1. Mengapa guru diperlukan untuk memberikan kesempatan diskusi dalam
pembelajaran? Jawaban : Karena untuk memberi kesempatan pada siswa untuk menyalurkan kemampuan masing- masing, dapat mendorong anak untuk mengemukakan ide baru. Dapat memanfaatkan berbagai kemampuan yang dimiliki oleh siswa. Membantu siswa untuk dapat mengetrapkan pengalaman teoritis dan pengalaman praktis dalam berbagai pengetahuan di sekolah. Membantu siswa untuk dapat menilai kemampuan dirinya, teman-temannya dan juga siswa dapat menghargai pendapat teman. Dan dapat mengembangkan inovasi siswa untuk belajar lebih lanjut. 2. Jelaskan tujuan dan manfaat dari keterampilan memimpin dan membimbing diskusi kelompok kecil dalam pembelajaran! Jawaban : Adapun tujuan keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, yaitu : 1) Agar peserta didik dapat memberi dan menerima informasi baru maupun pengalaman dalam memecahkan suatu masalah. 2) Agar peserta didik dapat mengembangkan pengetahuan dan kemampuan untuk berpikir dan berkomunikasi dengan orang lain. 3) Melibatkan peserta didik dalam perencanaan dan penggambilan keputusan. Manfaatnya yaitu, kegiatan diskusi sering dilakukan dalam pembelajaran ketika membahas suatu permasalahan atau topik dan mewajibkan peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok kecil. Dilakukannya diskusi untuk melatih peserta didik mengungkapkan pendapatnya, saling berbagi informasi untuk memperoleh kesimpulan bersama. Adapun manfaat diskusi bagi peserta didik, sebagai berikut : 1) Mengembangkan kemampuan berpikir. Dengan diadakannya diskusi peserta didik dapat mengembangkan kemampuan berpikir secara kritis dan berpikir secara kreatif, artinya berpikir kritis yaitu berpikir secara reflek dan beralasan. Sedangkan berpikir kreatif yaitu berpikir secara konsisten dan dapat menghasilkan keterampilan dalam berpikir. 2) Mengembangkan kemampuan berkomunikasi. Peserta didik dapat berkomunikasi dengan baik untuk mengungkapkan apa yang ada dipikirannya. 3) Meningkatkan disiplin. Pesserta didik dapat meningkatkan kedisiplinan melalui peraturan yang telah disepakatti bersama dalam diskusi kelompok. 4) Meningkatkan motivasi belajar. Dalam diskusi kelompok peserta didik yang pasif akan diminta untuk menyampaikan ide-idenya, sehingga peserta didik yang lain dapat termotivasi oleh peserta didik yang pasif tadi. 5) Mengembangkan sikap saling membantu. Di dalam diskusi kelompok peserta didik dapat saling membantu temannya yang kesulitan dalam menyelesaikan sebuah permasalahaan yang diberikan oleh 6) Meningkatkan pemahaman. Peserta didik yang sebelumnya belum paham dengan topik bahasan, akan lebih mudah memahami topik bahasan tersebut melalui diskusi kelompok, karena peserta didik akan lebih paham ketika yang menjelaskan temannya. 7) Meningkatkan keterlibatan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan 8) Berbagi informasi dan pengalaman dalam memecahkan masalah. Pada kegiatan diskusi peserta didik dapat berbagi dan menerima informasi dan pengalamannya masing-masing, sehingga peserta didik dapat memecahkan masalah dan dapat menyimpulkannya. 9) Meningkatkan kerjasama yang sehat. Diskusi dapat meningkatkan kerjasama yang sehat karena dalam memecahkan masalah peserta didik saling menyumbangkan pendapatnya masing-masing. 10) Meningkatkan toleransi. Setiap peserta didik dapat menghargai segala pendapat yang dikemukakan peserta didik yang lain 3. Jelaskan tahap-tahap dalam memimpin dan membimbing diskusi di dalam kelas! Jawaban : Adapun tahap-tahap dalam memimpin dan membimbing , yaitu: 1) Memusatkan perhatian peserta didik. 1) Merumuskan dan topik yang akan dibahas pada awal diskusi, dinyatakan melalui pernyataan dan pertanyaan yang meningkatkan rasa ingin tahu peserta didik. 2) Mengemukakan masalah-masalah khusus. 3) Catat perubahan-perubahan yang tidak relevan atau menyatakan kembali bila terjadi penyimpangan diskusi dari tujuan atau masalah pokok yang sedang dipecahkan. 4) Rangkum hasil pembicaraan diskusi yang telah dilakukan. 2) Memperjelas pendapat peserta didik. Adapun cara untuk membantu mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik, yaitu: 1) Mengurai kembali gagasan peserta didik yang kurang jelas menjadi lebih jelas sehingga semua anggota kelompok menjadi paham. 2) Pendidik meminta peserta didik komentar melalui pertanyaan-pertanyaan yang membantu mereka memperjelas atau mengembangkan ide-ide tersebut. 3) Menguraikan gagasan peserta didik dengan memberikan informasi-informasi tambahan atau contoh- contoh dilingkungan sekitar yang sesuai dengan topiik bahasan, sehingga semua kelompok memperoleh pengetahuan yang lebih jelas dan 3) Menganalisis pandangan peserta didik. Pada kegiatan diskusi akan ada banyak perbedaan pendapat di antara anggota kelompok. Dengan adanya perbedaan pendapat tersebut, pendidik hendaknya mampu menganalisis alasan perbedaan pendapat tersebut dengan cara sebagai berikut: 1) Meneliti apakah alasan tersebut mempunyai dasar yang kuat atau tidak. 2) Memperjelas kembali hal-hal yang disepakati maupun yang tidak disepakati sebelumnya. 4) Meningkatkan kontribusi peserta didik. Yakni, 1) Pendidik bisa mengajukan pertanyaan- pertanyaan yang menantang agar peserta didik berpikir secara kritis. 2) Memberikan contoh-contoh secara verbal yang sesuai dengan topik bahasan secara tepat. 3) Pendidik memberikan waktu peserta didik untuk berpikir. 4) Memberikan apresiasi. 5) Menyebarkan kesempatan berpartisipasi. Yakni, 1) Mencoba memancing pendapat peserta didik yang enggan berpartisipasi dalam diskusi dengan mengarah langsung dengan bijaksana. 2) Mencegah terjadinya pembicaraan yang serentak dengan memberi kesempatan kepada peserta didik yang pendiam terlebih dahulu. 3) Secara bijaksana mencegah peserta didik yang sering memonopoli pembicaraan. 4) Pendidik dapat meminta peserta didik untuk berkomentar tentang pendapat temannya sehingga interaksi peserta didik dapat ditingkatkan. 6) Menutup diskusi. Yakni, 1) Dengan adanya bantuan peserta didik, membuat rangkuman hasil diskusi yang telah dilakukan. 2) Memberi gambaran tentang tindak lanjut hasil diskusi atau tentang topik yang akan dibahas 3) Mengajak peserta didik untuk menilai proses maupun hasil diskusi yang telah dicapai. 4. Apa yang harus dihindari oleh guru pada saat memimpin dan membimbing diskusi dalam kelompok kecil? Jawaban : Hal-hal yang harus dihindari adalah: 1) Topik diskusi yang tidak sesuai dengan minat siswa. 2) Terlalu mendominasi diskusi dengan cara mengajukan pertanyaan atau memberikan jawaban yang terlalu banyak. 3) Membiarkan siswa tertentu memonopoli diskusi kelompok. 4) Membiarkan terjadinya pembicaraan yang menyimpang dari topik diskusi atau tidak relevan dengan apa yang sedang dibicarakan. 5) Terlalu sering menginterfensi siswa dengan pertanyaan atau pernyataan yang sebetulnya tidak penting. 6) Tidak memberi waktu yang cukup untuk menyelesaikan masalah dalam rangka mencapai tujuan diskusi. 7) Tidak memperjelas atau tidak mendukung pendapat siswa. 8) Gagal menutup diskusi dengan efektif. 5. Jelaskan peran guru pada saat memimpin dan membimbing diskusi! Jawaban : Peran Guru Dalam Memimpin & Membimbing Diskusi 1) Koordinator belajar, pendidik dapat mengkoordinir segala sesuatu yang dapat meningkatkan kemajuan belajar peserta didik. 2) Fasilitator, pendidik dapat membantu mengelola suatu proses pertukaran informasi dalam suatu kelompok dan membantu bagaimana diskusi berlangsung. 3) Perencana tugas bersama, pendidik yang merencanakan tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. 4) Katalisator adalah penghubung antar informasi dengan peserta 5) Pemadu aktifitas peserta didik. 6) Narasumber, pendidik sebagai narasumber untuk membantu peserta didik menyelesaikan suatu masalah, baik masalah individu maupun masalah sosial. 7) Penilai kemajuan kelompok.
6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan keterampilan memberikan variasi dalam
pembelajaran Jawaban : Variasi dalam pembelajaran adalah perubahan dalam proses kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik, serta mengurangi kejenuhan dan kebosanan (Mulyasa, 2005:78). Dalam proses belajar mengajar ada variasi bila guru dapat menunjukan perubahan dalam gaya mengajar, media yang digunakan berganti-ganti, dan ada perubahan dalam pola interaksi antar siswa dan guru. Variasi ini lebih bersifat proses daripada produk (Djamarah, 2010:160). Dari pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa variasi mengajar adalah suatu kegiatan guru dalam proses interaksi pembelajaran yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan siswa dengan menciptakan lingkungan yang mendorong dan memungkinkan untuk berlangsungnya proses belajar melalui perubahan dalam gaya mengajar, media yang digunakan berganti-ganti, dan ada perubahan dalam pola interaksi antar siswa dan guru. 7. Jelaskan tujuan dan manfaat dari pemberian variasi mengajar! Jawaban : Penggunaan variasi mengajar pada dasarnya ditujukan terhadap perhatian, motivasi, dan belajar siswa. Menurut Usman (2008:84) tujuan dan manfaat variasi mengajar adalah: 1) Untuk menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa kepada aspek-aspek belajar mengajar yang relevan 2) Untuk memberikan kesempatan bagi berkembangnya bakat ingin mengetahui dan menyelidiki pada siswa tentang hal-hal baru 3) Untuk memupuk tingkah laku yang positif terhadap guru dan sekolah dengan berbagai cara mengajar yang lebih hidup dan lingkungan belajar yang lebih baik 4) Guna memberi kesempatan pada siswa untuk memperoleh cara menerima pelajaran yang disenanginya Selain itu tujuan variasi mengajar adalah sebagi berikut : 1) Meningkatkan dan memelihara perhatian siswa terhadap relevansi proses belajar mengajar 2) Memberikan kesempatan kemungkinan berfungsinya motivasi 3) Membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah 4) Memberikan kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individual 5) Menodorong anak didik untuk belajar 8. Salah satu jenis dari komponen dalam variasi mengajar adalah variasi gaya mengajar. Jelaskan! Jawaban : Variasi Gaya Mengajar adalah perubahan gaya mengajar yang dilakukan oleh guru disaat pembelajaran atau menjelaskan meteri pelajaran, dengan tujuan untuk mengatasi kebosanan siswa dalam proses belajar. Pengadaan variasi mengajar di kelas meliputi variasi suara, perumusan perhatian , kontak pandang , gerakan anggota badan atau mimik , penggunaan media belajar dan lain-lain. Kesemuanya sangat mempengaruhi minat belajar siswa. Bagi seorang guru atau pengajar hendaknya memperhatikan minat belajar siswanya karena minat belajar siswa dapat mempengaruhi tujuan dari pembelajaran yang sudah ditentukan sebelumnya. 9. Salah satu jenis dari komponen dalam variasi mengajar adalah variasi pola interaksi. Jelaskan! Jawaban : Yang dimaksud dengan variasi interaksi ialah frekuensi atau banyak-sedikitnya pergantian aksi antara guru dengan siswa, dan siswa dengan siswa secara tepat. Yang mana interaksi dalam suatu kegiatan belajar mengajar merupakan sesuatu yang tidak boleh ditinggalkan, sehingga apabila tidak ada interaksi dalam suatu kegiatan belajar mengajar maka merupakan ketidakwajaran yang harus diperbarui dengan cepat dan baik. Variasi dalam pola interaksi antara guru dan peserta didiknya memiliki rentangan yang bergerak dari dua kutub, yaitu; Peserta didik bekerja atau belajar secara bebas tanpa campur tangan dari guru. Dan peserta didik mendengarkan dengan pasif. Situasi didominasi oleh guru, di mana guru berbicara kepada peserta didik. 10. Mengapa calon guru diperlukan untuk memahami keterampilan dasar memberikan penguatan? Jawaban : Karena Keterampilan memberi penguatan merupakan suatu alat pendidikan yang menyenangkan berupa pujian, hadiah dan tanda penghargaan yang bertujuan untuk memperkuat tingkah laku anak didik yang sudah baik, atau juga sebagai suatu keterampilan yang memberi penguatan berupa respon positif dari guru kepada anak didik yang telah melakukan suatu perbuatan baik. Pemberian penguatan ini dilakukan oleh guru dengan tujuan agar anak didik lebih giat berpartisipasi dalam interaksi belajar mengajar dan siswa agar mengulangi lagi perbuatan yang baik, walaupun pemberian penguatan sangat mudah pelaksanaannya, namun kadang-kadang banyak diantara guru yang tidak melakukan pemberian penguatan kepada muridnya yang melakukan perbuatan baik yang disebabkan kurang memahami keterampilan dasar memberikan penguatan maka oleh sebab itu calon guru diperlukan untuk memahami hal tersebut. Penguatan adalah segala bentuk respon, apakah bersifat verbal ataupun nonverbal, yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkh laku siswa, yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik bagi si penerima (siswa) atas perbuatannya sebagi suatu tindak dorongan ataupun koreksi. Atau, penguatan adalah respon terhadap suatu tingkah laku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut. Tindakan tersebut dimaksudkan untuk mengajar atau membesarkan hati siswa agar lebih giat berpartisipasi dalam interaksi belajar mengajar. 11. Jelaskan prinsip-prinsip dalam memberikan penguatan materi kepada siswa! Jawaban : Berikut adalah prinsip-prinsip penggunaan penguatan : 1) Kehangatan dan keantusiasan. Sikap, gaya guru, suara, mimik, dan gerak badan akan menunjukkan adanya kehangatan dan keantusiasan dalam memberikan penguatan. Maka timbulahlah kesan bahwa guru memberikan penguatan dengan ikhlas karena disertai kehangatan dan keantusiasan. 2) Penguatan sebaiknya diberikan sesuai dengan sikap prilaku dan penampilan siswa sehingga siiswa mengerti dan yakin bahwa dia patut di beri penguatan. Maka penguatan tersebut terkesan bermakna bagi dirinya. Akan tetapi penerapan kebermaknaan tersebut tidaklah diberikan kepada siswa yang memiliki sikap dan prilaku yang tidak sesui bila diberi penguatan. Intinya jangan berlaku sebaliknnya. 3) Menghindari penggunaan respon yang negatif. Teguran dan hukuman memang masih dapat diberlakukan, akan tetapi respon negatif yang berupa komentar, menyindir, hinaan, ejekan, hal-hal yang dianggap kasar dan tidak mendidik secara baik haruslah dihindari. Hal-hal semacam itu akan mematahkan semangat siswa untuk mengembangkan dirinya. Misalkan jika siswa tidak dapat mmberikan jawaban benar atau tidak sesuai harapan guru, sebaiknya guru tidaklah langsung menyalahkan tetapi bisa melontarkan pertanyaan kepada siswa lain. 12. Jelaskan tujuan dan manfaat micro teaching bagi mahasiswa! Jawaban : Tujuan pengajaran mikro bagi mahasiswa adalah untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk berlatih mempraktikkan beberapa keterampilan mengajar di depan teman-temannya dalam suasana kondusif, suportif dan bersahabat sehingga memiliki kesiapan mental, keterampilan dan kemampuan performance yang terintegrasi untuk bekal praktik mengajar sesungguhnya di sekolah. Adapun tujuan khusus pengajaran mikro adalah: Mahasiswa terampil untuk membuat persiapan mengajar Membentuk sikap profesional sebagai calon guru Berlatih menjadi guru yang bertanggung jawab dan berpegang pada etika keguruan Dapat menjelaskan pengertian mikro teaching Dapat berbicara di depan kelas secara runtut dan runut sehingga mudah dipahami oleh siswa Terampil membuka dan menutup pelajaran Dapat bertanya secara benar Dapat memotivasi belajar siswa Dapat membuat variasi dalam mengajar Dapat menggunakan alat-alat pelajaran dengan benar dan tepat Dapat mengamati keterampilan keguruan secara objektif, sistematis, kritis dan praktis Dapat memerankan sebagai guru, supervisor, peserta didik maupun sebagai observer dengan baik Dapat menerapkan teori belajar dan pembelajaran dalam suasana didaktis, pedagogis, metodik dan andragogi secara tepat dan menarik Berlatih membangun rasa percaya diri Manfaat pengajaran mikro dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan model praktik pengajaran tradisional. Melalui pengajaran mikro, keterampilan mengajar yang potensial dapat diorganisasikan dalam satu penampilan utuh. Praktikan akan lebih siap dan terampil untuk mengantisipasi perilaku mengajar yang sebenanrnya di kelas. Beberapa hasil menunjukkan bahwa pengajaran mikro memberikan sumbangan positif dalam melatih keterampilan mengajar di kelas. Brown dan Amstrong (1975) mencatat hasil riset tentang manfaat pengajaran mikro sebagai berikut: 1) Korelasi di antara pengajaran mikro dan praktik keguruan sangat tinggi. Dengan perkataan lain, calon guru yang berpenampilan baik dalam pengajaran mikro, akan baik pula dalam praktik mengajar di sekolah/madrasah 2) Praktikan yang lebih dulu menempuh program pengajaran mikro ternyata lebih baik (terampil) daripada praktikan yang tidak mengikuti pengajaran mikro 3) Praktikan yang menempuh program pengajaran mikro memunjukkan prestasi mengajar yang lebih tinggi 4) Setelah mengikuti pengajaran mikro, praktikan dapat menciptakan interaksi dengan siswa lebih baik 5) Penyajian model rekaman mengajar lebih baik daripada model lisan sehingga signifikan dengan keterampilan mengajar.