Anda di halaman 1dari 5

Ikatan hidrogen

Ikatan hidrogen merupakan gaya tarik menarik antara atom H dengan atom lain yang mempunyai keelektronegatifan besar pada satu molekul dari senyawa yang sama. Tarikan antar molekul yang luar biasa kuatnya, dapat terjadi antara molekul-molekul, jika satu molekul mempunyai sebuah atom hidrogen yang terikat pada sebuah atom berelektronegativitas besar, dan molekul sebelahnya mempunyai sebuah atom berelektronegativitas tinggi yang mempunyai sepasang elektron menyendiri. Inti hidrogen, yakni proton ditarik oleh sepasang elektron yang bersebelahan bolak-balik antara kedua atom tersebut. Tarikan antara dua molekul yang menggunakan bersama-sama sebuah proton disebut Ikatan Hidrogen.

Gambaran Ikatan Hidrogen Intra Molekul. Ikatan hidrogen terbentuk hanya pada molekul yang mengandung nitrogen, oksigen ataupun flour.

Animasi diatas menunjukkan molekul kristal air (molekul polar) dalam bentuk liquid. Gaya tarik antara molekul polar yang mengandung hidrogen dengan pasangan elektron bebas dari molekul oksigen. Pada ikatan polar setiap atom hidrogen bermuatan agak positif sehingga dapat menarik elektron. Ikatan hidrogen menyebabkan titik didih dan titik leleh air tinggi bila dibandingkan molekul lain yang kecil tapi molekulnya nonpolar. Hidrogen+ tertarik dengan kuat pada pasangan mendiri yang mana hampir sama jika kamu memulai untuk membentuk ikatan koordinasi (kovalen dativ). Hal ini tidak terjadi sejauh itu, tetapi dayatarik lebih kuat dibandingkan dayatarik dipol-dipol yang biasa.
Ikatan hidrogen memiliki kekuatan sepersepuluh rata-rata ikatan kovalen, dan secara konstan diputushubungkan pada molekul air. Jika kamu mengibaratkan ikatan kovalen antara oksigen dan hidrogen sebagai hubungan pernikahan yang stabil, ikatan hidrogen hanya berstatus teman yang baik. Pada skala yang sama, dayatarik van der Waals hanya menunjukkan perkenalan belaka!

Pengaruh Ikatan Hidrogen Terhadap Titik Didih, Titik Leleh dan Kelarutan Senyawa

Tampak pada gambar diatas bahwa senyawa HF, H2O dan NH3 mempunyai titik didih yang luar biasa tinggi dibanding dengan anggota lainnya. Fakta ini menunjukkan bahwa dalam senyawa tersebut terdapat ikatan hidrogen. Ikatan jenis ini terjadi karena gaya elektrostatik yang khusus antara dipoldipol. Adanya ikatan hidrigen antarmolekul menyebabkan titik senyawa relatif lebih tinggi dibandingkan dengan senyawa lain yang memilki berat molekul sebanding. Titik didih senyaea golongna alkohol lebih tinggi daripada senyawa golongan alkana, demikian juga titik didih air lebih tinggidaripada aseton. Pengaruh ikatan hidrogen terhadap titik leleh tidak begitu besar karena pada wujud padat jarak antarmolekul cukup berdekatan dan yang paling berperan terhadap titik leleh adalah berat molekul zat dan bentuk simetris molekul. Senyawa yang mampu membentuk ikatan hidrogen dalam air akan mudah larut dalam air. Panjang atau pendeknya rantao karbon (gugus alkil-R) memiliki pengaruh terhadap kealrutan senyawa dalam air.

PENENTUAN KEKUATAN IKATAN HIDROGEN Pendahuluan


Ikatan hidrogen merupakan ikatan yang banyak kita jumpai di alam; misalnya ikatan pada protein, DNA, dan air. Adanya ikatan hidrogen menimbulkan sifat-sifat khusus pada senyawa; misalnya -helix pada protein dan double helix pada DNA. Ikatan hidrogen dibentuk pada waktu ikatan polar (misalnya: O-H atau N-H seperti pada Tabel 2.1) mengadakan interaksi dengan atom elektronegatif (misalnya oksigen, flour, atau klor). Interaksi ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Tabel 2.1

Ikatan OH NH

Energi Ikatan, kJ/mol 463 391

Tujuan
1. memperlihatkan bahwa kekuatan ikatan hidrogen lebih kecil dibandingkan dengan ikatan kovalen (lihat tabel 2.1). 2. memperlihatkan bahwa ikatan yang terjadi dari suatu reaksi dapat diukur kekuatannya.

Pereaksi dan Alat-alat


- kalorimeter (volume 50 ml) - termometer 0 - 50OC (skala 0,2OC) - bahan isolasi - dua gelas ukur (25 mL) - kloroform, CHCl3 dan aseton (CH3)2CO atau metil etil keton C2H5(CH3)CO

- stopwatch

Prosedur Percobaan
1. Siapkan alat dan bahan yang akan dipakai yaitu kloroform, aseton, gelas ukur 25 ml 2 buah, kalorimeter, dan termometer 0 - 50 OC. 2. Pasanglah kalorimeter 3. Ukurlah 20 mL aseton dengan gelas ukur. 4. Masukkan aseton tersebut kedalam kalorimeter. 5. Kemudian ukurlah kloroform sebanyak 21,8 mL dengan gelas ukur lain setepat mungkin. 6. Setelah 30 detik suhu aseton dalam kalorimeter diamati sampai pada menit ke-4 (setiap kali mengukur suhu lakukan pengadukan ). 7. Ukurlah suhu kloroform sampai pada menit ke-4, tuanglah 21,8 mL kloroform ke dalam kalorimeter. 8. Amati suhu maksimum campuran dengan mencatat suhunya setiap 30 detik hingga menit ke-8 (jangan lupa mengaduk setiap kali mengamati suhu). 9. Agar lebih teliti buatlah kurva antara waktu dengan suhu sehingga diperoleh suhu maksimum yang tepat.

Data

Pengamatan

No. 1 2 3

Waktu(menit) 0 0,5 1,0

Suhu(oC) 29 29 29

Waktu(menit) 4,5 5,0 5,5

Suhu(oC) 39 38 37

4 5 6 7 8 9

1,5 2,0 2,5 3,0 3,5 4,0

29 29 29 29 29 Penambahan Kloroform

6,0 6,5 7,0 7,5 8,0

37 36 35 35 35

Anda mungkin juga menyukai