Anda di halaman 1dari 19

METODE DEMONSTRASI DAN PERCOBAAN DALAM

PEMBELAJARAN IPA SD

Disusun Oleh
Kelompok V

Anggota : Siti Nurfaizah


Nurhidayah
Nurawalia

Dosen Pengampu : Hairunnisah, M. Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
TAMAN SISWA BIMA
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan
makalah tentang "metode Demonstrasi dan Percobaan dalam pembelajaran
IPA SD".

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini.
Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari
berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan,


baik dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini.
Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan


manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.

Bima, Maret 8 2023


DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
Rumusan Masalah 2
Tujuan 2

BAB II PEMBAHASAN
Daftar isi 3
Pengertian metode pembelajaran 4
Pengertian metode Demonstrasi 5
Kelebihan metode demonstrasi 5
Kekurangan metode demonstrasi 5
Langkah-langkah metode demonstrasi 6
Contoh penerapan metode demonstrasi 7
Pengertian metode eksperimen(percobaan) 8
Kelebihan dan kekurangan metode eksperimen 8
Langkah-langkah metode eksperimen 9
Contoh metode eksperimen 10
Contoh metode eksperimen 11
BAB III PENUTUP

Kesimpulan 12

Saran 12

Daftar Pustaka 13
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan
dalam proses belajar mengajar terdapat kesatuan yang tak
terpisahkan antara siswa yang belajar dengan guru yang mengajar.
Dalam hal ini guru berperan untuk mengorganisasikan
lingkungann dalam hubungannya dengan anak didik dan bahan
pelajaran dalam rangka pencapaian tujuan belajar. Untuk
mencapai hasil pembelajaran yang berkualitas di sekolah maka
guru dituntut untuk selalu berusaha meningkatkan
profesionalaismenya dengan cara memahami dan menguasai
bahan atau materi pelajaran yang akan disampaikan kepada
muridnya.
Di dalam kelas, banyak siswa yang ramai dan sulit diatur,
kemampuan untuk bertanya dan sikap kritis terhadap pelajaran
sangat kurang. Hal tersebut disekarenakan oleh proses
pembelajaran yang dilaksanakan masih menggunakan metode
konvensional dimana siswa tidak dilibatkan secara aktif dalam
proses pembelajaran. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:4)
menyebutkan beberapa karakteristik siswa dalam pembelajaran
dengan metode konvensional sebagai berikut: semangat belajar
rendah, mencuri jalan pintas, tidak tahu belajar untuk apa, pasif
dan acuh. Oleh karena itu, selayaknya guru harus mengubah
metode mengajar konvensional menjadi metode yang kreatif dan
inovatif.
Maka diperlukan inovasi metode pembelajaran yang tepat
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa diantaranya
adalah dengan penerapan Metode Demonstrasi dan Metode
Percobaan.
Kedua metode tersebut dapat mengembangkan keaktifan
siswa dalam permbelajaran dan membangun rasa percaya diri
siswa.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian metode demonstrasi?
2. Apa saja kelebihan metode demonstrasi?
3. Apa saja kekurangan metode demonstrasi?
4. Bagaimana langkah-langkah penggunaan metode
demonstrasi?
5. Apa pengertian metode percobaan?
6. Apa saja kelebihan metode percobaan?
7. Apa saja kelemahan metode percobaan?
8. Bagaimana langkah-langkah metode percobaan?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian Demonstrasi


2. Untuk mengetahui kelebihan metode demonstrasi
3. Untuk mengetahui kekurangan metode demonstrasi
4. Untuk mengetahui langkah-langkah penggunaan
metode demonstrasi
5. Untuk mengetahui pengertian metode percobaan
6. Untuk mengetahui kelebihan metode percobaan
7. Untuk mengetahui kelemahan metode percobaan
8. Untuk mengetahui langkah-langkah metode
percobaan
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Metode Pembelajaran IPA

Metode adalah cara yang di gunakan untuk mengimplementasikan


rencana yang sudah di susun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah di
susun tercapai secara optimal. Ini berarti metode di gunakan untuk
merealisasikan strategi yang telah di tetapkan. Dengan demikian, metode
dalam rangkaian sistem pembelajaran memegang peran yang sangat
penting.
Pembelajaran IPA di SD yaitu proses pembelajarannya
menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan
kompetensi agar menjeljahi dan memahami alam sekitar secara
alamiah. IPA merupakan matapelajaran di SD yang dimaksudkan agar siswa
mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang
alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses
ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-
gagasan.
Metode pembelajaran menggunakan suatu cara yang di gunakan
dalam mencapai tujuan pembelajaran yang di tentukan ( a way to achaieve a
goal). Sebagai suatu cara pencapaian tujuan, suatu metode pembelajaran
akan mempunyai ciri masing-masing untuk materi-materi yang akan di
berikan, termasuk materi  IPA. Orientasi pembelajaran IPA adalah suatu
proses pembelajaran yang aplikatif, mengembangkan proses berfikir,
kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan mengembangkan sikap peduli dan
tanggung jawab terhadap lingkungan alam. Orientasi terhadap pembelajaran
IPA tersebut dapat di lakukan dengan cara diskusi, demonstrasi, dan
praktikum.
1.1 Pengertian metode Demontrasi

Metode demontrasi merupakan cara penyampaian tujuan pembelajaran


yang telah di terapkan dengan cara memperagkan barang, kejadian, aturan,
dan urutan dengan menggunakan media atau alat peraga yang sesuai materi
yang di sajikan. Menurut Cole & Chan (1998), a demonstrasion was
defined as a physical display of object or event. Metode demonstrasi
berhubungan dengan tiga komponen. Pertama, materi yang meliputi, fakta,
hukum, teori, generalisasi, aturan, dan prinsip. Kedua, contoh yang di
gunakan untuk mengilustrasikan materi pembelajaran. Ketiga, kerangka
yang di gunakan guru dalam mengintegrasikan materi pembelajaran dengan
contoh-contoh yang relevan (Cole & Chan 1998).
Metode demontrasi dalam pembelajaran IPA dapat di lakukan dengan
menghadirkan objek nyata ke kelas, pemodelan, urutan suatu kegiatan
eksperimen, grafik tau histogram suatu data. Softwre komputer dan skema
atau penampang lintang dua dimensi atau tiga dimensi. Menghadirkan objek
nyata di kelas dapat di lakukan dengan membawa contoh-contoh benda
yang bersifat asam dan basa ketika mempelajari konsep asam dan basa.
Pemodelan dapat di lakukan dengan menggunakan KIT tata surya ketika
mempelajari tta surya. Urutan suatu kegiatan eksperimen dapat di
laksanakan oleh guru dengan melaksanakan suatu eksperimen yang di
perhatikan oleh peserta didik, misalnya percobaan Achz yang bertujuan
untuk menetahui adanya amilum akibat proses fotosintesis dengan
menggunakan lugol, reaksi antara lugol dan amilum akan menghasilkan
warna hitam. Kegiatan eksperimen yang di demonstrasikan dapat juga
berupa virtual lab dengan media tertentu. Skema atau penampang lintang
dua dimensi atau tiga dimensi dapat menggunakan skema yang sudah jadi,
misalnya skema organ tubuh manusia.
Manfaat psikologis pedagogis dari metode demonstrasi dalam proses
pembelajaran IPA adalah:
1.      Peserta didik akan dapat memusatkan perhatin pada objek IPA yang di
demonstrasikan.
2.      Proses pembelajaran IPA akan lebih terrah pada maateri yang di pelajari.
3.      Pengalaman dan kesan akibat dari demonstrasi yang di lakukan akan lebih
melekat pada peserta didik.
4.      Proses belajar peserta didik akan lebih terarah pada materi IPA yang
sedang di pelajari.

1.2 Kelebihan metode demonstrasi sebagai berikut:

1.      Membantu peserta didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atau
sistem kerja (sistem pencernaan, sistem peredaran drah, sistem pernafasan,
dll), mekanisme kerja sutu benda (penggunaan jangka sorong, mikrometer,
sekrup, pegas, dll), dan langkah-langkah eksperimen (pengaruh kalor
terhadap perubahan suhu dan wujud benda, menyelidiki transpor cairan
dalam batang tumbuhan, dll).
2.      Memudahkan dalam berbagai jenis penjelasan tentang konsep IPA.
3.      Kesalahan-kesalahan dalam hasil ceramah dapat di perbaiki melalui
pengamatan dan contoh konkret, dengan menghadirkan objek sebenarnya.

1.3 Kekurangan metode demonstrasi sebagai berikut:

1.      Peserta didik terkadang sukar melihat demontrasi dengan jelas jika di


laksanakan dalam kelas yang besar.
2.      Tidak semua benda dapat di demontrasikan.
3.      Sukar dimengerti jika didemonstrasikan oleh guru yang kurang menguasai
materi.
1.4 Langkah-Langkah Penggunaan Metode Demonstrasi

Menurut Hasibuan dan Mujiono (2006: 31) langkah-


langkah metode Pembelajaran demonstrasi adalah sebagai berikut:
a) Merumuskan dengan jelas kecakapan dan atau keterampilan
apa yang diharapkan dicapai oleh siswa
sesudah demonstrasi itu dilakukan.
b) Mempertimbangkan dengan sungguh-sungguh,
apakah metode itu wajar dipergunakan, dan apakah ia
merupakan metode yang paling efektif untuk mencapai
tujuan yang dirumuskan.
c) Alat-alat yang diperlukan untuk demonstrasi itu bisa didapat
dengan mudah, dan sudah dicoba terlebih dahulu supaya
waktu diadakan demonstrasi tidak gagal.
d) Jumlah siswa memungkinkan untuk
diadakan demonstrasi dengan jelas.
e) Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah yang akan
dilaksanakan, sebaiknya sebelum demonstrasi dilakukan,
sudah dicoba terlebih dahulu supaya tidak gagal pada
waktunya.
f) Memperhitungkan waktu yang dibutuhkan, apakah tersedia
waktu untuk memberi kesempatan kepada siswa mengajukan
pertanyaanpertanyaan dan komentar selama dan sesudah
demonstrasi.
g) Selama demonstrasi berlangsung, hal-hal yang harus
diperhatikan: a. Keterangan-keterangan dapat didengar
dengan jelas oleh siswa. b. Alat-alat telah ditempatkan pada
posisi yang baik, sehingga setiap siswa dapat melihat dengan
jelas. c. Telah disarankan kepada siswa untuk membuat
catatan-catatan seperlunya.1

Dengan memperhatikan Langkah dalam Kegiatan Belajar


Mengajar, Langkah-langkah yang ditempuh dalam
menggfunakan metode demonstrasi adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
a) Merumuskan tujuan yang jelas baik dari sudut
kecakapan atau kegiatan yang diharapkan dapat
ditempuh setelah metode demonstrasi berakhir.
b)    Menetapkan garis-garis besar langkah-
langkah demonstrasi yang akan dilaksanakan
c)   Memperhitungkan waktu yang dibutuhkan.

1
b. Pelaksanaan
a) Memeriksa hal-hal di atas untuk kesekian kalinya.  
b) Memulai demonstrasi dengan menarik perhatian
peserta didik.
c)  Mengingat pokok-pokok materi yang akan
didemonstrasikan agar demonstrasi mencapai sasaran.
d)  Memperhatikan keadaan peserta didik, apakah
semuanya mengikuti demonstrasi dengan baik.
e)  Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
aktif memikirkan lebih lanjut tentang apa yang dilihat
dan didengarnya dalam bentuk mengajukan
pertanyaan.
f) Menghindari ketegangan, oleh karena itu guru
hendaknya selalu menciptakan suasana yang
harmonis.

1.5 Contoh Penerapan Metode Demonstrasi

Penggunaan metode demonstrasi dalam pembiasan cahaya di


gelas kaca

Pembiasan cahaya adalah peristiwa pembelokan arah rambat cahaya yang


terjadi ketika cahaya melewati bidang batas antara dua medium yang
berbeda. Pembiasan terjadi apabila sinar datang membentuk sudut tertentu
cahaya datang tidak tegak lurus terhadap bidang batas (sudut datang lebih
kecil dari 90 derajat) terhadap bidang batas.
Cahaya sangat penting dalam kehidupan ini. Tanpa adanya cahaya kita tidak
dapat melihat segala sesuatu yang ada di sekitar kita. Cahaya mempunyai
beberapa sifat yaitu:

1. Cahaya dapat merambat lurus

2. Cahaya dapat dipantulkan

3. Cahaya dapat menembus benda bening

4. Cahaya dapat dibiaskan


5. Cahaya dapat diuraikan

Dari sifat-sifat cahaya di atas, akan mengadakan percobaan sederhana


tentang pembiasan cahaya. Jadi Pembiasan cahaya atau refraksi adalah
peristiwa membeloknya arah rambat cahaya karena ada perbedaan medium,
yaitu maksudnya perbedaan kerapatan benda dari udara dan air, dari air ke
udara ataupun dari air ke kaca dan dari kaca ke air.

Guru menerangkan melalui media sosial tentang pentingnya cahaya dan apa
sifat-sifat dari cahaya dan manfaatmya dalam kehidupan ini.

BAHAN-BAHANNYA:
Setelah itu kita siapkan bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini
yaitu:

 Gelas plastik

 Pensil atau penggaris

 Air

(Semua bahan-bahan dapat disediakan oleh anak-anak dengan bantuan


orang tua, karena bahan-bahan percobaan ini hanya perlengkapan sekolah
yang dimiliki oleh anak-anak)

CARA KERJA:

 Pensil atau penggaris kita taruh di dalam gelas plastik.

 Kita amati bahwa pensil atau penggaris tersebut masih lurus.

 Kemudian kita tuang air ke dalam gelas yang ada pensilnya atau
penggaris di dalamnya.

 Saat kita tuang air pelan-pelan, pensil atau penggaris tadi tampak
mulai membengkok atau patah.
 Jadi untuk membuat pensil ataupun penggaris patah, kita tak perlu
mengeluarkan tenaga hanya dengan gelas dan air maka pensil atau
penggaris tersebut tampak patah.

HASIL PERCOBAAN:
Percobaan ini memperlihatkan bahwa benda atau medium yang ada di
sekitar kita mempengaruhi cahaya yang ada, sehingga mata kita melihat
segala sesuatu nampak berbeda dengan aslinya. Anak-anak sangat senang
karena merasa seperti bermain sulap.
2.1 Pengertian metode eksperimen ( Percobaan)

Amalia Sapriati (2014:3.12) mengatakan, metode eskperimen metode


yang banyak digunakan dalam mempelajari Ilmu Pendidikan Alam.
Eksperimen yang dilakukan tidak selalu harus dilaksanakan di dalam
laboratorium tetapi dapat dilakukan pada alam sekitar.
Dalam bukunya Syaiful Bahri (2014:171) berpendapat metode eksperimen
adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik perorangan atau
kelompok, untuk dilatih melaukan suatu proses atau percobaan.

Dengan metode ini diharapkan anak didik tidak menelan begitu saja
sejumlah fakta yang ditemukan dalam percobaan yang dilakukan. Dengan
metode ini juga anak didik diharapkan sepenuhnya terlibat dalam
menemukan fakta, mengumpulkan data, mengendalikan variable dan
memecahkan masalah.

2.2 Kelebihan Metode Eksperimen yaitu:   


1. Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran berdasarkan
percobaan
2.  Dapat membina siswa untuk membuat trobosan-trobosan baru
dengan penemuan dari hasil percobaannya dan bermanfaat
3.  Siswa aktif terlilbat mengumpulkan fakta, informasi, atau data
yang diperlukan melalui percobaan yang dilakukannya.

2.3 Kekurangan Metode Eksperimen yaitu:


1. Metode ini lebih sesuai dengan bidang-bidang sains dan
teknologi
2. Metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan
yang tidak selalu mudah diperoleh dan mahal
2.4 Langkah-langkah Metode Eksperimen

Agar dapat melakukan metode eksperimen, berikut adalah langkah-langkah


metode eksperimen yang dilakukan. Akan tetapi sebelumnya perlu
diketahui bahwa langkah dari eksperimen tergantung dari desain atau jenis
eksperimennya karena setiap langkah akan berbeda.

Namun secara umum, berikut adalah langkah melakukan metode


eksperimen:

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan atau langkah awal dilakukan dengan beberapa tahap,


yaitu sebagai berikut:

 Mempersiapkan hal yang dibutuhkan ketika


bereksperimen, seperti alat, bahan, dan strategi.
 Menetapkan metode eksperimen dan tujuan yang bisa
dicapai.
 Mempersiapkan kebutuhan peralatan dan sarana yang
dibutuhkan dalam melakukan eksperimen.
 Melakukan uji eksperimen sebelum memberi tugas
kepada siswa, sehingga guru dapat mengetahui
kemungkinan yang akan terjadi dan kemungkinan
hasilnya.
 Menyediakan lembar kerja berisi tugas yang dilakukan
siswa, penilaian, instruksi, dan lainnya.
2. Tahap Pemakaian

Tahap pemakaian metode eksperimen dilakukan dengan tahapan:

 Guru berdiskusi dengan siswa tentang prosedur, alat,


dan bahan eksperimen dan menjelaskan kegunaan
bahan-bahan tersebut.
 Guru membimbing, membantu, dan mengawasi siswa
yang melakukan eksperimen serta melakukan
pengamatan dan kegiatan eksperimen yang dilakukan
siswa.
 Di akhir eksperimen, siswa membuat kesimpulan dan
laporan dengan lengkap sesuai dengan lembar kerja
yang sudah disiapkan.
3. Tahap Tindak Lanjut

Setelah melakukan eksperimen, yang dilakukan adalah berbagai


tahap ini:

 Guru berdiskusi dengan siswa tentang hambatan selama


eksperimen.
 Membersihkan, mengumpulkan, dan menyimpan
peralatan lainnya yang sudah dibiarkan agar tidak
mengganggu kegiatan pembelajaran selanjutnya.
 Guru memberi evaluasi akhir eksperimen kepada siswa
agar eksperimen selanjutnya dapat berjalan dengan
lancar.

2.5 Contoh Penerapan Metode Eksperimen

mereka tidak ditugaskan untuk membuktikan suatu fakta


yang terdapat pada mata pelajaran. Terbukti pada waktu
mengerjakan tugas setelah pembelajaran mereka bisa
mengerjakan dengan baik, namun pada saat penilaian harian
atau ujian semester tiba, seolah – olah kemampuan mereka
sewaktu mengerjakan tugas setelah pembelajaran itu hilang.
Dan nilai hasil tes semesterannya kurang memuaskan .
Maka diperlukan evaluasi bagi guru untuk memberikan
contoh percobaan pada siswa agar tercapainya tujuan belajar.

Percobaan Mengamati Magnet


Langkah – langkah pembelajaran metode eksperimen adalah
sebagai berikut :
 Pertama guru membentuk kelompok yang terdiri
dari 5 – 6 siswa dalam satu kelompok, setiap
kelompok disuruh menyediakan magnet batang
atau magnet mainan (yang bisa ditempeikan pada
pegangan pintu).
 Kedua setiap kelompok disuruh menyediakan
benda- benda kecil , seperti jarum pentul, peniti,
pensil, krikil, kain perca, kertas, karet penghapus,
paku payung, isi seteples dan daun. Semua benda –
benda tersebut diletakkan di atas meja.
 Ketiga siswa memulai untuk melakukan percobaan
(eksperimens) dengan cara menempelkan benda –
benda yang telah disiapkan di atas meja dengan
magnet.
 Keempat siswa mengamati benda – benda yang
ditempelkan dengan magnet tersebut dapat
menempel atau tidak, kemudian dicatat hasil dari
pengamatan tersebut dengan cara benda yang dapat
menempel dengan magnet dikumpulkan jadi satu
kemudian dicatat, dan benda- benda yang tidak
dapat menempel pada magnet juga dikumpulkan
jadi satu lalu dicatat lagi sebagai bahan laporan.
 Setelah percobaan (eksperimens) selesai guru
mengumpulkan hasil penelitian siswa, kemudian
hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan
guru melakukan evaluasi dengan tes dan Tanya
jawab.
BAB III
PENUTUP
3.1   Kesimpulan
Metode adalah cara yang di gunakan untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah di susun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah di
susun tercapai secara optimal.
Pembelajaran IPA di SD yaitu proses pembelajarannya menekankan
pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi
agar menjeljahi dan memahami alam sekitar secara alamiah.
Metode demontrasi merupakan cara penyampaian tujuan pembelajaran
yang telah di terapkan dengan cara memperagkan barang, kejadian, aturan,
dan urutan dengan menggunakan media atau alat peraga yang sesuai materi
yang di sajikan.
metode eksperimen adalah metode pemberian kesempatan kepada anak
didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melaukan suatu proses atau
percobaan.
Dua metode belajar tersebut memiliki penerapan yang berbeda-beda,
maka dari itu pengajar harus bisa menyesuaikan metode yang sesuai dengan
materi yang diajarkan.
3.2    Saran
      Untuk kita semua sebagai pengajar/calon pengajar harus bisa menguasai
metode dan penerapannya. Jika kita salah menerapkan metode belajar
kepada siswa maka akan berbeda pula tujuan belajar yang akan dicapai.
      Maka dari itu sebagai calon pengajar nantinya, mulailah dari sekarang
harus bisa menguasai berbagai metode belajar dan penerapannya, agar tidak
salah dalam penerapan metode belajar. Dan bisa mencapai tujuan
pembelajaran yang efektif.
DAFTAR PUSTAKA

Wisudawati Widi Asih, Sulistyowati Eka. 2015. Metodologi Pembelajaran


IPA. Jakarta : Bumi Aksara
Sapriati, Amalia. 2014. Pembelajaran IPA di SD. Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka
https://www.google.com/amp/s/manfaat.co.id/manfaat-mempelajari-i lmu-
pengetahuan-alam/amp?espv=1
http://ayuvisgatiara14.blogspot.com/2017/11/metode-dalam-pembelajaran-
ipa-di-sd.html?m=1
http://googleweblight.com/i?u=http://zakwaanpriaji.blogspot.com/2013/10/
langkah-langkah-pembelajaran-dengan.html?m%3D1&hl=en-ID

Anda mungkin juga menyukai