D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
Nama
NIM
Kelas
Mata Kuliah
: Ika Nandari
: 4132210005
: Kimia Nondik 2013
: Ikatan Kimia
1. DAFTAR ISI
1. DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Tujuan penulisa
BAB II PEMBAHASAN
3
3
4
1. Gaya dipol-dipol
3. Gaya london
FAKTA-FAKTA EKSPERIMEN
12
2. Bentuk molekul
12
3. Kepolaran molekul
13
13
14
Kesimpulan
14
2. DAFTAR PUSTAKA
15
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Salah satu materi ajar kuliah untuk ikatan kimia adalah Gaya Van Der
Waals. Dimana, didalam makalah ini dijelaskan tentang pengertian gaya van der
waals, yang mencakup jenis dan karakteristik dari gaya van der waals itu sendiri.
Serta membedakan karakteristik dari gaya van der waals yang lain. Gaya van der
waals adalah merupakan gaya antar muatan parsial positif ( +) dengan parsial
negatif (-) molekul-molekul yang memiliki dipol dipol,dipol terinduksi maupun
dipol sesaat. Dimana, dalam gaya van der waals tersebut sering munculnya ikatan
antara dipol positif dan negatif. Sementara itu, dipol merupakan ikatan antara 2
atom yang mungkin dapat diputuskan atau sulit berikatan, yang mana tergantung
dari senyawa polar dan nonpolar yang ingin digunakan. Makalah ini bertujuan
untuk memberi pemahaman terhadap penulis dan pembaca tentang gaya van der
waals.
2. Tujuan Penulisan
percobaan yang telah dilakukan) dan mendukung dari gaya van der
waals tersebut
BAB II PEMBAHASAN
GAYA VAN DER WAALS
(www.ilmu kimia.org)
Gaya dipol-dipol terinduksi adalah gaya yang terjadi jika suatu molekul polar
berdekatan dengan molekul nonpolar maka molekul polar dapat menginduksi
molekul nonpolar, akibatnya molekul nonpolar tersebut akan memiliki dipol
terinduksi / dipol sesaat karena elektron elektronnya akan mengumpul pada
salah satu sisi molekul ( terdorong atau tertaik ).
Gaya dipol dipol terinduksi (gaya imbas) adalah suatu dipol dari molekul
polar akan saling tarik menarik dengan dipol terinduksi dari molekul nonpolar.
Gaya imbas terjadi bila molekul dengan dipol permanen, berinteraksi dengan
molekul dengan dipol sesaat. Adanya molekul-molekul polar dengan dipol
permanen akan menyebabkan imbasan dari kutub molekul polar kepada molekul
nonpolar, sehingga elektron-elektron dari molekul nonpolar tersebut mengumpul
pada salah satu sisi molekul (terdorongatau tertarik), yang menimbulkan
terjadinya dipol sesaat pada molekul nonpolar tersebut.
3. Gaya london
Gaya London (gaya dispersi) merupakan gaya tarik menarik antar molekul
nonpolar akibat adanya dipol terimbas yang ditimbulkan oleh perpindahan
elektron dari satu orbital ke orbital lain membentuk dipol sesaat. Gaya London
mengakibatkan molekul nonpolar bersifat agak polar.
Kemudahan suatu molekul menghasilkan dipol sesaat yang dapat mengimbas ke
molekul sekitarnya disebut polarisabilitas. Polariabilitas berkaitan dengan
massa molekul relatif (Mr) dan bentuk molekul. Jika massa molekul relatif
semakin besar maka molekul semakin mudah mengalami polarisasi sehingga gaya
London semakin kuat. Dengan massa molekul relatif yang sama besar molekul
yang bentuknya panjang lebih mudah mengalami polarisasi dibandingkan dengan
molekul yang kecil, kompak dan simetris. Semakin mudah mudah molekul
mengalami polarisasi semakin tinggi titik didih dan titik lelehnya. Oleh karena itu
jika masa molekul relatif zat semakin besar maka titik didih dan titik lelehnya
semakin tinggi. MEKANISME :
a. Pasangan elektron suatu molekul, baik yang bebas maupun yang terikat selalu
bergerak mengelilingi inti.
b. Electron yang bergerak dapat mengimbas atau menginduksi sesaat pada
tetangga sehingga molekul tetangga menjadi polar terinduksi sesaat.
c. Molekul ini pula dapat menginduksi molekul tetangga lainnya sehingga
terbentuk molekul molekul dipole sesaat.
Perhatikan gaya London yang terjadi antara dua molekul I2 berikut ini:
Semakin berat dan luas suatu atom dan molekul akan membentuk gaya
dispersi yang semakin kuat.
Semakin luas suatu atom atau molekul, rata-rata elektron valensi semakin
jauh dari inti. elektron valensi tersebut akan tertahan lebih kuat dan
semakin mudah dapat membentuk dipol sementara.
Gaya dispersi London cenderung lebih kuat antara molekul yang tepolarisasi lebih
mudah, dan sebaliknya.
Gaya dispersi London ini termasuk gaya yang relatif lemah, karena interaksi yang
terjadi adalah antar molekul nonpolar. Contoh molekul yang mengalami gaya
london diantaranya: gas hidrogen, gas nitrogen, metana dan gas-gas mulia
FAKTA- FAKTA EKSPERIMEN
Eksperimen yang mendukung adanya gaya van der waals:
awan elektron.
Adanya ikatan
antarmolekul
dari
senyawa
dengan
perbedaan
Nomor atom
Jumlah
Ukuran
jari- Titik
2
10
18
36
54
86
elektron
2
10
18
36
54
86
didih
(0C)
-269
-264
-186
-152
-102
-62
Nomor atom
9
17
35
53
Semakin besar nomor atom dari halogen, maka semakin parsial negatif sehingga
gaya van der waalsnya makin besar, hingga titik lebur dan titik didih makin tinggi.
10
Gaya antar molekul bekerja pada jarak yang sangat dekat. Semakin dekat
jarak antarmolekul semakin kuat gaya antar molekul tersebut. Oleh karena
itu, molekul yang bentuknya sederhana akan mempunyai gaya antar
molekul yang lebih kuat daripada bentuknya yang rumit. Misalnya,
molekul n- butana mempunyai titik lebur134 K sedengkan metil propana
titik leburnya 114K. Pada n-butana molekul-molekul dapat tertata dengan
kompak, sehingga jarak antar molekul menjadi sangat dekat dan terdapat
banyak tempat pada molekul tersebut yang saling tarik-menarik dengan
lainnya, sedangkan metil propana tidak dapat kompak dan gaya londonnya
menjadi lemah dan mudah diputuskan.
2. Ukuran molekul
Molekul-molekul yang berukuran besar akan mudah mengalami dipol
sesaat, sebab elektron-elektronnya sangat jauh dari inti sehingga
pergerakan elektronnya bisa lebih leluasa dibanding pada molekul yang
berukuran kecil. Pada deretan molekul gas halogen (F 2, Cl2, Br2, dan I2)
ukuran molekulnya bertambah besar, sebabjari-jari atom F<Cl<Br<I,
akibatnya elektron dapat dengan leluasa bergerak pada I2 daripada F2 dan
ini membawa akibat I2lebih mudah menjadi dipol sesaat.
gaya
tarik-menarik
antarmolekul
yang
11
12
1. Gaya van der waals merupakan gaya antar muatan parsial positif ( +)
dengan parsial negatif (-) molekul-molekul yang memiliki dipoldipol,dipol terinduksi maupun dipol sesaat.
2. Gaya van der waals diklasifikasikan menjadi 3 yakni gaya dipol-dipol,
gaya dipol- dipol terinduksi, gaya dipol sesaat.
3. Gaya dipol-dipol terbentuk antar sesama molekul kovalen non polar, Gaya
dipol-dipol terinduksi adalah gaya yang terjadi jika suatu molekul polar
berdekatan dengan molekul nonpolar maka molekul polar dapat
menginduksi molekul nonpolar . Gaya London (gaya dispersi) merupakan
gaya tarik menarik antar molekul nonpolar akibat adanya dipol terimbas
yang ditimbulkan oleh perpindahan elektron dari satu orbital ke orbital lain
membentuk dipol sesaat.
4. Fakta-fakta eksperimen yang telah dilakukan dan dapat dilihat unsur gas
mulia, dan unsur halogen yang telah diperhitungkan nomor atom serta titik
leleh dan titik leburnya.
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi gaya van der waals yakni: jumlah
elektron atom dalam molekul, bentuk molekul, kepolaran ikatan, dan titik
didih gas mulia.
DAFTAR PUSTAKA
https://alkafyuone.wordpress.com/tag/ikatan-van-der-walls/
http://rinioktavia19942.wordpress.com/kimia-kelas-xi/semester-i/gaya-antarmolekul/gaya-tarik-dipol-dipol/
https://www.scribd.com/doc/38659934/IKATAN-VAN-DER-WAALS
https://www.scribd.com/doc/238443870/GaYa-VanDer-WaalS
http://kreatifitasbelajar.blogspot.com/2013/05/bismut.html
14