Anda di halaman 1dari 41

MODUL AJAR

KESETIMBANGAN KIMIA

1. INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS MODUL
Nama Guru : Fuad Dea Rahma
Satuan Pendidikan : SMA
Tahun Ajaran : 2023 / 2024
Fase :F
Kelas/Semester : XI MIPA / Ganjil
Pokok Bahasan : Kesetimbangan Kimia
Alokasi Waktu : 2 JP ( 2x45 menit )

B. KOMPETENSI DASAR (KD) DAN INDIKATOR PENCAPAIAN


KOMPETENSI (IPK)
1. Kompetensi Dasar (KD)

Sebelum mempelajari materi ini, peserta didik diharapkan telah memahami konsentrasi
suatu zat, materi laju reaksi, persamaan reaksi kimia, memahami reaksi eksoterm dan
endotern dan telah mengetahui maksud dari kesetimbangan yang bersifat dinamis.

2. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


 Menjelaskan konsep kesetimbangan kimia dan jenis reaksi kesetimbangan kimia
didalam hubungan antara pereaksi dan hasil reaksi
 Menganalisis kesetimbangan dinamis
 Menganalisis kesetimbangan homogen dan heterogen
 Menganalisis kesetimbangan homogen dan heterogen untuk menentukan rumus
tetapan kesetimbangan Kc dan Kp suatu reaksi
 Mengkonversikan jumlah tetapan kesetimbangan K (K tetap dan T tetap)
 Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan
 Mengaitkan pergeseran kesetimbangan dengan konsentrasi zat, suhu, tekanan,
volume, dan katalis
 Menyajikan hasil percobaan data untuk menentukan nilai tetapa kesetimbangan suatu
reaksi.
 Melakukan presentasi hasil diskusi kelompok tentang kesetimbangan.

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Profil Pelajar Pancasila yang diharapkan dapat tercapai yaitu : Kreatif, Bergotong royong
( Kerja sama ), dan Bernalar Kritis.

D. TARGET PESERTA DIDIK


1. Peserta didik regular / tipikal umum : mampu memahami materi dan mengikuti proses
pembelajaran dengan baik tanpa ada kesulitan.
2. Peserta didik dengan kesulitan belajar : memiliki gaya belajar terbatas hanya satu gaya.
3. Peserta didik dengan pencapaian tinggi : mencerna dan memahami dengan cepat, mampu
mencapai keterampilan berfikir tingkat tinggi ( HOTS ), dan memiliki kemampuan
memimpin.

E. SARANA PRASARANA
 HP / Laptop / Komputer
 Jaringan internet, Buku paket peserta didik, alat tulis dan bahan ajar.

F. MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran yang digunakan Project Based Learning (PBL)

2. KOMPONEN INTI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui diskusi kelompok, peserta didik diharapkan dapat memahami konsep
kesetimbangan kimia dan jenis reaksi kesetimbangan kimia didalam hubungan antara
pereaksi dan hasil reaksi dengan benar.
2. Melalui diskusi kelompok, peserta didik diharapkan dapat menganalisis kesetimbangan
dinamis dengan benar.
3. Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat menganalisis kesetimbangan homogen dan
heterogen dengan benar.
4. Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat menganalisis kesetimbangan homogen dan
heterogen untuk menentukan rumus tetapan kesetimbangan Kc dan Kp suatu reaksi
dengan benar.
5. Melalui diskusi kelompok, peserta didik mengkonvesikan jumlah tetapan kesetimbangan
K (K tetap dan T tetap) dengan benar
6. Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi pergeseran kesetimbangan dengan benar.
7. Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat mengaitkan pergeseran kesetimbangan
dengan konsentrasi zat, suhu, tekanan, volume, dan katalis dengan benar.
8. Melalui diskusi kelompok, peserta didik menyajikan hasil percobaan untuk menentukan
nilai tetapan kesetimbangan suatu reaksi dengan benaar.
9. Melalui diskusi kelompok, peserta didik melakukan presentasi hasil diskusi kelompok
tentang kesetimbangan.

B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Pada dasarnya ilmu kimia menjelaskan tentang susunan, komposisi, sifat-sifat dan
perubahan materi serta perubahan energi yang menyertainya. Pergeseran Kesetimbangan
adalah perubahan dari keadaan kesetimbangan semula ke keadaan kesetimbangan yang baru
akibat adanya aksi atau pengaruh dari luar. Materi ini penting digunakan untuk memprediksi
efek perubahan di dalam kondisi pada kesetimbangan kimia. Ketika suatu sistem pada
kesetimbangan mengalami perubahan konsentrasi, suhu, volume, atau tekanan, maka sistem
menyesuaikan (sebagian) dirinya untuk meniadakan pengaruh perubahan yang diterapkan dan
keseimbangan baru tercapai. Jika sistem yang berada dalam keadaan kesetimbangan
diganggu, system akan berusaha mengurangi gangguan dengan cara menggeser posisi
kesetimbangan, baik ke arah pereaksi maupun hasil reaksi sehingga gangguan tersebut
minimum dan tercapai keadaan kesetimbangan yang baru.

C. PERTANYAAN PEMANTIK
Pernahkah anda bermain jungkat-jungkit ? Apa yang terjadi ketika kalian bermain jungkat-
jungkit dengan teman yang memiliki berat badan lebih berat dibandingkan kamu ?

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN PENDAHULUAN ( 15 menit )
Orientasi
 Guru memberi salam dan menyapa peserta didik.
 Guru dan peserta didik berdoa bersama untuk memulai pembelajaran.
 Guru memeriksa kehadiran peserta didik.
 Guru memeriksa kesiapan peserta didik agar siap untuk belajar dan membuat kesepakatan kelas.
Apersepsi

 Guru menayangkan contoh reaksi kesetimbangan


 Guru melakukan apersepsi dengan pemahaman peserta didik tentang kesetimbangan
kimia, konsep kesetimbangan, jenis reaksi kesetimbangan dan tetapan kesetimbangan
 Guru menanyakan kepada peserta didik terkait materi yang berhubungan dengan materi
sebelumnya.
 Guru menyampaikan materi pertemuan kali ini
Motivasi
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung.
 Guru memberikan gambaran tentang manfaat pelajaran yang akan dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari dengan memberikan pertanyaan seperti mengapa kelarutan zat,
suhu, volume, tekanan dan katalis mempengaruhi pergeseran kesetimbangan
Pemberian Acuan
 Guru membagi kelompok sesuai dengan tingkat kemampuan murid, dimana dalam setiap
kelompok terdapat peserta didik dengan berbagai tingkat kemampuan (peserta didik
dengan tingkat kemampuan yang lebih tinggi diarahkan menjadi “tutor sebaya” dalam
pembelajaran ini) disertai LKPD dan bahan ajar
KEGIATAN INTI
Sintaks Model Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Pembelajaran
Pengenalan masalah  Guru menayangkan video  Peserta didik mengamati
( penentuan pertanyaan pembelajaran terkait pembelajaran yang di
mendasar ) kesetimbangan kimia tayangkan.
(pembakaran kertas dan proses  Pesera didik diberi
reaksi bolak balik pada kesempatan untuk
pemanasan air) melakukan tanya jawab
https://youtu.be/uCBw7wTDOrw dengan guru
?si=ioCdKl0Bxz8H8nJO  Peserta didik
memperhatikn tayangan
https://youtube.com/watch?v=OT
yang ditampilkan oleh guru
hzsGDBPP0&feature=shared
dengan besungguh-
 Guru memberikan kesempatan
sunggyh.
kepada peserta didik untuk
mengajukan pertanyaan (literasi  Peserta didik
dan crtikal) kepada peserta didik mendiskusikan pertanyaan
: yang diberikan oleh guru
1. Pada proses pemanasan air, dengan teman
mengapa di katakan sekelompoknya.
kesetimbangan dinamis ?  Peserta didik
2. Bagaimana suhu dapat mengemukakan
mempengaruhi permasalahan yang dapat
kesetimbangan kimia ?. diangkat dari study kasus
tersebut.
Mendesain atau  Guru membagi peserta didik  Peserta didik mendiskusi
Membuat menjadi beberapa kelompok kan dan mulai bekerja
perencanaan yang terdiri dari 6 siswa yang dalam proyek pada masing-
Proyek masing kelompok
heterogen.
 Peserta didik mengerjakan
 Guru memberikan kepada setiap LKPD sesuai kelompok
kelompok Lembar Kerja Peserta masing-masing.
Didik pelaksanaan proyek pada  Peserta didik bekerja sama
masing-masing kelompok saling berbagi informasi
 Guru menjelaskan tata cara dan pendapat dalam
pelaksanaan proyek yang harus mencari pemecahan
dikerjakan masalah dari permasalahan
masing-masing kelompok
dengan rasa ingin tahu.
Menyusun Jadwal  Guru menjelaskan pengerjaan  Peserta didik mulai bekerja
bagaimana mengerjakan proyek sama dalam proyek
untuk membuat koloid tersebut. pembuatan masing-masing
 Guru menetapkan batas waktu kelompok.
pengumpulan hasil proyek yang  Peserta didik Menyusun
dilakukan peserta didik.. rancangan waktu
pengerjaan proyek untuk
pembuatan
Monitoring  Guru mengecek setiap  Masing-masing kelompok
pengerjaan tiap masing-masing mengerjakan pembuatan
kelompok. proyek dan
menganalisisnya

Menguji Hasil  Guru memberikan umpan balik  Peserta didik


mengenai hasil pengamatan yang mempresentasikan produk
telah dilakukan peserta didik. dan hasil pengamatan pada
 Guru menilai penyajian setiap saat melakukan percobaan.
kelompok..
Evaluasi Pengalaman  Giri melakukan refleksi terhadap  Peserta didik melakukan
aktivitas dan hasil proyek yang refleksi terhadap aktivitas
telat dilakukan dan hasil proyek yang telah
dilakukan.
vKEGIATAN PENUTUP (15 menit)

1. Guru melakukan asasmen kognitif terhadap peserta didik pada saat pembelajaraan akan
berakhir (Postest).
2. Guru dan peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang sedang
berlangsung di dalam kelas.
3. Guru memberikan penugasan untuk memperdalam pengetahuan dari peserta didik
terhadap materi kesetimbangan kimia.
4. Guru mengucapkan salam penutup.
E. ASESMEN

Bentuk asesmen :

 Sikap (Profil Pelajar Pancasila) berupa observasi.

 Performa berupa : Presentasi dan unjuk kerja.

 Tertulis (Tes objektif : Pilihan Ganda)

F. PENGAYAAN

 Soal Pengayaan untuk peserta didik yang telah mencapai tujuan pembelajaran.

G. REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK

Guru :

1. Mengetahui kesesuaian antara tujuan pembelajaran dengan materi yang disampaikan


2. Mengetahui kesesuaian alokasi waktu dan efektivitas pembelajaran

Peserta didik :

1. Mengetahui apa yang dipahami setelah proses pembelajaran


2. Mengetahui hal apa yang masih belum dipahami sampai akhir pembelajaran
LAMPIRAN 1

BAHAN AJAR

A. Konsep Kesetimbangan Kimia


a) Reaksi Kimia
Reaksi kimia berdasarkan sifat berlangsungnya dibedakan menjadi 2 yaitu reaksi satu arah dan
reaksi dua arah. Berikut ini penjelasan dari reaksi-reaksi tersebut :
1. Reaksi Searah / Tidak Dapat Balik / Irreversible
Reaksi searah yaitu reaksi yang berlangsung dari arah reaktan ke produk atau. ke kanan pada
reaksi ini. Produk tidak dapat bereaksi kembali menjadi zat-zat asalnya. Ciri-ciri reaksi searah
adalah:
1) persamaan reaksi ditulis dengan satu anak panah produk/kanan (→);
2) reaksi akan berhenti setelah salah satu atau semua reaktan habis;
3) produk tidak dapat terurai menjadi zat-zat reaktan; dan
4) reaksi berlangsung tuntas/berkesudahan.
Contoh reaksi searah:
NaOH(aq) + HCl(aq) → NaCl(aq) + H2O(l)
2. Reaksi Dua Arah/Dapat Balik/ReversibIe
Reaksi dua arah yaitu reaksi yang dapat berlangsung dari reaktan ke produk atau ke kanan
dan juga sebaliknya dari produk ke reaktan atau ke kiri. Ciri-ciri reaksi dua arah adalah:
1) persamaan reaksi ditulis dengan dua anak panah dengan arah berlawanan (⇄)
2) reaksi ke arah produk disebut reaksi maju, reaksi ke arah reaktan disebut reaksi balik.
Contoh reaksi dua arah:
1) N2(g)+3H2(g) ⇄ 2 NH3(g)
2) H2O(l) ⇄ H2O(g)

Apabila reaksi dua arah berlangsung dalam ruang tertutup dan laju reaksi ke kanan sama
besar dengan laju reaksi ke kiri, reaksi dikatakan dalam keadaan setimbang. Reaksinya
disebut reaksi kesetimbangan. Dalam keadaan setimbang, jumlah reaktan dan produk tidak
harus sama, asalkan laju reaksi ke kiri dan ke kanan sama besar.

b) Kesetimbangan Kimia
Secara umum kesetimbangan dalam reaksi kimia dapat dibagi menjadi dua, yaitu
kesetimbangan statis dan kesetimbangan dinamis. Kesetimbangan statis terjadi ketika semua
gaya yang bekerja pada objek bersifat seimbang, yaitu tidak ada gaya yang dihasilkan.
Sementara itu, kesetimbangan dinamis diperoleh ketika semua gaya yang bekerja pada objek
bersifat seimbang, tapi objeknya sendiri bergerak.
Pada persamaan reaksi kesetimbangan kimia setiap terjadi reaksi ke kanan, maka zat-zat
produk akan bertambah, sementara zat-zat reaktan berkurang. Sebaliknya, reaksi juga dapat
bergeser ke arah reaktan sehingga jumlah produk berkurang. Akibatnya terjadi lagi reaksi ke
arah kanan. Demikian ini terjadi terus-menerus, sehingga secara mikroskopis terjadi reaksi
bolak-balik (dua arah) pada reaksi kesetimbangan. Keadaan seperti ini dikatakan bahwa
kesetimbangan bersifat dinamis. Keadaan dinamis hanya terjadi dalam sistem tertutup.
Hubungan antara konsentrasi reaktan dengan produk, misalnya pada reaksi
kesetimbangan 𝐶(𝑠) + 𝐻2𝑂 (𝑔) ⇄ 𝐶𝑂(𝑔) + 𝐻2(𝑔) dapat digambarkan dengan grafik berikut :

1) Kemungkinan (a) terjadi pada saat kesetimbangan produk > konsentrasi reaktan. Di awal
reaksi, konsentrasi reaktan maksimal, semakin lama semakin berkurang. Saat kesetimbangan
tercapai konsentrasi reaktan tidak berubah, sementara konsentrasi produk yang semula nol
semakin lama semakin benambah hingga konstan pada saat kesetimbangan.

2) Kemungkinan (b) terjadi jika pada saat kesetimbangan konsentrasi produk < konsentrasi
reaktan. Namun tidak tertutup kemungkinan pada saat kesetimbangan konsentrasi reaktan =
konsentrasi produk.
3) Kemungkinan (c) tercapai jika pada saat kesetimbangan V1 = V2.

Berdasarkan penjelasan yang telah disampaikan sebelumnya, maka kesetimbangan kimia


mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1) Reaksi berlangsung dua arah dan dalam ruang tertutup.

2) Laju reaksi ke kiri dan ke kanan sama besar.

3) Tidak terjadi perubahan makroskopis tetapi perubahan terjadi secara mikroskopis.

B. Jenis Reaksi Kesetimbangan


Berdasarkan wujud zat-zat dalam keadaan setimbang, reaksi kesetimbangan kimia dibedakan
menjadi dua, yaitu kesetimbangan homogen dan heterogen.
 Kesetimbangan Homogen
Kesetimbangan homogen yaitu kesetimbangan kimia yang di dalamnya terdapat satu wujud
zat, misalnya gas atau larutan.
Contoh :
N2 (g) + 3H2 (g) ⇄ 2NH3 (g)
2SO3 (g) ⇄ 2SO2 (g) + O2 (g)
2HCl (g) + ½O2 (g) ⇄ H2O(g) + Cl2 (g)
 Kesetimbangan Heterogen
Kesetimbangan heterogen yaitu kesetimbangan kimia yang di dalamnya terdapat berbagai
macam wujud zat, misalnya gas, padat, cair dan larutan.
Contoh :
C (s) + H2O (g) ⇄ CO (g) + H2 (g)
2NaHCO3 (s) ⇄ Na2CO3 (s) + H2O (l) + CO2 (g)
HCO-(aq) + H2O (l) ⇄ CO32-(aq) + H3O+ (aq)
Ag+(aq) + Fe2+(aq) ⇄ Ag (s) + Fe3+(aq)
C. Tetapan Kesetimbangan
1. Persamaan Tetapan Kesetimbangan
Pada suhu tetap, dalam suatu reaksi kesetimbangan terdapat hubungan antara konsentrasi
pereaksi dengan konsentrasi hasil reaksi terhadap tetapan kesetimbangan (K). Pada suatu
kesetimbangan kimia berlaku hukum kesetimbangan, seperti yang dikemukakan oleh Guldberg
dan Waage. ”Dalam keadaan setimbang pada suhu tertentu, hasil kali konsentrasi hasil reaksi
dibagi hasil kali konsentrasi pereaksi yang ada dalam sistem kesetimbangan yang masing-masing
dipangkatkan dengan koefisiennya mempunyai harga tetap.” Hasil bagi tersebut dinamakan
tetapan kesetimbangan (K).
Tetapan kesetimbangan (K) merupakan angka yang menunjukkan perbandingan secara
kuantitatif antara produk dengan reaktan. Secara umum reaksi kesetimbangan dapat dituliskan
sebagai berikut.
pA (g) + qB (g) ⇄ rC (g) + sD (g)
Saat di dalam reaksi kesetimbangan dilakukan aksi, maka kesetimbangan akan bergeser dan
sekaligus mengubah komposisi zat-zat yang ada untuk kembali mencapai kesetimbangan. Secara
umum dapat dikatakan tetapan kesetimbangan merupakan perbandingan hasil kali molaritas
reaktan dengan hasil kali molaritas produk yang masing-masing dipangkatkan dengan
koefisiennya.

a. Tetapan Kesetimbangan berdasarkan Konsentrasi (Kc)


Penentuan nilai tetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi zat (Kc) yang terlibat dalam
reaksi dihitung berdasarkan molaritas zatnya (M). Untuk menghitung tetapan nilai
kesetimbangan tersebut, kalian harus memperhatikan fase atau wujud zat yang terdapat dalam
reaksi yang akan ditentukan nilai Kc-nya. Hal ini dikarenakan nilai kesetimbangan konsentrasi
(KC) hanya untuk fase gas (g) atau larutan (aq). Jika di dalam reaksi terdapat fase lain selain
kedua fase tersebut maka fase itu diabaikan. Untuk lebih jelasnya kalian dapat mencermati
pernjelasan berikut
ini :
Perhatikan reaksi berikut.
𝑎𝐴 (𝑔) + 𝑏𝐵(𝑔) ⇄ 𝑐𝐶(𝑔) + 𝑑𝐷(𝑔)
Dari reaksi di atas lambang A dan B merupakan pereaksi, sedangkan lambang C dan D
merupakan hasil reaksi. Lalu pada a, b, c dan d masing-masing merupakan koefisien reaksi pada
A, B, C, dan D. Harga 𝐾𝑐 dapat dirumuskan seperti hukum kesetimbangan dengan ketentuan
sebagai berikut.
a) Pada kesetimbangan, laju reaksi ke kanan (𝑟1) sama dengan laju reaksi ke kiri (𝑟2) atau 𝑟1 =
𝑟2.
b) Pada keadaan setimbang, reaksi dianggap stabil. Artinya orde reaksi sesuai koefisien
reaksinya, yatu: 𝑟1 = 𝑘1[𝐴]𝑎[𝐵]𝑏 dan : 𝑟2 = 𝑘2[𝐶]𝑐[𝐷]𝑑.
c) Harga 𝐾𝑐 =𝑘1𝑘2 Dari ketentuan tersebut, diperoleh persamaan:
𝑟1 = 𝑟2
𝑘1[𝐴]𝑎[𝐵]𝑏 = 𝑘2[𝐶]𝑐[𝐷]𝑑

b. Tetapan Kesetimbangan berdasarkan Tekanan Parsial (Kp)


Penentuan nilai tetapan kesetimbangan berdasarkan tekanan parsial (Kp) yang terlibat dalam
reaksi dihitung dari tekanan parsial zatnya (P). Untuk menghitung tetapan nilai kesetimbangan
tersebut, kalian harus memperhatikan fase atau wujud zat yang terdapat dalam reaksi yang akan
ditentukan nilai Kp-nya. Pada perhitungan nilai kesetimbangan tekanan, fase yang dibutuhkan
hanya fase gas (g). Jika di dalam reaksi terdapat fase lain selain fase gas maka fase itu diabaikan.
Untuk lebih jelasnya kalian dapat mencermati pernjelasan berikut ini :
𝑎𝐴 (𝑔) + 𝑏𝐵(𝑔) ⇄ 𝑐𝐶(𝑔) + 𝑑𝐷(𝑔)
Dari reaksi di atas, dapat diperhatikan jika semua fase dalam reaksi tersebut merupakan fase
gas sehingga semua zat digunakan dalam perhitungan menentukan nilai Kp. Lambang A dan B
merupakan pereaksi, sedangkan lambang C dan D merupakan hasil reaksi. Lalu pada a, b, c dan d
masing-masing merupakan koefisien reaksi pada A, B, C, dan D. Dari ketentuan tersebut,
diperoleh persamaan:
D. Pergeseran Kesetimbangan

Azas Le Chatelier adalah azas yang digunakan untuk memprediksi pengaruh perubahan
kondisi pada kesetimbangan kimia. Azas Le Chatelier berbunyi: “Jika suatu sistem
kesetimbangan menerima suatu aksi, maka sistem tersebut akan mengadakan suatu reaksi
sehingga pengaruh aksi menjadi sekecil-kecilnya” Cara sistem melakukan reaksi adalah
dengan melakukan pergeseran ke kiri atau ke kanan. Pergeseran ke kiri artinya laju reaksi ke
arah kiri menjadi lebih besar dan pergeseran ke kanan artinya laju reaksi ke kanan menjadi
lebih besar.

Dalam ilmu kimia, Azas Le Chatelier digunakan untuk memanipulasi hasil dari reaksi
bolak-balik (reversibel) bahkan bisa juga untuk memperbanyak produk reaksi. Asas Le
Chatelier hanya berlaku untuk kesetimbangan dinamis. Perubahan dari keadaan kesetimbangan
semula ke keadaan kesetimbangan yang baru akibat adanya aksi atau pengaruh dari luar itu
dikenal dengan pergeseran kesetimbangan.

Kesetimbangan kimia adalah kondisi yang dinamis. Oleh karena itu, pergeseran
kesetimbangan adalah bagian yang tak terpisahkan dari kesetimbangan itu sendiri. Suatu sistem
yang setimbang akan cenderung mempertahankan kesetimbangannya. Apabila ada pengaruh
dari luar, maka sistem tersebut akan berubah sedemikian rupa untuk kembali mencapai kondisi
setimbang. Hal ini dikenal dengan asas Le Chatelier, yaitu jika dalam suatu sistem
kesetimbangan diberikan aksi, maka sistem akan berubah sedemikian rupa sehingga pengaruh
aksi tersebut menjadi sekecil mungkin. Adanya aksi pada sistem kesetimbangan menyebabkan
pergeseran kesetimbangan.

Pergeseran kesetimbangan adalah kondisi saat reaksi berubah arah karena adanya aksi atau
faktor- faktor yang memengaruhi kesetimbangan. Adapun faktor-faktor yang memengaruhi
kesetimbangan antara lain sebagai berikut:

1. Pengaruh Konsentrasi Zat


Dalam suatu sistem kesetimbangan, jika konsentrasi salah satu zat diubah, maka
kesetimbangan akan bergeser menjauhi zat yang dinaikkan konsentrasinya atau bergeser ke
arah zat yang diturunkan konsentrasinya.
Sebagai contoh, perhatikan reaksi pembentukan amonia dari gas nitrogen dan gas hidrogen
berikut.

N2(g) + 3H2(g) ⇄ 2NH3(g)

N2(g) + 3H2(g) ⇄ 2NH3(g)


Apabila konsentrasi N2 dinaikkan, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah pembentukan NH3
(kanan). Apabila konsentrasi NH3 diturunkan, maka kesetimbangan juga akan bergeser ke arah
pembentukan NH3 (kanan). Contoh lainnya dapat kamu lihat pada reaksi kesetimbangan berikut.

Fe
Fe3+ (aq) + SCN- (aq) ⇄ FeSCN2+ (aq)

Reaksi akan bergeser ke arah produk jika konsentrasi reaktan dinaikkan atau konsentrasi produk
diturunkan. Reaksi akan bergeser ke arah reaktan jika konsentrasi produk dinaikkan atau
konsentrasi reaktan diturunkan.

2. Pengaruh Suhu

Pengaruh suhu pada pergeseran kesetimbangan adalah sebagai berikut.

 Jika suhu dinaikkan, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi endoterm (∆H = +)
 Jika suhu diturunkan, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi eksoterm (∆H = –)

Sebagai contoh, perhatikan reaksi berikut. A + B ⇄ C + D ∆H = –25 kJ

Berdasarkan persamaan reaksinya, reaksi tersebut adalah reaksi reversible yang berlangsung
dalam dua arah. Oleh karena ∆H bernilai negatif, maka reaksi maju (ke arah produk) merupakan
reaksi eksoterm dan reaksi balik (ke arah reaktan) merupakan reaksi endoterm. Jika suhu
dinaikkan, maka reaksi akan bergeser ke arah reaksi endoterm (kiri). Sementara itu, jika suhu
diturunkan, maka reaksi akan bergeserke arah reaksi eksoterm (kanan).

Contoh lainnya yang dapat dilihat pada beberapa reaksi berikut :

2SO2(g) + O2(g) ⇄ 2SO3(g) ∆H = –198,2 kJ

Berdasarkan persamaan reaksinya, reaksi pembentukan produk berlangsung secara


eksotermis. Jika suhu diturunkan, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi eksoterm,
yaitu pembentukan produk. Dengan demikian, agar produk meningkat, suhu sistem harus
diturunkan.

Perhatikan reaksi berikut. N2O4(g) ⇄ 2NO2(g) ∆H = +58,0 kJ

N2O4 adalah gas tidak berwarna, sedangkan NO2 adalah gas berwarna cokelat. Berdasarkan
persamaan reaksinya, reaksi penguraian N2O4 menjadi NO2 berlangsung secara endotermis. Jika
suhu diturunkan, maka reaksi akan bergeser ke arah reaksi eksoterm, yaitu pembentukan N2O4 .
Akibatnya, terjadi perubahan warna cokelat menjadi tidak berwarna. Sementara itu, jika suhu
dinaikkan, maka reaksi akan bergeser ke arah reaksi endoterm, yaitu pembentukan NO2.
Akibatnya, warna cokelat yangterbentuk semakin banyak.
3. Pengaruh Volume dan Tekanan

Volume dan tekanan menggeser kesetimbangan dengan mekanisme yang sama tetapi
berkebalikan. Hal ini terjadi karena hubungan keduanya berbanding terbalik pada hukum gas
ideal (PV = nRT). Pergeseran kesetimbangan yang dipengaruhi oleh volume dan tekanan adalah
sebagai berikut.

 Jika volume diperbesar/tekanan diperkecil, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah


jumlahkoefisien reaksi yang lebih besar.
 Jika volume diperkecil/tekanan diperbesar, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah
jumlahkoefisien reaksi yang lebih kecil.
 Jika jumlah koefisien reaksi sebelah kiri (reaktan) sama dengan jumlah koe sien reaksi
sebelah kanan (produk), maka perubahan volume dan tekanan tidak menggeser
kesetimbangan.

Sebagai contoh, perhatikan reaksi pembentukan amonia berikut :

N2(g) + 3H2(g) ⇄ 2NH3(g)


Pada reaksi tersebut, jumlah koefsien reaksi sebelah kiri (reaktan) adalah 1 + 3 = 4, sedangkan
jumlah koefisien reaksi sebelah kanan (produk) adalah 2. Apabila volume diperkecil atau
tekanan diperbesar, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah pembentukan NH3(kanan) yang
jumlah koe- fisien reaksinya lebih kecil. Apabila volume diperbesar atau tekanan diperkecil,
maka kesetimbangan akan bergeser ke arah kiri yang jumlah koefsien reaksinya lebih besar.
Contoh lainnya dapat kamu lihat pada beberapa reaksi berikut.

2SO3(g) ⇄ 2SO2(g) + O2(g)

Pada reaksi tersebut, jumlah koe sien reaksi sebelah kiri (reaktan) adalah 2, sedangkan
jumlah koefisien reaksi sebelah kanan (produk) adalah 2 + 1 = 3. Apabila volume diperkecil atau
tekanan diperbesar, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi balik yang jumlah
koefisiennya lebih kecil. Pada reaksi ini terjadi pembentukan reaktan. Apabila volume diperbesar
atau tekanan diperkecil, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi maju yang jumlah
koefisien reaksinya lebih besar.
Pada reaksi ini terjadi pembentukan produk. Perhatikan reaksi berikut. :

H2(g) + F2(g) ⇄ 2HF(g).

Pada reaksi tersebut, jumlah koefisien reaksi sebelah kiri (reaktan) sama dengan jumlah koefisien
reaksi sebelah kanan (produk), yaitu 2. Dengan demikian, perubahan tekanan dan volume tidak
menggeser kesetimbangan.

4. Pengaruh Katalis
Katalis adalah senyawa yang dapat mempercepat laju reaksi dengan cara menurunkan energi
aktivasi. Pada reaksi reversible, katalis dapat mempercepat tercapainya kesetimbangan. Namun,
tidak memengaruhi pergeseran kesetimbangan atau jumlah produk yang dihasilkan.
Dari keempat faktor yang mempengaruhi kesetimbangan, hanya perubahan suhu yang dapat
mengubah nilai konstanta kesetimbangan. Perubahan konsentrasi, volume, dan tekanan sistem
hanya menggeser kesetimbangan tanpa mengubah nilai konstantanya. Jika perubahan suhu
menyebabkan kesetimbangan bergeser ke arah reaksi maju, maka nilai konstanta kesetimbangan
(K) meningkat. Namun, jika perubahan suhu menyebabkan kesetimbangan bergeser ke arah
reaksi balik, maka nilai konstanta kesetimbangan (K) menurun.
Dalam suatu sistem kesetimbangan, suatu katalis menaikkan kecepatan reaksi maju dan
reaksi balik dengan sama kuatnya. Suatu katalis tidak mengubah kuantitas relatif yang ada
dalam kesetimbangan, nilai tetapan kesetimbangan tidaklah berubah. Katalis memang mampu
mengubah waktu yang diperlukan untuk mencapai kesetimbangan, reaksi yang berlangsung
dengan laju yang sesuai hanya pada temperature yang sangat tinggi dapat berjalan dengan cepat
pada temperatur yang lebih rendah bila digunakan katalis.

Contoh : N2(g) + 3H2(g) ⇄ 2NH3(g) ∆H = -92kj

Dari reaksi diatas merupakan reaksi pembuatan amonia. Pada suhu 100°C, reaksi akan
mencapai keadaan kesetimbangan dalam waktu bertahun – tahun. Apabila kedalam reaksi diberi
katalis, maka kesetimbangan akan dapat tercapai hanya dalam waktu 5 menit.
E. Penerapan Kesetimbangan dalam Industri
1) Proses Haber-Bosch dalam Pembuatan Amonia
Proses pembuatan amonia berlangsung menurut reaksi berikut.
N2 (g) + 3H2 (g) ⇄ 2NH3 (g) ∆H = –92 kJ
Proses ini pertama kali diperkenalkan oleh Fritz Haber dari Jerman pada tahun 1913.
Selanjutnya, proses tersebut dikembangkan dalam skala industri oleh Carl Bosch, sehingga
proses pembuatan amonia dikenal dengan proses Haber-Bosch.
Reaksi pembuatan amonia adalah reaksi kesetimbangan. Oleh karena itu, untuk mendapatkan
produk sebanyak-banyaknya digunakan asas Le Chatelier dengan usaha menggeser
kesetimbangan ke arah pembentukan amonia. Dilihat dari reaksinya yang eksotermis, untuk
memperoleh produk sebanyak-banyaknya, proses harus dilakukan pada suhu rendah. Akan
tetapi, pada suhu rendah reaksi berlangsung lambat, sehingga perlu ditambahkan katalis Fe yang
diberi promotor Al2O3 dan K2O.
Selain suhu, faktor tekanan juga perlu diperhatikan. Pembentukan amonia seharusnya akan
meningkat jika proses berlangsung pada tekanan tinggi. Akan tetapi, proses pada tekanan tinggi
memerlukan biaya yang lebih besar dan perlu mempertimbangkan keamanan konstruksi
bangunan. Dengan berbagai pertimbangan tersebut, didapatkan kondisi optimum pembentukan
amonia yang secara ekonomis paling menguntungkan. Kondisi optimum proses pembentukan
amonia tersebut berlangsung pada tekanan 140 – 340 atm dengan suhu antara 400– 600°C.
2) Pembuatan Asam Sulfat dengan Proses Kontak
Pembuatan asam sulfat dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu proses bilik timbal dan proses
kontak. Akan tetapi, proses bilik timbal sudah banyak ditinggalkan karena tidak terlalu
menguntungkan. Proses kontak lebih dipilih karena dapat menghasilkan asam sulfat dengan
kadar mencapai 99% dengan biaya yang lebih murah.
Proses pembuatan asam sulfat berlangsung dalam 3 tahap, yaitu:
a. Proses oksidasi belerang menjadi belerang dioksida S(s) + O2(g) ⇄ SO2(g)
b. Oksidasi belerang dioksida (SO2) menjadi belerang trioksida (SO3) 2SO2(g) + O2(g) ⇄
2SO3(g) ∆H = –196 kJ
c. Mereaksikan SO3 dengan air (H2O).
Pada tahap ini, SO3 tidak langsung direaksikan dengan air. Akan tetapi, terlebih dahulu
dilarutkan dalam H2 SO4 . Reaksi yang berlangsung adalah sebagai berikut.
SO3(g) + H2SO4 aq) ⇄ H2S2O7(l)
H2S2O7(l) + H2O(l) ⇄ 2H2SO4(aq)
Tahapan yang paling menentukan pada proses pembuatan asam sulfat adalah tahapan
pembentukan SO3 dari SO2 . Reaksi pembentukan SO3 dari SO2 adalah reaksi reversible,
sehingga untuk meningkatkan produknya dilakukan usaha-usaha berdasarkan asas Le Chatelier.
Berdasarkan jumlah koe sien reaksi pada pembentukan SO3 , untuk meningkatkan
produknya, proses harus dilakukan pada tekanan tinggi. Selain itu, karena reaksi pembentukan
SO3 adalah reaksi eksotermis, maka untuk meningkatkan produknya, proses harus dilakukan
pada suhu rendah. Akan tetapi, pada suhu rendah reaksi berlangsung lambat, sehingga ke dalam
reaksi perlu ditambahkan katalis V2O5.
Sama halnya dengan proses pembuatan amonia, percobaan terus dilakukan untuk
memperoleh kondisi optimum. Berdasarkan berbagai percobaan, kondisi optimum untuk proses
pembuatan asam sulfat dalam skala industri berlangsung pada suhu antara 400°C– 450°C .
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, L. J. E. (2009). Pengembangan media pembelajaran reaksi kesetimbangan kimia. Jurnal


Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan, 6(2).

Myranthika, O.F., (2020). Modul Pembelajaran Kimia SMA. Surabaya : Kemendikbud DIKDAS dan
DIKMEN

Pesie, M. (2018). Pengembangan Bahan Ajar Pergeseran Kesetimbangan Menggunakan Media


Visual Untuk Siswa Kelas XI MIA-I SMA Negeri 4 Palangka Raya. Jurnal Ilmiah
Kanderang Tingang , 9 (1), 21-38.

Sudarmo, Unggul & Mitayani, Nanik. (2014). Kimia untuk SMA /MA kelas XI. Jakarta : Airlangga

Sudiono, dkk. ( 2007). Kimia Kelas XI untuk SMA dan MA. Jakarta : Intan Pariwara
LAMPIRAN 2

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)


KESETIMBANGAN KIMIA

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Peserta didik dapat menjelaskan konsep kesetimbangan dinamis


2. Peserta didik dapat membedakan antara reaksi reversible dan reaksi irreversible
3. Peserta didik dapat membuat praktikum sederhana untuk mengetahui reaksi
reversible dan irreversible menggunakan alat dan bahan sederhana
4.

Lakukan praktikum sederhana dalam berdasarkan pada gambar diatas. Setelah Kamu
melakukan praktikum (proyek). Dari gambar diatas adalah perbedaan antara reaksi
reversibel dan irreversibel yang diantara reaksi tersebut merupakan konsep
kesetimbangan dinamis. Cobalah kalian amati gambar tersebut dan diskusikan di dalam
kelompok masing masing dengan mengisi tabel dibawah ini

Pengamatan Hasil
Pengamatan
Kertas dibakar

Warna K2Cr2O7 mula-mula

Warna K2Cr2O7 setelah penambahan NaOH

Warna K2Cr2O7 setelah ditambahkam HCl


LAMPIRAN 3

1. Instrumen Penilaian Ranah Sikap


LEMBAR OBSERVASI RANAH SIKAP

No Aspek yang dinilai Teknik penilaian Waktu penilaian Instrument


1 Kreatif Pengamatan Proses dan tugas Lembar observasi
2 Kerja sama Pengamatan Proses dan tugas Lembar observasi
3 Bernalar Kritis Pengamatan Proses Lembar observasi
4 Bertanggung Jawab Pengamatan Proses dan tugas Lembar observasi

Aspek Sikap yang dinilai


Jumlah Kode Predi
No. Nama Murid Kerja Bertangg
Kreatif Bernalar Skor Nilai kat
sama ung
Kritis
Jawab
1
2

RUBRIK PENILAIAN SIKAP

No Aspek yang SKALA


Dinilai
4 3 2 1
1 Kreatif • Peserta didik • Peserta didik • Peserta didik • Peserta didik
menunjukkan menunjukkan akan tidak
sikap rasa sikap rasa menunjukkan menunjukkan
ingin tahu yang ingin tahu yang sikap rasa sikap rasa
tinggi terhadap tinggi terhadap ingin tahu ingin tahu
materi materi yang tinggi terhadap
pembelajaran pembelajaran terhadap materi
• Peserta didik • Peserta didik materi pembelajaran
menunjukkan menunjukkan pembelajara • Peserta didik
ketertarikan ketertarikan • Peserta didik tidak
dalam dalam menunjukkan menunjukkn
mengerjakan mengerjakan ketertarikan ketertarikan
tugas tugas dalam dalam
• Peserta didik • Peserta didik mengerjakan mengerjakan
mengguna kan mengguna kan tugas tugas
semua sumber semua sumber • Peserta didik • Peserta didik
belajar, referensi belajar, mengguna tidak
yang dimiliki referensi yang kan semua menggunakn
untuk dimiliki untuk sumber semua
membangun membangun belajar, sumber
pengetahuannya pengetahuanny referensi belajar,
tanpa arahan guru a yang sudah di Yang referensi
serta tidak mudah arahkan guru dimiliki yang dimiliki
putus asa jika ada dan butu untuk untuk
konsep yang motivasi untuk membangun membangun
tidak dipahami. tetap semangat pengetahuan pengetahuan
jika ada konsep nya hanya nya
yang tidak jika sekalipun
dipahami. diperhatikan diperhatikan
guru dan dan
mudah putus diarahkan
asa jika ada guru serta
konsepyang mudah putus
tidak asa jika ada
dipahami. konsep yang
tidak
dipahami.
2 Kerja sama • Peserta didik • Peserta didik • Peserta didik • Peserta didik
terlibat aktif terlibat aktif terlibat aktif tidak terlibat
dalam bekerja dalam bekerja dalam aktif dalam
kelompok kelompok bekerja bekerja
(berkontribusi (berkontribusi kelompok kelompok
dalam dalam (berkontribus (berkontribus
kelompok). kelompok). i dalam i dalam
• Peserta didik • Peserta didik kelompok). kelompok).
bersedia bersedia • Peserta didik • Peserta didik
melaksanakan melaksanakan bersedia bersedia
tugas sesuai tugas sesuai melaksanakn melaksanaka
kesepakatan kesepakatan tugas sesuai n tugas
• Peserta didik • Peserta didik kesepakatan sesuai
bersedia bersedia • Peserta didik kesepakatan
membantu membantu tidaktibersedia • Peserta didik
temannya dalam temannya membantu tidak tibersedia
satu kelompok dalam satu temannya membantu
yang mengalami kelompok yang dalam satu temannya
kesulitan mengalami kelompok dalam satu
(menjadi tutor kesulitan yang kelompok
sebaya) (menjadi tutor mengalami yang
• Peserta didik sebaya) kesulitan mengalami
menghargai • Peserta didik (menjadi kesulitan
pendapat orang tidak tutor sebaya) (menjadi
lain dan hasil tmenghargai • Peserta didik tutor sebaya)
kerja kelompok. pendapat orang tidak • Peserta didik
lain dan hasil tmenghargai tidak
kerja kelompok. pendapat tmenghargai
orang lain pendapat
dan hasil orang lain
kerja dan hasil
kelompok. kerja
kelompok.
3 Bernalar • Peserta didik • Peserta didik • Peserta didik • Peserta didik
Kritis dapat dapat dapat tidak dapat
merumuskan merumuskan merumuskan merumuskan
pokok-pokok pokok-pokok pokok-pokok pokok-pokok
permasalahan permasalahan permasalahan permasalaha
• Peserta didik • Peserta didik • Peserta didik n
dapat dapat dapat • Peserta didik
mengungkap mengungkap mengungkap tidak dapat
fakta yang di fakta yang fakta yang mengungkap
butuhkan dalam dibutuhkan dibutuhkan fakta yang
menyelesaikan dalam dalam dibutuhkan
suatu masalah menyelesaikan menyelesaika dalam
(LKPD) suatu masalah n suatu menyelesaika
• Peserta didik (LKPD) masalah n suatu
dapat memilih • Peserta didik (LKPD) masalah
Argumen logis, dapat memilih • Peserta didik (LKPD)
relevan, dan argumen logis, tidak dapat • Peserta didik
akurat. relevan, dan memilih tidak dapat
• Peserta didik akurat. argumen memilih
dapat • Peserta didik logis, relevan, argumen
mempertimbangk tidak dapat dan akurat. logis, relevan,
an kredibilitas mempertimban • Peserta didik dan akurat.
(kepercayaan) gkan kredibilitas tidak dapat • Peserta didik
sumber informasi (kepercayaan) mempertimb tidak dapat
yang diperoleh sumber angkan mempertimb
(referensi yang informasi yang kredibilitas angkan
terpercaya). diperoleh (kepercayaan kredibilitas
(referensi yang ) sumber (kepercayaan
terpercaya). informasi ) sumber
yang informasi
diperoleh yang
(referensi diperoleh
yang (referensi
terpercaya). yang
terpercaya).
4 Bertanggung Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
Jawab menjalankan tugas menjalankan tugas menjalankan tidak
dan asesmen yang dan asesmen yang tugas dan menjalankan
harus dijalankan harus dijalankan asesmen yang tugas dan
dengan baik dan dengan baik dan harus asesmen yang
tepat waktu dengan tepat waktu dengan dijalankan harus
penuh kesadaran perintah guru. dengan kurang dikerjakannya.
(inisiatifsendiri) baik dan tidak
tepat waktu
serta menunggu
perintah dari
guru.
CATATAN

Kode nilai / predikat :


85,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
70,01 – 85,00 = Baik (B)
50,01 – 70,00 = Cukup (C)
00,00 – 50,00 = Kurang (K)

2. Instrumen Penilaian Keterampilan (Psikomotorik)

RUBRIK PENILAIAN UNJUK KERJA

ASPEK INDIKATOR NILAI


Penggunaan tata bahasa baik dan benar 1
Kesesuaian respon Jawaban yang relevan dengan pertanyaan 1
dengan pertanyaan Menjawab sesuai dengan materi 1
Mengaitkan jawaban dengan kehidupan sehari-hari 1
Keterlibatan anggota kelompok 1
Aktif bertanya dan menanggapi 1
Aktifitas diskusi
Mencatat hasil diskusi dengan sistematis 1
Memperhatikan dengan seksama saat berdiskusi 1
Dipresentasikan dengan percaya diri 1
Kemampuan Dapat mengemukakan ide dan berargumen dengan baik 1
Presentasi Manajemen waktu presentasi dengan baik 1
Seluruh anggota kelompok berpartisipasi presentasi 1
Bersedia membantu orang lain dalam satu kelompok 1
Kerjasama dalam
Kesediaan melakukan tugas sesuai dengan kesepakatan 1
kelompok
Terlibat aktif dalam bekerja kelompok 1

.CATATAN
Kode nilai / predikat :
85,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
70,01 – 85,00 = Baik (B)
50,01 – 70,00 = Cukup (C)
00,00 – 50,00 = Kurang (K)

3. Instrumen Penilaian Ranah Pengetahuan (Kognitif)


ASESMEN FORMATIF
1) Gas A,B, dan C masing-masing 0,4 mol, 0,6 ,mol, dan 0,2 mol dicampurkan dalam ruang
tertutup dan terjadi reaksi kesetimbangan:

Pada saat setimbang 0,3 mol gas A telah bereaksi, maka gas B yang ada dalam keadaan
setimbang adalah…

A. 0,5 mol

B. 0,4 mol

C. 0,3 mol

D. 0,2 mol

E. 0,1 mol

2) Gas N2 dengan volume 10 ml direaksikan dengan 25 ml gas H2, membentuk reaksi setimbang:

Volume akhir pada saat setimbang tercatat 25 ml (diukur pada P dan T yang sama). Volum gas
NH3 yang terjadi pada saat setimbang adalah…

A. 5 ml

B. 10 ml

C. 15 ml

D. 35 ml

E. 40 ml

3) Suatu sistem kesetimbangan bersifat dinamis-mikroskopis berarti…

A. Perubahan berlangsung terus-menerus dan dapat diamati

B. Reaksi terus berlangsung kekanan dan kekiri dan dapat diamati

C. Reaksi terus berlangsung kekanan dan kekiri tetapi tidak teramati


D. Perubahan berlangsung terus berhenti sehingga tidak dapat diukur

E. Perubahannya terhenti dan dapat terukur

4) Reaksi homogen yang tidak pengaruhi oleh perubahan volume adalah…


A. 2NO2↔2NO + O2

B. 2NH3↔N2 + 3H2

C. PCl5 ↔ PCl3 + Cl2

D. 2HCl ↔ H2 + Cl2

E. B dan c benar

5) Jika terhadap suatu system kesetimbangan dilakukan suatu aksi, pada system akan terjadi suatu
reaksi sehingga pengaruh aksi terhadap system menjadi sekecil mungkin. Asas ini dikemukakan
oleh . . . .
A. Van’t Haff

B. de Broglie

C. le Chatelier

D. Hess

E. Dalton

6) Gas A, B, dan C masing-masing mengandung 0,4 mol, 0,6 mol, dan 0,2 mol, kemudian
bercampur dalam ruang tertutup dan terjadi reaksi kesetimbangan 3 A(g)+B(g) ⇌ 2C+( g). Bila
0,3 mol berada pada kesetimbangan, gas A bereaksi, maka gas B yang berada dalam
kesetimbangan adalah...

A. 0,5 mol

B. 0,2 mol

C. 0,1 mol

D. 0,6 mol

E. 0,4 mol

7) Dalam suatu bejana yang bervolume 1 L, 4 mol gas NO2 membentuk kesetimbangan :

2NO2(g) ⇄ 2NO(g) + O2(g)

Dalam keadaan setimbang pada suhu tetap terbentuk 1 mol O2. Tetapan kesetimbangan Kc
adalah ....

A.0,5

B.1,0

C.1,5

D.2,0

E.4,0

8) Sebanyak 2 mol N2O4 dipanaskan dalam ruangan 5 liter sehingga membentuk kesetimbangan
N2O4(g) ⇄2NO2(g)

Kesetimbangan tercapai ketika 50% N2O4 telah terurai.Tetapan kesetimbangan (Kc) pada suhu
itu adalah....

A.0,2

B.0,4

C.0,6

D.0,8

E.1,0

9) Pada suhu tinggi, besi (II) hidrogen karbonat terurai sesuai dengan reaksi:

Fe(HCO3)2(s) ↔ FeO(s) + H2O(g) + 2CO2(g).

Jika kesetimbangan tercapai pada tekanan total 1,5 atm, maka nilai Kp dalam atm3 adalah....

A.0,5

B.1,0

C.1,5

D.2,0

E.2,5

10) Pada suhu 25oC,dua reaksi berikut mempunyai harga K

A + 2BC ↔ AC2 + 2B K = 0,5

B + AC2 ↔ BC + AC K = 4,0

Berdasarkan reaksi tersebut, tetapan kesetimbangan untuk reaksi: A + AC2 ↔ 2AC adalah ….

A.4,5
B.5,0

C.8,0

D.8,5

E.16,5

11) Tetapan kesetimbangan bagi reaksi X2 + Y2 ↔ 2XY adalah K=16 pada suhu tertentu. Jika
X2,Y2dan XY masing-masing sebanyak 1 mol dicampurkan dalam ruangan tertutup pada suhu
ini, maka jumlah mol XY dalam kesetimbangan adalah....

A.½

B.1 ½

C.2

D.3

E.4

12) Dalam wadah 1 Liter dimasukkan 4 mol zat A dan 5 mol zat B menurut reaksi :

A(g) + 2B(g) ↔ C(g)

Jika pada keadaan setimbang terdapat 2 mol zat C dan tekanan total 10 atm, maka....

A.Kp = Kc

B.Kp = 2 Kc

C.Kp = 4 Kc

D.Kp = ½ Kc

E.Kp =1/4 Kc

13) Jika diketahui reaksi : ½ N2 + O2 ↔ NO2 K=4

N2 + 2O2 ↔ N2O4 K= 2

Maka tetapan kesetimbangan untuk reaksi N2O4 ↔ 2NO2 adalah….

A.½

B.1

C.2

D.8

E.16
14) Dalam ruangan 1 liter terdapat kesetimbangan: 2SO3 (g) ↔ 2SO2 (g) + O2 (g)

Semula terdapat 0,5 mol SO3. Setelah kesetimbangan tercapai perbandingan mol SO3 terhadap
O2 adalah 4:3. Tetapan kesetimbangan adalah....

A.0,25

B.0,33

C.0,60

D.2,25

E.6,00

15) Harga tetapan kesetimbangan (Kc) untuk reaksi: Al3+(aq) + 3 H2O(l) Al(OH)3(s) + 3 H+(aq)

Ditentukan oleh persamaan ….

16) Setelah disetarakan rumus tetapan kesetimbangan untuk reaksi : Fe2O3(s) + CO(g) ⇋ Fe(s) +
CO2(g) adalah ….

17) Pada temperatur tinggi, bila gas karbon monoksida bereaksi dengan gas hydrogen akan
menghasilkan methanol seperti pada persamaan reaksi berikut ini

CO(g) + 2H2(g) ↔ CH3OH(g)

Bila 0,4 mol CO dan 0,30 mol H2 Bereaksi dalam wadah 1 L dan mencapai kesetimbangan
ternyata terbentuk 0,06 mol CH3OH. Nilai Kc untuk reaksi tersebut adalah . . . .

A. 0,50

B. 0,98

C. 1,70

D. 2,0

E. 5,4

18) Pada suhu tertentu dalam ruang 10 L terdapat Kesetimbangan dari reaksi

2SO3(g) ↔ 2SO2(g) + O2(g)

Apabila 80 gr SO3 (S= 32, O = 16) dipanaskan hingga tercapai keadaan setimbang pada suhu
tersebut, didapat perbandingan mol SO3 : O2 = 2: 1 Tetapan Kesetimbangan dari reaksi adalah ....

A. 25

B. 2,5

C. 0,4

D. 0,04

E. 0,025

19) Pada temperatur 900 K , reaksi :


2SO2(g) + O2(g) ↔ 2SO3(g) , mempunyai nilai Kp = 0,345. Dalam keadaan setimbang dari ketiga
campuran gas tersebut, tekanan parsial SO2 dan O2 masing – masing adalah 0,215 atm dan 0,679
atm.

Nilai tekanan parsial gas SO3 dalam keadaan setimbang adalah . . . . atm.

A. 0,0504

B. 0,1040

C. 0,0108
D. 0,3020

E. 0,0910

20) Dalam ruang 1 liter, pada temperatur 27oC terdapat kesetimbangan

PCl5 (g)↔PCl3 (g) + Cl2 (g)

Jika pada keadaan tersebut harga Kc = 0,25 M dan R = 0,082 L atm K-1 mol -1 berapa harga Kp
zat tersebut …

A. 7,15 atm

B. 6,5 atm

C. 6,20 atm

D. 6,13 atm

E. 7,0 atm

21) Dalam ruang 1 liter terdapat kesetimbangan antara gas N2, H2 dan NH3 dengan persamaan reaksi

2NH3 (g) ↔N2 (g) + 3H2 (g)

Pada kesetimbangan tersebut terdapat dalam 0,01 mol N2 ; 0,01 mol H2 ; 0,05 mol NH3. Nilai
tetapan kesetimbangan reaksi adalah..

A. 2 x 10-8

B. 5 x 10-5

C. 5 x 10-10

D. 4 x 10-6

E. 2 x 10-10

22) Nitrogen monoksida (NO) adalah senyawa kimia oksigen dan nitrogen yang terbentuk dari
hasil pembakaran pada suhu tinggi, terutama pembakaran bahan bakar, seperti minyak bumi,
solar, gas, dan bahan organik. NO merupakan gas berbahaya yang dapat mengganggu sistem
pernafasan dengan menurunkan fungsi paru, serta melemahkan sistem pernafasan paru.
Pembakaran gas NO dapat berlangsung secara reversible, dengan reaksi
Agar jumlah gas NO yang dihasilkan maksimal, maka tindakan yang diperlukanadalah….
A. Menaikan tekanan
B. Menurunkan tekanan
C. Mengecilkan volum
D. Menaikkan suhu
E. Memperbesar volume

23) Pada pembuatan asam sulfat menurut proses kontak ada beberapa tahap, salah satunya yaitu
tahap pembuatan sulfur trioksida dengan reaksi sebagai berikut: reaksi eksoterm hasil SO3 yang
diperoleh akan bertambah apabila:

(1) Ditambah katalis


(2) Tekanan diperbesar
(3) Suhu dinaikkan
(4) Ditambah gas SO2

Jawaban yang tepat untuk memperoleh hasil SO3 dengan jumlah yang lebih banyak adalah….

A. 2 dan 4
B. 1 dan 2
C. 3 dan 4
D. 2 dan 3
E. 1 dan 4
24) Perhatikan reaksi dibawah ini

1. S(aq) + O2(g) ⇌ SO2(g)

2. H2(g) + I2(g) ⇌ 2HI(g)

3. 2SO3(g) ⇌ 2SO2(g) + O2(g)

4. C(aq) + O2(g) ⇌ CO2(g)

5. N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2NH3(g)

Diantara persamaan reaksi kesetimbangan diatas, yang akan bergeser ke kanan jika tekanan
diperbesar, yaitu . . . .
A. 1, 4, dan 5
B. 1, 3, dan 4
C. 2, 4, dan 5
D. 2, 3, dan 5
E. 1, 2, dan 3

25) Pada reaksi kesetimbangan berikut:


6 NO(g) + 4 NH3(g) ⇋ 5 N2(g) + 6 H2O(g) ΔH = -x kJ
Jika suhu diturunkan pada volume tetap, maka sistem kesetimbangan akan bergeser ke ….
A. kanan, konsentrasi N2 berkurang
B. kanan, konsentrasi N2 bertambah
C. kanan, konsentrasi N2 tetap
D. kiri, konsentrasi NO bertambah
E. kiri, konsentrasi NO berkurang

26) Untuk reaksi kesetimbangan: 2NO2(g) ⇌ 2NO(g) + O2(g) ∆H = –58,02 kJ


cokelat tidak berwarna
Jika temperatur dinaikkan, maka arah pergeseran kesetimbangan dan warna tabung reaksi
adalah ….
A. ke kiri dan berwarna coklat
B. ke kiri dan berwarna tidak berwarna
C. ke kanan dan berwarna coklat
D. ke kanan tak berwarna colklat
E. tetap dan berwarna coklat

27) Reaksi kesetimbangan hidrolisis ester sebagai berikut.


C2H5COOCH3(aq) + H2O (l) ⇌ CH3OH (aq) + CH3COOH (aq) Hal berikut ini memenuhi kaidah
pergeseran kesetimbangan,kecuali….
A. Penambahan CH3OH dapat menambah C2H5COOCH3
B. Pengambilan CH3OH dapat menambah C2H5COOCH3
C. Pengambilan C2H5COOCH3 dapat menambah CH3OH
D. Penambahan air menyebabkan C2H5OH bertambah
E. Penambahan C2H5COOCH3 dapat menambah CH3OH

28) Dalam ruang tertutup terdapat reaksi kesetimbangan:


H2(g) + Cl2(g) ⇌ 2 HCl(g) ΔH = – 92 kJ/mol
Jika suhu dinaikkan, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah … .
A. Kiri, harga K bertambah
B. Kiri, harga K Berkurang
C. Kiri, harga K Tetap
D. Kanan, harga K Bertambah
E. Kanan, harga K tetap

29) Suatu sistem kesetimbangan gas memiliki persamaan reaksi:


2AB2 (g) + B2 (g) ⇌ 2AB3 (g) ∆H = – X kJ/mol
Jika suhu pada sistem tersebut dinaikkan, maka sistem kesetimbangan akan bergeser ke
arah….
A. Kanan, karena akan bergeser ke arah mol yang kecil
B. Kanan, karena bergeser ke arah eksoterm
C. Kiri, karena bergeser ke arah eksoterm
D. Kiri, karena bergeser ke arah jumlah mol yang besar
E. Kiri, karena bergeser ke arah endoterm

30) Dalam pembuatan gas SO3 dengan katalis V2O5 terjadi reaksi berikut.
2SO2(g) + O2(g) ⇌ 2SO3(g) ΔH = -188,2 KJ
Mula-mula dilak ukan pada suhu T1 dan tekanan P1, kemudian dilakukan lagi pada suhu T2
dan tekanan P2, ternyata gas yang dihasilkan pada keadaan T1P1 lebih banyak daripada
keadaan T2P2. Beberapa kemungkinan yang ada sebagai berikut.
1) T1 >T2
2)P1 > P2
3)P1 < P2
4)T1 < T2
Kemungkinan yang paling mungkin adalah….
A. 1) dan 2)
B. 1) dan 3)
C. 2) dan 3)
D. 2) dan 4)
E. 3) dan 4)
31) Dalam pembuatan gas amonia pada proses Haber-Bosch, untuk memperoleh gas amonia
yang maksimum, maka diperlukan kondisi sebagai berikut, kecuali ….
A. gas NH3 yang terbentuk segera dipisahkan
B. tekanan diperbesar
C. konsentrasi N2 dan H2 diperbesar
D. adanya katalis
E. gas NH3 yang terbentuk dibiarkan

32) Proses Deacon untuk pembuatan klorin, dikerjakan pada temperature 345oC dan merupakan
reaksi eksoterm. Persamaan reaksinya adalah :
4HCl(g) + O2(g) ⇄ 2H2O(g) + 2Cl2(g) ∆H = -11,7 kJ
Gas klorin yang diperoleh akan bertambah banyak apabila….
A. Temperature dinaikkan
B. Tekanan diperbesar
C. Volume diperbesar
D. Ditambah gas O2
E. Dikurangi gas O2

33) Reaksi kimia yang terjadi di industri sering menggunakan katalis. Jika terjadi pada
temperatur tetap maka …
A. Katalis tidak ikut bereaksi
B. Katalis tidak mempengaruhi kedudukan kesetimbangan reaksi
C. Katalis mempercepat reaksi maju
D. Katalis memercepat tercapainya keadaan setimbang
E. Katalis mempengaruhi kedudukan kesetimbangan reaksi

34) Proses pembentukan klor terjadi menurut reaksi berikut :


4HCl(g) + O2(g) ⇄ H2O(g) + 2Cl2(g) ∆H=-12 kJ
Gas klor yang diperoleh bertambah banyak jika :
1)Suhu dinaikkan
2)Tekanan diperbesar
3)Tekanan sistem diperkecil
4)Ditambah gas O2
Pernyataan yang benar adalah
A. 1), 2), dan 3)
B.1), 2), 3) dan 4)
C.1) dan 3)
D.2) dan 4)
E.4)

35) Perhatikan skema pembuatan ammonia di bawah ini

Gambar di atas menunjukan skema produksi gas ammonia dengan mereaksikan gas nitrogen
dan gas hidrogen, jika diketahui nilai Kc = 3,5 x 108 dan ⧍H = -92,2 kJ (reaksi eksoterm),
maka pernyataan berikut ini yang benar adalah ....
A. Pengurangan suhu akan meningkatkan produksi NH3 meningkat

B. Penambahan katalis akan menyebabkan produksi NH3 menurun


C. Penurunan volume akan menyebabkan produksi NH3 menurun
D. Proses produksinya disebut dengan proses Kontak
E. Pengurangan konsentrasi gas Nitrogen menyebabkan meningkatnya produksi NH3
36) Berikut ini merupakan tahapan pembuatan asam sulfat melalui proses Kontak.

Pembuatan asam sulfat menurut proses kontak, agar diperoleh produk yang optimal, menurut
asas Le Chatelier dapat dilakukan dengan cara ….
A. menambah jumlah konsentrasi SO2 dan O2
B. memperkecil jumlah konsentrasi SO2 dan O2
C. memperkecil tekanan dan memperbesar suhu
D. memperbesar volum dan memperbesar suhu
E. memperbesar tekanan dan menurunkan suhu

37) PCl5(g) ⇌ PCl3(g) + Cl2(g) ɅH= -106 kJ


Dari persamaan reaksi di atas, apabila suhu dinaikan, maka.....
A. Letak kesetimbangan tidak berubah
B. Kesetimbangan bergeser ke arah reaksi endoterm, kanan
C. Kesetimbangan bergeser ke arah reaksi eksoterm, kiri
D. Kesetimbangan bergeser ke arah reaksi eksoterm, kanan
E. Kesetimbangan bergeser ke arah reaksi endoterm, kiri

38) Suatu sistem kesetimbangan gas mempunyai persamaan reaksi:


2PQ 2 ( g ) ⇌ P 2 Q 4 ( g ) ΔH = + x kJ/mol
Jika tekanan dalam sistem kesetimbangan dinaikkan maka sistem akan bergeser....
A. kanan karena bergeser ke arah sejumlah kecil mol
B. kiri karena bergeser ke arah eksotermik
C. kiri karena bergeser ke arah endoterm
D. kanan karena bergeser ke arah endotermik
E. kiri karena bergeser ke arah sejumlah besar mol tahi lalat

39) Dari reaksi kesetimbangan berikut, bila volume sistem diubah, maka yang tidak mengalami
pergeseran kesetimbangan adalah … .
A. 2 SO2(g) + O2(g) ⇌ 2 SO3(g)
B. N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2 NH3(g)
C. H2(g) + Cl2(g) ⇌ 2 HCl(g)
D. 2 N2(g) + O2(g) ⇌ 2 N2O(g)
E. PCl5(g) ⇌ PCl3(g) + Cl2(g)

40) Reaksi 2N2O5(g) ⇌ 4NO2(g) + O2 adalah reaksi eksotermik. Jika temperatur dinaikkan, maka
yang terjadi adalah ….
A. NO2 dan O2 bertambah
B. N2O5 dan O2 bertambah
C. NO2 dan N2O5 berkurang
D. N2O5 dan O2 berkurang
E. NO2 dan O2 berkurang
SOAL PENGAYAAN
1. Bagaimanakah kita bisa mengetahui bahwa suatu reaksl bolak-balik telah mencapal
kesetimbangan?
2. Tentukan apakah kesetlmbangan berikut tergolong kesetimbangan homogen atau heterogen!
N₂ (g) + 3H₂ (g) ⇄ 2NH₃ (g)
2SO₂ (g) + O₂ (g) ⇄ 2SO₃ (g)
NH₄OH (aq) ⇄ NH₄⁺ (aq) + OH⁻ (aq)
CaCO₃ (s) ⇄ CaO (s) + CO₂ (g)
3. Sebanyak 2 mol gas N2O4 dipanaskan dalam suatu ruangan sehingga 75% terdisosiasi
membentuk gas NO2 dengan reaksi sebagai berikut:
N2O4 (g) ⇄ 2 NO2 (g)
Jika diketahui tekanan total campuran adalah 8 atm. Tentukan harga Kp pada suhu tersebut!
4. Gambarkan pembuatan ammonia dengan proses haber-bosch dan pembuatan asam sulfat dengan
proses kontak serta jelaskan hubungannya dengan faktor – faktor pergeseran kesetimbangan
GLOSARIUM

Azaz Le Chatelier : Prinsip yang menyatakan bahwa jika dalam suatu sistem
kesetimbangan mengalami perubahan konsentrasi, suhu, volume,
atau tekanan maka sistem akan menyesuaikan dirinya untuk
menjelaskan pengaruh perubahan yang diterapkan hingga
kesetimbangan baru tercapai.

Konsentrasi Larutan : Besaran yang menunjukkan kepekatan suatu larutan melalui


perbandingan antara zat terlarut dan pelarut

Proses Haber Bosh : Proses pembuatan gas ammonia di industri yang menggunakan
bahan baku gas nitrogendan gas oksigen dengan katalis besi (Fe)

Proses Kontak : Proses pembuatan asam sulfat di industri dengan menggunakan


katalis pentaoksida (V2O5)

Katalis : Zat yang dapat mempercepat terjadinya reaksi tetapi tidak ikut
bereaksi

Optimal : Suatu kondisi tertinggi dari suatu proses

Koefisien Reaksi : Angka yang ditulis mendahului rumus kimia zat, yang menyatakan

Perbandingan mol zat yang terlibat dalam reaksi

Anda mungkin juga menyukai