Anda di halaman 1dari 11

Makalah

Keterampilan Dasar Mengajar


Keterampilan Membimbing Diskusi kelompok dan Keterampilan
Mengelola Kelas

Di susun oleh
Devi Vitria Wahyu Mella Ayunda
Tho'ifah Ayu Firnanda

Dosen pegampu
Arik Umi Pujiastuti M,Pd

Pendidikan Guru Sekolah Dasar


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas PGRI Ronggolawe Tuban
Tahun ajaran 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini tentang
“Keterampilan Dasar Mengajar dan Keterampilan Mengelola Kelas”

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini.
Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari
berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh
karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki Makalah ini.

Kami berharap semoga makalah ini yang kami susun ini memberikan manfaat
dan juga inspirasi untuk pembaca.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………...............................………….....….
…….2
Daftar Isi……………………………….......................……….....................…….…….....3
BAB I PENDAHULUAN………………....................................................…….…...……4
1.1.Latar Belakang…………………......................................................……..…….......4
1.2.Rumusan Masalah.................….…….…….………………...................….…..........4
1.3.Tujuan................….................…………………....……….............................……...4
BAB II PEMBAHASAN…………...……...........................….….........................…..…..5
2.1.Pengertian Diskusi........................................................................................….....5
2.2.Hal yang perlu diperhatikan sebelum diskusi........................................................5
2.3. Kelebihan dan Kekurangan Diskusi.....................................................................5
2.4.Tujuan Diskusi....................................................................................................................6
2.5.Prinsip Diskusi.................................................................................................................... 6
2.6.Mengelola kelas..................................................................................................................7
2.7. Tujuan mengelola kelas.....................................................................................................7
2.8.Kompenen Mengelola kelas............................................................................................... 8
2.9 Prinsip Mengelola kelas...................................................................................................... 8
2.10 Keterampilan Mengelola kelas dengan baik.....................................................................9
BAB III PENUTUP….................................................…………..................................10
3.1.Kesimpulan……….……..…………………..................……......................…….....10
3.2.Saran………….....................................................................................................10
Daftar pustaka...........................................................................................................12
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar belakang

Keberhasilan mengajar, selain ditentukan oleh faktor kemampuan, motivasi, dan


keaktifan peserta didik dalam belajar dan kelengkapan fasilitas atau lingkungan belajar, juga
akan tergantung pada kemampuan guru dalam mengembangkan berbagai keterampilan
mengajar. Keterampilan dasar mengajar adalah keterampilan yang mutlak harus dimiliki
oleh seorang guru. Penguasaan terhadap keterampilan ini memungkinkan guru mampu
mengelola kegiatan pembelajaran secara lebih efektif. Keterampilan dasar mengajar ini
perlu dikuasi oleh semua guru.

Oleh karena itu, pada kesempatan ini pemakalah akan membahas mengenai
keterampilan dasar mengajar, guru diharapkan dapat memahani dan memiliki
kemampuan untuk menerapkan keterampilan dasar mengajar tersebut secara utuh dan
terintegrasi dalam meningkatkan kualitas proses pembelajarannya

1.2 Rumusan Masalah


Apa itu Diskusi
Hal apa yang harus diperhatikan sebelum Diskusi
Apa saja kelebihan dan kelemahan Diskusi
Apa tujuan dari Diskusi
Apa prinsip Diskusi
Apa yang dimaksud Mengelola kelas
Apa Tujuan Mengelola kelas
Kompenen Mengelola kelas apa saja
Apa prinsip Mengelola kelas
Bagaimana cara mengelola kelas dengan baik

1.3 Tujuan
Dibuatnya makalah ini agar bisa menjawab masalah yang ada diatas mengenai
Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok dan Keterampilan Mengelola Kelas
BAB II PEMBAHASAN

PENGERTIAN DISKUSI
Diskusi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang berbentuk
kelompok untuk bertukar pikiran, gagasan, dan informasi secara lisan dan bertatap muka
untuk mencari kesepakatan dalam menyelesaikan suatu masalah. Berdiskusi dapat
memperluas pengetahuan dan pengalaman. Diskusi yang melibatkan beberapa orang
disebut diskusi kelompok.

Menurut (Majid, 2013) Diskusi kelompok adalah suatu proses yang teratur yang melibatkan
sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai pengalaman
atau informasi, pengambilan kesimpulan atau pemecahan masalah. Jadi Keterampilan
membimbing diskusi merupakan suatu keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang guru
dalam membina dan mengarahkan siswanya pada saat diskusi berlangsung, diskusi
kelompok tersebut bertujuan untuk memecahkan masalah bersama, yang dilakukan secara
teratur dan tatap muka guna untuk berbagi pengalaman, pengetahuan diantara siswanya.

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MEMBIMBING DISKUSI


Menurut (Mulyasa, 2013) hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membimbing diskusi yaitu;

1. Memusatkan perhatian peserta didik pada tujuan dan topik diskusi. Kegiatannya


antara lain, merumuskan tujuan dan topik yang akan didiskusikan, mengembangkan
masalah, catat kesalahan yang menyimpang, memperluas masalah, intinya merangkum
kembali permasalahan supaya jelas, menjelaskan gagasan peserta didik dengan
memberikan informasi yang jelas.
2. Menganalisis pendapat peserta didik. Yaitu dengan menganalisis alas an yang
dikemukakan memiliki dasar yang kuat, menjelaskan hal-hal yang telah disepakati.
Setelah diperoleh informasi alas an-alasan dari masing-masing pendapat yang berbeda-
beda tersebut, maka pemimpin diskusi menindaklanjuti dengan kesepakatan terhadap
hal-hal mana saja yang disepakati bersama dan yang tidak disepakati sehingga diskusi
tersebut membuahkan kesimpulan bersama.
3. Meluruskan alur berpikir peserta didik. Yaitu dengan mencakup mengajukan beberapa
pertanyaan menantang siswa untuk berpikir, member dukungan terhadap pendapat
peserta didik yang penuh perhatian, memberikan waktu berpikir, dan meningkatkan
partisipasi siswa.
4. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi. Yaitu melalui memancing pendapat peserta
didik yang kurang berpartisipasi, mendorong peserta didik untuk mengomentari
pendapat temannya, meminta pendapat peserta didik ketika terjadi kebuntuan.
5. Menutup kegiatan diskusi. Yaitu dengan cara merangkum hasil diskusi, tindak lanjut,
menilai proses diskusi yang telah dilakukan.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DISKUSI
Menurut (Fredyluc, 2010) Kelebihan dan kekurangan metode diskusi

Beberapa kelebihan dalam penggunaan metode diskusi dalam kegiatan pembelajaran


adalah sebagai berikut:

1. Mendidik siswa untuk belajar mengemukakan pikiran atau pendapat.


2. Memberi kesempatan kepada siswa untuk memperoleh penjelasan-penjelasan dari
berbagai sumber data.
3. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menghayati pembaharuan suatu problem
bersama-sama.
4. Melatih siswa untuk berdiskusi dibawah asuhan guru.
5. Merangsang siswa untuk ikut mengemukakan pendapat sendiri, menyetujui atau
menentang pendapat teman-temannya.
6. Membina suatu perasaan tanggung jawab mengenai suatu pendapat, kesimpulan, atau
keputusan yang akan atau telah diambil.
7. Mengembangkan rasa solidaritas/toleransiterhadap pendapat yang bervariasi atau
mungkin bertentangan sama sekali.
8. Membina siswa untuk berpikir matang-matang sebelum berbicara.
9. Berdiskusi bukan hanya menuntut pengetahuan, siap dan kefasihan berbicara saja tetapi
juga menuntut kemampuan berbicara secara sistematis dan logis.
10. Dengan mendengarkan semua keterangan yang dikemukakan oleh pembicara,
pengetahuan dan pandangan siswa mengenai suatu problem akan bertambah luas.
Kelemahan diskusi ketika digunakan dalam metode pembelajaran adalah sebagai berikut:

1. Tidak semua topik dapat dijadikan metode diskusi hanya hal-hal yang bersifat
problematis saja yang dapat didiskusikan.
2. Diskusi yang mendalam memerlukan banyak waktu.
3. Sulit untuk menentukan batas luas atau kedalaman suatu uraian diskusi.
4. Biasanya tidak semua siswa berani menyatakan pendapat sehingga waktu akan terbuang
karena menunggu siswa mengemukakan pendapat.
5. Pembicaraan dalam diskusi mungkin didominasi oleh siswa yang berani dan telah biasa
berbicara. Siswa pemalu dan pendiam tidak akan menggunakan kesempatan untuk
berbicara.
6. Memungkinkan timbulnya rasa permusuhan antarkelompok atau menganggap
kelompoknya sendiri lebih pandai dan serba tahu daripada kelompok lain atau
menganggap kelompok lain sebagai saingan, lebih rendah, remeh, atau lebih bodoh.
TUJUAN KETERAMPILAN MEMBIMBING DISKUSI KELOMPOK KECIL
Menurut (Majid, 2013) Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil bertujuan sebagai
berikut:

1. Siswa dapat saling memberi informasi atau qpengalaman dalam menjelajahi gagasan
baru atau masalah yang harus dipecahkan mereka.
2. Siswa dapat mengembangkan pengetahuan dan kemampuan untuk berpikir dan
berkomunikasi.
3. Siswa terlibat dalam perencanaan dan pengambilan keputusan.
Dua prinsip dalam keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil sebagai berikut:

1. Diskusi hendaknya berlangsung dalam “iklim terbuka”. Hal ini ditandai dengan adanya
keantusiasan berpartisipasi, kehangatan hubungan antar pribadi, kesediaan menerima
dan mengenal lebih jauh topic diskusi, dan kesediaan menghargai pendapat orang lain.
Dengan demikian, semua anggota kelompok mempunyai keinginan untuk dikenal dan
dihargai, dapat merasa aman dan bebas mengemukakan pendapat.
2. Perlu perencanaan dan persiapan yang matang, antara lain: 1) Topik yang dipilih
hendaknya sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, minat, dan kemampuan siswa. 2)
Masalah hendaknya mengandung jawaban yang kompleks bukan jawaban yang tunggal.
3) Adanya informasi pendahuluan yang berhubungan dengan topic tersebut agar para
siswa memiliki latar belakang pengetahuan yang sama sehingga mampu memberikan
penjelasan dan pertanyaan-pertanyaan yang dapat memotivasi siswa.
 MENGELOLA KELAS
(Depdikbud, 1985) keterampilan mengelola kelas adalah keterampilan guru untuk
menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal, dan keterampilan untuk
mengembalikan kondisi belajar yang optimal, apabila terdapat gangguan dalam proses
belajar baik yang bersifat gangguan kecil dan sementara maupun gangguan yang
berkelanjutan.

Menurut (Majid, 2014) pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan
memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya jika terjadi gangguan
dalam proses belajar mengajar.

Menurut (Mulyasa, 2013) pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru untuk


menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif, dan mengendalikannya jika terjadi
gangguan dalam pembelajaran.

Menurut (Usman, 2013) pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan
dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan
dalam proses belajar mengajar.

Menurut (Wardani, 2005) keterampilan mengelola kelas adalah keterampilan dalam


menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal guna terjadinya proses
pembelajaran yang selalu serasi dan efektif.

Menurut (Wina Sanjaya, 2005) bahwa pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru
menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya
manakala terjadi hal-hal yang dapat mengganggu suasana pembelajaran.

Menurut (Winataputra, 2004) keterampilan mengelola kelas adalah keterampilan


menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal, serta keterampilan guru untuk
mengembalikan kondisi belajar yang terganggu ke arah kondisi belajar yang optimal.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa keterampilan mengelola kelas


merupakan keterampilan yang digunakan oleh seorang guru dalam proses  pembelajaran
guna untuk mengkondisikan belajar siswa dengan harapan supaya terjadi suatu kondisi kelas
yang kondusif, memaksimalkan sarana dan prasarana, menjaga keterlibatan siswa,
menciptakan dan mempertahankan kondisi belajar yang optimal dan rasa nyaman dalam
proses belajar mengajar

TUJUAN PENGELOLAAN KELAS


Menurut (Usman, 2002)  pengelolaan kelas mempunyai dua tujuan yaitu tujuan umum dan
tujuan khusus.

1. Tujuan umum pengelolaan kelas adalah menyediakan dan menggunakan fasilitas belajar
untuk bermacam-macam kegiatan belajar mengajar agar mencapai hasil yang baik.
2. Tujuan khususnya adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan alat-
alat belajar, menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa bekerja dan
belajar, serta membantu siswa untuk memperoleh hasil yang diharapkan.
KOMPONEN KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS
Menurut ( Wardani, 2005) komponen keterampilan mengelola kelas meliputi:

Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar


yang optimal.
 Memperlihatkan sikap yang tanggap dengan melihat secara jeli dan seksama,
mendekatkan diri, memberikan sebuah pernyataan, atau memberi reaksi terhadap
gangguan kelas.
 Membagi perhatian secara visual dan verbal.
 Memusatkan perhatian kelompok dengan cara menyiapkan siswa dan menuntut
tanggungjawab siswa.
 Memberi petunjuk-petunjuk yang jelas.
 Menegur secara bijaksana, yaitu secara jelas dan tegas, bukan berupa peringatan atau
ocehan, serta membuat aturan.
 Memberikan penguatan seperlunya.
Keterampilan yang berhubungan dengan pengendalian kondisi belajar yang optimal.
 Modifikasi tingkah laku. Dalam strategi ini, hal pokok yang harus dikuasai seorang guru
adalah mengajarkan tingkah laku baru yang diinginkan dengan cara memberikan contoh,
bimbingan dan meningkatkan munculnya tingkah laku siswa yang baik dengan
memberikan penguatan.
 Pengelolaan/ proses kelompok. Dalam strategi ini kelompok dimanfaatkan dalam
memecahkan masalah-masalah pengelolaan kelas yang muncul, terutama melalui
diskusi.
 Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah. Dalam
strategi ini perlu ditekankan bahwa setiap tingkahlaku yang keliru merupakan gejala dari
suatu permasalahan.
 

PRINSIP PENGGUNAAN KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS


Menurut (Wardani, 2005) dalam menerapkan keterampilan mengelola kelas perlu diingat 6
prinsip, yaitu:

 Kehangatan dan keantusiasan dalm mengajar, yang dapat menciptakan iklim kelas yang
menyenangkan.
 Menggunakan kata-kata atau tindakan yang dapat menantang siswa untuk berfikir.
 Menggunakan berbagai variasi yang dapat menghilangkan kebosanan.
 Keluwesan guru dalam pelaksanaan tugas.
 Penekanan pada hal-hal yang bersifat positif.
 Penanaman disiplin diri sendiri.
Sedangkan prinsip-prinsip pengelolaan kelas yang dikemukakan oleh (Usman, 2013) adalah
sebagai berikut:

 Kehangatan dan keantusiasan


 Tantangan
 Bervariasi
 Keluwesan
 Penekanan pada hal-hal yang positif
 Penanaman disiplin diri
 
KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS YANG BAIK
Menurut (Sartika, 2014) kemampuan dan keterampilan mengelola kelas dalam proses
belajar mengajar yang baik sebagai berikut:

1. Menciptakan situasi yang memungkinkan anak untuk belajar, sehingga merupakan titik
awal keberhasilan pengajaran.
2. Siswa belajar dalam suasana yang wajar, tanpa tekanan dan dalam kondisi yang
merangsang untuk belajar.
Jadi, dalam proses pembelajaran, seorang guru harus mampu menciptakan suatu kondisi
yang memungkinkan sisiwa dapat melakukan pembelajaran, menumbuhkan sikap yang
ramah, memiliki kesiapan demi berjalannya suatu pembelajaran dan seorang siswa mampu
merasakan kenyamanan dalam keadaan ataupun suasana yang sewajarnya, tidak ada
tekanan dari guru dan mampu terangsang untuk belajar dengan baik

Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa diskusi merupakan suatu kegiatan
kerjasama yang mengandung langkah-langkah dasar tertentu yang harus dipatuhi
oleh seluruh kelompok. Diskusi dilakukan secara teratur dan tatap muka untuk
memecahkan masalah dan melatih peserta didik untuk mengemukakan pendapat,
bertukar pengalaman, percaya diri, berinteraksi , dan menambah pengetahuan. Suatu
diskusi akan efektif apabila dilakukan  kelompok dengan anggota  terbatas. Diskusi
kelompok merupakan suatu kegiatan yang ada dalam proses belajar mengajar yaitu
siswa berdiskusi dalam kelompok-kelompok kecil dibawah pimpinan guru atau
temannya untuk berbagi informasi, pemecahan masalah, dan pengambilan
keputusan. Dan Setiap guru, baik itu guru kelas maupun guru bidang studi, secara
langsung pasti terlibat dalam kegiatan pengelolaan. Lebih tepatnya dalam
pengelolaan kelas. Hal ini berkaitan dengan kemampuan seorang guru dalam
mengambil inisiatif dan mengendalikan pelajaran. Tujuannya adalah agar proses
pembelajaran itu sendiri dapat berjalan efektif dan efisien, sehingga kompetensi
yang diharapkan mampu dikuasai oleh siswa dan dapat tercapai.

Saran

Untuk menjadi guru yang profesional sudah diharuskan memiliki keterampilan Dasar
Mengajar. Dengan makalah ini diharapkan guru lebih bisa mendidik, mengajar dan
mengelola kelas dengan semestinya
Daftar Pustaka.

https://afidburhanuddin.wordpress.com/2017/07/15/apa-itu-keterampilan-
membimbing-diskusi/https://afidburhanuddin.wordpress.com/2017/07/16/
keterampilan-mengelola-kelas/

Anda mungkin juga menyukai