Anda di halaman 1dari 34

Interaksi Antar

Molokul
By: Gede Wisnu Ambara Putra
Teori Kinetik Molekul Gas

Teori kinetik molekul dapat menjelaskan perilaku gas. Penjelasan itu


didasarkan pada pemahaman bahwa, sistem gas merupakan kumpulan
molekul dalam gerak yang acak dan tetap. Pada gas jarak antara molekul
sangat jauh (dibandingkan dengan diameter molekul gas ) sehingga pada
suhu dan tekanan biasa (katakanlah, 25oC dan 1 atm), tidak ada interaksi
antar molekul yang terlalu berarti. Penggambaran yang agak sederhana ini
menjelaskan beberapa sifat khas gas. Karena terdapat terdapat banyak ruang
kosong dalam gas, yaitu ruang yang tidak ditempati molekul, sehingga gas
mudah untuk dimampatkan. Tidak adanya gaya antar molekul yang kuat
memungkinkan suatu gas dapat mengembang ke seluruh volume wadahnya.
Banyaknya ruang kosong juga menjelaskan mengapa gas memiliki kerapatan
yang sangat rendah pada kondisi normal
Teori kinetik molekul cairan
Cairan mempunyai cerita yang berbeda dari gas, dimana
perbedaanya didasari pada jarak antar molekulnya. Dalam cairan
molekul-molekul saling berdekatan sehingga hanya sedikit ruang
kosong. Jadi cairan lebih sulit dimampatkan daripada gas dan
jauh lebih rapat dalam kondisi normal. Molekul-molekul dalam
cairan terikat melalui satu atau lebih jenis gaya tarik. Cairan juga
memiliki volume tertentu, karena molekul-molekul dalam cairan
tidak saling memisah karena adanya gaya tarik tersebut. Tetapi
molekul-molekul tersebut dapat bertukar tempat dengan bebas
sehingga cairan dapat mengalir, dapat dituang, dan memiliki
bentuk seperti wadahnya.
Teori kinetik molekul padatan
Dalam padatan, molekul-molekul terikat dengan kaku pada
tempatnya tanpa bebas bergerak. Banyak padatan memiliki ciri
keteraturan yang mejangkau jauh, yaitu molekul-molekul
tersusun dalam konfigurasi yang teratur dalam tiga dimensi.
Padatan mempunyai ruang kosong lebih sedikit dibandingkan
cairan. Jadi padatan hampir tidak dapat dimampatkan dan
memiliki bentuk dan volume tertentu. Dengan sedikit
pengecualian (salah satu zat yang terpenting adalah air),
kerapatan zat padat lebih tinggi daripada cairan untuk zat
tertentu
Jenis gaya yang ada di molekul

Gaya Intra Molekul Gaya Antar Molekul


Gaya untuk mengikat atom- Gaya tarik atar molekul-
atom di dalam molekul molekul
Contoh: Dibutuhkan 930 kJ Contoh : Dibutuhkan
untuk memutuskan ikatan kalor 41 kJ untuk
2O—H di dalam 1 mol air menguapkan 1 mol air

Kesimpulan dari kedua gaya yang ada di dalam molekul


adalah bahwa gaya antar molekul jauh lebih lemah dari pada
gaya intra molekul
Gaya Antar Molekul
Gaya antar molekul adalah gaya aksi di antara molekul-molekul
yang menimbulkan tarikan antarmolekul dengan berbagai
tingkat kekuatan Pada suhu tertentu, kekuatan tarikan antar
molekul menentukan wujud zat, yaitu gas, cair atau padat.

Ketika suhu gas turun energi kinetik rata-rata molekulnya turun.


Akhirnya pada suhu yang cukup rendah, molekul-molekul itu
tidak lagi memiliki cukup energi untuk memisahkan diri dari
tarikan molekul lainnya
Gaya Antar Molekul
Sifat-sifat yang dipengaruhi
gaya antarpartikel
Titik didih senyawa hidrida dari unsur-unsur golongan IVA, VA,
VIA, dan VIIAdapat dilihat pada hidrida dari unsur-unsur
golongan IVA yaitu titik didih meningkat sesuai penambahan
massa molekul. Kecendrungan itu sesuai dengan yang
diharapkan karena dari CH4 ke SnH4 massa molekul relatif
meningkat sehingga gaya van der waals juga makin kuat.
Akan tetapi tiga pengecualian terlihat pada grafik, yaitu HF, H2O,
dan NH3. ketiga senyawa itu memiliki titik didih yang luar biasa
tinggi dibandingkan anggota lain dalam dalam kelompoknya.
Fakta itu menunjukan adanya gaya tarik menarik antarpartikel
yang sangat kuat dalam senyawa-senyawa tesebut
Sifat-sifat yang dipengaruhi
gaya antarpartikel
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sifat-sifat zat dapat
dipengaruhi gaya antar partikel antara lain sebagai berikut:
• Semakin kuat gaya antarpartikel, titik didih makin tinggi
• Semakin kuat gaya antarpartikel, tegangan permukaan zat cair
semakin besar
• Semakin kuat gaya antarpartikel zat cair dengan permukaan,
maka semakin mudah zat cair tersebut membasahi permukaan
• Semakin kuat gaya antarpartikel zat cair, maka semakin kental
Gaya Antar Molekul

Gaya Van Der Waals Gaya Ion Dipol Ikatan Hidrogen


• Gaya Dipol-dipol Ion dan dipol
• Gaya Dipol-dipol saling tarik
Terinduksi menarik dengan
• Gaya Dispersi dengan gaya
elektrostatik
Gaya Ion Dipol
Gaya ion dipol adalah interaksi
antara suatu ion (bisa kation
atau anion) dengan suatu
molekul polar yang relatif cukup
kuat. dapat dilihat berdasarkan
Mr (massa molekul relatif)
semakin besar Mr semakin besar
gaya ion dipol.

Muatan kation umumnya lebih berpusat, karena kation biasanya lebih kecil
daripada anion. Maka, untuk muatan yang sama kation berinteraksi lebih
kuat daripada anion
Gaya Ion Dipol
Hidrasi adalah salah satu interaksi gaya ion dipol. Dalam larutan
NaCl dalam air, ion-ion Na+ dan Cl- dikelilingi oleh molekul air,
yang memiliki momen dipol yang besar (1,87D). Bila senyawa
ionik seperti NaCl dilarutkan, molekul air bertindak sebagai
isolator yang mempertahankan ion-ion saling berjauhan.
Gaya London
• Gaya London atau disebut juga gaya dispersi, yaitu gaya yang
timbul akibat dari pergeseran sementara (dipol sementara)
muatan elektron dalam molekul homogen.
• Atau dalam pengertian yang lain gaya london terjadi akibat
kebolehpolaran atau distorsi“awan elektron” dari suatu
molekul membentuk dipol sementara (molekulpolar bersifat
dipol permanen).
• Gaya london terjadi pada molekul nonpolar
Gaya London
Pada sekumpulan besar molekul, setiap saat selalu terjadi
tumbukan antarmolekul, tumbukan ini menimbulkan dipol
sementara membentuk muatan parsial positif pada salah
satu ujung molekul dan muatan parsial negatif pada ujung
yang lain (terdistorsi).
Gaya London
Molekul-molekul yang terdistorsi selanjutnya menginduksi
molekul lain membentuk dipol terinduksi.

Akibat terbentuk dipol sementara pada sejumlah molekul


yang bertumbukan dan menginduksi sejumlah molekul lain
membentuk dipol terinduksi, menimbulkan gaya tarik-
menarik di antara molekulmolekul tersebut
Gaya London
Gejala tersebut berlangsung secara terus menerus dan
berimbas kepada molekul-molekul lain sehingga terjadi gaya
London di antara molekul-molekul yang ada.
Gaya London
Gaya London Relatif
lemah. Suatu zat
yang molekulnya
hanya bertarikan
berdasarkan gaya
london mempunyai
titik didih yang
lebih rendah bila
dibandingkan
dengan zat lain yang
massa molekulnya
hampir sama
Gaya Dipol
Gaya dipol adalah gaya yang hanya terjadi pada ikatan polar
Gaya dipol dibagi dua, yaitu :
• Gaya tarik dipol - dipol
1. Gaya dipol-dipol adalah gaya yang permanen yang terjadi di
antara dua molekul polar.
2. Gaya ini lebih kuat dari gaya London, walau lebih lemah dari
ikatan kovalen.
3. Ikatan ini terbentuk ketika molekul yang memiliki pol (kutub)
tetap bertemu dengan molekul polar lainnya
• Gaya tarik dipol – dipol terinduksi
Gaya ini terbentuk antara molekul polar dengan molekul non
polar, ketika molekul polar bertemu molekul nonpolar, pol pada
molekul polar menginduksi molekul nonpolar.
Contoh gaya tarik dipol-dipol
Contoh gaya tarik dipol-dipol
terinduksi
Ikatan Hidrogen
• Ikatan hidrogen terbentuk pada senyawa-senyawa polar yang
mengandung atom H dan atom yang memiliki
keelektronegatifan tinggi, seperti F, O, N,
• Senyawa ikatan hidrogen memiliki titik didih yang lebih tinggi
dibandingkan dengan senyawa hidrogen yang lain.
• Macam – macam ikatan hidrogen
• ikatan hidrogen antarmolekul (intermolecule)
• ikatan hidrogen dalam molekul itu sendiri (intramolecule)
Ikatan Hidrogen antar molekul
• Ikatan hidrogen antarmolekul adalah ikatan antara dua atau
lebih molekul, baik molekul yang sama maupun molekul
berbeda.
• Misalnya, antarmolekul H2O, NH3, CH3CH2OH, HF, atau
SiF4
• Contoh ikatan hidrogen pada H2O
Ikatan Hidrogen intramolekul
• Ikatan hidrogen dalam molekul adalah ikatan antara dua
gugus atom dalam suatu molekul, misalnya dalam asam
benzoat.
• Contoh ikatan hidrogen pada asam benzoat
Sifat Anomali Air

Air mempunyai sifat khusus terhadap suhu di sekelilingnya. Pada


suhu 0OC sampai dengan 4oC ada keanehan pada air yang dikenal
sebagai anomali air. Jika air didinginkan dari suhu 4OC menjadi
0OC volumenya justru bertambah. Sebaliknya jika air dipanaskan
dari suhu 0OC sampai dengan 4OC volume air menyusut. Berarti
massa jenis es lebih kecil daripada massa jenis air atau volume
es lebih besar dari volume air
Anomali Air
Hal ini terjadi karena setiap atom oksigen dapat membentuk dua
ikatan hidrogen, sama dengan jumlah pasangan elektron bebas
pada oksigen. Jadi molekul air dapat berikatan dalam suatu
jaringan tiga dimensi yang luas dimana setiap atom oksigen kira-
kira terikat secara tetrahedral dengan empat atom hidrogen, dua
dengan ikatan kovalen , dua dengan ikatan hidrogen. Struktur
tiga dimensi es yang sangat teratur mencegah molekul-molekul
untuk terlalu dekat satu sama lain. Tetapi bayangkan apa yang
terjadi pada es saat meleleh. Pada titik leleh. Sejumlah molekul
air mempunyai cukup energi kinetik untuk membebaskan diri
dari ikatan hidrogen antar molekul. Molekul –molekul ini
menjadi terperangkap dalam rongga-rongga struktur tiga
dimensi, yang terpecah-pecah menjadi kumpulan-kumpulan
yang lebih kecil
Anomali air
Hasilnya adalah lebih banyak molekul per
satuan volume dalam air cair daripada dalam
es. Jadi karena kerapatan sama dengan massa
volume, kerapatan air lebih besar daripada
es , dengan pemanasan lebih lanjut , lebih
banyak molekul air yang terbebaskan dari
ikatan hidrogen antar molekul sehingga
hanya sediikit diatas titik leleh kerapatan air
cenderung naik dengan meningkatnya suhu

Tentu pada saat yang sama, air akan memuai akibat pemanasan, yang
menghasilkan penurunan kerapatan. Kedua proses ini penjebakan
molekul air bebasdalam rongga-rongga dan pemuaian termal, terjadi
dalam arah yang berlawanan, dari 0OC sampai 4oC penjebakan yang lebih
dominan dan air menjadi semakin rapat. Tetapi diatas 4OC pemuaian
termal mendominasi dan kerapatan air menjadi semakin rapat
Ikatan Hidrogen pada alkohol
Ikatan Hidrogen pada asam
asetat (CH3COOH)
Ikatan Hidrogen Pada Protein
Ikatan Hidrogen Pada DNA
Ditinjau dari strukturnya
• Adenin berikatan dengan (A-T) berupa ikatan hidrogen rangkap dua,
karena terdapat dua gugus N dan H pada adenin yang juga
berdekatan dengan gugus H dan O pada Timin
• Guanin berikatan dengan sitosin (G-S) dengan ikatan hidrogen
rangkap tiga karena terdapat gugus 2 N dan 1 O pada guanin yang
berdekatan dengan gugus H, N dan O pada sitosin sehingga terjadi
interaksi antar gugus guanin dan sitosin yang lebih kuat
dibandingkan dengan ikatan A
Ikatan Logam dan sifat-sifatnya
Ikatan logam adalah ikatan antar atom
logam dalam suatu unsur logam
dengan interaksi antar elektron
valensi. Unsur logam mempunyai
kecendrungan untuk menjadi ion
positif karena energi potensial ionisasi
yang rendah dan mempunyai elektron
valensi sedikit. Hal ini berakibat bahwa
elektron valensi dalam atom-atom
logam bebas bergerak dari atom yang
satu ke atom yang lain untuk
membentuk suatu ikatan logam.
Ikatan Logam
Logam tersusun secara teratur dalam suatu kisi kristal yang terdiri dari
ion positif logam dalam larutan elektron valensi . Elektron-elektron
ini bergerak bebas mengelilingi inti atom yang ada dalam kristal.
Lautan elektron dalam kristal logam, memegang erat ion-ion positif
dalam logam. Sehingga bila logam dipukul tidak akan pecah tetapi
akan menggeser. Karena itu logam bersifat ulet, dapat ditempa, dan
diulur menjadi kawat

Sifat-sifat yang dibentuk dari ikatan logam adalah


• Dapat menghantarkan panas dan listrik
• Memiliki kekerasan yang tinggi
• Mudah ditempa, dibengkokkan, dan ditarik
• Mempunyai sifat mengkilap
• Membentuk struktur raksasa

Anda mungkin juga menyukai