LANDASAN TEORITIS
A. Metode Demonstrasi
adalah cara yang dilakukan guru dalam penyampaian materi pelajaran dengan
Menurut Syaiful seperti yang dikutip oleh Alamsyah Said dan Andi
perisiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan
agar dapat diketahui dan dipahami oleh siswa secara nyata atau tiruannya. 2
1
Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008), hlm. 310
2
Alamsyah Said, Andi Budimanjaya, 95 Strategi Mengajar Multiple Intelligences Mengajar
Sesuai Kerja Otak dan Gaya Belajar Siswa, ( Jakarta: Kencana, Prenamedia Group, 2015), hlm.245
10
11
yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan.
proses, situasi, atau benda tertentu sehingga siswa tidak hanya memiliki
kerja.
3
Syahriani Tambak, 6 Metode Ilmiah Dan Inovatif Pendidikan Agama Islam (Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2014), hlm. 196
4
Syahriani Tambak, 6 Metode Ilmiah Dan Inovatif ..., hlm 198
12
dilaksanakan.
5
Martinis Yamin, Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta:
Gaung Persada Press Jakarta, 2008), hlm. 155
13
a. Merumuskan Tujuan
Pada tahapan ini, yang harus dipersiapkan oleh guru PAI untuk
metode demonstrasi
metode demonstrasi.
demonstrasi, maka yang harus diperhatiakan oleh guru PAI dalam tahap
ini adalah:
tersebut.
Pada tahap ini, seorang guru PAI harus memperhatikan hal hal
2) Meminta satu atau dua orang siswa untuk melakukan uji coba
tersebut.
4) Guru PAI mencoba semua hal yang telah dipersiapkan hingga dapat
berjalan sesuai dengan harapan saat pelaksanaan.
d. Pembukaan
pembelajaran.
15
e. Pelaksanaan demonstrasi
menegangkan.
lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi
tersebut.
keterampilan.
f. Mengakhiri
demonstrasi.
sebagai berikut.
a. Kelebihan
contoh konkret.
b. Kekurangan
7
Zakiah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama islam,( Jakarta: Bumi Aksara, 1995)
hlm. 297
8
Syahriani Tambak, 6 Metode Ilmiah Dan Inovatif ..., hlm. 207-209
9
Syahriani Tambak, 6 Metode Ilmiah Dan Inovatif ..., hlm. 210-212
18
1. Pengertian PAI
pengajaran, dan latihan dari guru untuk mewujudkan tujuan Pendidikan yang
telah ditetapkan.
10
H. TB.Aat Syafaat, Sohari Sahrani, dan Muslih, Peranan Pendidikan Agama Islam Dalam
Mencegah Kenakalan Remaja ( Jakarta: Rajawali Pers, 2008) , hlm. 15-16
11
H. TB.Aat Syafaat, Sohari Sahrani, dan Muslih, Peranan Pendidikan Agama Islam ...,
hlm. 34
19
dicapai itu dibentuk dalam kompetensi inti. Adapun kompetensi inti yang
dianutnya.
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks dalam ilmu
memecahkan masalah.
setiap bab materi pembelajaran PAI yang akan di capai oleh siswa setelah
4 bidang studi yang menjadi satu kesatuan dan menjadi satu mata pelajaran
fungsi yaitu:
12
http://bsnpindonesia.org/wpcontent/uploads/2009/06/
Permendikbud_Tahun2016_Nomor021_Lampiran.pdf, di Ambil pada Hari Rabu, Tanggal 01 Mei
2019, Pukul 13:35
21
dan kemasyarakatan.
pembiasaan yang lebih luas dan mendalam terhadap fikih Islam kepada
siswa seperti taat beribadah kepada Allah swt, mampu melakukan dzikir
suatu kesatuan dan dipandang sebagai satu bidang studi yaitu: bidang studi
agama Islam. Pengajaran Agama Islam di SMK telah di bagi menjadi empat
13
Muhaimin, Suti’ah, dan Nur Ali, Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan
Pendidikan Agama Islam di Sekolah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), hlm. 81-82
22
dan mengamalkan tingkah laku yang baik sesuai dengan ajaran Islam.14
bangsa.15
keseluruhan.16
14
Zakiah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam ..., hlm. 172-173
15
Buku GuruPendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI, 2014
16
Zakiah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam ..., hlm. 173
23
Pedoman Hidup.17
dan larangan atau perintah untuk melakukan sesuatu perbuatan. Hal ini
dasar dan pandangan hidup sorang muslim yang harus dipatuhi dan
memahami tata khutbah, tabligh, dan dakwah, serta memahami tata cara
17
Buku GuruPendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI, 2014
18
Zakiah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam ..., hlm. 173
19
Buku GuruPendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI, 2014
20
Zakiah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam ..., hlm. 173
24
dari bidang sejarah Islam yaitu: memahami masa kejayaan Islam yang
pejuang Islam.21
karena materi ini sesuai dengan prinsip metode demonstrasi yaitu materi
melakukan keterampilan.
dengan baik. Adapun sub materi yang dibahas pada bab kepedulian umat
21
Buku GuruPendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI, 2014
25
mencium jenazah.
2) Perawatan Jenazah
a) Memandikan Jenazah
orang yang tahu tata cara dalam mengurus jenazah. Adapun orang
22
Kementrian Agama Petunjuk Praktis Ilmu Keterampilan Agama, Muara Enim
26
memandikan istrinya.
memandikan istrinya.
(5) Jika jenazah anak laki-laki atau anak perempuan yang masih
memandikannya.
َنَو ْيُت ِالْس ِتْنَج اَء ِم َن اَملْي ِت َفْر ًض اَعَّيَل ِهللا َتَع ٰالى
Artinya : sengaja aku mengistinjakkan mayit ini fardhu atasku
karena Allah Ta’ala.
َنَو ْيُت اْلُغْس َل ِل ٰهَذ ااْلَم ِّي ِت َفْر َض ْا لِكَفاَيِة ِهللا َتَع ٰالى
(b) Lafaz niat untuk memandikan mayit perempuan dewasa:
َنَو ْيُت اْلُغْس َل ِل ٰهِذِه اْلَم ِّي َتِة َفْر َض ْا لِكَفاَيِة ِهللا َتَع ٰالى
(c) Lafaz niat untuk memandikan anak laki-laki (belum
dewasa):
24
Kementrian Agama Petunjuk Praktis Ilmu Keterampilan Agama, Muara Enim
28
َنَو ْيُت اْلُغْس َل ِل ٰهَذ ااْلَم ِّي ِت ْا لِط ْفِل َفْر َض ْا لِكَفاَيِة ِهللا
َتَع ٰالى
(d) Lafaz niat untuk memandikan anak perempuan (belum
dewasa):
َنَو ْيُت اْلُغْس َل ِل ٰهِذِه اْلَم ِّي َتِة ْا لِط ْفِل َفْر َض ْا لِكَفاَيِة
ِهللا َتَع ٰالى
(4) Setelah memasang niat maka miringkan mayit kekiri siram
dengan air mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki sambil
membaca do’a:
b) Mengkafani Jenazah
kain kafan. Jika tidak mampu, boleh diambilkan dari uang kas
25
Kementrian Agama Petunjuk Praktis Ilmu Keterampilan Agama, Muara Enim
30
(4) Kapas.26
panjang mayit.27
lapis yang terdiri dari satu helai sarung, satu helai baju, satu
26
Kementrian Agama Petunjuk Praktis Ilmu Keterampilan Agama, Muara Enim
27
Kementrian Agama Petunjuk Praktis Ilmu Keterampilan Agama, Muara Enim
31
c) Menshalatkan Jenazah
28
Kementrian Agama Petunjuk Praktis Ilmu Keterampilan Agama, Muara Enim
32
sebelah kiblat.
(2) Imam berdiri paling depan diikuti oleh makmum, jika yang
ُاَص ِّل َعٰلى ه@@@َٰذ اْا َملِّي ِت َاْر َب َع َتْكَرِب اٍت َف ْر َض
ْا لِكَفاَيِة ِٰلّلِه َتَع ٰالى
(b) Niat shalat jenazah perempuan
33
ُاَص ِّل َعٰلىَ ِلٰه ِذِه ْاَملِّي َت ِة َاْر َب َع َتْكَرِب اٍت َف ْر َض
ْا لِكَفاَيِة ِٰلّلِه َتَع ٰالى
(4) Kemudian takbiratul ihram yang pertama, setelah takbir
saw.
َال ّٰلُهَّم َص ِّل َع ٰلى َس ِّي ِد اَن ُم َح َّم ٍد َو َع ٰلى آِل َس ِّي ِد اَن ُم َح َّم ٍد
اَمَك َص َلْي َت َعلٰى َس ِّي ِد اَن ِإ ْبَر اِه مْي َو َعلٰى آِل َس ِّي ِد اَن ِإ ْبَر اِه مْي
َو اَب ِر ْك َع ٰلى َس ِّي ِد اَن ُم َح َّم ٍد َو َعلٰى آِل َس ِّي ِد اَن ُم َح َّم ٍد
اَمَك اَب َر ْك َت َعلٰى َس ِّي ِد اَن ِإ ْبَر اِه مْي َو َعلٰى آِل َس ِّي ِد اَن ِإ ْبَر اِه مْي
ىِف ْا لَع اَلِم َنْي َّنَك ِمَح ْي ٌد َم ِج ْي ٌد
(6) Takbir ketiga, membaca do’a untuk jenazah. bacaan do’a
ِإ
bagi jenazah adalah sebagai berikut:
)َال ّٰلُهَّم اْغِفْر ُهَل(ها)َو ْر اْمَح ُه(ها)َو َعاِف ِه (َها)َو اْع ُف َع ْنُه(َها
(7) Takbir yang keempat, dilanjutkan dengan membaca do’a
sebagai berikut:
)َال ّٰلُهَّم اَل ْحَت ِرْم َناَاْج َر ُه (َها)َو اَل َتْفِتَّناَبْع َد ُه (َها)َو اْغِفْر ُهَل(ها
(8) Mengucapkan salam sambil menoleh ke kakan dan kekiri.29
29
Kementrian Agama Petunjuk Praktis Ilmu Keterampilan Agama, Muara Enim
34
d) Menguburkan Jenazah
dilepas
tetap miring
benda lainnya.30
(10) Timbunan tanah diratakan dan diberi nisan atau tanda, dalam
lainnya.31
Ada tiga istilah yang digunakan terkait dengan konsep penilaian yang
penilaian,dan evaluasi.
30
Kementrian Agama Petunjuk Praktis Ilmu Keterampilan Agama, Muara Enim
31
Kementrian Agama Petunjuk Praktis Ilmu Keterampilan Agama, Muara Enim
36
Penilaian adalah istilah umum yang mencakup semua metode yang biasa
digunakan untuk menilai kerja individu atau kelompok siswa. Proses penilaian
fasilitas dan sebagainya. Selain dari itu kegiatan evaluasi juga berfungsi untuk
mendapatkan umpan balik (feed back) dari kegiatan pembelajaran yang telah
mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan atau belum. Dari jabaran
penilaian untuk siswa dan penilaian untuk guru. Dalam melakukan evaluasi,
langkah petama yang harus ditempuh oleh seorang guru adalah menetapkan
sasaran atau objek penilaian. Sasaran ini penting diketahui agar memudahkan
32
Sunarti dan Selly Rahmawati, Penilaian dalam Kurikulum 2013, (Yogyakarta: C.V Andi
Effset, 2014), hlm. 7-9
37
guru dalam menyusun alat evaluasinya. Pada umumnya ada tiga sasaran
pokok yaitu:
a. Segi tingkah laku, artinya segi yang menyangkut sikap, minat, perhatian,
c. Bagi yang menyangkut proses belajar mengajar itu sendiri. Proses belajar
mengajar perlu diadakan penilaian secara objektif dari guru, sebab baik
siswa dalam mengikuti sebuah pelajaran perlu diberi nilai karena setiap
evaluasinya.
33
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algesindo,
2009), hlm.113
38
atau belum. Jika belum sesuai yang diharapkan, maka usaha guru untuk
mengukur kemampuan siswa, namun juga sebagai tolak ukur bagi guru sejauh
tujuan , dan kemauan guru untuk mengoreksi atau memperbaiki diri, salah
psikomotor. Semua aspek ini meliputi empat kamampuan dasar siswa yakni:
masyarakat, dengan kehidupan, dan dengan alam sekitarnya serta sikap dan
Dalam evaluasi harus meliputi semua aspek, baik itu aspek kognitif,
dan sebagainya.
c. Prinsip Objektivitas
tidak boleh dipengaruhi oleh ha-hal yang bersifat emosional dan irasional
atau subjektif guru. Allah SWT memerintahkan agar berlaku adil dalam
Guru tidak boleh membeda-bedakan siswa baik dari segi latar belakang
maupun dari segi hal lain yang berhubungan dengan siswa yang akan pada
jenis evaluasi yang dapat digunakan oleh guru PAI. Diantara jenis-jenis
34
Abdul Mujib, Ilmu Pendidikan Islam, ( Jakarta: Kencana, 2008), hlm. 214
40
pokok pembahasan dalam setiap mata pelajaran. Hal ini bertujuan untuk
sebgai umpan balik bagi guru untuk memperbaiki hasil yang dicapai.
dalam satu semester. Hal ini bertujuan untuk menentukan apakah seorang
35
Abdul Mujib, Ilmu Pendidikan Islam ..., hlm. 217