Anda di halaman 1dari 11

METODE DISKUSI DAN DEMONSTRASI DALAM PENDIDIKAN BAHASA

ARAB

Makalah Ini Dipersembahkan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi


Pengajaran Bahasa Arab

Dosen Pengampu :
Ahmad Rifa’i

Oleh :
Selvia Angela (932508019)
Elok Milhana Rohmaatul ‘Ula (932506019)
Salsa Billa Khoirun Nisa’ (932508119)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KEDIRI

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkanrahmat
dan karunia-Nya. Sehingga, kami dapat menulis makalah ini dengan lancar. Sholawat
serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Semoga kita
semua mendapatkan syafaat-nya di Yaumul Akhir nanti. Amin.
Terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Ahmad Rifa’i selaku dosen mata
kuliah Metodologi Pembelajaran bahasa Arab yang telah membimbing demi
terselesainya tugas ini, serta beberapa literatur yang sudah membantu kami
menyempurnakan tugas ini dengan baik.
Makalah ini menjabarkan tentang pengertian pendekatan, metode, teknik dan
sejarah pengajaran bahasa arab, perkembangan metode pengajaran bahasa arab di
indonesia
Demikian pembahasan makalah ini tentunya masih terdapat kekurangan dan
ketidaksempurnaan, sehingga untuk pembaca bisa memberikan kritik dan saran yang
membangun agar makalah ini lebih sempurna. Semoga pembelajaran yang terdapat
didalam makalah ini bermanfaat dan menambah wawasan bagi kita semua. Atas
perhatiannya diucapkan terima kasih.

Kediri, 08 Maret 2021

Selvia Angela, dkk.


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Tujuan pendidikan adalah untuk membentuk sumber daya manusia yang
berkualitas tinggi, yaitu manusia yang bersifat membangun dan mampu
menghadapi perkembangan zaman. Untuk mampu menghadapi zaman yang sangat
pesat perkembangannya seperti sekarang ini, maka selain kita mempunyai kualitas
yang tinggi diharapkan juga mampu menguasai berbagai bahasa untuk bisa
mengeksplore berbagai negara maupun dunia ini. Bahasa adalah alat
berkomunikasi dalam proses berkomunikasi secara formal dan abstrak. Hal ini
sejalan dengan fungsi bahasa yaitu sebagai alat komunikasi atau alat interaksi yang
hanya dimiliki manusia. Begitu pula dengan bahasa Arab yang selama ini telah
digunakan kaum muslimin untuk berkomunikasi.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengertian, langkah – langkah, penerapan, kelebihan serta
kekurangan dari metode diskusi?

2. Bagaimana pengertian, langkah – langkah, penerapan, kelebihan serta


kelemahan dari metode demonstran?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui pengertian, macam – macam, langkah – langkah, penerapan,
kelebihan serta kekurangan dari metode diskusi.

2. Mengetahui pengertian, langkah – langkah, penerapan, kelebihan serta


kelemahan dari metode demonstran?
BAB II
PEMBAHASAN

A. METODE DISKUSI
a. Pengertian
Metode diskusi adalah suatu metode didalam mempelajari bahan atau
menyampaikan bahan dengan jalan mendiskusikannya, sehingga berakibat menimbulkan
pengertian serta perubahan tingkah laku siswa. Metode ini dimaksudkan untuk
merangsang siswa berfikir dan mengeluarkan pendapat sendiri. Diskusi bukanlah debat
yang bersifat mengadu argumentasi. Diskusi lebih bersifat bertukar pengalaman untuk
menentukan keputusan tertentu secara bersama-sama. Dengan demikian metode diskusi
adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana guru memberi kesempatan kepada
para peserta didik (kelompok-kelompok) peserta didik untuk mengadakan perbincangan
ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan, atau menyusun berbagai
alternatif pemecahan atas suatu masalah. Diskusi suatu kegiatan kelompok untuk
memecahkan suatu masalah dengan maksud untuk mendapat pengertian bersama yang
lebih jelas dan lebih teliti tentang sesuatu, atau untuk menyelesaikan keputusan bersama.

b. Langkah-langkah Metode Diskusi


1. Langkah Persiapan
 Merumuskan tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan yang bersifat umum
maupun khusus.
 Menentukan jenis diskusi yang dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai.
 Menetapkan masalah yang akan dibahas.
 Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis pelaksanaan
diskusi.
2. Langkah Pelaksanaan
 Memeriksa segala persiapan yang dianggap dapat mempengaruhi kelancaran
diskusi
 Memberikan pengarahan sebelum dilaksanakan diskusi. Melaksanakan diskusi
sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan
 Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap peserta diskusi untuk
mengeluarkan gagasan dan ide-idenya
 Mengendalikan pembicaraan kepada pokok persoalan yang sedang dibahas.
3. Langkah Penutup
 Membuat pokok-pokok pembahasan sebagai kesimpulan sesuai dengan hasil
diskusi
 Mereview jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari seluruh peserta
sebagai umpan balik untuk perbaikan selanjutnya.

c. Penerapan Metode Diskusi


1. Untuk mencari keputusan suatu masalah
2. Untuk menimbulkan kesanggupan pada peserta didik dalam merumuskan
pikirannya secara teratur sehingga dapat diterima orang lain
3. Untuk membiasakan siswa untuk menghargai pendapat orang lain.

d. Kelebihan dan Kelemahan Metode Diskusi


1. Kelebihan :
 Merangsang kreativitas anak didik dalam bentuk ide, gagasan-perkasa, dan
terobosan baru dalam pemecahan suatu masalah
 Dapat mengembangkan sikap menghargai orang lain
 Memperluas wawasan
 Membina untuk terbiasa musyawarah untuk mufakat dalam memecahkan suatu
masalah
 Suasana kelas menjadi bergairah, dimana siswa mencurahkan perhatian dan
pemikiran terhadap masalah yang sedang didiskusikan
2. Kelemahan :
 Pembicaraan terkadang menyimpang, sehingga memerlukan waktu yang
panjang.
 Tidak dapat dipakai pada kelompok yang besar
 Peserta mendapat informasi yang terbatas
 Mungkin dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara atau ingin
menonjolkan diri.
B. METODE DEMONSTRAN
a. Pengertian
Metode demonstrasi adalah “metode penyajian pelajaran dengan memperagakan
dan mepertunjukan kepada siswa tentang suatu porses, situasi atau benda tertentu, baik
sebenarnya atau hanya sekedar tiruan, Sebagai metode penyajian, demonstrasi tidak
lepas dari penjelasan secara lisan oleh guru”.
Maka dapat disimpulkan bahwa metode demontrasi adalah salah satu metode
mengajar dengan menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk
memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu dengan jalan mendemonstrasikannya
terlebih dahulu kepada siswa.

b. Langkah-langkah Metode Demontrasi


1. Perencanaan
 Rumuskan dengan jelas kecakapan dan keterampilan apa yang diharapkan
dicapai oleh siswa setelah demontrasidilaksanakan
 Merumuskan tujuan yang jelas baik dari sudut kecakapan atau kegiatan yang
diharapkan dapat tercapai setelah metode demontrasi berakhir
 Mempertimbangkan apakah metode itu wajar dipergunakan dan merupakan
metode yang paling efektif untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan
 Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah demontrasi yang akan
dilaksanakan, dan sebaiknya sebelum melakukan demontrasi hendaknya guru
melakukan percobaan terlebih dahulu agar sesuatu yang tidak inginkan tidak
akan terjadi disaat demonstrasi berlangsung.
 Memperhitungkan waktu yang dibutuhkan. Apakah tersedia waktu untuk
memberi kesempatan kepada siswa menanyakan beberapa hal dan komentar
selama dan sesudah demontrasi.
 Mengatur tata ruang yang memungkinkan seluruh siswa dapat memperhatikan
pelaksanaan demonstrasi
 Selama demonstrasi berlangsung, seorang guru hendaknya intropeksi diri
 Dapat mengulang kembali proses demontrasi jika siswa tidak mengerti atau
belum paham tentang materi yang diajarkan
 Menerapkan rencana penilaian terhadap kemampuan anak didik.
2. Pelaksanaan :
 Memeriksa hal tersebut di atas untuk kesekian kalinya
 Memulai demontrasi dengan menarik perhatian siswa
 Mengingat pokok-pokok materi yang akan didemontrasikan agar demonstrasi
mencapai sasaran
 Memperhatikan keadaan siswa, apakah semuanya mengikuti demontrasi
dengan baik
 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif memikirkan lebih lanjut
tentang apa yang dilihat dan didengarkannya dalam bentuk mengajukan
pertanyaan, membandingkannya dengan yang lain, dan mencoba
melakukannya sendiri dengan bantuan guru.
 Menghindari ketegangan, oleh karena itu guru hendaknya menciptakan suasana
harmonis
 Usahakan dalam melakukan demontrasi tersebut sesuai dengan kenyataan yang
sebenarnya, dan jangan berlebih-lebihan

3. Evaluasi

Tindak lanjut setelah diadakan demonstrasi sering diiringi dengan kegiatan-


kegiatan belajar selanjutnya. Kegiatan itu dapat berupa pemberian tugas, seperti membuat
laporan, menjawab pertanyaan baik di sekolah atau di rumah. Evaluasi ini dilakukan
terhadap demonstrasi bertujuan untuk apakah demostrasi ini berjalan dengan efektif atau
tidak. Sebagaimana yang diketahui fungsi dari pelaksanaan evaluasi itu sendiri adalah :

 Untuk mengetahui sejauh mana efektivitas cara belajar dan mengajar yang
telah dilakukan benar-benar tepat atau tidak, baik yang berkenaan dengan sikap
pendidik maupun anak didik.
 Untuk mengetahui hasil prestasi belajar siswa guna menetapkan keputusan
apakah bahan pelajaran perlu diulang atau tetap dilanjutkan
 Untuk mengetahui atau mengumpulkan informasi tentang taraf perkembangan
dan kemajuan yang diperoleh siswa dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditetapkan dalam kurikulum pendidikan
 Untuk membandingkan hasil pembelajaran yang diperoleh sebelumnya dengan
pembelajaran yang dilakukan sesudah itu, guna meningkatkan pendidikan.
c. Kelebihan dan Kelemahan Metode Demonstran
1. Kelebihan :
 Dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan lebih kongkret, sehingga
menghindarkan pengajaran yang bersifat Verbalisme, di mana siswa tidak bisa
memahami dan mengerti apa yang diucapkan
 Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan
kenyataan, dan mencoba melakukannya sendiri
 Dengan demonnstrasi perhatian siswa lebih dapat terpusatkan pada pelajaran
yang sedang diberikan.
 Dapat membantu siswa untuk mengingat lebih lama tentang materi pelajaran
yang disampaikan, karena siswa tidak mendengar, tetapi juga melihat bahkan
mempraktekkannya secara langsung.
 Adanya kreativitas peserta didik yang semakin meningkat, memperbanyak
pengalaman di samping pengetahuan, pelajarannya bertahan lama karena selalu
diminati.
 Menghindarkan kesalahan siswa dalam mengambil suatu kesimpulan, karena
mereka mengamati secara langsung jalannya proses demontrasi yang diadakan.
 Dapat membimbing peserta didik ke arah berpikir yang sama dalam satu
saluran pikiran yang sama.

2. Kekurangan :
 Dalam pelaksanaannya metode demontrasi memerlukan waktu dan persiapan
yang matang, sehingga dapat menyita waktu yang cukup banyak.
 Metode ini memerlukan keterampilan guru yang secara khusus, karena tanpa
ditunjang dengan hal itu, pelaksanaan demontrasi tidak akan efektif.
 Metode ini tidak akan efektif jika tidak ditunjang dengan peralatan yang
lengkap yang sesuai dengan kebutuhan. Apabila terjadi kekurangan media,
metode demontrasi menjadi kurang efektif
 Demontrasi akan menjadi tidak efektif jika siswa tidak turut aktif dan suasana
gaduh
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dalam lingkup pendidikan bahasa perlu dipahami pengertian dan metode


yang tepat untuk bisa mencapai tujuan. Tujuan dari pendidikan adalah untuk
membentuk sumber daya manusia yang berkualitas tinggi, yaitu manusia yang
bersifat membangun dan mampu menghadapi perkembangan zaman. Metode
adalah rencana menyeluruh penyajian bahasa secara sistematis berdasarkan
pendekatan yang ditentukan.

Terdapat 2 metode yang dapat digunakan dalam pendidikan bahasa arab


yaitu metode diskusi dan metode demonstrasi. Metode diskusi adalah suatu metode
didalam mempelajari bahan atau menyampaikan bahan dengan jalan
mendiskusikannya, sehingga berakibat menimbulkan pengertian serta perubahan
tingkah laku siswa. Sedangkan, Metode demontrasi adalah salah satu metode
mengajar dengan menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau
untuk memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu dengan jalan
mendemonstrasikannya terlebih dahulu kepada siswa.

Setiap metode mempunyai langkah-langkah dan penerapan yang berbeda.


Dan juga mempunyai kekurangan dan kelebihan, baik itu metode diskusi maupun
metode demonstrasi.

B. SARAN
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karenanya makalah ini masih perlu perbaikan dan penyempurnaan melalui
kritikan dan masukan bermanfaat dari para pembaca sekalian. Semoga makalah
yang sederhana ini dapat memberi manfaat bagi kita semua. Amin
DAFTAR PUSTAKA

Effendy, Ahmad Fuad. Meodologi Pengajaran Bahasa Arab. Malang: Misykat,


2012.
Syahril, Sulthan. Thoroiku Tadris al-Lughah al-Arabiyah Baina al-Nazhoriyah wa al-
Tadbiq. Fakultas Tarbiyah IAIN Raden Intan Bandar Lampung.

http://sakban3.blogspot.com/2019/03/metode-pembelajaran.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai