Anda di halaman 1dari 8

TEORI KETERAMPILAN DASAR MEMBUKA DAN MENUTUP

SERTA KETERAMPILAN MEMBIMBING DISKUSI KELOMPOK

DI SUSUN OLEH KEL:3


1. Syirli Astari ( 2111290009)
2. Silvita Anggraini (2111290013)
3. Rahmi Evi Hidayah ( 2111290002)
4. Okti Kencana Sari ( 2111290014)
5. Riyani Khoerunisya (2111290008)
6. Mutiara Ardila (2111290024)
7. Rendy Ario Pratama (2111290036)
A. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran

1. Pengertian Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran


Keterampilan membuka pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan
pembelajaran untuk menciptakan prakondisi peserta didik agar minat dan perhatiannya
terpusat pada apa yang akan dipelajarinya. Kegiatan membuka pelajaran dilakukan pada
awal perkuliahan. Pada saat ini tenaga pendidik mengemukakan tujuan yang akan dicapai,
menarik perhatian peserta didik, memberi acuan, dan membuat kaitan antara materi yang
telah dikuasai oleh peserta didik dengan bahan yang akan dipelajarinya.
2. Tujuan Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
Keterampilan membuka dan menutup pelajaran mempunyai beberapa tujuan, antara lain:
a. Membantu mempersiapkan diri agar sejak semula sudah dapat membayangkan pelajara
yang akan dipelajari.
b. Menimbulkan minat dan perhatian peserta didik pada apa yang akan dipelajari.
c. Membantu peserta didik untuk mengetahui batas-batas tugas yang akan dikerjakan.
3. Manfaat Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
Manfaat keterampilan membuka dan menutup pelajaran dalam pembelajaran mempunyai
pengaruh terhadap proses dan hasil belajar, antaralain:
a. Timbulnya perhatian dan motivasi siswa untuk menghadapi tugas-tugas yang akan
dikerjakan.
b. Siswa mengetahui dengan pasti batas-batas tugas yang akan dikerjakan.
c. Siswa mempunyai gambaran yang jelas tentang pendekatan-pendekatan yang mungkin
diambil dalam mempelajari bagian-bagian dari suatu mata pelajaran.
4. Prinsip-Prinsip Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
Sebagaimana keterampilan mengajar lainnya, ada prinsip-prinsip yang mendasari penggunaan
komponen keterampilan membuka dan menutup pelajaran yang harus dipertimbangkan oleh guru.
Prinsip-prinsip itu adalah sebagai berikut:
d. Bermakna
e. Berurutan dan berkesinambungan
5. Komponen-Komponen Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
a. Komponen-Komponen Keterampilan Membuka Pelajaran
Penerapan keterampilan membuka pelajaran pada awal suatu jam pelajaran atau pada
setiap penggal kegiatan dalam inti pelajaran, guru harus melakukan kegiatan
membuka pelajaran. Komponen-komponen keterampilan membuka pelajaran itu
meliputi: menarik perhatian siswa, menimbulkan motivasi, memberikan acuan dan
membuat kaitan. Tiap komponen terdiri dari beberapa kelompok aspek dan kegiatan
yang saling berhubungan. Sebagai keterampilan maka sifatnya integratif dan ada
beberapa komponen yang tumpang tindih. Komponen-komponen dan aspek-aspeknya
menurut Abimanyu (1985)
b. Komponen-Komponen Keterampilan Menutup PelajaranMenjelang akhir dari suatu
pelajaran atau pada akhir setiap penggal kegiatan, guru harus melakukan kegiatan
menutup pelajaran. Hal ini harus dilakukan agar siswa memperoleh gambaran yang
utuh tentang pokok-pokok materi pelajaran yang telah dipelajari. Menurut Abimanyu
(1985)
B. Keterampilan membimbing diskusi

1. Diskusi
Diskusi adalah pembicaraan oleh sekelompok orang yang
anggotanyaterdiri dari dua orang atau lebih. Di dalam diskusi terjadi
tukar-menukar pikiran,yang dapat dikemukakan dalam bentuk pertanyaan
atau pernyataan.Diskusi bukansuatu metode pengajaran yang berdiri
sendiri dalam suatu proses pembelajaran,melainkan merupakan metode
yang melengkapi atau mengiringi metode yang lain.Diskusi ada dua
macam, yaitu: diskusi terbimbing dan diskusi bebas.
2. Membimbing Diskusi
Diskusi siswa akan menjadi baik kalau mendapat bimbingan dari guru.
Keterampilan yang diperlukan untuk mebimbing diskusi antara lain sebagai berikut.
1) Memusatkan perhatian
Pemusatan perhatian dapat dilakukan dengan cara berikut.
a. Memberitahukan tujuan, mengenalkan topik dan mengajukan masalahumum
yang akan dipecahkan.
b. Mengajukan masalah-masalah khusus yang disampaikan selama diskusi ber-
langsung
c. Mencatat pernyataan-pernytaan yang menyimpang dari masalah, danmengem-
balikan pembicaraan ke masalah semula.
d. Mencatat hasil diskusi pada periode-periode tertentu, sebelum diskusi berlanjut
ke masalah berikutnya.
3. keterampilan membimbing diskusi
Mengajar adalah salah satu pekerjaan profesional, yang menuntut kemampuan yang kompleks
untuk dapat melakukannya. Sebagaimana halnya pekerjaan profesional yang lain, pekerjaan
seorang guru menuntut keahlian tersendiri sehingga tidak setiap orang mampu melakukan
pekerjaan tersebut sebagaimana mestinya. Ada seperangkat kemampuan yang harus dimiliki
oleh seorang guru. Perangkat kemampuan tersebut disebut kompetensi guru. Menurut Peraturan
Pemerintah nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, seorang guru dituntut
untuk menguasai kompetensi pedagogis, profesional, kepribadian, dan sosial. Kompetensi
pedagogis berkenaan dengan kemampuan mengelola pembelajaran dalam rangka
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki siswa. Salah satu kemampuan yang dituntut
dari kompetensi ini adalah kemampuan melaksanakan pembelajaran yang mendidik. Agar dapat
melaksanakan pembelajaran yang mendidik dengan baik, di samping menguasai berbagai
kemampuan, guru dipersyaratkan untuk menguasai keteranpilan dasar mengajar, yang
merupakan salah satu aspek penting dalam kompetensi guru (Anitah, 2007).
Diskusi kelompok memiliki kelebihan antara lain:
1. Suasana kelas akan hidup. Sebab siswa mengarahkan pikirannya kepada masalah yang sedang
didiskusikan.
2. Menyadarkan siswa bahwa masalah dapat dipecahkan dengan berbagai jalan.
3. Membiasakan siswa untuk mendengarkan pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan pendapatnya.
4. Dapat menaikkan prestasi kepribadian individu seperti toleransi, demokratis, kritis, berpikir sistematis,
sabar dan sebagainya.
5. Kesimpulan-kesimpulan diskusi mudah dipahami siswa karena siswa mengikuti proses berpikir sebelum
sampai kepada kesimpulan.
Selain memiliki kelebihan diskusi kelompok juga memiliki kelemahan antara:
6. Kemungkinan ada siswa yang tidak ikut aktif, sehingga bagi siswa-siswa ini diskusi merupakan
kesempatan untuk melepaskan diri dari tanggung jawab.
7. Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas.
8. Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara.
9. Diskusi memerlukan waktu yang cukup panjang, sehingga tidak sesuai dengan jadwal pelajaran yang ada.
10. Dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat yang bersifat emosional sehingga menimbulkan
ketersinggungan antar siswa yang menyebabkan terganggunya iklim pembelajaran.
11. Kadang-kadang guru tidak menguasai cara menyelenggarakan diskusi sehingga diskusi cenderung menjadi
tanya jawab (Alma, 2009).

Anda mungkin juga menyukai