Anda di halaman 1dari 22

IDENTITAS

Satuan Pendidikan SMA Negeri 1 Pirak Timu


Guru Mata pelajaran NURHASNA, S.Pd
Jenjang SMA
Kelas / Fase X (Fase E)
Alokasi Waktu 2 JP (90 Menit)
Judul Modul Hukum-Hukum Dasar Kimia (Hukum Ketetapan
Massa/Hukum Proust)
CAPAIAN PEMBELAJARAN Peserta didik mampu mengamati, menyelidiki dan
menjelaskan fenomena sesuai kaidah kerja ilmiah
dalam menjelaskan konsep kimia dalam kehidupan
sehari hari; menerapkan konsep kimia dalam
pengelolaan lingkungan termasuk menjelaskan
fenomena pemanasan global; menuliskan reaksi
kimia dan menerapkan hukum hukum dasar kimia;
memahami struktur atom dan aplikasinya dalam
nanoteknologi
KOMPETENSI AWAL Pertemuan 1 :
Kompetensi yang harus dimiliki sebelum
mempelajari pokok bahasan ini yaitu :
1. Peserta didik telah memahami proses kimia dan
reaksi kimia dalam kehidupan sehari-hari.
2. Peserta didik telah memahami hitungan dasar
matematika seperti kelipatan dan perbandingan
TUJUAN PEMBELAJARAN Peserta didik mampu menjelaskan hukum dasar ilmu
kimia, yaitu Hukum Perbandingan Tetap dan
menganalisis beberapa data percobaan tentang
hukum perbandingan tetap
PEMAHAMAN BERMAKNA 1. Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta
didik dapat memahami tentang hukum
perbandingan tetap.
2. Setelah mengikuti pelajaran ini, peserta didik
mampu menerapkan hukum ini dalam hitungan
sederhana yang berhubungan dengan masalah
kehidupan sehari-hari.

PROFIL PELAJAR PANCASILA Beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME


Berakhlak Mulia
Bernalar kritis
Mandiri dan Bergotong -Royong
PERTANYAAN PEMANTIK 1. Apa yang terjadi jika kamu membuat kue
tidak mengikuti aturan jumlah bahan yang
diperlukan?
2. Bagaimana solusi agar kue yang kamu buat
memiliki rasa dan tekstur yang sesuai?

SARANA DAN PRASARANA 1. Komputer/laptop, proyektor


2. Koneksi internet
3. Buku paket
4. LKPD
5. Alat Tulis
TARGET PESERTA DIDIK 1. Peserta Didik Reguler
2. Peserta Didik Dengan Kesulitan Belajar
3. Peserta Didik Dengan Pencapaian Tinggi

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASE LEARNING


KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pendahuluan (12 menit) A. KEGIATAN PENDAHULUAN
2 Menit Persiapan
- Guru memberi salam dan mengajak peserta didik
berdoa bersama
- Guru mengecek kehadiran peserta didik

2 Menit Apersepsi
- Tanya jawab singkat terkait kompetensi yang sudah
dipelajari sebelumnya yaitu hukum Lavoisier
Orientasi pada pembelajaran
- Guru menyampaikan tujuan dan manfaat
pembelajaran tentang topik yang akan diajarkan
8 Menit - Guru menampilkan sebuah gambar kue ulang tahun
y a n g b e r k a i t a n d e n g a n p e n e r a p a n hukum
Proust dalam kehidupan sehari hari pada

- Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan


langkah pembelajaran
Peserta didik diajak oleh guru untuk melakukan ice
breaking bersama
Kegiatan Inti (70 menit) B. KEGIATAN INTI
Sintak Model Problem 10 Menit 1. Mengorientasi Peserta Didik pada Masalah
Base Learning Peserta didik mengamati gambar fenomena tersebut.

10 Menit 2. Mengorganisasikan Kegiatan Pembelajaran


Setelah memperhatikan gambar, guru memberikan
pertanyaan kepada Peserta Didik sebagai berikut
(Menanya)
- Menurut kamu, bagaimana kue ini bisa jadi cantik dan
enak seperti ini? Apakah si pembuat membuat asal-
asalan atau ada ukuran tertentu yang sudah tetap?

Kita hubungkan dengan pembuatan senyawa seperti


ilustrasi gambar di atas.

25 Menit 3. Membimbing penyelidikan individu maupun


kelompok.
Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah
data hasil pengamatan dengan cara (Menalar) :
- Peserta didik menyampaikan pendapatnya dan
menyebutkan fenomena lainnya yang pernah mereka
lihat dari berita ataupun yang langsung mereka
rasakan atau dari media lainnya.
- Saat berlangsungnya kegiatan ini, guru dapat
mengobservasi dan membuat catatan penilaian
- Guru membagi peserta didik atas 6 kelompok yang
terdiri dari 3 kategori berdasarkan hasil pemetaan
yang sudah dilakukan guru (diferensiasi proses).
- Peserta didik yang perlu mendapatkan lebih banyak
bantuan ditempatkan dalam satu kelompok.Kelompok
ini akan berdiskusi dengan difasilitasi oleh guru.

20 Menit 4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


- Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi yang
telah dilakukan.
- Peserta didik dari kelompok lain beserta guru
memberikan tanggapan dan menganalisis hasil
presentasi meliputi tanya jawab untuk
mengkonfirmasi, memberikan tambahan informasi,
melengkapi informasi ataupun tanggapan lainnya.
- Guru melakukan penilaian proses berdasarkan
diskusi dan presentasi kelompok.
- Guru memberikan reward kepada kelompok yang
telah menyelesaikan tugasnya dengan baik

5 Menit 5. Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan


Masalah
Peserta didik menganalisis kembali setiap hasil diskusi
yang telah dipresentasikan, jika menemukan hal-hal
yang belum dipahami dapat ditanyakan kembali.
Penutup (8 Menit) 8 Menit C. Kegiatan Penutup
1. Guru dan peserta didik merangkum bersama
pembelajaran yang telah dilaksanakan
2. Guru dan peserta didik melakukan refleksi diri
3. Guru menginformasikan materi untuk pertemuan
selanjutnya tentang Hukum Proust
4. Guru dan peserta didik mengucapkan salam dan berdoa
penutup
Referensi:
Bahan Bacaan (terlampir)
1. Asesmen sebelum pembelajaran (diagnostik)
2. Asesmen selama proses pembelajaran (formatif)
3. Asesmen pada akhir proses pembelajaran (sumatif)

F. PENGAYAAN DAN REMEDIAL

1. Bagi peserta didik yang masuk kategori tidak paham akan dilakukan intervensi dan
pendampingan oleh guru dan orang tua/wali.
2. Bagi pesert didik yang masuk kategori paham sebagian akan dilakukan pendampingan oleh
teman sejawatnya.
3. Bagi peserta didik yang masuk kategori paham akan melanjutkan ke tujuan pembelajaran
selanjutnya.

G. REFLEKSI

1. Bagi peserta didik


a. Apa yang Anda rasakan ketika melakukan diskusi ?
b. Kesulitan apa yang anda alami ketika melakukan pratikum?
c. Setelah anda mengetahui kesulitan yang dialami, apa yang anda akan lakukan untuk
mengatasi kesulitan tersebut?
2. Bagi guru2
a. Momen terbaik apa yang saya rasakan ketika melakukan kegiatan ini?
b. Apa saja yang tidak berjalan dengan baik saat saya melakukan kegiatan? Mengapa?
c. Bagaimana saya dapat memodifikasi kegiatan pembelajaran agar cocok dengan
karakteristik peserta didik saya?

Mengetahui Pirak Timu, 01 Desember 2023


Kepala Sekolah SMAN 1 Pirak Timu Guru Bidang Studi Kimia

SAMSUL HADI, S. Pd Nurhasna, S.Pd


NIP. 197801192002121003 NIP. 198912022023212029
HUKUM PERBANDINGAN TETAP (PROUST)
HUKUM PERBANDINGAN TETAP (PROUST)
LAMPIRAN 2 (Rubrik Penilaian Sikap)

A. PENILAIAN RANAH SIKAP


1. JURNAL
Tahun pelajaran : 2023/2024
Kelas/Semester : X / Semester 1
Mata Pelajaran : Kimia

KEJADIAN/ BUTIR POS/ TINDAK


WAKTU NAMA PERILAKU SIKAP NEG LANJUT

1
2
3

2. PENILAIAN PRESENTASI
Tahun pelajaran : 2023/2024
Kelas/Semester : X / Semester 1
Mata Pelajaran : Kimia
Kelengkapan Penulisan Kemampuan Total Nilai
No Nama Siswa Materi Materi Presentasi Skor Akhir

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1
2
3

CATATAN :
Kode nilai/predikat :
75,01-100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01-75,00 = Baik (B)
25,01-50,00 = Cukup (C)
00,00-25,00 = Kurang(K)
3. LEMBAR OBSERVASI
Tahun pelajaran : 2023/2024
Kelas/Semester : X / Semester 1
Mata Pelajaran : Kimia

No Aspek Teknik Waktu danpenilaian Instrument


yang dinilai penilaian
1. Kreatif Pengamatan Proses dan tugas Lembar observasi
2. Kerja sama Pengamatan Proses dan tugas Lembar observasi
3. Mandiri Pengamatan Tugas Lembar observasi
4. Bernalar kritis pengamatan proses Lembar observasi

No Nama Aspek Sikap yang dinilai Jumlah Skor Kode


Peserta Kreatif Kerja Mandiri skor sikap nilai
Didik sama
1.
2.
3.
4.
5.

RUBRIK PENILAIAN SIKAP


ASPEK INDIKATOR NILAI
Kreatif Peserta didik memiliki rasa ingin tahu
Peserta didik tertarik dalam mengejakan tugas
Peserta didik berani dalam mengambil resiko
Peserta didik tidak mudah putus asa
TOTAL
Kerja Peserta didik terlibat aktif dalam bekerja kelompok
sama Peserta didik bersedia melaksanakan tugas sesuai kesepakatan
Peserta didik bersedia membanu temannya dalam satu kelompok
yang mengalami kesulitan
Peserta didik menghargai hasil kerja anggota kelompok
TOTAL
Mandiri Peserta didik mampu memecahkan masalah
Peserta didik tidak lari atau menghindari masalah
Peserta didik mampu mengambil keputusan
Peserta didik bertanggung jawab
TOTAL
SKOR TOTAL
CATATAN :
Kode nilai/predikat :
75,01-100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01-75,00 = Baik (B)
25,01-50,00 = Cukup (C)
00,00-25,00 = Kurang(K)

4. LEMBAR PENILAIAN DIRI


No Pernyataan Ya Tidak Jumlah Skor Kode
skor sikap nilai
1. Selama diskusi, saya ikut
Serta mengusulkan
ide/gagasan
2. Ketika kami berdiskusi, setiap
anggota mendapatkan
kesempatan untuk berbicara
3. Saya ikut serta dalam
Membuat kesimpulan hasil
diskusi kelompok1

CATATAN :
 Skor penilaian ya = 100 dan tidak = 50
 Skor maksimal= jumlah pertanyaan dikalikan jumlah kriteria
 skoor sikap = ( jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100 )
 kode nilai / predikat :
75,01-100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01-75,00 = Baik (B)
25,01-50,00 = Cukup (C)
00,00-25,00 = Kurang (K)
B. PENILAIAN RANAH KETERAMPILAN
RUBRIK PENILAIAN UNJUK KERJA

ASPEK INDIKATOR NILAI


Kesesuaian Penggunaan tata bahasa baik dan benar
respon Jawaban yang relevan dengan pertanyaan
dengan
pertanyaan Menjawab sesuai dengan materi
Mengkaitkan jawaban dengan kehidupan sehari-
hari

TOTAL
Aktifitas diskusi Keterlibatan anggota kelompok
Aktif bertanya dan menanggapi
Mencatat hasil diskusi dengan sistemtis
Memperhatikan dengan seksama saat berdiskusi
TOTAL
Kemampuan Dipersentasikan dengan percaya diri
pre Dapat mengemukakan ide dan berargumen
denganbaik

Manajemen waktu presentasi dengan baik


CATATAN :
Kode nilai/predikat :
75,01-100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01-75,00 = Baik (B)
25,01-50,00 = Cukup (C)

00,00-25,00 = Kuran
LAMPIRAN 3 (Rubrik Penilaian Pengetahuan)

LAMPIRAN 3a (Asesmen Diagnostik Non Kognitif Dan Kognitif

Diagnostik Non Kognitif


1. Apa saja kesulitan belajar yang kamu rasakan selama pembelajaran
materi ini?
2. Bagaimana perasaan kamu setelah mempelajari materi ini?

Diagnostik Kognitif
1. Apa manfaat mempelajari hukum kekekalan perbandingan tetap
2. Dalam hal apa saja keterkaitan hukum kekekalan massa dalam
kehidupan kita
MATERI AJAR
Hukum Proust: Pengertian, Bunyi, Rumus, dan Contoh Soal

Pengertian Hukum Proust


Hukum Proust adalah hukum yang menyatakan bahwa perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu
senyawa kimia adalah tertentu dan tetap. Dengan kata lain, setiap sampel suatu senyawa memiliki komposisi
unsur-unsur yang sama, meskipun dibuat dengan cara yang berbeda-beda.
Sesuai dengan namanya, hukum ini dikemukakan oleh Joseph Louis Proust, seorang ahli Kimia asal
Prancis pada tahun 1804 setelah melakukan percobaan reaksi antara hidrogen dan oksigen sehingga terbentuklah
air (H2O). Hukum Proust juga dikenal sebagai hukum perbandingan tetap.
Bersama dengan hukum perbandingan berganda (hukum Dalton), hukum Proust termasuk salah satu hukum
dasar Kimia atau stoikiometri.

Bunyi Hukum Proust


Adapun bunyi hukum Proust adalah sebagai berikut.

Sejarah Hukum Proust


Sesuai dengan nama, hukum Proust atau hukum perbandingan tetap dikemukakan pertama kali oleh
Joseph Louis Proust, seorang ahli Kimia asal Prancis. Proust melakukan serangkaian percobaan mulai dari tahun
1797 hingga 1804 yang kemudian menjadi bukti-bukti dari hukum perbandingan tetap.
Salah satu percobaan yang dilakukannya adalah mereaksikan hidrogen dengan oksigen terbentuklah air (H2O).
Dari percobaan yang dilakukannya, Proust menarik beberapa kesimpulan bahwa:
 Air tersusun atas unsur hidrogen dan oksigen dengan perbandingan massa unsur oksigen dan hidrogen
adalah 8 : 1.
 Jumlah zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap.
Dengan kesimpulan tersebut, akhirnya lahirlah hukum perbandingan tetap atau hukum Proust yang berbunyi:
“Perbandingan massa unsur-unsur dalam satu senyawa adalah tertentu dan tetap.“
Hukum perbandingan tetap yang dikemukakan oleh Joseph Louis Proust ini kemudian dikembangkan lebih
lanjut oleh para ilmuwan. Salah seorang diantaranya adalah John Dalton.
Pengembangan dari hukum Proust ini akhirnya melahirkan hukum dasar Kimia baru, yaitu hukum perbandingan
berganda atau hukum Dalton.
Ciri-ciri Hukum Proust
Adapun ciri-ciri hukum Proust adalah sebagai berikut:
- Dikemukakan pertama kali oleh Joseph Louis Proust
- Disebut juga sebagai hukum perbandingan tetap
- Memiliki rumus A : B = x . Ar A : y . Ar B
- Salah satu contoh eksperimen hukum ini adalah reaksi unsur hidrogen dengan oksigen membentuk
senyawa air dan kemudian hasilnya menunjukkan perbandingan massa hidrogen dengan oksigen beraksi
tetap, yakni 1:8.

Penerapan Hukum Proust dalam Kehidupan Sehari-hari


Pembentukan air adalah salah satu contoh penerapan hukum Proust dalam kehidupan sehari-hari.
Baik itu air mancur, air hujan, ataupun air terjun, unsur-unsur penyusunya tetap hidrogen dan oksigen. Jadi,
meskipun air tersebut berasal dari tempat yang berbeda, tetapi tetap memiliki unsur penyusun yang sama, yaitu
hidrogen dan oksigen.
Contoh lainnya adalah pembentukan gas karbondioksida (CO2) yang selalu terbentuk dari oksigen dan
karbon dengan perbandingan yang sama.

Pengecualian dalam Hukum Proust


Hukum perbandingan tetap atau hukum Proust banyak digunakan dalam perhitungan massa suatu unsur
penyusun senyawa. Meskipun demikian, ada beberapa pengecualian dalam hukum ini sehingga tidak dapat
diterapkan pada semua senyawa. Senyawa yang tidak memenuhi hukum Proust disebut sebagai senyawa non-
stoikiometri.
Pada senyawa non-stoikiometri ini, massa setiap unsur-unsur penyusun senyawa memiliki perbandingan
yang berbeda pada berbagai sampel. Contohnya, senyawa oksida besi wustite di mana perbandingan massa
unsur besinya antara 0,83 sampai 0,95 untuk setiap atom oksigen.
Hukum Proust juga tidak berlaku untuk senyawa yang mengandung komposisi isotop yang berbeda. Perbedaan
komposisi isotop ini dapat terjadi dan digunakan untuk berbagai keperluan. Contohnya adalah untuk
penanggalan secara kimia.
Selain itu, hukum Proust juga tidak dapat digunakan pada polimer, baik polimer alami maupun polimer
buatan. Hal ini dikarenakan, polimer memiliki rantai yang sangat panjang.
Rumus Hukum Proust
Untuk mengetahui perbandingan massa unsur-unsur penyusun suatu senyawa, kamu bisa menggunakan
rumus hukum Proust secara sederhana berikut ini. Misalnya, senyawa yang terbentuk memiliki rumus kimia
AxBy, maka rumusnya adalah:
A : B = x . Ar A : y . Ar B
Berdasarkan rumus tersebut, berarti perbandingan massa unsur-unsur penyusun suatu senyawa sesuai
dengan perbandingan jumlah massa atom relatifnya (Ar).
Selain itu, rumus hukum Proust juga dapat dijabarkan menjadi rumus praktis yang dapat digunakan untuk
menghitung massa unsur dalam senyawa, yaitu:
Massa unsur dalam senyawa = Jumlah Ar unsurMr senyawa x massa senyawa
% unsur dalam senyawa = Jumlah Ar unsurMr senyawa x 100%
Keterangan:
Ar = Massa atom relatif
Mr = Massa molekul relatif

Contoh Soal Hukum Proust dan Pembahasannya


Supaya lebih jelas penerapan rumus hukum Proust dalam perhitungan kimia, coba perhatikan beberapa contoh
soal dan pembahasannya berikut ini.

Contoh 1
Sebanyak 21 gram besi (Fe) dipanaskan dengan 24 gram belerang (S) sehingga membentuk senyawa FeS2. Jika
Ar Fe = 56 dan Ar S = 32, tentukan sisa zat yang tidak bereaksi dan banyaknya FeS2 yang terbentuk!
Pembahasan
Perbandingan massa Fe : S dalam FeS2 = (1 x Ar Fe) : (2 x Ar S)
= (1 x 56) : (2 x 32)
= 56 : 64
=7:8
Sesuai dengan perbandingan tersebut, maka 21 gram besi akan bereaksi dengan 24 gram belerang sehingga sisa
zat yang tidak bereaksi adalah 24 -21 = 3 gram dan banyaknya FeS2 yang terbentuk adalah 21 + 24 = 45 gram.
Contoh 2
Suatu campuran mengandung belerang sebanyak 48 gram yang dibakar sempurna sehingga seluruh belerang
dalam campuran berubah menjadi SO3. Jika SO3 yang terbentuk sebanyak 80 gram , hitunglah kadar belerang
(dalam %) dalam campuran semula! (Ar S = 32, Ar O = 16).
Pembahasan
Mr SO3 = 32 + (3 x 16) = 32 +48 = 80
Massa S dalam SO3 = (1 x 32)80 x 80 gram = 32 gram
% S dalam campuran = massa Smassa campuran x 100%
= 32 gram48 gram x 100%
= 66,67%

Contoh 3
Massa karbon ( C ) dan oksigen (O) memiliki perbandingan 3 : 8. Jika karbon yang bereaksi 1,5 gram, berapa
massa oksigen bereaksi dan massa karbondioksida yang terbentuk?
Pembahasan
Perbandingan Massa:
Karbon = 3 = 1,5 gram
Oksigen = 8 = ? gram
Karbondioksida = 11 = ? gram
Massa Oksigen = 8/3 x 1,5 gram = 4 gram
Massa Karbon dioksida = 11/3 x 1,5 = 5,5 gram
Jadi, massa oksigen bereaksi adalah 4 gram dan massa karbondioksida terbentuk adalah 5,5

Anda mungkin juga menyukai