Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN SEMENTARA KIMIA DASAR

“PERCOBAAN II : ASAM, BASA, pH dan INDIKATOR”

Dosen Pengampu :

Irmatika Hendriyani, M.Sc

PEYUSUN LAPORAN:

Ahmad Budi Satria

1A S-1

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
TAHUN AJARAN
2021/2022
BAB II
ASAM, BASA, pH dan INDIKATOR

A. TUJUAN
1. Menentukan pH dari larutan yang sudah ada dalam satu atau beberapa cara

2. Mengetahui perubahan kimia yang terjadi dengan sebuah indikator

3. Menggunakan indikator- indikator untuk memprediksi pH

B. DASAR TEORI
Indikator asam-basa (disebut jugaIndikator pH) adalah senyawa halokromik  yangditambahkan
dalam jumlah kecil ke dalam sampel, umumnya adalah larutan  yangakan memberikan warna
sesuai dengan kondisi pH larutan tersebut. Pada temperatur25° Celsius, nilai pH untuk larutan
netral adalah 7,0. Di bawah nilai tersebut larutandikatakan asam, dan di atas nilai tersebut larutan
dikatakan basa. Kebanyakansenyawa organik yang dihasilkan makhluk hidup mudah melepaskan
proton (bersifatsebagai asam Lewis), umumnya asam karboksilat dan amina, sehingga indikator
asam-basa banyak digunakan dalam bidang biologi dan kimia analitik.

Teori Lewis yang mengatakan Asam adalah senyawa yang dapatMenerima pasangan elektron
bebas dari senyawa lainAsam merupakan salahsatu penyusun dari berbagai bahan makanan dan
minuman, misalnya cuka,keju, dan buah-buahan. Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang
dalam airakan melepaskan ion H+.Basa adalah suatu senyawa yang jika dilarutkan dalam air
(larutan) dapatmelepaskan ion hidroksida (OH-). Oleh karena itu, semua rumus kimia
basaumumnya mengandung gugus OH. Dalam keadaan murni, basa umumnyaberupa kristal
padat dan bersifat kaustik. Beberapa produk rumah tanggaseperti deodoran, obat maag (antacid)
dan sabun serta deterjen mengandungbasa.

Identifikasi Larutan Asam dan Basa Menggunakan Indikator Alami Cara lain untuk
mengidentifikasi sifat asam atau basa suatu zat dapat menggunakanindikator alami. Berbagai
bunga yang berwarna atau tumbuhan, seperti daun, mahkota bunga, kunyit, kulit manggis, dan
kubis ungu dapat digunakan sebagai indikator asam basa. Ekstrak atau sari dari bahan-bahan ini
dapat menunjukkan warna yang berbedadalam larutan asam basa.
C. ALAT DAN BAHAN
ALAT

1. Gelas beaker

2. Tabung reaksi

3. Pipet

4. Gelas ukur

5. Rak tabung

6. pH meter

7. kertas pH universal

8. Buret

BAHAN

1. jus buah ( mangga, melon, jeruk )

2. Cuka

3. Larutan sabun

4. Larutan HCL

5. Larutan NaOH

6. Larutan asam tidak diketahui

7. Berbagai indikator

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Isikan seperempat dari volume tabung reaksi dengan cairan jus buah dan ditambah air
secukupnya. Tambahkan larutan HCl kedalam masing-masing tabung tetes demi tetes hingga 15
tetes, catat perubahan warna dengan penambahan asam. Tambahkan larutan NaOH sampai 25
tetes dalam tip tabung, lalu catat perubahan warna yang terjadi.

2. Tuangkan larutan HCl 10 ml kedalam gelas beaker 100 ml. Kemudian tambahkan 40 ml
aquadest dan perkirakan pH larutan dengan menggunakan kertas pH, catat pH larutan tersebut
pelan-pelan tambahkan larutan HCl melalui buret sambil memantau pH dan catat volume basa
yang ditambahkan. Tambahkan basa secukupnya sampai pH meter terbaca 7,0. Catat volume
akhir basa yang ditambahkan untuk menetralisir asam.

3. Siapkan 8 tabung reaksi, kedalam 4 tabung reaksi masukan larutan asam dan 4 tabung lainya
larutan basa. Kedalam masing-masing tabung tambahkan 3 tetes indikator asam basa yang
berbeda (phenolptalein, tymol ptalein, phenol red, jingga metal). Amati warna yang terjadi lalu
perkirakan nilai pH nya
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/35774512/LAPORAN_PRAKTIKUM_KIMIA_LARU
TAN_ASAM_BASA

Anda mungkin juga menyukai