Anda di halaman 1dari 3

Tes Gaya Antarmolekul & Sifat Koligatif Larutan

Selasa, 28 November 2017


Waktu 90 menit

1. Diberikan tiga botol. Botol A berisi metanol. Botol B berisi air. Botol C berisi campuran dari
kedua cairan tersebut.
a. Identifikasi semua gaya antarmolekul yang terjadi antara molekul-molekul yang
terdapat pada setiap botol.
b. Ramalkan perbedaan entalpi penguapan cairan yang terdapat pada tiga botol
tersebut.
2. a. Jelaskan mengapa es melebur sedangkan es kering menyublim. Apa indikatornya?
b. Jelaskan perbedaan titik didih cairan o-nitroanilina dan cairan p-nitroanilina.
c. Jelaskan perbedaan entalpi penguapan dari cairan HBr dan HI.
d. Jelaskan pengaruh ikatan hidrogen intramolekuler terhadap tekanan uap cairan.
e. Ramalkan kelarutan aseton dalam air. Jelaskan penyebabnya.
3. Jelaskan 2 perbedaan dan 2 persamaan dari:
a. (HF)2 dan ion HF2ˉ.
b. Ikatan hidrogen intramolekul dan ikatan hidrogen antarmolekul. Beri contoh.
c. ikatan hidrogen pada dimer air dan dimer asam format.
4. a. Jelaskan mana yang lebih mudah larut, aseton dalam air atau CCl4 dalam air.
b. Mana yang menunjukkan fenomenon penurunan tekanan uap, larutan glukosa
(C6H12O6)
dalam air atau larutan NaCl dalam air. Jelaskan.
5. a. Manakah yang memiliki gaya antarmolekul lebih kuat, es atau padatan iodium?
Jelaskan.
b. Jelaskan mengapa terjadi fenomenon penurutan titik beku bila urea dilarutkan dalam
air.

1) A. Botol A ( Ikatan Hidrogen Antarmolekul dan gaya london), Botol B (ikatan hidrogen
antar molekul dan gaya london), Botol C (ikatan hidrogen antarmolekul dan gaya london)
B. Entalpi penguapan Botol b>Botol c>botol a, karena gaya antarmolekul botol b>botol
c>botol a disebabkan pada botol A molekul metanol hanya dapat melakukan ikatan
hidrogen antarmolekul sebanyak 1, botol B sebanyak 4 antar molekul dan pada botol C
hanya sebanyak 2 antarmolekul etanol dan air
2) A. Indikatornya adalah tekanan tripel. Tekanan tripel karbondioksida lebih tinggi
dibandingkan tekanan atmosfer, maka akan menyublim pada temperatur ruang. Suatu zat
yang tekanan tripelnya lebih besar dibandingkan tekanan atmosfer akan menyublim pada
temperatur ruang. Zat dapat menyublim apabila memiliki GAM yang lemah. GAM yang
terdapat pada CO2 adalah gaya london yang sangat lemah. Sedangkan pada air padat/es
tekanan tripel lebih rendah dibandingkan tekanan atmosfer sehingga akan melebur
pada temperatur ruang. Es melebur karena terdapat GAM yang terdiri dari ikatan
hidrogen antar molekul dan gaya london, dimana GAM nya sangat kuat.
B. Cairan o-nitroanilina memiliki ikatan hidrogen intramolekul dan cairan p-nitroanilina
tidak memiliki ikatan hidrogen intramolekul. Suatu molekul yang memiliki ikatan hidrogen
intra molekul akan semakin lemah untuk membentuk ikatan hidrogen antar molekul.
Kemampuan membentuk ikatan hidrogen intra molekul o-nitroanilina > p-nitroanilina,
sebaliknya kemampuan membentuk ikatan hidrogen antar molekul o-nitroanilina < p-
nitroanilina. Kekuatan GAM o-nitroanilina < p-nitroanilina sehingga titik didih o-
nitroanilina < p-nitroanilina.
C. HBr dan HI memiliki gaya dipol – dipol dan gaya london. Kepolaran HBr > HI,
dikarenakan perbedaan keelektronegatifan H dengan atom Br > H dengan atom I. Dimana
semakin polar molekul, gaya dipol – dipol nya semakin kuat. Sehingga entalpi penguapan
HBr > HI.
D. Suatu molekul yang memiliki ikatan hidrogen intramolekul, akan semakin lemah dalam
membentuk ikatan hidrogen antar molekul. Seperti pada o-nitroanilina dan p-nitroanilina,
kemampuan membentuk ikatan hidrogen intra molekul o-nitroanilina > p-nitroanilina,
sebaliknya kemampuan membentuk ikatan hidrogen antar molekul o-nitroanilina < p-
nitroanilina. Kekuatan GAM o-nitroanilina < p-nitroanilina sehingga tekanan uap o-
nitroanilina > p-nitroanilina. Dengan demikian adanya ikatan hidrogen antar molekul dapat
menaikkan tekanan uap.
E. Air memiliki ikatan hidrogen antar molekul dan gaya london, sehingga memiliki GAM
yang kuat. Aseton memiliki gaya dipol-dipol dan gaya london, sehingga memiliki GAM
yang lebih lemah dibandingkan air. Gaya yang terjadi pada molekul aseton dan air adalah
ikatan hidrogen antar molekul dan gaya london, sehingg memiliki GAM yang lebih kuat
dibandingkan GAM pada molekul aseton dengan aseton. Dengan demikian, aseton dapat
larut sempurna dalam air.

3. a. Perbedaan : (HF)2 tidak mengalami resonansi dan ion HF2ˉ mengalami resonansi.
(HF)2 memiliki ikatan hidrogen antar molekul yang panjangnya berbeda dengan ikatan
kovalen H-F dan ion HF2ˉ memiliki ikatan hidrogen yang panjangnya sama dengan ikatan
kovalen H-F. (HF)2 merupakan ikatan hidrogen asimetrik dan ion HF2ˉ merupakan ikatan
hidrogen simetrik. (HF)2 tidak memiliki pusat simetri dan ion HF2ˉ memiliki pusat
simetri.
Persamaan : Memiliki ikatan hidrogen antara H dengan F, elektron pada ikatan hidrogen
sama sama dari atom F, BK atom F sama,
b. Perbedaan : Ikatan hidrogen intramolekul terjadi dalam satu molekul dan ikatan
hidrogen antarmolekul terjadi dalam dua molekul. Ikatan hidrogen intramolekul
memiliki energi ikatan yang lebih kecil dari pada ikatan hidrogen antarmolekul.
Molekul yang membentuk ikatan hidrogen intra molekul dapat juga membentuk ikatan
hidrogen antarmolekul dan molekul yang membentuk ikatan hidrogen antarmolekul
belum tentu dapat membentuk ikatan hidrogen intramolekul.
Persamaan : Memiliki ikatan antara H dengan salah satu atom diantara N, O, F. Atom
H tidak menyumbang elektron pada ikatan hidrogen.
4. a. Air memiliki ikatan hidrogen antarmolekul antara atom O-H dan gaya london, sehingga
memiliki GAM yang kuat. Aseton merupakan molekul polar sehingga memiliki gaya dipol-
dipol dan gaya london. CCl4 merupakan molekul nonpolar sehingga hanya memiliki gaya
london saja. Pada campuran air dan aseton, GAM pada pelarut – pelarut kuat, terlarut –
terlarut lemah dan pelarut – terlarut kuat. Pada pelarut-terlarut terjadi ikatan hidrogen
antarmolekul sehingga memiliki GAM yang kuat, dengan demikian aseton akan larut
sempurna dalam air. Pada campuran air dan CCl4 , GAM pada pelarut – pelarut kuat, terlarut
– terlarut lemah dan pelarut – terlarut lemah. Pada pelarut-terlarut terjadi gaya dipol – dipol
induksian sehingga memiliki GAM yang lemah, dengan demikian CCl4 hampir tidak larut.
b. Semua menunjukkan fenomenon penurunan tekanan uap. NaCl dan gula merupakan zat
nonvolatil. Penambahan NaCl atau gula akan mengubah kekuatan dan jenis gaya kimia antar
partikel dalam larutan. Pada air memiliki ikatan hidrogen antarmolekul dan gaya london,
larutan NaCl memiliki ikatan hidrogen antarmolekul, gaya london dan gaya ion-dipol. Gaya
kimia dalam larutan NaCl atau larutan gula memiliki gaya kimia yang lebih kuat
dibandingkan gaya kimia dalam air murni. Oleh karena itu dalam kedua larutan molekul –
molekul air lebih sulit mengalami penguapan. Jumlah molekul air pada fase uap semakin
berkurang sehingga terjadi penurunan tekanan uap.

5. A. Pada padatan iodium memiliki GAM yang lebih kuat. Iodium memiliki jumlah elektron
yang jauh lebih besar dibandingkan air. Sehingga gaya london pada padatan iodium lebih
kuat walaupun pada air terdapat ikatan hidrogen antarmolekul dan gaya london.

B.

Anda mungkin juga menyukai