http://ardhaphys.blogspot.com/2013/05/model-pembelajaran-demonstrasi.html
#MATERI 2
metode demonstrasi
REVISI MAKALAH
METODOLOGO PEMBELAJARAN PAI III
(Metode Demonstrasi)
Oleh :
nadirah:1001011371
HASNIATI : 1001011364
ANITA IRFAN : 1001011512
WAHIDAH : 1001011396
MARDIANAH : 1001011387
SADDIAH : 1001011374
MARIANI : 1001011377
NURFADILLAH :1001011375
KATA PENGANTAR
Bismallahirrahmanirrahim
Puji syukur kehadirat Allah swt atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga
sampai saat ini kami dapat menyelesaikan tugas makalah sesuai dengan waktu yang telah di tentukan.
Dalam penyusunan makalah ini tidak sedikit pun rintangan yang kami hadapi, tetapi kami dapat
menyelesaikannya dengan baik. Adapun judul yang kami bahas dalam makalah ini yaitu tentang
“METODE DEMONSTRASI” sebagai pengembangan dari mata kuliah METODOLOGI PEMBELAJARAN PAI
III.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan.
Olehnya itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca, untuk perbaikan makalah
kami kedepannya. Semoga makalah ini memberi manfaat bagi kita semua.
SINJAI 01,DES,2012
Kelompok SATU
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 4
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan 4
BAB II PEMBAHASAN 5
A. Pengertian Metode Demonstrasi 5
B. Langkah-langkah Penggunaan Metode Demonstrasi 6
C. Kelemahan dan Kelebihan Metode Demonstrasi 7
D. Cara Mengatasi Kelemhan Metode Demonstrasi 8
BAB III PENUTUP 10
A. Kesimpulan 10
B. Saran 10
DAFTAR PUSTAKA 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seiring dengan perkembangan jaman, manusia dituntut agar semakin dinamis dan peka terhadap
perkembangan tersebut. Untuk meningkatkan kepekaan dan kedinamisannya, manusia mulai berpikir
dan mencoba untuk membuat suatu terobosan diberbagai bidang. Sehingga pada akhirnya manusia
tidak menjadi korban perubahan jaman, tetapi mampu mengendalikan perubahan tersebut untuk
mewujudkan kehidupan yang lebih baik. Dan semua itu hanya dapat dilakukan jika mempunyai bekal
pendidikan dan pengetahuan.
Salah satu terobosan tersebut adalah dibidang pendidikan. Agar kedepannya proses pembelajaran
menjadi menyenangkan dan memberi banyak manfaat bagi kehidupan manusia, maka mulai muncul dan
berkembang berbagai metode Pembelajaran yang dikatakan dapat mempercepat penerimaan dan
pemahaman peserta didik terhadap materi yang diajarkan. Metode-metode tersebut antara lain :
Metode Ceramah, Metode Diskusi, Metode Demonstrasi, Metode Penugasan, Metode Eksperimen dan
lain-lain.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Dapat dikatakan bahwa Metode Demonstrasi adalah suatu metode mengajar yang dilakukan dengan
menggunakan alat peraga dan disertai dengan teorinya untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk
memperlihatkan berlangsungnya suatu proses kepada peserta didik. Metode Demonstrasi adalah
sebuah metode yang bersifat Ekspositori/Metode belajar yang bersifat memberi dan menerima (dalam
hal ini nara sumber memberi ilmu kepada audiens). Metode ini cukup efektif karena membantu para
peserta didik untuk memperoleh jawaban dengan mengamati suatu proses atau peristiwa tertentu,
dimana keaktifan biasanya lebih banyak dari pihak Guru/Nara sumber.
B.Kritik dan Saran
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan dalam makalah ini oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari kalangan pembaca demi perbaikan
penulisan makalah kami selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
#materi 3
Makalah: Metode Demonstrasi dalam Pembelajaran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Konsep pendidikan pada dasarnya membuat siswa memiliki kompetensi tamatan sesuai jenjang sekolah,
yaitu pengetahuan, nilai, sikap, dan kemampuan melaksanakan tugas atau mempunyai kemampuan
untuk mendekatkan dirinya dengan lingkungan alam, lingkungan sosial, lingkungan budaya, dan
kebutuhan daerah. Sementara itu, kondisi pendidikan di negara kita dewasa ini, lebih diwarnai oleh
pendekatan yang menitikberatkan pada model belajar konvensional seperti ceramah sehingga kurang
mampu merangsang siswa untuk terlibat aktif dalam proses belajar mengajar. Suasana belajar seperti
itu, semakin menjauhkan peran pendidikan dalam upaya mempersiapkan warga negara yang baik dan
masyarakat yang cerdas (Djahiri, 1993)
Salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat dikembangkan untuk memenuhi tuntutan tersebut
adalah model metode pembelajaran demonstrasi. Yang dimaksud metode demonstrasi adalah salah
satu cara mengajar, di mana guru melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati
prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas
dan dievalusi oleh guru.
Setiap orang selalu punya kewajiban untuk melakukan tugas tertentu seperti halnya seorang guru di
tuntut agar menjalankan kewajiban itu sepenuh tanggung jawab. Setiap kewajiban berisi tugas dan
setiap tugas harus di laksanakan. Tugas yang di laksanakan akan dianggap selesai apabila tujuan yang
hendak dicapai sudah terwujud. Seorang guru tersebut harus merasa yakin bahwa jalan yang harus
ditempuhnya untuk sampai kepada tujuan dapat dilakukan dengan cara atau metode yang tepat dan
cocok untuk diterapkan kepada peserta didiknya.
Adapun cara atau metode yang terbaik untuk diterapkan itu banyak sekali tergantung pada karakteristik
peserta didik masing-masing, salah satunya adalah metode demonstrasi. Metode demonstrasi
merupakan metode yang sangat efektif dalam membantu anak didik untuk menjawab kebutuhan
belajarnya dengan usaha sendiri berdasarkan fakta dan data yang jelas dan benar yang diperolehnya
dari demonstrasi.
Metode Demonstrasi dan Eksperimen ialah suatu upaya pembelajaran atau proses belajar dengan cara
praktek menggunakan peragaan yang di tujukan pada siswa dengan tujuan agar semua siswa lebih
mudah dalam memahami dan mempraktekkan apa yang telah diperolehnya dan dapat mengatasi suatu
permasalahan yang terjadi sehubungan dengan yang sudah didemonstrasikan.
Karakteristik metode demonsrtasi dapat dilihat dari keunggulan metode deemonstrasi dan kelemahan
metode demonstrasi. Keunggulanmetode demonstrasi, antara lain: 1) Perhatian siswa lebih mudah
dipusatkan pada proses belajar dan tidak tertuju pada hal-hal lain; 2) Dapat mengurangi kesalahan
dalam mengambil kesimpulan, apabila dibandingkan dengan halnya membaca buku karena siswa
mengamati langsung terhadap suatu proses yang jelas; 3) Apabila siswa turut aktif dalam sesuatu
percobaan yang bersifat demonstrative maka anak didik akan memperoleh pengalaman-pengalaman
praktis yang dapat membentuk perasaan dan kemampuan anak, serta dapat mengembangkan
kecakapannya.
Kekurangan metode demonstrasi, diantaranya: 1) Demonstrasi akan menjadi metode yang kurang tepat
apabila alat-alat yang dimonstrasikan tidak memadai atau tidak sesuai kebutuhan; 2) Demonstrasi
menjadi kurang efektif apabila tidak diikuti dengan sebuah aktivitas dimana siswa sendiri dapat ikut
bereksperimen dan tidak dapat menjadikan aktivitas itu sebagai pengalaman yang berharga; 3) Tidak
semua hal dapat didemonstrasikan di dalam kelas.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan topik dalam materi pelajaran yang akan didemonsrtasikan maka
rumusan masalah dalam penulisan makalah ini ialah:
Kapan dan bagaimanakah metode demonstrasi digunakan dalam pembelajaran di kelas?
Kapan digunakan metode demonstrasi?
Bagaimanakah metode Demonstrasi digunakan?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini ialah untuk mengetahui waktu yang tepat kapan menggunakan metode
demonstrasi materi apa yang dapat didemonstrasikan serta bagaimana cara menggunakan metode
demonstrasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses, cara menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Sedangkan belajar
adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berusaha tingkah laku atau tanggapan yang
disebabkan oleh pengalaman (Makalah Kongres Budaya dan Bahasa Indonesia, 1996:14)
Pasal 1 Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang pendidikan nasional menyebutkan bahwa
pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar. Jadi, pembelajaran adalah proses yang disengaja yang menyebabkan siswa belajar
pada suatu lingkungan belajar untuk melakukan kegiatan pada siatuasi tertentu.
Metode Demonstrasi adalah metode mengajar yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu
pengertian atau untuk memperlihatkan pada seluruh kelas tentang suatu proses atau suatu petunjuk
untuk melakukan sesuatu.
Yang di maksud dengan Metode Demonstrasi ialah metode mengajar dengan menggunakan peragaan
untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu proses
pembentukan tertentu pada siswa.
Metode demonstrasi-Animasi dapat memperjelas pengertian dan konsep tindakan yang harus dilakukan.
Metode tersebut dalam prakteknya dapat di lakukan oleh guru atau anak didik itu sendiri. Metode
Demonstransi-Animasi cukup baik apabila di gunakan dalam penyampaian bahan pelajaran tata surya,
proses teknis peralatan, alran listrik, atau fiqih, misalnya bagaiamana cara berwudu, shalat,
memandikan orang mati, tawaf pada waktu haji,dan yang lainnya.
Demonstrasi merupakan metode yang sangat efektif sebab membantu anak didik untuk mencari
jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta yang benar. Metode ini dapat diterapakan dalam
pembelajaran Ilmu Alam, Teknik dan PAI, tetapi, tidak semua pelajaran PAI bisa didemonstrasikan,
misalnya masalah aqidah yang menjelaskan iman kepada allah, malaikat, surga, neraka dan lai-lain.
Dan adapun sebaiknya dalam Mendemonstrasikan pelajaran tersebut guru harus terlebih dulu
Mendemonstrasikan dengan sebaik-baiknya, baru di ikuti oleh murid-muridnya yang sesuai dengan
petunjuk.
Adapun dalam metode demonstran ini memiliki kelebihan dan ada juga kekurangannya sebagaimana
yang akan di paparkan di bawah ini.
Prosedur metode demonstrasi yang harus dilakukan dalam pembelajaran adalah: Mempersiapkan alat
bantu yang akan digunakan dalam pembelajaran; Memberikan penjelasan tentang topik yang akan
didemonstrasikan; Pelaksanaan demonstrsi bersamaan dengan perhatian dan peniruan dari siswa;
Penguatan (diskusi, tanya jawab, dan atau latihan) terhadap hasil demonstrasi.
Kesimpulan: Kemampuan guru yang perlu diperhatikan dalam menunjung keberhasilan demonstrasi di
antaranya:
Mampu secara proses tentang topik yang dipraktekkan.
Mampu mengelola kelas, menguasai siswa secara menyeluruh.
Mampu menggunakan alat bantu yang digunakan.
Mampu melaksanakan penilaian proses
Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan untuk menunjang demonstrasi, diantaranya
adalah:
Siswa memiliki motivasi, perhatian dan minat terhadap topik yang didemonstrasikan.
Memahami tentang tujuan/maksud yang akan didemonstrasikan.
Mampu mengamati proses yang dilakukan oleh guru.
Mampu mengidentifikasi kondisi dan alat yang digunakan dalam demonstrasi
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Pembelajaran dengan demonstrasi memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa
yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam materi pelajaran yang
didemonstrasikan. Penerapan metode metode pembelajaran demonstrasi mempunyai pengaruh positif,
yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang ditunjukan dengan hasil wawancara dengan
sebagian siswa, rata-rata jawaban siswa menyatakan bahwa siswa tertarik dan berminat dengan metode
metode pembelajaran demonstrasi sehingga mereka menjadi termotivasi untuk belajar.
Metode demonstrasi adalah salah satu metode mengajar dengan menggunakan peragaan untuk
memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu dengan jalan
mendemonstrasikan terlebih dulu kepada siswa.
Metode ini dapat menghilangkan varbalisme sehingga siswa akan semakin memahami materi pelajaran.
Akan tetapi ada beberapa hal yang perlu di perhatikan seperti ketersediaan alat peraga agar metode ini
dapat berjalan dengan efektif dan efesien.
B. Saran
Dari hasil pengamatan penulis di kelas agar proses belajar mengajar dengan demonstrasi lebih efektif
dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut:
Untuk melaksanakan metode demonstrasi memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru
harus mampu menentukan atau memilih topik yang benar-benar bisa diterapkan dengan model
demonstrasi dalam proses belajar mengajar sehingga diperoleh hasil yang optimal.
Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya lebih sering melatih siswa dengan
berbagai metode pembelajaran, walau dalam taraf yang sederhana, dimana siswa nantinya dapat
menemukan pengetahuan baru, memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga siswa berhasil atau
mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.
Perlu adanya penelitian yang lebih khusus dalam pengunaan metode demonstrasi ini, karena
pembelajaran dengan metode ini hanya cocok pada kondisi tertentu saja.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi.(1997). Dasar-dasar evaluasi pendidikan : Aplikasi dan penerapannya. Jakarta: Bumi
Aksara.
Depdikbud.(1994). Kurikulum berbasis kompetensi dalam menunjang kecakapan hidup siswa,
Jakarta,Bina aksara.
Djahiri, (1993).Landasan falsafah dan teori teknologi pendidikan, Media Kencana, IKIP Jakarta.
Dewi S, Prawiradilaga dan Evelin, Siregar.(2008). Mozaik teknologi pendidikan. Jakarta : Kencana.
Gunawan, Ary H., 1986, Kebijakan-kebijakan Pendidikan di Indonesia, Jakarta: Bina Aksara.
Khadijah, Nyayu, (2009).Psikologi Pendidikan, Palembang, Grafika Telindo Press, Sumatera Selatan.
Majid, Abdul.(2004), Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi Konsep dan Implementasi
Kurikulum, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Miarso, Yusufhadi, 1994, Posisi dan Fungsi Profesi Teknologi Pendidikan. Makalah Seminar IKIP Jakarta.
Miarso, Yusufhadi. (2009). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana, Nasution, Jakarta :
PT.Bumi Aksara.
A. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses, cara menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Sedangkan
belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berusaha tingkah laku atau tanggapan
yang disebabkan oleh pengalaman (Makalah Kongres Budaya dan Bahasa Indonesia, 1996:14)
Pasal 1 Undang –undang No. 20 tahun 2003 tentang pendidikan nasional menyebutkan bahwa
pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar.
Jadi pembelajaran adalah proses yang disengaja yang menyebabkan siswa belajar pada suatu
lingkungan belajar untuk melakukan kegiatan pada siatuasi tertentu.
B. Definisi Metode Demonstrasi
Metode Demonstrasi adalah metode mengajar yang menggunakan peragaan untuk memperjelas
suatu pengertian atau untuk memperlihatkan pada seluruh kelas tentang suatu proses atau suatu
petunjuk untuk melakukan sesuatu.
Yang di maksud dengan Metode Demonstrasi ialah metode mengajar dengan menggunakan
peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana
berjalannya suatu proses pembentukan tertentu pada siswa.
Metode demonstrasi-Animasi dapat memperjelas pengertian dan konsep tindakan yang harus
dilakukan. Metode tersebut dalam prakteknya dapat di lakukan oleh guru atau anak didik itu
sendiri. Metode Demonstransi-Animasi cukup baik apabila di gunakan dalam penyampaian
bahan pelajaran tata surya, proses teknis peralatan, alran listrik, atau fiqih, misalnya bagaiamana
cara berwudu, shalat, memandikan orang mati, tawaf pada waktu haji,dan yang lainnya.
Demonstrasi merupakan metode yang sangat efektif sebab membantu anak didik untuk mencari
jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta yang benar. Metode ini dapat diterapkan dalam
pembelajaran Ilmu Alam, Teknik dan PAI, tetapi, tidak semua pelajaran PAI bisa
didemonstrasikan, misalnya masalah aqidah yang menjelaskan iman kepada allah, malaikat,
surga, neraka dan lai-lain.
Kesimpulan
Kemampuan guru yang perlu diperhatikan dalam menunjung keberhasilan demonstrasi di
antaranya :
Mampu secara proses tentang topik yang dipraktekkan
Mampu mengelola kelas, menguasai siswa secara menyeluruh
Mampu menggunakan alat bantu yang digunakan
Mampu melaksanakan penilaian proses
Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan untuk menunjang demonstrasi,
diantaranya adalah :
Siswa memiliki motivasi, perhatian dan minat terhadap topik yang didemonstrasikan
Memahami tentang tujuan/maksud yang akan didemonstrasikan.
Mampu mengamati proses yang dilakukan oleh guru
Mampu mengidentifikasi kondisi dan alat yang digunakan dalam demonstrasi
#MATERI 5
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam proses belajar mengajar di sekolah khususnya dan lembaga-lembaga
pendidikan umumnya terdapat banyak sekali metode yang dapat digunakan dalam
pembelajaran baik pelajaran Pendidikan Agama Islam maupun pelajaran lainnya,
sehinggatujuan pembelajaran yang ditetapkan dapat tercapai. Demonstrasi
merupakan metode yang sangat efektif, sebab membantu siswa untuk mencari
jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta atau data yang benar. Sebagai
metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh
guru. Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa hanya sekadar
memerhatikan, akan tetapi demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih
konkret. Dalam strategi pembelajaran, demonstrasi dapat digunakan untuk
mendukung keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori dan inkuiri. Metode
demonstrasi sejenis dengan metode ceramah dan metode ekspositori. Kegiatan
belajar mengajar berpusat pada guru atau guru mendominasi kegiatan belajar
mengajar. Tetapi pada metode demonstrasi aktivitas siswa lebih banyak lagi
dilibatkan. Dengan demikian, dominasi guru lebih berkurang lagi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Metode Demonstrasi
metode berasal dari kata “Methodos” yang secara etimologis, berasal dari bahasa
latin yaitu “Methodos”. Secara etimologis kata methodos berasal dari kata metha
yang artinya dilalui dan hodos yang artinya jalan. Jadi methodos artinya jalan yang
dilalui. Secara umum, “metode artinya jalan atau cara yang harus dilalui untuk
mencapai tujuan.
Metode Demonstrasi adalah Suatu metode mengajar dimana seorang guru atau
orang lain yang sengaja diminta atau murid sendiri memperlihatkan pada seluruh
kelas tentang suatu proses atau suatu kaifiyah melakukan sesuatu.[1]
Sebagai contoh seorang instuktur atau tim guru menujukan, atau memperlihatkan
suatu proses misalnya merebus air sampai 100 0C, sehingga seluruh siswa dikelas
dapat melihat, mengamati, mendengar, dan merasakan proses yang dipertunujkan
oleh guru. Dengan demonstrasi proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan
lebih berkesan secara mendalam sehingga membentuk pengertian dengan baik dan
sempurna. Adapun penggunaan teknik demonstrasi mempunyai tujuan agar siswa
amampu memahami tentang cara mengatur atau menyusun sesuatu.[3]
Kelebihan:
1. Dengan metode ini anak-anak dapat menghayati dengan sepenuh hatinya
mengenai pelajaran yang diberikan.
2. Memberi pengalaman praktis yang dapat membentuk perasaan dan kemuan
anak.
3. Perhatian anak akan terpusat kepada apa yang didemonstrasikan.
4. Dengan metode ini sekaligus masalah-masalah yang mungkin timbul dalam
hati anak-anak dapat langsung terjawab.
5. Akan mengurangi kesalahan dalam mengambil kesimpulan, karena anak
mengamati terhadap suatu proses.[7]
Manfaat:[8]
1. Cara mengajar keterampilan yang effektif
2. Merangsang/memotivasi kegiatan
3. Menumbuhkan kepercayaan pada diri sendiri
4. Dapat menjadi alat untuk tujuan –tujuan publisitas
5. Meningkatkan mitra bagi penyuluh pertanian dalam proses pembelajaran
6. Meperkenalkan teknologi/inovasi baru dengan harapan dapat merubah cara
kerja audence/petani lebih baik
Kekurangan:
1. Dalam pelaksanaan metode demonstrasi memerlukan waktu yang banyak
(panjang).
2. Apabila sarana peralatan kurang memadai atau alat-alatnya tidak sesuai
dengan kebutuhan, maka metode ini kurang efektif.
3. Metode ini sukar dilaksanakan apabila anak belum matang untuk
melaksanakan eksperimen.
4. Banyak hal-hal yang tidak dapat didemonstrasikan daam kelas.
Keterbatasan:
1. Kemungkinan tidak cocok untuk semua topik
2. Memerlukan banyak persiapan (alat, bahan dan termasuk demonstrator
(pelatih/penyulu pertanian).
3. Bila hasil demonstrasi tidak sesuai harapan, dapat menurunkan citra
demonstrator.
D. Saran-Saran Pelaksanaan Meode Demonstrasi
1. Metode Demonstrasi hendaknya dilakukan dalam hal-hal yang bersifat
praktis dan urgen dalam masyarakat.
2. Hendaknya Pendemonstrasian diarahkan agar murid-murid dapat
memperoleh pengertian yang lebih jelas, pembentukan sikap serta kecakapan
praktis.
3. Hendaknya diusahakan supaya semua anak dapat mengikuti demonstasi
dengan jelas (pengaturan ruang dan tempat duduk).
4. Sebagai pendahuluan, berilah pengertian sejelas-jelasnya landasan teori dari
apa yang akan didemonstrasikan.
Penggunaan metode demonstrasi ini mempunyai tujuan agar siswa mampu
memahami tentang cara mengatur atau menyusun sesuatu. Penggunaan metode
demonstrasi menunjang proses interaksi belajar mengajar di kelas karena dapat
memusatkan perhatian siswa pada pelajaran, meningkatkan partisipasi aktif siswa
untuk mengembangkan kecakapan siswa dan memotvasi siswa untuk belajar lebih
giat.[9]
BAB III
KESIMPULAN
Metode Demonstrasi adalah Suatu metode mengajar dimana seorang guru atau
orang lain yang sengaja diminta atau murid sendiri memperlihatkan pada seluruh
kelas tentang suatu proses atau suatu kaifiyah melakukan sesuatu.
Zuhairini, Dra. H, Abdul Ghofir, Drs, Slamet As. Yusuf, Drs., Metodik Khusus
Pendidikan Agama, Biro Ilmiah Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel, Surabaya,
1983
Roestiyah N.K, Dra., Strategi Belajar Mengajar, Rineka cipta, Jakarta, 2008.
Ramayulis Prof. Dr., Metodologi Pendidikan Agama Islam, Kalam Mulia, Jakarta,
2005.
http://www.infodiknas.com/metode-demonstrasi-dalam-upaya-meningkatkan-
proses-belajar-dan-hasil-belajar-bahasa-indonesia-pada-siswa/
http://www.bbpp-lembang.info/index.php/en/arsip/artikel/artikel-manajemen/605-
menerapkan-metode-demonstrasi
http://susilofy.wordpress.com/2011/02/18/penerapan-metode-demonstrasi-dengan-
media-benda-asli-untuk-meningkatkan-hasil-belajar-ilmu-pengetahuan-alam-
siswa-kelas-v-semester-i/
[1]Dra. H. Zuhairini, Drs. Abdul Ghofir, Drs. Slamet As. Yusuf, Metodik Khusus
Pendidikan Agama, Surabaya, Biro Ilmiah Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel,
1983, hal. 94
[2]http://susilofy.wordpress.com/2011/02/18/penerapan-metode-demonstrasi-
dengan-media-benda-asli-untuk-meningkatkan-hasil-belajar-ilmu-pengetahuan-
alam-siswa-kelas-v-semester-i/
[3] Dra. Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar, Rineka cipta, 2008, Jakarta,
hal. 83
[4]Prof. Dr. Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta, Kalam
Mulia, 2005, hal. 245
[5] Dra. Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar, Rineka cipta, 2008, Jakarta,
hal. 83
[6] http://www.infodiknas.com/metode-demonstrasi-dalam-upaya-meningkatkan-
proses-belajar-dan-hasil-belajar-bahasa-indonesia-pada-siswa/
[7]Dra. H. Zuhairini, Drs. Abdul Ghofir, Drs. Slamet As. Yusuf, Metodik Khusus
Pendidikan Agama, Surabaya, Biro Ilmiah Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel,
1983, hal. 95
[8]http://www.bbpp-lembang.info/index.php/en/arsip/artikel/artikel-
manajemen/605-menerapkan-metode-demonstrasi
[9] Dra. Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar, Rineka cipta, 2008, Jakarta,
hal. 84
#MATERI 6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang
dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan
pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan
kebudayaan kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua
tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan.
Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional pemenrintah telah
menyelenggarakan perbaikan-perbaikan peningkatan mutu pendidikan pada
berbagai jenis dan jenjang. Namun fakta di lapangan belum menunjukkan hasil
yang memuaskan.
Masalah utama dalam pembelajaran pada pendidikan formal(sekolah)
dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik, hal ini tampak rerata
hasil belajar peserta didik yang senantiasa masih sangat memprihatinkan. Prestasi
ini tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih bersifat
konvensional dan tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu (belajar untuk
belajar).
Untuk membantu siswa memahami konsep-konsep dan memudahkan guru
dalam mengajarkan konsep-konsep tersebut diperlukan suatu pendekatan
pembelajaran yang langsung mengaitkan materi konteks pelajaran dengan
pengalaman nyata dalam kehidupan sendiri.
Persoalan sekarang adalah bagaimana menemukan cara yang terbaik untuk
menyampaikan berbagai konsep yang diajarkan sehingga siswa dapat
menggunakan dan mengingat lebih lama konsep tersebut.
Pada makalah ini akan di bandingkan dua metode yang biasa dipakai di
sekolah formal dalam menyampaikan materi kepada anak didik yakni Metode
Ceramah dan Metode Demonstrasi. Untuk memperjelas perbedaan kedua metode,
maka akan di uraikan defenisi kedua metode pada bab berikutnya.
Namun akan di temukan kekurangan dan kelebihan setiap metode, dan
perlu di ketahui bahwa tidak ada metode yang tepat untuk segala situasi dan
kondisi. Untuk itu pendidik di harapakn mampu menyesuaikan materi dengan
metode yang akan di pakai, agar materi tersampaikan dengan baik.
1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian pembelajaran Metode Ceramah dan Metode
Demonstrasi.
2. Memahami pengertian dan tujuan pembelajaran Metode Ceramah dan
Metode Demonstrasi
3. Untuk mengenal perangkat pembelajaran Metode Ceramah dan Metode
Demonstrasi.
4. Untuk memahami langkah-langkah pembelajaran Metode Ceramah dan
Metode Demonstrasi.
5. Mengetahui kelebihan dan kekurangan pembelajaran Metode Ceramah dan
Metode Demonstrasi.
6. Mengetahui perbandingan Metode Ceramah dan Metode Demonstrasi
BAB II
PEMBAHASAN
Perbandingan Metode Ceramah dengan Metode Demonstrasi
Metode (method) secara harfiah berasal dari dua perkataan, yaitu meta berarti
"melalui" dan hodos berarti"jalan" atau "cara". Metode berarti cara atau jalan yang
harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan.Dalam pemakaian yang umum metode
diartikan sebagai cara melakukan sesuatu kegiatan atau cara melakukan pekerjaan
dengan menggunakan fakta dan konsep-konsep secara sistematis.
Metode mengajar ialah cara yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan
pelajaran kepada pelajar, karena penyampaian itu berlangsung dalam interaksi
edukatif. Metode mengajar dapat diartikan sebagai cara yang dipergunakan oleh
guru dalam mengadakan hubungan dengan pelajar pada saat berlangsungnya
pengajaran.
Pengajaran dikatakan efektif bila guru dapat membimbing anak-anak untuk
memasuki situasi yang memberikan pengalaman yang dapat menimbulkan
kegiatan belajar pada anak itu. Guru secara terus menerus membimbing anak untuk
berpartisipasi secara aktif dan tekun mengikuti pengajaran secara sukarela. Oleh
karena itu pengalaman belajar yang diberikan oleh guru dalam kegiatan
demonstrasi harus relevan dengan kehidupan dan ada kesinambungan dengan
pengalaman yang lalu maupun pengalaman yang akan datang.
1. METODE CERAMAH
Ceramah merupakan salah satu metode mengajar yang paling banyak digunakan
dalam prosesbelajar mengajar. Metode ceramah ini dilakukan dengan cara
menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik secara langsung atau dengan
cara lisan. Penggunaan metode ini sifatnya sangat praktis dan efisien bagi
pemberian pengajaran yang bahannya banyak dan mempunyai banyak peserta
didik. Metode ceramah merupakan cara mengajar yang paling tradisional dan telah
lama dijalankan dalam sejarah pendidikan, oleh karena itu metode ini boleh
dikatakan sebagai metode pengajaran tradisional karena sejak dulu metode ini
digunakan sebagai alat komunikasi guru dalam menyampaikan materi pelajaran.
Anggapan-anggapan negatif tentang metode ceramah sudah seharusnya patut
diluruskan, baik dari segi pemahaman artikulasi oleh guru maupun penerapannya
dalam proses belajar mengajar disekolah.
Dalam pelaksanaan ceramah untuk menjelaskan uraiannya, guru dapat
menggunakan alat-alat bantu media pembelajaran seperti gambar dan audio visual
lainnya.
Pengertian
Definisi lain ceramah menurut bahasa berasal dari kata lego (bahasa latin)
yang diartikan secara umum dengan “mengajar” sebagai akibat guru
menyampaikan pelajaran dengan membaca dari buku dan mendiktekan pelajaran
dengan menggunakan buku kemudian menjadi lecture method atau metode
ceramah.Metode ceramah itu sendiri pada dasarnya memiliki banyak pengertian
dan jenisnya. Berikut ini beberapa pengertian dari metode ceramah, antara lain :.
Metode ceramah adalah penyajian informasi secara lisan baik formal maupun
informal.
Metode ceramah menurut Gilstrap dan Martin 1975 : ceramah berasal dari bahasa
latin yaitu Lecturu, Legu ( Legree, lectus) yang berati membaca kemudian
diartikan secara umum dengan mengajar sebagai akibat dari guru menyampaikan
pelajaran dengan membaca dari buku dan mendiktekan pelajaran dengan
penggunaan buku.
Metode ceramah yaitu penerapan dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap
kelasnya, dengan menggunakan alat bantu mengajar untuk memperjelas uraian
yang disampaikan kepada siswa. Metode ceramah ini sering kita jumpai pada
proses-proses pembelajaran di sekolah mulai dari tingkat yang rendah sampai ke
tingkat perguruan tinggi, sehingga metode seperti ini sudah dianggap sebagai
metode yang terbaik bagi guru untuk melakukan interaksi belajar mengajar. Satu
hal yang tidak pernah menjadi bahan refleksi bagi guru adalah tentang efektifitas
penggunaan metode ceramah yaitu mengenai minat dan motivasi siswa, bahkan
akhirnya juga berdampak pada prestasi siswa.
Definisi metode ceramah diatas, bila langsung diserap dan diaplikasikan tanpa
melalui pemahaman terlebih dahulu oleh para guru tentu hasil yang didapat dari
penerapan metode ini akan jauh dari harapan, seperti halnya yang terjadi dalam
problematika saat ini. Hampir setiap guru sejarah menggunakan metode ceramah
yang jauh dari kaidah-kaidah metode ceramah seharusnya.
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang pengertian metode ceramah,
dapat kita lihat beberapa defenisi yang dikemukakan oleh para ahli yaitu:
Menurut Suryono
Metode ceramah adalah Penuturan atau penjelasan guru secara lisan, di mana
dalam pelaksanaanya guru dapat menggunakan alat bantu mengajar untuk
memperjelas uraian yang disampaikan kepada murid-muridnya.
Menurut Roestiyah N.K
Metode ceramah adalah Suatu cara mengajar yang digunakan untuk
menyampaikan keterangan atau informasi atau uraian tentang suatu pokok
persoalan serta masalah secara lisan.
Menurut Team Didaktik Metodik
Metode ceramah adalah Penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap
kelas”.
Menurut Winarno Surahmad, M.Ed,
Ceramah adalah penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap
kelasnya, sedangkan peranan murid mendengarkan dengan teliti, serta mencatat
yang pokok dari yang dikemukakan oleh guru.
Dengan berbagai macam pendapat yang penulis paparkan di atas, maka setelah
dianalisa dengan baik dan seksama maka pada dasarnya pengertian itu sama, yaitu
penulis mengambil kesimpulan bahwa metode ceramah merupakan suatu cara
penyampaian informasi dengan lisan dari seorang kepada sejumlah pendengar di
suatu ruangan.
Metode ceramah merupakan metode mengajar yang paling banyak digunakan, hal
ini mungkin dianggap oleh guru sebagai metode mengajar yang paling mudah
dilaksanakan. Kalau bahan pelajaran dikuasai dan sudah ditentukan urutan
penyampaiannya, guru tinggal menyajikannya di depan kelas. Siswa-siswa
memperhatikan guru berbicara, mencoba menangkap apa isinya dan membuat
catatan.
Gambaran pengajaran matematika dengan pendekatan metode ceramah adalah
Guru mendominasi kegiatan belajar mengajar, defenisi dan rumus diberikan oleh
guru, penurunan rumus atau pembuktian dalil dilakukan sendiri oleh guru,
diberitahukannya apa yang harus dikerjakan dan bagaimana menyimpulkannya,
contoh-contoh soal diberikan dan dikerjakan pula sendiri oleh guru, langkah-
langkah guru diikuti dengan teliti oleh siswa dan mereka meniru cara kerja dan
penyelesaian yang dilakukan oleh guru.
Setiap metode pengajaran terdapat kelebihan dan kekurangannya termasuk metode
ceramah. Adapun kelebihan dan kekurangan dari metode ceramah tersebut adalah
sebagai berikut. Kelebihan & Kekurangan Metode Ceramah dalam Pembelajaran :
Kelemahan :
v Keberhasilan metode ini sangat bergantung pada siapa yang menggunakannya.
v Pelajaran berjalan membosankan dan siswa-siswa menjadi pasif, karena tidak
berkesempatan untuk menemukan sendiri oleh konsep yang diajarkan. Sisawa
hanya aktif membuat catatan saja.
v Kepadatan konsep-konsep yang diberikan dapat berakibat siswa tidak mampu
menguasai bahan yang diajarkan.
v Pengetahuan yang diperoleh melaui ceramah lebih cepat terlupakan.
v Ceramah menyebabkan belajar siswa menjadi “Belajar Menghafal” yang tidak
mengakibatkan timbulnya pengertian
v Guru tidak dapat mengetahui sejauh mana siswa telah mengerti (memahami)
yang telah dibicarakan
Kelebihan :
v Guru mudah menguasai kelas dan mudah mengorganisasikan tempat duduk /
kelas.
v Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya.
v Lebih ekonomis dalam hal waktu.
v Memberi kesempatan pada guru untuk menggunakan pengalaman, pengetahuan
dan kearifan.
v Dapat menggunakan bahan pelajaran yang luas
v Membantu siswa untuk mendengar secara akurat, kritis, dan penuh perhatian.
v Jika digunakan dengan tepat maka akan dapat menstimulasikan dan
meningkatkan keinginan belajar siswa dalam bidang akademik.
v Dapat menguatkan bacaan dan belajar siswa dari beberapa sumber lain
v Dapat menampung kelas besar, tiap siswa mempunyai kesempatan yang sama
untuk mendengarkan, dan karenanya biaya yang diperlukan menjadi relatif lebih
murah.
v Konsep yang disajikan secara hirarki akan memberikan fasilitas belajar kepada
siswa.
v Guru dapat memberi tekanan terhadap hal-hal yang penting hingga waktu dan
energi dapat digunakan sebaik mungkin.
v Kekurangan atau tidak adanya buku pelajaran dan alat bantu pelajaran, tidak
menghambat terlaksananya pelajaran dengan ceramah.
Untuk menjadikan ceramah itu menjadi metode yang baik, perlu diperhatikan hal-
hal berikut:
· Metode ceramah digunakan jika jumlah khalayak cukup banya
· Metode ceramah dipakai jika guru akan memperkenalkan materi
pelajaran baru
· Metode ceramah dipakai yang khalayaknya telah mampu menerima
informasi
melalui kata-kata
· Sebaiknya ceramah diselingi oleh penjelasan melalui gambar dan alat-
alat visual
lainnya
· Sebelum ceramah dimulai, sebaiknya guru berlatih dulu memberikan
ceramah.
2. METODE DEMONSTRASI
Pengertian
Beberapa pengertian metode demonstrasi yang di kutip dari beberapa
sumber,namun hampir memiliki makna yang sama :
Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang,
kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung
maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok
bahasan atau materi yang sedang disajikan. (Muhibbin Syah, 2000).
Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu
proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran.
(Syaiful Bahri Djamarah 2000).
Metode Demonstrasi ialah metode mengajar dengan menggunakan peragaan untuk
memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana berjalannya
suatu proses pembentukan tertentu pada siswa
Metode demonstrasi adalah pertunjukan tentang proses terjadinya suatu peristiwa
atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar dapat
diketahui dan dipahami oleh peserta didik secara nyata atau tiruannya (Syaiful,
2008:210).
Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian,
aturan, dan urutan melakukan sesuatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui
penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang
disajikan (Muhibbin Syah, 2000).
Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses
atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran (Syaiful Bahri Djamarah,
2000).
a. Membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atau kerja suatu
benda.
b. Memudahkan berbagai jenis penjelasan.
c. Kesalahan-kesalahan yang terjadi hasil dari cermah dapat diperbaiki melalui
pengamatan dan contoh konkret, dengan menghadirkan objek sebenarnya (Syaiful Bahri
Djamarah, 2000).
Kelemahan metode demonstrasi sebagai berikut :
a. Anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang diperuntukkan.
b. Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.
c. Sukar dimengerti bila didemonstrasikan oleh guru yang kurang menguasai apa yang
didemonstrasikan (Syaiful Bahri Djamarah, 2000).
Sumber : Trianto, M.Pd (2010) berjudul Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik.
Penerbit : PT. Prestasi Pustakaraya - Jakarta. Hal. 134-135
KATA PENGANTAR
Belajar merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan karena dengan belajar manusia akan
mengetahui kondisi social lingkungan lingkungan sekitar, maupun dirinya sendiri. Banyak
peribahasa yang menyarankan kita untuk belajar seperti carilah ilmu sampai negeri cina,
belajarlah setinggi langit, bahkan didalam agamapun dianjurkan untuk belajar.
DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan
Pengertian Strategi
Pembelajaran…………………………………………………………………………..3
Kesimpulan………………………………………………………………………14-15
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
METODE PEMBELAJARAN
A. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan. Metode ini senantiasa bagus bila
pengunaannya betul-betul disiapkan dengan baik, didukung alat dan media serta memperhatikan
batas-batas kemungkinan penggunannya. Metode ceramah merupakan metode yang sampai saat
ini sering digunakan oleh setiap guru atau instruktur. Hal ini selain disebabkan oleh beberapa
pertimbangan tertentu, juga adanya faktor kebiasaan baik dari guru atau pun siswa. Guru
biasanya belum merasa puas manakala dalam proses pengelolaan pembelajaran tidak melakukan
ceramah. Demikian juga dengan siswa, mereka akan belajar manakala ada guru yang
memberikan materi pelajaran melalui ceramah, sehingga ada guru yang berceramah berarti ada
proses belajar dan tidak ada guru berarti tidak ada belajar. Metode ceramah merupakan cara yang
digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran ekspositori.
B. Metode Demonstrasi
Demonstrasi merupakan metode yang sangat efektif, sebab membantu siswa untuk mencari
jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta atau data yang benar. Metode demonstrasi
merupakan metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada
siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekadar
tiruan. Sebagai metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh
guru. Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa hanya sekadar memerhatikan, akan tetapi
demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkret. Dalam strategi pembelajaran,
demonstrasi dapat digunakan untuk mendukung keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori
dan inkuiri.
1. Kelebihan dan Kelemahan Metode Demonstrasi
Sebagai suatu metode pembelajaran demonstrasi memiliki beberapa kelebihan,
di antaranya:
a. Melalui metode demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat dihindari.
b. Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tak hanya mendengar, tetapi juga melihat
peristiwa yang terjadi.
c. Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki kesempatan untuk
membandingkan antara teori dan kenyataan.
Di samping beberapa kelebihan, metode demonstrasi juga memiliki beberapa kelemahan, di
antarannya:
a. Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang.
b. Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan tempat yang memadai yang berarti
penggunaan metode ini memerlukan pembiayaan yang lebih mahal dibandingkan dengan
ceramah.
c. Demonstrasi memerlukan kemampuan dan keterampilan guru yang khusus, sehingga guru
dituntut untuk bekerja lebih profesional.
C. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu
permasalahan. Tujuan utama metode ini adalah untuk memecahkan suatu permasalahan,
menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat
suatu keputusan (Killen, 1998). Karena itu, diskusi bukan lah debat yang bersifat mengadu
argumentasi. Diskusi lebih bersifat bertukar pengalaman untuk menentukan keputusan tertentu
secara bersama-sama.
1. Kelebihan dan Kelemahan Metode Diskusi
Ada beberapa kelebihan metode diskusi, manakala diterapkan dalam
kegiatan belajar mengajar.
a. Metode diskusi dapat merangsang siswa untuk lebih kreatif, khususnya dalam memberikan
gagasan dan ide-ide.
b. Dapat melatih untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam mengatasi setiap permasalahan.
c. Dapat melatih siswa untuk dapat mengemukakan pendapat atau gagasan secara verbal.
Selain beberapa kelebihan, diskusi juga memiliki beberapa kelemahan, di antaranya:
a. Sering terjadi pembicaraan dalam diskusi dikuasai oleh 2 atau 3 orang siswa yang memiliki
keterampilan berbicara.
b. Kadang-kadang pembahasan dalam diskusi meluas, sehingga kesimpulan menjadi kabur.
c. Memerlukan waktu yang cukup panjang, yang kadang-kadang tidak sesuai dengan yang
direncanakan.
d. Dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat yang bersifat emosional yang tidak terkontrol.
2. Jenis-jenis Diskusi
Terdapat bemacam-macam jenis diskusi yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran,
antara lain:
a. Diskusi Kelas
Diskusi kelas atau disebut juga diskusi kelompok adalah proses pemecahan masalah yang
dilakukan oleh seluruh anggota kelas sebagai peserta diskusi.
b. Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi kelompok kecil dilakukan dengan membagi siswa dalam kelompok- kelompok. Jumlah
anggota kelompok antara 3-5 orang.
c. Simposium
Simposium adalah metode mengajar dengan membahas suatu persoalan dipandang dari berbagai
sudut pandang berdasarkan keahlian.
d. Diskusi Panel
Diskusi panel adalah pembahasan suatu masalah yang dilakukan oleh beberapa orang panelis
yang biasanya terdiri dari 4-5 orang di hadapan audiens.
D. Metode Simulasi
Simulasi berasal dari kata simulate yang artinya berpura-pura atau berbuat seakan-akan. Sebagai
metode mengajar, simulasi dapat diartikan cara penyajian pengalaman belajar dengan
menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang kons ep, prinsip, atau keterampilan
tertentu. Simulasi dapat digunakan sebagai metode mengajar dengan asumsi tidak semua proses
pembelajaran dapat dilakukan secara langsung pada objek yang sebenarnya. Gladi resik
merupakan salah satu contoh simulasi, yakni memperagakan proses terjadinya suatu upacara
tertentu sebagai latihan untuk upacara sebenarnya supaya tidak gagal dalam waktunya nanti.
Demikian juga untuk mengembangkan pemahaman dan penghayatan terhadap suatu peristiwa,
penggunaan simulasi akan sangat bermanfaat.
1. Kelebihan dan Kelemahan Metode Simulasi
Terdapat beberapa kelebihan dengan menggunakan simulasi sebagai metode mengajar, di
antaranya adalah:
a. Simulasi dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapi situasi yang sebenarnya
kelak, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat, maupun menghadapi dunia kerja.
b. Simulasi dapat mengembangkan kreativitas siswa, karena melalui simulasi siswa diberi
kesempatan untuk memainkan peranan sesuai dengan topic yang disimulasikan.
c. Simulasi dapat memupuk keberanian dan percaya diri siswa.
d. Memperkaya pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan dalam menghadapi berbagai
situasi sosial yang problematis.
e. Simulasi dapat meningkatkan gairah siswa dalam proses permbelajaran.
Di samping memiliki kelebihan, simulasi juga mempunyai kelemahan, di antaranya:
a. Pengalaman yang diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat dan sesuai dengan kenyataan di
lapangan.
b. Pengelolaan yang kurang baik, sering simulasi dijadikan sebagai alat hiburan, sehingga tujuan
pembelajaran menjadi terabaikan.
c. Faktor psikologis seperti rasa malu dan takut sering memengaruhi siswa dalam melakukan
simulasi.
Metode kerja kelompok atau bekerja dalam situasi kelompok mengandung pengertian bahwa
siswa dalam satu kelas dipandang sebagai satu kesatuan (kelompok) tersendiri ataupun dibagi
atas kelompok-kelompok kecil (subsub kelompok). Kelompok bisa dibuat berdasarkan:
a. Perbedaan individual dalam kemampuan belajar, terutama bila kelas itusifatnya heterogin dalam
belajar.
b. Perbedaan minat belajar, dibuat kelompok yang terdiri atas siswa yang punya minat yang sama.
c. Pengelompokan berdasarkan jenis pekerjaan yang akan kita berikan.
d. Pengelompokan atas dasar wilayah tempat tinggal siswa yang tinggal dalam satu wilayah yang
dikelompokkan dalam satu kelompokan sehingga memudahkan koordinasi kerja.
e. Pengelompokan secara random atau dilotre, tidak melihat faktor-faktor lain.
f. Pengelompokan atas dasar jenis kelamin, ada kelompok pria dan kelompok wanita.
Sebaiknya kelompok menggambarkan yang heterogin, baik dari segi kemapuan belajar maupun
jenis kelamin. Hal ini dimaksudkan agarkelompokkelompok tersebut tidak berat sebelah (ada
kelompok yang baik dan ada kelompok yang kurang baik) .
Kalau dilihat dari segi proses kerjanya maka kerja kelompok ada dua macam, yaitu kelompok
jangka pendek dan kelompok jangka panjang.
1. Kelompok jangka pendek, artinya jangka waktu untuk bekerja dalam kelompok tersebut hanya
pada saat itu saja, jadi sifatnya insidental.
2. Kelompok jangka panjang, artinya proses kerja dalam kelompok itu bukanhanya pada saat itu
saja, mungkin berlaku untuk satu periode tertentu sesuai dengan tugas/masalah yang dipecahkan.
Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode mengajar
tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebab dalam problem solving dapat menggunakan
metode-metode lainnya dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.
Metode latihan pada umumnya digunakan untuk memeperoleh suatu ketangkasan atau
keterampilan dari apa yang telah dipelajari. Mengingat latihan ini kurang mengembangkan
bakat/inisiatif siswa untuk berpiki, maka hendaknya guru/pengajar memperhatikan tingkat
kewajaran dari metode Drill.
1. Latihan, wajar digunakan untuk hal-hal yang bersifat motorik, seperti menulis, permainan,
pembuatan, dan lain-lain.
2. Untuk melatih kecakapan mental, misalnya perhitungan penggunaan rumus-rumus, dan lain-lain.
3. Untuk melatih hubungan, tanggapan, seperti penggunaan bahasa, grafik, simbul peta, dan lain-
lain.
Prinsip dan petunjuk menggunakan metode Drill.
1. Siswa harus diberi pengertian yang mendalam sebelum diadakan latihan tertentu.
2. Latihan untuk pertama kalinya hendaknya bersifat diagnosis, mula-mula kurang berhasil, lalu
diadakan perbaikan untuk kemudian bisa lebih sempurna.
3. Latihan tidak perlu lama asal sering dilaksanakan.
4. Harus disesuaikan dengan taraf kemampuan siswa.
5. Proseslatihan hendaknya mendahulukan hal-hal yang essensial dan berguna.
K. Metode Karyawisata (Field-Trip)
Karyawisata dalam arti metode mengajar mempunyai arti tersendiri, berbeda dengan karyawisata
dalam arti umum. Karyawisata di sini berarti kunjungan ke luar kelas dalam rangka belajar.
Contoh: Mengajak siswa ke gedung pengadilan untuk mengetahui system peradilan dan proses
pengadilan, selama satu jam pelajaran. Jadi, karyawisatadi atas tidak mengambil tempat yang
jauh dari sekolah dan tidak memerlukan waktu yang lama. Karyawisata dalam waktu yang lama
dan tempat yang jauh disebut study tour.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Ada berbagai macam metode pebelajaran, yakni
1. Metode Ceramah
Adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan.
2. Metode Demonstrasi
Adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan danmempertunjukkan kepada siswa
tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekadar tiruan.
3. Metode Diskusi
Adalah metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan.
4. Metode Simulasi
Adalah cara penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami
tentang konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu.
5. Metode Tugas dan Resitasi
Adalah metode dengan pemberian tugas guna merangsang anak untuk aktif belajar baik secara
individu atau kelompok.
6. Metode Tanya Jawab
Adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat two
way traffic sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa.
7. Metode Kerja Kelompok
Adalah metode dengan pembagian-pembagian kelompok dalam kelas.
8. Metode Problem Solving
Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode mengajar
tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebab dalam problem solving dapat menggunakan
metode-metode lainnya dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.
9. Metode Sistem Regu (Team Teaching)
Adalah metode mengajar dua orang guru atau lebih bekerja sama mengajar sebuah kelompok
siswa, jadi kelas dihadapi beberapa guru.
10. Metode Latihan (Drill)
Metode latihan pada umumnya digunakan untuk memeperoleh suatu ketangkasan atau
keterampilan dari apa yang telah dipelajari.
11. Metode Karyawisata (Field-Trip)
Karyawisata di sini berarti kunjungan ke luar kelas dalam rangka belajar.
DAFTAR PUSTAKA
http://ariatmancool.blogspot.com/2012/06/makalah-tentang-metode-pembelajaran.html