Kelompok 5 :
Mifta Ayudia Ramdhani (180331616038)
Muhammad Nur Rosyid (180331616061)
Mohammad Hilfi Azra Dzikrulloh (180331616049)
1
Metode Ceramah
“
“Metode ceramah dapat diartikan
sebagai cara menyajikan
pelajaran melalui penuturan
secara lisan atau penjelasan
langsung kepada sekelompok
Dalam metode ceramah ( lecturesiswa.(Sanjaya,2009)”
method )
merupakan sebuah cara pengajaran yang dilakukan
oleh guru secara monolog dan hubungan satu arah.
Landasan Teori Pembelajaran Ceramah
1. Tahap persiapan
a. Merumuskan tujuan yang ingin dicapai
b. Menentukan pokok-pokok materi yang akan
diceramahkan
c. Mempersiapkan alat bantu
2. Tahap pelaksanaan
a. Pembukaan
b. Penyajian
c. Penutupan
Pengelolaan Kelas
Menurut Model Cooperative Learning
Semangat Penataan ruang
Pengelompokan gotong-royong kelas
Kelompok homogen adalah Dalam proses pembelajaran ini, Dalam hal ini keputusan guru
praktik memasukkan agar berjalan secara efektif maka dalam penataan ruang disesuaikan
beberapa siswa dengan semua anggota kelompok dengan kondisi dan situasi ruang
kemampuan yang setara
hendaknya mempunyai kelas dan sekolah. Beberapa faktor
dalam kelompok yang sama.
semangat bergotong royong yang perlu dipertimbangkan
Pengelompokan yaitu dengan cara membina niat adalah:
heterogenitas dibentuk dan semangat dalam bekerja a) Ukuran ruang kelas,
dengan memperhatikan sama yaitu dengan beberapa b) Jumlah siswa,
keanekaragaman gender, cara: a. Kesamaan Kelompok. b. c) Tingkat kedewasaan siswa,
latar belakang
Identitas Kelompok c. Sapaan d) Pengalaman guru dan siswa
sosioekonomi dan etnik,
dan Sorak Kelompok. dalam melaksanakan metode
serta kemampuan
akademis. pembelajaran gotong royong.
Kelebihan model Kelemahan model
pembelajaran ceramah pembelajaran ceramah
Guru mudah menguasai kelas, Pelajaran berjalan membosankan dan
Guru mudah menerangkan bahan siswa-siswa menjadi pasif, karena tidak
pelajaran berjumlah besar, berkesempatan untuk menemukan
Dapat diikuti anak didik dalam jumlah sendiri oleh konsep yang diajarkan.
besar, Kepadatan konsep-konsep yang
Mudah dilaksanakan , diberikan dapat berakibat siswa tidak
Kekurangan atau tidak adanya buku mampu menguasai bahan yang
pelajaran dan alat bantu pelajaran, tidak diajarkan,
menghambat terlaksananya pelajaran Pengetahuan yang diperoleh melaui
dengan ceramah. ceramah lebih cepat terlupakan,
Ceramah menyebabkan belajar siswa
menjadi “Belajar Menghafal” yang tidak
mengakibatkan timbulnya pengertian.
Metode Diskusi
Pengertian
Metode Diskusi
Diskusi adalah proses penglihatan dua atau lebih
individu yang berinteraksi secara verbal dan saling
berhadapan muka mengenai tujuan atau sasaran yang
sudah tertentu melalui cara tukar menukar informasi,
mempertahankan pendapat atau pemecahan masalah.
Diskusi juga dapat diartikan sebagai suatu pertemuan
ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah.
Diskusi biasanya membahas satu topik yang menjadi
perhatian umum di mana masing-masing anggota
kelompok mempunyai kesempatan yang sama untuk
bertanya atau memberikan pendapat. Berdasarkan hal
tersebut diskusi dapat dikatakan sebagai metode
partisipatif.
Langkah Penggunaan Metode Diskusi
1 Guru mengemukakan 2 Dengan pimpinan guru, para 3 Para siswa berdiskusi dalam
masalah yang akan siswa membentuk kelompok- kelompoknya masing-masing,
didiskusikan dan memberi kelompok diskusi, memilih sedangkan guru berkeliling
pengarahan seperlunya pemimpin diskusi, mengatur dari kelompok yang satu ke
mengenai cara-cara tempat duduk, ruangan, kelompok yang lain, menjaga
pemecahannya. sarana, dan sebagainya. ketertiban, serta
memberikan dorongan dan
bantuan
Berikut ini dapat disebut pula “ Pekerjaan disini memakan Disini siswa dibagi menjadi kelompok
rapat kilat “ karena hanya
waktu yang panjang, misalnya – kelompok yang disesuaikan dengan
mengambil waktu kurang lebih
15 menit, yang mempunyai memakan waktu 2 hari, satu kemampuan belajar siswa. Dalam
tujuan untuk memecahkan minggu atau mungkin 3 bulan kerja kelompok ini siswa diberi
persoalan khusus yang terdapat
tergantung pada luas dan kesempatan untuk bekerja sesuai
pada suatu masalah.
Umpamanya ketika instruktur banyaknya tugas yang harus dengan kemampuan masing – masing
menjelaskan suatu pelajaran diselesaikan siswa. Apabila siswa sehingga kelompok yang pintar dapat
terdapat suatu masalah yang telah menyelesaikan tugasnya selesai terlebih dahulu tidak usah
perlu didiskusikan. Guru dapat
menunjuk beberapa siswa, atau didalam suatu kelompok, ia menunggu kelompok yang lain.
membagi kelas menjadi boleh memilih membantu Kelompok siswa yang agak lamban
beberapa kelompok untuk kelompok lain sesuai dengan dijinkan menyelesaikan tugasnya
membahas masalah itu dalam
waktu yang singkat. minat mereka. dalam waktu yang sesuai dengan
kemampuanya.
Dasar pengelompokan
pada metode kerja kelompok
01 02 03
04 05 06