Anda di halaman 1dari 57

MATERI 1 #

MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI

Model Pembelajaran Demonstrasi


a. Pengertian model pembelajaran demonstrasi
Model pembelajaran demonstrasi adalah model mengajar yang menggunakan peragaan untuk
memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu kepada
peserta didik.
b. Langkah-langkah model pembelajaran demonstrasi
Langkah-langkah model pembelajaran demonstrasi adalah
1) Tahap persiapan
Pada tahap persiapan ini ada beberapa hal yang harus dilakukan antara lain:
a) Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh peserta didik setelah proses demonstrasi berakhir. Tujuan ini
meliputi beberapa aspek seperti aspek pengetahuan dan keterampilan tertentu.
b) Persiapkan garis-garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilakukan. Hal ini dilakukan untuk
menghindari kegagalan.
c) Lakukan uji coba demonstrasi. Uji coba meliputi segala peralatan yang diperlukan.
2) Tahap pelaksanaan
a) Langkah pembukaan
Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus dilakukan antara lain:
 Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua peserta didik dapat melihat dengan jelas apa yang
didemonstrasikan.
 Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai peserta didik.
 Kemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh peserta didik, misalnya ditugaskan untuk mencatat
hal-hal yang penting dari pelaksanaan demonstrasi.
b) Langkah pelaksanaan demonstrasi
 Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang peserta didik untuk berfikir. Misalnya
pertanyaan-pertanyaan yang mengandung teka-teki sehingga mendorong peserta didik tertarik untuk
memperhatikan demonstrasi.
 Ciptakan suasana yang menyejukkan dan menghindari suasana yang menegangkan.
 Yakinkan bahwa semua peserta didik mengikuti jalannya demonstrasi.
 Berikan kesempatan kepada peserta didik untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa
yang dilihat dari proses demonstrasi.
c) Langkah mengakhiri demonstrasi
Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses pembelajaran perlu diakhiri dengan memberikan tugas-
tugas tertentu yang ada kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian tujuan
pembelajaran.
c. Kelebihan dan kelemahan model pembelajaran demonstrasi adalah
1) Kelebihan model pembelajaran demonstrasi adalah
a) Demonstrasi dapat mendorong motivasi belajar peserta didik.
b) Demonstrasi dapat menghidupkan pelajaran karena peserta didik tidak hanya mendengar tetapi juga
melihat peristiwa yang terjadi.
c) Demonstrasi dapat mengaitkan teori dengan peristiwa alam lingkungan sekitar. Dengan demikian peserta
didik dapat lebih meyakini kebenaran materi pelajaran.
d) Demonstrasi apabila dilaksanakan dengan tepat, dapat terlihat hasilnya.
e) Demonstrasi seringkali mudah teringat daripada bahasa dalam buku pegangan atau penjelasan pendidik.
f) Melalui demonstrasi peserta didik terhindar dari verbalisme karena langsung memperhatikan bahan
pelajaran yang dijelaskan.
2) Kelemahan model pembelajaran demonstrasi adalah
Menurut Djamarah model pembelajaran demonstrasi selain mempunyai kelebihan juga
mempunyai kelemahan yaitu:
a) Peserta didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang akan dipertunjukkan.
b) Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.
c) Sukar dimengerti apabila didemonstrasikan oleh guru yang kurang menguasai apa yang
didemonstrasikan.
d) Demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab tanpa persiapan yang memadai
demonstrasi bisa gagal sehingga dapat menyebabkan model ini tidak efektif lagi.
e) Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan dan tempat yang memadai berarti penggunaan
model ini lebih mahal jika dibandingkan dengan ceramah.
f) Demonstrasi memerlukan kemampuan dan keterampilan guru yang khusus sehingga guru
dituntut untuk bekerja lebih profesional.

Diposkan oleh Ardha Arief di 4:3

http://ardhaphys.blogspot.com/2013/05/model-pembelajaran-demonstrasi.html
#MATERI 2
metode demonstrasi
REVISI MAKALAH
METODOLOGO PEMBELAJARAN PAI III
(Metode Demonstrasi)
Oleh :

nadirah:1001011371

HASNIATI : 1001011364
ANITA IRFAN : 1001011512
WAHIDAH : 1001011396
MARDIANAH : 1001011387
SADDIAH : 1001011374
MARIANI : 1001011377
NURFADILLAH :1001011375

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH SINJAI


T.A 2012-2013

KATA PENGANTAR

Bismallahirrahmanirrahim
Puji syukur kehadirat Allah swt atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga
sampai saat ini kami dapat menyelesaikan tugas makalah sesuai dengan waktu yang telah di tentukan.
Dalam penyusunan makalah ini tidak sedikit pun rintangan yang kami hadapi, tetapi kami dapat
menyelesaikannya dengan baik. Adapun judul yang kami bahas dalam makalah ini yaitu tentang
“METODE DEMONSTRASI” sebagai pengembangan dari mata kuliah METODOLOGI PEMBELAJARAN PAI
III.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan.
Olehnya itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca, untuk perbaikan makalah
kami kedepannya. Semoga makalah ini memberi manfaat bagi kita semua.

SINJAI 01,DES,2012

Kelompok SATU
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 4
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan 4
BAB II PEMBAHASAN 5
A. Pengertian Metode Demonstrasi 5
B. Langkah-langkah Penggunaan Metode Demonstrasi 6
C. Kelemahan dan Kelebihan Metode Demonstrasi 7
D. Cara Mengatasi Kelemhan Metode Demonstrasi 8
BAB III PENUTUP 10
A. Kesimpulan 10
B. Saran 10
DAFTAR PUSTAKA 11

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan perkembangan jaman, manusia dituntut agar semakin dinamis dan peka terhadap
perkembangan tersebut. Untuk meningkatkan kepekaan dan kedinamisannya, manusia mulai berpikir
dan mencoba untuk membuat suatu terobosan diberbagai bidang. Sehingga pada akhirnya manusia
tidak menjadi korban perubahan jaman, tetapi mampu mengendalikan perubahan tersebut untuk
mewujudkan kehidupan yang lebih baik. Dan semua itu hanya dapat dilakukan jika mempunyai bekal
pendidikan dan pengetahuan.

Salah satu terobosan tersebut adalah dibidang pendidikan. Agar kedepannya proses pembelajaran
menjadi menyenangkan dan memberi banyak manfaat bagi kehidupan manusia, maka mulai muncul dan
berkembang berbagai metode Pembelajaran yang dikatakan dapat mempercepat penerimaan dan
pemahaman peserta didik terhadap materi yang diajarkan. Metode-metode tersebut antara lain :
Metode Ceramah, Metode Diskusi, Metode Demonstrasi, Metode Penugasan, Metode Eksperimen dan
lain-lain.

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian Metode Demonstrasi

2. Bagaimana langkah-langkah penggunaan metode demonstrasi

3. Kelemahan dan keuntungan metode demonstrasi


4. Bagaimana cara mengatasi kelemahan metode demonstrasi

C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui Pengertian Metode Demonstrasi

2. Untuk mengetahui langkah-langkah penggunaan metode demonstrasi

3. Untuk mengetahui Kelemahan dan keuntungan metode demonstrasi

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan


mempertujukkankepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau
hanya sekadar tiruan. Sebagai metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara
liasan oleh guru. Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa hanya sekadar memerhatikan, akan
tetapi demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkret. Dalam strategi pembelajaran,
demonstrasi dapat digunakan untuk mendukung kebrhasilan strategi pembelajaran ekspositori dan
inkuiri.
Ada beberapa pendapat mengenai pengertian Metode Demonstrasi, antara lain :
Metode Demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan suatu proses atau
cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran (Syaiful Bahri Djamarah; 2000)
Metode Demonstrasi adalah suatu cara/teknik mengajar yang mengkombinasikan lisan dengan
suatu perbuatan dan alat-alat tertentu.
Metode Demonstrasi adalah pertunjukan tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau benda
sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar dapat diketahui dan dipahami oleh peserta
didik baik secara nyata maupun tiruannya
Metode Demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian,
aturan dan urutan melakukan suatu kegiatan baik secara langsung maupun melalui penggunaan media
pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan (Muhibbin Syah;
2000)

B. Langkah-Langkah Penggunaan Metode Demonstrasi.


1) Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan ada beberapa hal yang harus dilakukan:
Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses demonstrasi berakhir tujuan ini
meliputi beberapa aspek seperti aspek pengetahuan, sikap, atau keterampilan tertentu.
persiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilakukan. Garis-garis besar
langkah demonstrasi diperlukan sebagai panduan untuk menghindari kegagalan.
Lakukan uji coba demonstrasi. Uji coba meliputi segala peralatan yang diperlukan.
2) Tahap Pelaksanaan
a) Langkah Pembukaan
Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, di antaranya:
Aturlah temat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat memerhatikan dengan jelas apa
yang didemonstrasikan.
Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa.
Kemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa, misalnya siswa ditugaskan untuk
mencatat hal-hal yang dianggap penting dari pelaksanaan demonstrasi.
b) Langkah pelaksanaan demonstrasi
Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa untuk berpikir,
misalnya melalui pertanyaan-pertanyaan yang mengandung teka-teki sehingga mendorong siswa untuk
tertarik memerhatikan demonstrasi.
Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang menegangkan
Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan memerhatikan reaksi
seluruh siswa.
Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa
yang dilihat dari proses demonstrasi itu.
c) Langkah mengakhiri demonstrasi
Apabila demonstrasi selesai delakukan, proses pebelajran perlu diakhiri dengan memberikan tugas-
tugas tertentu yang ada kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi dan peruses pencapaian tujuan
pembelajaran. Hal ini diperlukan untuk meyakinkan apakah siswa mamahami proses demonstrasi itu
atau tidak. Selain memberikan tugas yang relevan, ada baiknya guru dan siswa melakuan evaluasi
bersama tentang jalannya proses demonstrasi itu untuk perbaikan selanjutnya.
C. Kelemahan dan Kelebihan Metode Demonstrasi
Seperti pada metode yang lain, Metode Demonstrasi juga mempuyai kelebihan dan juga beberapa
kekurangan berikut akan diuraikan satu persatu
1. Kelebihan/keuntungan yang ditawarkan Metode Demonstrasi antara lain :
a. Perhatian peserta didik dapat dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap penting oleh
Guru sehingga hal-hal yang penting dapat diamati seperlunya. Perhatian peserta didik
lebih mudah dipusatkan pada proses belajar dan tidak tertuju pada hal-hal lain
b. Dapat membimbing peserta didik kearah berpikir yang sama dalam satu saluran
berpikir yang sama
c. Ekonomis dalam jam pelajaran disekolah karena materi yang memerlukan waktu yang
panjang dapat diperlihatkan melalui Demonstrasi dengan waktu yang relatif pendek
d. Dapat mengurangi kesalahan-kesalahan bila dibandingkan dengan hanya membaca
didalam buku, karena peserta didik telah memperoleh gambaran yang jelas dari hasil
pengamatannya
e. Bila peserta didik turut aktif bereksperimen, maka peserta didik akan memperoleh
pengalaman-pengalaman langsung untuk mengembangkan kecakapannya
f. Beberapa masalah yang menimbulkan pertanyaan pada diri peserta didik dapat
dijawab waktu mengamati proses Demonstrasi/Eksperimen
2. Kelemahan/Kekurangan dari Metode Demonstrasi antara lain :
a. Daya tangkap setiap peserta didik berbeda, sehingga Guru harus mengulang-ulang
suatu bagian yang sama agar peserta didik dapat mengikuti pelajaran
b. Waktu yang diperlukan untuk proses belajar mengajar akan lebih lama dibandingkan
dengan Metode ceramah
c. Untuk melakukan Demonstrasi diperlukan peralatan khusus dan apabila terjadi
kekurangan peralatan, Metode Demonstrasi menjadi kurang efesien
d. Memerlukan biaya yang cukup mahal, terutama untuk membeli peralatan dan bahan
e. Memerlukan tenaga yang tidak sedikit
f. Apabila peserta didik tidak aktif maka Metode Demonstrasi menjadi tidak efektif
g. Kadang-kadang peserta didik melihat suatu proses yang didemonstrasikan berbeda
dengan proses yang sebenarnya
D. Cara Mengatasi Kelemahan Metode Demonstrasi
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan Guru untuk mengurangi kelemahan dari Metode Demonstrasi
tersebut, diantaranya :
a. Menentukan hasil yang ingin dicapai dalam jam pelajaran/pertemuan tersebut
b. Mengarahkan Demonstrasi tersebut sedemikian rupa sehingga peserta didik
memperoleh pengertian dan gambaran yang benar, pembentukan sikap serta
kecakapan praktis
c. Memilih dan mengumpulkan alat-alat Demonstrasi yang akan dilaksanakan
d. Mengusahakan agar seluruh peserta didik dapat mengikuti pelaksanaan Demonstrasi
sehingga mereka memperoleh pengertian dan pemahaman yang sama
e. Memberikan pengertian yang sejelas-jelasnya tentang landasan teori dari topik yang
didemonstrasikan
f. Mendemonstrasikan hal-hal yang bersifat praktis dan berguna dalam kehidupan
sehari-hari
g. Menetapkan garis besar langkah-langkah Demonstrasi yang dilaksanakan dan
mengadakan Try Out (uji coba) sebelum mengadakan Demonstrasi sehingga dalam
pelaksanaannya tepat sasaran dan lebih efisien

BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Dapat dikatakan bahwa Metode Demonstrasi adalah suatu metode mengajar yang dilakukan dengan
menggunakan alat peraga dan disertai dengan teorinya untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk
memperlihatkan berlangsungnya suatu proses kepada peserta didik. Metode Demonstrasi adalah
sebuah metode yang bersifat Ekspositori/Metode belajar yang bersifat memberi dan menerima (dalam
hal ini nara sumber memberi ilmu kepada audiens). Metode ini cukup efektif karena membantu para
peserta didik untuk memperoleh jawaban dengan mengamati suatu proses atau peristiwa tertentu,
dimana keaktifan biasanya lebih banyak dari pihak Guru/Nara sumber.
B.Kritik dan Saran
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan dalam makalah ini oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari kalangan pembaca demi perbaikan
penulisan makalah kami selanjutnya

DAFTAR PUSTAKA

Stiebanten.Blogspot.Com/2011/6 Pengertian arti metode demonstrasi.html


Rumah desa koe/ Blogspot.com?2011/05 model pembelajaran numbered heads together.html

#materi 3
Makalah: Metode Demonstrasi dalam Pembelajaran
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

Konsep pendidikan pada dasarnya membuat siswa memiliki kompetensi tamatan sesuai jenjang sekolah,
yaitu pengetahuan, nilai, sikap, dan kemampuan melaksanakan tugas atau mempunyai kemampuan
untuk mendekatkan dirinya dengan lingkungan alam, lingkungan sosial, lingkungan budaya, dan
kebutuhan daerah. Sementara itu, kondisi pendidikan di negara kita dewasa ini, lebih diwarnai oleh
pendekatan yang menitikberatkan pada model belajar konvensional seperti ceramah sehingga kurang
mampu merangsang siswa untuk terlibat aktif dalam proses belajar mengajar. Suasana belajar seperti
itu, semakin menjauhkan peran pendidikan dalam upaya mempersiapkan warga negara yang baik dan
masyarakat yang cerdas (Djahiri, 1993)

Salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat dikembangkan untuk memenuhi tuntutan tersebut
adalah model metode pembelajaran demonstrasi. Yang dimaksud metode demonstrasi adalah salah
satu cara mengajar, di mana guru melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati
prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas
dan dievalusi oleh guru.

Setiap orang selalu punya kewajiban untuk melakukan tugas tertentu seperti halnya seorang guru di
tuntut agar menjalankan kewajiban itu sepenuh tanggung jawab. Setiap kewajiban berisi tugas dan
setiap tugas harus di laksanakan. Tugas yang di laksanakan akan dianggap selesai apabila tujuan yang
hendak dicapai sudah terwujud. Seorang guru tersebut harus merasa yakin bahwa jalan yang harus
ditempuhnya untuk sampai kepada tujuan dapat dilakukan dengan cara atau metode yang tepat dan
cocok untuk diterapkan kepada peserta didiknya.
Adapun cara atau metode yang terbaik untuk diterapkan itu banyak sekali tergantung pada karakteristik
peserta didik masing-masing, salah satunya adalah metode demonstrasi. Metode demonstrasi
merupakan metode yang sangat efektif dalam membantu anak didik untuk menjawab kebutuhan
belajarnya dengan usaha sendiri berdasarkan fakta dan data yang jelas dan benar yang diperolehnya
dari demonstrasi.

Metode Demonstrasi dan Eksperimen ialah suatu upaya pembelajaran atau proses belajar dengan cara
praktek menggunakan peragaan yang di tujukan pada siswa dengan tujuan agar semua siswa lebih
mudah dalam memahami dan mempraktekkan apa yang telah diperolehnya dan dapat mengatasi suatu
permasalahan yang terjadi sehubungan dengan yang sudah didemonstrasikan.

Karakteristik metode demonsrtasi dapat dilihat dari keunggulan metode deemonstrasi dan kelemahan
metode demonstrasi. Keunggulanmetode demonstrasi, antara lain: 1) Perhatian siswa lebih mudah
dipusatkan pada proses belajar dan tidak tertuju pada hal-hal lain; 2) Dapat mengurangi kesalahan
dalam mengambil kesimpulan, apabila dibandingkan dengan halnya membaca buku karena siswa
mengamati langsung terhadap suatu proses yang jelas; 3) Apabila siswa turut aktif dalam sesuatu
percobaan yang bersifat demonstrative maka anak didik akan memperoleh pengalaman-pengalaman
praktis yang dapat membentuk perasaan dan kemampuan anak, serta dapat mengembangkan
kecakapannya.

Kekurangan metode demonstrasi, diantaranya: 1) Demonstrasi akan menjadi metode yang kurang tepat
apabila alat-alat yang dimonstrasikan tidak memadai atau tidak sesuai kebutuhan; 2) Demonstrasi
menjadi kurang efektif apabila tidak diikuti dengan sebuah aktivitas dimana siswa sendiri dapat ikut
bereksperimen dan tidak dapat menjadikan aktivitas itu sebagai pengalaman yang berharga; 3) Tidak
semua hal dapat didemonstrasikan di dalam kelas.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan topik dalam materi pelajaran yang akan didemonsrtasikan maka
rumusan masalah dalam penulisan makalah ini ialah:
Kapan dan bagaimanakah metode demonstrasi digunakan dalam pembelajaran di kelas?
Kapan digunakan metode demonstrasi?
Bagaimanakah metode Demonstrasi digunakan?
C. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini ialah untuk mengetahui waktu yang tepat kapan menggunakan metode
demonstrasi materi apa yang dapat didemonstrasikan serta bagaimana cara menggunakan metode
demonstrasi.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses, cara menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Sedangkan belajar
adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berusaha tingkah laku atau tanggapan yang
disebabkan oleh pengalaman (Makalah Kongres Budaya dan Bahasa Indonesia, 1996:14)

Sependapat dengan pernyataan tersebut, Soetomo (1993:68) mengemukakan bahwa pembelajaran


adalah proses pengelolaan lingkungan seseorang yang dengan sengaja dilakukan sehingga
memungkinkan dia belajar untuk melakukan atau mempertunjukkan tingkah laku tertentu pula.
Sedangkan belajar adalah suatu proses yang menyebabkan tingkah laku yang bukan disebabkan oleh
proses pertumbuhan yang bersifat fisik, tetapi perubahan dalam kebiasaan, kecakapan, bertambah,
berkembang daya pikir, sikap dan lain-lain (Soetomo, 1993:120)

Pasal 1 Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang pendidikan nasional menyebutkan bahwa
pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar. Jadi, pembelajaran adalah proses yang disengaja yang menyebabkan siswa belajar
pada suatu lingkungan belajar untuk melakukan kegiatan pada siatuasi tertentu.

B. Definisi Metode Demonstrasi

Metode Demonstrasi adalah metode mengajar yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu
pengertian atau untuk memperlihatkan pada seluruh kelas tentang suatu proses atau suatu petunjuk
untuk melakukan sesuatu.

Yang di maksud dengan Metode Demonstrasi ialah metode mengajar dengan menggunakan peragaan
untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu proses
pembentukan tertentu pada siswa.

Metode demonstrasi-Animasi dapat memperjelas pengertian dan konsep tindakan yang harus dilakukan.
Metode tersebut dalam prakteknya dapat di lakukan oleh guru atau anak didik itu sendiri. Metode
Demonstransi-Animasi cukup baik apabila di gunakan dalam penyampaian bahan pelajaran tata surya,
proses teknis peralatan, alran listrik, atau fiqih, misalnya bagaiamana cara berwudu, shalat,
memandikan orang mati, tawaf pada waktu haji,dan yang lainnya.

Demonstrasi merupakan metode yang sangat efektif sebab membantu anak didik untuk mencari
jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta yang benar. Metode ini dapat diterapakan dalam
pembelajaran Ilmu Alam, Teknik dan PAI, tetapi, tidak semua pelajaran PAI bisa didemonstrasikan,
misalnya masalah aqidah yang menjelaskan iman kepada allah, malaikat, surga, neraka dan lai-lain.

C. Tujuan dan Kegunaan Metode Demonstrasi

Tujuan dan kegunaan metode demonstrasi, antara lain:


Untuk memudahkan penjelasan sebab penggunaan bahasa lebih terbatas.
Untuk membantu anak dalam memahami dengan jelas jalannya suatu proses dengan penuh perhatian.
Untuk menghindari verbalisme.
Cocok digunakan apabila akan memberikan keterampilan tertentu.
Adapun aspek yang penting dalam menggunakan Metode Demonstrasi adalah:
Demonstrasi akan menjadi metode yang tidak wajar apabila alat yang di Demonstrasikan tidak bisa di
amati dengan seksama oleh siswa. Misalnya alatnya terlalu kecil atau penjelasannya tidak jelas.
Demonstrasi menjadi kurang efektif bila tidak di ikuti oleh aktivitas di mana siswa sendiri dapat ikut
memperhatikan dan menjadi aktivitas mereka sebagai pengalaman yang berharga. Tidak semua hal
dapat di Demonstrasikan di kelas karna sebab alat-alat yang terlalu besar atau yang berada di tempat
lain yang tempatnya jauh dari kelas. Hendaknya dilakukan dalam hal-hal yang bersifat praktis. Sebagai
pendahuluan, berilah pengertian dan landasan teori dari apa yang akan di demonstrasikan.

Dan adapun sebaiknya dalam Mendemonstrasikan pelajaran tersebut guru harus terlebih dulu
Mendemonstrasikan dengan sebaik-baiknya, baru di ikuti oleh murid-muridnya yang sesuai dengan
petunjuk.

Adapun dalam metode demonstran ini memiliki kelebihan dan ada juga kekurangannya sebagaimana
yang akan di paparkan di bawah ini.

D. Langkah-Langkah Metode Demonstrasi

Beberapa petunjuk penggunaan metode demonstrasi:


Perencanaan: Menentukan tujuan demonstrasi mengoperasikan PLC zelio logic smart relay; Menetapkan
langkah-langkah pokok demonstrasi membuat gambar kendali zelio di komputer; dan Menyiapkan alat-
alat yang diperlukan seperti PLC trainner dan komputer.
Pelaksanaan: Mengusahakan agar demonstrasi pembuatan gambar kendali zelio di komputer dapat
diikuti dan diamati oleh seluruh siswa melalui proyektor; Menumbuhkan sikap krisis pada siswa sehingga
terjadi Tanya jawab, dan diskusi tentang masalah PLC zelio logic smart relay; Memberi kesempatan pada
setiap siswa untuk mencoba membuat gambar rangkaian kendali zelio di komputer sehingga siswa
merasa yakin tentang suatu proses operasi rangkaian kendali PLC zelio logic; Membuat penilaian dari
kegiatan siswa dalam demonstrasi menggunakan PLC zelio logic tersebut, seperti gambar hasil karya
siswa yang dibuat di komputer.
Tindak lanjut: Pemberian tugas kepada siswa untuk membuat gambar rangkaian kendali PLC untuk
lampu lalu lintas; Penilaian terhadap laporan hasil demonstrasi mengoperasikan PLC zelio.
Metode domonstrasi merupakan metode mengajar yang menyajikan bahan pelajaran dengan
mempertunjukkan secara langsung objeknya atau caranya melakukan sesuatu untuk mempertunjukkan
proses tertentu. Demonstrasi dapat digunakan pada semua mata pelajaran. Dalam pelaksanaan
demonstrasi guru harus sudah yakin bahwa seluruh siswa dapat memperhatikan dan mengamati
terhadap objek yang akan didemonstrasikan. Sebelumnya proses demonstrasi guru sudah
mempersiapkan alat – alat yang digunakan dalam demonstrasi tersebut.
Guru dituntut menguasai bahan pelajaran serta mengorganisasi kelas, jangan samapi guru terlena
dengan demonstrasinya tanpa memperhatikan siswa secara menyeluruh. Ada beberapa karakteristik
metode mengajar demonstrasi dan bagaimana hubungannya dengan pengalaman belajar siswa.

Karakteristik, Pengalaman Belajar, Keunggulan, dan Ketrampilan Metode Demonstrasi:

Prosedur metode demonstrasi yang harus dilakukan dalam pembelajaran adalah: Mempersiapkan alat
bantu yang akan digunakan dalam pembelajaran; Memberikan penjelasan tentang topik yang akan
didemonstrasikan; Pelaksanaan demonstrsi bersamaan dengan perhatian dan peniruan dari siswa;
Penguatan (diskusi, tanya jawab, dan atau latihan) terhadap hasil demonstrasi.

Kesimpulan: Kemampuan guru yang perlu diperhatikan dalam menunjung keberhasilan demonstrasi di
antaranya:
Mampu secara proses tentang topik yang dipraktekkan.
Mampu mengelola kelas, menguasai siswa secara menyeluruh.
Mampu menggunakan alat bantu yang digunakan.
Mampu melaksanakan penilaian proses
Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan untuk menunjang demonstrasi, diantaranya
adalah:
Siswa memiliki motivasi, perhatian dan minat terhadap topik yang didemonstrasikan.
Memahami tentang tujuan/maksud yang akan didemonstrasikan.
Mampu mengamati proses yang dilakukan oleh guru.
Mampu mengidentifikasi kondisi dan alat yang digunakan dalam demonstrasi

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Pembelajaran dengan demonstrasi memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa
yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam materi pelajaran yang
didemonstrasikan. Penerapan metode metode pembelajaran demonstrasi mempunyai pengaruh positif,
yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang ditunjukan dengan hasil wawancara dengan
sebagian siswa, rata-rata jawaban siswa menyatakan bahwa siswa tertarik dan berminat dengan metode
metode pembelajaran demonstrasi sehingga mereka menjadi termotivasi untuk belajar.

Metode demonstrasi adalah salah satu metode mengajar dengan menggunakan peragaan untuk
memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu dengan jalan
mendemonstrasikan terlebih dulu kepada siswa.
Metode ini dapat menghilangkan varbalisme sehingga siswa akan semakin memahami materi pelajaran.
Akan tetapi ada beberapa hal yang perlu di perhatikan seperti ketersediaan alat peraga agar metode ini
dapat berjalan dengan efektif dan efesien.

B. Saran

Dari hasil pengamatan penulis di kelas agar proses belajar mengajar dengan demonstrasi lebih efektif
dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut:

Untuk melaksanakan metode demonstrasi memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru
harus mampu menentukan atau memilih topik yang benar-benar bisa diterapkan dengan model
demonstrasi dalam proses belajar mengajar sehingga diperoleh hasil yang optimal.
Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya lebih sering melatih siswa dengan
berbagai metode pembelajaran, walau dalam taraf yang sederhana, dimana siswa nantinya dapat
menemukan pengetahuan baru, memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga siswa berhasil atau
mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.
Perlu adanya penelitian yang lebih khusus dalam pengunaan metode demonstrasi ini, karena
pembelajaran dengan metode ini hanya cocok pada kondisi tertentu saja.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi.(1997). Dasar-dasar evaluasi pendidikan : Aplikasi dan penerapannya. Jakarta: Bumi
Aksara.
Depdikbud.(1994). Kurikulum berbasis kompetensi dalam menunjang kecakapan hidup siswa,
Jakarta,Bina aksara.

Djahiri, (1993).Landasan falsafah dan teori teknologi pendidikan, Media Kencana, IKIP Jakarta.

Dewi S, Prawiradilaga dan Evelin, Siregar.(2008). Mozaik teknologi pendidikan. Jakarta : Kencana.

Gunawan, Ary H., 1986, Kebijakan-kebijakan Pendidikan di Indonesia, Jakarta: Bina Aksara.

Khadijah, Nyayu, (2009).Psikologi Pendidikan, Palembang, Grafika Telindo Press, Sumatera Selatan.

Tim KBBI (1996).Makalah Kongres Budaya dan Bahasa Indonesia di Jakarta

Majid, Abdul.(2004), Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi Konsep dan Implementasi
Kurikulum, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Miarso, Yusufhadi, 1994, Posisi dan Fungsi Profesi Teknologi Pendidikan. Makalah Seminar IKIP Jakarta.
Miarso, Yusufhadi. (2009). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana, Nasution, Jakarta :
PT.Bumi Aksara.

Sutomo.(1993). Pembelajaran Menyenangkan Untuk anak-anak Autis. Jakarta: Bumi Aksara.


#MATERI 4

A. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses, cara menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Sedangkan
belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berusaha tingkah laku atau tanggapan
yang disebabkan oleh pengalaman (Makalah Kongres Budaya dan Bahasa Indonesia, 1996:14)
Pasal 1 Undang –undang No. 20 tahun 2003 tentang pendidikan nasional menyebutkan bahwa
pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar.
Jadi pembelajaran adalah proses yang disengaja yang menyebabkan siswa belajar pada suatu
lingkungan belajar untuk melakukan kegiatan pada siatuasi tertentu.
B. Definisi Metode Demonstrasi
Metode Demonstrasi adalah metode mengajar yang menggunakan peragaan untuk memperjelas
suatu pengertian atau untuk memperlihatkan pada seluruh kelas tentang suatu proses atau suatu
petunjuk untuk melakukan sesuatu.
Yang di maksud dengan Metode Demonstrasi ialah metode mengajar dengan menggunakan
peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana
berjalannya suatu proses pembentukan tertentu pada siswa.
Metode demonstrasi-Animasi dapat memperjelas pengertian dan konsep tindakan yang harus
dilakukan. Metode tersebut dalam prakteknya dapat di lakukan oleh guru atau anak didik itu
sendiri. Metode Demonstransi-Animasi cukup baik apabila di gunakan dalam penyampaian
bahan pelajaran tata surya, proses teknis peralatan, alran listrik, atau fiqih, misalnya bagaiamana
cara berwudu, shalat, memandikan orang mati, tawaf pada waktu haji,dan yang lainnya.
Demonstrasi merupakan metode yang sangat efektif sebab membantu anak didik untuk mencari
jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta yang benar. Metode ini dapat diterapkan dalam
pembelajaran Ilmu Alam, Teknik dan PAI, tetapi, tidak semua pelajaran PAI bisa
didemonstrasikan, misalnya masalah aqidah yang menjelaskan iman kepada allah, malaikat,
surga, neraka dan lai-lain.

C. Tujuan dan Kegunaan Metode Demonstrasi.


Tujuan dan kegunaan metode demonstrasi, antara lain :
1. Untuk memudahkan penjelasan sebab penggunaan bahasa lebih terbatas.
2. Untuk membantu anak dalam memahami dengan jelas jalannya suatu proses dengan penuh
perhatian.
3. Untuk menghindari verbalisme.
4. Cocok digunakan apabila akan memberikan keterampilan tertentu.
5. Adapun aspek yang penting dalam menggunakan Metode Demonstrasi adalah:
a. Demonstrasi akan menjadi metode yang tidak wajar apabila alat yang didemonstrasikan
tidak bisa diamati dengan seksama oleh siswa. Misalnya alatnya terlalu kecil atau penjelasannya
tidak jelas.
b. Demonstrasi menjadi kurang efektif bila tidak diikuti oleh aktivitas di mana siswa sendiri
dapat ikut memperhatikan dan menjadi aktivitas mereka sebagai pengalaman yang berharga.
c. Tidak semua hal dapat didemonstrasikan di kelas karna sebab alat-alat yang terlalu besar
atau yang berada di tempat lain yang tempatnya jauh dari kelas.
d. Hendaknya dilakukan dalam hal-hal yang bersifat praktis
e. Sebagai pendahuluan, berilah pengertian dan landasan teori dari apa yang akan
didemonstrasikan.
f. Dan adapun sebaiknya dalam mendemonstrasikan pelajaran tersebut guru harus terlebih
dulu Mendemonstrasikan dengan sebaik-baiknya, baru diikuti oleh murid-muridnya yang sesuai
dengan petunjuk.
g. Adapun dalam metode demonstran ini memiliki kelebihan dan ada juga kekurangannya
sebagaimana yang akan di paparkan di bawah ini.

D. Kelebihan dan Kelemahan Metode Demonstrasi


Sebagai suatu metode pembelajaran demonstrasi memiliki beberapa kelebihan, diantaranya:
Melalui metode demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat dihindari, sebab siswa disuruh
langsung memperhatikan bahan pelajaran yang dijelaskan.
Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tak hanya mendengar, tetapi juga melihat
peristiwa yang terjadi.
Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki kesempatan untuk
membandingkan antara teori dan kenyataan. Dengan demikian siswa akan lebih meyakini
kebenaran materi pembelajaran.
Di samping beberapa kelebihan, metode demonstrasi juga memiliki beberapa kelemahan, di
antarannya:
Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab tanpa persiapan yang
memadai demonstrasi bisa gagal sehingga dapat menyebabkan metode ini tidak efektif lagi.
Bahkan sering terjadi untuk menghasilkan pertunjukan suatu proses tertentu, guru harus beberapa
kali mencobanya terlebih dahulu, sehingga dapatmemakan waktu yang banyak.
Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan tempat yang memadai yang berarti
penggunaan metode ini memerlukan pembiayaan yang lebih mahal dibandingkan dengan
ceramah.
Demonstrasi memerlukan kemampuan dan keterampilan guru yang khusus, sehingga guru
dituntut untuk bekerja lebih profesional. Di samping itu demonstrasi juga memerlukan kemauan
dan motivasi guru yang bagus untuk keberhasilan proses pembelajaran siswa.
E. Langkah-Langkah Metode Demonstrasi
a. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan ada beberapa hal yang harus dilakukan:
1. Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses demonstrasi berakhir.
2. Persiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilakukan.
3. Lakukan uji coba demonstrasi.
b. Tahap Pelaksanaan
1. Langkah pembukaan. Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, di antaranya:
a) Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat memperhatikan dengan jelas
apa yang didemonstrasikan.
b) Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa.
c) Kemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa, misalnya siswa ditugaskan
untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting dari pelaksanaan demonstrasi.
2. Langkah pelaksanaan demonstrasi.
a) Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa untuk berpikir,
misalnya melalui pertanyaanpertanyaan yang mengandung teka-teki sehingga mendorong siswa
untuk tertarik memperhatikan demonstrasi.
b) Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang menegangkan.
c) Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan memerhatikan reaksi
seluruh siswa.
d) Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai dengan
apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu.
3. Langkah mengakhiri demonstrasi. Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses
pembelajaran perlu diakhiri dengan memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya dengan
pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini diperlukan untuk
meyakinkan apakah siswa memahami proses demonstrasi itu atau tidak. Selain memberikan
tugas yang relevan, ada baiknya guru dan siswa melakukan evaluasi bersama tentang jalannya
proses demonstrasi itu untuk perbaikan selanjutnya.
Metode domonstrasi merupakan metode mengajar yang menyajikan bahan pelajaran dengan
mempertunjukkan secara langsung objeknya atau caranya melakukan sesuatu untuk
mempertunjukkan proses tertentu. Dalam pelaksanaan demonstrasi guru harus sudah yakin
bahwa seluruh siswa dapat memperhatikan dan mengamati terhadap objek yang akan
didemonstrasikan. Sebelumnya proses demonstrasi guru sudah mempersiapkan alat – alat yang
digunakan dalam demonstrasi tersebut.
Guru dituntut menguasai bahan pelajaran serta mengorganisasi kelas, jangan sampai guru terlena
dengan demonstrasinya tanpa memperhatikan siswa secara menyeluruh. Ada beberapa
karakteristik metode mengajar demonstrasi dan bagaimana hubungannya dengan pengalaman
belajar siswa.
Prosedur metode demonstrasi yang harus dilakukan dalam pembelajaran adalah :
Mempersiapkan alat bantu yang akan digunakan dalam pembelajaran
Memberikan penjelasan tentang topik yang akan didemonstrasikan
Pelaksanaan demonstrsi bersamaan dengan perhatian dan peniruan dari siswa
Penguatan (diskusi, tanya jawab, dan atau latihan) terhadap hasil demonstrasi

Kesimpulan
Kemampuan guru yang perlu diperhatikan dalam menunjung keberhasilan demonstrasi di
antaranya :
Mampu secara proses tentang topik yang dipraktekkan
Mampu mengelola kelas, menguasai siswa secara menyeluruh
Mampu menggunakan alat bantu yang digunakan
Mampu melaksanakan penilaian proses
Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan untuk menunjang demonstrasi,
diantaranya adalah :
Siswa memiliki motivasi, perhatian dan minat terhadap topik yang didemonstrasikan
Memahami tentang tujuan/maksud yang akan didemonstrasikan.
Mampu mengamati proses yang dilakukan oleh guru
Mampu mengidentifikasi kondisi dan alat yang digunakan dalam demonstrasi
#MATERI 5

Metode Pembelajaran Demonstrasi

BAB I
PENDAHULUAN
Dalam proses belajar mengajar di sekolah khususnya dan lembaga-lembaga
pendidikan umumnya terdapat banyak sekali metode yang dapat digunakan dalam
pembelajaran baik pelajaran Pendidikan Agama Islam maupun pelajaran lainnya,
sehinggatujuan pembelajaran yang ditetapkan dapat tercapai. Demonstrasi
merupakan metode yang sangat efektif, sebab membantu siswa untuk mencari
jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta atau data yang benar. Sebagai
metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh
guru. Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa hanya sekadar
memerhatikan, akan tetapi demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih
konkret. Dalam strategi pembelajaran, demonstrasi dapat digunakan untuk
mendukung keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori dan inkuiri. Metode
demonstrasi sejenis dengan metode ceramah dan metode ekspositori. Kegiatan
belajar mengajar berpusat pada guru atau guru mendominasi kegiatan belajar
mengajar. Tetapi pada metode demonstrasi aktivitas siswa lebih banyak lagi
dilibatkan. Dengan demikian, dominasi guru lebih berkurang lagi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Metode Demonstrasi
metode berasal dari kata “Methodos” yang secara etimologis, berasal dari bahasa
latin yaitu “Methodos”. Secara etimologis kata methodos berasal dari kata metha
yang artinya dilalui dan hodos yang artinya jalan. Jadi methodos artinya jalan yang
dilalui. Secara umum, “metode artinya jalan atau cara yang harus dilalui untuk
mencapai tujuan.

Metode Demonstrasi adalah Suatu metode mengajar dimana seorang guru atau
orang lain yang sengaja diminta atau murid sendiri memperlihatkan pada seluruh
kelas tentang suatu proses atau suatu kaifiyah melakukan sesuatu.[1]

Menurut A. Tabrani Rusyan (1993 : 106) mengatakan bahwa “Metode


Demonstrasi merupakan pertunjukan tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau
benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan”.[2]

Menurut Mulyani Sumantri dan Johar Permana (2001:133) Metode demonstrasi


diartikan sebagai cara penyajian pelajaran dengan memperagakan dan
mempertunjukan kepada peserta didik suatu proses, situasi atau benda tertentu
yang sedang dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun bentuk tiruan.

Sebagai contoh seorang instuktur atau tim guru menujukan, atau memperlihatkan
suatu proses misalnya merebus air sampai 100 0C, sehingga seluruh siswa dikelas
dapat melihat, mengamati, mendengar, dan merasakan proses yang dipertunujkan
oleh guru. Dengan demonstrasi proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan
lebih berkesan secara mendalam sehingga membentuk pengertian dengan baik dan
sempurna. Adapun penggunaan teknik demonstrasi mempunyai tujuan agar siswa
amampu memahami tentang cara mengatur atau menyusun sesuatu.[3]

Dalam mengajarkan praktek-praktek agama, Nabi Muhammad Saw juga banyak


mempergunakan metode ini. Seperti mengajarkan cara-cara wudhu’, shalat, dan
sebagainya. Seluruh cara-cara ini dipraktekan oleh Nabi Munahmmad Saw,
kemudian barulah dikerjakan oleh Umatnya.
Dalam suatu Hadist pernah Nabi menerangkan kepada umatnya; Sabda Rasulullah
S.a.w. :
“Sembahyanglah kamu sebagaimana kamu melihat aku sembahyang.” (H.R.
Bukhori).[4]

Dalam pendidikan Agama tidak semua masalah Agama dapat didemonstrasikan,


misalnya masalah Aqidah (keimanan kepada Allah, Malaikat, Surga, Neraka,
adanya siksa kubur dan sebagainya). Metode demonstrasi banyak dipergunakan
dalam bidang Ibadah dan Akhlak.
Teknik Demonstrasi dapat berjalan efektif apabila memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:[5]
a. Guru harus mampu menyusun rumusan tujuan instruksional, agar dapat
memberI motifasi yang kuat pada siswa untuk belajar.
b. Pertimbangkanlah baik baik apakah pilihan teknik tersebut mampu menjamin
tercapainya tujuan yang telah dirumuskan.
c. Amatilah apakah jumlah siswa memberi kesempatan untuk suatu
demonstrasi yang berhasil, bila tidak guru harus mengambil kebijaksanaan lain.
d. Guru diharuskan telah meneliti alat alat dan bahan yang akan digunakan
mengenai jumlah, kondisi, dan tempatnya. Juga perlu mengenal baik-baik, atau
telah mencoba terlebih dahulu agar demonstrasi itu berhasil.
e. Guru harus menentukn garis besar langkah langkah yang akan dilakukan.
f. Apakah tersedia waktu yang cukup, sehingga guru dapat memberi keterangan
bila perlu, dan siswa bisa bertanya.
g. Selama demonstrasi berlangsung guru harus memberi kesempatan pada siswa
untuk mengamati dengan baik dan bertanya.
h. Guru perlu mengadakan evaluasi apakah demonstrasi yang dilakukan itu
berhasil dan bila perlu demonstrasi bisa diulang.

Keuntungan yang diperoleh dengan demonstrasi kebutuhan siswa lebih


dapat terpusatkan pada pelajaran yang sedang diberikan, kesalahan2 yang terjadi
bila pelajaran itu di ceramahkan dapat diatasi melalui pengamatan dan contoh
kongkrit. Sehingga kesan yang diterima siswa lebih mendalam dan tinggal lebih
lama pada jiwanya. Akibat selanjutnya memberikan motivasi yang kuat untuk
siswa agar lebih giat belajar. Jadi dengan demonstrasi itu siswa dapat partisipasi
aktif, dan memperoleh pengalaman langsung, serta dapat mengembangan
kecakapnya.
Prosedur metode demonstrasi yang harus dilakukan dalam pembelajaran adalah
:[6]
a. Mempersiapkan alat bantu yang akan digunakan dalam pembelajaran
b. Memberikan penjelasan tentang topik yang akan didemonstrasikan
c. Pelaksanaan demonstrsi bersamaan dengan perhatian dan peniruan dari siswa
d. Penguatan (diskusi, tanya jawab, dan atau latihan) terhadap hasil demonstrasi
e. Kesimpulan

Kemampuan guru yang perlu diperhatikan dalam menunjung keberhasilan


demonstrasi di antaranya :
1. Mampu secara proses tentang topik yang dipraktekkan
2. Mampu mengelola kelas, menguasai siswa secara menyeluruh
3. Mampu menggunakan alat bantu yang digunakan
4. Mampu melaksanakan penilaian proses

Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan untuk menunjang


demonstrasi, diantaranya adalah :
1. Siswa memiliki motivasi, perhatian dan minat terhadap topik yang
didemonstrasikan
2. Memahami tentang tujuan/maksud yang akan didemonstrasikan.
3. Mampu mengamati proses yang dilakukan oleh guru
4. Mampu mengidentifikasi kondisi dan alat yang digunakan dalam demonstrasi

B. Kelebihan dan Manfaat Metode Demonstrasi

Kelebihan:
1. Dengan metode ini anak-anak dapat menghayati dengan sepenuh hatinya
mengenai pelajaran yang diberikan.
2. Memberi pengalaman praktis yang dapat membentuk perasaan dan kemuan
anak.
3. Perhatian anak akan terpusat kepada apa yang didemonstrasikan.
4. Dengan metode ini sekaligus masalah-masalah yang mungkin timbul dalam
hati anak-anak dapat langsung terjawab.
5. Akan mengurangi kesalahan dalam mengambil kesimpulan, karena anak
mengamati terhadap suatu proses.[7]

Manfaat:[8]
1. Cara mengajar keterampilan yang effektif
2. Merangsang/memotivasi kegiatan
3. Menumbuhkan kepercayaan pada diri sendiri
4. Dapat menjadi alat untuk tujuan –tujuan publisitas
5. Meningkatkan mitra bagi penyuluh pertanian dalam proses pembelajaran
6. Meperkenalkan teknologi/inovasi baru dengan harapan dapat merubah cara
kerja audence/petani lebih baik

C. Kekurangan dan Keterbatasan Metode Demonstrasi

Kekurangan:
1. Dalam pelaksanaan metode demonstrasi memerlukan waktu yang banyak
(panjang).
2. Apabila sarana peralatan kurang memadai atau alat-alatnya tidak sesuai
dengan kebutuhan, maka metode ini kurang efektif.
3. Metode ini sukar dilaksanakan apabila anak belum matang untuk
melaksanakan eksperimen.
4. Banyak hal-hal yang tidak dapat didemonstrasikan daam kelas.

Keterbatasan:
1. Kemungkinan tidak cocok untuk semua topik
2. Memerlukan banyak persiapan (alat, bahan dan termasuk demonstrator
(pelatih/penyulu pertanian).
3. Bila hasil demonstrasi tidak sesuai harapan, dapat menurunkan citra
demonstrator.
D. Saran-Saran Pelaksanaan Meode Demonstrasi
1. Metode Demonstrasi hendaknya dilakukan dalam hal-hal yang bersifat
praktis dan urgen dalam masyarakat.
2. Hendaknya Pendemonstrasian diarahkan agar murid-murid dapat
memperoleh pengertian yang lebih jelas, pembentukan sikap serta kecakapan
praktis.
3. Hendaknya diusahakan supaya semua anak dapat mengikuti demonstasi
dengan jelas (pengaturan ruang dan tempat duduk).
4. Sebagai pendahuluan, berilah pengertian sejelas-jelasnya landasan teori dari
apa yang akan didemonstrasikan.
Penggunaan metode demonstrasi ini mempunyai tujuan agar siswa mampu
memahami tentang cara mengatur atau menyusun sesuatu. Penggunaan metode
demonstrasi menunjang proses interaksi belajar mengajar di kelas karena dapat
memusatkan perhatian siswa pada pelajaran, meningkatkan partisipasi aktif siswa
untuk mengembangkan kecakapan siswa dan memotvasi siswa untuk belajar lebih
giat.[9]

Dengan kata lain penggunaan metode demonstrasi bertujuan untuk mewujudkan


aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, menghindari kesalahan dalam
memahami konsep-konsep dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, serta
dapat melatih kecakapan siswa dalam menganalisa sesuatu yang sedang dialami
atau didemonstrsikan.

BAB III
KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas maka dapt disimpulkan:

Metode Demonstrasi adalah Suatu metode mengajar dimana seorang guru atau
orang lain yang sengaja diminta atau murid sendiri memperlihatkan pada seluruh
kelas tentang suatu proses atau suatu kaifiyah melakukan sesuatu.

Keuntungan yang diperoleh dengan demonstrasi kebutuhan siswa lebih dapat


terpusatkan pada pelajaran yang sedang diberikan, kesalahan2 yang terjadi bila
pelajaran itu di ceramahkan dapat diatasi melalui pengamatan dan contoh kongkrit.
Sehingga kesan yang diterima siswa lebih mendalam dan tinggal lebih lama pada
jiwanya. Akibat selanjutnya memberikan motivasi yang kuat untuk siswa agar
lebih giat belajar. Jadi dengan demonstrasi itu siswa dapat partisipasi aktif, dan
memperoleh pengalaman langsung, serta dapat mengembangan kecakapnya.
Manfaat metode demonstrasi
1. Cara mengajar keterampilan yang effektif
2. Merangsang/memotivasi kegiatan
3. Menumbuhkan kepercayaan pada diri sendiri
4. Dapat menjadi alat untuk tujuan –tujuan publisitas
5. Meningkatkan mitra bagi penyuluh pertanian dalam proses pembelajaran
6. Meperkenalkan teknologi/inovasi baru dengan harapan dapat merubah cara
kerja audence/petani lebih baik
Keterbatasan Metode Demonstrasi
1. Kemungkinan tidak cocok untuk semua topic
2. Memerlukan banyak persiapan (alat, bahan dan termasuk demonstrator
(pelatih/penyulu pertanian).
3. Bila hasil demonstrasi tidak sesuai harapan , dapat menurunkan citra
demonstrator.
DAFTAR PUSTAKA

Zuhairini, Dra. H, Abdul Ghofir, Drs, Slamet As. Yusuf, Drs., Metodik Khusus
Pendidikan Agama, Biro Ilmiah Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel, Surabaya,
1983
Roestiyah N.K, Dra., Strategi Belajar Mengajar, Rineka cipta, Jakarta, 2008.
Ramayulis Prof. Dr., Metodologi Pendidikan Agama Islam, Kalam Mulia, Jakarta,
2005.
http://www.infodiknas.com/metode-demonstrasi-dalam-upaya-meningkatkan-
proses-belajar-dan-hasil-belajar-bahasa-indonesia-pada-siswa/
http://www.bbpp-lembang.info/index.php/en/arsip/artikel/artikel-manajemen/605-
menerapkan-metode-demonstrasi
http://susilofy.wordpress.com/2011/02/18/penerapan-metode-demonstrasi-dengan-
media-benda-asli-untuk-meningkatkan-hasil-belajar-ilmu-pengetahuan-alam-
siswa-kelas-v-semester-i/
[1]Dra. H. Zuhairini, Drs. Abdul Ghofir, Drs. Slamet As. Yusuf, Metodik Khusus
Pendidikan Agama, Surabaya, Biro Ilmiah Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel,
1983, hal. 94

[2]http://susilofy.wordpress.com/2011/02/18/penerapan-metode-demonstrasi-
dengan-media-benda-asli-untuk-meningkatkan-hasil-belajar-ilmu-pengetahuan-
alam-siswa-kelas-v-semester-i/
[3] Dra. Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar, Rineka cipta, 2008, Jakarta,
hal. 83
[4]Prof. Dr. Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta, Kalam
Mulia, 2005, hal. 245
[5] Dra. Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar, Rineka cipta, 2008, Jakarta,
hal. 83

[6] http://www.infodiknas.com/metode-demonstrasi-dalam-upaya-meningkatkan-
proses-belajar-dan-hasil-belajar-bahasa-indonesia-pada-siswa/

[7]Dra. H. Zuhairini, Drs. Abdul Ghofir, Drs. Slamet As. Yusuf, Metodik Khusus
Pendidikan Agama, Surabaya, Biro Ilmiah Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel,
1983, hal. 95

[8]http://www.bbpp-lembang.info/index.php/en/arsip/artikel/artikel-
manajemen/605-menerapkan-metode-demonstrasi
[9] Dra. Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar, Rineka cipta, 2008, Jakarta,
hal. 84
#MATERI 6

METODE CERAMAH DENGAN METODE DEMONSTRASI

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang
dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan
pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan
kebudayaan kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua
tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan.
Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional pemenrintah telah
menyelenggarakan perbaikan-perbaikan peningkatan mutu pendidikan pada
berbagai jenis dan jenjang. Namun fakta di lapangan belum menunjukkan hasil
yang memuaskan.
Masalah utama dalam pembelajaran pada pendidikan formal(sekolah)
dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik, hal ini tampak rerata
hasil belajar peserta didik yang senantiasa masih sangat memprihatinkan. Prestasi
ini tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih bersifat
konvensional dan tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu (belajar untuk
belajar).
Untuk membantu siswa memahami konsep-konsep dan memudahkan guru
dalam mengajarkan konsep-konsep tersebut diperlukan suatu pendekatan
pembelajaran yang langsung mengaitkan materi konteks pelajaran dengan
pengalaman nyata dalam kehidupan sendiri.
Persoalan sekarang adalah bagaimana menemukan cara yang terbaik untuk
menyampaikan berbagai konsep yang diajarkan sehingga siswa dapat
menggunakan dan mengingat lebih lama konsep tersebut.
Pada makalah ini akan di bandingkan dua metode yang biasa dipakai di
sekolah formal dalam menyampaikan materi kepada anak didik yakni Metode
Ceramah dan Metode Demonstrasi. Untuk memperjelas perbedaan kedua metode,
maka akan di uraikan defenisi kedua metode pada bab berikutnya.
Namun akan di temukan kekurangan dan kelebihan setiap metode, dan
perlu di ketahui bahwa tidak ada metode yang tepat untuk segala situasi dan
kondisi. Untuk itu pendidik di harapakn mampu menyesuaikan materi dengan
metode yang akan di pakai, agar materi tersampaikan dengan baik.

1.2 Rumusan Masalah


1) Apakah pengertian pembelajaran Metode Ceramah dan Metode
Demonstrasi?
2) Apakah pengertian dan tujuan pembelajaran Metode Ceramah dan Metode
Demonstrasi?
3) Apa saja perangkat pembelajaran Metode Ceramah dan Metode
Demonstrasi?
4) Bagaimanakah langkah-langkah pembelajaran Metode Ceramah dan Metode
Demonstrasi?
5) Apa saja kelebihan dan kekurangan pembelajaran Metode Ceramah dan
Metode Demonstrasi?
6) Bagaimana perbandingan Metode Ceramah dan Metode Demonstrasi?

1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian pembelajaran Metode Ceramah dan Metode
Demonstrasi.
2. Memahami pengertian dan tujuan pembelajaran Metode Ceramah dan
Metode Demonstrasi
3. Untuk mengenal perangkat pembelajaran Metode Ceramah dan Metode
Demonstrasi.
4. Untuk memahami langkah-langkah pembelajaran Metode Ceramah dan
Metode Demonstrasi.
5. Mengetahui kelebihan dan kekurangan pembelajaran Metode Ceramah dan
Metode Demonstrasi.
6. Mengetahui perbandingan Metode Ceramah dan Metode Demonstrasi

BAB II
PEMBAHASAN
Perbandingan Metode Ceramah dengan Metode Demonstrasi
Metode (method) secara harfiah berasal dari dua perkataan, yaitu meta berarti
"melalui" dan hodos berarti"jalan" atau "cara". Metode berarti cara atau jalan yang
harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan.Dalam pemakaian yang umum metode
diartikan sebagai cara melakukan sesuatu kegiatan atau cara melakukan pekerjaan
dengan menggunakan fakta dan konsep-konsep secara sistematis.
Metode mengajar ialah cara yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan
pelajaran kepada pelajar, karena penyampaian itu berlangsung dalam interaksi
edukatif. Metode mengajar dapat diartikan sebagai cara yang dipergunakan oleh
guru dalam mengadakan hubungan dengan pelajar pada saat berlangsungnya
pengajaran.
Pengajaran dikatakan efektif bila guru dapat membimbing anak-anak untuk
memasuki situasi yang memberikan pengalaman yang dapat menimbulkan
kegiatan belajar pada anak itu. Guru secara terus menerus membimbing anak untuk
berpartisipasi secara aktif dan tekun mengikuti pengajaran secara sukarela. Oleh
karena itu pengalaman belajar yang diberikan oleh guru dalam kegiatan
demonstrasi harus relevan dengan kehidupan dan ada kesinambungan dengan
pengalaman yang lalu maupun pengalaman yang akan datang.
1. METODE CERAMAH
Ceramah merupakan salah satu metode mengajar yang paling banyak digunakan
dalam prosesbelajar mengajar. Metode ceramah ini dilakukan dengan cara
menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik secara langsung atau dengan
cara lisan. Penggunaan metode ini sifatnya sangat praktis dan efisien bagi
pemberian pengajaran yang bahannya banyak dan mempunyai banyak peserta
didik. Metode ceramah merupakan cara mengajar yang paling tradisional dan telah
lama dijalankan dalam sejarah pendidikan, oleh karena itu metode ini boleh
dikatakan sebagai metode pengajaran tradisional karena sejak dulu metode ini
digunakan sebagai alat komunikasi guru dalam menyampaikan materi pelajaran.
Anggapan-anggapan negatif tentang metode ceramah sudah seharusnya patut
diluruskan, baik dari segi pemahaman artikulasi oleh guru maupun penerapannya
dalam proses belajar mengajar disekolah.
Dalam pelaksanaan ceramah untuk menjelaskan uraiannya, guru dapat
menggunakan alat-alat bantu media pembelajaran seperti gambar dan audio visual
lainnya.
Pengertian
Definisi lain ceramah menurut bahasa berasal dari kata lego (bahasa latin)
yang diartikan secara umum dengan “mengajar” sebagai akibat guru
menyampaikan pelajaran dengan membaca dari buku dan mendiktekan pelajaran
dengan menggunakan buku kemudian menjadi lecture method atau metode
ceramah.Metode ceramah itu sendiri pada dasarnya memiliki banyak pengertian
dan jenisnya. Berikut ini beberapa pengertian dari metode ceramah, antara lain :.
Metode ceramah adalah penyajian informasi secara lisan baik formal maupun
informal.
Metode ceramah menurut Gilstrap dan Martin 1975 : ceramah berasal dari bahasa
latin yaitu Lecturu, Legu ( Legree, lectus) yang berati membaca kemudian
diartikan secara umum dengan mengajar sebagai akibat dari guru menyampaikan
pelajaran dengan membaca dari buku dan mendiktekan pelajaran dengan
penggunaan buku.
Metode ceramah yaitu penerapan dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap
kelasnya, dengan menggunakan alat bantu mengajar untuk memperjelas uraian
yang disampaikan kepada siswa. Metode ceramah ini sering kita jumpai pada
proses-proses pembelajaran di sekolah mulai dari tingkat yang rendah sampai ke
tingkat perguruan tinggi, sehingga metode seperti ini sudah dianggap sebagai
metode yang terbaik bagi guru untuk melakukan interaksi belajar mengajar. Satu
hal yang tidak pernah menjadi bahan refleksi bagi guru adalah tentang efektifitas
penggunaan metode ceramah yaitu mengenai minat dan motivasi siswa, bahkan
akhirnya juga berdampak pada prestasi siswa.

Definisi metode ceramah diatas, bila langsung diserap dan diaplikasikan tanpa
melalui pemahaman terlebih dahulu oleh para guru tentu hasil yang didapat dari
penerapan metode ini akan jauh dari harapan, seperti halnya yang terjadi dalam
problematika saat ini. Hampir setiap guru sejarah menggunakan metode ceramah
yang jauh dari kaidah-kaidah metode ceramah seharusnya.
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang pengertian metode ceramah,
dapat kita lihat beberapa defenisi yang dikemukakan oleh para ahli yaitu:

Menurut Suryono
Metode ceramah adalah Penuturan atau penjelasan guru secara lisan, di mana
dalam pelaksanaanya guru dapat menggunakan alat bantu mengajar untuk
memperjelas uraian yang disampaikan kepada murid-muridnya.
Menurut Roestiyah N.K
Metode ceramah adalah Suatu cara mengajar yang digunakan untuk
menyampaikan keterangan atau informasi atau uraian tentang suatu pokok
persoalan serta masalah secara lisan.
Menurut Team Didaktik Metodik
Metode ceramah adalah Penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap
kelas”.
Menurut Winarno Surahmad, M.Ed,
Ceramah adalah penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap
kelasnya, sedangkan peranan murid mendengarkan dengan teliti, serta mencatat
yang pokok dari yang dikemukakan oleh guru.
Dengan berbagai macam pendapat yang penulis paparkan di atas, maka setelah
dianalisa dengan baik dan seksama maka pada dasarnya pengertian itu sama, yaitu
penulis mengambil kesimpulan bahwa metode ceramah merupakan suatu cara
penyampaian informasi dengan lisan dari seorang kepada sejumlah pendengar di
suatu ruangan.
Metode ceramah merupakan metode mengajar yang paling banyak digunakan, hal
ini mungkin dianggap oleh guru sebagai metode mengajar yang paling mudah
dilaksanakan. Kalau bahan pelajaran dikuasai dan sudah ditentukan urutan
penyampaiannya, guru tinggal menyajikannya di depan kelas. Siswa-siswa
memperhatikan guru berbicara, mencoba menangkap apa isinya dan membuat
catatan.
Gambaran pengajaran matematika dengan pendekatan metode ceramah adalah
Guru mendominasi kegiatan belajar mengajar, defenisi dan rumus diberikan oleh
guru, penurunan rumus atau pembuktian dalil dilakukan sendiri oleh guru,
diberitahukannya apa yang harus dikerjakan dan bagaimana menyimpulkannya,
contoh-contoh soal diberikan dan dikerjakan pula sendiri oleh guru, langkah-
langkah guru diikuti dengan teliti oleh siswa dan mereka meniru cara kerja dan
penyelesaian yang dilakukan oleh guru.
Setiap metode pengajaran terdapat kelebihan dan kekurangannya termasuk metode
ceramah. Adapun kelebihan dan kekurangan dari metode ceramah tersebut adalah
sebagai berikut. Kelebihan & Kekurangan Metode Ceramah dalam Pembelajaran :
Kelemahan :
v Keberhasilan metode ini sangat bergantung pada siapa yang menggunakannya.
v Pelajaran berjalan membosankan dan siswa-siswa menjadi pasif, karena tidak
berkesempatan untuk menemukan sendiri oleh konsep yang diajarkan. Sisawa
hanya aktif membuat catatan saja.
v Kepadatan konsep-konsep yang diberikan dapat berakibat siswa tidak mampu
menguasai bahan yang diajarkan.
v Pengetahuan yang diperoleh melaui ceramah lebih cepat terlupakan.
v Ceramah menyebabkan belajar siswa menjadi “Belajar Menghafal” yang tidak
mengakibatkan timbulnya pengertian
v Guru tidak dapat mengetahui sejauh mana siswa telah mengerti (memahami)
yang telah dibicarakan
Kelebihan :
v Guru mudah menguasai kelas dan mudah mengorganisasikan tempat duduk /
kelas.
v Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya.
v Lebih ekonomis dalam hal waktu.
v Memberi kesempatan pada guru untuk menggunakan pengalaman, pengetahuan
dan kearifan.
v Dapat menggunakan bahan pelajaran yang luas
v Membantu siswa untuk mendengar secara akurat, kritis, dan penuh perhatian.
v Jika digunakan dengan tepat maka akan dapat menstimulasikan dan
meningkatkan keinginan belajar siswa dalam bidang akademik.
v Dapat menguatkan bacaan dan belajar siswa dari beberapa sumber lain
v Dapat menampung kelas besar, tiap siswa mempunyai kesempatan yang sama
untuk mendengarkan, dan karenanya biaya yang diperlukan menjadi relatif lebih
murah.
v Konsep yang disajikan secara hirarki akan memberikan fasilitas belajar kepada
siswa.
v Guru dapat memberi tekanan terhadap hal-hal yang penting hingga waktu dan
energi dapat digunakan sebaik mungkin.
v Kekurangan atau tidak adanya buku pelajaran dan alat bantu pelajaran, tidak
menghambat terlaksananya pelajaran dengan ceramah.
Untuk menjadikan ceramah itu menjadi metode yang baik, perlu diperhatikan hal-
hal berikut:
· Metode ceramah digunakan jika jumlah khalayak cukup banya
· Metode ceramah dipakai jika guru akan memperkenalkan materi
pelajaran baru
· Metode ceramah dipakai yang khalayaknya telah mampu menerima
informasi
melalui kata-kata
· Sebaiknya ceramah diselingi oleh penjelasan melalui gambar dan alat-
alat visual
lainnya
· Sebelum ceramah dimulai, sebaiknya guru berlatih dulu memberikan
ceramah.

Dalam kehidupan sehari-hari di sekolah metode ceramah paling populer


dikalangan para pendidik. Sebelum metode lain yang dipakai untuk mengajar,
metode ceramah yang paling dulu digunakan, hanya bagaimana menggunakan
metode ceramah yang efektif dan efisien. Oleh karena itu disarankan agar para
pendidik dapat mengikuti langkah-langkah penggunaan metode ceramah di bawah
ini:
1) Melakukan pendahuluan sebelum bahan baru diberikan dengan cara sebagai
berikut:
a) Menjelaskan tujuan lebih dulu kepada peserta didik dengan maksud agar peserta
didik mengetahui arah kegiatannya dalam belajar, bahkan tujuan itu dapat
membangkitkan motivasi belajar jika bertalian dengan kebutuhan mereka.
b) Setelah itu baru dikemukakan pokok-pokok materi yang akan dibahas. Hal ini
dimaksudkan agar peserta didik melihat luasnya bahan pelajaran yang akan
dipelajarinya.
c) Memancing pengalaman peserta didik yang cocok dengan materi yang akan
dipelajarinya. Caranya ialah dengan pertanyaan-pertanyaan yang menarik perhatian
mereka.
2) Menyajikan bahan baru dengan memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut:
· Perhatian peserta didik dari awal sampai akhir pelajaran harus tetap terpelihara.
Semangat mengajar memberi bantuan sepenuhnya dalam memelihara perhatian
peserta didik kepada pelajarannya.
· Menyajikan pelajaran secara sistematis, tidak berbelit-belit dan tidak
meloncat-loncat.
· Kegiatan belajar mengajar diciptakan secara variatif, jangan membiarkan
peserta didik hanya duduk dan mendengarkan, tetapi berilah kesempatan untuk
berpikir dan berbuat. Misalnya pelatihan mengerjakan tugas, mengajukan
pertanyaan, berdiskusi, atau melihat peragaan.
· Memberi ulangan pelajaran kepada response, jawaban yang salah dan benar
perlu ditanggapi sebaik-baiknya.
· Membangkitkan motivasi belajar secara terus menerus selama perjalanan
berlangsung. Motivasi belajar akan selalu tumbuh jika sesuatu belajar
menyenangkan.
· Menggunakan media pelajaran yang variatif, yang sesuai dengan tujuan
pelajaran.
3) Menutup pelajaran pada akhir pelajaran. Kegiatan perlu diperhatikan pada
penutupan itu
adalah sebagai berikut:
o Mengambil kesimpulan dari semua pelajaran yang telah diberikan, dilakukan
oleh peserta didik di bawah bimbingan guru.
o Memberikan kesempatan pada peserta didik untuk menanggapi materi pelajaran
yang telah diberikan terutama mengenai hubungan dengan pelajaran lain.
o Melaksanakan penilaian secara komprehensif untuk mengukur perubahan
tingkah laku.
Dalam memberikan suatu ceramah seharusnya menggunakan gaya percakapan
yang antusias, dan ceramah juga harus disampaikan dengan suara yang cukup
nyaring. Banyak guru yang berbicara terlalu lemah, sehingga kelas gaduh. Hal ini
dapat menimbulkan frustasi pada siswa yang tidak pandai menangkap arti kata-
kata yang di ucapkan oleh guru.
Bahaya lain yang tersembunyi yaitu kecenderungan guru-guru yang biasa
menggunakan bahasa yang hanya dipahami oleh kalangan tertentu. Ini sering
dilakukan untuk menunjukan bahwa mereka cerdas, berpendidikan tinggi. Padahal
sebenarnya sebagian besar dari mereka tidak memahaminya. Seharusnya jika ingin
menggunakan kata-kata baru, terlebih dahulu seorang guru harus memberikan
definisinya.
Teknik lain yaitu menggunakan gerakan badan, karena banyak guru dalam
pelaksanaan mengajar hanya terpaku di mejanya. Mereka tidak pernah berjalan-
jalan diantara tempat duduk siswanya. Penceramah seharusnya bebas bergerak,
dengan demikian, ia dapat menarik perhatian siswa-siswanya (seperti sasaran yang
bergerak), disamping dapat juga mengetahui apa yang sedang dilakukan oleh
siswa-siswanya.
Selanjutnya, begitu memulai pelajaran tataplah muka para siswa adakanlah kontak
mata, mereka akan lebih tertarik bila melihat gurunya memberikan perhatian
kepada mereka. Selain itu perlu juga dihindarkan kebiasaan-kebiasaan bicara yang
kiranya dapat mengganggu mereka. Karena bila digunakan secara berlebihan sudah
pasti sangat merugikan. Nada suara yang monoton pun dapat membelokan
perhatian terhadap materi pelajaran..
Metode ceramah adalah metode yang sangat sederhana, tetapi justru karena
kesederhanaannya inilah metode ini paling banyak digunakan, dan metode
ceramah ini dapat menjadikan proses belajar menjadi menyenangkan apabila
digunakan secara efektif dan efisien
Salah satu peran penting dalam kegiatan belajar mengajar adalah guru atau
pendidik. Tugas guru adalah melihat apakah berbagai pengaruh yang ada
disekeliling siswa telah dipilih dan diatur agar dapat mendorong timbulnya minat
belajar dikalangan anak didik. Untuk bidang studi matematika, guru diminta agar
tidak mendominasi kelas dan pengajaran supaya berpusat kepada anak atau siswa.
Sebenarnya dalam penggunaan metode ceramah pada proses belajar mengajar
adalah metode yang sangat baik, dengan memperhatikan isyarat . Seorang guru
membatasi dirinya dalam berbicara dengan anak-anak sesuai dengan daya
pengertiannya, jangan diberikan kepadanya sesuatu yang tidak dapat ditangkap
oleh akalnya karena akibatnya ia akan lari dari pelajaran atau akalnya
memberontak terhadapnya.
Isyarat tersebut di atas harus diperhatikan oleh seorang guru di dalam memberikan
pelajaran, karena ketika guru memberikan pelajaran yang tidak sesuai dengan
materi pelajaran yang diterimanya atau tingkat kecerdasannya maka akan sangat
fatal akibatnya bagi anak bahkan akan menimbulkan dekadensi belajar dan trauma
bagi anak . Olehnya itu di dalam menyajikan suatu pelajaran bagi guru hendaknya
sesuai dengan materi pelajaran yang diajarkan dan sesuai dengan tingkat pola pikir
anak didik.

2. METODE DEMONSTRASI
Pengertian
Beberapa pengertian metode demonstrasi yang di kutip dari beberapa
sumber,namun hampir memiliki makna yang sama :
Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang,
kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung
maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok
bahasan atau materi yang sedang disajikan. (Muhibbin Syah, 2000).
Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu
proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran.
(Syaiful Bahri Djamarah 2000).
Metode Demonstrasi ialah metode mengajar dengan menggunakan peragaan untuk
memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana berjalannya
suatu proses pembentukan tertentu pada siswa
Metode demonstrasi adalah pertunjukan tentang proses terjadinya suatu peristiwa
atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar dapat
diketahui dan dipahami oleh peserta didik secara nyata atau tiruannya (Syaiful,
2008:210).

Tujuan pengajaran menggunakan metode demonstrasi adalah untuk


memperlihatkan proses terjadinya suatu peristiwa sesuai materi ajar, cara
pencapaiannya dan kemudahan untuk dipahami oleh siswa dalam pengajarn kelas.
Manfaat psikologis pedagogis dari metode demonstrasi adalah :
Ø Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan .
Ø Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.
Ø Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri
siswa.

Kelebihan metode demonstrasi


ü Perhatian siswa dapat dipusatkan pada hal-hal yang dianggap penting oleh guru
sehingg hal yang penting itu dapat diamati secara teliti. Di samping itu, perhatian
siswa pun lebih mudah dipusatkan kepada proses belajar mengajar dan tidak
kepada yang lainya.
ü Dapat membimbing siswa ke arah berpikir yang sama dalam satu saluran pikiran
yang sama.
ü Ekonomis dalam jam pelajaran di sekolah dan ekonomis dalam waktu yang
panjang dapat diperlihatkan melalui demonstrasi dengan waktu yang pendek.
ü Dapat mengurangi kesalahan-kesalahn bila dibandingkan dengan hanya
membaca atau mendengarkan, karena murid mendapatkan gambaan yang jelas dari
hasil pengamatannya.
ü Karena gerakan dan proses dipertunjukan maka tidak memerlukan keterangan-
keterangan yang banysk
ü Beberapa persoalan yang menimbulkan petanyaan atau keraguan dapat
diperjelas waktu proses demonstrasi.

Kekurangan metode demonstrasi


ü Derajat visibilitasnya kurang, peserta didik tidak dapat melihat atau mengamati
keseluruhan benda atau peristiwa yang didemonstrasikan kadang-kadang
terjadiperubahan yang tidak terkontrol.
ü Untuk mengadakan demonstrasi digunakan ala-alat yang khusus, kadang-kadang
alat itu susah didapat. Demonstrasi merupakan metode yang tidak wajar bila alat
yang didemonstrasikan tidak dapat diamati secara seksama.
ü Dalam mengadakan pengamatan terhadap hal-hal yang didemonstrasikan
diperlukan pemusatan perhatian. Dalam hal ini banyak diabaikan leh peserta didik.
ü Tidak semua hal dapatdidemonstrasikan di kelas.
ü Memerlukan banyak waku sedangkan hasilnya kadang-kadang sangat minimum.
ü Kadang-kadang hal yang didemonstrasikan di kelas akan berbeda jika proses itu
didemonstrasikan dalam situasi nyata atau sebenarnya.
ü Agar demonstrasi mendapaptkan hasil yang baik diperlukan ketelitian dan
kesabaran.
Dengan metode demonstrasi, proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan
lebih berkesan secra mendalam, sehingga membentuk pengertian dengan baik dan
sempurna. Juga siswa dapat mengamati dan memperhatikan apa yang diperlihatkan
selama pelajaran berlangsung.
Metode demonstrasi baik digunakan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas
tentang hal-hal yang berhubungan dengan proes mengatur sesuatu, proses
membuat sesuatu, proses bekerjanya sesuatu proses mengerjakan atau
menggunakannya, komponen-komponen yang membentuk sesuatu,
membandingkan suatu cara engan cara lain dan untuk mengetahui atau melihat
kebenaran sesuatu.
Dalam pelaksanaan demonstrasi guru harus sudah yakin bahwa seluruh siswa dapat
memperhatikan dan mengamati terhadap objek yang akan didemonstrasikan.
Sebelumnya proses demonstrasi guru sudah mempersiapkan alat – alat yang
digunakan dalam demonstrasi tersebut.
Guru di tuntut menguasai bahan pelajaran serta mengorganisasi kelas, jangan
sampai guru terlena dengan demonstrasinya tanpa memperhatikan siswa secara
menyeluruh. Ada beberapa karakteristik metode mengajar demonstrasi dan
bagaimana hubungannya dengan pengalaman belajar siswa.
Kemampuan guru yang perlu diperhatikan dalam menunjung keberhasilan
demonstrasi di antaranya :
Mampu secara proses tentang topik yang dipraktekkan
Mampu mengelola kelas, menguasai siswa secara menyeluruh
Mampu menggunakan alat bantu yang digunakan
Mampu melaksanakan penilaian proses
Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan untuk menunjang
demonstrasi, diantaranya adalah :
Siswa memiliki motivasi, perhatian dan minat terhadap topik yang
didemonstrasikan
Memahami tentang tujuan/maksud yang akan didemonstrasikan.
Mampu mengamati proses yang dilakukan oleh guru
Mampu mengidentifikasi kondisi dan alat yang digunakan dalam demonstrasi
Suatu metode demontrasi yang baik membutuhkan persiapan yang teliti/cermat.
Sejauh mana persiapan itu dilakukan amat banyak bergantung kepada pengalaman
yang telah anada lalui dan keadaan macam atau bentuk demonstrasi apa yang ingin
anda sajikan.
Syarat menggunakan metode demonstrasi
Adapun hal- hal yang dipenuhi agar metode demonstrasi berjalan dengan baik
yaitu :
· Materi yang diajarkan berhubungan dengan proses mengatur sesuatu, proses
membuat
sesuatu, proses bekerjanya sesuatu, proses mengerjakan atau menggunakan,
komponen-
komponen yang membentuk sesuatu, dan melihat suatu kebenaran ( Djamarah,
2006: 92)
· Peralatan untuk demonstrasi mudah didapat dan tidak memakan tempat
· Siswa harus bisa menjangkau jalannya demonstras
Agar pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi berlangsung secara
efektif, langkah-langkah yang dianjurkan adalah sebagai berikut:
a. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan ada beberapa hal yang harus dilakukan:
o Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses demonstrasi
berakhir. Tujuan ini meliputi beberapa aspek, seperti aspek pengetahuan, sikap
atau ketrampilan tertentu.
o Persiapkan garis besar garis besar langkah-langkah demonstrasi diperlukan
sebagai panduan untuk menghindari kegagalan.
o Lakukan uji coba demonstrasi, uji coba meliputi segala peralatan yang
diperlukan.
b. Tahap Pelaksanaan
1) Langkah pembukaan
Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus diperhatikan,
diantaranya:
o Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat memperhatikan
dengan jelas apa yang didemonstrasikan
o Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa.
o Kemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa misalnya
siswaditugaskan untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting dari pelaksanaan
demonstrasi.
2) Langkah pelaksanaan metode demonstrasi
o Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa untuk
berfikir, misalnya melalui pertanyaan-pertanyaan yang mengandung teka-teki
sehingga mendorong siswa untuk tertarik memperhatikan demonstrasi.
o Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang
menegangkan
o Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan
memperhatikan reaksi seluruh siswa.
o Berikan kesempatan pada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut
sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu.
3) Langkah mengahiri metode demonstrasi
Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses pembelajaran perlu diakhiri dengan
meberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya dengan dengan pelaksanaan
demonstrasi dan pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini diperlukan untuk
meyakinkan apakah siswa memahami proses demonstrasi itu atau tidak. Selain
memberikan ada baiknya guru dan siswa melakukan evaluasi bersama tentang
jalannya proses demonstrasi itu untuk perbaikan selanjutnya.
Beberapa petunjuk penggunaan metode demonstrasi:
1) Perencanaan :
a. Menentukan tujuan demonstrasi
b. Menetapkan langkah-langkah pokok demonstrasi
c. Menyiapkan alat-alat yang diperlukan
2) Pelaksanaan :
a. Mengusahakan agar demonstrasi dapat diikuti dan diamati oleh seluruh siswa
b. Menumbuhkan sikap krisis pada siswa sehingga terjadi Tanya jawab, dan
diskusi
tentang masalah yang didemonstrasikan
c. Memberi kesempatan pada setiap siswa untuk mencoba sehingga siswa merasa
yakin tentang suatu proses
d. Membuat penilaian dari kegiatan siswa dalam demonstrasi tersebut
3) Tindak lanjut
a. Pemberian tugas kepada siswa dari secara tertulis maupun tulisan
b. Penilaian terhadap laporan hasil demonstrasi

Peran Metode Demonstrasi Dalam Peningkatan Prestasi Belajar


Penggunaan metode demonstrasi mampu mengkomunikasikan sesuatu yang ingin
disampaikan oleh pemberi kepada penerima. Oleh karena itu dalam merancang
proses belajar hendaknya dipilih metode yang benar-benar efektif dan efisien atau
merancang metode sendiri sehingga dapat menyampaikan pesan pembelajaran,
yang akhirnya terbentuk kompetensi tertentu dari siswa. Metode yang dimaksud
dalam makalah ini adalah metode demonstrasi. Metode demonstrasi mempunyai
kemampuan atau potensi mengatasi kekurangan-kekurangan guru, metode
demonstrasi mampu menyampaikan meteri secara jelas dan mudah di pahami
siswa. Dengan demikian penggunan metode demonstrasi dapat menyalurkan pesan
yang dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan. Dari hal tersebut maka
proses belajar akan efektif dan prestasi belajar siswa akan meningkat.

3.PERBANDING METODE CERAMAH dengan METODE DEMONSTRASI


Pada dasarnya tidak ada suatu metode mengajar yang lebih baik daripada metode
yang lain. Tiap-tiap metode memiliki kelemahan dan kekuatan. Ada yang tepat
digunakan terhadap pelajar dalam jumlah kecil. Ada yang tepat digunakan di
dalam kelas, ada pula yang tepat digunakan di luar kelas. Kadang-kadang guru
tampil mengajar dengan baik dengan metode ceramah dibanding dengan memberi
kebebasan bekerja pada pelajar. Kadang-kadang pula suatu bahan pengajaran baik
disampaikan dengan beberapa metode. Atas dasar itu tugas guru adalah memilih
metode yang tepat untuk digunakan dalam menciptakan proses belajar mengajar.
Pengajaran dikatakan efektif bila guru dapat membimbing anak-anak untuk
memasuki situasi yang memberikan pengalaman yang dapat menimbulkan
kegiatan belajar pada anak itu. Guru secara terus-menerus membimbing anak untuk
berpartisipasi secara aktif dan tekun mengikuti pengajaran secara sukarela. Oleh
karena itu pengalaman belajar yang diberikan oleh guru dalam kegiatan
demonstrasi harus relevan dengan kehidupan dan ada kesinambungan dengan
pengalaman yang lalu maupun dengan pengalaman yang akan datang.
Metode ceramah dan metode demonstrasi akan sangat baik jika digunakan pada
materi yang tepat. Suatu metode di katakana baik jika tujuan pembelajaran
tercapai. Maka dari itu diperlukan pemilihan metode yang tepat agar tercipta
proses belajar mengajar yang mencapai tujuan pembelajaran.
Metode ceramah baik digunakan pada materi pelajaran yang bersifat teoritis.
Dengan menggunkan metode ceramah, guru dapat menekankan hal-hal penting
yang harus diingat oleh peserta didik. Pada metode ceramah guru lebih aktif
daripada pesera didik,ini menjadi satu kelemahan metode ini,karena siswa pasif
sehingga siswa cenderung bosan dan ngantuk. Untuk itu guru harus pandai
menguasai suasana kelas agar tercipta suasana yang segar dan nyaman.
Pada saat guru menyampaikan materi diharapakn peserta didik mencatat hal-hal
penting yang di sampaikan pengajar. Namun pada kenyataanya hal ini jarang
dilakukan siswa. Hanya ada beberapa siswa yang akan mencatat hal-hal penting
yag ditekankan guru tersebut.
Berbeda dengan metode demonstrasi, tidak semua materi dapat di demonstrasikan.
Akan sangat sulit bagi guru mendemonstarikan materi integral, karena tidak ada
alat peraga yang tepat untuk mendemonstrasikan matri tersebut. Namun akan
sangat baik jika digunakan pada materi yang tepat, misalnya materi tentang
peluang,bangun ruang,dsb.
Dengan menggnakan metode demonstrasi, diharapkan guru dan siswa
sama-sama aktif, karena guru dan siswa memiliki peran masing-masing dalam
proses pembelajaran. Perlu di perhatikan bahwa pengajar harus menguasai materi,
mulai dari prosedur hingga hasil.
Demonstrasi merupakan metode yang sangat efektif sebab membantu anak
didik untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta yang benar.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Metode ceramah adalah penuturan atau penjelasan guru secara lisan, di
mana dalam pelaksanaanya guru dapat menggunakan alat bantu mengajar untuk
memperjelas uraian yang disampaikan kepada murid-muridnya.
Metode ceramah merupakan cara mengajar yang paling tradisional dan
telah lama dijalankan dalam sejarah pendidikan, oleh karena itu metode ini boleh
dikatakan sebagai metode pengajaran tradisional karena sejak dulu metode ini
digunakan sebagai alat komunikasi guru dalam menyampaikan materi pelajaran.
Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan
barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara
langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan
pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan.
Pada dasarnya tidak ada suatu metode mengajar yang lebih baik daripada metode
yang lain. Tiap-tiap metode memiliki kelemahan dan kekuatan. Ada yang tepat
digunakan terhadap pelajar dalam jumlah kecil. Ada yang tepat digunakan di
dalam kelas, ada pula yang tepat digunakan di luar kelas. Kadang-kadang guru
tampil mengajar dengan baik dengan metode ceramah dibanding dengan memberi
kebebasan bekerja pada pelajar. Kadang-kadang pula suatu bahan pengajaran baik
disampaikan dengan beberapa metode. Atas dasar itu tugas guru adalah memilih
metode yang tepat untuk digunakan dalam menciptakan proses belajar mengajar.

Pengajaran dikatakan efektif bila guru dapat membimbing anak-anak untuk


memasuki situasi yang memberikan pengalaman yang dapat menimbulkan
kegiatan belajar pada anak itu. Guru secara terus-menerus membimbing anak untuk
berpartisipasi secara aktif dan tekun mengikuti pengajaran secara sukarela. Oleh
karena itu pengalaman belajar yang diberikan oleh guru dalam kegiatan
demonstrasi harus relevan dengan kehidupan dan ada kesinambungan dengan
pengalaman yang lalu maupun dengan pengalaman yang akan datang.
#MATERI 7

Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian,
aturan, dan urutan melakukan sesuatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui
penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang
disajikan (Muhibbin Syah, 2000).

Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses
atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran (Syaiful Bahri Djamarah,
2000).

Manfaat psikologis pedadogis dari metode demonstrasi adalah :

 a. Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan.


 b. Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.
 c. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa
(Darajat, 1985)
Kelebihan metode demonstrasi sebagai berikut :

 a. Membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atau kerja suatu
benda.
 b. Memudahkan berbagai jenis penjelasan.
 c. Kesalahan-kesalahan yang terjadi hasil dari cermah dapat diperbaiki melalui
pengamatan dan contoh konkret, dengan menghadirkan objek sebenarnya (Syaiful Bahri
Djamarah, 2000).
Kelemahan metode demonstrasi sebagai berikut :

 a. Anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang diperuntukkan.
 b. Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.
 c. Sukar dimengerti bila didemonstrasikan oleh guru yang kurang menguasai apa yang
didemonstrasikan (Syaiful Bahri Djamarah, 2000).
Sumber : Trianto, M.Pd (2010) berjudul Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik.
Penerbit : PT. Prestasi Pustakaraya - Jakarta. Hal. 134-135
KATA PENGANTAR

Belajar merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan karena dengan belajar manusia akan
mengetahui kondisi social lingkungan lingkungan sekitar, maupun dirinya sendiri. Banyak
peribahasa yang menyarankan kita untuk belajar seperti carilah ilmu sampai negeri cina,
belajarlah setinggi langit, bahkan didalam agamapun dianjurkan untuk belajar.

Dalam makalah ini penulis menjelaskan tentang teknik-teknik pembelajaran yang


berjudul strategi belajar mengajar semoga apa yang penulis jelaskan dalam makalah ini dapat
dimengerti dan dipahami. Peribahasa mengatakan ”Tiada Gading Yang Tak Retak”. Demikian
pula dengan makalah ini. Oleh karena itu kritik dan saran akan diterima dengan tangan terbuka
demi perbaikan makal ini serta saya bersyukur anda telah sudi mengkajinya.

DAFTAR ISI

BAB I Pendahuluan

Pengertian Strategi
Pembelajaran…………………………………………………………………………..3

BAB II Pembahasan Metode Pembelajaran

Jenis-jenis metode pembelajaran…………………………………………………4-13


BAB III Penutup

Kesimpulan………………………………………………………………………14-15

BAB I
PENDAHULUAN

Pengertian Strategi Pembelajaran

Strategi merupakan usaha untuk memperoleh kesuksesan dan keberhasilan


dalam mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan strategi dapat diartikan sebagai
a plan, method, or series of activities designed to achieves a particular educational goal (J. R.
David, 1976). Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang
rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Strategi
pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode
dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran yang disusun untuk
mencapai tujuan tertenu. Dalam hal ini adalah tujuan pembelajaran. Pada mulanya istilah strategi
banyak digunakan dalam dunia militer yang diartikan sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan
militer untuk memenangkan suatu peperangan. Sekarang, istilah strategi banyak digunakan
dalam berbagai bidang kegiatan yang bertujuan memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam
mencapai tujuan. Misalnya seorang manajer atau pimpinan perusahaan yang menginginkan
keuntungan dan kesuksesan yang besar akan menerapkan suatu strategi dalam mencapai
tujuannya itu, seorang pelatih akan tim basket akan menentukan strategi yang dianggap tepat
untuk dapat memenangkan suatu pertandingan. Begitu juga seorang guru yang mengharapkan
hasil baik dalam proses pembelajaran juga akan menerapkan suatu strategi agar hasil belajar
siswanya mendapat prestasi yang terbaik. Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan
pembelajaran yang harus 4 dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai
secara efektif dan efisien. Kemp (1995). Dilain pihak Dick & Carey (1985) menyatakan bahwa
strategi pembelajaran adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara
bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.

BAB II
PEMBAHASAN
METODE PEMBELAJARAN

Jenis-jenis metode pembelajaran, yakni


1. Metode Ceramah
2. Metode Demonstrasi
3. Metode Diskusi
4. Metode Simulasi
5. Metode Tugas dan Resitasi
6. Metode Tanya Jawab
7. Metode Kerja Kelompok
8. Metode Problem Solving
9. Metode Sistem Regu (Team Teaching)
10. Metode Latihan (Drill)
11. Metode Karyawisata (Field-Trip)

Berikut adalah pembahasannya

A. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan. Metode ini senantiasa bagus bila
pengunaannya betul-betul disiapkan dengan baik, didukung alat dan media serta memperhatikan
batas-batas kemungkinan penggunannya. Metode ceramah merupakan metode yang sampai saat
ini sering digunakan oleh setiap guru atau instruktur. Hal ini selain disebabkan oleh beberapa
pertimbangan tertentu, juga adanya faktor kebiasaan baik dari guru atau pun siswa. Guru
biasanya belum merasa puas manakala dalam proses pengelolaan pembelajaran tidak melakukan
ceramah. Demikian juga dengan siswa, mereka akan belajar manakala ada guru yang
memberikan materi pelajaran melalui ceramah, sehingga ada guru yang berceramah berarti ada
proses belajar dan tidak ada guru berarti tidak ada belajar. Metode ceramah merupakan cara yang
digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran ekspositori.

1. Kelebihan dan Kelemahan Metode Ceramah


Ada beberapa kelebihan sebagai alasan mengapa ceramah sering digunakan
a. Ceramah merupakan metode yang ’murah’ dan ’mudah’ untuk dilakukan.
b. Ceramah dapat menyajikan materi pelajaran yang luas.
c. Ceramah dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu ditonjolkan.
d. Melalui ceramah, guru dapat mengontrol keadaan kelas,
e. Organisasi kelas dengan menggunakan ceramah dapat diatur menjadi lebih sederhana.
Di samping beberapa kelebihan di atas, ceramah juga memiliki beberapa kelemahan, di
antaranya:
a. Materi yang dapat dikuasai siswa sebagai hasil dari ceramah akan terbatas pada apa yang
dikuasai guru.
b. Ceramah yang tidak disertai dengan peragaan dapat mengakibatkan terjadinya verbalisme.
c. Guru yang kurang memiliki kemampuan bertutur yang baik,
d. Melalui ceramah, sangat sulit untuk mengetahui apakah seluruh siswa sudah mengerti apa yang
dijelaskan atau belum.

B. Metode Demonstrasi
Demonstrasi merupakan metode yang sangat efektif, sebab membantu siswa untuk mencari
jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta atau data yang benar. Metode demonstrasi
merupakan metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada
siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekadar
tiruan. Sebagai metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh
guru. Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa hanya sekadar memerhatikan, akan tetapi
demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkret. Dalam strategi pembelajaran,
demonstrasi dapat digunakan untuk mendukung keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori
dan inkuiri.
1. Kelebihan dan Kelemahan Metode Demonstrasi
Sebagai suatu metode pembelajaran demonstrasi memiliki beberapa kelebihan,
di antaranya:
a. Melalui metode demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat dihindari.
b. Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tak hanya mendengar, tetapi juga melihat
peristiwa yang terjadi.
c. Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki kesempatan untuk
membandingkan antara teori dan kenyataan.
Di samping beberapa kelebihan, metode demonstrasi juga memiliki beberapa kelemahan, di
antarannya:
a. Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang.
b. Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan tempat yang memadai yang berarti
penggunaan metode ini memerlukan pembiayaan yang lebih mahal dibandingkan dengan
ceramah.
c. Demonstrasi memerlukan kemampuan dan keterampilan guru yang khusus, sehingga guru
dituntut untuk bekerja lebih profesional.

C. Metode Diskusi

Metode diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu
permasalahan. Tujuan utama metode ini adalah untuk memecahkan suatu permasalahan,
menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat
suatu keputusan (Killen, 1998). Karena itu, diskusi bukan lah debat yang bersifat mengadu
argumentasi. Diskusi lebih bersifat bertukar pengalaman untuk menentukan keputusan tertentu
secara bersama-sama.
1. Kelebihan dan Kelemahan Metode Diskusi
Ada beberapa kelebihan metode diskusi, manakala diterapkan dalam
kegiatan belajar mengajar.
a. Metode diskusi dapat merangsang siswa untuk lebih kreatif, khususnya dalam memberikan
gagasan dan ide-ide.
b. Dapat melatih untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam mengatasi setiap permasalahan.
c. Dapat melatih siswa untuk dapat mengemukakan pendapat atau gagasan secara verbal.
Selain beberapa kelebihan, diskusi juga memiliki beberapa kelemahan, di antaranya:
a. Sering terjadi pembicaraan dalam diskusi dikuasai oleh 2 atau 3 orang siswa yang memiliki
keterampilan berbicara.
b. Kadang-kadang pembahasan dalam diskusi meluas, sehingga kesimpulan menjadi kabur.
c. Memerlukan waktu yang cukup panjang, yang kadang-kadang tidak sesuai dengan yang
direncanakan.
d. Dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat yang bersifat emosional yang tidak terkontrol.
2. Jenis-jenis Diskusi
Terdapat bemacam-macam jenis diskusi yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran,
antara lain:
a. Diskusi Kelas
Diskusi kelas atau disebut juga diskusi kelompok adalah proses pemecahan masalah yang
dilakukan oleh seluruh anggota kelas sebagai peserta diskusi.
b. Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi kelompok kecil dilakukan dengan membagi siswa dalam kelompok- kelompok. Jumlah
anggota kelompok antara 3-5 orang.
c. Simposium
Simposium adalah metode mengajar dengan membahas suatu persoalan dipandang dari berbagai
sudut pandang berdasarkan keahlian.
d. Diskusi Panel
Diskusi panel adalah pembahasan suatu masalah yang dilakukan oleh beberapa orang panelis
yang biasanya terdiri dari 4-5 orang di hadapan audiens.

D. Metode Simulasi

Simulasi berasal dari kata simulate yang artinya berpura-pura atau berbuat seakan-akan. Sebagai
metode mengajar, simulasi dapat diartikan cara penyajian pengalaman belajar dengan
menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang kons ep, prinsip, atau keterampilan
tertentu. Simulasi dapat digunakan sebagai metode mengajar dengan asumsi tidak semua proses
pembelajaran dapat dilakukan secara langsung pada objek yang sebenarnya. Gladi resik
merupakan salah satu contoh simulasi, yakni memperagakan proses terjadinya suatu upacara
tertentu sebagai latihan untuk upacara sebenarnya supaya tidak gagal dalam waktunya nanti.
Demikian juga untuk mengembangkan pemahaman dan penghayatan terhadap suatu peristiwa,
penggunaan simulasi akan sangat bermanfaat.
1. Kelebihan dan Kelemahan Metode Simulasi
Terdapat beberapa kelebihan dengan menggunakan simulasi sebagai metode mengajar, di
antaranya adalah:
a. Simulasi dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapi situasi yang sebenarnya
kelak, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat, maupun menghadapi dunia kerja.
b. Simulasi dapat mengembangkan kreativitas siswa, karena melalui simulasi siswa diberi
kesempatan untuk memainkan peranan sesuai dengan topic yang disimulasikan.
c. Simulasi dapat memupuk keberanian dan percaya diri siswa.
d. Memperkaya pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan dalam menghadapi berbagai
situasi sosial yang problematis.
e. Simulasi dapat meningkatkan gairah siswa dalam proses permbelajaran.
Di samping memiliki kelebihan, simulasi juga mempunyai kelemahan, di antaranya:
a. Pengalaman yang diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat dan sesuai dengan kenyataan di
lapangan.
b. Pengelolaan yang kurang baik, sering simulasi dijadikan sebagai alat hiburan, sehingga tujuan
pembelajaran menjadi terabaikan.
c. Faktor psikologis seperti rasa malu dan takut sering memengaruhi siswa dalam melakukan
simulasi.

E. Metode Tugas dan Resitasi


Metode tugas dan resitasi tidak sama dengan pekerjaan rumah, tetapi lebih luas dari itu. Tugas
dan resitasi merangsang anak untuk aktif belajar baik secara individu atau kelompok. Tugas dan
resitasi bisa dilaksanakan di rumah, di sekolah, di perpustakaan dan tempat lainnya.
Jenis-jenis tugas sangat banyak tergantung pada tujuan yang akan dicapai,
seperti tugas meneliti, menyusun laporan, dan tugas di laboratorium.
F. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi
langsung yang bersifat two way traffic sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara guru dan
siswa. Guru bertanya siswa menjawab atau siswa bertanya guru menjawab. Dalam komunikasi
ini terlihat adanya hubungan timbal balik secara langsung antara guru.
Tujuan yang akan dicapai dari metode tanya jawab.
1. Untuk mengetahui sampai sejauh mana materi pelajaran yang telahdikuasai oleh siswa.
2. Untuk merangsang siswa berfikir.
3. Memberi kesempatan pada siswa untuk mengajukan masalah yang belum dipahami.
G. Metode Kerja Kelompok

Metode kerja kelompok atau bekerja dalam situasi kelompok mengandung pengertian bahwa
siswa dalam satu kelas dipandang sebagai satu kesatuan (kelompok) tersendiri ataupun dibagi
atas kelompok-kelompok kecil (subsub kelompok). Kelompok bisa dibuat berdasarkan:
a. Perbedaan individual dalam kemampuan belajar, terutama bila kelas itusifatnya heterogin dalam
belajar.
b. Perbedaan minat belajar, dibuat kelompok yang terdiri atas siswa yang punya minat yang sama.
c. Pengelompokan berdasarkan jenis pekerjaan yang akan kita berikan.
d. Pengelompokan atas dasar wilayah tempat tinggal siswa yang tinggal dalam satu wilayah yang
dikelompokkan dalam satu kelompokan sehingga memudahkan koordinasi kerja.
e. Pengelompokan secara random atau dilotre, tidak melihat faktor-faktor lain.
f. Pengelompokan atas dasar jenis kelamin, ada kelompok pria dan kelompok wanita.
Sebaiknya kelompok menggambarkan yang heterogin, baik dari segi kemapuan belajar maupun
jenis kelamin. Hal ini dimaksudkan agarkelompokkelompok tersebut tidak berat sebelah (ada
kelompok yang baik dan ada kelompok yang kurang baik) .
Kalau dilihat dari segi proses kerjanya maka kerja kelompok ada dua macam, yaitu kelompok
jangka pendek dan kelompok jangka panjang.
1. Kelompok jangka pendek, artinya jangka waktu untuk bekerja dalam kelompok tersebut hanya
pada saat itu saja, jadi sifatnya insidental.
2. Kelompok jangka panjang, artinya proses kerja dalam kelompok itu bukanhanya pada saat itu
saja, mungkin berlaku untuk satu periode tertentu sesuai dengan tugas/masalah yang dipecahkan.

H. Metode Problem Solving

Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode mengajar
tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebab dalam problem solving dapat menggunakan
metode-metode lainnya dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.

I. Metode Sistem Regu (Team Teaching)


Team Teaching pada dasarnya ialah metode mengajar dua orang guru atau lebih bekerja sama
mengajar sebuah kelompok siswa, jadi kelas dihadapi beberapa guru. Sistem regu banyak
macamnya, sebab untuk satu regu tidak senantiasa guru secara formal saja, tetapi dapat
melibatkan orang luar yang dianggap perlu sesuai dengan keahlian yang dibutuhkan. Hal-hal
yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan metodeTeam Teaching.
1. Harus ada program pelajaran yang disusun bersama oleh team tersebut, sehingga betul-betul
jelas dan terarah sesuai dengan tugas masing-masing dalam team tersebut.
2. Membagi tugas tiap topik kepada guru tersebut, sehingga masalah bimbingan pada siswa terarah
dengan baik.
3. Harus dicegah jangan sampai terjadi jam bebas akibat ketidak hadiran seseorang guru anggota
tim.

J. Metode Latihan (Drill)

Metode latihan pada umumnya digunakan untuk memeperoleh suatu ketangkasan atau
keterampilan dari apa yang telah dipelajari. Mengingat latihan ini kurang mengembangkan
bakat/inisiatif siswa untuk berpiki, maka hendaknya guru/pengajar memperhatikan tingkat
kewajaran dari metode Drill.
1. Latihan, wajar digunakan untuk hal-hal yang bersifat motorik, seperti menulis, permainan,
pembuatan, dan lain-lain.
2. Untuk melatih kecakapan mental, misalnya perhitungan penggunaan rumus-rumus, dan lain-lain.
3. Untuk melatih hubungan, tanggapan, seperti penggunaan bahasa, grafik, simbul peta, dan lain-
lain.
Prinsip dan petunjuk menggunakan metode Drill.
1. Siswa harus diberi pengertian yang mendalam sebelum diadakan latihan tertentu.
2. Latihan untuk pertama kalinya hendaknya bersifat diagnosis, mula-mula kurang berhasil, lalu
diadakan perbaikan untuk kemudian bisa lebih sempurna.
3. Latihan tidak perlu lama asal sering dilaksanakan.
4. Harus disesuaikan dengan taraf kemampuan siswa.
5. Proseslatihan hendaknya mendahulukan hal-hal yang essensial dan berguna.
K. Metode Karyawisata (Field-Trip)
Karyawisata dalam arti metode mengajar mempunyai arti tersendiri, berbeda dengan karyawisata
dalam arti umum. Karyawisata di sini berarti kunjungan ke luar kelas dalam rangka belajar.
Contoh: Mengajak siswa ke gedung pengadilan untuk mengetahui system peradilan dan proses
pengadilan, selama satu jam pelajaran. Jadi, karyawisatadi atas tidak mengambil tempat yang
jauh dari sekolah dan tidak memerlukan waktu yang lama. Karyawisata dalam waktu yang lama
dan tempat yang jauh disebut study tour.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Ada berbagai macam metode pebelajaran, yakni
1. Metode Ceramah
Adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan.
2. Metode Demonstrasi
Adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan danmempertunjukkan kepada siswa
tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekadar tiruan.
3. Metode Diskusi
Adalah metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan.
4. Metode Simulasi
Adalah cara penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami
tentang konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu.
5. Metode Tugas dan Resitasi
Adalah metode dengan pemberian tugas guna merangsang anak untuk aktif belajar baik secara
individu atau kelompok.
6. Metode Tanya Jawab
Adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat two
way traffic sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa.
7. Metode Kerja Kelompok
Adalah metode dengan pembagian-pembagian kelompok dalam kelas.
8. Metode Problem Solving
Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode mengajar
tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebab dalam problem solving dapat menggunakan
metode-metode lainnya dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.
9. Metode Sistem Regu (Team Teaching)
Adalah metode mengajar dua orang guru atau lebih bekerja sama mengajar sebuah kelompok
siswa, jadi kelas dihadapi beberapa guru.
10. Metode Latihan (Drill)
Metode latihan pada umumnya digunakan untuk memeperoleh suatu ketangkasan atau
keterampilan dari apa yang telah dipelajari.
11. Metode Karyawisata (Field-Trip)
Karyawisata di sini berarti kunjungan ke luar kelas dalam rangka belajar.
DAFTAR PUSTAKA

http://ariatmancool.blogspot.com/2012/06/makalah-tentang-metode-pembelajaran.html

Anda mungkin juga menyukai