KESETIMBANGAN KIMIA
1. INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Nama Guru : Fuad Dea Rahma
Satuan Pendidikan : SMA
Tahun Ajaran : 2023 / 2024
Fase :F
Kelas/Semester : XI MIPA / Ganjil
Pokok Bahasan : Kesetimbangan Kimia
Alokasi Waktu : 2 JP ( 2x45 menit )
Sebelum mempelajari materi ini, peserta didik diharapkan telah memahami konsentrasi
suatu zat, materi laju reaksi, persamaan reaksi kimia, memahami reaksi eksoterm dan
endotern dan telah mengetahui maksud dari kesetimbangan yang bersifat dinamis.
E. SARANA PRASARANA
HP / Laptop / Komputer
Jaringan internet, Buku paket peserta didik, alat tulis dan bahan ajar.
F. MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran yang digunakan Project Based Learning (PBL)
2. KOMPONEN INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui diskusi kelompok, peserta didik diharapkan dapat memahami konsep
kesetimbangan kimia dan jenis reaksi kesetimbangan kimia didalam hubungan antara
pereaksi dan hasil reaksi dengan benar.
2. Melalui diskusi kelompok, peserta didik diharapkan dapat menganalisis kesetimbangan
dinamis dengan benar.
3. Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat menganalisis kesetimbangan homogen dan
heterogen dengan benar.
4. Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat menganalisis kesetimbangan homogen dan
heterogen untuk menentukan rumus tetapan kesetimbangan Kc dan Kp suatu reaksi
dengan benar.
5. Melalui diskusi kelompok, peserta didik mengkonvesikan jumlah tetapan kesetimbangan
K (K tetap dan T tetap) dengan benar
6. Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi pergeseran kesetimbangan dengan benar.
7. Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat mengaitkan pergeseran kesetimbangan
dengan konsentrasi zat, suhu, tekanan, volume, dan katalis dengan benar.
8. Melalui diskusi kelompok, peserta didik menyajikan hasil percobaan untuk menentukan
nilai tetapan kesetimbangan suatu reaksi dengan benaar.
9. Melalui diskusi kelompok, peserta didik melakukan presentasi hasil diskusi kelompok
tentang kesetimbangan.
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Pada dasarnya ilmu kimia menjelaskan tentang susunan, komposisi, sifat-sifat dan
perubahan materi serta perubahan energi yang menyertainya. Pergeseran Kesetimbangan
adalah perubahan dari keadaan kesetimbangan semula ke keadaan kesetimbangan yang baru
akibat adanya aksi atau pengaruh dari luar. Materi ini penting digunakan untuk memprediksi
efek perubahan di dalam kondisi pada kesetimbangan kimia. Ketika suatu sistem pada
kesetimbangan mengalami perubahan konsentrasi, suhu, volume, atau tekanan, maka sistem
menyesuaikan (sebagian) dirinya untuk meniadakan pengaruh perubahan yang diterapkan dan
keseimbangan baru tercapai. Jika sistem yang berada dalam keadaan kesetimbangan
diganggu, system akan berusaha mengurangi gangguan dengan cara menggeser posisi
kesetimbangan, baik ke arah pereaksi maupun hasil reaksi sehingga gangguan tersebut
minimum dan tercapai keadaan kesetimbangan yang baru.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
Pernahkah anda bermain jungkat-jungkit ? Apa yang terjadi ketika kalian bermain jungkat-
jungkit dengan teman yang memiliki berat badan lebih berat dibandingkan kamu ?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN PENDAHULUAN ( 15 menit )
Orientasi
Guru memberi salam dan menyapa peserta didik.
Guru dan peserta didik berdoa bersama untuk memulai pembelajaran.
Guru memeriksa kehadiran peserta didik.
Guru memeriksa kesiapan peserta didik agar siap untuk belajar dan membuat kesepakatan kelas.
Apersepsi
1. Guru melakukan asasmen kognitif terhadap peserta didik pada saat pembelajaraan akan
berakhir (Postest).
2. Guru dan peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang sedang
berlangsung di dalam kelas.
3. Guru memberikan penugasan untuk memperdalam pengetahuan dari peserta didik
terhadap materi kesetimbangan kimia.
4. Guru mengucapkan salam penutup.
E. ASESMEN
Bentuk asesmen :
F. PENGAYAAN
Soal Pengayaan untuk peserta didik yang telah mencapai tujuan pembelajaran.
Guru :
Peserta didik :
BAHAN AJAR
Apabila reaksi dua arah berlangsung dalam ruang tertutup dan laju reaksi ke kanan sama
besar dengan laju reaksi ke kiri, reaksi dikatakan dalam keadaan setimbang. Reaksinya
disebut reaksi kesetimbangan. Dalam keadaan setimbang, jumlah reaktan dan produk tidak
harus sama, asalkan laju reaksi ke kiri dan ke kanan sama besar.
b) Kesetimbangan Kimia
Secara umum kesetimbangan dalam reaksi kimia dapat dibagi menjadi dua, yaitu
kesetimbangan statis dan kesetimbangan dinamis. Kesetimbangan statis terjadi ketika semua
gaya yang bekerja pada objek bersifat seimbang, yaitu tidak ada gaya yang dihasilkan.
Sementara itu, kesetimbangan dinamis diperoleh ketika semua gaya yang bekerja pada objek
bersifat seimbang, tapi objeknya sendiri bergerak.
Pada persamaan reaksi kesetimbangan kimia setiap terjadi reaksi ke kanan, maka zat-zat
produk akan bertambah, sementara zat-zat reaktan berkurang. Sebaliknya, reaksi juga dapat
bergeser ke arah reaktan sehingga jumlah produk berkurang. Akibatnya terjadi lagi reaksi ke
arah kanan. Demikian ini terjadi terus-menerus, sehingga secara mikroskopis terjadi reaksi
bolak-balik (dua arah) pada reaksi kesetimbangan. Keadaan seperti ini dikatakan bahwa
kesetimbangan bersifat dinamis. Keadaan dinamis hanya terjadi dalam sistem tertutup.
Hubungan antara konsentrasi reaktan dengan produk, misalnya pada reaksi
kesetimbangan 𝐶(𝑠) + 𝐻2𝑂 (𝑔) ⇄ 𝐶𝑂(𝑔) + 𝐻2(𝑔) dapat digambarkan dengan grafik berikut :
1) Kemungkinan (a) terjadi pada saat kesetimbangan produk > konsentrasi reaktan. Di awal
reaksi, konsentrasi reaktan maksimal, semakin lama semakin berkurang. Saat kesetimbangan
tercapai konsentrasi reaktan tidak berubah, sementara konsentrasi produk yang semula nol
semakin lama semakin benambah hingga konstan pada saat kesetimbangan.
2) Kemungkinan (b) terjadi jika pada saat kesetimbangan konsentrasi produk < konsentrasi
reaktan. Namun tidak tertutup kemungkinan pada saat kesetimbangan konsentrasi reaktan =
konsentrasi produk.
3) Kemungkinan (c) tercapai jika pada saat kesetimbangan V1 = V2.
Azas Le Chatelier adalah azas yang digunakan untuk memprediksi pengaruh perubahan
kondisi pada kesetimbangan kimia. Azas Le Chatelier berbunyi: “Jika suatu sistem
kesetimbangan menerima suatu aksi, maka sistem tersebut akan mengadakan suatu reaksi
sehingga pengaruh aksi menjadi sekecil-kecilnya” Cara sistem melakukan reaksi adalah
dengan melakukan pergeseran ke kiri atau ke kanan. Pergeseran ke kiri artinya laju reaksi ke
arah kiri menjadi lebih besar dan pergeseran ke kanan artinya laju reaksi ke kanan menjadi
lebih besar.
Dalam ilmu kimia, Azas Le Chatelier digunakan untuk memanipulasi hasil dari reaksi
bolak-balik (reversibel) bahkan bisa juga untuk memperbanyak produk reaksi. Asas Le
Chatelier hanya berlaku untuk kesetimbangan dinamis. Perubahan dari keadaan kesetimbangan
semula ke keadaan kesetimbangan yang baru akibat adanya aksi atau pengaruh dari luar itu
dikenal dengan pergeseran kesetimbangan.
Kesetimbangan kimia adalah kondisi yang dinamis. Oleh karena itu, pergeseran
kesetimbangan adalah bagian yang tak terpisahkan dari kesetimbangan itu sendiri. Suatu sistem
yang setimbang akan cenderung mempertahankan kesetimbangannya. Apabila ada pengaruh
dari luar, maka sistem tersebut akan berubah sedemikian rupa untuk kembali mencapai kondisi
setimbang. Hal ini dikenal dengan asas Le Chatelier, yaitu jika dalam suatu sistem
kesetimbangan diberikan aksi, maka sistem akan berubah sedemikian rupa sehingga pengaruh
aksi tersebut menjadi sekecil mungkin. Adanya aksi pada sistem kesetimbangan menyebabkan
pergeseran kesetimbangan.
Pergeseran kesetimbangan adalah kondisi saat reaksi berubah arah karena adanya aksi atau
faktor- faktor yang memengaruhi kesetimbangan. Adapun faktor-faktor yang memengaruhi
kesetimbangan antara lain sebagai berikut:
Fe
Fe3+ (aq) + SCN- (aq) ⇄ FeSCN2+ (aq)
Reaksi akan bergeser ke arah produk jika konsentrasi reaktan dinaikkan atau konsentrasi produk
diturunkan. Reaksi akan bergeser ke arah reaktan jika konsentrasi produk dinaikkan atau
konsentrasi reaktan diturunkan.
2. Pengaruh Suhu
Jika suhu dinaikkan, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi endoterm (∆H = +)
Jika suhu diturunkan, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi eksoterm (∆H = –)
Berdasarkan persamaan reaksinya, reaksi tersebut adalah reaksi reversible yang berlangsung
dalam dua arah. Oleh karena ∆H bernilai negatif, maka reaksi maju (ke arah produk) merupakan
reaksi eksoterm dan reaksi balik (ke arah reaktan) merupakan reaksi endoterm. Jika suhu
dinaikkan, maka reaksi akan bergeser ke arah reaksi endoterm (kiri). Sementara itu, jika suhu
diturunkan, maka reaksi akan bergeserke arah reaksi eksoterm (kanan).
N2O4 adalah gas tidak berwarna, sedangkan NO2 adalah gas berwarna cokelat. Berdasarkan
persamaan reaksinya, reaksi penguraian N2O4 menjadi NO2 berlangsung secara endotermis. Jika
suhu diturunkan, maka reaksi akan bergeser ke arah reaksi eksoterm, yaitu pembentukan N2O4 .
Akibatnya, terjadi perubahan warna cokelat menjadi tidak berwarna. Sementara itu, jika suhu
dinaikkan, maka reaksi akan bergeser ke arah reaksi endoterm, yaitu pembentukan NO2.
Akibatnya, warna cokelat yangterbentuk semakin banyak.
3. Pengaruh Volume dan Tekanan
Volume dan tekanan menggeser kesetimbangan dengan mekanisme yang sama tetapi
berkebalikan. Hal ini terjadi karena hubungan keduanya berbanding terbalik pada hukum gas
ideal (PV = nRT). Pergeseran kesetimbangan yang dipengaruhi oleh volume dan tekanan adalah
sebagai berikut.
Pada reaksi tersebut, jumlah koe sien reaksi sebelah kiri (reaktan) adalah 2, sedangkan
jumlah koefisien reaksi sebelah kanan (produk) adalah 2 + 1 = 3. Apabila volume diperkecil atau
tekanan diperbesar, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi balik yang jumlah
koefisiennya lebih kecil. Pada reaksi ini terjadi pembentukan reaktan. Apabila volume diperbesar
atau tekanan diperkecil, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi maju yang jumlah
koefisien reaksinya lebih besar.
Pada reaksi ini terjadi pembentukan produk. Perhatikan reaksi berikut. :
Pada reaksi tersebut, jumlah koefisien reaksi sebelah kiri (reaktan) sama dengan jumlah koefisien
reaksi sebelah kanan (produk), yaitu 2. Dengan demikian, perubahan tekanan dan volume tidak
menggeser kesetimbangan.
4. Pengaruh Katalis
Katalis adalah senyawa yang dapat mempercepat laju reaksi dengan cara menurunkan energi
aktivasi. Pada reaksi reversible, katalis dapat mempercepat tercapainya kesetimbangan. Namun,
tidak memengaruhi pergeseran kesetimbangan atau jumlah produk yang dihasilkan.
Dari keempat faktor yang mempengaruhi kesetimbangan, hanya perubahan suhu yang dapat
mengubah nilai konstanta kesetimbangan. Perubahan konsentrasi, volume, dan tekanan sistem
hanya menggeser kesetimbangan tanpa mengubah nilai konstantanya. Jika perubahan suhu
menyebabkan kesetimbangan bergeser ke arah reaksi maju, maka nilai konstanta kesetimbangan
(K) meningkat. Namun, jika perubahan suhu menyebabkan kesetimbangan bergeser ke arah
reaksi balik, maka nilai konstanta kesetimbangan (K) menurun.
Dalam suatu sistem kesetimbangan, suatu katalis menaikkan kecepatan reaksi maju dan
reaksi balik dengan sama kuatnya. Suatu katalis tidak mengubah kuantitas relatif yang ada
dalam kesetimbangan, nilai tetapan kesetimbangan tidaklah berubah. Katalis memang mampu
mengubah waktu yang diperlukan untuk mencapai kesetimbangan, reaksi yang berlangsung
dengan laju yang sesuai hanya pada temperature yang sangat tinggi dapat berjalan dengan cepat
pada temperatur yang lebih rendah bila digunakan katalis.
Dari reaksi diatas merupakan reaksi pembuatan amonia. Pada suhu 100°C, reaksi akan
mencapai keadaan kesetimbangan dalam waktu bertahun – tahun. Apabila kedalam reaksi diberi
katalis, maka kesetimbangan akan dapat tercapai hanya dalam waktu 5 menit.
E. Penerapan Kesetimbangan dalam Industri
1) Proses Haber-Bosch dalam Pembuatan Amonia
Proses pembuatan amonia berlangsung menurut reaksi berikut.
N2 (g) + 3H2 (g) ⇄ 2NH3 (g) ∆H = –92 kJ
Proses ini pertama kali diperkenalkan oleh Fritz Haber dari Jerman pada tahun 1913.
Selanjutnya, proses tersebut dikembangkan dalam skala industri oleh Carl Bosch, sehingga
proses pembuatan amonia dikenal dengan proses Haber-Bosch.
Reaksi pembuatan amonia adalah reaksi kesetimbangan. Oleh karena itu, untuk mendapatkan
produk sebanyak-banyaknya digunakan asas Le Chatelier dengan usaha menggeser
kesetimbangan ke arah pembentukan amonia. Dilihat dari reaksinya yang eksotermis, untuk
memperoleh produk sebanyak-banyaknya, proses harus dilakukan pada suhu rendah. Akan
tetapi, pada suhu rendah reaksi berlangsung lambat, sehingga perlu ditambahkan katalis Fe yang
diberi promotor Al2O3 dan K2O.
Selain suhu, faktor tekanan juga perlu diperhatikan. Pembentukan amonia seharusnya akan
meningkat jika proses berlangsung pada tekanan tinggi. Akan tetapi, proses pada tekanan tinggi
memerlukan biaya yang lebih besar dan perlu mempertimbangkan keamanan konstruksi
bangunan. Dengan berbagai pertimbangan tersebut, didapatkan kondisi optimum pembentukan
amonia yang secara ekonomis paling menguntungkan. Kondisi optimum proses pembentukan
amonia tersebut berlangsung pada tekanan 140 – 340 atm dengan suhu antara 400– 600°C.
2) Pembuatan Asam Sulfat dengan Proses Kontak
Pembuatan asam sulfat dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu proses bilik timbal dan proses
kontak. Akan tetapi, proses bilik timbal sudah banyak ditinggalkan karena tidak terlalu
menguntungkan. Proses kontak lebih dipilih karena dapat menghasilkan asam sulfat dengan
kadar mencapai 99% dengan biaya yang lebih murah.
Proses pembuatan asam sulfat berlangsung dalam 3 tahap, yaitu:
a. Proses oksidasi belerang menjadi belerang dioksida S(s) + O2(g) ⇄ SO2(g)
b. Oksidasi belerang dioksida (SO2) menjadi belerang trioksida (SO3) 2SO2(g) + O2(g) ⇄
2SO3(g) ∆H = –196 kJ
c. Mereaksikan SO3 dengan air (H2O).
Pada tahap ini, SO3 tidak langsung direaksikan dengan air. Akan tetapi, terlebih dahulu
dilarutkan dalam H2 SO4 . Reaksi yang berlangsung adalah sebagai berikut.
SO3(g) + H2SO4 aq) ⇄ H2S2O7(l)
H2S2O7(l) + H2O(l) ⇄ 2H2SO4(aq)
Tahapan yang paling menentukan pada proses pembuatan asam sulfat adalah tahapan
pembentukan SO3 dari SO2 . Reaksi pembentukan SO3 dari SO2 adalah reaksi reversible,
sehingga untuk meningkatkan produknya dilakukan usaha-usaha berdasarkan asas Le Chatelier.
Berdasarkan jumlah koe sien reaksi pada pembentukan SO3 , untuk meningkatkan
produknya, proses harus dilakukan pada tekanan tinggi. Selain itu, karena reaksi pembentukan
SO3 adalah reaksi eksotermis, maka untuk meningkatkan produknya, proses harus dilakukan
pada suhu rendah. Akan tetapi, pada suhu rendah reaksi berlangsung lambat, sehingga ke dalam
reaksi perlu ditambahkan katalis V2O5.
Sama halnya dengan proses pembuatan amonia, percobaan terus dilakukan untuk
memperoleh kondisi optimum. Berdasarkan berbagai percobaan, kondisi optimum untuk proses
pembuatan asam sulfat dalam skala industri berlangsung pada suhu antara 400°C– 450°C .
DAFTAR PUSTAKA
Myranthika, O.F., (2020). Modul Pembelajaran Kimia SMA. Surabaya : Kemendikbud DIKDAS dan
DIKMEN
Sudarmo, Unggul & Mitayani, Nanik. (2014). Kimia untuk SMA /MA kelas XI. Jakarta : Airlangga
Sudiono, dkk. ( 2007). Kimia Kelas XI untuk SMA dan MA. Jakarta : Intan Pariwara
LAMPIRAN 2
TUJUAN PEMBELAJARAN
Lakukan praktikum sederhana dalam berdasarkan pada gambar diatas. Setelah Kamu
melakukan praktikum (proyek). Dari gambar diatas adalah perbedaan antara reaksi
reversibel dan irreversibel yang diantara reaksi tersebut merupakan konsep
kesetimbangan dinamis. Cobalah kalian amati gambar tersebut dan diskusikan di dalam
kelompok masing masing dengan mengisi tabel dibawah ini
Pengamatan Hasil
Pengamatan
Kertas dibakar
.CATATAN
Kode nilai / predikat :
85,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
70,01 – 85,00 = Baik (B)
50,01 – 70,00 = Cukup (C)
00,00 – 50,00 = Kurang (K)
Pada saat setimbang 0,3 mol gas A telah bereaksi, maka gas B yang ada dalam keadaan
setimbang adalah…
A. 0,5 mol
B. 0,4 mol
C. 0,3 mol
D. 0,2 mol
E. 0,1 mol
2) Gas N2 dengan volume 10 ml direaksikan dengan 25 ml gas H2, membentuk reaksi setimbang:
Volume akhir pada saat setimbang tercatat 25 ml (diukur pada P dan T yang sama). Volum gas
NH3 yang terjadi pada saat setimbang adalah…
A. 5 ml
B. 10 ml
C. 15 ml
D. 35 ml
E. 40 ml
B. 2NH3↔N2 + 3H2
D. 2HCl ↔ H2 + Cl2
E. B dan c benar
5) Jika terhadap suatu system kesetimbangan dilakukan suatu aksi, pada system akan terjadi suatu
reaksi sehingga pengaruh aksi terhadap system menjadi sekecil mungkin. Asas ini dikemukakan
oleh . . . .
A. Van’t Haff
B. de Broglie
C. le Chatelier
D. Hess
E. Dalton
6) Gas A, B, dan C masing-masing mengandung 0,4 mol, 0,6 mol, dan 0,2 mol, kemudian
bercampur dalam ruang tertutup dan terjadi reaksi kesetimbangan 3 A(g)+B(g) ⇌ 2C+( g). Bila
0,3 mol berada pada kesetimbangan, gas A bereaksi, maka gas B yang berada dalam
kesetimbangan adalah...
A. 0,5 mol
B. 0,2 mol
C. 0,1 mol
D. 0,6 mol
E. 0,4 mol
7) Dalam suatu bejana yang bervolume 1 L, 4 mol gas NO2 membentuk kesetimbangan :
Dalam keadaan setimbang pada suhu tetap terbentuk 1 mol O2. Tetapan kesetimbangan Kc
adalah ....
A.0,5
B.1,0
C.1,5
D.2,0
E.4,0
8) Sebanyak 2 mol N2O4 dipanaskan dalam ruangan 5 liter sehingga membentuk kesetimbangan
N2O4(g) ⇄2NO2(g)
Kesetimbangan tercapai ketika 50% N2O4 telah terurai.Tetapan kesetimbangan (Kc) pada suhu
itu adalah....
A.0,2
B.0,4
C.0,6
D.0,8
E.1,0
9) Pada suhu tinggi, besi (II) hidrogen karbonat terurai sesuai dengan reaksi:
Jika kesetimbangan tercapai pada tekanan total 1,5 atm, maka nilai Kp dalam atm3 adalah....
A.0,5
B.1,0
C.1,5
D.2,0
E.2,5
B + AC2 ↔ BC + AC K = 4,0
Berdasarkan reaksi tersebut, tetapan kesetimbangan untuk reaksi: A + AC2 ↔ 2AC adalah ….
A.4,5
B.5,0
C.8,0
D.8,5
E.16,5
11) Tetapan kesetimbangan bagi reaksi X2 + Y2 ↔ 2XY adalah K=16 pada suhu tertentu. Jika
X2,Y2dan XY masing-masing sebanyak 1 mol dicampurkan dalam ruangan tertutup pada suhu
ini, maka jumlah mol XY dalam kesetimbangan adalah....
A.½
B.1 ½
C.2
D.3
E.4
12) Dalam wadah 1 Liter dimasukkan 4 mol zat A dan 5 mol zat B menurut reaksi :
Jika pada keadaan setimbang terdapat 2 mol zat C dan tekanan total 10 atm, maka....
A.Kp = Kc
B.Kp = 2 Kc
C.Kp = 4 Kc
D.Kp = ½ Kc
E.Kp =1/4 Kc
N2 + 2O2 ↔ N2O4 K= 2
A.½
B.1
C.2
D.8
E.16
14) Dalam ruangan 1 liter terdapat kesetimbangan: 2SO3 (g) ↔ 2SO2 (g) + O2 (g)
Semula terdapat 0,5 mol SO3. Setelah kesetimbangan tercapai perbandingan mol SO3 terhadap
O2 adalah 4:3. Tetapan kesetimbangan adalah....
A.0,25
B.0,33
C.0,60
D.2,25
E.6,00
15) Harga tetapan kesetimbangan (Kc) untuk reaksi: Al3+(aq) + 3 H2O(l) Al(OH)3(s) + 3 H+(aq)
16) Setelah disetarakan rumus tetapan kesetimbangan untuk reaksi : Fe2O3(s) + CO(g) ⇋ Fe(s) +
CO2(g) adalah ….
17) Pada temperatur tinggi, bila gas karbon monoksida bereaksi dengan gas hydrogen akan
menghasilkan methanol seperti pada persamaan reaksi berikut ini
Bila 0,4 mol CO dan 0,30 mol H2 Bereaksi dalam wadah 1 L dan mencapai kesetimbangan
ternyata terbentuk 0,06 mol CH3OH. Nilai Kc untuk reaksi tersebut adalah . . . .
A. 0,50
B. 0,98
C. 1,70
D. 2,0
E. 5,4
18) Pada suhu tertentu dalam ruang 10 L terdapat Kesetimbangan dari reaksi
Apabila 80 gr SO3 (S= 32, O = 16) dipanaskan hingga tercapai keadaan setimbang pada suhu
tersebut, didapat perbandingan mol SO3 : O2 = 2: 1 Tetapan Kesetimbangan dari reaksi adalah ....
A. 25
B. 2,5
C. 0,4
D. 0,04
E. 0,025
Nilai tekanan parsial gas SO3 dalam keadaan setimbang adalah . . . . atm.
A. 0,0504
B. 0,1040
C. 0,0108
D. 0,3020
E. 0,0910
Jika pada keadaan tersebut harga Kc = 0,25 M dan R = 0,082 L atm K-1 mol -1 berapa harga Kp
zat tersebut …
A. 7,15 atm
B. 6,5 atm
C. 6,20 atm
D. 6,13 atm
E. 7,0 atm
21) Dalam ruang 1 liter terdapat kesetimbangan antara gas N2, H2 dan NH3 dengan persamaan reaksi
Pada kesetimbangan tersebut terdapat dalam 0,01 mol N2 ; 0,01 mol H2 ; 0,05 mol NH3. Nilai
tetapan kesetimbangan reaksi adalah..
A. 2 x 10-8
B. 5 x 10-5
C. 5 x 10-10
D. 4 x 10-6
E. 2 x 10-10
22) Nitrogen monoksida (NO) adalah senyawa kimia oksigen dan nitrogen yang terbentuk dari
hasil pembakaran pada suhu tinggi, terutama pembakaran bahan bakar, seperti minyak bumi,
solar, gas, dan bahan organik. NO merupakan gas berbahaya yang dapat mengganggu sistem
pernafasan dengan menurunkan fungsi paru, serta melemahkan sistem pernafasan paru.
Pembakaran gas NO dapat berlangsung secara reversible, dengan reaksi
Agar jumlah gas NO yang dihasilkan maksimal, maka tindakan yang diperlukanadalah….
A. Menaikan tekanan
B. Menurunkan tekanan
C. Mengecilkan volum
D. Menaikkan suhu
E. Memperbesar volume
23) Pada pembuatan asam sulfat menurut proses kontak ada beberapa tahap, salah satunya yaitu
tahap pembuatan sulfur trioksida dengan reaksi sebagai berikut: reaksi eksoterm hasil SO3 yang
diperoleh akan bertambah apabila:
Jawaban yang tepat untuk memperoleh hasil SO3 dengan jumlah yang lebih banyak adalah….
A. 2 dan 4
B. 1 dan 2
C. 3 dan 4
D. 2 dan 3
E. 1 dan 4
24) Perhatikan reaksi dibawah ini
Diantara persamaan reaksi kesetimbangan diatas, yang akan bergeser ke kanan jika tekanan
diperbesar, yaitu . . . .
A. 1, 4, dan 5
B. 1, 3, dan 4
C. 2, 4, dan 5
D. 2, 3, dan 5
E. 1, 2, dan 3
30) Dalam pembuatan gas SO3 dengan katalis V2O5 terjadi reaksi berikut.
2SO2(g) + O2(g) ⇌ 2SO3(g) ΔH = -188,2 KJ
Mula-mula dilak ukan pada suhu T1 dan tekanan P1, kemudian dilakukan lagi pada suhu T2
dan tekanan P2, ternyata gas yang dihasilkan pada keadaan T1P1 lebih banyak daripada
keadaan T2P2. Beberapa kemungkinan yang ada sebagai berikut.
1) T1 >T2
2)P1 > P2
3)P1 < P2
4)T1 < T2
Kemungkinan yang paling mungkin adalah….
A. 1) dan 2)
B. 1) dan 3)
C. 2) dan 3)
D. 2) dan 4)
E. 3) dan 4)
31) Dalam pembuatan gas amonia pada proses Haber-Bosch, untuk memperoleh gas amonia
yang maksimum, maka diperlukan kondisi sebagai berikut, kecuali ….
A. gas NH3 yang terbentuk segera dipisahkan
B. tekanan diperbesar
C. konsentrasi N2 dan H2 diperbesar
D. adanya katalis
E. gas NH3 yang terbentuk dibiarkan
32) Proses Deacon untuk pembuatan klorin, dikerjakan pada temperature 345oC dan merupakan
reaksi eksoterm. Persamaan reaksinya adalah :
4HCl(g) + O2(g) ⇄ 2H2O(g) + 2Cl2(g) ∆H = -11,7 kJ
Gas klorin yang diperoleh akan bertambah banyak apabila….
A. Temperature dinaikkan
B. Tekanan diperbesar
C. Volume diperbesar
D. Ditambah gas O2
E. Dikurangi gas O2
33) Reaksi kimia yang terjadi di industri sering menggunakan katalis. Jika terjadi pada
temperatur tetap maka …
A. Katalis tidak ikut bereaksi
B. Katalis tidak mempengaruhi kedudukan kesetimbangan reaksi
C. Katalis mempercepat reaksi maju
D. Katalis memercepat tercapainya keadaan setimbang
E. Katalis mempengaruhi kedudukan kesetimbangan reaksi
Gambar di atas menunjukan skema produksi gas ammonia dengan mereaksikan gas nitrogen
dan gas hidrogen, jika diketahui nilai Kc = 3,5 x 108 dan ⧍H = -92,2 kJ (reaksi eksoterm),
maka pernyataan berikut ini yang benar adalah ....
A. Pengurangan suhu akan meningkatkan produksi NH3 meningkat
Pembuatan asam sulfat menurut proses kontak, agar diperoleh produk yang optimal, menurut
asas Le Chatelier dapat dilakukan dengan cara ….
A. menambah jumlah konsentrasi SO2 dan O2
B. memperkecil jumlah konsentrasi SO2 dan O2
C. memperkecil tekanan dan memperbesar suhu
D. memperbesar volum dan memperbesar suhu
E. memperbesar tekanan dan menurunkan suhu
39) Dari reaksi kesetimbangan berikut, bila volume sistem diubah, maka yang tidak mengalami
pergeseran kesetimbangan adalah … .
A. 2 SO2(g) + O2(g) ⇌ 2 SO3(g)
B. N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2 NH3(g)
C. H2(g) + Cl2(g) ⇌ 2 HCl(g)
D. 2 N2(g) + O2(g) ⇌ 2 N2O(g)
E. PCl5(g) ⇌ PCl3(g) + Cl2(g)
40) Reaksi 2N2O5(g) ⇌ 4NO2(g) + O2 adalah reaksi eksotermik. Jika temperatur dinaikkan, maka
yang terjadi adalah ….
A. NO2 dan O2 bertambah
B. N2O5 dan O2 bertambah
C. NO2 dan N2O5 berkurang
D. N2O5 dan O2 berkurang
E. NO2 dan O2 berkurang
SOAL PENGAYAAN
1. Bagaimanakah kita bisa mengetahui bahwa suatu reaksl bolak-balik telah mencapal
kesetimbangan?
2. Tentukan apakah kesetlmbangan berikut tergolong kesetimbangan homogen atau heterogen!
N₂ (g) + 3H₂ (g) ⇄ 2NH₃ (g)
2SO₂ (g) + O₂ (g) ⇄ 2SO₃ (g)
NH₄OH (aq) ⇄ NH₄⁺ (aq) + OH⁻ (aq)
CaCO₃ (s) ⇄ CaO (s) + CO₂ (g)
3. Sebanyak 2 mol gas N2O4 dipanaskan dalam suatu ruangan sehingga 75% terdisosiasi
membentuk gas NO2 dengan reaksi sebagai berikut:
N2O4 (g) ⇄ 2 NO2 (g)
Jika diketahui tekanan total campuran adalah 8 atm. Tentukan harga Kp pada suhu tersebut!
4. Gambarkan pembuatan ammonia dengan proses haber-bosch dan pembuatan asam sulfat dengan
proses kontak serta jelaskan hubungannya dengan faktor – faktor pergeseran kesetimbangan
GLOSARIUM
Azaz Le Chatelier : Prinsip yang menyatakan bahwa jika dalam suatu sistem
kesetimbangan mengalami perubahan konsentrasi, suhu, volume,
atau tekanan maka sistem akan menyesuaikan dirinya untuk
menjelaskan pengaruh perubahan yang diterapkan hingga
kesetimbangan baru tercapai.
Proses Haber Bosh : Proses pembuatan gas ammonia di industri yang menggunakan
bahan baku gas nitrogendan gas oksigen dengan katalis besi (Fe)
Katalis : Zat yang dapat mempercepat terjadinya reaksi tetapi tidak ikut
bereaksi
Koefisien Reaksi : Angka yang ditulis mendahului rumus kimia zat, yang menyatakan