FASE F
(KELAS XII)
A. Identitas Modul
B. Kompetensi Awal
Setelah menyelesaikan pembelajaran ini, peserta didik diharapkan dapat mengembangkan diri sesuai
dengan profil pelajar pancasila, terutama dimensi bergotong royong dan bernalar kritis.
Bergotong royong : Memiliki kemampuan untuk melakukan kolaborasi dengan sukarela agar kegiatan
yang dikerjakan dapat berjalan lancar dan mencapai tujuan untuk kebaikan
bersama.
Bernalar Kritis : Berpikir secara objektif, sistematik dan saintifik dengan mempertimbangkan
berbagai aspek berdasarkan data dan fakta yang mendukung, sehingga dapat
membuat keputusan yang tepat dan berkontribusi memecahkan masalah dalam
kehidupan, serta terbuka dengan penemuan baru
F. Model Pembelajaran
Pembelajaran dilakukan secara luring/tatap muka dengan menerapkan model pembelajaran problem-
based learning
Pertemuan I
A. Tujuan Pembelajaran
Tujuan yang ingin dicapai dari pembelajaran ini adalah, siswa dapat:
- Merancang, melaksanakan dan membuat laporan percobaan ilmiah terkait dengan Reaksi Redoks
dan penyetaraan reaksi
B. Pemahaman Bermakna
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini diharapkan peserta didik memiliki kemampuan dalam
memahami:
- Konsep reaksi Redoks, pengertian, Bilangan Oksidasi, Reduktor, Oksidator.
C. Pertanyaan Pemantik
Kimia pada dasarnya sangat erat keterlibatannya dalam kehidupan sehari-hari. Banyak fenomena alam
yang didasarkan pada konsep Reaksi Redoks. Namun, karena kurangnya pengetahuan tentang kimia,
sehingga peserta didik kurang memahami konsep redoks yang terdapat dalam fenomena kehidupan
sehari-hari bahkan dalam dunia industri. Sebelum mempelajari modul ini lebih lanjut, jawablah
beberapa pertanyaan pemantik berikut:
1. Pernahkah kalian melihat berbagai peralatan terbuat dari besi berkarat? Mengapa besi jika dibiarkan
tanpa perlindungan lama kelamaan terbentuk bintik-bintik merah pada permukaannya?
2. Mengapa penambahan garam saat memasak sayur diberikan setelah air mendidih?
D. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pebelajaran yang telah ditetapkan,
dilakukan sesuai dengan model pembelajaran problem-based learning pada pertemuan I sebagai
berikut.
TAHAP KEGIATAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan
Mengawali - Mengucap salam
Pembelajaran - Berdoa sebelum pembelajaran
Tujuan Pembelajaran Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu:
- Menganalisis Konsep reaksi Redoks, pengertian, Bilangan Oksidasi, Reduktor,
Oksidator.
- Menyajikan hasil analisis berdasarkan data percobaan terkait Konsep reaksi
Redoks, pengertian, Bilangan Oksidasi, Reduktor, Oksidator.
Asesmen Diagnostik - Guru mengajukan beberapa pertanyaan untuk mendapatkan gambaran awal
kesiapan non kognitif peserta didik (asesmen diagnostik non kognitif)
- Guru memberikan kuis, berupa soal sederhana tentang fenomena sifat
koligatif larutan (asesmen diagnostik kognitif)
Kegiatan Inti
Kegiatan 1 - Guru memotivasi peserta didik dengan cara menyampaikan pentingnya
Orientasi peserta penyajian dan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan Konsep reaksi
didik kepada masalah Redoks, pengertian, Bilangan Oksidasi, Reduktor, Oksidator.
- Guru memberikan masalah pada LKPD 1 kepada peserta didik, dan
memberikan penjelasan umum tentang masalah-masalah yang terdapat pada
LKPD 1
Kegiatan 2 - Peserta didik membentuk kelompok yang terdiri atas 4-5 orang. Anggota
Mengorganisasikan kelompok dipilih dengan memperhatikan sebaran kemampuan (heterogen)
peserta didik - Guru menjelaskan cara kerja dalam kelompok belajar, yaitu membaca sumber
belajar yang diperlukan secara individu (namun dalam situasi kerja kelompok),
dilanjutkan dengan berdiskusi untuk menyelesaikan masalah dan menyiapkan
laporan hasilnya
Kegiatan 3 - Peserta didik mengidentifikasi data-data kunci dalam permasalahan dan
Membimbing merumuskan apa yang hendak diselidiki dan dihasilkan dengan dibimbing
penyelidikan individu guru
dan kelompok - Peserta didik memilih strategi yang digunakan dalam menyelesaikan masalah
dengan dibimbing guru.
- Peserta didik melaksanakan strategi penyelidikan yang dipilih dalam rangka
menyelesaikan
Kegiatan 4 - Peserta didik merumuskan jawaban masalah pada lembar jawaban dan juga
Mengembangkan pada kertas plano untuk dipaparkan kepada peserta didik lain
dan menyajikan hasil - Peserta didik menyampaikan hasil penyelesaian permasalahan dan memberi
karya kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi dan memberi pendapat
terhadap presentasinya
Kegiatan 5 - Dengan dibimbing guru, peserta didik melakukan analisis proses pemecahan
Menganalisa dan masalah yang telah dilakukan.
mengevaluasi proses - Peserta didik melakukan refleksi terhadap proses penyelidikan dan jawaban
pemecahan masalah yang diperoleh dalam penyelesaian masalah.
- Guru memberikan penguatan pemahaman materi untuk peserta didik
Kegiatan Penutup
Refleksi - Guru bersama peserta didik baik secara individual maupun kelompok
melakukan refleksi hasil pembelajaran
Penutup - Doa penutup
- Diakhiri salam
E. Asesmen
1. Asesmen diagnostik
a. Asesmen diagnostik non kognitif
Beri tanda centang (√) yang sesuai untuk setiap pertanyaan
1) Tujuan pembelajaran yang dinilai - Peserta didik mampu menceritakan kembali ruang lingkup proses
bisnis kimia analisis dengan kata-kata sendiri secara kritis dan
kreatif
- - Peserta didik mampu menyebutkan pekerjaan apa saja yang
dilakukan di laboratorium kimia analisis dan industri yang
melibatkan kimia analisis
2) Waktu pelaksanaan asesmen Pada awal pertemuan I
3) Teknik asesmen Teknik asesmen yang digunakan: tes
4) Instrumen asesmen Kerjakan soal berikut dengan benar!
Tentukan jumlah atom molekul berikut:
A. CaCO3
B. Na2SO4
C. Al(OH)3
D. Al2(SO4)3
E. (NH4)2SO4
Pedoman Penilaian
Kunci Jawaban
2. Asesmen Formatif
1) Tujuan pembelajaran yang dinilai - Peserta didik mampu menceritakan kembali ruang lingkup proses
bisnis kimia analisis dengan kata-kata sendiri secara kritis dan
kreatif
- Peserta didik mampu menyebutkan pekerjaan apa saja yang
dilakukan di laboratorium kimia analisis dan industri yang
melibatkan kimia analisis
2) Waktu pelaksanaan asesmen Pada akhir pertemuan I
3) Teknik asesmen Teknik asesmen yang digunakan: tes
4) Instrumen asesmen Kerjakan soal berikut dengan benar!
1. Pernyataan berikut yang benar berkaitan dengan reaksi reduksi
adalah ....
A. reaksi melepaskan elektron
B. reaksi menerima proton
C. reaksi pelepasan oksigen
D. reaksi penggabungan oksigen
E. reaksi pelepasan hidrogen
18. Jumlah H+ dan elektron terlibat yang tepat untuk setengah reaksi
oksidasi Cr3+ menjadi CrO42 pada suasana asam adalah ....
A. 4H+ dan 3e D. 8H+ dan 6e
B. 8H+ dan 3e E. 8H+ dan 7e
C. 4H+ dan 6e
Pedoman Penilaian
Kunci Jawaban
1. Kunci Jawaban : E
Pedoman Penskoran
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah
jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda
terhadap materi Kegiatan Belajar.
Untuk mereview pembelajaran pada kegiatan ini, peserta didik diminta memilih salah satu kondisi
berikut yang paling sesuai dengan keadaan mereka.
No Aspek Kondisi
1. Kompetensi target I Semua sudah dikuasi dengan baik
II Sebagian belum dikuasai
III Semua belum dikuasai
2. Uraian materi I Semua sudah dipahami dengan baik
II Sebagian belum dipahami
III Semua belum dipahami
3. Aktivitas pembelajaran I Semua sudah dipahami dengan baik
II Sebagian belum dipahami
III Semua belum dipahami
- Apabila dari ketiga aspek di atas terdapat satu atau lebih kondisi peserta didik sesuai dengan kondisi
II dan III, peserta didik dipersilahkan mempelajari kembali bahan kajian pada kegiatan pembelajaran
ini.
- Apabila semua aspek telah peserta didik penuhi (kondisi I), berarti peserta didik telah siap
melanjutkan pembelajaran pada materi berikutnya.
Pertemuan II
A. Tujuan Pembelajaran
Tujuan yang ingin dicapai dari pembelajaran ini adalah, siswa dapat:
- Memahami cara menyetarakan reaksi redoks dengan metode bilangan oksidasi
B. Pemahaman Bermakna
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini diharapkan peserta didik memiliki kemampuan dalam
memahami:
- Reaksi redoks yang sudah setara adalah reaksi yang telah sama jumlah atom dan muatan sebelum
dan sesudah reaksi
- Jika reaksi belum setara bisa digunakan metode bilangan reaksi
C. Pertanyaan Pemantik
Reaksi adalah penggambaran dari zat-zat sebelum dan sesudah reaksi. Jumlah atom sebelum dan
sesudah reaksi akan tetap sama, jawablah beberapa pertanyaan pemantik berikut:
1. Bagaimana cara menyamakan reaksi redoks yang belum setara secara bilangan oksidasi?
D. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pebelajaran yang telah ditetapkan,
dilakukan sesuai dengan model pembelajaran problem-based learning pada pertemuan II sebagai
berikut.
TAHAP KEGIATAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan
Mengawali - Mengucap salam
Pembelajaran - Berdoa sebelum pembelajaran
Tujuan Pembelajaran Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu:
- Menganalisis metode penyetaraan reaksi secara bilangan oksidasi.
- Menyajikan hasil analisis berdasarkan data percobaan terkait penyetaraan
reaksi secara bilangan oksidasi.
Asesmen Diagnostik - Guru mengajukan beberapa pertanyaan untuk mendapatkan gambaran awal
kesiapan non kognitif peserta didik (asesmen diagnostik non kognitif)
- Guru memberikan kuis, berupa soal sederhana tentang fenomena sifat
koligatif larutan (asesmen diagnostik kognitif)
Kegiatan Inti
Kegiatan 1 - Guru memotivasi peserta didik dengan cara menyampaikan pentingnya
Orientasi peserta penyajian dan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan penyetaraan
didik kepada masalah reaksi secara bilangan oksidasi.
- Guru memberikan masalah pada LKPD 2 kepada peserta didik, dan
memberikan penjelasan umum tentang masalah-masalah yang terdapat pada
LKPD 2
Kegiatan 2 - Peserta didik membentuk kelompok yang terdiri atas 4-5 orang. Anggota
Mengorganisasikan kelompok dipilih dengan memperhatikan sebaran kemampuan (heterogen)
peserta didik - Guru menjelaskan cara kerja dalam kelompok belajar, yaitu membaca sumber
belajar yang diperlukan secara individu (namun dalam situasi kerja kelompok),
dilanjutkan dengan berdiskusi untuk menyelesaikan masalah dan menyiapkan
laporan hasilnya
Kegiatan 3 - Peserta didik mengidentifikasi data-data kunci dalam permasalahan dan
Membimbing merumuskan apa yang hendak diselidiki dan dihasilkan dengan dibimbing
penyelidikan individu guru
dan kelompok - Peserta didik memilih strategi yang digunakan dalam menyelesaikan masalah
dengan dibimbing guru.
- Peserta didik melaksanakan strategi penyelidikan yang dipilih dalam rangka
menyelesaikan
Kegiatan 4 - Peserta didik merumuskan jawaban masalah pada lembar jawaban dan juga
Mengembangkan pada kertas plano untuk dipaparkan kepada peserta didik lain
dan menyajikan hasil - Peserta didik menyampaikan hasil penyelesaian permasalahan dan memberi
karya kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi dan memberi pendapat
terhadap presentasinya
Kegiatan 5 - Dengan dibimbing guru, peserta didik melakukan analisis proses pemecahan
Menganalisa dan masalah yang telah dilakukan.
mengevaluasi proses - Peserta didik melakukan refleksi terhadap proses penyelidikan dan jawaban
pemecahan masalah yang diperoleh dalam penyelesaian masalah.
- Guru memberikan penguatan pemahaman materi untuk peserta didik
Kegiatan Penutup
Refleksi - Guru bersama peserta didik baik secara individual maupun kelompok
melakukan refleksi hasil pembelajaran
Penutup - Doa penutup
- Diakhiri salam
E. Asesmen
1. Asesmen diagnostik
a. Asesmen diagnostik non kognitif
Beri tanda centang (√) yang sesuai untuk setiap pertanyaan
1) Tujuan pembelajaran yang dinilai - Peserta didik mampu menjelaskan cara menentukan bilangan
oksidasi
- Peserta didik memahami reaksi oksidasi dan reaksi reduksi
2) Waktu pelaksanaan asesmen Pada awal pertemuan II
3) Teknik asesmen Teknik asesmen yang digunakan: tes
4) Instrumen asesmen Kerjakan soal berikut dengan benar!
Tentukan bilangan oksidasi masing-masing atom berikut:
a. HNO3
b. K2CO3
c. CuCO3
d. MnO4
e. NH4+
Pedoman Penilaian
Kunci Jawaban
Nilai = jumlah skor x 5
2. Asesmen Formatif
1) Tujuan pembelajaran yang dinilai - Peserta didik mampu menjelaskan cara menyetarakan reaksi redoks
secara bilangan oksidasi
- Peserta didik mampu menerapkan penyetaraan reaksi redoks pada
stoikiometri
2) Waktu pelaksanaan asesmen Pada akhir pertemuan II
3) Teknik asesmen Teknik asesmen yang digunakan: tes
4) Instrumen asesmen
Untuk mereview pembelajaran pada kegiatan ini, peserta didik diminta memilih salah satu kondisi
berikut yang paling sesuai dengan keadaan mereka.
No Aspek Kondisi
1. Kompetensi target I Semua sudah dikuasi dengan baik
II Sebagian belum dikuasai
III Semua belum dikuasai
2. Uraian materi I Semua sudah dipahami dengan baik
II Sebagian belum dipahami
III Semua belum dipahami
3. Aktivitas pembelajaran I Semua sudah dipahami dengan baik
II Sebagian belum dipahami
III Semua belum dipahami
- Apabila dari ketiga aspek di atas terdapat satu atau lebih kondisi peserta didik sesuai dengan kondisi
II dan III, peserta didik dipersilahkan mempelajari kembali bahan kajian pada kegiatan pembelajaran
ini.
- Apabila semua aspek telah peserta didik penuhi (kondisi I), berarti peserta didik telah siap
melanjutkan pembelajaran pada materi berikutnya.
Pertemuan III
A. Tujuan Pembelajaran
Tujuan yang ingin dicapai dari pembelajaran ini adalah, siswa dapat:
- Merancang, melaksanakan dan membuat laporan percobaan ilmiah terkait dengan penyetaraan
reaksi dengan metode ion elektron/ setengah reaksi
B. Pemahaman Bermakna
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini diharapkan peserta didik memiliki kemampuan dalam
memahami:
- Cara menyetarakan reaksi redoks dengan metode ion elektron/setengah reaksi.
- Penerapan reaksi redoks pada stoikiometri
C. Pertanyaan Pemantik
Selain menggunakan metode bilangan oksidasi, reaksi redoks dapat disetarakan juga dengan metode ion
elektron/setengah reaksi. Jawablah beberapa pertanyaan pemantik berikut:
1. Bagaimanakah cara menyetarakan dengan metode ion elektron?
2. Bagaimanakah penerapan reaksi redoks pada stoikiometri?
D. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pebelajaran yang telah ditetapkan,
dilakukan sesuai dengan model pembelajaran problem-based learning pada pertemuan I sebagai
berikut.
TAHAP KEGIATAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan
Mengawali - Mengucap salam
Pembelajaran - Berdoa sebelum pembelajaran
Tujuan Pembelajaran Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu:
- Cara menyetarakan reaksi redoks dengan metode ion elektron/setengah
reaksi.
- Penerapan reaksi redoks pada stoikiometri
Asesmen Diagnostik - Guru mengajukan beberapa pertanyaan untuk mendapatkan gambaran awal
kesiapan non kognitif peserta didik (asesmen diagnostik non kognitif)
- Guru memberikan kuis, berupa soal sederhana tentang fenomena sifat
koligatif larutan (asesmen diagnostik kognitif)
Kegiatan Inti
Kegiatan 1 - Guru memotivasi peserta didik dengan cara menyampaikan pentingnya
Orientasi peserta penyajian dan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan fenomena sifat
didik kepada masalah koligatif larutan.
- Guru memberikan masalah pada LKPD 3 kepada peserta didik, dan
memberikan penjelasan umum tentang masalah-masalah yang terdapat pada
LKPD 3
Kegiatan 2 - Peserta didik membentuk kelompok yang terdiri atas 4-5 orang. Anggota
Mengorganisasikan kelompok dipilih dengan memperhatikan sebaran kemampuan (heterogen)
peserta didik - Guru menjelaskan cara kerja dalam kelompok belajar, yaitu membaca sumber
belajar yang diperlukan secara individu (namun dalam situasi kerja kelompok),
dilanjutkan dengan berdiskusi untuk menyelesaikan masalah dan menyiapkan
laporan hasilnya
Kegiatan 3 - Peserta didik mengidentifikasi data-data kunci dalam permasalahan dan
Membimbing merumuskan apa yang hendak diselidiki dan dihasilkan dengan dibimbing
penyelidikan individu guru
dan kelompok - Peserta didik memilih strategi yang digunakan dalam menyelesaikan masalah
dengan dibimbing guru.
- Peserta didik melaksanakan strategi penyelidikan yang dipilih dalam rangka
menyelesaikan
Kegiatan 4 - Peserta didik merumuskan jawaban masalah pada lembar jawaban dan juga
Mengembangkan pada kertas plano untuk dipaparkan kepada peserta didik lain
dan menyajikan hasil - Peserta didik menyampaikan hasil penyelesaian permasalahan dan memberi
karya kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi dan memberi pendapat
terhadap presentasinya
Kegiatan 5 - Dengan dibimbing guru, peserta didik melakukan analisis proses pemecahan
Menganalisa dan masalah yang telah dilakukan.
mengevaluasi proses - Peserta didik melakukan refleksi terhadap proses penyelidikan dan jawaban
pemecahan masalah yang diperoleh dalam penyelesaian masalah.
- Guru memberikan penguatan pemahaman materi untuk peserta didik
Kegiatan Penutup
Refleksi - Guru bersama peserta didik baik secara individual maupun kelompok
melakukan refleksi hasil pembelajaran
Penutup - Doa penutup
- Diakhiri salam
E. Asesmen
1. Asesmen diagnostik
a. Asesmen diagnostik non kognitif
Beri tanda centang (√) yang sesuai untuk setiap pertanyaan
1) Tujuan pembelajaran yang dinilai - Peserta didik mampu menjelaskan reaksi reduksi dan reaksi oksidasi
2. Asesmen Formatif
1) Tujuan pembelajaran yang dinilai - Peserta didik mampu menjelaskan cara menyetarakan reaksi redoks
dengan metode ion elektron/setengah reaksi
- Peserta didik mampu menerapkan penyetaraan reaksi redoks pada
stoikiometri
2) Waktu pelaksanaan asesmen Pada akhir pertemuan III
3) Teknik asesmen Teknik asesmen yang digunakan: tes
4) Instrumen asesmen
Untuk mereview pembelajaran pada kegiatan ini, peserta didik diminta memilih salah satu kondisi
berikut yang paling sesuai dengan keadaan mereka.
No Aspek Kondisi
1. Kompetensi target I Semua sudah dikuasi dengan baik
II Sebagian belum dikuasai
III Semua belum dikuasai
2. Uraian materi I Semua sudah dipahami dengan baik
II Sebagian belum dipahami
III Semua belum dipahami
3. Aktivitas pembelajaran I Semua sudah dipahami dengan baik
II Sebagian belum dipahami
III Semua belum dipahami
- Apabila dari ketiga aspek di atas terdapat satu atau lebih kondisi peserta didik sesuai dengan kondisi
II dan III, peserta didik dipersilahkan mempelajari kembali bahan kajian pada kegiatan pembelajaran
ini.
- Apabila semua aspek telah peserta didik penuhi (kondisi I), berarti peserta didik telah siap
melanjutkan pembelajaran pada materi berikutnya.
III. LAMPIRAN
LKPD 1
Petunjuk LKS :
1. Tuliskan nama anggota kelompok kalian pada kolom yang disediakan
2. Kerjakanlah soal-soal berikut secara berkelompok
KMnO4 K Mn O NH4+ N H
Ca(HCO3)2 Ca H O MnO4 Mn O
Soal Jawaban
Klor dapat membentuk 4 macam senyawa ………………………………………………………………………………………
dengan H dan O dalam bentuk asam. (BO H= +1, ………………………………………………………………………………………
BO O= 2, dan atom klor dalam masing-masing ………………………………………………………………………………………
senyawa memiliki BO = +1, +3, +5, dan +7). ………………………………………………………………………………………
Tentukan rumus keempat senyawa itu!
Jelaskan pengertian reaksi oksidasi dan reduksi berdasarkan konsep perubahan bilangan oksidasi!
Reaksi oksidasi = ………………………………………………………………………………………………………………………………………
Reaksi reduksi = ………………………………………………………………………………………………………………………………………
Tentukan zat-zat yang mengalami oksidasi dan reduksi, juga zat sebagai oksidator dan reduktor
pada reaksi-reaksi berikut.
Zat yang Mengalami Zat Sebagai
Reaksi
Oksidasi Reduksi Oksidator Reduktor
a. Br2(l) + 2Kl(aq) → 2KBr(aq) + I2(s)
b. SO2(g) + 2H2S(g) → 2H2O(l) + 3S(s)
c. 2Na(s) + 2H2O (l) → 2NaOH(aq) + H2(g) Na H2O H2O Na
d. Fe2O3(s) + 3CO(g) → 2Fe(s) + 3CO2(g)
e. 2FeCl2(aq) + Cl2(g) → 2FeCl3(aq)
LKPD 2
Langkah 1
(Hubungkan atom yang
mengalami perubahan BO)
Langkah 2
(Samakan atom yang BO
nya berubah)
Langkah 3
(Tentukan harga BO atom
yang BO nya berubah)
Langkah 4
(Tentukan selisih BO tiap
pasang atom BO berubah)
Langkah 5
(Samakan selisih/Lepas
terima elektron dengan
KPK nya
Langkah 6
(Tentukan muatan ruas kiri
dan kanan, kemudian
samakan muatan dengan
menambah ion H (asam)
atau ion OH (basa))
Langkah 7
(Samakan jumlah atom H
dengan menambah H2O)
Langkah 1
(Hubungkan atom yang
mengalami perubahan BO)
Langkah 2
(Samakan atom yang BO
nya berubah)
Langkah 3
(Tentukan harga BO atom
yang BO nya berubah)
Langkah 4
(Tentukan selisih BO tiap
pasang atom BO berubah)
Langkah 5
(Samakan selisih/Lepas
terima elektron dengan
KPK nya
Langkah 6
(Tentukan muatan ruas kiri
dan kanan, kemudian
samakan muatan dengan
menambah ion H (asam)
atau ion OH (basa))
Langkah 7
(Samakan jumlah atom H
dengan menambah H2O)
LKPD 3
Langkah 2
Langkah 3
Langkah 4
Langkah 5
Langkah 6
Langkah 7
B. BAHAN BACAAN
Pernahkah kalian melihat berbagai peralatan terbuat dari besi berkarat? Mengapa besi jika
dibiarkan tanpa perlindungan lama kelamaan terbentuk bintik-bintik merah pada permukaannya?
Proses perkaratan logam merupakan contoh reaksi oksidasi yang terjadi di alam. Munculnya bintik-bintik
merah (karat) pada logam disebabkan logam mengikat oksigen dari udara dan air.
Gambar 1. Jembatan besi berkarat
Oksigen bereaksi dengan banyak unsur membentuk senyawa yang disebut sebagai oksida. Semula
pengertian oksidasi dihubungkan dengan reaksi unsur atau senyawa dengan oksigen. Seiring dengan
perkembangan kimia, istilah oksidasi dan reduksi juga dikembangkan dan disempurnakan.
Perkembangan konsep reaksi reduksi oksidasi dibagi menjadi 3, yaitu:
2) Pembakaran bahan bakar (misalnya gas metana, minyak tanah, LPG, solar).
Reaksi pembakaran gas metana (CH4) akan menghasilkan gas karbon dioksida dan uap air.
CH4(g) + O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g)
3) Oksidasi glukosa dalam tubuh Di dalam tubuh glukosa dioksidasi melalui peristiwa oksidasi
(respirasi) akan dipecah menjadi senyawa yang lebih sederhana seperti karbon dioksida dan air,
menurut reaksi : C6H12O6(s) + 6O2(g) → 6CO2(g) + 6H2O(g)
4) Buah apel maupun pisang setelah dikupas akan berubah warna menjadi kecoklatan
Gambar 4. Buah apel setelah dibelah beberapa lama berubah menjadi kecoklatan
Coba kalian cari contoh peristiwa oksidasi dalam kehidupan sehari-hari yang lain!.
b. Reduksi
Reduksi adalah peristiwa pelepasan oksigen dari suatu zat, jadi reduksi adalah kebalikan dari oksidasi.
Contoh reaksi reduksi, diantaranya :
1) Proses pengolahan besi melalui proses tanur tinggi Pada pengolahan besi dari bijih besi, (Fe 2O3)
digunakan karbokmonoksida, CO menurut reaksi.
Fe2O3(s) + 3 CO(g) → 2Fe(s) + 3 CO2(g)
2) Reduksi kromium(III) oksida Cr2O3 oleh aluminium
Al Cr2O3(s) + 2Al(s) → 2Cr(s) + Al2O3(s)
Contoh : Reaksi redoks pada peristiwa perkaratan besi dapat dijelaskan dengan reaksi berikut:
2 Fe → 2 Fe3+ + 6 e (oksidasi)
3 O2 + 6 e → 3 O2- (reduksi)
Pada reaksi tersebut, enam elektron dilepaskan oleh dua atom besi dan diterima oleh tiga atom
oksigen membentuk senyawa Fe2O3. Oleh karena itu, peristiwa oksidasi selalu disertai peristiwa reduksi.
Pada setiap persamaan reaksi, massa dan muatan harus setara antara ruas kanan dan ruas kiri.
Kalau dikaji dari konsep keterlibatan elektron, reaksi tersebut termasuk reaksi oksidasi. Kalau ditinjau
dari serah terima elektron, kemungkinan kalian akan bingung memahaminya. Sebenarnya pada reaksi
tersebut tidak hanya terjadi reaksi oksidasi, tetapi juga terjadi reaksi reduksi.
Oleh karena banyak reaksi redoks yang tidak dapat dijelaskan dengan konsep pengikatan oksigen
maupun transfer elektron maka para pakar kimia mengembangkan konsep alternatif, yaitu perubahan
bilangan oksidasi. Menurut konsep ini, jika dalam reaksi bilangan oksidasi atom meningkat maka
atom tersebut mengalami oksidasi. Sebaliknya, jika bilangan oksidasinya turun maka atom tersebut
mengalami reduksi.
Untuk mengetahui suatu reaksi tergolong reaksi redoks atau bukan menurut konsep perubahan
bilangan oksidasi maka perlu diketahui bilangan oksidasi dari setiap atom, baik dalam pereaksi maupun
hasil reaksi.
Contoh untuk reaksi di atas dapat dituliskan bilangan oksidasinya sebagai berikut.
Berdasarkan diagram tersebut dapat disimpulkan bahwa atom S mengalami kenaikan biloks dari +4
menjadi +6, peristiwa ini disebut oksidasi. Atom O mengalami penurunan biloks dari 0 menjadi –2,
peristiwa ini disebut reduksi.
Dengan demikian, reaksi tersebut adalah reaksi reduksi dan oksidasi yang biasa disebut reaksi
redoks.
Reduktor dan Oksidator Dalam reaksi redoks, pereaksi yang dapat mengoksidasi pereaksi lain
dinamakan zat pengoksidasi atau oksidator. Sebaliknya, zat yang dapat mereduksi zat lain
dinamakan zat pereduksi atau reduktor. Pada Contoh di atas, SO2 mengalami oksidasi yang
menyebabkan oksigen mengalami reduksi.
Dalam hal ini, magnesium disebut zat pereduksi atau reduktor. Sebaliknya, oksigen berperan dalam
mengoksidasi SO2 sehingga oksigen disebut oksidator.
Untuk lebih jelasnya konsep redoks ditinjau dari perubahan bilangan oksidasi maka akan dibahas konsep
bilangan oksidasi pada materi selanjutnya.
f. Biloks Unsur Golongan VII A (F, Cl, Br, I) pada senyawanya = -1.
Tentukan bilangan oksidasi atom Cr dalam K2Cr2O7 Pembahasan : H2Cr2O7 adalah senyawa netral
sehingga jumlah bilangan oksidasi atom penyusunnya = 0.
K2Cr2O7 tersusun dari 2 atom K + 2 atom Cr + 7 atom O
2 x biloks K + 2 x biloks Cr + 7 x biloks O = 0
2 (+1) + 2 biloks Cr + 7 (-2) = 0
+2 + 2 x biloks Cr –14 = 0
2 x biloks Cr – 12 = 0
2 x biloks Cr = +12
Biloks Cr = +12/2 = +6
Jadi biloks atom Cr dalam K2Cr2O7 = +6
Pada reaksi di atas tidak tampak adanya oksigen yang yang terlibat, begitu juga tidak secara langsung
dapat kita lihat adanya transfer elektron, namun dari perubahan bilangan oksidasi akan dapat dijelaskan
bahwa reaksi tersebut adalah reaksi redoks.
Pada reaksi di atas, biloks atom Mg mengalami kenaikan biloks dari 0 menjadi +2, sedangkan biloks atom
H mengalami penurunan biloks dari +1 menjadi 0. Sehingga dalam reaksi redoks di atas, atom Mg
mengalami oksidasi disebut reduktor dan atom H dalam HCl mengalami reduksi disebut oksidator,
Pada reaksi di atas, atom Cl mengalami kenaikan biloks dari 0 ke +1 dan juga atom Cl mengalami
penurunan biloks dari 0 menjadi -1, sehingga dapat disimpulkan atom Cl pada molekul Cl 2 mengalami
oksidasi dan sekaligus mengalami reduksi.
Hal apa yang terpikirkan oleh kalian? Bahan apakah yang biasa digunakan pada kegiatan
tersebut? Mengapa bahan tersebut digunakan dan proses apakah yang dapat terjadi?
Kegiatan mencuci pakaian pada gambar di atas merupakan suatu kegiatan yang tidak asing lagi dalam
kehidupan sehari-hari. Ketika mencuci pakaian, khususnya pakaian putih, sebagian besar orang
menambahkan zat aktif pemutih untuk mendapatkan warna putih bersih. Zat pemutih tersebut
merupakan senyawa kimia aktif bersifat oksidator yang digunakan untuk menghilangkan warna benda.
Umumnya warna pada pakaian dapat hilang melalui reaksi redoks dengan menggunakan senyawa
natrium hipoklorit (NaClO) dan hidrogen peroksida (H 2O2). Bagaimana reaksi tersebut dapat terjadi?
Untuk mendapatkan penjelasan ilmiahnya, mari kita diskusikan materi tersebut
Reaksi redoks adalah reaksi kimia yang melibatkan perubahan bilangan oksidasi. Reaksi ini
merupakan reaksi gabungan dari setengah reaksi reduksi dan setengah reaksi oksidasi. Reaksi reduksi
adalah reaksi penerimaan elektron sehingga terjadi penurunan bilangan oksidasi, sedangkan reaksi
oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron sehingga terjadi kenaikan bilangan oksidasi. Spesi yang
mengalami oksidasi disebut reduktor dan spesi yang mengalami reduksi disebut oksidator. Pada suatu
reaksi kimia yang lengkap, reaksi oksidasi selalu diikuti oleh reaksi reduksi sehingga reaksi yang terjadi
disebut reaksi redoks.
Persamaan reaksi redoks dikatakan setara jika jumlah atom dan jumlah muatan di ruas kiri
sama dengan jumlah atom dan jumlah muatan di ruas kanan. Pada dasarnya reaksi redoks
berlangsung di dalam pelarut air sehingga penyetaraan persamaan reaksi redoks selalu melibatkan ion
H+ dan OH–. Terdapat dua metode untuk menyetarakan reaksi redoks, yaitu dengan cara bilangan
oksidasi dan cara setengah reaksi.
3. SI BLOK → HITUNG HARGA BILOKS → atom-atom yang dihubungkan. Jika atomnya lebih dari
satu, jangan hitung satu atomnya, tapi hitung semuanya. Contoh : C 2O4 2- maka harga biloks C2
nya = +6, bukan biloks C = +3. Jika ada koefisien, maka biloks dikalikan koefisiennya.
(INGAT! HARGA BILOKS : O = -2, H = +1, IA (Li, Na, K, Rb, Cs, Fr) = +1, IIA (Be, Mg, Ca,Sr, Ba, Ra) =
+2, VIIA(F, Cl, Br, I, At) dengan Logam = -1, Poli atom = muatan → SO 42-, CO32-, NO3-, OH-, PO43-,
CN-, dsb
Bilangan oksidasi Mn pada MnO4⎻ dapat dihitung dengan cara LAWAN MUATAN. Biloks Mn =
(4x(+2) – 1 = +7. Jika atomnya lebih dari satu, jangan hitung satu atomnya, tapi hitung
semuanya. Sehingga biloks C2 pada C2O42⎻ = (4x(+2) – 2 = +6. Jika ada koefisien, maka biloks
dikalikan koefisiennya. Sehingga biloks C pada 2 CO 2 = 2 x (2x(+2) = +8. Harga biloks +2 adalah
lawan dari harga biloks O sesungguhnya. Yaitu -2. Serta harga biloks Mn pada Mn2+ = +2.
5. KPK → CARI KPK DARI KEDUA SELISIH → Pengkali –nya gunakan sebagai pengkali koefisien.
Karena elektron yang dilepas (2e) tidak sama dengan elektron yang diterima (5e) maka harus
disamakan. Maka KPK nya adalah 10. Sehingga, Mn dikalikan 2 dan C dikalikan 5. KPK (10 pada
soal ini) adalah elektron yang terlibat.
6. SAMA MULUT → SAMAKAN MUATAN → Hitung dulu muatan kanan dan kiri. Untuk suasana
asam tambahkan H+ pada ruas yang muatannya kurang. Untuk suasana basa tambahkan OH-
pada ruas yang muatannya lebih.
Muatan total ruas kiri adalah –12 dan ruas kanan +4, karena suasana asam, maka ditanbahkan
H+ pada ruas kiri. Agar muatan sama maka harus diambahkan 16 H+ di ruas kiri.
7. HAMIL → SAMAKAN ATOM H → dengan H2O pada ruas yang kurang atom H
Jumlah atom H pada ruas kiri adalah 16, di ruas kanan 0. Maka perlu ditambahkan H 2O di ruas
kanan untuk menyamakan atom H. Karena tiap H 2O terdapat 2 atom H. Maka perlu
ditambahkan 8H2O di ruas kanan.
Catatan: Untuk memeriksa jawaban sudah benar atau belum, periksa jumlah atom O ruas kanan dan kiri.
Jika sudah sama berarti penyetaraan reaksi redoks sudah benar.
Autoredoks
Untuk Autoredoks/ Anti Autoredoks/ Disproporsionasi/ Konproporsionasi, ada sedikit modifikasi. Yaitu:
Langkah ke 2 dilewati, dan langkah ke 5 diubah. Yang biasanya KPK digunakan sebagai pengkali kedua
ruas, pada Autoredoks cukup pada ruas yang terhubung satu. Baru kemudian yang terhubung dua
disamakan.
Contoh, setarakan reaksi berikut:
P4 → PH3 + H2PO4– (basa)
Dengan langkah-langkah :
1. BERHUBUNGAN → HUBUNGKAN : atom-atom yang biloksnya berubah, biasanya
a. Unsur bebas / molekul unsur/ ion unsur (sendirian), contoh : Zn, Zn2+, Cl2 dsb
b. Atom selain H, O, IA (Li, Na, K, Rb, Cs, Fr), IIA (Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra)
Pada soal ini yang dihubungkan hanya atom P. Sedangkan H dan O tidak dihubungkan, karena
biloksnya tidak berubah.
3. SI BLOK → HITUNG HARGA BILOKS → atom-atom yang dihubungkan. Jika atomnya lebih dari
satu, jangan hitung satu atomnya, tapi hitung semuanya. Contoh : C 2O4 2- maka harga biloks C2
nya = +6, bukan biloks C = +3. Jika ada koefisien, maka biloks dikalikan koefisiennya.
(INGAT! HARGA BILOKS : O = -2, H = +1, IA (Li, Na, K, Rb, Cs, Fr) = +1, IIA (Be, Mg, Ca,Sr, Ba, Ra) =
+2, VIIA(F, Cl, Br, I, At) dengan Logam = –1, Poli atom = muatan → SO 42-, CO32-, NO3-, OH-, PO43-,
CN-, dsb
Bilangan oksidasi P pada P4 = 0 karena molekul unsur. Biloks P pada PH3 = (3 x –1) = –3. Biloks P
pada H2PO4– = (4 x (+2)) + (2 x (–1)) – 1 = +5 .
5. KPK → CARI KPK DARI KEDUA SELISIH → Pengkali –nya gunakan sebagai pengkali koefisien.
Karena elektron yang dilepas (5e) tidak sama dengan elektron yang diterima (3e) maka harus
disamakan. Maka KPK nya adalah 15. Sehingga, PH3 dikalikan 5 dan H2PO4– dikalikan 3. KPK (15
elektron pada soal ini) adalah elektron yang terlibat. Pada P4 tidak perlu dikalikan pengkali
karena terhubung dua.
Hitung jumlah atom P ruas kiri dan kanan. Ternyata di kiri 4 P, di ruas kanan 8 P. Sehingga pada
P4 perlu diberikan koefisien 2. Agar jumlah atom P sama.
6. SAMA MULUT → SAMAKAN MUATAN → Hitung dulu muatan kanan dan kiri. Untuk suasana
asam tambahkan H+ pada ruas yang muatannya kurang. Untuk suasana basa tambahkan OH-
pada ruas yang muatannya lebih.
Muatan : 0 = 0 + –3. Agar sama muatannya, perlu ditambahkan 3 OH– di ruas kiri. Karena
suasana Basa
7. HAMIL → SAMAKAN ATOM H → dengan H2O pada ruas yang kurang atom H
Jumlah atom H pada ruas kiri adalah 3, di ruas kanan 15 + 6 = 21. Maka perlu ditambahkan H 2O
di ruas kiri sebanyak 18 untuk menyamakan atom H. Karena tiap H 2O terdapat 2 atom H. Maka
perlu ditambahkan 9H2O di ruas kanan.
Catatan: Untuk memeriksa jawaban sudah benar atau belum, periksa jumlah atom O ruas kanan dan kiri.
Jika sudah sama berarti penyetaraan reaksi redoks sudah benar.
Molekuler
Untuk Molekuler, ada sedikit modifikasi. Yaitu: Langkah ke 6 diubah. Menjadi: Samakan atom selain
atom H dan O, utamakan golongan IA dan IIA. Jika masih belum juga sama, biasanya yang terhubung
lebih dari satu/ hanya satu atom di satu ruas (biasanya asam/ basa) koefisiennya dianggap tidak ada.
Contoh, setarakan reaksi berikut:
K2Cr2O7 + H2SO4 + H2C2O4 → Cr2(SO4)3 + CO2 + K2SO4 + H2O
Dengan langkah-langkah :
1. BERHUBUNGAN → HUBUNGKAN : atom-atom yang biloksnya berubah, biasanya
a. Unsur bebas / molekul unsur/ ion unsur (sendirian), contoh : Zn, Zn2+, Cl2 dsb
b. Atom selain H, O, IA (Li, Na, K, Rb, Cs, Fr), IIA (Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra)
Contoh:
Pada soal ini yang dihubungkan adalah Cr dan C. Sedangkan atom H, K, S, dan O tidak
dihubungkan, karena biloksnya tidak berubah.
3. SI BLOK → HITUNG HARGA BILOKS → atom-atom yang dihubungkan. Jika atomnya lebih dari
satu, jangan hitung satu atomnya, tapi hitung semuanya. Contoh : C 2O4 2- maka harga biloks C2
nya = +6, bukan biloks C = +3. Jika ada koefisien, maka biloks dikalikan koefisiennya.
(INGAT! HARGA BILOKS : O = -2, H = +1, IA (Li, Na, K, Rb, Cs, Fr) = +1, IIA (Be, Mg, Ca,Sr, Ba, Ra) =
+2, VIIA(F, Cl, Br, I, At) dengan Logam = -1, Poli atom = muatan → SO 42-, CO32-, NO3-, OH-, PO43-,
CN-, dsb
Bilangan oksidasi 2Cr pada K2Cr2O7 dapat dihitung dengan cara LAWAN MUATAN. Biloks 2Cr =
(7x(+2) – (2x(-1)) = +12. 2Cr pada Cr2(SO4)3 = (3x (+2)) = +6. . Biloks 2C pada C 2O42⎻ = (4x(+2) – 2 =
+6. Jika ada koefisien, maka biloks dikalikan koefisiennya. Sehingga biloks C pada 2 CO 2 = 2 x
(2x(+2)) = +8. Harga biloks +2 adalah lawan dari harga biloks O sesungguhnya. Yaitu -2. Serta
harga biloks Mn pada Mn2+ = +2.
6. SAMA MULUT → SAMAKAN MUATAN → Hitung dulu muatan kanan dan kiri. Untuk suasana
asam tambahkan H+ pada ruas yang muatannya kurang. Untuk suasana basa tambahkan OH-
pada ruas yang muatannya lebih.
Karena molekuler netral, maka muatan tidak ada. Ganti dengan: “Samakan atom selain H dan
O utamakan golongan IA, IIA” . Atom K, Cr dan C sudah setara. Yang belum setara adalah atom
S. Di ruas kiri hanya 1 atom S di ruas kanan = 3 + 1 = 4 atom S. Sehingga ruas kiri pada H 2SO4
dikalikan 4. Jadi 4H2SO4.
7. HAMIL → SAMAKAN ATOM H → dengan H2O pada ruas yang kurang atom H
Karena sudah ada H2O nya, maka tidak perlu ditambahkan. Cukup disetarakan. Jumlah atom H
pada ruas kiri adalah 8 + 6 = 14, di ruas kanan 2 atom H. Maka samakan atom H nya. Agar sama
maka H2O ruas kanan dikalikan 7 = 7H2O di ruas kanan.
Catatan: Untuk memeriksa jawaban sudah benar atau belum, periksa jumlah atom O ruas kanan dan
kiri. Jika sudah sama berarti penyetaraan reaksi redoks sudah benar.
Apakah sama jumlah atom di ruas kiri dan di ruas kanan untuk kelima reaksi? Apakah sama jumlah
muatan di ruas kiri dan ruas kanan untuk reaksi yang kelima? Manakah langkah penyetaraan reaksi yang
lebih mudah untuk reaksi a, b, c, d, atau e? Adakah reaksi yang sulit untuk disetarakan?
Setelah sebelumnya kita telah mempelajari tentang penyetaraan redoks metode perubahan biloks,
pembahasan kegiatan 2 ini akan membahas tentang penyetaraan metode setengah reaksi. Metode ini
umumnya banyak digunakan pada aplikasi reaksi redoks pada kehidupan sehari-hari, misalnya pada
aplikasi sel volta atau aplikasi sel elektrolisis. Untuk lebih jelasnya, mari kita bahas bersama!
6. KPK → Cari KPK dari e– kedua reaksi→ pengkalinya gunakan sebagai pengkali koefisien
Jumlah elektron yang di terima (sebelah kiri) adalah 5, jumlah elektron yang dilepas (sebelah kanan)
adalah 2. Karena tidak sama, maka harus disamakan. KPK 2 dan 5 adalah 10, inilah yang disebut
elektron yang terlibat.
5e– + 8H+ + MnO4– → Mn2+ + 4H2O │x2
2– –
C2O4 → 2CO2 + 2e │x5
Sehingga menjadi:
10e– + 16H+ + 2MnO4– → 2Mn2+ + 8H2O
5C2O42– → 10CO2 + 10e–
7. SEDERHANAKAN→ Sederhanakan / coret spesi yang sama (biasanya H2O, H+, e), kemudian gabung
kedua reaksi.
Pada soal ini, yang sama hanya e-. Jika disederhanakan menjadi:
Pada suasana asam langkahnya cukup sampai disini. Tetapi untuk Suasana Basa anda harus
menambah langkah:
• Tambah OH- sejumlah H+ pada kedua ruas, (INGAT: H+ kalau ketemu OH- jadi H2O)kemudian
sederhanakan.
Cara membasakan:
Tambahkan OH– sejumlah sejumlah H+. Karena jumlah H+ nya 16, maka tambahkan 16OH– di kedua
ruas:
16OH– + 16H+ + 2MnO4– + 5C2O42– → 10CO2 +2Mn2+ + 8H2O + 16OH–
Karena OH– dan H+ menjadi H2O, maka gabungkan sehingga menjadi:
16H2O + 2MnO4– + 5C2O42– → 10CO2 +2Mn2+ + 8H2O + 16OH–
Kemudian sederhanakan jumlah molekul H2O nya:
Sehingga menjadi:
8H2O + 2MnO4– + 5C2O42– → 10CO2 +2Mn2+ + 16OH–
C. GLOSARIUM
Oksidasi : Reaksi pengikatan oksigen
Reaksi pelepasan elektron
Reaksi dimana terjadi kenaikan bilangan oksidasi.
Reduksi : Reaksi pelepasan oksigen
Reaksi pengikatan elektron
Reaksi dimana terjadi penurunan bilangan oksidasi.
Redoks : Reaksi reduksi oksidasi
Oksidator : Zat yang mengalami reaksi reduksi
Reduktor : Zat yang mengalami reaksi oksidasi
Disproporsionasi : Zat yang mengalami reduksi sekaligus mengalami oksidasi
Bilangan oksidasi (biloks) : Harga yang menunjukkan kemampuan suatu atom untuk melepaskan
atau menerima elektron dalam suatu reaksi
D. DAFTAR PUSTAKA