Anda di halaman 1dari 61

MODUL AJAR

DASAR-DASAR KIMIA ANALISIS


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)

Judul : Proses Bisnis, Perkembangan


Teknologi, dan Isu Global Di Bidang
Kimia Analisis
Peruntukan Modul : Fase E / Kelas X
Program Keahlian : Kimia Analisis
Penulis : Ratnasari, S.Pd, M.Si
Pengarah Materi : Dr. Ir. Widi Agustin, M.P

2
I. INFORMASI UMUM

A. Identitas Modul

Nama Penyusun : Ratnasari, S.Pd., M.Si


Institusi : SMK Tunas Harapan Pati
Tahun Penyusunan : 2021
Jenjang Sekolah : SMK
Fase/Kelas :E/X
Elemen : Proses bisnis dan Perkembangan teknologi di
dunia kerja di bidang kimia analisis
Alokasi waktu : 1080 menit
Jumlah pertemuan : 4 x 6 JP
Kata Kunci : Proses Bisnis, Isu Global, Kimia Analisis
Kode Perangkat : M.2.8_Ratna1_A.2.8_Ratna1
Jumlah peserta didik : 40 siswa
Moda : Tatap muka

B. Kompetensi Awal
Peserta didik telah memiliki pengetahuan awal tentang:
1. Produk-produk kimia rumah tangga dalam kehidupan sehari-hari
2. Produk makanan yang aman dikonsumsi dan tidak aman dikonsumsi

C. Profil Pelajar Pancasila


Setelah menyelesaikan pembelajaran ini, peserta didik diharapkan dapat
mengembangkan diri sesuai dengan profil pelajar pancasila, terutama dimensi
bergotong royong dan bernalar kritis.
Bergotong royong : Memiliki kemampuan untuk melakukan kolaborasi dengan
sukarela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan

3
lancar dan mencapai tujuan untuk kebaikan bersama.
Bernalar Kritis : Berpikir secara objektif, sistematik dan saintifik dengan
mempertimbangkan berbagai aspek berdasarkan data dan
fakta yang mendukung, sehingga dapat membuat
keputusan yang tepat dan berkontribusi memecahkan
masalah dalam kehidupan, serta terbuka dengan
penemuan baru

D. Sarana dan Prasarana


Sarana : Laptop dan LCD
Prasarana : LKPD, alat tulis, buku, pensil, jaringan internet,
whiteboard, boardmarker, dan bahan tayang

E. Target Peserta didik


Terdapat 3 target Peserta Didik, yaitu:
1. Peserta didik reguler/tipikal.
2. Peserta didik dengan kesulitan belajar (hanya menonjol pada salah satu
gaya belajar saja).
3. Peserta didik dengan pencapaian tinggi.

F. Model Pembelajaran
Pembelajaran dilakukan secara luring dengan menerapkan model
pembelajaran problem based learning.

4
II. KOMPONEN INTI

Pertemuan I

A. Tujuan Pembelajaran
Tujuan yang ingin dicapai dari pembelajaran ini adalah, siswa dapat:
- Menjelaskan ruang lingkup proses bisnis kimia analisis secara kritis dan
kreatif
- Menyebutkan jenis industri dan lembaga pemerintahan yang melibatkan
kimia analisis

B. Pemahaman Bermakna
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini diharapkan peserta didik
memiliki kemampuan dalam memahami:
- Ruang lingkup proses bisnis bidang kimia analisis
- Jenis industri industri dan lembaga pemerintahan yang melibatkan kimia
analisis

C. Pertanyaan Pemantik
Kimia pada dasarnya sangat erat keterlibatannya dalam kehidupan sehari-hari.
Banyak produk yang digunakan atau dikonsumsi ditinjau kualitasnya
berdasarkan kandungan bahan kimianya dalam produk tersebut. Namun,
karena kurangnya pengetahuan tentang kimia, sehingga peserta didik kurang
mengenal apa itu bidang keahlian kimia analisis dan peranan bidang keahlian
ini dalam kehidupan sehari-hari bahkan dalam dunia industri.
Sebelum mempelajari modul ini lebih lanjut, jawablah beberapa pertanyaan
pemantik berikut:
1. Menurut kalian, apa itu bahan kimia?
2. Produk sehari-hari seperti apa yang mengandung bahan kimia? Berikan
contohnya!

5
D. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pebelajaran
yang telah ditetapkan, dilakukan sesuai dengan model pembelajaran problem-
based learning pada pertemuan I sebagai berikut.
TAHAP
KEGIATAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN
Kegiatan Pendahuluan
Mengawali - Mengucap salam
Pembelajaran - Berdoa sebelum pembelajaran
Tujuan Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu:
Pembelajaran - Peserta didik mampu menceritakan kembali ruang
lingkup proses bisnis kimia analisis dengan kata-kata
sendiri secara kritis dan kreatif
- Peserta didik mampu menyebutkan jenis industri dan
lembaga pemerintahan yang melibatkan kimia analisis

Asesmen - Guru mengajukan beberapa pertanyaan untuk


Diagnostik mendapatkan gambaran awal kesiapan non kognitif
peserta didik (asesmen diagnostik non kognitif)
- Guru memberikan kuis, berupa soal sederhana
tentang pengetahuan bahan-bahan kimia sehari-hari
dan pekerjaan sebagai seorang analis kimia berkaitan
dengan produk tersebut (asesmen diagnostik kognitif)
Kegiatan Inti
Kegiatan 1 - Guru memotivasi peserta didik dengan cara
Orientasi menyampaikan pentingnya penyajian dan
peserta penyelesaian masalah yang berkaitan dengan kimia
didik analisis.
kepada - Guru memberikan masalah pada LKPD 1 kepada
masalah peserta didik, dan memberikan penjelasan umum

6
tentang masalah-masalah yang terdapat pada LKPD 1
Kegiatan 2 - Peserta didik membentuk kelompok yang terdiri atas
Mengorganisa 4-5 orang. Anggota kelompok dipilih dengan
sikan peserta memperhatikan sebaran kemampuan (heterogen)
didik - Guru menjelaskan cara kerja dalam kelompok belajar,
yaitu membaca sumber belajar yang diperlukan secara
individu (namun dalam situasi kerja kelompok),
dilanjutkan dengan berdiskusi untuk menyelesaikan
masalah dan menyiapkan laporan hasilnya
Kegiatan 3 - Peserta didik mengidentifikasi data-data kunci dalam
Membimbing permasalahan dan merumuskan apa yang hendak
penyelidikan diselidiki dan dihasilkan dengan dibimbing guru
individu dan - Peserta didik memilih strategi yang digunakan
kelompok dalam menyelesaikan masalah dengan dibimbing guru.
- Peserta didik melaksanakan strategi penyelidikan yang
dipilih dalam rangka menyelesaikan
Kegiatan 4 - Peserta didik merumuskan jawaban masalah pada
Mengembangkan lembar jawaban dan juga pada kertas plano untuk
dan menyajikan dipaparkan kepada peserta didik lain
hasil karya - Peserta didik menyampaikan hasil penyelesaian
permasalahan dan memberi kesempatan kepada
kelompok lain untuk menanggapi dan memberi
pendapat terhadap presentasinya
Kegiatan 5 - Dengan dibimbing guru, peserta didik melakukan
Menganalisa analisis proses pemecahan masalah yang telah
dan dilakukan.
mengevaluasi - Peserta didik melakukan refleksi terhadap proses
proses penyelidikan dan jawaban yang diperoleh dalam
pemecahan penyelesaian masalah.
masalah - Guru memberikan penguatan pemahaman materi
untuk peserta didik

7
Kegiatan Penutup
Refleksi - Guru bersama peserta didik baik secara individual
maupun kelompok melakukan refleksi hasil
pembelajaran
Penutup - Doa penutup
- Diakhiri salam

E. Asesmen
1. Asesmen diagnostik
a. Asesmen diagnostik non kognitif
Beri tanda centang () yang sesuai untuk setiap pertanyaan
Beri tanda
Informasi yang digali
centang ()
1) Saya perlu satu ilustrasi dari apa yang diajarkan supaya
bisa memahaminya.
2) Saya tertarik pada obyek yang mencolok, berwarna, dan
yang merangsang mata.
3) Saya lebih menyukai buku-buku yang menyertakan
gambar atau ilustrasi.
4) Saya terkesan sedang “melamun”, saat membayangkan -
apa yang sedang saya dengar.
5) Saya mudah mengingat apabila saya bisa melihat orang -
yang sedang berbicara.
6) Apa yang harus saya ingat harus saya ucapkan dulu.
7) Saya harus membicarakan suatu masalah dengan suara
keras untuk memecahkannya.
8) Saya akan mudah menghafal dengan mengucapkannya
berkali-kali.
9) Saya mudah mengingat sesuatu apabila itu

8
Beri tanda
Informasi yang digali
centang ()
didendangkan
10) Saya lebih suka mendengarkan rekamannya daripada
duduk dan membaca bukunya
11) Saya tidak bisa duduk diam berlama-lama
12) Saya lebih mudah belajar apablla ada keterlibatan
sejumlah anggota tubuh.
13) Saya hampir selalu melakukan gerakan tubuh.
14) Saya lebih suka membaca buku atau mendengarkan
cerita-cerita action.
Bila lebih banyak memilih pernyataan :
➢ a. Nomor 1 s.d 5 : Tipe Auditori
➢ b. Nomor 6 s.d 10 : Tipe Visual
➢ c. Nomor 11 s.d 14 : Tipe Kinestetik

b. Asesmen diagnostik kognitif


1) Tujuan - Peserta didik mampu menceritakan kembali
pembelajaran ruang lingkup proses bisnis kimia analisis
yang dinilai dengan kata-kata sendiri secara kritis dan kreatif
- Peserta didik mampu menyebutkan pekerjaan
apa saja yang dilakukan di laboratorium kimia
analisis dan industri yang melibatkan kimia
analisis
2) Waktu Pada pertemuan I, jam 07.10 – 07.25 WIB
pelaksanaan
asesmen
3) Teknik Teknik asesmen yang digunakan: tes
asesmen
4) Instrumen Kerjakan soal berikut dengan benar!
asesmen a. Sebutkanlah 5 produk dalam kehidupan

9
sehari-hari yang mengandung bahan kimia
b. Apakah bahan kimia pasti berbahaya?
Jelaskan menggunakan contoh!
c. bagaimana kalian memastikan bahwa produk
sehari-hari, misalnya makanan atau bahkan
kosmetik yang kita gunakan aman bagi tubuh
atau tidak?
d. Adakah peranan seorang analis kimia di
sebuah industri makanan atau kosmetik
tersebut? Boleh menjelaskan dengan
menggunakan contoh
Pedoman Penilaian
Kunci Jawaban
a. Kosmetik, bahan pembersih, makanan, minuman, obat-obatan
(Skor 5)
b. Tidak. misalnya makanan seperti nasi yang setiap hari kita makan
kandungan kimia utamanya adalah karbohidrat yang bukan
merupakan bahan kimia berbahaya. (Skor 5)
c. Setidaknya cek no. izin BPOM dan cek tanggal kadaluarsa (Skor
5)
d. Ada. Sebagai contoh, dalam sampel kemasan makanan terdapat
informasi nilai gizi yang berisi berapa banyak kandungan nutrisi
didalamnya, sehingga bisa dijadikan acuan bagi konsumen (Skor
5)

Nilai = jumlah skor x 5

10
2. Asesmen Formatif
1) Tujuan - Peserta didik mampu menceritakan kembali ruang
pembelajaran lingkup proses bisnis kimia analisis dengan kata-
yang dinilai kata sendiri secara kritis dan kreatif
- Peserta didik mampu menyebutkan jenis industri
dan lembaga pemerintahan yang melibatkan kimia
analisis
2) Waktu Pada jam akhir pertemuan I
pelaksanaan
asesmen
3) Teknik Teknik asesmen yang digunakan: tes
asesmen
4) Instrumen Kerjakan soal berikut dengan benar!
asesmen a. Menurut kalian, Apakah no. Ijin BPOM itu penting
untuk diketahui konsumen dalam memilih
produk? Jelaskan alasannya!
b. Siapakah yang berperan dibalik keluarnya ijin
BPOM dari produk tersebut
c. Apakah peranan yang dapat dilakukan seorang
analis kimia di sebuah perusahaan atau lembaga
penelitian?

d. Sebutkan, di industri apa sajakan kinerja


seorang analis kimia dibutuhkan!
Pedoman Penilaian
Kunci Jawaban:

a. Penting, karena no. ijin BPOM terkait dengan aman tidaknya produk
tersebut dikonsumsi. Jika sudah mendapat ijin BPOM, berarti
makanan tersebut sudah dipastikan oleh BPOM bahwa makanan
tersebut aman dikonsumsi (Skor 3)
b. Analis kimia (Skor 1)
c. Mengidentifikasi kualitas maupun kuantitas bahan baku ataupun
produk yang dihasilkan (Skor 3)

11
d. Industri makanan/minuman, farmasi, kosmetik, produk pembersih, dll.
(Skor 3)

Nilai = jumlah skor x 10

F. Refleksi Peserta Didik dan Guru


Untuk mereview pembelajaran pada kegiatan ini, peserta didik diminta memilih
salah satu kondisi berikut yang paling sesuai dengan keadaan mereka.

No Aspek Kondisi
1. Kompetensi target I Semua sudah dikuasi dengan baik
II Sebagian belum dikuasai
III Semua belum dikuasai
2. Uraian materi I Semua sudah dipahami dengan
baik
II Sebagian belum dipahami
III Semua belum dipahami
3. Aktivitas I Semua sudah dipahami dengan
pembelajaran baik
II Sebagian belum dipahami
III Semua belum dipahami

- Apabila dari ketiga aspek di atas terdapat satu atau lebih kondisi
peserta didik sesuai dengan kondisi II dan III, peserta didik
dipersilahkan mempelajari kembali bahan kajian pada kegiatan
pembelajaran ini.
- Apabila semua aspek telah peserta didik penuhi (kondisi I), berarti
peserta didik telah siap melanjutkan pembelajaran pada materi
berikutnya.

12
Pertemuan II

A. Tujuan Pembelajaran
Tujuan yang ingin dicapai dari pembelajaran ini adalah, siswa dapat:
- Mengidentifikasi proses bisnis di bidang kimia analisis dengan
menyelidiki potensi dan kearifan lokal

B. Pemahaman Bermakna
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini diharakan peserta didik
memiliki kemampuan dalam memahami:
- Proses bisnis bidang kimia analisis secara menyeluruh termasuk
laboratorium kimia analisis, industri yang melibatkan kimia analisis, dan
pengelolaan sumber daya manusia dengan memperhatikan potensi dan
kearifan lokal.

C. Pertanyaan Pemantik
Berdasarkan pertemuan pertama, telah dipahami bahwa semua benda di
sekitar kita mengandung bahan kimia, sehingga banyak sekali bidang
pekerjaan yang akan melibatkan jasa seorang analis.
Sebelum mempelajari modul ini lebih lanjut, jawablah beberapa pertanyaan
pemantik berikut:
1. Adakah industri makanan di sekitar kita? Coba sebutkan!
2. Tahukah kalian, bahwa banyak alumni dari sekolah kita yang bekerja
dilaboratorium industri tersebut?

13
D. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pebelajaran
yang telah ditetapkan dilakukan sesuai dengan menggunakan model
pembelajaran problem-based learning.
TAHAP KEGIATAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan
Mengawali - Mengucap salam
Pembelajaran - Berdoa sebelum pembelajaran
Tujuan Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu:
Pembelajaran - Peserta didik mampu mengidentifikasi proses bisnis
di bidang kimia analisis dengan menyelidiki potensi
dan kearifan lokal
Asesmen Diagnostik - Guru mengajukan beberapa pertanyaan untuk
mendapatkan gambaran awal kesiapan non kognitif
peserta didik (asesmen diagnostik non kognitif)
- Guru memberikan kuis, berupa soal sederhana
tentang hasil pertanian yang melimpah di daerah
kita dan pengolahannya (asesmen diagnostik
kognitif)
Kegiatan Inti
Kegiatan 1 - Guru memotivasi peserta didik dengan cara
Orientasi peserta menyampaikan pentingnya penyajian dan
didik kepada penyelesaian masalah yang berkaitan dengan kimia
masalah analisis.
- Guru memberikan masalah pada LKPD II kepada
peserta didik, dan memberikan penjelasan umum
tentang masalah-masalah yang terdapat pada
LKPD II

14
Kegiatan 2 - Peserta didik membentuk kelompok yang terdiri
Mengorganisasikan atas 4-5 orang.
peserta didik - Guru menjelaskan cara kerja dalam kelompok
belajar, yaitu membaca sumber belajar, lalu
berdiskusi untuk menyelesaikan masalah dan
menyiapkan laporan hasilnya
Kegiatan 3 - Peserta didik mengidentifikasi data-data kunci
Membimbing dalam permasalahan dan merumuskan apa yang
penyelidikan hendak diselidiki dan dihasilkan dengan dibimbing
individu dan guru
kelompok - Peserta didik memilih strategi yang
digunakan dalam menyelesaikan masalah dengan
dibimbing guru.
- Peserta didik melaksanakan strategi penyelidikan
yang dipilih dalam rangka menyelesaikan masalah
Peserta didik mengecek kesesuaian dan kecukupan
hasil penyelesaian masalah dengan tuntutan
permasalahan
Kegiatan 4 - Peserta didik merumuskan jawaban masalah pada
Mengembangkan lembar jawaban dan juga pada kertas plano untuk
dan menyajikan dipaparkan kepada peserta didik lain
hasil karya - Peserta didik menyampaikan hasil penyelesaian
permasalahan dan memberi kesempatan kepada
kelompok lain untuk menanggapi dan memberi
pendapat terhadap presentasinya
Kegiatan 5 - Dengan dibimbing guru, peserta didik melakukan
Menganalisa dan analisis proses pemecahan masalah yang telah
mengevaluasi dilakukan.
proses pemecahan - Peserta didik melakukan refleksi terhadap proses
masalah penyelidikan dan jawaban yang diperoleh dalam
penyelesaian masalah.
- Guru memberikan penguatan pemahaman materi

15
untuk peserta didik
Kegiatan Penutup
Refleksi - Guru bersama peserta didik baik secara individual
maupun kelompok melakukan refleksi hasil
pembelajaran
Penutup - Doa penutup
- Diakhiri salam

E. Assesmen
1. Asesmen diagnostik
a. Asesmen diagnostik non kognitif
Asesmen diagnostik non kognitif dilakukan dengan cara tanya jawab
dengan peserta didik. Beberapa informasi dan pertanyaan kunci yang
ditanyakan sebagai berikut.

Informasi yang digali Pertanyaan kunci yang ditanyakan

Perasaan peserta didik saat - Apa saja yang sedang kalian


akan belajar mendapatkan rasakan?
materi dari guru - Bagaimana perasaan kalian saat
akan belajar mendapatkan materi
dari guru?
Keingintahuan peserta didik Bagaimana keiingintahuan kalian
dalam mempelajari suatu dalam mempelajari suatu materi dari
materi dari guru guru?
Gaya belajar peserta didik Bagaimana gaya belajar yang
dalam mempelajari suatu menurut kalian paling efektif bagi
materi dari guru kalian? Apakah auditori, kinestetik,
atau visual?
Respon peserta didik ketika Apa yang kalian lakukan pada saat
mengalami kesulitan belajar kalian mengalami kesulitan belajar?

16
Informasi yang digali Pertanyaan kunci yang ditanyakan

Minat peserta didik dalam Bagaimana ketertarikan kalian


mempelajari suatu materi dari terhadap materi yang akan kita
guru pelajari?

b. Asesmen diagnostik kognitif


1) Tujuan - Peserta didik mampu mengidentifikasi proses
pembelajaran bisnis di bidang kimia analisis dengan
yang dinilai menyelidiki potensi dan kearifan lokal
2) Waktu Pada pertemuan I, jam 07.10 – 07.25 WIB
pelaksanaan
asesmen
3) Teknik Teknik asesmen yang digunakan: tes
asesmen
4) Instrumen Kerjakan soal berikut dengan benar!
asesmen a. Sebutkanlah hasil pertanian yang melimpah
di daerah kalian!
b. Diolah menjadi produk apakah hasil
pertanian tersebut?
c. Untuk menjadi produk yang dipercaya oleh
konsumen, sebagai seorang analis, apa
yang akan kalian analisis dari produk
tersebut?
d. Untuk produk , misalnya tepung dan
kacang kulit garing, apakah seorang analis
perlu menganalisis banyaknya kadar air
dalam produk tersebut? Jelaskan
alasannya!

17
Pedoman Penilaian
Kunci jawaban
a. Singkong, tebu, kopi, kacang kulit (Skor 2)
b. Tepung tapioka, gula pasir, kopi bubuk, kacang kulit. (Skor 2)
c. Memastikan kualitas bahan baku dan produk sesuai dengan
standar industri (skor 3)
d. Ya, sangat perlu. Karena banyaknya kadar air sangat berpengaruh
terutama terhadap keawetan produk tersebut. Kemudian, untuk
produk kacang garing, jelas kualitas kacang dengan kadar air lebih
rendah akan lebih renyah. (skor 3)
Nilai = jumlah skor x 10

2. Asesmen Formatif
1) Tujuan - Peserta didik mampu mengidentifikasi proses
pembelajaran bisnis di bidang kimia analisis dengan
yang dinilai menyelidiki potensi dan kearifan lokal

2) Waktu Pada saat presentasi


pelaksanaan
3) Teknik Pengamatan
asesmen
4) Instrumen
asesmen Kriteria
No Nama Komu Penggu Skor Nilai
nikasi naan
Media

18
Pedoman penskoran

Aspek Kriteria dan skor


Komunikasi Peserta Peserta Peserta Peserta
didik tidak didik cukup didik lancar didik
lancar lancar menceritak sangat
menceritak menceritak an kembali lancar
an kembali an kembali materi menceritak
materi materi yang an
yang yang dipelajari menceritak
dipelajari dipelajari mengguna an kembali
mengguna mengguna kan kata- materi
kan kata- kan kata- kata sendiri yang
kata sendiri kata sendiri 3 points dipelajari
1points 2 points mengguna
kan kata-
kata sendiri
4 points
Penggu Presentasi Presentasi Presentasi Presentasi
naan dilakukan secara secara secara lisan
Media dengan lisan lisan di dukung
lisan ditambah didukung dengan
Saja tanpa dengan dengan bahan
mengguna penjelasan bahan tayang
kan media mengguna tayang dilengkapi
apapun 1 kan tulisan namun dengan
points 2 points tidak ada gambar,
gambar, grafik, atau
grafik atau animasi
animasi 3 4 points
points

𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒔𝒌𝒐𝒓
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎
𝟖

19
F. Refleksi Peserta Didik dan Guru
Untuk mereview pembelajaran pada kegiatan ini, peserta didik diminta memilih
salah satu kondisi berikut yang paling sesuai dengan keadaan mereka.

No Aspek Kondisi
1. Kompetensi target I Semua sudah dikuasi dengan baik
II Sebagian belum dikuasai
III Semua belum dikuasai
2. Uraian materi I Semua sudah dipahami dengan
baik
II Sebagian belum dipahami
III Semua belum dipahami
3. Aktivitas I Semua sudah dipahami dengan
pembelajaran baik
II Sebagian belum dipahami
III Semua belum dipahami

- Apabila dari ketiga aspek di atas terdapat satu atau lebih kondisi
peserta didik sesuai dengan kondisi II dan III, peserta didik
dipersilahkan mempelajari kembali bahan kajian pada kegiatan
pembelajaran ini.
- Apabila semua aspek telah peserta didik penuhi (kondisi I), berarti
peserta didik telah siap melanjutkan pembelajaran pada materi
berikutnya.

20
Pertemuan III

A. Tujuan Pembelajaran
Tujuan yang ingin dicapai dari pembelajaran ini adalah, siswa dapat:
- Menjelaskan perkembangan teknologi dalam bidang kimia analisis
- Menjelaskan dampak yang mungkin ditimbulkan oleh adanya revolusi
industri 4.0 dan teknik digitalisasi terhadap kimia analis

B. Pemahaman Bermakna
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini diharakan peserta didik
memiliki kemampuan dalam memahami:
- Perkembangan teknologi kimia analisis dan isu-isu global seputar
laboratorium kimia analisis dan industri yang melibatkan kimia analisis,
dari teknologi konvensional sampai dengan teknologi modern, Revolusi
Industri 4.0, dan teknik digitalisasi.

C. Pertanyaan Pemantik
Seiring dengan perkembangan teknologi, pastilah ada dampak positif dan
negatif pada berbagai aspek kehidupan, termasuk bidang industri dan termasuk
pekerjaan kita sebgaia seorang analis.
Sebelum mempelajari modul ini lebih lanjut, jawablah beberapa pertanyaan
pemantik berikut:
1. Sebutkan contoh perkembangan teknologi yang sekarang terjadi!
2. Sebutkan salah satu contoh dampak positif dari adanya Hand phone
sebagai salah satu contoh perkembangan teknologi!

21
D. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pebelajaran
yang telah ditetapkan dilakukan sesuai dengan menggunakan model
pembelajaran problem-based learning.

TAHAP KEGIATAN KEGIATAN PEMBELAJARAN


Kegiatan Pendahuluan
Mengawali - Mengucap salam
Pembelajaran - Berdoa sebelum pembelajaran
Tujuan Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu:
Pembelajaran - Siswa mampu menjelaskan perkembangan
teknologi dalam bidang kimia analisis
- Siswa mampu menjelaskan dampak yang mungkin
ditimbulkan oleh adanya revolusi industri 4.0 dan
teknik digitalisasi terhadap kimia analis
Asesmen Diagnostik - Guru mengajukan beberapa pertanyaan untuk
mendapatkan gambaran awal kesiapan non kognitif
peserta didik (asesmen diagnostik non kognitif)
- Guru memberikan kuis, berupa soal sederhana
tentang contoh perkembangan teknologi dan
dampaknya (asesmen diagnostik kognitif)
Kegiatan Inti
Kegiatan 1 - Guru memotivasi peserta didik dengan cara
Orientasi menyampaikan pentingnya penyajian dan
peserta didik penyelesaian masalah yang berkaitan dengan kimia
kepada analisis.
masalah - Guru memberikan masalah pada LKPD III kepada
peserta didik, dan memberikan penjelasan umum
tentang masalah-masalah yang terdapat pada
LKPD III

22
Kegiatan 2 - Peserta didik membentuk kelompok yang terdiri
Mengorganisasikan atas 4-5 orang.
peserta didik - Guru menjelaskan cara kerja dalam kelompok
belajar, yaitu membaca sumber belajar, berdiskusi
untuk menyelesaikan masalah dan menyiapkan
laporan hasilnya.
Kegiatan 3 - Peserta didik mengidentifikasi data-data kunci
Membimbing dalam permasalahan dan merumuskan apa yang
penyelidikan hendak diselidiki dan dihasilkan dengan dibimbing
individu dan guru
kelompok - Peserta didik memilih strategi yang
digunakan dalam menyelesaikan masalah dengan
dibimbing guru.
- Peserta didik melaksanakan strategi penyelidikan
yang dipilih, mengecek kesesuaian dan kecukupan
hasil penyelesaian masalah dengan tuntutan
permasalahan
Kegiatan 4 - Peserta didik merumuskan jawaban masalah pada
Mengembangkan lembar jawaban dan juga pada kertas plano untuk
dan menyajikan dipaparkan kepada peserta didik lain
hasil karya - Peserta didik menyampaikan hasil penyelesaian
permasalahan dan memberi kesempatan kepada
kelompok lain untuk menanggapi dan memberi
pendapat terhadap presentasinya
Kegiatan 5 - Dengan dibimbing guru, peserta didik melakukan
Menganalisa dan analisis proses pemecahan masalah yang telah
mengevaluasi dilakukan.
proses pemecahan - Peserta didik melakukan refleksi terhadap proses
masalah penyelidikan dan jawaban yang diperoleh dalam
penyelesaian masalah.
- Guru memberikan penguatan pemahaman materi
untuk peserta didik

23
Kegiatan Penutup
Refleksi - Guru bersama peserta didik baik secara individual
maupun kelompok melakukan refleksi hasil
pembelajaran
Penutup - Doa penutup
- Diakhiri salam

E. Assesmen
1. Asesmen diagnostik
a. Asesmen diagnostik non kognitif
Asesmen diagnostik non kognitif dilakukan dengan cara tanya jawab
dengan peserta didik. Beberapa informasi dan pertanyaan kunci yang
ditanyakan sebagai berikut.
Pertanyaan kunci yang
Informasi yang digali
ditanyakan
Perasaan peserta didik saat akan - Apa saja yang sedang kalian
belajar mendapatkan materi dari rasakan?
guru - Bagaimana perasaan kalian
saat akan belajar mendapatkan
materi dari guru?
Keingintahuan peserta didik Bagaimana keiingintahuan kalian
dalam mempelajari suatu materi dalam mempelajari suatu materi dari
dari guru guru?
Respon peserta didik ketika Apa yang kalian lakukan pada saat
mengalami kesulitan belajar kalian mengalami kesulitan belajar?
Minat peserta didik dalam Bagaimana ketertarikan kalian
mempelajari suatu materi dari terhadap materi yang akan kita
guru pelajari?

24
b. Asesmen diagnostik kognitif
1) Tujuan - Siswa mampu menjelaskan perkembangan
pembelajaran teknologi dalam bidang kimia analisis
yang dinilai - Siswa mampu menjelaskan dampak yang
mungkin ditimbulkan oleh adanya revolusi
industri 4.0 dan teknik digitalisasi terhadap
kimia analis
2) Waktu Pada pertemuan I, jam 07.10 – 07.25 WIB
pelaksanaan
asesmen
3) Teknik Teknik asesmen yang digunakan: tes
asesmen
4) Instrumen Kerjakan soal berikut dengan benar!
asesmen a. Sebutkan 3 contoh perkembengan teknologi
yang sekarang sedang terjadi!
b. Apa manfaat dari meningkatnya teknologi
digital di bidang kimia analisis

 Sebagai pengguna Hand phone yang


merupakan salah satu contoh dari bentuk
perkembangan teknologi, (Soal untuk
pertanyaan c dan d)
c. Sebutkan 3 dampak positif bagi kalian!
Berikan alasannya!
d. Sebutkan 3 dampak negatif bagi kalian!
Berikan alasannya!

25
Pedoman penilaian
Kunci jawaban
a. Perkembangan teknologi di bidang internet, sistem operasi
digitalisasi (komputerisasi), sistem operasional robotik, media
komunikasi. (skor 2)
b. Mempercepat pengolahan data selama analisis (skor 2)
c. Dampak positif
- Memudahkan komunikasi jarak jauh
- Menjadi media promosi jasa atau produk dalam wirausaha
- Mencari sumber belajar (skor 3)
d. Dampak positif
- Meningkatkan adiksi ponsel (main game terus-menerus)
- Merusak kesehatan
- Meniru kegiatan yang kurang pantas dari media yang diperoleh
(skor 3)
Nilai = jumlah skor x 10

2. Asesmen Formatif
1) Tujuan - Peserta didik mampu mengidentifikasi proses
pembelajaran bisnis di bidang kimia analisis dengan menyelidiki
yang dinilai potensi dan kearifan lokal

2) Waktu Pada saat presentasi


pelaksanaan
3) Teknik Pengamatan
asesmen
4) Instrumen
asesmen Kriteria
No Nama Kom Penggu Skor Nilai
unika naan
si Media

26
Pedoman penskoran

Aspek Kriteria dan skor


Komunikasi Peserta Peserta Peserta Peserta
didik tidak didik cukup didik lancar didik sangat
lancar lancar menceritak lancar
menceritak menceritak an kembali menceritaka
an kembali an kembali materi n
materi materi yang menceritaka
yang yang dipelajari n kembali
dipelajari dipelajari mengguna materi yang
mengguna mengguna kan kata- dipelajari
kan kata- kan kata- kata sendiri menggunak
kata sendiri kata sendiri 3 points an kata-kata
1points 2 points sendiri
4 points
Penggu Presentasi Presentasi Presentasi Presentasi
naan dilakukan secara secara secara lisan
Media dengan lisan lisan di dukung
lisan ditambah didukung dengan
Saja tanpa dengan dengan bahan
mengguna penjelasan bahan tayang
kan media mengguna tayang dilengkapi
apapun 1 kan tulisan namun dengan
points 2 points tidak ada gambar,
gambar, grafik, atau
grafik atau animasi
animasi 3 4 points
points

𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒔𝒌𝒐𝒓
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎
𝟖

27
F. Refleksi Peserta Didik dan Guru
Untuk mereview pembelajaran pada kegiatan ini, peserta didik diminta memilih
salah satu kondisi berikut yang paling sesuai dengan keadaan mereka.

No Aspek Kondisi
1. Kompetensi target I Semua sudah dikuasi dengan baik
II Sebagian belum dikuasai
III Semua belum dikuasai
2. Uraian materi I Semua sudah dipahami dengan
baik
II Sebagian belum dipahami
III Semua belum dipahami
3. Aktivitas I Semua sudah dipahami dengan
pembelajaran baik
II Sebagian belum dipahami
III Semua belum dipahami

- Apabila dari ketiga aspek di atas terdapat satu atau lebih kondisi
peserta didik sesuai dengan kondisi II dan III, peserta didik
dipersilahkan mempelajari kembali bahan kajian pada kegiatan
pembelajaran ini.
- Apabila semua aspek telah peserta didik penuhi (kondisi I), berarti
peserta didik telah siap melanjutkan pembelajaran pada materi
berikutnya.

28
Pertemuan IV

A. Tujuan Pembelajaran
Tujuan yang ingin dicapai dari pembelajaran ini adalah, siswa dapat:
- Menjelaskan dampak yang mungkin ditimbulkan oleh Waste Control
system, perubahan iklim dan aspek-aspek ketenagakerjaan terhadap
kimia analis

B. Pemahaman Bermakna
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini diharakan peserta didik
memiliki kemampuan dalam memahami:
- Menjelaskan dampak yang mungkin ditimbulkan oleh Waste Control
system, perubahan iklim dan aspek-aspek ketenagakerjaan terhadap
kimia analis

C. Pertanyaan Pemantik
Berkembangnya teknologi dan industri tentu saja akan memberi dampak positif
dan negatif. Sebelum mempelajari modul ini lebih lanjut, jawablah beberapa
pertanyaan pemantik berikut:
Sebagai contoh, salah satu bentuk perkembangan teknologi adalah semakin
bertambahnya jumlah kendaraan. Menurut kalian, adakah dampak negatif dari
bertambahnya jumlah kendaraan tersebut terhadap polusi udara?

29
D. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pebelajaran
yang telah ditetapkan dilakukan sesuai dengan menggunakan model
pembelajaran problem-based learning.
TAHAP KEGIATAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan
Mengawali - Mengucap salam
Pembelajaran - Berdoa sebelum pembelajaran
Tujuan Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu:
Pembelajaran - Siswa mampu menjelaskan dampak yang mungkin
ditimbulkan oleh Waste Control system, perubahan
iklim dan aspek-aspek ketenagakerjaan terhadap
kimia analis
Asesmen Diagnostik - Guru mengajukan beberapa pertanyaan untuk
mendapatkan gambaran awal kesiapan non kognitif
peserta didik (asesmen diagnostik non kognitif)
- Guru memberikan kuis, berupa soal sederhana
tentang pengetahuan bahan-bahan kimia sehari-
hari dan pekerjaan sebagai seorang analis kimia
berkaitan dengan produk tersebut (asesmen
diagnostik kognitif)
Kegiatan Inti
Kegiatan 1 - Guru memotivasi peserta didik dengan cara
Orientasi menyampaikan pentingnya penyajian dan
peserta didik penyelesaian masalah yang berkaitan dengan kimia
kepada analisis.
masalah - Guru memberikan masalah pada LKPD IV kepada
peserta didik, dan memberikan penjelasan umum
tentang masalah-masalah yang terdapat pada
LKPD IV

30
Kegiatan 2 - Peserta didik membentuk kelompok yang terdiri
Mengorganisasikan atas 4-5 orang. Anggota kelompok dipilih dengan
peserta didik memperhatikan sebaran kemampuan (heterogen)
- Guru menjelaskan cara kerja dalam kelompok
belajar, yaitu membaca sumber belajar yang
diperlukan secara individu (namun dalam situasi
kerja kelompok), dilanjutkan dengan berdiskusi
untuk menyelesaikan
masalah dan menyiapkan laporan hasilnya
Kegiatan 3 - Peserta didik mengidentifikasi data-data kunci
Membimbing dalam permasalahan dan merumuskan apa yang
penyelidikan hendak diselidiki dan dihasilkan dengan dibimbing
individu dan guru
kelompok - Peserta didik memilih strategi yang
digunakan dalam menyelesaikan masalah dengan
dibimbing guru.
- Peserta didik melaksanakan strategi penyelidikan
yang dipilih dalam rangka menyelesaikan masalah
Peserta didik mengecek kesesuaian dan kecukupan
hasil penyelesaian masalah dengan tuntutan
permasalahan
Kegiatan 4 - Peserta didik merumuskan jawaban masalah pada
Mengembangkan lembar jawaban dan juga pada kertas plano untuk
dan menyajikan dipaparkan kepada peserta didik lain
hasil karya - Peserta didik menyampaikan hasil penyelesaian
permasalahan dan memberi kesempatan kepada
kelompok lain untuk menanggapi dan memberi
pendapat terhadap presentasinya
Kegiatan 5 - Dengan dibimbing guru, peserta didik melakukan
Menganalisa dan analisis proses pemecahan masalah yang telah
mengevaluasi dilakukan.
proses pemecahan - Peserta didik melakukan refleksi terhadap proses

31
masalah penyelidikan dan jawaban yang diperoleh dalam
penyelesaian masalah.
- Guru memberikan penguatan pemahaman materi
untuk peserta didik
Kegiatan Penutup
Refleksi - Guru bersama peserta didik baik secara individual
maupun kelompok melakukan refleksi hasil
pembelajaran
Penutup - Doa penutup
- Diakhiri salam

E. Assesmen
1. Asesmen diagnostik
a. Asesmen diagnostik non kognitif
Asesmen diagnostik non kognitif dilakukan dengan cara tanya jawab
dengan peserta didik. Beberapa informasi dan pertanyaan kunci yang
ditanyakan sebagai berikut.
Pertanyaan kunci yang
Informasi yang digali
ditanyakan
Perasaan peserta didik saat akan - Apa saja yang sedang kalian
belajar mendapatkan materi dari rasakan?
guru - Bagaimana perasaan kalian
saat akan belajar mendapatkan
materi dari guru?
Keingintahuan peserta didik Bagaimana keiingintahuan kalian
dalam mempelajari suatu materi dalam mempelajari suatu materi
dari guru dari guru?
Respon peserta didik ketika Apa yang kalian lakukan pada saat
mengalami kesulitan belajar kalian mengalami kesulitan belajar?

32
Minat peserta didik dalam Bagaimana ketertarikan kalian
mempelajari suatu materi dari terhadap materi yang akan kita
guru pelajari?

b. Asesmen diagnostik kognitif


- Menjelaskan dampak yang mungkin
1) Tujuan
ditimbulkan oleh Waste Control system,
pembelajaran
perubahan iklim dan aspek-aspek
yang dinilai
ketenagakerjaan terhadap kimia analis

2) Waktu Pada pertemuan I, jam 07.10 – 07.25 WIB


pelaksanaan
asesmen
3) Teknik Teknik asesmen yang digunakan: tes
asesmen
4) Instrumen Kerjakan soal berikut dengan benar!
asesmen a. Sebutkanlah 3 dampak dampak yang
ditimbulkan oleh semakin bertambahnya
jumlah kendaraan terhadap lingkungan!
b. Jelaskan apakah semakin banyak industri
akan berdampak pada kualitas air
c. Jelaskan yang dimaksud dengan pemanasan
global!
d. Apakah seorang analis ikut andil dalam uji
kualitas udara, tanah, dan air? Jika ya, dalam
hal ini di lembaga manakah seorang analis
kimia bekerja?

33
Pedoman Penilaian
Kunci Jawaban
a. Meningkatkan polusi udara, menyebabkan polusi suara
menyebabkan pemanasan global (skor 3)
b. Iya, sebab semakin banyaknya industri berarti semakin banyak
limbah yang dihasilkan, sehingga jika banyak industri tidak
melakukan pengolahan limbah dengan tepat sebelum dibuang ke
aliran sungai, maka akan berdampak pada polusi air. (skor 3)
c. Suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut,
dan daratan Bumi, sehingga akan menyebabkan perubahan-
perubahan lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya
intensitas fenomena cuaca yang ekstrem dll. (skor 3)
d. Iya. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK),
Badan Lingkungan Hidup (BLH), Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral (ESDM) (skor 3)

Nilai: jumlah skor/12 x 100

2. Asesmen Sumatif
- Menceritakan kembali ruang lingkup proses bisnis
1) Tujuan
kimia analisis dengan kata-kata sendiri secara
pembelajaran
kritis dan kreatif
yang dinilai
- Menyebutkan jenis industri dan lembaga
pemerintahan yang melibatkan kimia analisis
- Mengidentifikasi proses bisnis di bidang kimia
analisis dengan menyelidiki potensi dan kearifan
lokal
- Menjelaskan perkembangan teknologi dalam
bidang kimia analisis
- Menjelaskan dampak yang mungkin ditimbulkan
oleh adanya revolusi industri 4.0 dan teknik
digitalisasi terhadap kimia analis

34
- Menjelaskan dampak yang mungkin ditimbulkan
oleh Waste Control system, perubahan iklim dan
aspek-aspek ketenagakerjaan terhadap kimia
analis
2) Waktu Pada pertemuan IV, jam 10.15 – 11.30 WIB
pelaksanaan
asesmen
3) Teknik Teknik asesmen yang digunakan: tes
asesmen
4) Instrumen Kerjakan soal berikut dengan benar!
asesmen a. Sebutkan di lembaga penelitian apa sajakan
kinerja seorang analis kimia dibutuhkan (minimal
5) !
b. Sebutkan, di industri apa sajakan kinerja seorang
analis kimia dibutuhkan (minimal 5)!
c. Sebutkan metode apa sajakah yang dapat
digunakan seorang analis dalam melakukan
pengujian sampel!
d. Jelaskan 2 buah dampak positif dan negatif
yang mungkin ditimbulkan dari revolusi industri
4.0.!
e. Jelaskan hubungan antara proses pengolahan
limbah yang terjadi dengan peranan kita
sebagai analis kimia!
Pedoman penilaian
Kunci Jawaban
a. Lembaga jasa pengujian BUMN (Sucofindo), BPOM, BLH, Labkesda
(skor 5)
b. Makanan, farmasi, tekstil, kosmetik, produk pembersih(skor 5)
c. Metode titrimetri, gravimetri, kromatogravi, spektrofotometri,
mikrobiologi (skor 5)
d. Dampak positif: - pekerjaan lebih cepat, kemudahan mengakses

35
informasi
Dampak negatif : Butuh biaya besar dalam investasi alat dan pekerja,
berdampak pada lingkungan, karena belum dibarengi penggunaan
mesin ramah lingkungan (skor 5)
e. Analis kimia bertugas untuk meneliti jenis dan jumlah cemaran yang
terdapat dalam limbah tersebut. Sehingga harapannya tidak
berdampak pada pencemaran lingkungan. (Skor 5)

Nilai = Jumlah betul x 4

F. Pengayaan dan Remidial


1. Kegiatan Pengayaan

Kegiatan pengayaan dilakukan dengan memberikan tantangan


tambahan pada peserta didik yang memiliki capaian tinggi agar lebih
terdorong meningkatkan potensinya. Tantangan tambahan ini diberikan
dalam bentuk LKPD Pengayaan, yang memuat beberapa soal
tantangan. LKPD Pengayaan ini dapat dikerjakan peserta didik di luar jam
pelajaran, atau pada saat peserta didik lain sedang melakukan
pembelajaran ulang di kelas.

2. Kegiatan Remedial

Kegiatan remedial dilaksanakan untuk memberikan kesempatan pada


peserta didik yang belum menguasai materi dengan baik dengan cara
melakukan pendampingan ulang belajar. Kepada peserta didik yang
belum menguasai materi dengan baik, guru memberikan kesempatan
untuk mengkaji kembali materi melalui mempelajari ulang bahan bacaan
yang telah disediakan dalam modul ini, kemudian kepada mereka
diberikan LKPD Penguatan.

Kegiatan remedial dilakukan dengan alternatif berikut:

- Apabila peserta didik yang belum menguasai materi dengan baik

36
jumlahnya banyak, maka kegiatan remedial ini dilakukan secara
klasikal, dengan melibatkan peserta didik yang telah mengausai
dengan baik sebagai tutor sebaya.

- Apabila peserta didik yang belum mengusai materi tidak banyak


maka kegiatan remedial dilakukan peserta didik diluar kelas, secara
mandiri atau dibantu teman lain yang telah menguasai materi dengan
baik, atau dengan pendampingan ulang guru.

G. Refleksi Peserta Didik dan Guru


Untuk mereview pembelajaran pada kegiatan ini, peserta didik diminta
memilih salah satu kondisi berikut yang paling sesuai dengan keadaan
mereka.

No Aspek Kondisi
1. Kompetensi target I Semua sudah dikuasi dengan baik
II Sebagian belum dikuasai
III Semua belum dikuasai
2. Uraian materi I Semua sudah dipahami dengan
baik
II Sebagian belum dipahami
III Semua belum dipahami
3. Aktivitas I Semua sudah dipahami dengan
pembelajaran baik
II Sebagian belum dipahami
III Semua belum dipahami

- Apabila dari ketiga aspek di atas terdapat satu atau lebih kondisi peserta
didik sesuai dengan kondisi II dan III, peserta didik dipersilahkan
mempelajari kembali bahan kajian pada kegiatan pembelajaran ini.
- Apabila semua aspek telah peserta didik penuhi (kondisi I), berarti peserta
didik telah siap melanjutkan pembelajaran pada materi berikutnya.

37
III. LAMPIRAN

A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

LKPD 1
Kelas :
Hari / Tanggal :
Nama Kelompok :
Anggota Kelompok :

1.
2.
3.
4.

TUJUAN

Melalui LKPD 1 ini secara berkelompok kalian akan melakukan aktivitas


untuk mampu :
1. Menceritakan kembali ruang lingkup kimia analisis dengan kata-kata
sendiri
2. Menyebutkan jenis industri dan lembaga pemerintahan yang melibatkan kimia
analisis

PETUNJUK KERJA

Setiap kelompok memperoleh permasalahan yang harus diselesaikan


bersama- sama. Cermati setiap pertanyaan/ instruksi yang diberikan pada
LKPD ini. Berdiskusilah secara aktif dalam kelompok, kemudian isikan
jawaban pada tempat yang disediakan. Dipersilahkan memanfaatkan
berbagai referensi yang sesuai untuk menyelesaikan masalah, termasuk dari
internet.

38
KEGIATAN

Silakan scan kode QR di bawah ini!


Perhatikan dan pelajarilah materi yang disampaikan dalam video tersebut!

https://youtu.be/sQqbLLVQpSk https://youtu.be/P-5uDXQDALk

Kalian juga dapat mempelajari materi pada bahan bacaan halaman 47 s.d.
49

Berdasarkan video yang kalian tonton, Jawablah pertanyaan berikut!

a. Jelaskan, apakah yang dipelajari dalam kimia analisis?


b. Jelaskan apa yang dimaskud dengan analisis kualitatif dan analisis
kuantitatif yang dilakukan dalam kimia analisis!
c. Mengapa Analis kimia disebutkan sebagai satu profesi tapi berjuta
bidang?
d. Sebutkan, di lembaga penelitian atau lembaga pemerintahan apa sajakah
sorang analis kimia dapat bekerja!
e. Sebutkan, diIndustri apa sajakah yang seorang analis kimia dapat
bekerja!
f. Jelaskan apa peran seorang analis dalam industri pangan!

39
LKPD 2
Kelas :
Hari / Tanggal :
Nama Kelompok :
Anggota Kelompok :

1.
2.
3.
4.

TUJUAN

Melalui LKPD 2 ini secara berkelompok kalian akan melakukan aktivitas


untuk mampu :
- Mengidentifikasi proses bisnis di bidang kimia analisis dengan
menyelidiki potensi dan kearifan lokal

PETUNJUK
KERJA

Setiap kelompok memperoleh permasalahan yang harus diselesaikan


bersama- sama. Cermati setiap pertanyaan/ instruksi yang diberikan pada
LKPD ini. Berdiskusilah secara aktif dalam kelompok, kemudian isikan
jawaban pada tempat yang disediakan. Dipersilahkan memanfaatkan
berbagai referensi yang sesuai untuk menyelesaikan masalah, termasuk
dari internet.

KEGIATAN 1

- Cobalah cermati, apakah di daerahmu ada industri/pabrik, misalnya


industri makanan atau minuman, industri bahan kimia, industri kertas,
industri rokok, lembaga kesehatan (misal: Rumash sakit), lembaga
pemerintahan (misal BPOM, Dinas lingkungan hidup) atau yang
lainnya.

40
- Jika iya, apa tugas analis kimia di industri atau lembaga tersebut!
- Isikan pada tabel di bawah ini!

Industri/ Ada/ Sebutkan nama Contoh


NO Lembaga tidak industri/ Tugas analis
ada lembaganya di industri/
lembaga
tersebut
1
2
3
4
dst

KEGIATAN 2
Dalam suatu kemasan makanan yang diproduksi industri besar,
terdapat keterangan sebagai
berikut:
1. Informasi apakah
sajakah yang kamu peroleh
dengan membaca kemasan
makanan tersebut!
2. Jelaskan manfaat
keterangan tersebut bagi
konsumen!
3. Jelaskan menurut
kalian, apakah analis kimia
berperan dalam hal tersebut!

41
LKPD 3
Kelas :
Hari / Tanggal :
Nama Kelompok :
Anggota Kelompok :

1.
2.
3.
4.

TUJUAN

Melalui LKPD 3 ini secara berkelompok kalian akan melakukan aktivitas


supaya kalian mampu :
1. Menjelaskan perkembangan teknologi dalam bidang kimia analisis
2. Menjelaskan dampak yang mungkin ditimbulkan oleh adanya revolusi
industri 4.0 dan teknik digitalisasi terhadap kimia analis

PETUNJUK KERJA

Setiap kelompok memperoleh permasalahan yang harus diselesaikan


bersama- sama. Cermati setiap pertanyaan/ instruksi yang diberikan pada
LKPD ini. Berdiskusilah secara aktif dalam kelompok, kemudian isikan
jawaban pada tempat yang disediakan. Dipersilahkan memanfaatkan
berbagai referensi yang sesuai untuk menyelesaikan masalah, termasuk
dari internet.

KEGIATAN
Silakan scan kode QR di bawah ini!
Perhatikan dan pelajarilah materi yang disampaikan
dalam video tersebut!
Kalian juga dapat mempelajari materi pada bahan
bacaan halaman 50 s.d. 55

42
Berdasarkan video yang kalian tonton, Jawablah pertanyaan berikut!

a. Jelaskan tahap terjadinya revolusi industri dari revolusi industri 1.0


sampai 4.0
b. Sebutkan dan jelaskan dampak positif dan dampak negatif terjadinya
revolusi industri 4.0
c. Jelaskan, adakah dampak revolusi industri 4.0 terhadap kebutuhan
tenaga kerja?
d. Jelaskan, adakah dampak positif dan negatif secara langsung
revolusi industri 4.0 pada bidang kimia analisis?
e. Sebutkan contoh perkembangan teknologi apakah yang sangat erat
hubungannya dengan bidang kimia analisis! Bagaimana dampak
perkembangan teknologi tersebut bagi analis kimia!
f.

43
LKPD 4
Kelas :
Hari / Tanggal :
Nama Kelompok :
Anggota Kelompok :

1.
2.
3.
4.
TUJUAN

Melalui LKPD 4 ini secara berkelompok kalian akan melakukan aktivitas


untuk:
Menjelaskan dampak yang mungkin ditimbulkan oleh Waste Control
system, perubahan iklim dan aspek-aspek ketenagakerjaan terhadap
kimia analis

PETUNJUK KERJA

Setiap kelompok memperoleh permasalahan yang harus diselesaikan


bersama- sama. Cermati setiap pertanyaan/ instruksi yang diberikan pada
LKPD ini. Berdiskusilah secara aktif dalam kelompok, kemudian isikan
jawaban pada tempat yang disediakan. Dipersilahkan memanfaatkan
berbagai referensi yang sesuai untuk menyelesaikan masalah, termasuk
dari internet.

KEGIATAN
Perhatikan masalah berikut.

Ditemukan sebuah sungai dijadikan tempat pembuangan air limbah


industri.

44
Gambar pencemaran air
https://jenis.net/pencemaran-air-sungai/

Menurut Anda,
a. Bagaimana ciri-ciri sungai tercemar air limbah industri?
b. Berbahayakan sungai tercemar bagi kehidupan makhluk hidup?
Jelaskan dengan menggunakan contoh!
c. apakah seorang analis berperan dalam meneliti kualitas air limbah
industri! Bekerja diperusahaan atau dibidang apakah seorang analis
tersebut!
d. Kira-kira, apakah yang diteliti/dianalisis oleh seorang analis kimia jika
harus meneliti sampel air limbah!
e. Jelaskan, apa usaha yang harus dilakukan perusahaan supaya
sungai tidak tercemar oleh limbah industri!
f. Jelaskan, apa usaha yang harus dilakukan pemerintah supaya sungai
tidak tercemar oleh limbah industri!
g. Selain terjadinya pencemaran air, berkembangnya industri juga
berdampak pada pencemaran tanah dan udara. Jelaskan bagaimana
hal tersebut dapat terjadi!
h. Jelaskan peranan seorang analis kimia dalam peristiwa pencemaran
tanah dan udara! Jelaskan dengan menggunakan contoh

45
LKPD PENGAYAAN
Kelas :
Hari / Tanggal :
Nama :

KEGIATAN

Silakan scan kode QR di bawah ini!


Pelajari dan pahami materi tersebut tentang Aspek-
Aspek ketenagakerjaan!

Dari bacaan tersebut, informasi apakah yang dapat kalian peroleh?


Jelaskan dengan kata-kata sendiri!

46
B. BAHAN BACAAN

I. PENDAHULUAN

Dalam kegiatan sehari-hari kita sangat akrab dengan produk yang


beredar di pasaran, mulai dari sabun mandi, sampo, pasta gigi, sikat gigi,
kosmetik dan sebagainya. Ditambah lagi, kehidupan yang semakin
instan ini membuat kita gemar mengkonsumsi berbagai produk makanan
serta bahan olahan lainnya yang dijual di pasar maupun supermarket.
Lalu, pertanyaan yang sering muncul adalah, seberapa aman ya
produk-produk tersebut digunakan masyarakat? Kita tidak perlu khawatir,
untuk produk yang sudah memiliki izin dari Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) bisa dipastikan keamanannya.
Perlu diketahui pula bahwa sebelum produk-poduk tersebut beredar
di masyarakat, tenaga analis kimia yang melakukan pengecekan
terhadap keamanan produk tersebut.

47
II. MATERI INTI

A. PROSES BISNIS DAN PROFESI DI BIDANG KIMIA ANALISIS

Kimia analisis adalah studi pemisahan, identifikasi,


dan kuantifikasi komponen kimia dalam bahan alam maupun buatan.
Analisis kualitatif memberikan indikasi identitas spesies kimia di
dalam sampel. Sedangkan analisis kuantitatif menentukan jumlah
komponen tertentu dalam suatu zat. Pemisahan komponen sering
kali dilakukan sebelum melakukan analisis.
Metode analisis dapat dibagi menjadi klasik dan
instrumental. Metode klasik (dikenal juga sebagai metode kimia
basah) menggunakan pemisahan seperti pengendapan, ekstraksi,
dan distilasi serta analisis kualitatif berdasarkan warna, bau, atau titik
leleh (organoleptis). Analisis kuantitatif klasik dilakukan dengan
menentukan berat atau volum. Metode instrumental menggunakan
suatu peralatan untuk menentukan kuantitas fisik suatu analit
seperti serapan cahaya, fluoresensi, atau konduktivitas.
Pemisahan dilakukan menggunakan metode
kromatografi, elektroforesis atau fraksinasi aliran medan.
Kimia analisis juga fokus pada peningkatan rancangan
percobaan, kemometri, dan pembuatan alat ukur baru agar dapat
menyediakan informasi kimia yang lebih baik. Kimia analisis telah
diaplikasikan di bidang forensik, bioanalisis, analisis klinik, analisis
lingkungan, dan analisis bahan.
Lulusan jurusan Kimia bisa kerja sebagai quality
assurance/quality control maupun di bagian research and
development perusahaan farmasi, tekstil, kosmetik, minyak dan gas,
ataupun pertanian. Kamu yang gemar melakukan eksperimen, bisa
jadi kerja di lembaga penelitian atau laboratorium kimia. Lulusan
Kimia merupakan ujung tombak perusahaan untuk menguji kualitas
dari produk-produk yang dipasarkan di masyarakat. Jadi, kebutuhan
akan tenaga analis kimia terbilang tinggi. Nah kalau sudah begini

48
bukan kamu yang melamar kerja, tetapi pekerjaan yang melamarmu!
Pembelajaranmu diprogram keahlian Kimia lebih bersifat analitik
dan ada dominasi kegiatan pengujian di laboratorium. Fokusmu akan
mengarah ke bagaimana merancang suatu produk, mulai dari
memastikan kualitas bahan bakunya, melakukan uji coba, sampai
merumuskan reaksi yang terjadi.
Sesuai dengan namanya, tugas seorang Quality Control adalah
menjaga kualitas bahan baku maupun produk yang dihasilkan
perusahaan. Dari segi bentuk, komposisi produk, hasil pengujian, dan
segala hal yang sudah ditetapkan oleh perusahaan agar produk itu
bisa dilepas ke pasaran. Sementara tugas bagian Quality Assurance,
adalah memeriksa dan memastikan bahwa pekerjaan yang dilakukan
oleh bagian QC terlaksana dengan baik.
Kebanyakan perusahaan-perusahaan besar memiliki sebuah
laboratorium pengujian sendiri. Job description pekerjaan analis
adalah melakukan serangkaian pengujian pada produk, contohnya
kalau pada industri pangan dilakukan uji protein, asam lemak bebas,
kadar air, sedangkan pada industri kosmetik dilakukan uji cemaran
logam atau pengujian lainnya tergantung pada masing-masing
produk sesuai dengan acuan Standar Nasional Indonesia yang
ditetapkan berdasarkan peraturan pemerintah.
Agar supaya tidak kalah bersaing dengan kompetitor, hal yang
harus dilakukan suatu perusahaan adalah pengembangan produk.
Oleh sebab itu, dibutuhkan seorang ahli dalam bidang Research and
Development, biasa disebut sebagai Penelitian dan Pengembangan,
yang yang pada umumnya memiliki tugas untuk melakukan penelitian
terhadap produk pesaing, mengembangkan produk perusahaan itu
sendiri, membuat percobaan-percobaan untuk mendapatkan inovasi
yang baru.
Ada juga yang memiliki tugas untuk memperbaharui metode
yang sudah ada, dengan tujuan untuk menemukan metode yang
paling efisien untuk diterapkan dalam lingkup perusahaan itu sendiri.

49
Referensi belajar
Simaklah materi pada https://kimiaanalisis.com/apa-sih-peran-
kimia-analisis-dalam-dunia-sains-teknik/ .
Dalam link tersebut kita akan mengerti bahwa Kimia analisis
memegang peran penting tidak hanya untuk empat subdisiplin ilmu
kimia itu sendiri akan tetapi sains ini juga diperlukan diberbagai
cabang ilmu yang lainnya seperti kedokteran, biologi, lingkungan,
pertanian, material, geologi, astronomi dan lainnya.

B. REVOLUSI INDUSTRI

Revolusi industri adalah perubahan besar terhadap cara


manusia dalam mengolah sumber daya dan memproduksi barang.
Revolusi industri merupakan fenomena yang terjadi antara 1750 –
1850. Saat itu, terjadi perubahan secara besar-besaran di bidang

50
pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi.
Perubahan tersebut ikut berdampak pada kondisi sosial, ekonomi,
dan budaya di dunia.

1. Revolusi Industri 1.0


Revolusi Industri yang pertama terjadi pada abad ke-18
ditandai dengan penemuan mesin uap yang digunakan untuk
proses produksi barang. Saat itu, di Inggris, mesin uap digunakan
sebagai alat tenun mekanis pertama yang dapat meningkatkan
produktivitas industri tekstil. Peralatan kerja yang awalnya
bergantung pada tenaga manusia dan hewan akhirnya digantikan
dengan mesin tersebut.
Selain itu, mesin uap digunakan pada bidang transportasi.
Transportasi internasional pada masa itu adalah transportasi laut
yang masih menggunakan tenaga angin. Namun, angin tidak
dapat sepenuhnya diandalkan karena bisa jadi angin bertiup dari
arah yang berlawanan atau bahkan tidak ada angin sama sekali.
Penggunaan tenaga angin pada alat transportasi pun mulai
berkurang semenjak James Watt menemukan mesin uap yang
jauh lebih efisien dan murah dibandingkan mesin uap sebelumnya
pada 1776. Dengan mesin uap tersebut, kapal dapat berlayar
selama 24 jam penuh jika mesin uap tetap didukung dengan kayu
dan batu bara yang cukup.
Revolusi industri memungkinkan bangsa Eropa mengirim
kapal perang ke seluruh penjuru dunia dalam waktu yang jauh
lebih singkat. Negara-negara imperialis di Eropa mulai menjajah
kerajaan-kerajaan di Afrika dan Asia. Selain penjajahan, terdapat
dampak lain dari revolusi industri, yaitu pencemaran lingkungan
akibat asap mesin uap dan limbah-limbah pabrik lainnya.

2. Revolusi Industri 2.0


Revolusi industri 2.0 terjadi di awal abad ke-20. Revolusi

51
industri ini ditandai dengan penemuan tenaga listrik. Tenaga otot
yang saat itu sudah tergantikan oleh mesin uap, perlahan mulai
tergantikan lagi oleh tenaga listrik. Walaupun begitu, masih ada
kendala yang menghambat proses produksi di pabrik, yaitu
masalah transportasi.
Di akhir 1800-an, mobil mulai diproduksi secara massal.
Produksi massal ini tidak lantas membuat proses produksinya
memakan waktu yang cepat karena setiap mobil harus dirakit dari
awal hingga akhir di titik yang sama oleh seorang perakit mobil.
Artinya, untuk merakit banyak mobil, proses perakitan harus
dilakukan oleh banyak orang yang merakit mobil dalam waktu
yang bersamaan.
Revolusi terjadi dengan terciptanya "lini produksi"
atau assembly line yang menggunakan "ban berjalan"
atau conveyor belt pada 1913. Hal ini mengakibatkan proses
produksi berubah total karena untuk menyelesaikan satu mobil,
tidak diperlukan satu orang untuk merakit dari awal hingga akhir.
Para perakit mobil dilatih untuk menjadi spesialis yang mengurus
satu bagian saja.
Selain itu, para perakit mobil telah melakukan pekerjaannya
dengan bantuan alat-alat yang menggunakan tenaga listrik yang
jauh lebih mudah dan murah daripada tenaga uap.
Revolusi industri kedua ini juga berdampak pada kondisi
militer pada perang dunia II. Ribuan tank, pesawat, dan senjata
diciptakan dari pabrik-pabrik yang menggunakan lini produksi dan
ban berjalan. Hal ini terjadi karena adanya produksi massal (mass
production). Perubahan dari masyarakat agraris menjadi
masyarakat industri boleh dibilang menjadi komplit.

3. Revolusi Industri 3.0


Setelah revolusi industri kedua, manusia masih berperan
sangat penting dalam proses produksi berbagai macam jenis

52
barang. Tetapi, setelah revolusi industri yang ketiga, manusia
tidak lagi memegang peranan penting. Setelah revolusi ini, abad
industri pelan-pelan berakhir dan abad informasi dimulai.
Jika revolusi pertama dipicu oleh mesin uap, revolusi kedua
dipicu oleh ban berjalan dan listrik, revolusi ketiga ini dipicu oleh
mesin yang dapat bergerak dan berpikir secara otomatis, yaitu
komputer dan robot.
Salah satu komputer pertama yang dikembangkan di era
perang dunia II sebagai mesin untuk memecahkan kode buatan
Nazi Jerman adalah komputer bernama Colossus. Komputer yang
dapat diprogram tersebut merupakan mesin raksasa sebesar
ruang tidur yang tidak memiliki RAM dan tidak bisa menerima
perintah dari manusia melalui keyboard. Komputer purba tersebut
hanya menerima perintah melalui pita kertas yang membutuhkan
daya listrik sangat besar, yaitu 8.500 watt.
Namun, kemajuan teknologi komputer berkembang luar
biasa pesat setelah perang dunia kedua selesai. Penemuan
semikonduktor, transistor, dan kemudian integrated chip (IC)
membuat ukuran komputer semakin kecil, listrik yang dibutuhkan
semakin sedikit, serta kemampuan berhitungnya semakin
canggih.
Mengecilnya ukuran membuat komputer bisa dipasang di
mesin-mesin yang mengoperasikan lini produksi. Komputer pun
mulai menggantikan banyak manusia sebagai operator dan
pengendali lini produksi.

4. Revolusi Industri 4.0


Nah, inilah revolusi industri yang saat ini sedang ramai
diperbincangkan. Bahkan, diangkat menjadi salah satu topik
dalam Debat Capres 2019. Industri 4.0 adalah tren di dunia
industri yang menggabungkan teknologi otomatisasi dengan
teknologi siber. Istilah industri 4.0 berasal dari sebuah proyek

53
dalam strategi teknologi canggih Pemerintah Jerman yang
mengutamakan komputerisasi pabrik.
Pada industri 4.0, teknologi manufaktur sudah masuk pada
tren otomatisasi dan pertukaran data. Hal tersebut mencakup
sistem siber-fisik, internet of things (IoT), cloud computing,
dan cognitive computing.
Tren ini telah mengubah banyak bidang kehidupan manusia,
termasuk ekonomi, dunia kerja, bahkan gaya hidup. Singkatnya,
revolusi industri 4.0 menanamkan teknologi cerdas yang dapat
terhubung dengan berbagai bidang kehidupan manusia.
Banyak hal yang tak terpikirkan sebelumnya, tiba-tiba muncul
dan menjadi inovasi baru, serta membuka lahan bisnis yang sangat
besar. Contoh terdekatnya, munculnya transportasi dengan
sistem ride-sharing seperti Go-Jek dan Grab. Kehadiran revolusi
industri 4.0 memang menghadirkan usaha baru, lapangan kerja baru,
dan profesi baru yang tak terpikirkan sebelumnya.
Tidak dapat dipungkiri, berbagai aspek kehidupan manusia akan
terus berubah seiring dengan revolusi dan perkembangan teknologi
yang terjadi. Memang perubahan seringkali diiringi banyak dampak
negatif dan menimbulkan masalah-masalah baru. Namun, perubahan
juga selalu bisa membawa masyarakat ke arah yang lebih baik.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan meluncurkan
program Making Indonesia 4.0 yang merupakan peta jalan (roadmap)
terintegrasi dan kampanye untuk mengimplementasikan strategi
menghadapi era revolusi industri ke-4 (Industry
4.0). Roadmap tersebut akan diluncurkan pada 4 April 2018.
Sebagai langkah awal dalam menjalankan Making Indonesia
4.0, terdapat lima industri yang menjadi fokus implementasi industri
4.0 di Indonesia, yaitu:
1. Makanan dan minuman
2. Tekstil
3. Otomotif

54
4. Elektronik
5. Kimia

Lima industri ini merupakan tulang punggung, dan diharapkan


membawa pengaruh yang besar dalam hal daya saing dan
kontribusinya terhadap ekonomi Indonesia menuju 10 besar ekonomi
dunia di 2030. Kelima sektor inilah yang akan menjadi contoh bagi
penerapan industri 4.0, penciptaan lapangan kerja baru dan investasi
baru berbasis teknologi.

Industri 4.0 di Indonesia akan menarik investasi luar negeri maupun


domestik di Indonesia, karena industri di Indonesia lebih produktif dan
sanggup bersaing dengan negara-negara lain, serta berusaha
semakin baik yang disertai dengan peningkatan kemampuan tenaga
kerja Indonesia dalam mengadopsi teknologi. Revolusi mental juga
harus dijalankan, mulai dari mengubah mindset negatif dan ketakutan
terhadap industri 4.0 yang akan mengurangi lapangan pekerjaan atau
paradigma bahwa teknologi itu sulit.

Kita harus berusaha untuk terus-menerus meningkatkan kemampuan


belajar, ketrampilan yang sesuai dengan kebutuhan era industri 4.0,
sehingga kita akan mempunyai daya saing yang lebih kuat. Kita tentu
berharap industri 4.0 tetap dalam kendali. Harus tercipta kesadaran
bersama baik oleh pemerintah, dunia usaha maupun masyarakat,
bahwa perubahan besar dalam industri 4.0 adalah keniscayaan yang
tidak bisa dihindari.

Dengan segala potensi yang ada kita harus menjadi pelaku aktif yang
mendapat manfaat atas perubahan besar itu. Tantangan ke depan
adalah meningkatkan skill tenaga kerja di Indonesia, mengingat 70%
angkatan kerja adalah lulusan SMP. Pendidikan sekolah vokasi

55
menjadi suatu keharusan agar tenaga kerja bisa langsung terserap
ke industri.

Harapannya tingkat inovasi Indonesia yang saat ini berada


diperingkat 87 dunia bisa terus meningkat sehingga lebih kompetitif di
era transisi teknologi saat ini. Kesimpulannya revolusi industri 4.0
bukanlah suatu kejadian yang menakutkan, justru peluang makin luas
terbuka bagi anak bangsa untuk berkontribusi terhadap
perekonomian nasional.

C. PERUBAHAN IKLIM
Iklim adalah rata-rata cuaca dimana cuaca merupakan keadaan
atmosfer pada suatu saat di waktu tertentu. Iklim didefinisikan
sebagai ukuran rata-rata dan variabilitas kuantitas yang relevan dari
variabel tertentu (seperti temperatur, curah hujan atau angin), pada
periode waktu tertentu, yang merentang dari bulanan hingga tahunan
atau jutaan tahun. Iklim berubah secara terus menerus karena
interaksi antara komponen-komponennya dan faktor eksternal seperti
erupsi vulkanik, variasi sinar matahari, dan faktor-faktor disebabkan
oleh kegiatan manusia seperti misalnya perubahan pengunaan lahan
dan penggunaan bahan bakar fosil.

Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang


Kerangka Kerja Perubahan Iklim (United Nations Framework
Convention on Climate Change/UNFCCC) mendefinisikan Perubahan
iklim sebagai perubahan iklim yang disebabkan baik secara langsung
atau tidak langsung oleh aktivitas manusia sehingga mengubah
kompoisi dari atmosfer global dan variabilitas iklim alami pada
perioda waktu yang dapat diperbandingkan. Komposisi atmosfer
global yang dimaksud adalah komposisi material atmosfer bumi
berupa Gas Rumah Kaca (GRK) yang di antaranya, terdiri dari
Karbon Dioksida, Metana, Nitrogen, dan sebagainya.

56
Pada dasarnya, Gas Rumah Kaca dibutuhkan untuk menjaga
suhu bumi tetap stabil. Akan tetapi, konsentrasi Gas Rumah kaca
yang semakin meningkat membuat lapisan atmosfer semakin tebal.
Penebalan lapisan atmosfer tersebut menyebabkan jumlah panas
bumi yang terperangkap di atmosfer bumi semakin banyak, sehingga
mengakibatkan peningkatan suhu bumi, yang disebut dengan
pemanasan global.

Kegiatan industri dalam menghasilkan suatu barang dan


atau jasa memberikan berbagai dampak positif dalam kegiatan
perekonomian di Indonesia. Namun dari setiap kegiatan produksi
yang dilakukan oleh industri tentu menghasilkan dampak negatif juga
yakni limbah sebagai hasil sampingan dari kegiatan industri
tersebut. Limbah yang disebut juga polutan adalah bagian yang
tidak terlepaskan dari suatu industri, baik industri besar maupun
industri kecil. Efek dari limbah yang dihasilkan itu tentu bisa
mengganggu keseimbangan lingkungan. Salah satu limbah yang
dihasilkan suatu industri dapat berupa limbah cair. Limbah cair
merupakan sisa dari suatu usaha dan/atau kegiatan yang berwujud
cair. Limbah cair atau polutan yang dihasilkan oleh suatu industri
harus diolah dengan baik agar tidak melewati batas baku mutu yang
telah ditetapkan oleh pemerintah.

D. PENGOLAHAN LIMBAH (WASTE CONTROL)


Pengolahan limbah cair adalah menjaga air yang keluar tetap
bersih dengan menghilangkan polutan yang ada dalam air limbah
tersebut, atau dengan menguraikan polutan yang ada di dalam air
limbah sehingga hilang sifat-sifat dari polutan tersebut. Sebelum
melakukan perencanaan dan pelaksanaan pengolahan limbah cair,
industri harus memahami manajemen pengelolaan limbah seperti
menetapkan kebijakan dan prosedur pengelolaan dan pengolahan

57
limbah, kebijakan untuk minimasi limbah sebelum menghasilkan dan
mengolah limbah, menetapkan personil yang bertanggung jawab
terhadap penerapan prosedur pengelolaan dan
pengolahan limbah serta melakukan evaluasi penerapan pros
edur pengelolaan dan pengolahan limbah.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengolahan
limbah meliputi proses produksi pada industri tersebut, kualitas dan
kuantitas limbah cair yang dihasilkan serta perubahannya, kondisi
lingkungan secara geografi, dan kondisi air di sekitar daerah
pembuangan limbah cair.

Ada beberapa cara pengolahan limbah cair yang dapat


dilakukan di industri yaitu:
1. Pengolahan limbah secara fisika
Dengan memisahkan material-material pengotor yang kasat mata
serta berukuran cukup besar
dengan menggunakan penyaringan atau perlakuan fisik.
Prosesnya meliputi sedimentasi, floatasi, absorbs, dan
penyaringan (screening);
2. Pengolahan limbah secara kimia
Adanya penambahan bahan kimia untuk mengendapkan /
memisahkan / menghilangkan zat-zat pengotor dalam limbah cair
tersebut. Prosesnya meliputi koagulasi, oksidasi, penukar ion,
degradasi, ozonisasi, dan lain-lain.
3. Pengolahan limbah secara biologi
Menggunakan biota hidup atau mikroba untuk menguraikan zat-
zat pencemar didalam limbah cair. Prosesnya meliputi aerobik,
anaerobik, fakultatif.
Sebelum membuang limbah cair ke badan air, sebaiknya
industri harus memastikan bahwa limbah cair yang dibuang telah
aman bagi lingkungan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
pengambilan sampel limbah cair yang dilakukan di titik outlet

58
pengolahan limbah cair yaitu titik setelah pengolahan limbah cair
selesai dilakukan namun sebelum dibuang ke badan air. Pengujian
sampel tersebut bisa dilakukan di laboratorium internal maupun
laboratorium eksternal yang telah terakreditasi. Hasil pengujian yang
dikeluarkan sebaiknya dibandingkan dengan baku mutu sesuai
peraturan perundangan lingkungan hidup yang dikeluarkan oleh
pemerintah dan yang masih berlaku. Baku mutu dapat didefinisikan
sebagai ukuran batas atau kadar unsur pencemar yang ditenggang
keberadaannya dalam limbah cair yang akan dibuang atau dilepas ke
dalam media air dari suatu usaha dan/atau kegiatan.

III. PENUTUP
Pembelajaran Mengenal Kimia Analisis harus dilakukan dengan
mendorong peserta didik mengambil prakarsa dan tanggung jawab
belajarnya. Guru lebih banyak memfasilitasi pembelajaran melalui berbagai
model pembelajaran serta memanfaatkan berbagai perkembangan di
bidang teknologi pembelajaran, sehingga selain lebih termudahkan peserta
didik dalam menguasai kompetensi juga dapat mendekatkan peserta didik
pada aplikasi teknologi dalam pembelajaran dasar-dasar kimia analisis.
Materi yang telah dibahas dalam modul ini, termasuk soal-soal yang
dibahas dan dikembangkan dalam unit pembelajaran ini tidaklah mencakup
keseluruhan materi yang perlu dikuasai peserta didik. Berbagai sumber dan
referensi lain diharapkan dapat dimanfaatkan peserta didik dan guru dalam
belajar. Hal tersebut akan mendorong para peserta didik supaya lebih kuat
dalam visi dan passionnya untuk menjadi seorang analis kimia.

59
C. GLOSARIUM
Analisis kualitatif adalah pengujian yang memberikan indikasi
identitas spesies kimia di dalam sampel.

Analisis Kuantitatif adalah pengujian yang menentukan jumlah komponen


tertentu dalam suatu zat

Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan


kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas)
bahan

Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan


kelarutannya terhadap dua cairan tidak saling larut yang berbeda, biasanya air
dan yang lainnya pelarut organik

Kimia analisis adalah studi pemisahan, identifikasi, dan


kuantifikasi komponen kimia dalam bahan alam maupun buatan.

Metode klasik (metode kimia basah) menggunakan pemisahan seperti


pengendapan, ekstraksi, dan distilasi serta analisis kualitatif berdasarkan
warna, bau, atau titik leleh.

Organoleptis atau uji indra atau uji sensori merupakan cara pengujian
dengan menggunakan indra manusia sebagai alat utama untuk pengukuran
daya penerimaan terhadap produk

Revolusi industri adalah perubahan besar terhadap cara manusia dalam


mengolah sumber daya dan memproduksi barang

60
D. DAFTAR PUSTAKA

https://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-paper-6779-K-6_Aspek-
aspek_Ketenagakerjaan.pdf

https://www.idntimes.com/life/career/nazhifatun-nurul-latifah/analis-kimia-c1c2/3

https://kkp.go.id/itjen/page/1724-peran-pemerintah-dalam-revolusi-industri-4-0

https://www.wartaekonomi.co.id/read226785/mengenal-revolusi-industri-dari-
10-hingga-40

https://youtu.be/sQqbLLVQpSk

https://youtu.be/P-5uDXQDALk

R.A. Day, A.L. Underwood. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif. Edisi 6. Erlangga.
Jakarta

Setiyo, Didik, dkk. 2009. Buku Ajar Analisis Kuantitatif. Semarang :


Laboratorium Kimia Analitik, Jurusan Kimia FMIPA Universitas Diponegoro.

Teni Rodiani, S.Si & Suprijadi, S.TP. 2013 .Analisis Titrimetri dan Gravimetri.
Kementerian Pendidikan Nasional. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pertanian Cianjur

Wiryawan, adam, dkk. . (2007). Kimia Analitik. Malang: MIPA, Unibraw.

61

Anda mungkin juga menyukai