PENDAHULUAN
secara aktif mengembangkan potensi diri yang dimiliki, maka perlu diadakan
paham benar bahan ajar apa yang sesuai kurikulum sebagai pedoman
terarah.
pembelajaran bagi anak dan juga mutu pendidik itu sendiri, selain itu juga
demonstrasi ini.
Metode demonstrasi adalah suatu metode yang mengajak anak lebih aktif
mengalami dan lebih memahami suatu pelajaran, dan juga pembelajaran akan
lebih bermakna dan menarik, dijamin anak akan lebih antusias dalam
yang diberikan.
dengan baik. Guru hanya menjelaskan secara klasikal saja, anak yang belum
pembelajaran juga harus menarik sesuai dengan minat dan karakter anak. Jika
anak tertarik dengan metode pembelajaran demonstrasi ini, maka apa yang
menjadi harapan guru dapat tercapai yakni anak bisa menguasai dan bisa
kegiatan menganyam ini anak dilatih untuk menggerakkan jari-jari tangan dan
metode demonstrasi.
sehingga anak bisa melihat dengan seksama agar anak dapat memperagakan
B. Rumusan Masalah
pada anak.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi anak
menyenangkan.
2. Bagi guru
3. Bagi sekolah
E. Hipotesis Tindakan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Metode Demonstrasi
pertunjukkan tentang proses terjadi suatu peristiwa atau benda sampai pada
penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar dapat diketahui dan dipahami
oleh peserta didik secara nyata dan tiruannya. Selanjutnya, Syah (2000:22)
pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang disajikan.
yang digunakan untuk memperlihatkan suatu proses atau cara kerja suatu
siswa didemonstrasikan.
oleh guru sehingga hal yang penting itu dapat diamati secara teliti.
yang pendek.
sangat minimum.
yang didemonstrasikan, hasilnya kurang tepat, dan tidak semua anak akan
yang digunakan untuk memperlihatkan suatu proses atau cara kerja suatu
terbatas.
E. Menganyam
adalah tangkai yang disusun membujur, sedangkan pakan adalah bian yang
sama yaitu lungsi anyaman yang menjulur keatas dan pakan sebagai anyaman
yang menjulur kesamping yang menyusup pada lungsi (Hajar dan Evan,
2010:6)
Dari berbagai pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa menganyam
Anyaman banyak disukai oleh anak dan banyak masyarakat dan teknik
anyamannya juga tradisional serta hasil karya anyaman memiliki nilai artistik
imajinasi berupa bentuk yang tergambar dalam hasil karya anyaman yang
kegiatan itu ditiru manusia dari cara burung menjalin ranting-ranting menjadi
kreatifitas siswa membuat suatu bentuk yang unik, dan mempunyai tantangan
a. Kertas
putus.
b. Plastik
c. Karet
d. Daun pisang
siswa.
2. Alat menganyam
b. Lem
c. Penggaris.
3. Teknik Menganyam
sebagai berikut:
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
pada Kemmis dan Mac Taggar (dalam Nur Hidayah, 2013:19) terdiri dari 4
B. Prosedur Penelitian
Siklus I
1. Perencanaan
2. Tindakan/Pelaksanaan
didemonstrasikan.
3. Observasi
sedangkan guru yang sedang mengajar diamati oleh guru lain atau teman
4. Refleksi
Siklus II
1. Perencanaan
2. Tindakan/Pelaksanaan
didemonstrasikan.
3. Observasi
sedangkan guru yang sedang mengajar diamati oleh guru lain atau teman
4. Refleksi
harapan.
C. Subjek Penelitian
Saronsong Airmadidi.
1. Anak,
2. Guru,
1. Observasi,
2. Dokumentasi,
Yaitu berupa dokumen-dokumen baik berupa dokumen primer
3. Wawancara,
“Ketuntasan Belajar adalah jumlah skor benar dibagi dengan jumlah skor
harapan.
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Siklus I
1. Perencanaan
2018.
demonstrasi, apakah ada atau tidak yang diamati oleh guru lain/teman
sejawat dan siswa mengerti atau tidak yang diamati oleh guru/peneliti.
2. Tindakan/pelaksanaan
belum siap. Dengan motivasi dan teknik yang baik dalam pemberian
materi akan menarik minat siswa untuk belajar lebih jauh tentang
pada hal yang ingin dicapai dengan meminta anak lain untuk
anak belum mengerti hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam
3. Observasi
yang sedang mengajar diobservasi oleh guru lain atau teman sejawat
berdasarkan pedoman observasi, tentang langkah-langkah metode
demonstrasi, apakah ada atau tidak yang diamati oleh guru lain/teman
4. Refleksi
Dari hasil refleksi ternyata siklus I masih ada anak yang belum tuntas
mengerjakan anyaman, hanya 5 anak yang sudah tuntas (BSB). Bila hal
ini dilihat dari standar ketuntasan belajar ternyata belum tercapai karena
jari tangannya sehingga anak belum bisa mengerjakan dengan baik. Oleh
karena itu ada 8 anak belum berkembang (*) dan 2 anak mulai
ke Siklus II.
Tabel 4.1. Hasil Belajar Anak Pada Pembelajaran Siklus I
Siklus II
1. Perencanaan
c. Membuat lembar hasil karya anak. Hasil anyaman anak yang telah
dikerjakan ditempelkan.
cek/tanda)
2. Tindakan/pelaksanaan
perhatian anak yang selama ini belum siap. Dengan motivasi dan
teknik yang baik dalam pemberian materi akan menarik minat siswa
pada hal yang ingin dicapai dengan meminta anak lain untuk
keterampilan menganyam.
anak belum mengerti hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam
pengamatan.
3. Observasi
yang sedang mengajar diobservasi oleh guru lain atau teman sejawat
demonstrasi, apakah ada atau tidak yang diamati oleh guru lain/teman
4. Refleksi
Dari hasil refleksi ternyata siklus II sudah mengalami peningkatan.
Belum berkembang (*) sduah tidak ada, mulai berkembang (**) sudah
tidak ada, berkembang sesuai harapan (***) 5 anak presetasi 29,41% dan
berkembang sangat baik (****) 12 anak presentase 70, 58%. Bila hal ini
B. Pembahasan
yang digunakan secara klasikal tidak tepat, media yang digunakan agak sulit
sehingga anak masih mengalami kesulitan. Guru hanya memberikan
anak merasa bosan dan tidak menarik dalam kegiatan menganyam serta guru
terkesan susah dan rumit saat membuat karya menganyam, anak kurang aktif,
banyak dari mereka yang bergurau sendiri dan melamun saat penjelasan yang
Hasil yang diperoleh pada observasi dan hasil pelaksanaan siklus I dari
17 anak ada 5 anak yang sudah bisa dalam keterampilan menganyam dari
motorik halus dalam jari-jari tangan sehingga anak mampu mengerjakan dan
jari-jari tangannya sehingga anak belum bisa mengerjakan dengan baik. Oleh
karena itu ada 8 anak belum berkembang (*) dan 2 anak mulai berkembang
(**), 2 anak berkembang sesuai harapan (***) dan 5 anak sudah berkembang
yang siginifikan. Dari hasil pelaksanaan siklus II, terjadi peningkatan pada
pisang pada anak melalui metode demonstrasi sudah berkembang sangat baik.
Hal ini dibuktikan dengan adanya hasil peningkatan belajar menganyam yang
kesalahpahaman yang dapat membuat anak menjadi bingung. Anak bisa salah
tersebut perlu suatu cara yang menarik agar dapat membantu proses
siklus II terjadi peningkatan yakni mencapai 70, 58% anak yang sudah
Airmadidi.
BAB V
A. Kesimpulan
dengan hasil belajar anak sekitar 29% dari target 80% sedangkan hasil
B. Saran
terlibat aktif dan dapat mengerjakan dengan baik apa yang telah dikerjakan.