakan oleh guru untuk memperlihatkan suatu proses kepada seluruh kelas
dengan maksud guru atau siswa mencoba mengamati sesuatu serta mengamati
proses dan hasil percobaan itu.
Keuntungannya:
1) Siswa dapat aktif mengambil bagian berbuat untuk dirinya sendiri. dan
dapat memperoleh kepandaian-kepandaian yang diperlukan.
2) Siswa mendapat kesempatan yang sebesar-besarnya untuk melaksanakan
langkah-langkah dalam cara-cara berpikir ilmiah.
f.

Metode Pembagian TugasBelajar Resistasi (Metode Resistasi)


Metode pembagian tugas resistasi (Metode Resistasi) adalah metode
mengajar yang digunakan guru dengan cara memberikan tugas, melaksanakan
tugas (belajar) dan mempertanggungjawabkan apa yang telah dipelajari kepada
guru.
Keuntungannya:
1) Pengetahuan yang diperoleh dari hasil belajr akan lebih lama diingat.
2) Berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian mengambil
inisiatif, bertanggungjawab, dan berdiri sendiri.
Kelemahannya:
1) Sering terjadi penipuan siswa hanya meniru atau menyalin hasil pekerjaan
orang lain, tanpa mengalami peristiwa belajar.
2) Adakalanya tugas itu dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan.
3) Apabila tugas terlalu sering diberikan, apabila tugas tugas itu sukar
dilaksanakan oleh siswa, ketenangan mental mereka dapat terpengaruh.
4) Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual.
g.

Metode Karyawisata
Metode megajar karyawisata adalah metode mengajar yang digunakan
guru dengan cara mengajak pergi ke tempat lain untuk mempelajari sesuatu hal
tertentu.
Keuntungannya:
1) Siswa dapat melihat kegiatan-kegiatan yang dilakukan di pabrik-pabrik
assembling.
2) Siswa dapat mengganti pengalaman-pengalaman dengan mencoba turut
serta di dalam
suatu kegiatan.
3) Dapat menjawab masalah-masalah atau pertanyaan-pertanyaan dengan
mmendengar,
mencoba, dan membuktikan secara langsung.
4) Siswa dapat mendapatkan informasi dengan jalan mengadakan wawancara
atau mendengarkan ceramah yang diberikan oleh petugas-petugas di suatu
tempat karyawisata.
5) Dalam karyawisata dapat dipelajari bermacam-macam mata pelajaran

sekaligus dan
integral, tidak terbatas hanya pada satu mata pelajaran
saja
.
h. Metode Kerja Kelompok atau metode gotong royong
Metode kerja kelompok jangka pendek, contohnya rapat kilat (buzz
section). Kerja kelompok jangka panjang adalah metode kerja kelompok yang
menugaskan siswa untuk menyelesaikan tugas dengan berkelompok yang
membutuhkan jangka waktu yang lama, yang dapat sampai beberapa minggu
atau sampai beberapa bulan. Kerja kelompok semacam ini baru dipergunakan
jika guru dan siswa belajar dengan sistem unit atau dengan metode proyek.
i.

Metode Sistem Regu (team teaching)


Metode sistem regu (team teaching) adalah metode mengajar yang
menggunakan dua orang guru (atau lebih) bekerja sama mengajar sebuah
kelompok siswa.
Tujuan metode ini adalah pemberian bantuan pada para siswa, dan juga
membantu para pengajar.
Keuntungannya:
1) Siswa yang kesulitan belajar akan lebih terbantu
2) Guru akan terbantu membuat perencanaan mengajar yang lebih baik.
3) Siswa siswa akan lebih terawasi
j.

Metode sosiodrama dan Bermain Peran


Metode sosiodrama dan bermain peran adalah dua metode yang dapat
dikatakan bersamaan dan dalam pemakaiannya sering bergantian. Sosiodrama
artinya mendramatisasikan cara tingkah laku di dalam hubungan sosial.
Sedangkan bermain peranan menekankan kenyataan siswa diturutsertakan
dalam memainkan peranan di dalam mendramatisasikan masalah-masalah
hubungan sosial.
Tujuan-tujuan yang dapat dicapai dengan metode sosiodrama
diantaranya:
1) Mengerti perasaan orang lain.
2) Membagi pertanggungjawaban dan memikulnya.
3) Menghargai pendapat orang lain.
4) Mengambil keputusan dalam kelompok.
2. Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian tindakan kelas Team Teaching dalam Upaya Peningkatan
Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Perpajakan merupakan Penyempurnaan dari
penelitiansebelumnya, yaitu:
a. PenelitianTindakan Kelas Team Teaching Versus Ujian Nasional dan Uji
Kompetensi.
b. Pengaruh Modul terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran
Perpajakan.
c. Pengaruh Modul dan Lembar Kerja (Molek) terhadap Prestasi Belajar Siswa

pada Mata Pelajaran Perpajakan.


d. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Pemecahan Masalah terhadap
Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran Ekonomi.
I.

RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN

`Rencana tindakan yang disusun penulis Nampak dalam table sebagai


berikut:
TABEL 1
RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN
Siklus 1

Siklus II

Tindakan

Perencanaan:

Observasi

Refleksi

Perencanaan:

Tindakan:

Observasi:

Refleksi:
1. Merencanakan pembelajaran di kelas eksperimen
dan kelas control.
2. Menentukan kompetensi dasar SPT PPh Pasal 21.
3. Mengembangkan skenario pembelajaran di kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
4. Menyusun lembar kerja siswa.
5. Menyiapkan sumber belajar.
6. Mengembangkan format penilaian.
7. Mengembangkan format observasi pembelajaran.
1. Melakukan eksperimen di kelas eksperimen dengan menggunakan team
teaching (sistem regu)..
2. Melakukan perbaikan-perbaikan seperlunya kalau pada saat melaksanakan
eksperimen ditemukan kesulitan-kesulitan.
1. Tenaga pendidik yang satu mengajar sedangkan tenaga pendidik yang
lainnya mengamati kegiatan tenaga pendidik yang mengajar dan mengabsen
siswa serta mencatatnya dalam lembar pengamatan.
2. Tenaga pendidik yang satu mengajar dan tenaga pendidik yang lainnya
membantu peserta didik yang mengalamai kesulitan belajar serta dicatat dalam
lembar pengamatan siswa.
3. Melakukan evaluasi/ulangan harian dan menganalisa butir soal untuk
mengetahui kesulitan belajar siswa.
1. Apabila tenaga pendidik melakukan kesalahan dalam melakukan kegiatan
belajar mengajar, misalnya: Terlalu cepat, evaluasi tidak relevan, atau kesalahan
dalam materi atau perhitungan, maka diingatkan oleh team teacing (tenaga
pendidik yang mengamati).
2. Apabila ada/banyak siswa yang mengalami kesulitan belajar, maka team
teaching, tiga orang guru langsung membantu secara perorangan.
3. Melakukan evaluasi mutu, jumlah dan waktu dari setiap tindakan .
4. Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi tentang skenario
pembelajaran, lembar kerja siswa, dan hasil analisa butir soal.
5. Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk digunakan
pada siklus berikutnya.

1. Merencanakan pembelajaran di kelas eksperimen dan kelas kontrol.


2. Menentukan kompetensi dasar SPT Badan.
3. Mengembangkan skenario pembelajaran di kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
4. Menyusun lembar kerja siswa.

5. Menyiapkan sumber belajar.


6. Mengembangkan format penilaian.
7. 7.
Mengembangkan format observasi pembelajaran.
8. 8. Menyiapkan angket untuk peserta didik di kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
1. Melakukan eksperimen di kelas eksperimen dengan menggunakan team
teaching (sistem regu)..
2. Melakukan perbaikan-perbaikan seperlunya kalau pada saat melaksanakan
eksperimen ditemukan kesulitan-kesulitan.
1. Tenaga pendidik yang satu mengajar sedangkan tenaga pendidik yang
lainnya mengamati kegiatan tenaga pendidik yang mengajar, dan mengabsen
siswa serta mencatatnya dalam lembar pengamatan.
2. Tenaga pendidik yang satu mengajar dan tenaga pendidik yang lainnya
membantu peserta didik yang mengalamai kesulitan belajar serta dicatat dalam
lembar pengamatan siswa.
3. Melakukan evaluasi/ulangan harian dan menganalisa butir soal untuk
mengetahui kesulitan belajar siswa.
4. Menyebarkan angket.
1. Apabila tenaga pendidik melakukan kesalahan dalam melakukan kegiatan
belajar mengajar, misalnya: Terlalu cepat, evaluasi tidak relevan, atau kesalahan
dalam materi atau perhitungan, maka diingatkan oleh team teacing (tenaga
pendidik yang mengamati).
2. Apabila ada/banyak siswa yang mengalami kesulitan belajar, maka team
teaching, tiga orang guru langsung membantu secara perorangan.
3. Melakukan evaluasi mutu, jumlah dan waktu dari setiap tindakan .
5. Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi tentang skenario
pembelajaran, lembar kerja siswa, dan hasil analisa butir soal.
4. Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk digunakan
pada siklus berikutnya.
5. Menganalisa angket dengan menggunakan prosentase.

J.
6.
a.

JADWAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS


Perencanaaan
(02 Januari s.d. 31 Januari 2010)
Program Tahunan dan Progrma semester.

b.
c.
d.

Silabus.
Rencana Program Pengajaran.
Evaluasi (lembar kerja

7. Melaksanakan Tindakan
a. Pelaksanaan Tindakan Kelas Siklus I. (11 Februari s.d. 12 April 2010)
b. Pelaksanaan Tindakan Kelas Siklus II (22 April s.d. 20 Mei 2010).
8.
a.
b.

Pengamatan
Lembar pengamatan
Diskusi.

9.

Reflecting .
Dianalisa apakah terjadi peningkatan partisipasi siswa dalam
mengerjakan latihan, semangkin banyak siswa yang mengalami kesulitan belajar
dapat dibantu, dan apakah juga terjadi peningkatan hasil belajar. Atau apakah
terjadi justru sebaliknya siswa kurang aktif, siswa yang mengalami kesulitan
tidak terbantu. Lalu umpan balik dan apakah perlu diadakan tindakan
selanjutnya..
Untuk menilai hasil tindakan, apakah penelitian tindakan kelas dengan
menggunakan team teaching ini efektif dan efisien, maka penulis melakukan:
a. Membandingkan tingkat partisipasi siswa dan prestasi belajar siswa kelas
eksperimen dan kelas pembanding dalam mengerjakan latihan perpajakan.
b. Membandingkan penggunaan metode mengajar team teaching dengan
metode bukan team teaching dalam hal mutu guru dalam kegiatan belajar
mengajar.
c. ,Menganalisa peningkatan mutu pembelajaran yang dapat dicapai oleh
sekolah dengan mendayagunakan mahasiswa Program Pengenalan Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan Universitas Pasundan Bandung
(Unpas) dengan cara melibatkan mereka dalam metode mengajar team
teaching.
10.
K.
1.
2.

Pelaporan 27 Mei 2010.


PEMBIAYAAN
Biaya kurang lebih Rp 1.000.000,00.
Sumber sendiri dan donator.

L. PERSONALIA PENELITIAN
1. Ketua
: Drs. Agus Syarif
Tempat tgl. Lahir: Bandung, 30 Agustus 1959
NIP
: 19590830 198403 1007

Pangkat /Gol
Jabatan
Agama
Pendidikan
Alamat
Tlp./HP
Tempat kerja
Alamat

: IV/C Pembina Utama Muda


: Wakil Kepala Sekolah Urusan Humas & Dudi
Guru Perpajakan dan Akuntansi.
: Islam.
: S1/Akta IV IKIP Bandung.
: Jl. Denki Selatan V No. 54 RT O5 RW 02 Bandung 40255.
: 08122442902
: SMK Pasundan 1 Bandung .
: Jl. Balonggede No. 44 Tlp. (022) 4217533 Bandung 40251.

2. Sekretaris
: Maulina Kinasih
Tempat tgl. Lahir: Sragen, 5 Februari 1989
Jabatan
: Mahasiswa Program Pengenalan Lapangan UNPAS Bandung
Agama
: Islam
Pendidikan
: Pendidikan Ekonomi Akuntansi UNPAS Bandung.
Tlp./HP
: 02270414411
Alamat
: Komp. Rancaekek Permai C4 No. 2 Rancaekek.
3. Anggota
: Shinta Febrianty (Pengamat)
Tempat tgl. Lahir: Cirebon, 23 Februari 1988.
Jabatan
: Mahasiswa Program Pengenalan Lapangan UPI Bandung
Agama
: Islam
Pendidikan
: Fakultas Pendidikan AkuntansiUniversitas Pendidikan
Indonesia.
Tlp./HP
: 085224423123
Alamat
: Jl. Sersan Bajuri , Negla Dalam No. 3 Bandung.
M.

DAFTAR PUSTAKA.

N.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Program tahunan.
RPP.
Lembar kerja.
Daftar nilai .
Foto kegiatan.
Proposal penelitian.
Bandung, 11 Februari 2010
Mengetahui:

Ketua,

Drs. H SUPARDI, M. Si.


DrS. AGUS SYARIF
Pembina Tk I NIP. 19590830 198403 1007
NIP. 19570204 198603 1006

LEMBAR PENGAMATAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS


TEAM TEACHING MATA PELAJARAN KEJURUAN PERPAJAKAN
Tahun Pelajaran 2009/2010
Nomor Hari & tanggal
Pemecahan

Kls

Nama guru

Masalah yang dihadapi

Anda mungkin juga menyukai